DISUSUN OLEH:
SELVIANA KOLOPITA
NIM : 711331118043
2020
KASUS 1 GOUT ARTHRITIS
3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tabel 4. Hasil Recall 24 jam Asupan Makan Pasien (17 Oktober 2016)
Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) (g) (g) (g)
Asupan 351,7 15,7 8,7 53,5
Kebutuhan 1653,75 47.21 55,12 234.86
Pencapaian (21.26%) (32.55%) (15,77%) (22.77%)
b. Dahulu (SMRS)
1) Alergi Makanan : Tidak
2) Pantangan Makanan : Tidak
3) Pola Makan :
- Frekuensi makan teratur 3x makan utama dengan susunan menu makanan pokok, lauk
hewani (jarang), lauk nabati, sayur, dan buah.
- Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasi yang dikonsumsi 3x sehari
dengan jumlah @200 gr. Dalam sekali makan nasi yang dimakan sebanyak @2-3
centong
- Lauk hewani jarang dikonsumsi, beberapa yang sering dikonsumsi adalah ayam
@1potong @50 gr (1 minggu sekali), ikan @1potong @50 gr (1 kali seminggu), telur
@1 butir @50 gr (3 kali seminggu), daging @1 potong @50 gr (sebulan sekali atau
tidak menentu)
- Lauk nabati dikonsumsi hampir setiap hari. Yang paling sering dikonsumsi adalah
tahu dan tempe yang diolah dengan cara digoreng @1potong @50gr.
- Sayuran selalu dikonsumsi setiap hari 2x sehari , seperti bayam, sawi, labu putih yang
diolah dengan cara dioseng dan dikonsumsi sebanyak @50 g.
- Buah hampir jarang dikonsumsi
- Pasien suka mengkonsumsi gorengan 2x sehari seperti kacang goreng, jagung pipil
goreng, perkedel jagung
- Cara pengolahan makanan yang paling disukai adalah digoreng dan menumis untuk
dikonsumsi.
- Pasien mengonsumsi teh yang dikonsumsi 1x sehari dalam sehari dengan
penambahan gula diabetasol 1 sachet . Sedangkan untuk konsumsi kopi jarang
dikonsumsi.
Kebiasaan makanan pasien dapat diketahui melalui Food Frequency Quesioner (FFQ)
yang disajikan pada tabel 1.2
17 Oktober 2016
b. Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir adalah SD
Mempunyai 4 orang anak yang sudah berkeluarga dengan kondisi ekonomi menegah ke
bawah.
c. Riwayat Penyakit
- Dahulu
Pasien sudah mengalami DM sejak 7 tahun lalu dan riwayat penyakit dahulu CKD, HT
pasien sudah sering masuk rumah sakit untuk berobat dan menyuntikan insulin.
- Sekarang
Pasien mengeluh nyeri perut dirasakan di daerah atas kiri tengah dan kanan, nyeri
dirasakan seperti sebah, keluhan disertai mual dan perut membesar. Dan pasien
melakukan hemodialisa/ cuci darah sebanyak 3x/minggu.
PENYELESAIAN KASUS
1. Risiko malnutrisi berdasarkan hasil skrining gizi oleh perawat, kondisi pasien termasuk kategori:
Risiko malnutrisi rendah (nilai MST 0-1)
Risiko malnutrisi menengah (Nilai MST ≥ 2 – 3)
Risiko malnutrisi tinggi (Nilai MST 4 – 5)
3. Alergi Makanan :
Ya Tidak Ya Tidak
Telur * Udang
Susu Sapi & Produk Olahannya * Ikan
Kacang kedelai/tanah * Hazeinut/Almond
Gluten/Gandum * …………………………..
