Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kebangsaan, Vol.1 No.

1  Januari 2012 ISSN: 2089-5917

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN PDRB


TERHADAP DEPOSITO DI PROVINSI ACEH
BERDASARKAN DATA TAHUN 2005-2010

Mukhlis1*) dan Agus Irwanto2**)


1 Universitas Almuslim Peusangan Bireuen - Aceh
*) email: mukhlis@yahoo.co.id

2 STIE Kebangsaan Bireuen - Aceh


**) email: birton@yahoo.co.id

__________________________________________________________________________

ABSTRACT

The development and the rate of domestic interest is influenced by many factors such as; inflation, the
bank conditing and monetary authority. The development and the rate of interest is one of the important
things for monetary indicator. In the other side, the development of interest have to reflect some
foundamental factors. In Indonesia, the rate of interest have influenced some kinds of choice in saving and
depositing. In Aceh province, the growth of deposit budget has increased in the last five years. But, it is
different with PDRB. Based on the constans price in 2005, it is around Rp. 36.287,92 million, while in
2010, it is only around Rp. 33.070 million. The result of this research, based on the secondary data, PDRB,
and the rate of interest for 12 months, it will have the significant influence toward depositing to the
environment conventional bank in Aceh province.

Key Words: Rate of Interest, PDRB, Deposito


__________________________________________________________________________

1. Pendahuluan sangat penting dalam kebijaksanaan perekonomian


suatu Negara. Meningkatnya kebutuhan terhadap
Modal pembangunan yang berasal dari dalam sumber-sumber pembiayaan akan menyebabkan
negeri biasanya dihimpun dari dana masyarakat. naiknya suku bunga, kebijakan moneter di
Lembaga perbankan merupakan salah satu Indonesia dalam rangka menekan laju inflasi
lembaga yang mempunyai potensi untuk meng- adalah mempertahankan tingkat suku bunga tinggi.
himpun dana masyarakat. Dana yang dihimpun Dengan kata lain peredaran uang yang diperketat
bank biasanya dalam bentuk giro, deposito dan dapat mempertahankan tingkat harga pada tingkat
tabungan. Untuk mendukung peningkatan kinerja aman.
perbankan, pemerintah pun telah banyak menge- Perkembangan dan tingkat suku bunga dalam
luarkan kebijakan di bidang keuangan negeri dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
(Soedrajad,2001:142). inflasi, kondisi perbankan serta langkah dan
Dalam mekanisme pasar, tingkat suku bunga yang tindakan otoritas moneter. Bagi otoritas moneter,
terjadi pada dasarnya merupakan refleksi dari perkembangan dan tingkat suku bunga merupakan
interaksi antara kekuatan permintaan dan satu indikator moneter yang sangat penting. Disatu
penawaran dana yang dilakukan oleh masyarakat sisi, perkembangan suku bunga harus mereflek-
dan Bank Sentral. Peranan tingkat suku bunga sikan faktor-faktor fundamental. Dan disisi lain,

Mukhlis & Agus Irwanto | Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan PDRB terhadap Deposito di Provinsi Aceh 41
Jurnal Kebangsaan, Vol.1 No.1  Januari 2012 ISSN: 2089-5917

