LP Dan LK Yoke Keluarga Binaan
LP Dan LK Yoke Keluarga Binaan
DISUSUN OLEH:
YOKE ARFEBI
1726010044
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama melalui ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masing-
masing mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga, selain itu
keluarga juga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terkecil di
dalam masyarakat. Keluarga inti diartikan sebagai kumpulan orang-
orang dengan ikatan perkawinan.
Berdasarkan tujuan instruksional umum praktik keperawatan
keluarga salah satu kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa
adalah memberi asuhan keperawatan pada keluarga yang ada di RT 23
rw 001 kelurahan Betungan kecamatan Selebar kota Bengkulu.
Mahasiswa akan melakukan kunjungan kerumah warga untuk
mendapatkan kasus binaan terhadap keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan.
Langkah pertama dalam proses keperawatan adalah tahap
pengkajian. Dalam tahap ini diperoleh data-data yang akan diolah dan
dianalisa untuk proses selanjutnya yaitu identifikasi masalah,
penegakan diagnosa dan intervensi keperawatan. Pada pertemuan
pertama ini mahasiswa menemui keluarga dan menyampaikan maksud
dan tujuan. Mahasiswa memperkenalkan diri dan membina hubungan
saling percaya terhadap keluarga. Hari ini akan dilakukan terhadap
keluarga.
b. Data yang Perlu Dikaji
1) Data umum
Nama Kepala Keluarga (KK)
Usia
Alamat
Pekerjaan
pendidkan
Komposisi Keluarga
Tipe Keluarga
Suku Bangsa
Agama
Status Sosial Ekonomi
Aktivitas Rekreasi Keluarga
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Riwayat Keluarga Inti
Riwayat Keluarga Sebelumnya
3) Lingkungan
Karakteristik Rumah
Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Mobilitas Geografis Keluarga
Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Sistem Pendukung Keluarga
4) Struktur keluarga
Pola Komunikasi Keluarga
Struktur Kekuatan Keluarga
Struktur Peran
Nilai dan Norma Keluarga
5) Fungsi keluarga
Fungsi Afektif
Fungsi Sosialisasi
Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi Reproduksi
Fungsi Ekonomi
6) Stress dan koping keluarga
Stressor Jangka Pendek
Stressor Jangka Panjang
Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/ Stressor
Strategi Koping
Strategi Adaptasi Disfungsional
7) Harapan keluarga
8) Pemeriksaan fisik
b. Tujuan Umum
Setelah 1 x 30 menit pertemuan, diharapkan keluarga bersedia
menjadi keluarga binaan dan menaruh rasa percaya kepada mahasiswa,
serta memberikan informasi terhadap data pengkajian yang diperlukan.
c. Tujuan Khusus
Setelah 1 x 30 menit pertemuan, keluarga mampu:
1) Menjelaskan data umum, meliputi identitas, alamat, komposisi
keluarga, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial ekonomi,
dan aktivitas rekreasi keluarga.
2) Memberikan informasi tentang riwayat dan tahap perkembangan
keluarga, meliputi tahap perkembangan keluarga saat ini, tahap
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat keluarga
inti, dan riwayat keluarga sebelumnya
3) Kooperatif selama interaksi.
4) Meningkatkan hubungan saling percaya dengan mahasiswa.
III. Rancangan Kegiatan
1) Metode : Diskusi Tanya jawab
2) Media dan Alat : Alat tulis dan format pengkajian keluarga.
3) Waktu : 15.30 – 16:00 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn.S
IV. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
Mahasiswa dapat melakukan kegiatan sesuai rencana.
Keluarga menerima mahasiswa sesuai rencana.
Alat-alat tersedia sesuai rencana.
2) Evaluasi Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana.
Keluarga memberikan jawaban sesuai data yang dibutuhkan.
Dihadiri oleh 50% anggota keluarga
3) Evaluasi Hasil
Keluarga bersedia untuk menjadi keluarga binaan.
Keluarga mampu memberikan informasi tentang data umum dan
riwayat tahap perkembangan keluarga.
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan ke 1 mahasiswa telah melakukan pengkajian
mengenai data umum dan data riwayat tahap perkembangan keluarga.
