Anda di halaman 1dari 31

Edisi 33 | Tahun 2021

Perpres
Perubahan
PBJ
Sosialisasi Perpres 16 Tahun 2018 oleh Dpp Iapi Di Jakarta

DPD IAPI ACEH

RAKER IAPI

IAPI KALBAR

IAPI IN ACTION DPD IAPI RIAU


Edisi 33 | Tahun 2021
Pengantar

d a f ta r i s i
Era perubahan
Apakah Dampak Kebijakan Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran
Pandemi covid telah memaksa banyak perubahan.
(RSPP) dalam Proses Pengadaan Barang dan Jasa? | 2
Sumadiyah T. Olfah Bagaimana di pengadaan barang jasa pemerintah ?
1. Perubahan berbagai aturan yang dipengaruhi oleh UU
Maximize Procurement Value for Money through Better PLANNING | 10 Cipta Kerja
Sonny Sumarsono – Ketua Umum DPP IAPI
2. Perubahan Perpres 16 tahun 2020
PENYELESAIAN SENGKETA PENGADAAN BARANG JASA PEMERINTAH DENGAN SMALL 3. Perubahan Permen PUPR
CLAIM COURT | 19
4. Perubahan SPSE
Heryanto Sijabat
Dst.
Satuan Tiga dalam Literatur Penganggaran | 27 Semuanya dalam rangka menjawab tantangan untuk
Ali Said mensejahterakan negeri ini.
Semoga IAPI dengan integritas, anti korupsi, profesional
Tarif Baru Bea Meterai Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah | 33
dan independen dapat mengambil peran.
Muchamad Amrullah
Semoga majalah ini bermanfaat.
Membangun UMKM MandiRI Lewat Sistem Pengadaan Barang/Jasa | 35 Salam pengadaan
Ir.Khairul Rizal MBA

Titik Kritis/Red Flags Penyusunan Spesifikasi Teknis | 44


Dwi Ari Wibawa, SIP, M.M

Artikel atau tulisan bukan pendapat resmi IAPI

iv | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 1


Apakah Dampak
B-517/M.PPN/D.8/PPN.04.03/2020 Tanggal 24 Juni 2020 tentang Pedoman
Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran (RSPP) definisi masing-
masing output tersebut adalah:
Kebijakan Redesain  Output Program merupakan keluaran yang dihasilkan oleh K/L untuk
mendukung terwujudnya outcome
Sistem Perencanaan dan  Klasifikasi Rincian Output (KRO), merupakan kumpulan atas keluaran
(output) Kementerian/Lembaga (Rincian Output – RO) yang disusun
Penganggaran (RSPP) dengan mengelompokkan atau mengklasifikasikan muatan keluaran
(output) yang sejenis/serumpun berdasarkan sektor/bidang/jenis

dalam Proses Pengadaan tertentu secara sistematis


 Rincian Output (RO), merupakan keluaran (output) riil yang sangat

Barang dan Jasa? spesifik yang dihasilkan oleh unit kerja Kementerian/Lembaga yang
berfokus pada isu dan/atau lokasi tertentu serta berkaitan langsung
dengan tugas dan fungsi unit kerja tersebut dalam mendukung
pencapaian sasaran Kegiatan yang telah ditetapkan

S u m a d i y a h T. O l f a h Dengan digulirkannya Kebijakan Redesain Sistem Perencanaan dan


Penganggaran (RSPP), bagaimanakah Dampak terhadap proses Pengadaan
Widyaiswara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Barang dan Jasa Pemerintah?
Berbicara mengenai belanja negara, tidak terlepas dari pengadaan
barang/jasa. Hampir sebagian besar belanja negara dilaksanakan melalui

D
pengadaan barang/jasa. Dampak dari digulirkannya RSPP ini tertunya akan
engan digulirkannya Kebijakan Redesain Sistem Perencanaan dan
terkait dengan identifikasi belanja apa saja yang akan dilaksanakan melalui
Penganggaran (RSPP), bagaimanakah Dampak terhadap proses
mekanisme pengadaan barang/jasa. Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah?
2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah definisi barang/jasa
Diawal Tahun Anggaran (TA) 2020, Kementerian Keuangan menggulirkan diaktegorikan kedalam bentuk barang/jasa sebagai berikut:
wacana Redesain Sistem Penganggaran. Pengguliran kebijakan ini
 Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud,
diharapkan dapat mewujudkan belanja yang semakin berkualitas. Pada
bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai,
awalnya kebijakan ini akan diterapkan di Kementerian Keuangan, namun
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.
demikian karena beberapa kendala salah satunya terkait kesiapan sistem IT
maka akhirnya penerapan kebijakan ini ditunda untuk TA 2021.  Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran,
Hal mendasar dari digulirkannya kebijakan ini selain penyederhanaan
dan pembangunan kembali suatu bangunan.
program dan adanya program Lintas Eselon I maupun Lintas K/L juga
perubahan nomenklatur maupun substansi keluaran (output). Berdasarkan  Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan
kebijakan RSPP output diharapkan lebih mencerminkan output riil K/L. keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan
Output dibedakan menjadi Output Program, Klasifikasi Rincian Output adanya olah pikir, dan
(KRO) dan Rincian Output (RO). Berdasarkan Surat Bersama Kementerian  Jasa Lainnya adalah jasa non-konsultansi atau jasa yang membutuhkan
Keuangan No. S-122/MK.2/2020 dan Kementerian PPN/Bappenas No. peralatan, metodologi khusus, dan/atau keterampilan dalam suatu

2 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 3


sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk dengan mengelompokkan atau mengklasifikasikan muatan keluaran
menyelesaikan suatu pekerjaan (output) yang sejenis/serumpun berdasarkan sektor/bidang/jenis
Bagaimana mengidentifikasi belanja Pemerintah yang pelaksanaannya tertentu secara sistematis.
dilakukan melalui mekanisme pengadaan Barang/Jasa? 4. Rincian Output (RO)
Untuk dapat mengidentifikasi belanja Pemerintah yang pelaksanaannya Rincian Output (RO), merupakan keluaran (output) riil yang sangat
dilakukan melalui mekanisme pengadaan Barang/Jasa, para pengelola spesifik yang dihasilkan oleh unit kerja Kementerian/Lembaga yang
keuangan khususnya Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat berfokus pada isu dan/atau lokasi tertentu serta berkaitan langsung
Komitmen (PPK) harus memahami dengan baik struktur anggaran satuan dengan tugas dan fungsi unit kerja tersebut dalam mendukung
kerja. Berdasarkan Kebijakan RSPP, Struktur anggaran satuan kerja yang pencapaian sasaran Kegiatan yang telah ditetapkan
tertuang pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) maupun Petunjuk
5. Komponen.
Operasional Kegiatan (POK) meliputi:
Komponen merupakan bagian dari internal manajemen masing-
Gambar Struktur Anggaran
masing Kementerian/Lembaga dalam mencapai kinerja Output yang
tertuang dalam RKA-K/L dan DIPA
Program
Komponen adalah tahapan/proses yang harus dilakukan untuk
Kegiatan
menghasilkan RO yang merupakan output riil dan produk akhir satuan
Klasifikasi
Rincian
kerja. Komponen merupakan uraian aktifitas-aktifitas yang harus
Rincian Output dilakukan dalam tahapan-tahapan atau proses untuk menghasilkan
Output (RO) (KRO)
Komponen RO.
Akun Belanja
6. Akun Belanja
Detil Belanja
Akun belanja, merupakan kodefikasi yang distandarkan yang digunakan
untuk pengelompokan belanja kedalam kode-kode tertentu yang
digunakan dalam penatausahaan pengelolaan keuangan. Selain itu
Penjelasan akun belanja juga berfungsi membatasi belanja-belanja agar lebih
mudah dalam penatausahannya dan meningkatkan akuntabilitas
1. Program
pengelolaan keuangan. Penentuan akun belanja berdasarkan detil
Program merupakan alat kebijakan (policy tool) yang dimiliki oleh belanja yang akan dilakukan.
Kementerian/Lembaga dalam menjabarkan tugas dan fungsi sesuai
7. Detil Belanja
visi dan misi Presiden, yang dilaksanakan oleh satu atau lebih Unit
Kerja Eselon I (satu). Detil belanja merupakan aktivitas-aktivitas langsung belanja yang
dengan anggaran sebagai batasan tertinggi untuk alokasi detil belanja
2. Kegiatan
tersebut.
Kegiatan mencerminkan aktivitas yang dilaksanakan untuk
menghasilkan keluaran dalam rangka mendukung terwujudnya
sasaran Kegiatan. Bagaimana mengidentifikasi belanja apakah menggunakan mekanisme
pengadaan barang/jasa ataukah pencairan secara swakelola?
3. Klasifikasi Rincian Output (KRO)
Untuk mengidentifikasi belanja suatu satuan kerja, maka data yang
Klasifikasi Rincian Output (KRO), merupakan kumpulan atas keluaran
harus diidentifikasi adalah pada level RO kebawah.
(output) Kementerian/Lembaga (Rincian Output – RO) yang disusun
4 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 5
Berikut tahapan dalam penentuan pelaksanaan belanja melalui RO Bantuan Sosial. Tahapan/komponen dalam pemberian bantuan
mekanisme pengadaan barang/jasa: sosial terdiri dari :
1. Identifikasi RO. Output Pemerintah secara substansi dapat dibedakan 1) Persiapan yang meilupti
dalam 3 kelompok intervensi Pemerintah: - Perencanaan pemberian bantuan sosial (menentukan wilayah,
 Kerangka Regulasi. Output Pemerintah berupa regulasi dan/ besaran atau bentuk bantuan sosial)
atau strategi implementasi regulasi. Fungsi regulasi diantaranya - Pendataan calon penerima bantuan sosial
adalah sebagai alat untuk memfasilitasi, mendorong, maupun
mengatur kegiatan-kegiatan dalam rangka mendukung upaya 2) Pelaksanaan Pemberian Bansos
pencapain tujuan nasional sebagaimana tertuang didalam - Penyaluran langsung ke penerima bansos
pembukaan UUD 1945.
- Pengawasan saat penyaluran.
Contoh : UU, Peraturan Pemerintah, NSPK, Sosialisai Peraturan, Bimtek
3) Evalusi penyaluran bansos.
Pelaksanaan Peraturan dll.
Contoh 2
 Kerangka Pelayanan Umum. Output Pemerintah berupa barang/
jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak dapat RO SD yang dibangun
disediakan dipasar/masyarakat masih membutuhkan intervensi 1) Perencanaan
Pemerintah untuk pemenuhannya. Contoh: layanan kesehatan,
layanan pendidikan, pembangunan/pengadaan fasilitas kesehatan, 2) Pelaksanaan pembangunan
pembangunan/ pengadaan fasilitas pendidikan, bantuan makanan
bergizi, dll. 3. Mengidentifikasi detil belanja yang dibutuhkan pada setiap tahapan/
 Kerangka Investasi. Pemerintah sebagai penyelenggaran negara komponen.
berupaya aktif dalam upaya tujuan bernegara yang tertuang Contoh 1
didalam tujuan pembangunan nasional, Untuk itu Pemerintah
tidak hanya membuat regulasi namun juga berperan aktif dalam RO Bantuan Sosial. Tahapan/komponen dalam pemberian bantuan
investasi. Output Pemerintah dalam kerangka investasi dapat berupa sosial terdiri dari :
investasi fisik maupun non fisik. Cobtoh output investasi fisik jalan, 1) Persiapan yang meilupti. Detil belanja untuk persiapan meliputi:
jembatan, rumah sakit, pasar, bendungan dll. Contoh investasi non
- Perencanaan pemberian bantuan sosial (menentukan wilayah,
fisik pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan teknologi
besaran atau bentuk bantuan sosial), detil belanja pada sub
dll.
komponen ini meliputi:
 Kerangka Administrasi. Selain output teknis, dalam penyelenggaraan
 Rapat, kebutuhan rapat: konsumsi, honor narasumber,
bernegara Pemerintah juga menghasilkan output internal sebagai
uang perjadin peserta rapat dari instansi lain.
bentuk dukungan manajemen yang fungsinya mendukung
pencapaian output teknis.  Penyusunan Dokumen perencanaan, kebutuhan ATK.
- Pendataan calon penerima bantuan sosial
2. Mengidentifikasi tahapan/komponen yang dilakukan dalam proses  Perjadin untuk pengumpulan data (34 provinsi)
menghasilkan output.  Penyusunan data, kebutuhan ATK
Contoh 1 2) Pelaksanaan Pemberian Bansos