diupayakan dapat menunjang pencapaian sasaran- nominal yang merupakan penjumlahan dari unsur-
sasaran ekonomi makro yang ditetapkan unsur tingkat bunga riil dan inflasi. Tingkat bunga
pemerintah. riil adalah tingkat bunga nominal yang telah
disesuaikan dengan laju inflasi yang terjadi pada
Persoalan tingkat suku bunga di Indonesia tidak
periode yang sama. Jadi tingkat bunga riil
kalah pentingnya juga dalam menentukan
merupakan selisih antara tingkat bunga nominal
keefektifan program rekapitulasi perbankan. Ada 4
dengan laju inflasi.
(empat) masalah besar bank di Indonesia yang
pada akhirnya terpaksa diatasi dengan cara Di Provinsi Aceh pertumbuhan dana deposito
rekapitalisasi, (menurut E.G.Masassya, Business mengalami peningkatan yang sangat signifikan
News 6273/15-2-1999 No.774/Tahun – XI/ 1999, dalam lima tahun terakhir, pada akhir tahun 2005
1C), yaitu : jumlah deposito di Provinsi Aceh Rp 2.040.501
a. Masalah non performing loan, hal ini meng- juta menjadi Rp 4.365.181 juta pada akhir 2010
haruskan bank-bank menyediakan cadangan atau meningkat 114%. Pertumbuhan deposito di
penghapusan piutang yang cukup besar. Provinsi Aceh dari tahun 2005 sampai 2010 dapat
b. Masalah likuiditas, implikasinya bank-bank dilihat pada gambar (Lampiran-1).
terpaksa memberlakukan suku bunga tinggi
Data tahun 2005-2010, menunjukkan adanya
agar dana masyarakat dapat dihimpun.
peningkatan deposito dan tingkat suku bunga di
c. Bank-bank terjebak dalam posisi terbuka
Provinsi Aceh Rp 1.238.943 juta pada periode
devisa netto (net open position) yang tinggi,
Maret 2005 menjadi Rp 2.676.616 juta pada bulan
akibatnya setiap terjadi pergerakan dalam nilai
Maret 2006 atau mengalami peningkatan sebesar
rupiah maka bank-bank berpotensi mengalami
116%. Deposito bertambah sangat signifikan
forex loss.
menjadi Rp 4.850.324 juta pada bulan Juni 2006
d. Negative spread, kondisi ini terjadi karena
atau meningkat hampir dua kali lipat hanya dalam
biaya dana lebih tinggi dibanding pendapatan
kurun waktu tiga bulan. Padahal tingkat suku
dari bunga pinjaman.
bunga deposito satu dan tiga bulan pada periode
Tingkat suku bunga yang masih terlalu tinggi Juni 2006 justru turun bila dibandingkan dengan
adalah kurang intensif bagi kinerja perbankan tingkat suku bunga deposito pada bulan Maret
