Bangun datar merupakan salah satu topik yang mempelajari objek atau bentuk berbentuk dua
dimensi.
Bangun dua dimensi merupakan bangun yang memiliki keliling dan luas, tetapi tidak
memiliki isi (volume). Bangun datar banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, ketika kalian bermain layang-layang, objek layang-layang menyerupai bangun
layang-layang, dan masih banyak penerapan bangun datar yang lainnya.
Pada gambar di atas terdapat macam-macam bangun datar seperti bangun persegi, persegi
panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran.
1. Persegi
Persegi merupakan bentuk bangun datar yang memiliki 4 sisi sama panjang dan semua sudut
sudutnya sama besar dan siku-siku.
Kemudian dari pengertian tersebut dapat diperoleh bahwa setiap sudut persegi dibagi dua
sama besar oleh diagonalnya, dan setiap diagonalnya tersebut saling tegak lurus.
• Memiliki empat sisi yang sama panjang (dua pasang sisi yang sejajar).
Contoh lain yang dapat kita amati adalah kertas origami, sisi pada dadu, sisi pada rubik, dll.
Menghitung keliling persegi dapat dengan cara mengalikan 4 sisinya. Hal ini dikarenakan
keliling persegi merupakan penjumlahan keempat sisinya yang sama panjang.
atau
Pembahasan
Jika rumah Budi akan dipasang lampu natal mengelilingi rumahnya, jika Budi sudah membeli
lampu natal sepanjang 50 m, maka apakah lampu natal yang dibeli oleh Budi cukup, sisa,
atau kurang? Jika sisa atau kurang, berapakah panjang sisa atau kurangnya tersebut?
Pembahasan
Karena keliling rumah Budi lebih kecil daripada panjang lampu natal yang dibeli Budi, maka
lampu natal yang dibeli masih memiliki sisa.
Jadi, lampu natal yang dibeli oleh Budi masih memiliki sisa, sisa lampu natal milik Budi
adalah 2 meter.
2. Persegi Panjang
Persegi panjang merupakan salah satu bangun datar segiempat yang memiliki dua pasang sisi sejajar
serta keempat sudutnya merupakan sudut siku-siku. Perhatikan gambar berikut.
Gambar di atas merupakan bangun persegi panjang. Penamaan bangun persegi panjang
dengan menggunakan keempat titik sudutnya.
Sebagai contoh, pada gambar persegi panjang di atas dapat kita beri nama dengan persegi
panjang ABCD.
Misalnya saat kita ingin membuat pagar yang mengelilingi halaman rumah yang berbentuk
persegi panjang, kita dapat menerapkan konsep keliling persegi panjang.
Selain itu kita dapat menentukan luas tanah maupun luas selembar kertas berbentuk persegi
panjang dengan menggunakan konsep luas persegi panjang.
Memiliki empat buah sisi. Dalam persegi panjang ABCD tersebut terdapat empat sisi
yaitu sisi AB, BC, CD, dan DA.
Sisi-sisi yang sejajar dan berhadapan sama panjang. Dalam persegi panjang ABCD,
sisi-sisi yang sejajar dan berhadapan adalah sisi AB dengan sisi CD dan sisi BC
dengan sisi AD.
Memiliki dua diagonal yang sama panjang. Dalam persegi panjang di atas terdapat
diagonal AC dan diagonal BD. Kedua diagonal memiliki ukuran yang sama.
Memiliki empat sudut siku-siku. Dalam persegi panjang ABCD, terdapat sudut ABC,
sudut BCD, sudut CDA, dan sudut DAB yang masing-masing berukuran 90o atau
sudut siku-siku.
Memiliki dua simetri lipat dan simetri putar.
Perhatikan bangun persegi panjang berikut untuk menentukan rumus keliling dan luas persegi
panjang.
Pada gambar persegi panjang di atas terdapat empat sisi dengan ukuran panjang p dan lebar
l. Keliling persegi panjang dapat dihitung dengan menjumlahkan panjang sisi-sisinya.
K = (p + p) + (l + l)
K = 2p + 2l
K = 2 (p + l)
Keterangan:
Luas persegi panjang merupakan area atau daerah di dalam persegi panjang yang dibatasi
oleh sisi-sisi persegi panjang.
Rumus luas persegi panjang dapat dituliskan sebagai berikut.
Luas persegi panjang ABCD = ukuran sisi panjang x ukuran sisi lebar
L=pxl
Keterangan:
Kesimpulan
Persegi panjang merupakan suatu segiempat yang memiliki dua pasang sisi sejajar
sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku.
Rumus keliling persegi panjang yaitu
K = 2 x (p + l)
L=pxl
3. Segitiga
Segitiga merupakan salah satu bangun datar yang dibatasi oleh tiga sisi. Perhatikan bangun
segitiga berikut.
Pada gambar di atas, terdapat segitiga ABC dengan tiga sisi yaitu sisi AB, BC, dan AC.
Memiliki 3 sudut yaitu sudut ABC, sudut BAC, dan sudut ACB, serta memiliki tiga titik
sudut yaitu titik A, B, dan C.
Segitiga sama kaki merupakan jenis segitiga yang memiliki sepasang sisi yang sama Panjang.
Terdapat dua sudut yang sama besar.
Pada gambar di atas sepasang sisi yang sama Panjang yaitu sisi AB dan sisi AC. Sedangkan
pasangan sudut yang sama besar yaitu sudut ABC dan sudut ACB.
Segitiga sama sisi merupakan segitiga yang ketiga sisi dan sudutnya memiliki ukuran yang
sama. Perhatikan gambar berikut.
Pada gambar di atas, ketiga sisi yang sama yaitu sisi AB, sisi BC, dan sisi AC. Ketiga
sudutnya juga sama besar yaitu sudut ABC, sudut ACB, dan sudut BAC.
Segitiga Sembarang
Segitiga sembarang merupakan jenis segitiga dengan ukuran ketiga sisinya berbeda dan
ketiga sudutnya memiliki ukuran yang berbeda pula. Perhatikan gambar berikut.
Pada gambar di atas, sisi AB, sisi BC, dan sisi AC memiliki ukuran sisi yang tidak sama
Panjang. Ukuran ketiga sudutnya yaitu sudut ABC, sudut ACB, dan sudut BAC berbeda.
Rumus Segitiga
Rumus segitiga yang akan dibahas meliputi rumus keliling segitiga dan rumus luas segitiga.
Rumus Keliling Segitiga
Pada gambar di atas, terdapat segitiga dengan ukuran sisi a, b, dan c. Keliling segitiga
dirumuskan sebagai berikut.
K = BC + AC + AB
K=a+b+c
Keterangan:
L=½xaxt
Keterangan:
L=½xaxt
Keterangan:
2. Suatu segitiga sama kaki memiliki ukuran kaki segitiga 6 cm dan sisi lainnya 5 cm.
Tentukan keliling segitiga tersebut.
Pembahasan
K = a + b + c = 6 cm + 6 cm + 5 cm = 17 cm
3. Suatu segitiga memiliki ukuran alas dan tinggi masing-masing 8 cm dan 11 cm. Tentukan
luas segitiga tersebut.
Pembahasan
L = ½ x alas x tinggi
L = ½ x 8 cm x 11 cm
L = 44 cm2.
Mari kita simpulkan materi mengenai segitiga.
Kesimpulan
Segitiga merupakan bangun datar yang dibatasi oleh tiga sisi. Terdapat juga tiga
sudut dalam segitiga.
Jenis segitiga menurut ukuran sisinya dibedakan menjadi segitiga sama kaki, segitiga
sama sisi, dan segitiga sembarang.
Jenis segitiga menurut ukuran sudutnya dibedakan menjadi segitiga lancip, segitiga
siku-siku, dan segitiga tumpul.
Rumus keliling segitiga yaitu K = a + b + c, dengan a, b, c merupakan ukuran sisi-sisi
segitiga.