6 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 7


- Penyaluran langsung ke penerima bansos 4. SEB Kementerian Keuangan dengan Kementerian PPN/Bappenas No.
 Rapat dengan lembaga keuangan penyalur bansos tunai S-122/MK.2/2020 dan B-517/M.PPN/D.8/PPN.04.03/2020 tentang
Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran.
 Pengadaan untuk bansos non tunai
5. Peraturan Direktur Jenderal Anggara Nomor Per-5/Ag/2020 Tentang
- Pengawasan saat penyaluran. Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan
 Rapat untuk verifikasi penerimaan bansos dengan lembaga Anggaran Kementerian/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian
keuangan penyalur untuk bansos tunai Pelaksanaan Anggaran.
 Perjadin untuk pengawasan penyampaian bansos non 6. Standar Biaya Keluaran Output
tunai (secara sampling)
3) Evalusi penyaluran bansos.
 Pengumpulan data penyaluran bansos.
 Perjadin evaluasi sampling ke penerima bansos
 Penyusunan laporan penyaluran bansos, diawali dengan
rapat. Kebutuhan konsumsi, honor narasumber, ATK.

4. Tahap terakhir, menentukan detil belanja mana saja yang pelaksanaannya


menggunakan mekanisme pengadaan barang/jasa.
Secara umum adanya kebijakan Redesain Sistem Penganggaran (RSPP)
tidak terlalu berpengaruh dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Adanya kebijakan RSPP justru memudahkan dalam proses penentuan
belanja apa saja yang pelaksanaanya menggunakan mekanisme pengadaan
barang/jasa. Perubahan pada Dokumen penganggaran (DIPA/POK) hanya
pada rumusan output/sub output menjadi Klasifikasi Rincian Output (KRO)
dan Rincian Output (RO). Adapun komponen/detil belanja tidak mengalami
perubahan secara substansi. Proses penentuan belanja menjadi semakin
mudah karena rumusan RO menggambarkan output riil yang dihasilkan
satker, sehingga lebih memudahkan pada saat mengidentifikasi detil
belanjanya

Referensi :
1. UU No. 17 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara
2. Peraturan Pemerintah N0. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
3. Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

8 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 9


pengadaan). Modernisasi pengadaan juga harus menyeluruh baik dari sisi
mekanisme prosesnya, pengorganisasiannya, kompetensi pelaksananya,

Maximize Procurement dan tentunya dengan memanfaatkan teknologi informasi yang saat ini
berkembang sangat pesat. Dengan demikian modernisasi / transformasi

Value for Money through


pengadaan merupakan Langkah untuk menciptakan dan memaksimalkan
NILAI / VALUE di sebuah institusi melalui fungsi pengadaan barang/jasa.

Better PLANNING Value


for Money

S o n n y S u m a r so n o – K e t u a U m u m D P P IA P I

Ke
e r ja pu
in as
K an
an Lembaga
Pe
kat lan
ng g
ni ga

D i jaman now, pengadaan barang/jasa tidak lagi hanya dipandang Pe n


Sistem
Proses
sebagai kegiatan membeli barang/jasa atau melakukan tender/seleksi Informasi
semata yang hanya fokus pada aspek administrasi proses pengadaan.
Pengadaan bukan lagi kegiatan yang hanya menekankan pada kepatuhan
Op
pada aturan. er SDM g is
at te
io rt a
Di jaman now, fungsi pengadaan telah berkembang menjadi fungsi yang na S
l
memegang peran penting di sebuah institusi. Peran pengadaan diharapkan
dapat berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan strategis sebuah
institusi. Di lingkungan institusi pemerintah pengadaan harus mendorong
penyelesaian program kerja pemerintah dan mendukung efektifitas
pengelolaan anggaran serta turut serta mendorong pertumbuhan Pengadaan Modern
perekonomian. Di perusahaan swasta yang berorientasi profit, pengadaan
semakin besar perannya dalam pengendalian biaya dan peningkatan
keuntungan. Lebih jauh lagi pengadaan barang/jasa diharapkan dapat Penguatan PERENCANAAN
menjadi pendorong program pemberdayaan usaha kecil dan mikro serta Dalam pengadaan modern yang menekankan pada pencapaian target
pendorong program ekonomi yang berwawasan lingkungan melalui kinerja dan penciptaan nilai, maka terjadi pergeseran aktifitas utama fungsi
mekanisme pengadaan berkelanjutan (sustainable procurement). pengadaan menuju ke hulu, yaitu aktifitas perencanaan pengadaan. Jika
Pengadaan barang/jasa harus menjadi kegiatan yang mendorong sebelumnya kita fokus pada bagaimana menjalankan aktifitas pemilihan
penciptaan NILAI (value creation). Oleh sebab itu secara berkelanjutan fungsi penyedia yang paling efektif, maka pengadaan modern memerlukan
pengadaan harus ditingkatkan kemampuan dan kinerjanya (modernisasi perencanaan pengadaan yang baik agar proses pemilihan dan pengelolaan
kontrak dapat berkinerja tinggi.

10 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 11


Karena karakteristik dan kebutuhan organisasi terhadap barang/
jasa sangat bervariasi, maka proses perencanaan harus diikuti dengan
pembuatan strategi yang baik, baik strategi pemilihan penyedia, maupun
strategi dalam berkontrak dengan penyedia. Aktifitas strategi dan
perencanaan memerlukan kemampuan analisis yang kuat dan pemahaman
kebutuhan secara menyeluruh (makro), sehingga kebutuhan kompetensi
pelaksana pengadaan juga akan bergeser dari yang sebelumnya bersifat
administratif menjadi kegiatan pengadaan yang banyak bersifat analisis
dan strategis.
Kondisi pandemi secara global dalam sepuluh bulan terakhir menuntut
kemampuan perencanaan yang adaptif dan lincah dalam merespon
perubahan yang sangat cepat. Sehingga kemampuan pengambilan
keputusan dan inovasi dalam menghadapi kendala serta tantangan
menjadi tuntutan yang nyata terhadap fungsi pengadaan. Apalagi tuntutan
akuntabilitas yang tetap melekat di fungsi pengadaan, sehingga meskipun
dalam kondisi darurat menjadikan kita harus mampu mensinergikan dua
peran yang bertolak belakang : akuntabilitas dan kecepatan proses.