pasca rekapitulasi. Artinya meskipun telah 2006. Pada periode Juni 2007 deposito di Provinsi
disuntik dana segar yang lebih besar, perbankan Aceh mencapai Rp 5.025.796 juta tertinggi untuk
nasional tidak akan mampu bangkit selama modal kurun waktu 2005 sampai 2010, padahal tingkat
mereka terus-menerus terkuras akibat negative suku bunga deposito masih menunjukkan trend
spread (selisih bunga deposito dengan kredit) penurunan. Hingga periode Maret 2008 tingkat
besar. Mengingat, tingkat suku bunga pada suku bunga terus mengalami penurunan, ini
dasarnya merupakan refleksi dan kekuatan berpengaruh pada deposito yang juga turun secara
permintaan dan penawaran dana. signifikan dari Rp 5.025.796 juta pada periode
Juni 2007 menjadi Rp 1.236.769 juta pada Maret
Dengan demikian perkembangan dan tingkat suku
2008, atau turun sebesar 75%. Pada September
bunga mencerminkan tingkat kelangkaan atau
2008 deposito kembali naik di Provinsi Aceh
kecukupan dana di masyarakat. Tingkat suku
mencapai Rp 4.723.296 juta atau naik sebesar
bunga berkaitan dengan inflasi, permintaan dalam
282% bila dibandingkan periode Maret 2008.
negeri dan nilai tukar rupiah. Selain itu tingkat
suku bunga sangat berperan terhadap arus modal Kenaikan deposito periode ini seiring dengan
masuk dan keluar. Oleh karena itu upaya kenaikan tingkat bunga deposito untuk bunga
pengendalian tingkat suku bunga yang dilakukan deposito satu dan tiga bulan. Dari periode
harus selalu memperhatikan keseimbangan di Desember 2008 sampai dengan Desember 2010
antara berbagai faktor. deposito mengalami naik turun seperti halnya
tingat suku bunga, tapi tidak ada kenaikan atau
Di Indonesia tingkat suku bunga mempunyai
penurunan yang signifikan baik jumlah deposito
pengaruh yang kuat terhadap pemilihan
maupun tingkat suku bunga.
penyimpanan bentuk-bentuk kekayaan yang
berwujud tabungan atau deposito berjangka. Menurut Keynes simpanan merupakan fungsi dari
Semakin tinggi tingkat bunga semakin semakin pendapatan. Simpanan ditentukan oleh pendapatan
besar kemungkinan pemilihan penyimpanan nasional atau regional. Tidak semua pendapatan
kekayaan dalam bentuk tabungan/deposito yang diterima seseorang digunakan untuk konsum-
berjangka. Tingkat bunga deposito yang diterima si, sebagian akan disisihkan untuk simpanan. Bila
oleh deposan sebenarnya adalah tingkat bunga pendapatan rendah, rumah tangga tidak dapat

