Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 11

JENIS-JENIS TINDAK TUTUR

Mata Kuliah Kajian Tindak Tutur

Yang Dibina Oleh Dr. Novia Juita, M.Hum.

LARASATI

20174043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


PROGRAM MAGISTER FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
Nama Intisari Pendapat (ttg. Jenis
Komentar (Kajian Anda)
Pakar Tindak Tutur)
1 Penelope Brown (1987: 65-68) membagi Kesantunan sangat diperlukan untuk
Brown tindak pengancaman muka mempertimbangkan dan menjaga
(1987) menjadi dua, yaitu tindak perasaan orang lain ketika melakukan
pengancaman muka positif dan suatu percakapan. Untuk menjaga
tindak pengancaman muka perasaan atau pun menjaga suatu
negatif. Adapun kedua bentuk tuturan agar tetap berada dalam batas
tindak pengancaman muka ini kesantunan, diperlukanlah strategi
berlaku untuk muka penutur kesantunan. Inilah hal yang dimaksud
maupun muka mitra tutur. Brown sebagai muka postitif dan
muka negatif milik penutur maupun
mitra tutur.
2 Abdul Tindak tutur dalam berbahasa Abdul Chaer merumuskan jenis
Chaer dengan pragmatik saling kajian tindak tutur menjadi 3. Dari
(2010) memiliki keterkaitan satu sama pernyataan Chaer ia mengatakan
lain. Dalam mengkaji tindak bahwa tindak tutur dan situasi dan
tutur secara pragmatik, kondisi dalam bertutur memiliki
dirumuskan dalam tiga jenis keterkaitan satu sama lain, dan Chaer
tindak tutur. Ketiga tindak tutur merumuskan 3 jenis tindak tutur.
tersebut yaitu tindak tutur berdasarkan pernyataan Chaer
lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tentang tindak tutur ilokusi dapat
tindak tutur perlokusi. diartikan bahwa tindakan ilokusi
Tindak tutur ilokusi biasanya tidak hanya bermakna untuk
berkenaan dengan pemberian menginformasikan sesuatu, tetapi
izin, mengucapkan terimakasih, juga mengacu untuk melakukan
menyuruh, menawarkan dan sesuatu sejauh situasi tuturnya
menjanjikan. dipertimbangkan secara seksama.
3 John Searle Searle di dalam bukunya Dapat diambil kesimpulan dari
(1969) ”Speech Acts Essay in pernyataan Searle bahwa tindak tutur
Philosophy of Language (1969: lokusi merupakan suatu tindakan
23-24) mengemukakan bahwa yang memiliki maksud yang sudah
secara pragmatis setidaknya ada jelas. Tindak tutur 11 lokusi tidak
tiga jenis tindakan yang dapat memperhatikan keterlibatan konteks
diwujudkan oleh seorang di dalamnya, namun memperhatikan
penutur, yakni tindak lokusi penyesuaian makna atau isi sesuai
(locutionary act), tindak ilokusi dengan tuturan penuturnya.
(ilucutionary act), tindak Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa
perlokusi (perlucutionary act). tindak ilokusi merupakan sebuah
tuturan untuk menyatakan sesuatu
dalam melakukan tindakan yang
nyata. Tindak tutur ilokusi
menggunakan kalimat-kalimat yang
performatif dan bertujuan untuk
menginformasikan atau
mengungkapkan sebuah tindakan
dalam bentuk ujaran.
Terakhir tindak tutur perlokusi
merupakan suatu tuturan yang
memberikan pengaruh pada lawan
tutur terhadap tuturan yang
dinyatakan. Efek yang ditimbulkan
berupa pengaruh dari ungkapan yang
didengar oleh lawan tutur sesuai
dengan situasi dan kondisi.
4 John Searle Searle (1976: 1—24) Dapat diambil kesimpulan bahwa
(1979) mengelompokkan tindak tutur bentuk tindak tutur ilokusi secara
ilokusi menjadi lima jenis, yaitu umum dibagi menjadi lima bentuk
tindak tutur representatif, yang meliputi: asertif (representatif),
direktif, ekspresif, komisif, dan direktif, komisif, ekspresif, dan
deklarasi. Tindak tutur deklaratif. Pembagian tersebut
representatif adalah tindak tutur didasarkan pada bentuk fungsi umum
yang mengikat penuturnya atas dan fungsi komunikatif yang ada
kebenaran yang dituturkannya. pada masing-masing tuturan.
Tindak tutur direktif adalah
tindak tutur yang dilakukan
agar petutur (orang yang diajak
betutur) melaksanakan apa yang
dikatakan oleh penutur. Tindak
tutur ekspresif adalah tindak
tutur yang dilakukan dengan
maksud untuk menilai atau
mengevaluasi hal yang
disebutkan dalam tuturan.
Tindak tutur komisif adalah
tindak tutur yang mengikat
penuturnya untuk melaksanakan
hal yang disebutkan dalam
tuturan. Tindak tutur Deklarasi
adalah tindak tutur yang
dilakukan dengan maksud
menciptakan keadaan yang
baru. Tindak tutur direktif
mencakupi tindak tutur
menyuruh, memohon,
menyarankan, menghimbau,
dan menasihati. Jadi, tindak
tutur menyuruh adalah satu di
antara lima bentuk tindak tutur
direktif.
5 Geoffrey Menurut Leech tindak tutur Dari pernyataan Leech dapat
Leech ilokusi merupakan bentuk dipahami bahwa Tindak tutur ilokusi
(1993) ujaran yang memiliki fungsi merupakan tindak tutur yang
untuk mengungkapkan dan mengandung daya melakukan suatu