Dimensi perencanaan dalam pengadaan pun beragam, namun paling


Pengadaan PROAKTIF
tidak mencakup dua area yaitu perencanaan kebutuhan (demand planning)
Dengan adanya penguatan fungsi perencanaan, maka pengadaan yang outputnya adalah daftar paket pengadaan atau istilah yang sering
tidak lagi dipandang sebagai kegiatan yang hanya merespon permintaan digunakan di pengadaan pemerintah adalah Rencana Umum Pengadaan
barang/jasa. Perencanaan pengadaan tidak hanya melakukan penjadwalan (RUP). Area berikutnya adalah perencanaan pengadaan (procurement
pemilihan dan persiapan dokumen pemilihan untuk sebuah paket planning) atau di pengadaan pemerintah disebut dengan proses persiapan
pengadaan, namun diperlukan juga perencanaan pengadaan yang lebih pengadaan. Di perencaan pengadaan ini akan disiapkan spesifikasi
strategis di level institusi sehingga dapat dioptimalkan pengelolaan pengadaan, kualifikasi penyedia, perencanaan dan rancangan kontrak,
kebutuhan barang dan jasa di sebuah organisasi. penetapan metoda pemilihan, dan kriteria dalam evaluasi penawaran.
Dalam melakukan perencanaan dan strategi pengadaan para pemangku
kepentingan perlu bersinergi sehingga perencanaan pengadaan tidak
DEMAND PLANNING
bersifat parsial. Aktifitas perencanaan kebutuhan, penganggaran,
perencanaan aset dan pembuatan strategi kontrak harus diselaraskan Perencanaan kebutuhan (demand planning) adalah proses yang
dengan mempertimbangkan target kinerja utama organisasi. Semua sistematik untuk menetapkan barang atau jasa apa yang akan dilanjutkan
mekanisme perencanaan dan strategi pengadaan ini dilakukan dalam dengan proses pengadaan. Perencanaan kebutuhan ini adalah hulu dari
rangka pencapaian tujuan organisasi dan antisipasi terhadap semua proses perencanaan pengadaan, yang umumnya dilakukan oleh bukan
potensi risiko yang mengganggu pencapaian tujuan tersebut. Ini yang kita orang pengadaan karena kebutuhan ditetapkan oleh pengguna (user) dan
kenal dengan Pengadaan PROAKTIF. kebutuhan ini juga harus mendapatkan alokasi anggaran sebelum dapat
dilakukan proses pengadaan.
Perencaan kebutuhan barang/jasa dimulai dari analisis belanja yang
mencakup analisis historis pengadaan beberapa tahun terakhir dan juga

12 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 13


analisis kebutuhan pengadaan ke depan sesuai dengan rencana program PROCUREMENT PLANNING
kerja. Analisis belanja diperlukan untuk mengetahui peta kebutuhan Procurement Planning atau di beberapa tempat disebut perencanaan
barang/jasa secara menyeluruh. pemilihan atau persiapan pengadaan adalah kegiatan mempersiapkan
Dengan mengetahui peta dan profil kebutuhan barang/jasa organisasi, kertas kerja sebelum dilaksanakan proses pemilihan penyedia. Jika kegiatan
kita dapat menetapkan strategi pengadaan yang efektif dan juga perencanaan kebutuhan bertujuan menetapkan kebutuhan barang/
mengalokasikan sumber daya organisasi dengan lebih optimal. Salah jasa dalam bentuk paket pengadaan, maka perencanaan pengadaan
satu alat bantu manajemen yang sering digunakan dalam analisis dan (procurement planning) bertujuan untuk memastikan eksekusi pengadaan
penetapan strategi pengadaan ini adalah supply positioning model atau (sourcing) dapat terlaksana sesuai jadwal kebutuhan dan kualitas yang
Kraljic model. diperlukan. Kegiatan perencanaan kebutuhan umumnya dibuat oleh sisi
pengguna untuk memahami kebutuhan internal organisasi, sementara
Analisis belanja dan strategi pemenuhan kebutuhan barang/jasa juga
kegiatan perencanaan pengadaan umumnya dibuat oleh staf yang
dapat mempertimbangkan rencana kerja organisasi, misalnya sebuah
menguasai rantai pasok barang/jasa yang juga harus mempertimbangkan
perusahaan sedang melakukan ekspansi usaha atau sedang melakukan
kemampuan pasokan dari pasar penyedia.
pengetatan biaya, atau sebuah institusi pemerintah sedang mendorong
pertumbuhan usaha kecil/mikro. Analisis belanja dan strategi suplai Yang pertama harus dibuat dalam perencaan pengadaan adalah
yang efektif akan menggambarkan bahwa fungsi pengadaan di sebuah menetapkan rincian spesifikasi pengadaan. Teknik membuat spesifikasi
organisasi sudah dilaksanakan dengan lebih strategis. barang/jasa beragam, bergantung pada karakteristik barang/jasa dan
bergantung pada strategi pengadaan yang ingin dilakukan. Beberapa
Aspek penganggaran merupakan hal yang sangat penting dan
teknik pembuatan spesifikasi barang seperti menggunakan spesifikasi
mempengaruhi bagaimana kinerja pengadaan di sebuah organisasi.
teknis, spesifikasi kinerja, kode produk, formula dan sebagainya. Spesifikasi
Dalam beberapa hal tatakelola anggaran tidak sinkron dengan tatakelola
pengadaan dapat dibuat generik dalam rangka strategi membuka
pengadaan, misalnya konsolidasi pengadaan dan pemaketan berdasarkan
kesempatan lebih banyak penyedia berpartisipasi, namun dapat juga
pasar penyedia sulit dilakukan karena batasan aturan penganggaran. Di
dibuat spesifik jika kebutuhan barang/jasa hanya dapat dipenuhi penyedia
sisi lain, ada beberapa mekanisme pengadaan secara elektronik dapat
yang memenuhi kualifikasi tertentu.
mendukung program pengendalian biaya di sebuah organisasi. Oleh
sebab itu pengadaan dan penganggaran ada dua sisi mata uang yang Kualifikasi penyedia yang ditetapkan akan menentukan bagaimana
harus dilihat secara terintegrasi dalam upaya memaksimalkan value dari tingkat persaingan yang diharapkan. Oleh sebab itu kualifikasi penyedia
setiap rupiah yang dibelanjakan organisasi. sebaiknya dibuat sesuai dengan strategi pengadaan yang sudah
ditetapkan. Pengadaan yang memiliki risiko pasokan tinggi cenderung
Dari analisis belanja, strategi suplai dan strategi penganggaran akan
diperuntukkan untuk segmen penyedia tertentu untuk memudahkan
dihasilkan daftar paket pengadaan dan jadwal rencana pelaksanaannya.
komparasi penawaran yang memiliki kesetaraan, sementara pengadaan
Di pengadaan pemerintah kita mengenal Rencana Umum Pengadaan.
dengan risiko pasokan rendah dapat kita tentukan apakah akan dibuka
Terlihat bahwa hulu dari perencanaan pengadaan ini sangat penting dalam
persaingan secara umum atau dapat pula distrategikan untuk persaingan
menentukan keberhasilan program pengadaan, sementara sebagian besar
di segmen kelas penyedia tertentu seperti UMKM.
dari kegiatan ini dilakukan oleh pengguna, bagian keuangan/anggaran
dan keputusan oleh pimpinan organisasi. Artinya kompetensi pengadaan Banyak temuan fraud di pengadaan terjadi karena salah dalam
strategis juga harus dimiliki oleh pemangku kepentingan di luar fungsi menetapkan kriteria kualifikasi penyedia. Oleh karenanya salah satu
pengadaan. cara untuk menekan potensi terjadi fraud pengadaan ini adalah dengan
menetapkan kualifikasi penyedia berdasarkan strategi kebutuhan
pengadaan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Strategi pengadaan dibuat
berdasarkan analisis yang menggunakan data yang objektif sehingga

14 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 15


mengurangi subjektifitas dalam keputusan pengadaan.
Ba la nced
Strategi dan perencanaan kontrak sebaiknya juga dibuat sejak awal
agar proses eksekusi pengadaan menjadi lebih efisien dan cepat. Strategi
kontrak mencakup pula pemilihan bentuk kontrak yang paling sesuai,
apakah diperlukan kontrak jangka pendek atau kontrak jangka panjang.
Strategi dan perencanaan kontrak juga membantu penetapan indikator
kinerja kontrak dengan penyedia shg eksekusi pengelolaan kontrak
pengadaan dapat berjalan lebih efektif.
Kita mengenal berbagai cara metoda pengadaan seperti tender, Demand Supply
pemilihan langsung, penunjukan langsung dan sebagainya. Sama
halnya dengan penetapan kualifikasi calon penyedia, penetapan metoda
pengadaan sebaiknya juga dibuat berbasis pada strategi pengadaan
yang sudah ditetapkan dalam rangka memperkecil adanya fraud dalam
pengadaan.
Kriteria evaluasi penawaran sebaiknya ditetapkan sebelum calon
penyedia memasukan penawaran. Pengadaan dengan risiko pasok rendah
Fungsi pengadaan di sebuah organisasi yang sudah dijalankan dengan
akan lebih mengutamakan pada persaingan harga, sementara pengadaan
aktifitas perencanaan kebutuhan (demand planning) dan perencanaan
dengan risiko pasokan tinggi akan mengutamakan keunggulan teknis
pengadaan (procurement planning) secara baik akan jauh memudahkan
dan pengendalian biaya. Sebagaimana elemen perencanaan pengadaan
pelaksanaan proses seleksi penyedia hingga proses pengelolaan
sebelumnya, kriteria evaluasi penawaran juga sebaiknya ditetapkan
kontraknya. Target kinerja pengadaan yang sudah ditetapkan di setiap
berdasarkan strategi suplai yang sudah ditetapkan.
paket pengadaan dengan strategi yang spesifik akan mendorong pada
penciptaan nilai dari fungsi pengadaan. Di sisi lain pembuatan perencanaan
Kesimpulan pengadaan yang terstruktur akan menghindari potensi terjadinya fraud
dalam pengadaan, yang tentunya akan memberikan nilai tersendiri
Kita lihat dalam ulasan di atas bahwa perencanaan pengadaan yang
terhadap kualitas pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
bersifat mikro di sebuah paket sangat bergantung pada proses di hulu nya.
Sehingga terbentuk struktur perencanaan pengadaan yang dimulai dengan Tantangan utama dalam mengimplementasikan praktik terbaik
perencanaan dan strategi makro sebelum dilanjutkan oleh perencanaan perencanaan pengadaan di atas adalah membangun kesadaran (awareness)
dan strategi pengadaan yang lebih mikro di sebuah paket. di semua pemangku kepentingan dan pemenuhan kompetensi dalam
menjalankan perencanaan dan strategi pengadaan terutama saat harus
dilakukan oleh pengguna yang cenderung menyerahkan kegiatan terkait
pengadaan ke staf bidang pengadaan / pokja pengadaan (pengadaan
pemerintah).
Adapun program pengadaan pemerintah yang mendorong UKPBJ
(unit kerja pengadaan barang/jasa) menjadi pusat keunggulan pengadaan
(procurement center of excellence) salah satunya adalah dalam rangka
memperkuat fungsi perencanaan pengadaan pemerintah.

