Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 14

PENGAPLIKASIAN TEORI TINDAK TUTUR KE DALAM PENELITIAN

Mata Kuliah Kajian Tindak Tutur

Yang Dibina Oleh Dr. Novia Juita, M.Hum.

LARASATI

20174043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


PROGRAM MAGISTER FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
1. Topik penelitian bidang pragmatik yang saya pilih ialah Tindak Tutur Ilokusi Masyarakat
Di Kelurahan Kampung Nelayan Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
2. Teori yang akan saya gunakan dalam penelitian ini adalah teori jenis tindak tutur ilokusi
yang dibuat oleh John Searle (1971)
Seorang ahli yang juga merupakan murid dari Austin yang bernama John Rogers Searle
lebih mendalami dan mempelajari kajian jenis tindak tutur ilokusi ini, hingga ia
mengambangkan dan merubah lagi kategori yang terlah dibuat oleh Austin. Searle
berpendapat bahwa katori yang dibuat oleh austin hanya berdasarkan geografis leksikon
sehingga hal ini membuat batas-batas dari pengimplikasian tindak ilokusi ini kurang jelas
dan masih tumpang tindih, padahal menurut Searle kategori ini haruslah jelas batasannya
dan harus jelas agar mempermudah dalam pengimplikasiannya. Pada tahuan 1971 Searle
mempublish hasil kategorisasi dari kajian yang ia lakukan, yaitu:
1) Asertif, yakni tuturan yang akan membuat penutur berhubungan langsung dengan
kebenaran serta pengertian dan maksud ungkapan yang dituturkan memiliki makna
jelas dan utuh. Contohnya mengungkapkan, memberi saran, mengeluh, dan
memutuskan.
2) Direktif, yakni tuturan yang bertujuan untuk menerima respon dan akibat dari
tuturannya. Implikasi dari tindak tutur ini menginginkan mitra tutur melakukan apa
yang penutur maksudkan. Contohnya memberi perintah, memberi nasihat, memberi
rekomendasi, dan memohon.
3) Komisif, yakni tuturan yang menuntut penuturnya berdedikasi atau bertanggung
jawab atas suatu hal kepada mitra tuturnya. Contohnya bersumpah, berjanji, menolak,
mengancam, dan menjamin.
4) Ekspresif, yakni tuturan yang berupa ekspresi ungkapan sikap dan perasaan tentang
situasi, kondisi serta sebagai respon atau reaksi dari ungkapan maupun tuturan mitra
tutur. Contohnya meminta maaf, menyesal, berterima kasih, dan menyambut.
5) Deklaratif, yakni tuturan yang mengakibatkan terjadinya perubahan secara realitas.
Contohnya adalah menghukum, membaptis, memecat, dan memberi nama.

Dari uraian lima ketegori yang telah dikembangkan oleh Searle, dapat diambil
kesimpulan bahwasanya semua tuturan itu memperlihatkan bahwa tuturan ataupun
perbuatan telah diselesaikan oleh penutur dan dengan pengungkapannya berarti tuturan
dan perbuatan itu diharapkan berakhir pada saat itu juga. Atas dasar inilah, Searle
mengungkapkan serta memberi saran bahwa dasar dari komunikasi adalah tindak tutur,
entah dalam sebuah kata, frasa, kalimat atau suara, yang memiliki makna sebagai
pengungkapan perasaan atau pemberian informasi dalam sebuah tuturan.

3. Sumber data, data dan objek penelitian


Sumber data: Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi
mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh
peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Data
sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain menyelesaikan masalah
yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang
menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang
berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
Data: Data dalam penelitian ini berupa informasi-informasi serta bentuk tindak tutur
ilokusi yang diujarkan dalam masyarakat Kelurahan Kampung Nelayan dalam
berkomunikasi dan bersosialisasi tiap harinya selama waktu penelitian.
Objek Penelitian: Objek penelitian adalah isu, problem, atau permasalahan yang
dibahas, dikaji, diteliti dalam riset sosial. Namun, dalam penelitian ini objek penelitian
sosial di klaim dalam melibatkan individu, kelompok, atau masyarakat sejauh objek
tersebut merupakan permasalahan yang akan diteliti. Jadi, peneliti memposisikan
masyarakat sebagai objek penelitian, maka masyarakat dari Kelurahan Kampung
Nelayan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebut diposisikan
sebagai bagian dari permasalahan penelitian itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai