Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


(UJIAN AKHIR SEMESTER)
_______________________________________
NAMA : YEFTA FEBRIYOLITA PUSUK
PRODI : PG PAUD REG E 2020
MATA KULIAH : PENERAPAN KETERAMPILAN DAN KONSEP DASAR PAUD
WAKTU : 2 SKS
DOSEN : DWI SEPTI ANJAS WULAN, S.PD, M.PD

1. Jelaskan mengenai hakikat pendidikan anak usia dini!


Jawaban : Hahekat pendidikan anak usia dini adalah periode pendidikan yang sangat
menentukan perkembangan dan arah masa depan seorang anak sebab pendidikan yang dimulai
dari usia dini akan membekas dengan baik jika pada masa perkembangannya dilalui dengan
suasana yang baik, harmonis, serasi, dan menyenangkan.
Pendidikan anak usia dini merupakan dasar dari pendidikan anak selanjutnya yang
penuh dengan tantangan dan berbagai permasalahan yang dihadapi anak. dengan demikian
maka pandidikan usia dini adalah jendela pembuka dunia (window of opportunity) bagi anak.
anak akan belajar dengan baik dan bermakna bila anak merasa nyaman secara psikologis serta
kebutuhannya fisiknya terpenuhi, anak mengkonstruksi pengetahuannya, anak belajar melalui
interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak lainnya, eksplorasi, pencarian, penggunaaan,
belajar melalui bermain, unsur perbedaan anak diperhatikan.
Usia 4-6 tahun (TK) merupakan masa peka bagi anak, di mana anak mulai sensitif untuk
menerima barbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka adalah masa
terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang
diberikan oleh lingkungan.  Di mana pada masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar
pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa sosial emosional, konsep
diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Oleh sebab itu dibutuhkan suasana
belajar, strategi dan stimulus yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan
perkembangan anak tercapai secara optimal.

2. Jelaskan apa saja landasaan layanan Pendidikan Anak Usia Dini!


JAWABAN :
a. Landasan Yuridis Pendidikan Anak Usia Dini
pada Amandemen UUD 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan bahwa ”Setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. Dalam UU NO. 23 Tahun 2002 Pasal
9 Ayat 1 tentang Perlindungan Anak dinyatakan bahwa ”Setiap anak berhak
memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya
dan tingkat kecerdasarnya sesuai dengan minat dan bakatnya”
b. Landasan Filosofis Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Artinya melalui
proses pendidikan diharapkan terlahir manusia-manusia yang baik. Standar manusia
yang “baik” berbeda antar masyarakat, bangsa atau negara, karena perbedaan
pandangan filsafah yang menjadi keyakinannya. Perbedaan filsafat yang dianut dari
suatu bangsa akan membawa perbedaan dalam orientasi atau tujuan pendidikan.
c. Landasan Keilmuan Pendidikan Anak Usia Dini
Konsep keilmuan PAUD bersifat isomorfis, artinya kerangka keilmuan PAUD
dibangun dari interdisiplin ilmu yang merupakan gabungan dari beberapa displin
ilmu, diantaranya: psikologi, fisiologi, sosiologi, ilmu pendidikan anak, antropologi,
humaniora, kesehatan, dan gizi serta neurosains atau ilmu tentang perkembangan
otak manusia .
Berdasarkan tinjauan secara psikologi dan ilmu pendidikan, masa usia dini
merupkan masa peletak dasar atau fondasi awal bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Apa yang diterima anak pada masa usia dini, apakah itu
makanan, minuman, serta stimulasi dari lingkungannya memberikan kontribusi yang
sangat besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa itu dan
berpengaruh besar pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.

3. Jelaskan bagaimanakah karakteristik Anak Usia Dini, baik dari segi pertumbuhan dan
perkembangannya!
Jawaban :
a. Bersifat unik
Keunikan anak usia dini dapat dilihat dari kemampuan, cara belajar, dan hal-hal yang
mampu menarik perhatiannya. Meski dalam satu kelompok anak usia dini mempelajari
sesuatu dengan cara yang sama dan terprediksi, mereka tetap unik karena punya pola
perkembangan yang berbeda satu sama lainnya.
b. Bersifat spontan
Anak usia dini tak pandai berpura-pura. Biasanya mereka cenderung bersikap spontan
dan apa adanya. Anak juga tak akan berpikir untuk mengungkapkan apa yang
dirasakan, dan yang dipikiran tanpa memperdulikan pendapat orang lain.
c. Ceroboh
Anak usia dini cenderung tak mempertimbangkan tindakan yang akan diambil. Jika
ingin sesuatu, dia akan melakukannya saat itu juga meskipun hal tersebut akan
melukainya.
d. Aktif
Anak usia dini memiliki energi yang tak ada habisnya. Mereka akan terus bergerak ke
sana ke mari dan hanya diam saat tertidur.
e. Penasaran
Rasa ingin tahu anak usia dini begitu besar. Dia akan selalu bertanya dan mencari tahu
jawaban dari segala hal yang membuatnya penasaran. Anak usia dini dengan rasa
penasaran yang tinggi ini bagus, sehingga dia akan selalu menambah dan
mengembangkan kemampuan kognitifnya dengan lebih baik.
f. Sulit di ajak focus
Rentang perhatian anak usia dini tidak terlalu panjang, biasanya hanya berkisar 10
menit saja. Oleh sebab itulah mengapa ia tidak bisa diam dan sulit diajak fokus pada
kegiatan yang membutuhkan ketenangan.

4. Apa sajakah prinsip-prinsip pembelajaran Anak Usia Dini?


Jawaban :
 Bermain Sambil Belajar
 Berorientasi pada Kebutuhan Anak
 Stimulasi terpadu
 Berorientasi pada Perkembangan Anak
 Lingkungan kondusif
 Menggunakan Pendekatan Tematik
 Menggunakan berbagai media dan sumber belajar
 Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.

5. Jelaskan bagaimana penataan lingkungan main yang baik untuk Anak Usia Dini!
Jawaban :
1. Membuat anak merasa aman
2. Membuat anak merasa nyaman
3. Mendorong anak untuk dapat bereksplorasi
4. Mendukung anak untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya
5. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak
6. Memperhatikan karakteristik anak, kemampuan anak, latar belakang keluarga,
lingkungan bermain dan budaya setempat.
7. Lingkungan main yang ditata dapat membantu anak memperkirakan berbagai
kegiatan yang akan dilakukan baik pelaksanaannya (kelompok atau individu)
maupun tempat alat main yang dibutuhkan .
8. Mengembangkan kemandirian. Lingkungan yang ditata dengan rapi, semua mainan
yang boleh digunakan anak ditata dalam rak yang terjangkau anak, membuat anak
dapat secara mandiri mengambil dan menyimpan kembali, tanpa harus minta tolong
pendidik. Apabila di satuan PAUD menerima anak berkebutuhan khusus dengan
kursi roda, maka ramp harus tersedia agar anak bisa mengakses lingkungan tanpa
harus tergantung pada orang lain.
9. Mengembangkan kepercayaan diri anak. Lingkungan yang ditata sesuai dengan
kondisi anak dapat membangun kepercayaan diri anak, bahwa mereka mampu
melakukannya. Lingkungan yang penuh tantangan tetapi aman dilakukan anak,
mendorong anak untuk mencari jalan keluar untuk mengatasi setiap tantangan yang
ada. Hal ini menumbuhkan kreativitas dan sikap pantang menyerah.
10. Mengembangkan keterampilan motorik halus. Kordinasi tangan- mata, keterampilan
sosial, keaksaraan awal, sain dan teknologi, kemampuan matematika, serta
kemampuan berkomunikasi. Lingkungan yang memfasilitasi dengan berbagai
kegiatan langsung, tidak semata terfokus pada kegiatan akademik, akan mendorong
anak senang terlibat dalam kegiatan tersebut

Anda mungkin juga menyukai