16 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 17


PENYELESAIAN SENGKETA
PENGADAAN BARANG
JASA PEMERINTAH
DENGAN SMALL CLAIM
COURT
H e r y a n to S i j a b a t

Widyaiswara pada Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan.

Pendahuluan
Pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19) mengakibatkan penurunan
pertumbuhan ekonomi negara-negara di seluruh dunia, hampir untuk
semua sektor ekonomi mengalami kontraksi, banyak terjadi pemutusan
hubungan kerja, penutupan tempat-tempat usaha, belanja sosial
pemerintah yang meningkat dengan sangat signifikan, dan pendapatan
negara dari perpajakan yang turun drastis.
Dampak negatif dari pandemi Covid-19 ini juga dirasakan oleh Indonesia.
Agar pertumbuhan ekonomi di masa pandemi dapat berjalan dengan baik
beberapa langkah yang diambil Pemerintah antara lain melakukan belanja
besar-besaran guna meredam kontraksi ekonomi, membentuk Komite
Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, memberi bantuan
kredit berbunga rendah, dan menyiapkan berbagai program agar Usha
Mikro Kecil dan Menengah agar dapt bergeliat kembali, menempatkan dana
di perbankan guna memutar roda ekonomi dan melakukan penjaminan
kredit modal kerja untuk korporasi.1

1 https://nasional.kompas.com/read/2020/08/07/16224171/5-upaya-
18 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 19
Salah satu kebijakan yang diambil oleh Pemerintah yaitu dengan dan Konsiliasi) dan Pengadilan.3
melakukan belanja besar-besaran dengan memperhatikan asas-asa Selanjutnya untuk perubahan penyelesaian sengketa pengadaan
transparan dan akuntabel. Aplikasi dari kebijakan tersebut dengan belanja barang/jasa Pemerintah yang memiliki perubahan yang sangat signifikan
Pemerintah melalui pengadaan barang/jasa. terdapat pada Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018, dimana opsi
Belanja pengadaan barang/jasa Pemerintah dimasa pandemi Covid-19 penyelesaian sengketa dimulai dari musyawarah untuk mufakat, mediasi,
harus memperhatikan regulasi-regulasi dibidang proses pengadaan konsiliasi, arbiterase dan pengadilan. Hanya saja ada tambahan baru yaitu
barang/jasa yang dikeluarkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ untuk penyelesaian sengketa dengan mediasi, konsiliasi, dan arbiterase
Jasa Pemerintah (LKPP) dan untuk pembayarannya memperhatikan regulasi dapat dilakukan melalui Layanan Penyelesaian Sengketa yang dikelola oleh
yang dikeluarkan Kementerian Keuangan. LKPP dimana layanan ini bersifat tanpa biaya alias gratis.
Pengadaan barang/jasa Pemerintah dimasa pandemi Covid-19 situasi Setelah penyelesaian sengketa yang konvensional melalui Pengadilan
seperti ini digambarkan sebagai kondisi darurat. Tidak seperti dalam keadaan maka penyelesaian sengketa dengan cepat, mudah, murah dan dapat
ideal, tahapan pelaksanaan pengadaan menjadi generik. Kecepatan dalam diterima oleh para pihak maka Alternative Dispute Resolation (Alternatif
mengambil keputusan menjadi titik kritis karena pergerakannya sangat Penyelesaian Sengketa) salah satu pilihan yang paling banyak digunakan
dinamis. Prinsip utama yang dikedepankan adalah efektifitas sambil tetap didunia bisnis. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999
menjaga akuntabilitas.2 tentang Arbiterase dan alternatif Penyelesaian Sengketa.
Potensi sengketa pengadaan barang/jasa antara Pejabat Penandatangan Arbiterase merupakan cara penyelesaian suatu sengketa perdata
Kontrak dan Penyedia menjadi lebih besar akibat perubahan yang diluar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbiterase yang
signifikan terhadap harga, kualitas, kualitas dan waktu. Pilihan hukum dan dibuat secara tertulis oleh para pihak yang berkontrak (pasal 1 angka 1 UU
pilihan forum dalam penyelesaian sengketa pengadaan barang/jasa harus Nomor 30 tahun 1999). Roedjiono menegaskan dimana arbiterase menjadi
ditetapkan dalam klausul kontrak yang ditandatangani. Dalam pemilihan pilihan penyelesaian sengketa karena beberapa kelelmahan dari proses
penyelesaian sengketa harus mempertimbangkan kecepatan, murah dan litigasi. Arbiterase dapat dilaksanakan secara tepat, ada party autonomy
sederhana. yang maksimal, campur tangan yang sangat minimal dari pengadilan,
keterbatasan upaya hukum atas putusan arbiter, kerahasiaan, kenyamanan
para pihak, prosedur yang tidak formal dan eksekusi putusan arbiter
Penyelesaian Sengketa Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagai vonis.4
Penyelesaian sengketa pengadaan barang/jasa Pemerintah telah Mediasi adalah proses penyelesaian sengketa antara para pihak yang
mengalami beberapa kali perubahan, perubahan tersebut sesuai dengan dilakukan dengan bantuan pihak ketiga (Mediator) yang netral dan tidak
perubahan regulasi yang mengatur pengadaan barang/jasa Pemerintah. memihak sebagai fasilitator, dimana keputusan untuk mencapai suatu
Sejarah penyelesaian sengketa dapat dilihat pada masa berlakunya kesepakatan tetap diambil oleh para pihak itu sendiri, tidak oleh mediator.
Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003, cara penyelesaian sengketan Mediator berfungsi sebagai pihak yang membantu kedua belah pihak
dapat melalui cara seperti Musyawarah, Mediasi, Konsiliasi, Arbitrase dan menegosiasikan suatu sengketa sehingga menghasilkan kesepakatan.5
Pengadilan. Pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 penyelesaian
sengketa pengadaan barang/jasa dapat dilakukan dengan Musyawarah, 3 Krishna Darari Hamonangan Putra, 2019, Penyelesaian Sengketa
Arbitrase, Alternatif penyelesaian sengketa (Konsultasi, Negosiasi, Mediasi, Kontrak Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Juris-Diction Vol.2 No.4,
Surabaya, hal.1306.
pemerintah-kembalikan-pertumbuhan-perekonomian-nasional?page=all (diak- 4 Rachmadi Usman, 2013, Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Penga-
ses tanggal 11 Oktober 2020 pukul 16.41 wib) dilan, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, hal.141-142
2 http://www.lkpp.go.id/v3/#/read/5826 (diakses tanggal 11 Oktober 2020 5 I Made Widnyana, 2009, Alternatif Peneyelesaian Sengketa, PT Fika-
pukul 16.55 wib) hati Aneska, Jakarta, hal.111-113
20 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 21
Konsiliasi merupakan penyelesaian sengketa melalui permufakatan Selanjutnya dapat dilihat alur penyelesaian sengketa dengan Gugatan
atau musyawarah yang dilajkukan sendiri oleh para pihak didampingi oleh Sederhana yang telah ditetapkan oleh Mahkamah Agung pada gambar
konsiliator yang bersifat netral dan aktif. Pertemuan konsiliasi ini bersifat dibawah ini.
sukarela, dimana dicari jalan keluar dari sengketa dan apabila para pihak Gambar 1. Alur Proses Gugatan Sederhana
mencapai perdamaian, maka dibuat perjanjian perdamaian, dan perjanjian
perdamaian tersebut mengikat secara hukum. Perjanjian pendamaian
tersebut dapat berupa permintaan maaf, perubahan kebijakasanaan dan
kebiasaan, memeriksa kembali prosedur kerja, mempekerjakan kembali,
ganti rugi uang dan lain sebagainya.6