4. Prenskripsi Diet : Makanan Biasa Diet Khusus
Riwayat Personal:
a. Dahulu
Pasien sudah mengalami DM sejak 7 tahun lalu dan Riwayat penyakit dahulu CKD, HT pasien sudah
sering masuk rumah sakit untuk berobat dan menyuntikkan insulin.
b. Sekarang
Pasien mengeluh nyeri perut dirasakan di daerah atas kiri tengah dan kanan, nyeri dirasakan
seperti sebah, keluhan disertai mual dan perut membesar. Dan pasien melakukan
hemodialisa/cuci darah sebanyak 3x/minggu.
Riwayat Obat :
Metorlarpramid
Lansoprazole
Amiodipine
Valsartan
Sukralfat
Sosial Ekonomi :
Pasien bekerja sebagai Ibu rumah tangga dengan Pendidikan terakhir adalah SD. Mempunyai 4 orang
anak yang sudah berkeluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.
DAGNOSIS GIZI
NI -2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan nafsu makan kurang
ditandai dengan hasil recall asupan yaitu energi 351,7 kkal, protein 15,7 gr, lemak 8,7 gr, dan
karbohidrat 53,5 gr.
NC -3.1 Berat badan kurang berkaitan dengan intake energi kurang yang ditandai dengan status
gizi berdasarkan LILA hanya 70,23%
INTERVENSI GIZI
Terapi Diet :
1. Jenis Diet :
Diet Diabetes Mellitus Rendah Protein
2. Tujuan Diet
- Mengendalikan kadar glukosa darah dan tekanan darah
- Mencegah menurunnya fungsi ginjal
- Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Syarat Diet :
- Energi adekuat, yaitu 25 – 30 kkal/kg BB ideal
- Protein rendah, yaitu 10% atau 0,8 g/kg BB
- KH sedang, yaitu 55 – 60% dari kebutuhan energi total
- Lemak normal, yaitu 20 – 25%
- Natrium 1000-3000 mg
- Kalium dibatasi 40-70 meq
- Fosfor Tinggi 8 – 12 mg/kg BB
- Kalsium tinggi 1200 – 1600 mg
- Vitamin tinggi
4. Prinsip Diet :
- Penggunaan gula murni tidak dianjurkan kecuali untuk bumbu
- Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas
- Apabila mengalami hipertensi asupan garam harus dikurangi
- Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit diberikan dalam porsi kecil dan sering
5. Bentuk Makanan :
Makanan Lunak/Makanan Biasa
6. Perhitungan Kebutuhan
BBI = 43,2 kg
BEE = 25 kkal x BBI
= 25 kkal x 43,2
= 1.080 kkal
TEE = Energi Basal + Energi Basal (FA + FS – KU)
= 1.080 + 1.080 (20% + 20% - 10%)
= 1.080 + 1.080 (30%)
= 1.404 kkal
Protein = 0,8g/kg BB
= 0,8 x 43,2
= 34,56 g x 4 kkal
= 138,24 kkal
Lemak = 20% x Total Energi
= 20% x 1.404 kkal
= 208,8 kkal / 9
= 31,2 gr
KH = TE – (Kalori Protein + Kalori Lemak)
= 1.404 – (138,24 + 208,8)
= 1.056,96 kkal/4
= 264,24 gr
Terapi Edukasi:
- Meningkatkan asupan energi
- Menghindari komplikasi akut dari pasien
- Menyarankan mengonsumsi makanan yang tidak memperberat kerja ginjal dan makanan yang
dapat mengendalikan kadar glukosa darah
- Menurunkan kadar glukosa darah, menurunkan kadar tekanan darah dengan mengonsumsi
makanan dan zat gizi yang tepat
a. Sasaran
Pasien dan keluarga
b. Metode
Wawancara langsung dengan pasien/keluarga serta memberikan konseling gizi
c. Alat Bantu
Leaflet dan foto model makanan
d. Materi
Penyakit Ginjal dan Diabetes Mellitus
MONITORING DAN EVALUASI GIZI
- Melihat apakah ada perubahan dari pemberian diet DMRP
- Melihat apakah makanan yang dikonsumsi dapat mengurangi dan tidak memperberat kerja ginjal
- melihat apakah makanan yang dikonsumsi dapat menurunkan tekanan darah pasien
- melihat apakah makanan dan zat gizi dapat diterima sehingga pasien dapat dengan mudah
menjalankan diet
Tanggal Pukul :
Tanda Tangan
(…………………………………)
Dietisien/Nutritionist
KASUS 2 HIPRURISEMIA
DATA-DATA PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. Susmiati
Tanggal Lahir : 13 September 1955
Umur : 61 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Jenis Pembayaran : JKN
Alamat : Ds. Junrejo, Batu Malang
Ruang : IRNA I / R. 28, Bed 38
No. RM : 11200283
Tanggal Masuk RS : 03 September 2016
Diagnosa Medis :
C. Data Biokimia
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Ny.S
D. Data Fisik/Klinis
Tabel 2. Pemeriksaan Fisik Klinis Ny.S
b. Dahulu
1) Alergi makanan : Tidak ada
2) Pantangan Makanan : Tidak ada
3) Pola Makan :
- Nafsu makan baik. Frekuensi makan 3 x sehari dengan susunan
menu makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, dan sayur.
- Makanan pokok yang sering dikonsumsi 3x/hari adalah nasi
putih,sekali makan sebanyak ±200 gram
- Lauk hewani yang sering dikonsumsi adalah ikan asin hampir
setiap hari 5-6x/minggu sebanyak 50 gram, daging ayam dan
daging sapi 1 x/minggu sebanyak 50 gram
- Lauk nabati yang sering dikonsumsi adalah tahu/tempe hampir
setiap hari 5-6x/minggu dengan cara digoreng sebanyak 50
gram.
- Konsumsi sayuran pasien yaitu 5-6x/minggu sebanyak 100
gram, sayuran sering kali diolah dengan menumis.
- Pasien suka mengkonsumsi buah-buahan seperti pear, pepaya,
apel dan lengkeng (buah musiman) biasanya sekali makan
sebanyak 2-3 ptg 75 gram.
- Cara pengolahan paling sering menggoreng, menumis dan
mengukus.
- Pasien suka sekali dengan jeroan, konsumsi jeroan 3-
4x/minggu, pasien juga sering mengkonsumsi gorengan, kue
manis diluar makanan utama.
- Konsumsi kopi setiap 3 hari sekali sebanyak 1 gelas
- Konsumsi minum air putih 3-4 kali dalam sehari sebanyak 1
gelas
- Pasien tidak pernah mengkonsumsi mie instan.
F. Riwayat Personal
Obat-obatan yang diberikan :
a) Ns 0,97gr 500mg/hr
b) Furosemide diberikan 40 gr 3x1
Furosemide adalah obat yang termasuk loop diuretic yang merupakan
turunan asam antranilat. Obat ini bekerja dengan cara membuang
cairan berlebih didalam tubuh. Cairan berlebihan yang tidak bisa
dikeluarkan dengan semestinya ini disebabkan oleh penyakit-penyakit
seperti gagal jantung, penyakit ginjal maupun kelainan pada hati. Hal
ini menyebabkan tubuh cepat lelah, sesak nafas, serta kaki dan
pergelangan membengkak. Kondisi inilah yang disebut edema.
c) Captopril 25 gr 3x1
Captopril adalah obat tekanan darah tinggi atau hipertensi. Captopril
termasuk golongan obat inhibitor enzim angiontensin converter
(angiontensin-converting enzyme inhibitor, ACEI)
d) Amlodipin 5 gr
Amlodipin adalah obat tekanan darah tinggi (hipertensi) yang paling
sering diresepkan di Indonesia setelah captopril. Amlodipin termasuk
ke dalam golongan obat penghambat kanal kalsium. Selain untuk
hipertensi, amlodipin juga diindikasikan untuk penyakit jantung
koroner dan nyeri dada (angina)
e) Cefoperazone 19 gr 2x1
Cefoperazone adalah salah satu jenis antibiotic yang berfungsi untuk
mengobati infeksi yang disebabkan bakteri pseudomonas, beberapa
infeksi bakteri yang bias diobati dengan Cefoperazone, antara lain:
infeksi saluran pernapasan, meningitis, infeksi, kolesistitis dan
kolangitis, septicemia, gonore.
Sosial Ekonomi :
Pendidikan terakhir pasien SD, pasien seorang IRT, tinggal bersama seorang
anak, pasien memiliki 5 orang anak.
Riwayat Penyakit
Sekarang :
Pasien MRS dengan keluhan sesak memberat sejak 4 hari yang lalu.
Sesak saat istirahat, sesak juga muncul saat pasien jalan dari kamar ke
kamar mandi. Batuk sejak 5 hari yang lalu. Pasien di diagnosa menderita
penyakit : akut Decompensated Heart Failure (ADHF), Azotemia Renal,
DM Tipe 2.
Dahulu :
Pasien juga pernah MRS 2 tahun yang lalu karena sesak, pasien memiliki
riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 diketahui sejak ± 3 tahun
yang lalu.
PENYELESAIAN KASUS
1. Risiko malnutrisi berdasarkan hasil skrining gizi oleh perawat, kondisi pasien termasuk kategori:
Risiko malnutrisi rendah (nilai MST 0-1)
Risiko malnutrisi menengah (Nilai MST ≥ 2 – 3)
Risiko malnutrisi tinggi (Nilai MST 4 – 5)
3. Alergi Makanan :
Ya Tidak Ya Tidak
Telur * Udang
Susu Sapi & Produk Olahannya * Ikan
Kacang kedelai/tanah * Hazeinut/Almond
Gluten/Gandum * …………………………..
Riwayat Diet :
a. Sekarang
Pasien mendapat diet DM NP 1500 kkal RG (B). Hasil recall 24 jam asupan makan pasien
(06 september 2016) menunjukkan Asupan -> Energi 837,8 kkal, Protein 38,7 gr, Lemak
32,9 gr, KH 99,8 gr. Kebutuhan -> Energi 1394,66 kkal, Protein 52,29 gr, Lemak 30,99, KH
226,63 gr. Tingkat Konsumsi -> energi 60,07% (Rendah), Protein 74,01% (Rendah), Lemak
106,16% (Normal), Kh 44,03%(Rendah).
b. Dahulu
Nafsu makan baik. Frekuensi makan 3 x sehari dengan menu makanan pokok, lauk
hewani, lauk nabati, dan sayur. Makanan pokok sering dikonsumsi 3x/hari yaitu nasi
putih sebanyak 200 gr. Lauk hewani sering dikonsumsi ikan asin 5-6x/minggu sebanyak
50 gr, daging ayam dan daging sapi 1x/minggu sebanyak 50 gr. Lauk nabati sering
dikonsumsi yaitu tahu/tempe 5-6x/minggu dengan cara digoreng sebanyak 50 gr.
Sayuran 5-6x/minggu sebanyak 100 gr, diolah dengan cara ditumis. Suka mengonsumsi
buah-buahan seperti pear, papaya, apel dan klengkeng sebanyak 2-3 potong 75 gr.
Sangat suka dengan jeroan 3-4x/minggu, juga suka mengonsumsi gorengan, kue manis.
Konsumsi kopi setiap 3 hari sekali sebanyak 1 gelas. Konsumsi air putih 3-4 kali dalam
sehari sebanyak 1 gelas. Tidak pernah mengkonsumsi mie instan.
Riwayat Personal:
a. Sekarang
Pasien MRS dengan keluhan sesak memberat sejak 4 hari yang lalu sesak saat istirahat,
sesak juga muncul saat pasien jalan dari kamar ke kamar mandi. Batuk sejak 5 hari yang
lalu. Pasien di diagnosa menderita penyakit : akut Decompensated Heart Failure (ADHF),
Azotemia Renal, DM Tipe 2.
b. Dahulu
Pasien juga pernah MRS 2 tahun yang lalu karena sesak, pasien memiliki Riwayat
hipertensi dan diabetes mellitus tipe 2 diketahui sejak 3 tahun yang lalu.
