Studi Kinerja Ruas Jalan Dan Simpang Jalan Tamangapa Raya Makassar
Sofyan alam
ABSTRAK
SOFYAN ALAM, 215190060, 2020. Studi Kinerja Ruas Jalan Dan Simpang Jalan Tamangapa Raya
Makassar. (Dibimbing oleh Muh Nasir T dan Imam Fadly).
Jalan tamanggapa raya merupakan jalan provinsi yang termasuk klasifikasi jalan kolektor dalam
sisitem jaringan jalan primer Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk dapat menganalisis volume (2)
mengetahui tingkat kinerja ruas jalan dan simpang jalan Data Primer dan Data Sekunder dan
menggunakan pedoman dari (MKJI)1997 Dari Hasil Analisis data Survey Kendaraan Yaitu Volume lalu
lintas yang terjad pada segmen 1 sebesar 1833.3 smp/jam, segmen 2 volume 1621 smp/jam, dan pada
segmen 3 volume 1993 smp/jam sehingga ini masih berada dalam batas Kapasitas Jalan sebesar 2472.5
smp/jam Kemudian tingkat pelayanan jalan berdasarkan kecepatan kendaraan untuk segmen 1 dan 3
dapat di identifikasikan bahwa kinerja simpang kondisi eksisting pada seluruh simpang berada Level of
Service B dengan kondisi tundaan simpang lebih dari 5 detik sampai dengan 15 detik per kendaraan dan,
peluang antrian 13-30 % untuk segmen 1, peluang antrian 12-28% untuk segmen 3, Kinerja Ruas Jalan
pada Segmen 2 Ruas Jalan v/c ratio rata rata sebesar 0,59 berada pada Level of Service (LoS) C
Kata kunci : Studi Kinerja Ruas Jalan Dan Simpang Jalan Tamangapa Raya Makassar.
ABSTRACT
SOFYAN ALAM, 215190060, 2020. Performance Study of Tamangapa Raya Makassar Roads and
Intersections. (Supervised by Muh Nasir T and Imam Fadly).
Jalan Tamanggapa Raya is a provincial road that is included in the classification of collector roads in
the primary road network system. The objectives of this study are (1) to be able to analyze the volume (2)
to determine the level of performance of roads and intersections Primary Data and Secondary Data and
use the guidelines from ) 1997 From the results of the analysis of vehicle survey data, namely the traffic
volume that occurs in segment 1 is 1833.3 passenger car unit/hour, segment 2 volume is 1621 passenger
car unit/hour, and in segment 3 the volume is 1993 passenger car unit/hour so that this is still within the
road capacity limit of 2472.5 passenger car unit/hour Then the level of road service based on vehicle speed
for segments 1 and 3 can be identified that the intersection performance of the existing conditions at all
intersections is Level of Service B with an intersection delay of more than 5 seconds to 15 seconds per
vehicle and, queuing opportunities 13 -30% for segment 1, opportunities to queue 12-28% for segment 3,
Performance of Roads in Segment 2 of Roads The average v / c ratio of 0.59 is at Level of Service (LOS)
C
1050
1008
1000
980
975
20:00 - 21:00 3064 1465.9
933
900
885
878
859
841
840
811
769
Sumber hasil olah data
1 7 … 240 287
1 9 … 051 248
1 1 … 012 242
1 8 … 039 241
1 3 … 275203
1 6 … 130 199
2 0 … 045183
1 2 … 120170
0 9 … 334160
1 0 … 134158
1 5 … 026156
0 8 … 419145
141
1 4 … 021139
3217
3614
3321
3260
3104
3098
3064
2934
4000
2851
2821
2812
2797
2740
Volume Lalu Lintas
2603
34
0 7 … 20
3000
2000
1000
0 Gambar Nilai volume lalu lintas harian pendekat A
07:00 -…
08:00 -…
09:00 -…
10:00 -…
11:00 -…
12:00 -…
13:00 -…
14:00 -…
15:00 -…
16:00 -…
17:00 -…
18:00 -…
19:00 -…
20:00 -…
V/C Ratio merupakan perbandingan antara Kinerja Simpang Kondisi Eksisting Tahun 2019
nilai volume lalu lintas yang telah dikalibrasikan N Nama Deraj Tundaa Pelu Tingkat
dengan ekivalensi mobil penumpang (emp) dengan o Persimpan at n ang Pelayanan
nilai kapasitas. Dengan itu diketahuilah nilai V/C gan Keju Simpan Antri Jalan
ratio untuk ruas jalan pada segmen B, tertera pada huan g Rata- an (PM 96
tabel berikut : (DS) Rata (%) Tahun
Tabel.Analisi V/C Ratio (det/sm 2015)
HARI WAKTU VOLU KAPASI V/C p)
/ ME TAS (C) 1 Segmen 1 0,70 11,26 12- B
TAN LALU (SMP/J . Simpang 3 28 (dengan
GGA LINTA AM) Tak kondisi
L S Bersinyal tundaan
SMP/J Jalan lebih dari 5
AM Tamangap detik
07.00-08.00 1400.7 2472.5 0.57 a Raya- sampai 15
08.00-09.00 1297.5 2472.5 0.52 Jalan detik per
Tamangap kendaraan
09.00-10.00 1254.7 2472.5 0.51 a Raya III )
10.00-11.00 1116.4 2472.5 0.45 2 Segmen 3 0,69 11,33 11- B
11.00-12.00 1104.3 2472.5 0.45 . Simpang 3 27 (dengan
14 0KTOBER 2019
Tak kondisi
12.00-13.00 1240.9 2472.5 0.50 Bersinyal tundaan
13.00-14.00 1182.9 2472.5 0.48 Jalan lebih dari 5
14.00-15.00 1311.9 2472.5 0.53 Tamangap detik
15.00-16.00 1218.8 a Raya- sampai 15
2472.5 0.49
Jalan AMD detik per
16.00-17.00 1303.6 2472.5 0.53 kendaraan
17.00-18.00 1395.5 2472.5 0.56 )
18.00-19.00 1426.7 2472.5 0.58 Sumber hasil olah data
19.00-20.00 1260.1 2472.5 0.51 . Kinerja Ruas Jalan Kondisi Eksisting Tahun 2019
20.00-21.00 1144.5 2472.5 0.46
Sumber : hasil olah data
N Nama Volu Kapa Deraj Tingkat
me sitas at Pelayanan
o Ruas
(smp Keju Jalan
0.8 0.57 Jalan /jam) huan MKJI, 1997
0.520.51 0.530.490.530.560.580.51
0.6 0.450.45 0.5 0.48 0.46 (DS)
0.4 1 Segme 1426 2472 0,58 C
0.2 n 2 ,7 ,54
. (arus stabil,
0 Ruas
tetapi
Jalan
07.00-08.00
08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00
13.00-14.00
14.00-15.00
15.00-16.00
16.00-17.00
17.00-18.00
18.00-19.00
19.00-20.00
20.00-21.00
kecepatan dan
Taman
gerak
gapa
kendaraan
V/C dikendalikan.
Pengemudi
dibatasi dalam
Gambar Grafik V/C ratio memilih
kecepatan)
Sumber : hasil olah data
BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
A. Kesimpulan Barry Setyanto Koloway 2009 Kinerja Ruas
Dari hasil analisa terhadap ruas Jalan Jalan Perkotaan Jalan Prof.Dr.Satrio, DKI Jakarta
Tamanggapa raya Kota Makassar maka diperoleh Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 20 No.
kesimpulan sebagai berikut: 3,.
1. Volume lalu lintas yang terjad pada segmen 1 Direktorat Jenderal Bina Marga. “Manual Kapasitas
yang tertinggi sebesar 1833.3 smp/jam, pada Jalan Indonesia (MKJI)”. Departemen
segmen 2 volume tertinggi 1621 smp/jam, dan Pekerjaan Umum. 1997.
pada segmen 3 vulume tertinggi 1993 smp/jam Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. “Pedoman
sehingga ini masih berada dalam batas Teknis Analisis Dampak Transportasi di
Kapasitas Jalan sebesar 2472.5 smp/jam Wilayah Perkotaan”. Departemen
sesuai dengan kapasitas ruas jalan MKJI 1997. Perhubungan. 2007
2. Kejadian hambatan samping sangat Eko Randy Rumondor, 2017. Analisi Hubungan
berpengaruh terhadap tingkat pelayanan jalan. Antara Volume Lalu Lintas Dan
Hal ini dibuktikan jika terjadi peningkatan Presentase Penggunaan Lahan Pada
hambatan samping pada ruas jalan, maka Ruas Jalan A. A. Maramis Kota Manado .