Pada saat pengkajian keluarga Tn.S mengatakan bahwa tn S mudah
tersinggung,minder karena keadaan fisiknya sekarang
Berdasarkan data diatas mahasiswa perlu mengkaji lebih lanjut
mengenai masalah kesehatan keluarga Tn.S, kemudian akan dilanjutkan
dengan pengkajian data yang belum dikaji dengan menggunakan format
pengkajian keperawatan keluarga.
b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
1) Lingkungan
Karakteristik Rumah
Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Mobilitas Geografis Keluarga
Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Sistem Pendukung Keluarga
2) Struktur keluarga
Pola Komunikasi Keluarga
Struktur Kekuatan Keluarga
Struktur Peran
Nilai dan Norma Keluarga
3) Fungsi keluarga
Fungsi Afektif
Fungsi Sosialisasi
Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi Reproduksi
Fungsi Ekonomi
4) Stress dan koping keluarga
Stressor Jangka Pendek
Stressor Jangka Panjang
Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/ Stressor
Strategi Koping
Strategi Adaptasi Disfungsional
5) Harapan keluarga
6) Pemeriksaan fisik
c. Masalah Keperawatan Keluarga
Belum dapat ditegakkan
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
A. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan ke 2 mahasiswa telah melakukan pengkajian
mengenai lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan
koping keluarga, harapan keluarga, dan pemeriksaan fisik terhadap
keluarga.
Hasil pemeriksaan fisik diperoleh data pada Tn.S TD : 110/80
mmHg, Nadi : 70 x/mnt, Suhu : 36,5°C, Respirasi : 20 x/menit, TB
: 165 cm, BB : 65 kg. Pada Ny.T TD : 120/80 mmHg , Nadi : 68x/mnt,
Suhu : 35,5°C, Respirasi : 21x/mnt, TB : 155cm, BB : 68 Kg.
Berdasarkan data diatas, maka pada pertemuan ke 3 ini mahasiswa
menemukan masalah keperawatan dan akan membuat rencan
keperawatan
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan intervensi selama 1 x 45 menit pertemuan,
diharapkan pengetahuan tentang harga diri rendah bisa diminimalisir.
C. Tujuan Khusus
1. Dalam 1 x 45 menit pertemuan, diharapkan keluarga mampu
menyebutkan cara perawatan mengurangi harga diri rendah
situasional.
2. Dalam 1 x 45 menit pertemuan, diharapkan keluarga mampu
mendemonstrasikan cara mengurangi harga diri renda kronis.
I. Latar Belakang
A. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan ketiga mahasiswa telah mendapat masalah
keperawatan pada keluarga Tn.S dan telah membuat rencana keperawatan
untuk ketiga diagnose keperawatan. Maka pada pertemuan ke-4
mahasiswa akan melakukan implementasi atau tindakkan keperawatan
untuk diagnose :
1. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan riwayat
kehilangan dibuktikan dengan meras malu dan menilai diri
negatif
Pada pertemuan ke-4 implementasi yang dilakukan yaitu tentang
manajemen perilaku
B. Data yang dikaji lebih lanjut :
-
C. Masalah Keperawatan Keluarga :
1. Harga diri rendah situasional
2. Tujuan Umum
Setelah 1x45 menit pertemuan diharapkan keluarga mampu
mengatasi masalah yang dapat membuat perilaku Tn S menjadi negatif
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pertemuan 1x45 menit pertama, keluarga mampu
mengenal masalah, terdiri dari :
1. Menilai negatif pada diri sendiri
2. Perilaku yang merasa malu
3. Perilaku yang mudah tersinggung
4. Perilaku yang sensitif denga orang lain
III. Rancangan Kegiatan
1. Metode : Tanya jawab dan observasi
2. Media dan alat : Alat tulis, rencana keperawatan dan leaflet
3. Waktu dan tempat : senin 08 februari pukul 15:00, selama 45 menit di
rumah keluarga Tn.S
4. Kriteria evaluasi :
a. Evaluasi struktur
1) Mahasiswa dapat melakukan kegiatan sesuai dengan tindakkan
keperawatan,
2) Keluarga menerima mahasiswa sesuai kontrak waktu.
3) Alat-alat tersedia sesuai rencana.
b. Evaluasi proses
1) Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana.
2) Keluarga binaan mampu bekerjasama dalam pelaksanaan
tindakkan keperawatan
3) Keluarga dapat berpartisifasi aktif selama kegiatan.