Riwayat Obat:
- Ns 0,97 gr 500 mg/hr
- Furosemide 40 gr 3 x 1
- Captopril 25 gr 3x1
- Amlodipine 5 gr
- Cefoperazone 19 gr 2 x 1
Sosial Ekonomi:
Pendidikan terakhir pasien SD, pasien seorang IRT, tinggal bersama seorang anak, pasien
memiliki 5 orang anak.
DAGNOSIS GIZI
Ni -2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan nafsu makan
kurang ditandai dengan Hasil recall 24 jam asupan makan pasien (06 september 2016)
menunjukkan Asupan -> Energi 837,8 kkal, Protein 38,7 gr, Lemak 32,9 gr, KH 99,8 gr.
Nc -2.2 Perubahan Nilai Laboratorium Terkait Zat Gizi Khusus berkaitan dengan gangguan
fungsi jantung dan ginjal ditandai dengan perubahan nilai PO2 dan peningkatan nilai asam
urat
INTERVENSI GIZI
Terapi Diet
1. Jenis Diet:
Diet DM III dan DPR I
2. Tujuan Diet:
- Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin (endogenous atau exogenous),
dengan obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik.
- Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
- Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.
- Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin
seperti hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah yang
berhubungan dengan Latihan jasmani.
- Meningkatkan derajat Kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
- Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam
urat dalam darah dan urin.
3. Syarat Diet:
- Energi cukup 25-30 kkal/kg BB
- Protein cukup 1,0-1,2g/kg BB
- Lemak sedang 10-20% dari energi total
- KH sisa dari kebutuhan energi total yaitu 60-70%
- Serat 25gr/hari
- Vitamin dan mineral cukup
4. Prinsip Diet:
- Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali
jumlahnya sedikit sebagai bumbu.
- Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas
- Aapbila mengalami hipertensi asupan garam harus dikurangi
- Cairan diberikan sesuai dengan urin yang dikeluarkan setiap hari. Rata-rata asupan
cairan yang dianjurkan adalah 2-21/2 liter/hari
- Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit diberikan dalam porsi kecil
dan sering
5. Bentuk Makanan: Makanan Tim
6. Jalur Pemberian: Oral
7. Frekuensi: 6 kali
8. Perhitungan Zat Gizi
BBI = (153-100) x 90%
= 53 x 90%
= 47,7 kg
BEE = 25 kkal x BBI
= 25 kkal x 47,7
= 1.192,5 kkal
Protein = 1,0g/kg BB
= 1,0 x 47,7
= 47,7 gr x 4
= 190,8 kkal
Lemak = 20% x 1.550,3
= 310,1 kkal/9
= 34,5 gr
KH = TE – (Kalori Protein + Kalori Lemak)
= 1.550,3 – (190,8 + 310,1)
= 1.550,3 – 500.9
= 1049,4 kkal / 4
= 262,4 gr
Terapi Edukasi
- Meningkatkan pengetahuan tentang Hiperurisemia dan diabetes mellitus serta
perubahan perilaku pola makan pada pasien
- Menjelaskan secara umum mengenai terapi diet yang diberikan
- Menjelaskan kepada pasien tentang makanan yang dianjurkan dan makanan yang
dibatasi
- Menjelaskan kepada pasien mengenai factor-faktor yang mempengaruhi atau
mempercepat penyembuhan
- Menambah pengetahuan pasien mengenai makanan dengan gizi seimbang
- Menjelaskan cara mengatur diit yang baik dan benar
- Merubah perilaku pola makan klien menjadi sesuai dengan gizi seimbang
1. Sasaran: Pasien dan keluarga
2. Metode : Wawancara langsung dengan pasien/keluarga serta memberikan konseling gizi
3. Alat Bantu : Leaflet dan foto model
4. Materi : Hiperurisemia dan diabetes mellitus
Tanda Tangan
(…………………………………)
Dietisien/Nutritionist