kecepatan kendaraan pun menurun, sehingga Faried Desembardi Dkk (2016) Analisi Kinerja Ruas
terjadi peningkatan kepadatan kendaraan dan Jalan Terhadap Pengaruh Hambatan
waktu tempuh perjalanan pun akan bertambah. Samping Pada Jalan A.M. Sangaji Gonof
Dengan penurunan kecepatan, maka tingkat KM.12 Kota Sorong
pelayanan jalan berdasarkan kecepatan Kasan Muhammad, 2009, Dampak Pusat
kendaraan untuk segmen 1 dan 3 dapat di Perbelanjaan Terhadap Kinerja Ruas
identifikasikan bahwa kinerja simpang pada Jalan Walter Monginsidi Kota
tahun 2019 kondisi eksisting pada seluruh Palu,Universitas Tadulako Palu.
simpang berada Level of Service B dengan Marathon, adhiza. 2007. Perencanaan teknis
kondisi tundaan simpang lebih dari 5 detik manajemen dan rekayasa lalulintas
sampai dengan 15 detik per kendaraan dan, Morlok E. K., 1991. Pengantar Teknik dan
peluang antrian 13-30 % untuk segmen 1, Perencanaan Transportasi, Penerbit
peluang antrian 12-28% untuk segmen 3 Erlangga, Jakarta.
3. Kinerja Ruas Jalan pada Segmen 2 Ruas Jalan Nasution, 1998. Metode Research Penelitian Ilmiah,
Tamangapa memilikiTingkat Pelayanan Jalan Bandung.
arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak Nyoman Karnata Mataram, 2011. Analisis Kinerja
kendaraan dikendalikan. Pengemudi dibatasi Ruas Jalan, Dosen Jurusan Teknik Sipil,
dalam memilih kecepatan berdasarkan analisis Fakultas Teknik, Universitas Udayana,
dapat di identifikasikan bahwa kinerja jalan Yogyakarta.
pada tahun 2019 pada ruas jalan segmen 2 v/c Ortuzar and Williumsen, 1990. Modelling Transport,
ratio rata rata sebesar 0,59 berada pada Level John Willey & Sons Ltd, England.
of Service (LoS) C Panahatan, M. (2005). Analisa Hambatan Samping
B. Saran Sebagai Akibat Penggunaan Lahan
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari Sekitarnya Terhadap Kinerja Jalan
hasil penelitian di atas, maka disarankan : Juanda Di Kota Bekasi. . Semarang:
1. Perlunya dilakukan survey lalu lintas secara Universitas Diponegoro.
keseluruhan pada pusat-pusat kegiatan di Rozano, Boby. 2005. Analisis Kinerja Jaringan
wilayah Kota Makassar, sehingga dapat Jalan : Koridor Jalan Arteri
dilakukan rekayasa lalu lintas secara SurapatiCicaheum Kota Bandung. Tugas
komprehensif dan teritegrasi Akhir. Program Studi Perencanaan
2. Mensosialisasikan penggunaan kendaraan Wilayah dan Kota ITB, Bandung,
umum, dan pengurangan penggunaan Indonesia. Johara Jayadinata, 1986. Tata
kendaraan pribadi, agar volume lalu lintas tidak Guna Tanah Dalam Perencanaan
menumpuk dan tidak melebihi batas kapasitas Pedesaan Perkotaan dan Wilayah,
jalan. Penerbit ITB Bandung.
3. Diperlukan kajian lebih lanjut dari penelitian ini Rozano, Boby. 2005. Analisis Kinerja Jaringan
terutama dampak terhadap aspek lingkungan Jalan : Koridor Jalan Arteri
berupa kebisingan dan polusi SurapatiCicaheum Kota Bandung. Tugas
Akhir. Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota ITB, Bandung, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38,
Indonesia. 2004. Tentang Jalan, Jakarta.
Septyanto, K. (2015). Analisis Hambatan Samping Wahyuni Rahman 2014. Analisi Kinerja Ruas Jalan
Akibat Perdagangan Modern Jalan Kota Samarinda (Studi Kasus : ruas jalan
Brigjen Katamso Bandar Lampung. S.Parman – ruas jalan ahmad Yani – ruas
Lampung: Universitas Muhammadiyah Jalan D.I.Panjaitan)
Metro Weka Indra Dharmawan dkk. 2016. Analisi Kinerja
Tamin, O.Z. 1997. Perencanaan dan Permodelan Simpang Tak Bersinyal (Studi Kasus:
Transportasi, edisi kedua Penerbit ITB Simpang JL. Imam Bonjol– JL. Pagar
Bandung. 2000. Alam Kota Bandar Lampung)
Tamin, O.Z, 2000. Perencanaan dan Pemodelan
Transportasi, ITB, Bandung.