memberikan informasi dalam tindakan dengan mengatakan sesuatu.
suatu tindakan. Tindakan tersebut dapat berupa janji,
tawaran atau pertanyaan dalam
tuturan. Oleh karena itu, tindak tutur
ilokusi ini disebut juga sebagai the
act of doing something. Dalam
memahami tindak tutur, ilokusi
merupakan bagian yang sangat
penting. Tindak ilokusi adalah tindak
tutur yag diidentifikasi dengan
kalimat performatif.
6 Stephen Levinson mengemukakan Berdasarkan pernyataan yang
Levinson sejumlah jenis bertutur; (1) disampaikan oleh Levinson, dapat
(1983) bertutur terus terang tanpa basa- disimpulkan bahwa jenis kajian
basi, (2) berterus terang dengan tindak tutur sangat perlu dalam suatu
basa-basi kesantunan positif, (3) tindak tutur, karena dalam suatu
berterus terang dengan basa- ujaran yang penyampaiannya baik
basi kesantunan negatif, (4) akan menggunakan jenis dan strategi
bertutur samar-samar, dan (5) bertutur yang tepat sehingga maksud
bertutur dalam hati. yang ingin disampaikan kepada mitra
tutur tersampaikan dengan baik.
7 Renkama Tindak lokusi “locutionary act‟ Berdasarkan pendapat dari Renkama,
1933) yakni tindakan fisik untuk dapat disimpulkan bahwa tindak tutur
menghasilkan ujaran. Tindakan lokusi merupakan tindak tutur yang
yang dilakukan berdasarkan dilakukan atas dasar sebuah
maksud tuturan yang diujarkan, kesepakatan, artinya sebelumnya
artinya bila penutur mengatakan sudah ada perjanjian dan sebab akibat
janji (promise), janji itu harus jika tidak ditepatinya janji tersebut.
dibuat dan bila mengancam
maka ancaman (threat) juga
harus dibuatnya.
8 George Menurut Yule (2006:93) Berdasarkan pendapat dari Yule,
Yule direktif adalah jenis tindak tutur dapat diambil kesimpulan bahwa
(2006) yang digunakan oleh penutur direktif merupakan tuturan ilokusi
untuk menyuruh orang lain yang tujuannya menghasilkan suatu
melakukan sesuatu. Tindak efek berupa tindakan yang dilakukan
tutur ini meliputi perintah, oleh lawan tutur seperti memesan,
permohonan, pemesanan, memerintah, memohon, menasihati,
pemberian saran, dan bentuknya menganjurkan dan merekomendasi.
dapat berupa kalimat positif dan Pada bentuk direktif ini, diperhatikan
negatif. Pada waktu juga bentuk kesopansantunannya.
menggunakan direktif penutur Jenis tindak tutur ini menyatakan apa
berusaha menyesuaikan dunia yang terjadi keinginan penutur atau
dengan kata (lewat pendengar). mitra tutur.
9 Syahrul (2008:114) menyatakan Dari pernyataan Syahrul tentang jenis
ekspresif adalah jenis tindak tindak ekspresif adalah Tindak
tutur yang menyatakan sesuatu ilokusi yang berfungsi untuk
yang dirasakan penutur. Fungsi mengungkapkan sikap penutur
ekspresif tersebut ialah terhadap keadaan seperti
mengungkapkan sikap mengucapkan terima kasih,
psikologis penutur terhadap mengucapkan selamat, memberi
keadaan yang tersirat dalam maaf, mengecam, memuji dan
ilokusi, seperti mengungkapkan berbela sungkawa. Tindak tutur ini
terima kasih, memberi maaf, diartikan sebagai evaluasi tentang hal
menyatakan kegembiraan, yang disebutkan dalam tuturan itu.
memuji, mengungkapkan
kesenangan, dan sebagainya.
Tindak tutur merupakan suatu bahasa yang dapat dipahami dengan baik jika sejalan
dengan situasi dan konteks bahasa tersebut. Tuturan juga dapat dikatakan bermakna, jika
dilakukan atau direalisasikan dalam komunikasi. Didasarkan suatu kondisi tertentu serta pada
hubungannya dengan aktivitas antara tindakan dan tuturannya. Tindak tutur dalam berbahasa
dengan pragmatik saling memiliki keterkaitan satu sama lain. Dalam mengkaji tindak tutur
secara pragmatik, dirumuskan dalam tiga jenis tindak tutur. Ketiga tindak tutur tersebut yaitu
tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi.

Pertama tindak lokusi, yaitu tindak mengucapkan sesuatu dengan makna kalimat sesuai
dengan makna kata itu (di dalam kamus) dan makna kata itu menurut makna sintaksisnya.
Contoh kalimatnya sebagai berikut: jari tangan kita ada lima. Ilokusi, adalah tindak melakukan
sesuatu hal. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut: saya tidak bisa datang. Perlokusi, ini
mengacu pada efek yang ditimbulkan oleh tuturan yang bisa dihasilkan. Contohnya; kemarin
saya sangat sibuk.

Dari berbagai pendapat ahli serta pemahaman saya, tampak peran konteks dalam kajian
prgamatik. Analisis pragmatik sangat bergantung pada konteks. Dengan konteks petutur dapat
menafsirkan tuturan penutur dalam sebuah situasi tutur karen akonsep merupakan hal yang
dinamis karena pada kenyataanya dunia selalu berubah dalam arti luas yang memungkinkan
partisipan berinteraksi dalam proses komunikasi dan ekspresi linguistik serta interaksi mereka
yang dapat dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai