PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DISUSUN OLEH :
T.A 2020/2021
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIDESA TAPUS
KABUPATEN LEBONG
LATAR BELAKANG
Sampah merupakan suatu benda yang tidak ternilai atau tidak berharga yang ada
di sekitar lingkungan masyarakat. Di Indonesia kita dapat melihat sampah di mana-mana
khususnya di daerah perkotaan dan sekarang menjadi masalh besar lingkungan Indonesia.
Sampah di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius dan juga menjadi
masalah social, ekonomi dan budaya. Dan hampir di semua kota di Indonesia mengalami
kendala dalam mengolah sampah.
Hal ini terjadi karena pengolahan TPA (tempat pembuangan akhir) di sebuah kota
lahannya masih kurang sehingga masyarakat banyak membuang sampah di sungai.
Dalam hal ini Kelompok tertarik membahas mengenai pemberdayaan yang ada
disalah satu desa di kabupaten lebong yakni desa tapus atau lebih dikenal dengan Topos,
desa ini terletak di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.Awalnya desa tapus ini
berkecamatan di Rimbo Pengadang namun kini sudah menjadi kecamatan
topos.Dikarenakan letak geografis yang terletak diantara pegunungan membuat tempat ini
rawan terhadap longor dan bencana lainnya. Disetiap desa pasti memiliki permasalahan
disetiap desanya yang berbeda-beda sama dengan di tapus
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan camat yaitu bapak hartono SP,M.Si
dan beberapa warga antara lain Oscar, shely aryanti, dan deri saputra, didapatnya
beberapa permasalahan yang sering terjadi yakni :
1. Permasalahan
a) Secara geografis Desa tapus terletak diujung rimbo pengadang dan terletak
dipegunungan yang memiliki lereng yang terjal, hal tersebutlah yang
menyebabkan pada saat musim hujan rawan akan terjadinya longsor.
b) Sampah
Dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat mengenai kebersihan
lingkungan yang kurang dan juga dipengaruhitidak adanya tempat
pembuangan sampah secara khusus sehingga kebanyakan masyarakat
membuang sampah ke sungai atau ke jurang yang terletak di depan TPU
yang menimbulkan bau menyengat dan pencemaran lingkungan.
c) Masalah air irigasi untuk pertanian
Sebagian besar masnyarakat desa tapus bekerja sebagai
petani/berkebun.pada beberapa tahun belakangan ini petani sawah ditapus
mempunyai system pertanian panen 2 kali setahun, dikarenakan cuaca tidak
menentu dan sekarang mulai memasuki musim kemarau sehingga banyak
petani di tapus yang mengalami kekeringan atau tidak cukup air, hal ini
disebabkan karena kebanyakan petani yang mengandalkan air hujan untuk
pertaniannya.