Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“KONSEP EKONOMI PANGAN DAN GIZI”

DOSEN : JUFRI SINEKE, S.Pd, SST, M.SI

DISUSUN OLEH:

SELVIANA KOLOPITA

NIM : 711331118043

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumberdaya manusia.
Penentu gizi yang baik terdapat pada jenis pangan yang baik pula yang disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh. Jenis pangan yang baik harus mempunyai ketahanan pangan
dan keamanan pangan yang baik. Ketahanan pangan (food security) ini harus mencakup
aksesibilitas, ketersediaan, keamanan dan kesinambungan. Aksesibilitas di sini artinya
setiap rumah tangga mampu memenuhi kecukupan pangan keluarga dengan gizi yang
sehat. Ketersediaan pangan adalah rata-rata pangan dalam jumlah yang memenuhi
kebutuhan konsumsi di tingkat wilayah dan rumah tangga. Sedangkan keamanan pangan
(food safety) dititikberatkan pada kualitas pangan yang memenuhi kebutuhan gizi.
Ketahanan pangan merupakan basis ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional
secara berkesinambungan. Namun. di Indonesia ketahanan pangan ini belum bisa
terpenuhi secara optimal karena banyak masyarakat yang terkendala dengan kemiskinan.
Kemiskinan ini yang mengakibatkan timbulnya penyakit gizi seperti busung lapar,
kwashiorkor, dll.
Secara umum dapat dikatakan bahwa peningkatan ekonomi sebagai dampak dari
berkurangnya kurang gizi dapat dilihat dari dua sisi, pertama berkurangnya biaya
berkaitan dengan kematian dan kesakitan dan di sisi lain akan meningkatkan
produktivitas.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengeertian ekonomi pangan dan gizi?
2. Apa saja konsep ekonomi pangan dan gizi?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahu pengetahuan ekonomi pangan dan gizi
2. Untuk mengetahui dan memahami konsep ekonomi pangan dan gizi
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EKONOMI, PANGAN DAN GIZI


Ekonomi merupakan salah satu ilmu social yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.
Istilah Ekonomi sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu oikos=keluarga atau rumah
tangga, nomos=peraturan atau hukum.
Ilmu Ekonomi adalah ilmu mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam
menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya yang langka dengan atau tanpa
uang dalam meningkatkan kualitas hidupnya.
Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan makanan yang dapat dijadikan
makanan.
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan unsur-unsur
ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila
dimasukkan kedalam tubuh.
Kata ’gizi’ berasal dari bahasa Arab ’ghidza’ yang berarti makanan. Menurut dialek
Mesir, ghidza dibaca ghizi. Selain itu sebagian orang menterjemahkan kata gizi dari
bahasa Inggris nutrition menjadi nutrisi. Namun yang resmi, baik dalam dokumen
maupun aturan pemerintah digunakan kata gizi. Berdasarkan kamus umum bahasa
Indonesia Badudu-Zain, nutrisi lebih mengacu pada makanan ternak.
WHO mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari proses yang terjadi pada
organisme hidup. Proses tersebut mencakup pengambilan dan pengolahan zat padat dan
cair dari makanan (prose pencernaan, transport dan ekskresi) yang dipergunakan untuk
memelihara kehidupan, pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh dan menghasilkan
energi.
Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan.

B. KONSEP PANGAN DAN GIZI


Terdapat perbedaan antara konsep pangan dan gizi. Konsep pangan berkaitan dengan
komoditas maupun sistem ekonomi pangan yang terdiri atas proses produksi termasuk
industri pengolahan, penyediaan, distribusi maupun konsumsi. Sedangkan konsep gizi
dikaitkan dengan kesehatan tubuh, yaitu penyediaan energi, membangun dan memelihara
jaringan tubuh serta mengatur proses-proses dalam tubuh. Dewasa ini gizi dikaitkan
dengan potensi ekonomi karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan
belajar dan produktivitas kerja.

C. RUANG LINGKUP ILMU GIZI


Konsep baru yang dikemukakan dewasa ini berkaitan dengan ruang lingkup ilmu gizi
sebagai sains adalah sebagai berikut :
1. Hubungan keturuna dengan kebutuhan gizi
2. Hubungan gizi dengan perkembangan otak dan perilaku
3. Hubungan gizi dengan kemampuan bekerja dan produktivitas kerja
4. Hubungan gizi dengan daya tahan tubuh (karena penyakit infeksi)
5. Faktor-faktor gizi yang berperan dalam pencegahan dan pengobatan terhadap
penyakit degeneratif ( jantung, diabetes melitus, hati dan kanker).