Rumus luas segitiga yaitu L = ½ x a x t, dengan a dan t masing-masing merupakan
ukuran alas dan tinggi segitiga.
Berdasarkan panjang sisinya, bangun datar segitiga dibedakan menjadi tiga, yaitu segitiga
sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang.
c. Segitiga Sembarang
Berdasarkan besar sudutnya, bangun datar segitiga dibedakan menjadi tiga, yaitu segitiga
sama siku-siku, segitiga lancip, dan segitiga tumpul.
a. Segitiga Siku-Siku
Sifat-sifat segitiga siku-siku yaitu sebagai berikut.
b. Segitiga Lancip
c. Segitiga Tumpul
4. Jajar Genjang
Memiliki dua pasang sisi yang sejajar dan berhadapan sama panjang.
Memiliki dua pasang sudut yang berhadapan sama besar.
Memiliki dua diagonal yang membagi jajar genjang menjad dua sama besar.
5. Trapesium
Definisi Trapesium
Apa itu trapesium?
Trapesium merupakan bangun segi empat yang memiliki satu pasang sisi sejajar yang tidak
sama panjang.
Untuk mengetahui seperti apakah bangun trapesium itu, perhatikan gambar berikut.
Dari gambar tersebut, dapatka kalian menyebutkan sifat-sifat bangun trapesium? Sifat-sifat
bangun trapesium yaitu sebagai berikut.
Jenis-Jenis Trapesium
Jenis trapesium dibedakan berdasarkan sisi dan sudutnya. Trapesium dibedakan menjadi
trapesium sama kaki, trapesium siku-siku, dan trapesium sembarang. Jenis-jenis trapesium
dijelaskan pada bagian berikut.
Gambar tersebut merupakan bangun trapesium sama kaki. Trapesium sama kaki memiliki dua
sisi yang sama panjang (kaki trapesium).
Selain itu, trapesium memiliki dua pasang sudut yang sama besar dan dua diagonal yang
sama panjang. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai trapesium siku-siku.
Trapesium Siku-Siku
Pada gambar tersebut terdapat trapesium siku-siku yang memiliki dua buah sudut siku-siku.
Trapesium siku-siku juga memiliki sepasang sisi sejajar dan panjang diagonal pada trapesium
tersebut tidak sama.
Trapesium Sembarang
Trapesium sembarang memiliki sepasang sisi yang sejajar. Selain itu, trapesium jens ini
memlik empat sudut yang tidak sama besar serta dua diagonalnya tidak sama panjang.
Rumus Trapesium
Rumus yang akan dijelaskan pada bagian di bawah adalah rumus keliling trapesium dan
rumus luas trapesium.
Keliling Trapesium
Secara umum, untuk menghitung keliling bangun datar dapat dilakukan dengan menghitung
jumlah panjang setiap sisinya. Perhatikan gambar trapesium berikut.
Pada gambar tersebut terdapat trapesium ABCD. Keliling trapesium tersebut dapat dihitung
dengan
Rumus Keliling Trapesium
K=a+b+c+d
Keterangan:
K : Keliling trapesium
a, b, c, d : panjang masing-masing sisi trapesium
Luas Trapesium
Pada gembar tersebut terdapat dua buah segitiga, yaitu segitiga ABC dan segitiga ACD. Untuk
menentukan luas trapesium tersebut, dapat dengan menentukan luas kedua segitiga.
L = (1/2) x t x (b + a)
L = ((a + b) x t)/2
Keterangan:
L : Luas trapesium
a, b : panjang sisi-sisi sejajar trapesium
t : tinggi trapesium
Kesimpulan
Trapesium merupakan bangun segiempat yang memiliki satu pasang sisi sejajar yang
tidak sama panjang.
Jenis-jenis trapesium meliputi trapesium sama kaki, trapesium siku-siku, dan
trapesium sembarang.
Rumus keliling trapesium adalah K = a + b + c + d
Rumus luas trapesium adalah L = ((a + b) x t)/2
6. Layang-Layang
Bangun datar layang-layang merupakan salah satu bangun dua dimensi dengan empat sisi.