Penyelesaian Sengketa Pengadaan Barang/Jasa Melalui Small Claim Court


Small Claim Court dikenal di Indonesia dengan istilah Gugatan
Sederhana. Gugatan Sederhana sesungguhnya menjawab paradigma yang
sudah terlanjur mengatakan bahwa jika berurusan dengan pengadilan akan
menghabiskan waktu yang sangant panjang dan biaya yang sangat besar.
Mahkamah Agung mengantisipasi hal-hal yang demikian dan juga
untuk mendukung percepatan proses penyelesaian perkara sesuai dengan
asas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan maka diterbitkan
Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata
Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana yang telah diperbaharui dengan
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 tahun 2019.
Beberapa perubahan Perma Nomor 2 tahun 2015 menjadi Perma
Nomor 4 tahun 2019 antara lain: nilai gugatan yang semula maksimal
Rp200.000.000,- (duaratus juta rupiah) menjadi Rp500.000.000,- (limaratus
juta rupiah), Penggugat dan tergugat harus berada di wilayah kedudukan
hukum Pengadilan yang sama dirubah menjadi Diperbolehkan penggugat
dan tergugat tidak berada di wilayah kedudukan hukum Pengadilan Sumber: Mahkamah Agung
yang sama asal penggugat menunjuk Kuasa Insidentil, Penggugat dan
tergugat wajib menghadiri persidangan secara langsung tanpa didampingi
Pada tahap pertama Pihak Penggugat mengisi formulir pendaftaran
kuasa hukum dirubah menjadi Penggugat dan tergugat wajib menghadiri
yang telah disediakan oleh Pengadilan tanpa harus membuat surat
pengadilan dan diperbolehkan didampingi oleh kuasa hukum atau
gugatan, demikian juga dengan Pihak Tergugat mengisikan formulir
kuasa insidentil, Pendaftaran gugatan hanya secara manual langsung ke
sebagai jawaban atas gugatan. Blanko gugatan berisi keterangan mengenai
kepaniteraan pengadilan dirubah menjadi Penggugat dapat mendaftarkan
indetitas penggugat dan tergugat, penjelasan ringkas duduk perkaran dan
gugatan secara elektronik, Hakim tidak dapat memerintahkan sita jaminan
tuntutan penggugat. Pihak tergugat juga diwajibkan melampirkan bukti-
sekarang dapat memerintahkan sita jaminan.7
bukti surat yang sudah dilegalisasi oleh pihak terkait saat mendaftarkan
gugatan sederhana.
6 Op.cit hal.128-129
7 https://bplawyers.co.id/2019/08/30/simak-aturan-gugatan-sederhana- terbaru/ (diakses tanggal 12 Oktober 2020 pukul 7.24 wib)
22 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 23
Panitera memeriksa formulir gugatan yang diajukan oleh Pihak kedua sidang maka Hakim dapat memuts perkara tersebut secara verstek.
Penggugat, apakah termasuk kategori gugatan sederhana dan apabila Proses persidangan sampai dengan keputusan hakim dilaksanakan
gugatan dikategorikan dengan gugatan sederhana maka akan diterima maksimum selama 25 (duapuluh lima) hari kerja. Keputusan Hakim terdiri
dan dilanjutkan. Yang menjadi kategori gugatan sederhana antara lain: dari irah-irah yang berbunyai “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang
Termasuk gugatan perdata dengan nilai gugatan sampai dengan Maha Esa”, identitas para pihak, uraian singkat mengenai duduk perkara,
Rp500.000.000,-(limaratus juta rupiah). pertimbangan hukum dan amar keputusan.
Gugatan merupakan perkara cidera janji dan atau perbuatan melawan Atas keputusan hakim tersebut tergugat dapat mengajukan keberatan
hukum. kepada Ketua Pengadilan, pengajuan keberatan diajukan paling lambat tujuh
Para pihak dalam gugatan terdiri dari penggugat dan tergugat yang hari setelah putusan diucapkan atau setelah pemberitahuan putusan. Ketua
masing-masing tidak boleh lebih dari satu kecuali memiliki kepentingan Pengadilan menetapkan Majelis Hakim untuk memeriksa dan memutus
hukum yang sama. permohonan keberatan paling lambat sati hari setelah permohonan
dinyatakan lengkap. Putusan terhadappermohonan keberatan diucapkan
Penggugat dan tergugat berdomisili di daerah hukum pengadilan yang paling lambat tujuh hari setelah tanggal penetapan Majelis Hakim.
sama.
Pemberitahuan putusan keberatan disampaikan kepada para pihak
Dalam hal penggugat berada diluar wilah hukum tempat tinggal atau paling lambat tiga hari sejak diucapkan. Putusan keberatan berkekuatan
domisili tergugat, penggugat dalam mengajukan gugatan menunjuk hukum tetap dan merupakan putusan akhir yang tidak tersedia upaya hukum
kuasa, kuasa insidetil atau wakil yang beralamat di wilayah hukum atau banding, kasasi atau peninjauan kembali. Putusan Hakim dilaksanakan
domisili tergugat dengan surat tugas dari institusi penggugat. pihak tergugat dengan sukarela, dan apabila tidak dilaksanakan maka
Selanjutnya setelah Panitera menerima gugatan sederhana dan putusan akan dilaksanakan berdasarkan ketentuan hukum acara perdata
mencatatkan pada buku register khusus gugatan sederhana, maka Pihak yang berlaku.
Penggugat wajib melakukan pembayaran uang panja biaya perkara. Untuk Dengan memperhatikan gugatan sederhana sesuai dengan Peraturan
kegiatan dari pendaftaran formulir gugatan sederhana sampai dengan Mahkamah Agung Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian
pembayaran panjar biaya perkara dilakukan dalam 1 (satu) hari kerja. Gugatan Sederhana yang diperbaharui dengan Peraturan Mahkamah Agung
Ketua Pengadilan menetapkan Hakim untuk memeriksa gugatan Nomor 4 tahun 2019, maka menurut hemat penulis, mempertimbangkan
sederhana, serta Panitera menunjuk panitera pengganti untuk membantu penyelesaian sengketa khususnya pengadaan barang/jasa pemerintah
hakim. Selanjut hakim yang ditunjuk memeriksa gugatan sederhana dan yang menggunakan Surat Perintah Kerja atau Surat Perjanjian yang
menetapkan apakah termasuk kategori gugatan sederhana atau tidak. nilainya sampai dengan Rp500.000.000,- (limaratus juta rupiah) dalam
Apabila hakim mendapati bahwa gugatan tersebut bukan termasuk klausul penyelesaian sengketa dapat memilih pengadilan dengan gugatan
kategori gugatan sederhana maka Hakim mencoret dari register perkara sederhana, dengan pertimbangan waktu dan biaya yang cepat dan murah.
dan memerintahkan pengadilan untuk mengembalikan biaya perkara
kepada penggugat. Tetapi jika ternyata hasil pemeriksaan termasuk kategori
Daftar Pustaka
gugatan sederhana maka dilanjutkan dengan penetapan hari sidang.
Kegiatan penunjukan hakim dan panitera pengganti serta memeriksa I Made Widnyana, 2009, Alternatif Peneyelesaian Sengketa, PT Fikahati
gugatan sederhana dengan 2 (dua) hari kerja. Aneska, Jakarta
Para pihak diundang untuk dapat pada hari pertama sidang, dengan Rachmadi Usman, 2013, Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan,
ketentuan apabila Penggugat tidak hadir maka gugatan dinyatakan gugur. PT Citra Aditya Bakti, Bandung,
Tetapi apabila tergugat tidak hadir maka akan dipanggila kembali dengan Krishna Darari Hamonangan Putra, 2019, Penyelesaian Sengketa Kontrak
cara yang patut. Tetapi apabila tergugat ternyata juga tidak hadir pada hari

24 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 25


Satuan Tiga
Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Juris-Diction Vol.2 No.4,
Surabaya, hal.1306.
h t t p s : / / n a s i o n a l . ko m pa s . c o m / re a d / 2 0 2 0 / 0 8 / 0 7 / 1 6 2 2 4 1 7 1 / 5 -
upaya-pemerintah-kembalikan-pertumbuhan-perekonomian-
nasional?page=all (diakses tanggal 11 Oktober 2020 pukul 16.41 wib)
dalam Literatur
http://www.lkpp.go.id/v3/#/read/5826 (diakses tanggal 11 Oktober 2020
pukul 16.55 wib)
Penganggaran
https://bplawyers.co.id/2019/08/30/simak-aturan-gugatan-sederhana-
terbaru/ (diakses tanggal 12 Oktober 2020 pukul 7.24 wib)
Ali Said

Kemenkeu Learning Center

A. Pendahuluan

D alam pelatihan E-Learning Dasar-dasar Penyusunan APBN mata


pelatihan Hubungan Perencanaan Nasional dengan Penganggaran,
banyak peserta yang menanyakan terkait dokumen Satuan Tiga. Diantaranya
pertanyaan tersebut adalah, apakah dokumen Satuan Tiga itu hasil dari
Pertemuan Tiga Pihak? Apakah pertanyaan tentang Satuan Tiga tersebut
muncul karena penanya menduga ada kaitannya dengan kata Tiga yang
ada pada Pertemuan Tiga Pihak, entahlah. Pertanyaan tentang Satuan
Tiga ini mengingatkan pada informasi yang beredar beberapa tahun lalu,
dimana Komisi DPR meminta Kementerian/Lembaga (K/L) menyerahkan
dokumen atau lembar Satuan Tiga dalam pembahasan anggaran.
Penulis pernah bekerja di Direktorat Jenderal Anggaran dari tahun 2009
sampai 2014, dan terlibat langsung dalam proses penelaahan Rencana Kerja
Anggaran Kementerian Lembaga (RKAKL) istilah Satuan Tiga tidak pernah
digunakan. Kemudian penulis melakukan studi atas berbagai peraturan
terkait untuk mencari tahu dari mana istilah Satuan Tiga berasal, dan apa
maksud dari istilah Satuan Tiga.
Sampai saat ini, istilah Satuan Tiga tidak ditemukan dalam peraturan
perencanaan dan penganggaran, begitu pula dalam buku-buku referensi
tentang perencanaan dan penganggaran. Demikian pula dalam dokumen