Ruang lingkup ilmu gizi berdasarkan Komisi Pangan dan Gizi Amerika tahun 1995
(Soekirman 2001) dibagi ke dalam empat kelompok seperti pada Gambar 1. Atas dasar
pemahaman tersebut, WHO menyatakan bahwa gizi adalah pilar utama dari kesehatan dan
kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan. Dengan pengertian itu WHO membagi ruang
lingkup Ilmu Gizi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok gizi biologi dan metabolic
2. Kelompok gizi perorangan sepanjang siklus hidup
3. Gizi masyarakat baik bersifat lokal, nasional, regional dan global.

GIZI SELULER / IN
VITRO

Kimia Analitik, Bio Kimia, GIZI ORGAN /


Biologi Sel. Imunologi, SISTEM TUBUH
PANGAN
Biologi & Genetika
Molekuler

Pertanian, GIZI Gizi Manusia


peternakan, MASYARAKAT Gizi Hewan
Lingkungan Hidup, Klinik Genetik
Teknologi Pangan, Antropologi, Demografi, Dietetika
Pengolahan Pangan, Ekologi, Ekonomi, Pendidikan,
Patologi
produksi & Epidemiologi, Kebijakan gizi
Fisiologi.
Keamanan Pangan. dan kesehatan, politik, sosiologi.

Gambar 1. Ruang Lingkup Ilmu Gizi berdasarkan Komisi Pangan dan Gizi Amerika
D. KLASIFIKASI PANGAN DAN GIZI
Secara umum pangan diklasifikasikan menjadi dua yaitu pangan hewani dan
pangan nabati. Pangan hewani meliputi daging, ikan, kerang, telur, susu dan hasil susu.
Pangan nabati meliputi; serelia, kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian, buah-buahan dan
pangan lainnya (madu, gula dll.) Selain itu penggolongan pangan dikemukakan pula oleh
FAO yang dikenal dengan Desirable Dietary Pattern (Pola Pangan Harapan/PPH) yang
dikelompok dalam 9 kelompok yaitu padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak
dan lemak, buah biji berminyak, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah serta lain-lain
(minuman dan bumbu). Penggolongan pangan dapat dijumpai juga dalam Daftar
Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yang mengklasifikasikan dalam 10 golongan.
Secara khusus di Indonesia dikenal penggolongan makanan sesuai dengan pola makan
masyarakat. Penggolongan tersebut meliputi pangan pokok (beras, jagung, ubi, singkong,
sagu), lauk pauk ( daging, ikan, telur, tahu, tempe), sayuran, buah dan susu. Hal ini di
kenal dengan konsep empat sehat lima sempurna.
Pangan menyediakan unsur-unsur kimia tubuh yang dikenal sebagai zat gizi. Zat
gizi dibagi dalam kelas utama yaitu; karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
Paling sedikit terdapat 45 jenis zat gizi, esensial dan tidak esensial yang diperlukan tubuh
dari keenam kelompok zat gizi tersebut. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang dibutuhkan
tubuh, tetapi tubuh tidak dapat mensintesanya dan atau tubuh tidak mampu
memsintesisnya dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Zat gizi tidak
esensial karena tubuh bisa mensistesisnya. Zat gizi tersebut menyediakan tenaga bagi
tubuh, mengatur proses dalam tubuh, untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan yang
rusak. Zat gizi utama yang berfungsi sebagai sumber energi adalah karbohidrat, lemak
dan protein. Zat gizi utama untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan adalah
protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Zat gizi utama yang berfungsi untuk mengatur
proses di dalam tubuh adalah vitamin, mineral dan air.

E. EKONOMI PANGAN DAN GIZI DARI SISI KESEHATAN


Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 menyatakan bahwa kesehatan
adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Pada batasan ini kesehatan mencakup empat aspek
yaitu fisik (badan), mental (jiwa), sosial dan ekonomi. Keempat aspek kesehatan itu
saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan pada seseorang, kelompok
atau masyarakat.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa Ekonomi Pangan dan Gizi merupakan ilmu yang
mempelajari upaya manusia dalam masyarakat utk memenuhi pangan & gizi dgn
sumberdaya yg terbatas serta mempelajari peranan pangan & gizi dlm pembangunan
ekonomi.
Konsep pangan berkaitan dengan komoditas maupun sistem ekonomi pangan yang
terdiri atas proses produksi termasuk industri pengolahan, penyediaan, distribusi maupun
konsumsi. Sedangkan konsep gizi dikaitkan dengan kesehatan tubuh, yaitu penyediaan
energi, membangun dan memelihara jaringan tubuh serta mengatur proses-proses dalam
tubuh

B. SARAN
Diharapkan kepada pembaca agar lebih teliti dalam membaca agar tidak akan
terjadi kesalahan pemahaman terhadap materi yang disajikan.
DAFTAR PUSTAKA

Alhady Malik, Nufi. “Konsep Ekonomi Pangan Dan Gizi”.


(https://www.academia.edu/9241253/Makalah_Ekonomi_Pangan_dan_Gizi). Diakses pada 1
november 2020 pada jam 22.55 WIB

Anda mungkin juga menyukai