Mukhlis & Agus Irwanto | Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan PDRB terhadap Deposito di Provinsi Aceh 42
Jurnal Kebangsaan, Vol.1 No.1  Januari 2012 ISSN: 2089-5917

menabung atau hanya sedikit menabung karena bunga untuk setiap jangka waktu ditetapkan
semua atau sebagian besar pendapatannya masing-masing bank sesuai dengan perhitungan
digunakan untuk konsumsi. Pada tingkat penda- kondisi bunga dipasar. Jika diperhitungkan bunga
patan lebih tinggi, konsumsi dan tabungan akan yang akan datang cenderung menurun, maka
lebih besar. penetapan bunga untuk jangka waktu yang lebih
panjang, lebih rendah. Sebaliknya jika diperhi-
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
tungkan bunga pasar yang akan datang cenderung
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
meningkat, maka penetapan bunga untuk jangka
dihasilkan oleh berbagai unit produksi yang berada
waktu yang lebih panjang lebih tinggi. Hal ini
di satu wilayah, dengan cara mengurangi biaya
dimaksudkan agar masyarakat menempatkan
antara masing-masing total produksi bruto dari
depositonya dengan waktu yang paling panjang,
tiap-tiap sektor dalam jangka waktu tertentu
dengan demikian bila terjadi kenaikan bunga
(biasanya satu tahun).
deposito, maka bank akan tetap memelihara
deposito tersebut dengan bunga seperti pada saat
Data Statistik Aceh, berkaitan dengan Produk
pembukuan (Mudrajat Kuncoro dan Suhardjono,
Domestik Regional Bruto (PDRB), menujukkan
2003:193-194). Bunga deposito berjangka
adanya tren menurun dari waktu ke waktu. Data
dibayarkan setiap tanggal jatuh tempo (tanggal
tahun 2005, PDRB Aceh mencapai Rp 36.287,92
yang sama denga tanggal pembukuan) atau tanggal
Milyar, sedangkan tahun 2010 lalu hanya jatuh tempo pokok (tanggal berakhirnya jangka
mencapaiRp 33.070 Milyar. waktu penyimpanan).
Tabel 1. PDRB Provinsi Aceh atas Dasar Inflasi adalah kecendrungan dari harga-harga
Harga Konstan tahun 2000 untuk naik secara umum dan terus-menerus dalam
PDRB kurun waktu tertentu. Diartikan juga sebagai
No. Tahun naiknya terus menerus tingkat harga pada suatu
(Milyar Rupiah)
1. 2005 36.287,92 perekonomian akibat kenaikan permintaan
2. 2006 36.853,87 agregat/penurunan penawaran agregat. Indeks
3. 2007 35.923,90 harga konsumen adalah ukuran tingkat harga
4. 2008 32.943,07 sebagai indikator inflasi. IHK dihitung setiap
5. 2009 32.220 bulan berdasarkan perkembangan harga barang
6 2010 33.070 dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga seluruh
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah (2011). ibu kota propinsi di Indonesia (D.Soebagiyo &
E.H.Prasetyawati, 2002: 101-102).
2. Tinjauan Pustaka Kenaikan harga inflasi diukur dengan meng-
gunakan indeks harga. Beberapa indeks harga
Deposito yang digunakan untuk mengukur inflasi antara
Simpanan deposito dalam Undang-Undang Nomor lain:
10 Tahun 1998 dinyatakan sebagai simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu 1) Indeks biaya hidup (consumer price index)
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah 2) Indeks harga perdagangan besar (Wholesale
penyimpan dengan bank (Martono, 2003:40). price index)
Berbeda dengan tabungan dan giro, simpanan 3) GNP deflatori
deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh
tempo) yang lebih panjang dan dapat ditarik atau
dicairkan hanya setelah jatuh tempo. Begitu pula Suku Bunga
dengan suku bunga yang diberikan relatif lebih Pengertian dasar dari teori tingkat suku bunga
tinggi dibanding dengan tabungan dan giro. Bunga yaitu harga dari penggunaan uang untuk jangka
disesuaikan dengan perkembangan pasar dan biasa waktu tertentu (Boediono, 1998: 75). Bunga
di berikan setiap bulan sesuai dengan tanggal jatuh merupakan imbalan atas ketidaknyamanan karena
temponya. melepas uang, dengan demikian bunga adalah
harga kredit. Seandainya A meminjam uang
Untuk mencairkan deposito maka pemilik deposito sebesar Rp 1.000,00 kepada B dengan bunga 25%
(deposan) dapat menggunakan bilyet deposito atau setahun, maka setahun lagi B harus mengem-
sertifikat deposito. Dalam praktiknya ada tiga jenis balikan sebesar Rp 1.250,00 yang terdiri dari Rp
deposito yaitu deposito berjangka, sertifikat 1.000,00 merupakan uang pokok dan Rp 250,00
deposito dan deposit on call. Penetapan suku yang merupakan bunga kepada A sebagai kreditur.