26 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 27


penganggaran juga, tidak ada formulir yang namanya lembar Satuan Tiga. anggaran 2009 terdiri dari 13 form. Format tersebut dikelompokkan dalam
Yang ditemukan hanya pemberitan-pemberitaan di media massa yang form belanja dan form pendapatan. Form‐form yang terdapat dalam
memakai istilah Satuan Tiga. Diantaranya yang disampaikan Oleh Ketua dokumen RKA‐KL dimaksud adalah sebagai berikut:
Bappenas, Bambang Brodjonegoro “…Caranya adalah dengan menyusun a. Anggaran satker (form 1.1 – 1.5)
proyek prioritas pembangunan hingga level teknis proyek atau satuan 3.
Hal itu dilakukan untuk memastikan perencanaan dijalankan dengan baik 1. Form 1.1 Rincian kegiatan dan penjelasan output, beserta target
(https://nasional.kontan.co.id/news/bappenas-rancang-proyek-hingga- besaran volume yang ingin dicapai;
satuan-3 Kamis, 27 April 2017 / 09:55 WIB). Kemudian kata Presiden Joko 2. Form 1.2 Rincian anggaran belanja per kegiatan beserta prakiraan
Widodo. “…Sekali lagi satuan tiga itu ada di eksekutif, jangan sampai ada maju 2 tahun ke depan;
K/L (kementerian/Lembaga) yang masih berbicara masalah satuan tiga
3. Form 1.3 Rincian anggaran belanja per kegiatan dan jenis belanja;
dengan DPR. Ini bisa menyalahi UU yang ada. Ini perlu saya ingatkan,” tegas
Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 4. Form 1.4 Rincian anggaran pendapatan (PNBP/Pajak) beserta
(https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3207152/peringatan- prakiraan maju 2 tahun ke depan;
jokowi-jangan-ada-yang-bahas-anggaran-sampai-satuan-tiga-di-dpr 5. Form 1.5 Rincian anggaran perhitungan biaya per kegiatan,
Selasa 10/5/2016) subkegiatan, dan akun belanja.
Pemberitaan lain menyebutkan bahwa Mahkamah Konstitusi
menganulir kewenangan DPR untuk membahas anggaran sampai Satuan
b. Anggaran Unit Eselon I (form 2.1 – 2.4)
Tiga. Ketika ditelusuri pada dokumen Putusan Makahkamah Agung, kata
Satuan Tiga ditemukan pada Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 1. Form 2.1 Uraian kegiatan dan penjelasan output, beserta target
35/PUU-XI/2013 dalam perkara pengujian Undang Undang Nomor 27 besaran volume yang ingin dicapai;
Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan 2. Form 2.2 Uraian anggaran belanja per kegiatan beserta prakiraan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maju 2 tahun ke depan;
dan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
terhadap Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Form 2.3 Uraian anggaran belanja per kegiatan dan jenis belanja;

Istilah Satuan Tiga salah satunya ditemukan pada halaman 34 Putusan 4. Form 2.4 Uraian anggaran pendapatan (PNBP/Pajak) beserta
MK dimaksud pada paragrap kedua kalimat terakhir, menyatakan prakiraan maju 2 tahun ke depan.
“Transaksi liar itu terjadi disebabkan oler terlalu kuatnya kewenangan DPR
dalam menentukan anggaran hingga Satuan Tiga (unit organisasi, fungsi,
c. Anggaran Departemen (form 3.1 – 3.4)
program, kegiatan dan jenis belanja)”. Melihat kalimat ini, ada kemungkinan
bahwa istilah Satuan Tiga merujuk pada 3 (tiga) hal yaitu: 1. Form 3.1 Ringkasan kegiatan dan penjelasan output, beserta target
besaran volume yang ingin dicapai;
1) Formulir pada RKAKL Lama,
2. Form 3.2 Ringkasan anggaran belanja per kegiatan beserta prakiraan
2) Form III RKAKL baru
maju 2 tahun ke depan;
3) Kode Jenis Belanja. Berikut penjelasannya.
3. Form 3.3 Ringkasan anggaran belanja per kegiatan dan jenis belanja
4. Form 3.4 Ringkasan anggaran pendapatan (PNBP/Pajak) beserta
1. Form 1.3 RKAKL Lama prakiraan maju 2 tahun ke depan
Buku 4 Format Baru Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga
menyatakan bahwa format RKA‐KL yang digunakan sampai dengan tahun

28 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 29


Dari daftar formulir diatas, istilah satuan tiga sangat mungkin mengacu
pada form 1.3. Form 1.3 merupakan rincian anggaran belanja per kegiatan
dan per jenis belanja. Tapi form 1.3 hanya memuat informasi rincian
anggaran per satuan kerja. Sedangkan informasi Uraian anggaran belanja
per kegiatan dan jenis belanja untuk tingkat eselon I ada pada Form 2.3,
dan untuk tingkat Kementerian/Lembaga ada pada Form 3.3 Ringkasan
anggaran belanja per kegiatan dan jenis belanja.

2. Formulir III RKAKL Baru


Dalam Format Baru RKAKL yang berlaku mulai Tahun Anggaran 2010,
informasi kinerja tertuang dalam hanya dalam tiga formulir, yaitu:
Formulir I : Rencana Pencapaian Sasaran Strategis pada Kementerian
Negara/Lembaga. ….
Formulir II : Rencana Pencapaian Hasil (Outcome) Unit Organisasi.
Biaya
Program. ….
Formulir III : Rincian Biaya Pencapaian Hasil (Outcome) Unit Organisasi.
Merupakan formulir RKA‐KL pada Unit Eselon I juga yang
memuat:

 Alokasi Anggaran untuk setiap Kegiatan yang dirinci menurut:


Kelompok Biaya, Jenis Belanja dan Sumber Dana.
 Rekapitulasi Kelompok Biaya, Jenis Belanja dan Sumber Dana untuk
Unit Eselon I (Program).
 Operasionalisasi pelaksanaan kegiatan yang mencerminkan
implementasi Program dan pencapaian Outcome.
 Rincian Pendapatan Untuk masing‐masing Kegiatan belanja subsidi, belanja bantuan social, belanja hibah, dan belanja lain-
Informasi yang tersaji pada Formulir III RKAKL ini lebih mendekati pada lain.
pada informasi yang terkandung pada satuan tiga, yaitu unit organisasi,
program, kegiatan, dan jenis belanja. Hanya tidak ada informasi fungsi
3. Kode Jenis Belanja
pada Formulir III ini, sebagaimana gambar berikut.
Bila istilah Satuan Tiga mengacu pada Kode Jenis Belanja, maka hal
tersebut mengacu pada Bagan Akun Standar. Jenis belanja yang digunakan
oleh kementerian/lembaga adalah Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja

30 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 31


Tarif Baru Bea Meterai
Modal dan Belanja Bantuan Sosial. Dalam Peraturan Dirjen Perbendaharaan
Nomor Kep-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan
Akun Standar, Kode jenis belanja dimulai dengan angka 5 (lima) dan
lengkapnya sampai enam angka atau enam digit ke belakang. Dua angka
pertama menunjukan jenis belanja, 51: Belanja Pegawai, 52: Belanja Barang,
Dalam Pengadaan Barang/
53: Belanja Modal, 57: Belanja Bantuan Sosial.
Bila Satuan Tiga merujuk kode jenis belanja atau mata anggaran sampai
Jasa Pemerintah
tiga angka, maka terdapat informasi lebih rinci dari jenis belanja tersebut.
Untuk jenis belanja barang (52), maka akun sampai satuan ke-tiganya Muchamad Amrullah
adalah 521: Belanja Barang, 522: Belanja Jasa, 523: Belanja Pemeliharaan,
524: Belanja Perjalanan Dinas, 525: Belanja Badan Layanan Umum (BLU), Widyaiswara Ahli Madya
526: Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda Dan
527: Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Mantan Presiden/Manta
Wakil Presiden. Abstrak
Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2021 diberlakukan tarif baru Bea Meterai yaitu
Untuk Jenis Belanja Modal (53), Maka Akun Sampai Satuan Ke-Tiganya
Rp.10.000. Tarif tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020
Adalah 531: Belanja Modal Tanah, 532: Belanja Modal Peralatan Dan Mesin, tengan Bea Meterai. Ketentuan baru ini perlu menjadi perhatian dalam proses
533: Belanja Modal Gedung Dan Bangunan. pengadaan barang/jasa pemerintah.
Sedangkan untuk belanja bantuan social (57), akun sampai satuan ke- Kata kunci : bea meterai, tarif
tiganya adalah 571: belanja bantuan sosial untuk rehabilitasi sosial, 572:
belanja bantuan sosial untuk jaminan sosial, 573: belanja bantuan sosial
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang
untuk pemberdayaan sosial, 574: belanja bantuan sosial untuk perlindungan
Bea Meterai diatur tarif baru Bea Meterai. Undang-Undang tersebut
sosial, 575: belanja bantuan sosial untuk penanggulangan kemiskinan, dan
menggantikan UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai beserta
576: belanja bantuan sosial untuk penanggulangan bencana.
peraturan pelaksanaannya. Tarif baru tersebut mulai berlaku tanggal 1
Januari 2021.
KESIMPULAN Bea Meterai adalah pajak atas Dokumen. Dokumen adalah sesuatu yang
Satuan Tiga adalah istilah yang digunakan pada Putusan Mahkamah ditulis atau tulisan, dalam bentuk tulisan tangan, cetakan, atau elektronik,
Konstitusi dalam perkara pengujian Undang Undang Nomor 27 Tahun yang dapat dipakai sebagai alat bukti atau keterangan. Proses pengadaan
2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan barang/jasa pemerintah tidak terlepas dari pengenaan Bea Materai atas
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dokumen yang digunakan, salah satunya adalah dokumen kontrak.
dan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Objek Bea Meterai
Bea Meterai dikenakan atas dokumen yang dibuat sebagai alat
untuk menerangkan mengenai suatu kejadian yang bersifat perdata dan
dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di pengadilan. Dokumen
yang bersifat perdata juga digunakan dalam proses pengadaan barang/
jasa pemerintah. Dokumen tersebut antara lain surat perjanjian, surat

32 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 33


keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis, beserta
rangkapnya, akta notaris beserta grosse, salinan, dan kutipannya, serta
dokumen yang menyatakan jumlah uang dengan nilai nominal lebih dari Membangun
UMKM MandiRI
Rp5.000.000 yang menyebutkan penerimaan uang.