c. Evaluasi Hasil
1) Keluarga binaan mampu mengikuti yang dilakukan oleh
mahasiswa terkait dengan masalah keperawatan di keluarga Tn.S
LAPORAN SUPERVISI
I. Latar Belakang
A. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan keempat keluarga Tn.S telah diberikan edukasi tentang
harga diri rendah situasional. Pada pertemuan ke 4 Tn.S telah
melakukan implementasi untuk diagnosa pertama yaitu Harga diri
rendah situasional berhubungan dengan riwayat kehilangan dibuktikan
dengan meras malu dan menilai diri negatif. Pada diagnosa pertama
implementasi yang dilakukan yaitu:
- Menginformasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar
pembentukan kognitif
- Menganjurkan untuk berbicara dengan nada rendah dan tenang
- Mencegah perilaku yang negatif
Pada saat dilakukan implementasi yaitu Mengidentifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi. Berdasarkan data diatas, maka pada
pertemuan ke 4 ini mahasiswa akan melakukan rencana tindakan
keperawatan untuk diagnosa kesiapan peningkatan manajemen kesehtan
B. Data yang dikaji lebih lanjut :
-
C. Masalah Keperawatan Keluarga :
1. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pertemuan 1x40 menit pertama, keluarga mampu
mengenal masalah, terdiri dari :
1. Mengetahui cara mengatasi atau mencegah penyakit hipertensi
2. Mengetahui penyebab yang dapat menimbulkan hipertensi
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
A. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan kelima keluarga Tn.S telah dilakukan pengenalan
tentang kesiapan peningkatan manajemen kesahatan untuk mengatasi
masalah pada pertemuan ke 5 keluarga Tn.S telah melakuakan
implementasi untuk diagnosa kedua yaitu kesiapan peningkatan
manajemen kesehtan. Pada diagnosa kedua yaitu kesiapan peningkatan
manjemen kesehatan implementasi yang dilakukan yaitu:
Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
2. Identifikasi faktor faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkanmotivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik
1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
2. Jadwalakn pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
1. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
Pada saat dilakukan implementasi yaitu menjelaskan penyebab
hipertensi. Berdasarkan data diatas, maka pada pertemuan ke 6 ini
mahasiswa akan melakukan rencana tindakan keperawatan untuk
diagnosa resiko jatuh.
B. Data yang dikaji lebih lanjut :
C. Masalah Keperawatan Keluarga :
1. Resiko jatuh
c. Evaluasi Hasil
1) Keluarga binaan mampu mengikuti kegiatan sesuai rencana yaitu
menjelaskan intervensi keperawatan, yaitu diharapkan keluarga
mampu mengenal masalah resiko jatuh ketika menggunakan alat
bantu berjalan
LAPORAN KASUS
DISUSUN OLEH:
YOKE ARFEBI
1726010044
A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
1. NAMA KEPALA KELUARGA : Tn.S
2. USIA : 54 tahun
3. ALAMAT : Perum betungan blok 1 no 53
NO : 53
RT : 23
RW : 001
KELURAHAN : Betungan Kota Bengkulu
4. PEKERJAAN : TNI
5. PENDIDIKAN :SMA
6. KOMPOSISI KELUARGA
c c
Keterangan :
: laki laki
: perempuan
: meninggal
KAMAR RUANG
KELUARGA
TERAS RUMAH
B. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
Data subjektif : Kecelakaan saat Resiko Jatuh
Tn S mengatakan mengikuti pekerjaan
ketika berjalan dinas
agak susah karena
pakai tongkat
Tn S mengatakan
ketika berjalan
dipermukaan yang
tidak rata maka
susah
Tn S mengatakan
susah untuk
menaiki anak
tangga
Data objektif :
Terlihat Tn S
memakai tongkat
Berjalannya lambat
karena tongkat
Ttv, Nadi : 70
x/mnt, Suhu :
36,5°C, Respirasi :
20 x/menit, TB
: 165 cm, BB : 65
kg. Pada Ny.T
TD : 120/80
mmHg , Nadi :
68x/mnt
Data subjektif : Riwayat kehilangan Harga diri rendah
Tn S Menilai diri anggota tubuh situasional
negatif
Tn S Merasa malu
Data Objektif :
Berjalan
menunduk
Postur tubuh
menunduk Ttv,
Nadi : 70 x/mnt,
Suhu : 36,5°C,
Respirasi : 20
x/menit, TB :
165 cm, BB : 65
kg. Pada Ny.T
TD : 120/80
mmHg , Nadi :
68x/mnt
Data subjektif : Ketidakmampuan Kesiapan peningkatan
Tn S mengatakan mengatasi masalah manajemen kesehatan
bahwa ayah dari
Tn S memiliki
riwayat kesehatan
yaitu hipertensi
Data Objektif :
Tidak ditemukan
adanya gejala
masalah kesehatan
atau penyakit yang
tidak terduga
C. SCORING
1. Resiko jatuh dibuktikan dengan penggunaan alat bantu brjalan
D. DIAGNOSA
1. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan riwayat kehilangan
dibuktikan dengan merasa malu dan menilai diri negatif
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan dibuktikan orang tua ada
masalah kesehatan hipertensi
3. Resiko jatuh dibuktikan dengan penggunaan alat bantu brjalan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Data subjektif : D.0087 Harga diri rendah L.0906 Tujuan khusus I.124 Manajemen perilaku
Tn S Menilai diri situasional berhubungan 9 Stelah dilkukan intervensi 63 Observasi
negatif
Tn S Merasa malu dengan riwayat selama 1 pertemuan 1. Identifikasi
kehilangan dibuktikan perasaan positif terhadap harapan untuk
Data Objektif :
Berjalan menunduk dengan meras malu dan diri sendiri meningkat mengendalikan
Postur tubuh menunduk menilai diri negatif Kriteria hasil : perilaku
Ttv, Nadi : 70 x/mnt,
Suhu : 36,5°C, Respirasi 1. Penilaian diri Terapeutik
: 20 x/menit, TB : positifcukup 1. Bicara dengan
165 cm, BB : 65 kg.
Pada Ny.T TD : 120/80 meningkat ( 4) nada rendah dan
mmHg , Nadi : 68x/mnt 2. Penerimaan tenang
penilaian positif 2. Cegah perilaku
terhadap diri pasif dan agresif
sendiri cukup 3. Beri penguatan
meningkat (4) positif
3. Perasaan malu terhadapkeberhasi
menurun (5) lan
mengendalikan
perilaku
Edukasi
1. Informasikan
keluarga bahwa
keluarga sebagai
dasar
pembentukan
kognitif
Data subjektif : D.0111 Kesiapan Peningkatan L.1210 Tujuan khusus I.123 Edukasi kesehatan
Tn S mengatakan bahwa Manajemen Kesehatan 4 Setelah dilakukan 83 Observasi
ayah dari Tn S memiliki
riwayat kesehatan yaitu dibuktikan orang tua ada intervensi keperawatan 1. Identifikasi
hipertensi masalah kesehatan selama 1 pertemuan kesiapan dan
Data Objektif :
Tidak ditemukan adanya hipertensi kesiapan peningkatan kemampuan
gejala masalah manajemen kesehtan menerima
kesehatan atau penyakit
yang tidak terduga meningkat informasi
Kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor
faktor yang dapat
1. Melakukan
meningkatkan dan
tindakan untuk
menurunkanmotiv
mengurangi faktor
asi perilaku hidup
resiko cukup
bersih dan sehat
meningkat (4)
Terapeutik
2. Aktivitas hidup
1. Sediakan materi
sehari hari efektif
dan media
memenuhi tujuan
pendidikan
kesehatan cukup
kesehatan
meningkat(4)
2. Jadwalakn
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
3. Berikan
kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
1. Jelaskan faktor
resiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
2. Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
3. Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
Data subjektif : D.0142 Resiko jatuh dibuktikan L.1413 Tujuan khusus I.145 Pencegahan jatuh
Tn S mengatakan ketika dengan penggunaan alat
8 Setelah dilakukan 40 Observasi
berjalan agak susah bantu brjalan
karena pakai tongkat intervensi selama 1 1. Identifikasi faktor
Tn S mengatakan ketika pertemuan, resiko jatuh jatuh (gangguan
berjalan dipermukaan
yang tidak rata maka menurun keseimbangan)
susah Kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor
Tn S mengatakan susah
untuk menaiki anak 1. Jatuh saat berdiri lingkungan yang
tangga
cukup menurun meningkatkan
Data objektif :
Terlihat Tn S memakai (2) resiko jatuh
tongkat 2. Jatuhsaat berjalan Terapeutik
Berjalannya lambat
karena tongkat cukup menurun 1. Orientasikan
Ttv, Nadi : 70 x/mnt, Suhu : (2) ruangan pada
36,5°C, Respirasi : 20 x/menit, 3. Jatuh saat naik pasien dan
TB : 165 cm, BB : 65 kg. tangga cukup keluarga
Pada Ny.T TD : 120/80 menurun (2) 2. Gunakan alat
mmHg , Nadi : 68x/mnt bantu berjalan
Edukasi
1. Anjurkan
menggunakan alas
kaki yang tidak
licin
3. Jumat 12 Resiko jatuh Pencegahan jatuh S : Tn. S mengatakan sudah mengetahui hal
februari dibuktikan
Observasi yang dapat membuat dia terjatuh dan
2021 dengan
penggunaan alat 1. Identifikasi faktor jatuh (gangguan keseimbangan) mempengaruhi resiko kesehatannya
bantu brjalan
2. Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan
resiko jatuh O : Tn. R tampak paham dari penjelasan
mahasiswa mengenai resiko jatuh
Terapeutik
1. Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga A : Masalah keperawatan teratasi
2. Gunakan alat bantu berjalan P : Intervensi Selesai
Edukasi
1. Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
Respons :
1. Tn. S mengatakan sudah mengetahui hal yang dapat
membuat dia terjatuh dan mempengaruhi resiko
kesehatannya