Mukhlis & Agus Irwanto | Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan PDRB terhadap Deposito di Provinsi Aceh 43
Jurnal Kebangsaan, Vol.1 No.1  Januari 2012 ISSN: 2089-5917

Tingkat suku bunga adalah harga-harga, ditentu- b. mobilisasi sumber-sumber domestik secara
kan seperti harga-harga lainnya di pasar-pasar oleh efektif
transaksi antara pembeli dan penjual. Barang yang c. kredit murah untuk sektor pemerintahan
dipertukarkan dalam hal ini adalah kredit atau d. stabilisasi ekonomi makro
pemakaian uang untuk suatu periode tertentu.
Menurut teori klasik, makin tinggi tingkat bunga,
Tingkat suku bunga berkaitan dengan peranan
makin tinggi pula keinginan untuk menabung.
waktu didalam kegiatan-kegiatan ekonomi.
Artinya pada tingkat bunga yang lebih tinggi,
Kepada konsumen, pedagang/ pengusaha dan
masyarakat lebih terdorong untuk mengorbankan
pemerintah uang sekarang tidak sama dengan uang
atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi
pada tahun yang akan datang. suku bunga timbul
guna menambah tabungan (Suparmoko,1991:76).
karena kebutuhan untuk mempunyai uang
sekarang. Pada dasarnya inflasi berbeda dengan sekedar
kenaikan harga, ataupun perubahan positif dari
Pada perekonomian suatu negara, tingkat suku
harga, tetapi perubahan tersebut tidak berlangsung
bunga mempunyai peranan penting baik pada
secara terus-menerus. Hanya merupakan kenaikan
tingkat mikro maupun pada tingkat makro. Dalam
dalam tingkat harga, bukan sebagai gejala inflasi
tingkat mikro, tingkat suku bunga merupakan
seperti : kenaikan harga dari satu atau dua barang
harga yang mempunyai peran dalam alokasi
saja serta kenaikan harga-harga karena musiman,
sumber untuk penggunaan alternatif. Dengan kata
menjelang hari-hari besar atau hanya terjadi sekali
lain tingkat suku bunga mempunyai peran dalam
saja (dan tidak mempunyai pengaruh lanjutan).
alokasi faktor produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa yang akan dipakai sekarang dan Berbagai pendapat mengenai inflasi menimbulkan
kemudian hari. Pada tingkat makro, tingkat suku suatu pertentangan antara golongan monetaris
bunga merupakan faktor yang dapat berpengaruh dengan strukturalis. Pertentangan pendapat
tingkat harga umum, pendapatan dan kesempatan mengenai inflasi tersebut dikenal sebagai
kerja. perdebatan di antara golongan monetaris dengan
strukturalis atau “the monetarist-stucturalist
PDRB controversy” (Sukirno, 2003: 368)
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah Jumlah
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu 3. Metode Penelitian
perekonomian dalam satu tahun. (Suparmoko,
1991 : 206) PDB ini merupakan ukuran yang Penelitian ini dilakukan di Provinsi Aceh pada
global sifatnya dan bukan merupakan alat peng- variabel yang dianggap mempunyai keterkaitan
ukur yang tepat, karena belum dapat mencermin- dalam mempengaruhi deposito di Provinsi Aceh
kan kesejahteraan masyarakat sesungguhnya, yaitu tingkat bunga periode berjalan dan tingkat
berhubung kesejahteran itu harus dinikmati oleh bunga periode sebelumnya. Data jumlah deposito
setiap penduduk negara yang bersangkutan. Oleh dan tingkat suku bunga yang digunakan adalah
karena itu, kita harus mempertimbangkan jumlah data sekunder yaitu berupa data yang berbentuk
penduduk negara-negara tersebut sebagai angka-angka dari Bank Indonesia Cabang Banda
penimbang. Hal ini karena pada umumnya Aceh.
semakin besar jumlah penduduk suatu negara akan Teknik pengumpulan data yang diperguna-kan
semakin besar beban yang ditanggung oleh negara adalah melakukan pencatatan langsung berupa
tersebut. data seri waktu (time series) tahun 2005 sampai
Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata 2010. Sedangkan data PDRB Provinsi Aceh
penduduk, oleh sebab itu untuk memperoleh Berdasarkan harga konstan tahun 2000 didapat
pendapatan perkapita pada suatu tahun, yang harus dari publikasi Badan Pusat Statistik. Dikarenakan
dilakukan adalah membagi PDB pada tahun itu data PDRB merupakan data tahunan, maka
dengan jumlah penduduk pada tahun yang sama. digunakan metode interpolasi data untuk
(Sadono Sukirno, 1985 : 21). pengolahan data tahunan menjadi triwulan. Model
analisis data yang digunakan dalam menganalisa
Kebijaksanaan tingkat bunga di negara-negara data adalah model ekonometrika. Teknik analisis
berkembang ditujukan untuk mencapai tujuan- yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil
tujuan sebagai berikut : biasa (Ordinary Least Square).
a. alokasi dana yang bisa diinvestasikan secara Deposito di Provinsi Aceh dipengaruhi oleh
efisien tingkat suku bunga dan pendapatan yang

Mukhlis & Agus Irwanto | Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan PDRB terhadap Deposito di Provinsi Aceh 44
Jurnal Kebangsaan, Vol.1 No.1  Januari 2012 ISSN: 2089-5917

dinyatakan dalam fungsi (Indra Darmawan: 2006) 0.002 dan nilai Sig. tingkat suku bunga 0.000
sebagai berikut: berarti nilai signifikasi lebih kecil 0,05. Dengan
demikian bahwa PDRB dan suku bunga deposito
Deposito = α + β1 PDRB + β2 r + µ dua belas bulan secara individual berpengaruh
secara signifikan terhadap jumlah deposito.
Dimana:
α = Intercept Uji F-Statistik
β1, β2 = koefisien regresi Dari hasil analisis untuk variabel deposito, PDRB
PDRB = Produk Domestik Regional Bruto dan tingkat suku bunga deposito satu bulan pada
r = suku bunga deposito (%) derajat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa
µ = Kesalahan pengganggu nilai Sig. sebesar 0.193 > 0,05 dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa PDRB dan tingkat
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan bunga Deposito satu bulan secara bersama-sama
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Koefisen Determinasi deposito.
Hasil uji pada variabel PDRB dan tingkat suku Hasil analisis untuk variabel deposito, PDRB dan
bunga deposito satu bulan menunjukkan bahwa tingkat suku bunga deposito tiga bulan pada
nilai R Square sebesar 0,145 yang berarti derajat kepercayaan 95% menunjukkan nilai Sig. F
konstribusi variabel PDRB dan tingkat bunga sebesar 0.190 > 0,05 dengan demikian PDRB dan
deposito satu bulan mampu menjelaskan variabel tingkat suku bunga deposito tiga bulan secara
deposito sebesar 14,5 persen sedangkan sisanya bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diuji terhadap deposito.
dalam penelitian ini.
Hasil analisis untuk variabel deposito, PDRB dan
Hasil pengujian pada variabel deposito, PDRB dan tingkat suku bunga deposito dua belas bulan pada
tingkat bunga tiga bulan menunjukkan bahwa R derajat kepercayaan 95% menunjukkan nilai Sig. F
Square sebesar 0,146 yang berarti konstribusi sebesar 0.000 < 0,05 Maka dapat disimpulkan
PDRB dan tingkat bunga deposito tiga bulan bahwa PDRB dan tingkat suku bunga deposito dua
mampu menjelaskan variabel deposito sebesar belas bulan secara bersama-sama berpengaruh
14.6 persen, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh secara signifikan terhadap deposito.
variabel lain yang tidak diuji dalam penelitian ini.
Uji Multikolinearity
Hasil pengujian pada variabel deposito, PDRB dan Uji multikoloniaritas bertujuan untuk menguji
tingkat bunga dua belas bulan menunjukkan bahwa apakah dalam model regresi ditemukan adanya
R Square sebesar 0,631 yang berarti konstribusi korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang
PDRB dan tingkat bunga deposito dua belas bulan baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
mampu mempengaruhi variabel deposito sebesar variabel bebas. Multikoloniaritas dapat dilihat dari
63,1 persen. nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Batas
dari nilai VIF adalah 10 dan tolerance value adalah
Uji T-Statistik 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai
Pada pengujian variabel deposito, PDRB dan tolerance kurang dari 0,1 maka akan terjadi
tingkat bunga deposito satu bulan, nilai Sig. PDRB multikoloniaritas dan model regresi tidak
0.106 dan nilai Sig. tingkat suku bunga 0.273 layak untuk dipakai.
berarti nilai signifikasi lebih besar dari 0,05. Yang
berarti bahwa PDRB dan suku bunga deposito satu Berdasarkan pengujian pada variabel deposito,
bulan secara individual tidak berpengaruh secara PDRB dan tingkat bunga deposito satu, tiga dan
signifikan terhadap jumlah deposito. dua belas bulan diketahui nilai VIF lebih <10, dan
nilai tolerance > 0.1. Dengan demikian dapat
Pada pengujian variabel deposito, PDRB dan disimpulkan tidak terjadi hubungan yang kuat
tingkat bunga deposito tiga bulan, nilai Sig. PDRB (kombinasi linear) diantara independen variabel.
0.101 dan nilai Sig. tingkat suku bunga 0.267
berarti nilai signifikasi lebih besar dari 0,05.
5. Simpulan
Sedhingga, PDRB dan suku bunga deposito tiga
bulan secara individual tidak berpengaruh secara
Pendapatan (PDRB) dan tingkat suku bunga
signifikan terhadap jumlah deposito.
deposito dua belas bulan secara simultan
Pada pengujian variabel deposito, PDRB dan berpengaruh secara signifikan terhadap deposito
tingkat bunga deposito satu bulan, nilai Sig. PDRB pada bank konvensional di Provinsi Aceh.