Tarif Bea Meterai


Tarif Bea Meterai yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2021 adalah
Rp.10.000. Tarif ini berbeda dengan peraturan perundangan sebelumnya. Lewat Sistem Pengadaan
Perbedaannya adalah sebagaimana dalam gambar berikut ini.
Barang/Jasa
Ketentuan Lama
Ketentuan Baru
(UU Nomor
(UU nomor 10 Tahun I r . K h a i r u l R i z a l MBA
Objek Bea Materai 13 Tahun 1985
2020)
beserta peraturan Ka Bidang Hubungan Kelembagaan dan
pelaksanaannya)
Internasional IAPI (Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia)
Surat perjanjian, surat keterangan, surat Rp.6.000 Rp.10.000
pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis,
beserta rangkapnya
*Penulis Khairul Rizal MBA: konsultan Pengadaan HP0821 1689 5960
Akta notaris beserta grosse, salinan, dan Rp.6.000 Rp.10.000
kutipannya
Dokumen yang Menyatakan Jumlah Uang
• Sd Rp.250.000 Tidak dikenakan Tidak dikenakan
• Diatas 250.000 sd Rp.1.000.000 Rp.3.000 Tidak dikenakan
Diatas Rp.1.000.000 sd Rp.5.000.000 Rp.6.000 Tidak dikenakan

S

etiap tahun kita melihat besaran belanja Pemerintah,BUMN/D,BLU/D,KKS
• Diatas Rp.5.000.000 Rp.6.000 Rp.10.000
MIGAS instansi yang pengadaan barang/jasa (PBJ) nya dilakukan berdasarkan
peraturan /ada pengaruh pemerintahnya , jika digabung nilainya dapat melebihi
Meterai tempel yang telah dicetak berdasarkan Undang-Undang Rp. 3000 Triliun/tahun. Pertanyaannya berapa % dari pengeluaran sebesar itu
Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai dan peraturan pelaksanaannya yang lewat / dinikmati oleh pelaku UMKM kita ?
yang masih tersisa, masih dapat digunakan sampai dengan jangka waktu 1 Tantangan lain adalah mengenal atau memahami siapa sebenarnya pelaku
tahun setelah Undang-Undang nomor 10 Tahun 2020 ini mulai berlaku dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ? Pertanyaan ini terlontar karena masih ada
tidak dapat ditukarkan dengan uang atau dalam bentuk apa pun. Meterai para pihak dan pengambil keputusan didunia pengadaan Barang/Jasa melihat
tempel yarrg digunakan untuk melakukan pembayaran Bea Meterai yang UMKM hanya berdasarkan yuridis formal antara lain pada batasan kekayaan di
terutang atas Dokumen dapat digunakan dengan nilai total Meterai tempel bawah Rp 500.000.000,- memiliki SIUP kategori kecil dan omzet tidak lebih dari 2,5
yang dibubuhkan pada Dokumen paling sedikit Rp9.000. M pertahun. Kriteria UMKM umumnya lebih dilihat pada kelengkapan dokumen
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020 ini mengamanatkan administrasi bukan pada kompetensi dan kesiapan UMKM tersebut memproduksi
diterbitkannya peraturan pelaksanaannya. Mari kita tunggu penerbitan bahan baku/bahan olahan.
peraturan pelaksanaan tersebut. Dalam perspektif makro sebenarnya seluruh petani, peternak, nelayan

34 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 35


sebagai produsen bahan makanan dalam rantai pangan (food supply chain) 1. UMKM sebagai Pelaku Utama dalam Rantai Pasok Pangan (Food Supply
dan seluruh kegiatan masyarakat menambang bahan galian C seperti pasir, Chain)
fosfat, asbes,kaolin, marmer sebagai bahan dasar konstruksi dalam rantai pasok
Penyediaan Bahan makanan di rumah sakit, hotel, restaurant baik milik
konstruksi (construction supply chain) umumnya adalah UMKM.
Pemerintah/BUMN/BUMD/ BLU/BLUD merupakan peluang sangat besar jika
Namun demikian, penilaian UMKM pada praktek PBJ saat ini masih melihat dikelola dengan baik dan benar.Pada saat ini sebagai contoh Rumah sakit
dari kelengkapan dokumen administrasi, bukan melihat kompetensi dan posisi melakukan pengadaan bahan makanan melakui PT/CV kecil yang secara
mereka sebagai produsen (principle) suatu produk. UMKM terkesan menjadi administrasi lengkap tetapi mereka umumnya mendapatkan bahan makanan
pembenaran untuk memenangkan pengadaan langsung dengan nilai paket tersebut sudah dari pasar/tangan kesekian bukan langsung dari kelompok tani/
produsen bahan makanan tersebut (petani,peternak & perikanan/nelayan).
tertentu (di pemerintahan paket dibawah 200 juta). Penyedia yang memiliki
syarat-syarat atau dokumen administrasi yang lengkap terkesan dijadikan dasar
pembenaran untuk memenangkan paket-paket pengadaan langsung yang
jumlahnya mungkin ratusan ribu berbagai jenis paket pengadaan di negeri ini.
Terkesan Penyedia yang memiliki dokumen Perusahaan kecil atau UMKM dapat
memenangkan berbagai jenis paket pengadaan langsung yang dikenal sehingga
muncul istilah perusahaan PALUGADA (Apa Lu Mau Gua Ada untuk solusi
Pengadaan langsung tersebut).
Disinyalir pemilihan penyedia UMKM/Perusahaan kecil berdasarkan kualifikasi
memiliki tempat usaha, kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan memiliki
peralatan – dikesampingkan. Verifikasi penyedia dengan melakukan kunjungan
fisik, memastikan penyedia memiliki SDM, Kantor dan peralatan produksi
Gambar-1: Rantai Pasok Bahan Makanan (Food Supply Chain)
menjadi suatu kegiatan yang langka dalam praktek pengadaan barang/jasa kita.
Tidak jarang kita melihat penyedia-penyedia pengadaan langsung tersebut nama
perusahaannya bisa berganti-ganti tetapi pelakunya orang yang sama. Tak jarang Dari gambar-1 diatas terlihat yang menjadi produsen umumnya adalah
UMKM dijadikan modus memecah-mecah paket PJB. Pemecahan paket ini jelas UMKM dan pengolahan juga biasanya adalah UMKM dan Industri. Pembeli dari
bertentangan dengan konsep tujuan mendapatkan best value for money yang produk UMKM ini adalah Pemerintah (B2G),Perusahaan (B2B) dan masyarakant
dalam implementasinya adalah dengan 1. Mengabungkan paket (konsolidasi) umum(B2C).
2.Memanjangkan kontrak (Strategic relation) dan 3.Bayar cepat (memakai
e-payment).
2. UMKM Pelaku Utama dalam Rantai Pasok Konstruksi (Construction
Supply Chain)
Unsur terbesar dari suatu pekerjaan konstruksi yang hasilnya berupa bagunan
jalan,pondasi dan gedung adalah adanya Alat kerja,Pemasok material dan
SDM (tenaga kerja). Jika diurut dan diamati material dasar konstruksi seperti
pasir,batu,marmer,bata dll adalah barang-barang yang menjadi usaha utama para
penambang /bahan galian golongan C dan umumnya itu dilakukan oleh UMKM
kita.

36 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 37


UMKM Pelaku /Produsen utama untuk barang-barang seni/kerajinan khas
daerah
Indonesia dengan sebaran geografis, keberagaman budaya dan berbagai
keunggulan lainnya diberikan keberagaman luar biasa baik dari sisi potensi
alam,SDA dan banyaknya handicraft/ produk –produk lokal yang menjadi produk
yang diminati oleh banyak orang/pembeli.

Gambar 2: Rantai Pasok Konstruksi (Construction Supply Chain)

Dari gambar-2 diatas terlihat yang menjadi produsen bahan material untuk
konstruksi (bahan bangunan gedung,jembatan dan pondasi ) pada umumnya
adalah UMKM karena itu menjadi mata pencarian utama mereka. Pembeli dari
produk UMKM ini adalah Pemerintah (B2G),Perusahaan (B2B) dan masyarakant
umum (B2C).

Produk/ barang seni/kerajinan seperti batik, souvenir,cendra mata dan lain-


lain. Kategori ini merupakan produk tambahan bukan utama produk UMKM
Indonesia yang umumnya dijual langsung kepemakai (B2C)

Kenapa UMKM kita belum MAJU?


Jika dilihat dari sistem rantai pasok bahan makanan (food supply chain),
rantai pasok konstruksi (construction supply chain) dan keberagaman barang-
barang produk kreatif Indonesia yang umumnya diproduksi oleh UMKM
kenapa Penghasilan atau pendapat akumulatif UMKM kita sangat jauh dari nilai
pengadaan sekitar 3000 Trilun diatas??atau dengan kata lain kenapa pendapatan
rata-rata penduduk yang didominasi kegiatan hidupnya dengan UMKM tetapi
sangat rendah bahkan nyaris sangat menyedihkan dimana pendapatan rata-rata
perbulannya dibawah UMR?.

38 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 39


Hal ini terjadi karena didalam tatanan JUAL-BELI seharusnya terjadi kesepakatan
harga dan lamanya waktu pengadaan dalam sistem Pengadaan Barang/Jasa kita
mengenalnya dengan kesepakatan harga dan lamanya waktu kontrak. UMKM kita
saat ini jarang atau tidak pernah berkontrak langsung dengan end user/pengguna
sebagai contoh untuk mensuplai bahan makanan ke Rumah sakit yang berkontrak
dan menentukan harga adalah PT/CV penyedia yang umumnya
berganti-berganti. PT/CV dengan golongan kecil (secara administrasi
memenuhi kriteri UMKM) tersebut mengambil bahan makanan dari pasar atau
sudah dari tangan ke-4 s/d 6 dalam rantai pasok pangan bukan langsung dari
kelompok tani (rantai terpendek ke petani).