Layang-Layang memiliki dua pasang sisi yang sama panjang tetapi tidak sejajar.
Pada gambar tersebut terdapat layang-layang ABCD dengan dua pasang sisi yang sama
panjang yaitu sisi AB = sisi AD dan sisi BC = sisi CD.
Terdapat dua diagonal yaitu diagonal AC dan diagonal BD. Selanjutnya akan dibahas
mengenai contoh penerapan layang-layang.
Sifat-sifat layang-layang yaitu sebagai berikut.
Memiliki dua pasang sisi yang sama panjang dan tidak sejajar. Sisi AB sama dengan
sisi AD dan sisi BC sama dengan sisi CD.
Memiliki dua sudut yang sama besar. Sudut ABC sama dengan sudut ADC.
Memiliki dua diagonal yang saling tegak lurus. Diagonal AC tegak lurus dengan
diagonal BD.
Memiliki satu sumbu simetri yaitu garis yang berhimpit dengan garis AC.
Rumus Layang-Layang
Rumus layang-layang yang akan dibahas yaitu rumus keliling layang-layang dan rumus luas
layang-layang.
Berdasarkan gambar tersebut dan sifat-sifat bangun datar layang-layang, diketahui bahwa
ukuran sisi AB = ukuran sisi AD = a, ukuran sisi BC = ukuran sisi CD = b. Sehingga keliling
layang-layang yaitu
K = AB + BC + CD + DA
K=a+b+b+a
K = (a + a) + (b + b)
K = 2a + 2b
K = 2 (a + b)
Keterangan:
Diketahui ukuran diagonal AC dan BD adalah d1 dan d2. Luas bangun datar layang-layang
dirumuskan sebagai berikut.
Rumus Luas Layang-layang
L = ½ x AC x BD
L = ½ x d1 x d2
Keterangan:
Pembahasan
Karena AD = AB = 15 dan CD = BC = 20
K = 2 (AD + CD)
K = 2 (15 + 20)
K = 2 x 35
K = 70
Kesimpulan
Bangun datar layang-layang merupakan salah satu bangun dua dimensi dengan empat
sisi. Layang-Layang memiliki dua pasang sisi yang sama panjang tetapi tidak sejajar.
Layang-layang memiliki dua pasang sisi yang sama panjang, satu pasang sudut yang
sama besar, diagonalnya berpotongan tegak lurus, dan mempunyai satu sumbu
simetri.
Rumus keliling bangun datar layang-layang yaitu K = 2 (a + b)
Rumus luas bangun datar layang-layang yaitu L = ½ x d1 x d2.
7. Belah Ketupat
Belah ketupat merupakan salah satu bangun datar yang tersusun atas empat sisi yang sama
panjang dan sudut yang berhadapan sama besar.
Pada gambar di atas terdapat bangun belah ketupat ABCD. Terdapat empat sisi yaitu sisi AB, sisi BC,
sisi CD, dan sisi DA. Terdapat dua diagonal yang berpotongan tegak lurus yaitu diagonal AC dan
diagonal BD.
Memiliki empat buah sisi yang sama panjang, yaitu sisi AB, BC, CD, dan DA.
Memiliki dua pasang sudut yang berhadapan dan sama besar, yaitu sudut ABC
dengan sudut ADC dan sudut BAD dengan sudut BCD.
Memiliki dua buah diagonal yang saling berpotongan tegak lurus, yaitu diagonal AC
dan diagonal BD. Satu diagonal membagi dua diagonal yang lain sama panjang.
Diagonal AC membagi diagonal BD menjadi dua sama panjang, begitupula dengan
diagonal BD membagi diagonal AC menjadi dua sama panjang.
Memiliki dua simetri lipat dan simetri putar. Masing-masing sumbu simetri berhimpit
dengan diagonal AC dan diagonal BD.
Pada gambar tersebut terdapat bangun belah ketupat dengan empat sisi yang masing-masing
sisinya berukuran s. keliling belah ketupat dirumuskan sebagain berikut.
Sama seperti bangun segiempat lainnya, bangun belah ketupat memiliki empat sisi. Keliling
dapat dihitung dengan menjumlahkan ukuran panjang semua sisinya. Sehingga,
K=4xs
Keterangan:
Luas belah ketupat merupakan daerah di dalam belah ketupat yang dibatasi oleh keempat
sisinya. Perhatikan gambar berikut.
Pada gambar di atas, terdapat bangun belah ketupat ABCD. Luas belah ketupat dapat
ditumuskan sebagai berikut.
L = ½ x d1 x d2
Keterangan:
1. Suatu belah ketupat memiliki sisi berukuran 30 cm. Berapakah keliling bangun
belah ketupat tersebut?
Pembahasan
K=4xs
K = 4 x 30 cm
K = 120 cm
Jawaban: 120 cm
2. Sebidang tanah berbentuk belah ketupat dengan panjang diagonal-diagonalnya
adalah 12 cm dan 10 cm. Tentukan luas tanah tersebut.
Pembahasan
L = ½ x d1 x d2
L = ½ x 12 cm x 10 cm
L = ½ x 120 cm2
L = 60 cm2
Jawaban: 60 cm2
Kesimpulan
Belah ketupat merupakan salah satu bangun datar yang tersusun atas empat sisi yang
sama panjang dan sudut yang berhadapan sama besar.
Sifat-sifat belah ketupat yaitu memiliki empat sisi sama panjang, dua pasang sudut
sama besar, diagonal berpotongan tegak lurus, mempunyai dua sumbu simetri.
Rumus keliling belah ketupat adalah K = 4 x s.
Rumus luas belah ketupat adalah L = ½ x d1 x d2
8. Lingkaran
Pengertian Lingkaran
Apa itu lingkaran?
Lingkaran merupakan himpunan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu.
Titik tertentu pada lingkaran tersebut disebut sebagai pusat lingkaran.
Lingkaran memiliki satu sisi yang berupa sisi lengkung. Jarak suatu titik pada lingkaran
dengan pusat lingkaran disebut sebagai jari-jari lingkaran. Perhatikan gambar berikut.
Pada gambar di atas, titik P merupakan titik pusat lingkaran dan r merupakan jari-jari
lingkaran.
Dalam lingkaran juga terdapat ruas garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran
disebut sebagai tali busur.
Tali busur terpanjang lingkaran melalui titik pusat lingkaran disebut sebagai diameter lingkaran.
Panjang diameter lingkaran adalah dua kali Panjang jari-jari lingkaran.
Keliling Lingkaran
Perhatikan gambar berikut.
K=πxd
Karena ukuran diameter adalah dua kali ukuran jari-jari lingkaran, maka diperoleh:
K = π x (2 x r) = 2 x π x r
Keterangan:
K : keliling lingkaran
π : phi, konstanta dengan nilai 3,1459… (22/7)
d : diameter lingkaran
r : jari-jari lingkaran
Luas Lingkaran
Perhatikan gambar berikut.
Pada gambar dia atas terdapat lingkaran dengan jari-jari r. Luas lingkaran dirumuskan
sebagai berikut.
L=πxrxr
L = π x r2
L = π x (1/2 d)2
L = ¼ x π x d2
Keterangan:
K : keliling lingkaran
π : phi, konstanta dengan nilai 3,1459… (22/7)
d : diameter lingkaran
r : jari-jari lingkaran
Kesimpulan
Lingkaran merupakan himpunan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu.
Titik tertentu pada lingkaran tersebut disebut sebagai pusat lingkaran.
Kesimpulan
Bangun datar merupakan bangun objek atau bentuk berbentuk dua dimensi. Bangun dua
dimensi merupakan bangun yang memiliki keliling dan luas, tetapi tidak memiliki isi
(volume).
Beberapa bangun datar yaitu persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium,
belah ketupat, laying-layang, dan lingkaran.