Mukhlis & Agus Irwanto | Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan PDRB terhadap Deposito di Provinsi Aceh 45
Jurnal Kebangsaan, Vol.1 No.1  Januari 2012 ISSN: 2089-5917

Kenaikan PDRB dan tingkat suku bunga deposito Hady, Hamdy. 2001. Ekonomi Internasional,
dua belas bulan akan meningkatkan deposito di Buku 2. Jakarta: Ghalia Indonesia
Provinsi Aceh. Tingkat suku bunga deposito satu Iswardono, Sp. 1996. Uang dan Bank, Edisi 4.
dan tiga bulan baik tidak berpengaruh secara Yogyakarta: BPFE
signifikan terhadap deposito berjangka pada bank Lincolin, Arsyad. 1992. Ekonomi Pembangunan,
konvensional di Provinsi Aceh. bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN.
Daftar Pustaka _________. 1992. Ekonomi Moneter. Edisi 4,
Yogyakarta: BPFE
Bank Indonesia. 2004. Statistik Ekonomi Martono. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan
Keuangan Indonesia, berbagai tahun Lainnya, Edisi II, Yogyakarta: Ekonesia
Penerbitan Mudrajad, Kuncoro dan Suhardjono. 2002.
Boediono. 1998. Ekonomi Mikro, Seri Sinopsis Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi,
Pengantar Ilmu Ekonomi No. 1. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta: BPFE Nopirin. 1987. Ekonomi Moneter. Buku 2. Edisi I.
_____ . 1994. Ekonomi Moneter, Yogyakarta: Yogyakarta : BPFE UGM
BPFE ______. 1996. Ekonomi Internasional. Yogya-
Damodar, Gujarati. 1997. Ekonometrika Dasar. karta: BPFE.
Jakarta: Erlangga Sadono, Sukirno. 2003. Teori Mikro Ekonomi.
Djarwanto, PS. 1994. Statistik Induktif, Yogya- Jakarta: FEUI.
karta: BPFE Salvatore, Domonick. 1995. Ekonomi Interna-
Djiwandono, J.Soedradjad. 2001. Bergulat dengan sional, Jakarta: Erlangga
Krisis dan Pemulihan Ekonomi Indonesia. Soediyono. 2002. Ekonomi Mikro, Edisi 2. Yogya-
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan karta: Liberty
E.G.Masassya, 1999, Permasalahan Ekonomi, Soebagiyo, D. & E.H Prasetyowati. 2003. Analisis
Perihal Arah Bisnis Bank Pasca Faktor-faktor yang Mempengaruhi indeks
Restrukturisasi, Business News 6273/15-2- Harga Saham di Indonesia”, Jurnal
1999 No.774/Tahun – XVI/ 1999. Ekonomi Pembangunan, Volume 4, No.2,
Faried, Wijaya. 1991. Ekonomika Mikro, Edisi 2. 81-204.
Yogyakarta: BPFE Thomas, Suyatno. dkk. 1996. Kelembagaan
Fatimah Nurhayati, S & Niladewi K. 2003. Perbankan, Jakarta: Gramedia
Analisis Permintaan Deposito dalam Valuta
Asing pada Bank Swasta Nasional di
Indonesia; Jurnal Ekonomi Pembangunan,
Volume 4, No. 2, 81-204.

Mukhlis & Agus Irwanto | Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan PDRB terhadap Deposito di Provinsi Aceh 46
Jurnal Kebangsaan, Vol.1 No.1  Januari 2012 ISSN: 2089-5917

Lampiran:
Gambar : Pertumbuhan Deposito dan Tingkat Suku Bunga
di Provinsi Aceh Periode Januari 2005 s/d Desember 2010

Mukhlis & Agus Irwanto | Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan PDRB terhadap Deposito di Provinsi Aceh 47

Anda mungkin juga menyukai