Gambar 5: Keadaan Rantai pasok bahan makanan setelah Transformasi PBJ


Hasil yang terjadi dengan memotong rantai pasok atau penyedia disarankan
langsung koperasi karyawan rumah sakit yang mendapatkan pasokan langsung
dari koperasi petani berkonrak dengan Rumah sakit (tanpa harus menggunakan
PT/CV yang selama ini digunakan hanya untuk memenuhi syarat adminsitrasi
pengadaan UMKM. Hasil yang diperoleh adalah adanya harga yang stabil
yang disetujui oleh koperasi petani dan Runah sakit, harga yang penentuannya
berdasarkan biaya produksi ditambah dengan biaya transport dan keuntungan
wajar petani
seperti LKPP melakukan kontrak dengan penyedia e-Katalog yang disarankan
Gambar 4: Keadaan Rantai pasok bahan makanan saat ini (Sebelum transformasi PBJ) langsung ke principle/produsen atau minimal aggregator tangan pertama.
Dengan model ini kualitas dan Service level dan harga akan lebih terjamin karena
sumbernya jelas langsung dari tangan pertama yanitu koperasi yang menanungi
Dengan merubah aturan dan mewajibkan penyedia harus memiliki kontak
langsung ke kelompok tani, rantai pasok yang terjadi adalah sebagai berikut: dari kelompok-kelompok tani tersebut.

APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MEMAJUKAN UMKM?


Ada beberapa hal yang harus diperbaiki agar UMKM nasional bisa maju dan
mandiri, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Untuk UMKM dalam rantai pasok makanan (food supply chain) problem
utama petani bukan pada penyediaan pupuk,alat pertanian dll,tetapi
lebih kepada adanya kepastian harga (diatas biaya produksi) oleh
pengguna/pasar.
2. Untuk UMKM dalam rantai pasok kosntruksi, mewajibakan siapapun

40 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 41


pemenang tender pekerjaan konstruksi diwilayah tersebut harus
membeli bahan material kosntruksinya di e-Katalog daerah yang
direkomendasikan kepala daerah melalui peraturan bupati. 1. TOKOGUDANG adalah O2O (online to offline) service atau gabungan
antara e-market place dengan Vendor Managed Inventory dimana
3. Inisisatif yang dibangun dengan melakukan pengadaan berbasis digital
barang yang ada di market place ada digudang pembeli .
seperti BELA PENGADAAN (Belanja Langsung LKPP), PaDi UMKM: Pasar
Digital Pengadaan Barang dan Jasa BUMN. 2. Agar lebih efisen TOKOGUDANG disarankan dikelola oleh KOPERASI
Karyawan Pengguna dengan didampingi profesional sehingga menjadi
4. Tugas atau kontribusi pemerintah yang paling BERHARGA adalah
usaha profesional yang sustainable dan Mensejahterakam
memastikan Pengguna ini berkontrak dengan penyedia UMKM dalam
bentuk kontrak yang telah jelas jumlah dan harganya dalam suatu 3. Untuk Source /sumber Koperasi Karyawan Pengguna berkontrak
priode tertentu atau kontrak payung jika belum ada kepastian volume. langsung dengan produsen/distributor utama bukan Penyedia
perantara.
5. Mengusahakan Pembayaran CEPAT langsung setelah Barang/jasa
diterima atau telah terbinya BAST (Berita Acara Serah Terima) bias 4. Pengadaan akan menjadi suatu Kegiatan yang mensejahtrakan baik
difasilitasi oelh BANK atau bantuan pendanaan buat pengguna. dari sisi Penjual (UMKM) dan PEMBELI (melalui KOPERASI KARYAWAN
yang keuntungannya dapat dibagi atau didistribusikan secara RESMI
6. Karena salah satu permasalah utama adalah keberlangsungan suplai
dan HALAL kepada semua karyawan organisasi PENGGUNA dalam
dan waktu yang cepat, disarankan Koperasi memiliki gudang di
bentuk keuntungan KOPERASI
Rumahsakit/dekat rumahsakit (konsep TOKO GUDANG).
Berdasarkan mekanisme tersebut, harapan UMKM nasional menjadi
7. Jika ada bantuan pemerintah untuk UMKM dapat digunakan untuk
maju jika Pemerintah memfasilitasi UMKM ke pasar B2G, B2B dengan
bantuan operasional sebelum panen atau barang dibayar oleh
BENAR (sudah termasuk e-payment). Sementara untuk Pasar B2C UMKM
pengguna.
sudah dapat menggunakan semua e-marketplace yang ada, pemerintah
hanya diperlukan menghimbanu par pelaku market place memfasilitasi ini.
Adapun konsep TOKOGUDANG menggunakan skema PROCURE TO PAY (B2B Pemerintah dapat membantu fasilitas produksi dan pembeniaan
P2P) adalah sebagai berikut: SDM UMKM sebagai konsekuensi logis UMKM menjadi penyedia yang
profesional baik nasional maupun internasional. Dengan disain dan usaha
yang benar UMKM Indonesia dapat menjadi pemain profesioanal berskala
nasional dan international. Harapan UMKM bisa naik kelas dan menjadi
pendorong Indonesia tidak terjebak middle income trap. Semoga!***

Gambar 6: Konsep e-market place dan Vendor managed inventory (TOKO GUDANG)
Gambar 6: Konsep e-market place dan Vendor managed inventory (TOKO GUDANG)

42 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 43


dengan adanya Berita Acara Reviu/Laporan Reviu/Catatan hasil reviu spesifikasi
teknis/KAK.

Titik Kritis/Red Flags


Kata kunci : Titik Kritis, Spesifikasi Teknis/KAK

Penyusunan Spesifikasi Pendahuluan


Perpres 16 tahun 2018 tentang pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Teknis. menyebutkan bahwa Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/


Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/
APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima
hasil pekerjaan. Kegiatan pengadaan barang/jasa tersebut dilakukan melalui 3
D w i A r i W i b a w a , S I P, M . M tahapan, yaitu tahapan perencanaan pengadaan, tahapan persiapan pengadaan
dan tahapan pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Widyaiswara Madya pada Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Tahapan perencanaan pengadaan meliputi identifikasi kebutuhan, penetapan
barang/jasa, penetapan cara pengadaan, pembuatan jadwal dan penyusunan
Abstrak anggaran pengadaan barang/jasa. Apabila cara pengadaan barang/jasa tersebut
dilaksanakan melalui penyedia, maka tahapan yang harus dilakukan pada
Kegiatan pengadaan barang/jasa dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu tahapan
perencanaan pengadaan melalui penyedia meliputi penyusunan spesifikasi
perencanaan pengadaan, tahapan persiapan pengadaan dan tahapan pelaksanaan
teknis/KAK, penyusunan perkiraan biaya/RAB, pemaketan pengadaan barang/
pengadaan barang/jasa. Pada tahapan persiapan pengadaan melalui penyedia,
jasa, konsolidasi pengadaan barang/jasa dan penyusunan biaya pendukung.
kegiatan yang harus dilakukan PPK adalah menetapkan HPS, menetapkan
rancangan kontrak, menetapkan spesifikasi teknis/KAK dan/atau menetapkan Tahapan persiapan pengadaan barang/jasa melalui penyedia meliputi
uang muka,jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan, persiapan pengadaan yang dilaksanakan oleh PPK dan persiapan pemilihan oleh
sertifikat garansi dan/atau penyesuaian harga. Pokja

Ada beberapa titik kritis yang harus diperhatikan oleh PPK dalam menetapkan pemilihan/Pejabat Pengadaan. Pada persiapan pengadaan oleh PPK kegiatan
spesifikasi teknis/KAK. Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP No.3 Tahun 2019 yang dilaksanakan adalah menetapkan HPS, menetapkan rancangan kontrak,
tentang pedoman pengawasan intern atas pengadaan barang/jasa pemerintah menetapkan spesifikasi teknis/KAK dan/atau menetapkan uang muka,jaminan
ada 4 titik kritis yang harus dicermati oleh PPK. Empat titik kritis tersebut adalah uang muka, jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan, sertifikat garansi
spesifikasikasi disusun tidak sesuai dengan kebutuhan, spesifikasi tidak mengacu dan/atau penyesuaian harga. Sedangkan pada persiapan pemilihan oleh Pokja
kepada rencana umum pengadaan (RUP), spesifikasi disusun mengarah kepada Pemilihan/Pejabat Pengadaan meliputi penetapan metode pemilihan, penetapan
merk atau penyedia tertentu dan spesifikasi teknis tidak jelas/tidak mengambarkan metode evaluasi penawaran penyedia, penetapan metode penyampaian
metode kerja penyelesaian pekerjaan dokumen penawaran, penetapan metode kualifikasi, penetapan jadwal pemilihan
dan penetapan dokumen pemilihan.
Agar penetapan spesifikasi teknis/KAK dapat sesuai dengan kebutuhan, PPK
harus mendasarkan penyusunan spesifikasi teknis/KAK pada hasil identifikasi Pada tahapan pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui penyedia, kegiatan
kebutuhan sesuai rencana kerja satker berkenaan. Agar spesifikasi mengacu yang dilakukan adalah pelaksanaan pemilihan penyedia, pelaksanaan kontrak,
kepada rencana umum pengadaan PPK harus memastikan bahwa tahapan reviu dan serah terima barang/jasa dari penyedia kepada PPK. Aktifitas terakhir dari
terhadap dokumen spesifikasi teknis/KAK telah dilakukan. Reviu ini dilakukan proses pengadaan barang/jasa adalah penyerahan barang/jasa hasil pengadaan
PPK terhadap dokumen spesifikasi teknis/KAK yang telah disusun pada saat kepada KPA.
perencanaan pengadaan barang/jasa pemerintah. Aktifitas reviu ini dibuktikan

44 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 45


Titik Kritis Penetapan Spesifikasi Teknis/KAK merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kontrak dan berdampak
biaya bagi penyedia barang/jasa, sehingga akan mempengaruhi besarnya nilai
Kegiatan yang sangat menentukan pada tahapan persiapan pengadaan
penawaran. Untuk itu perlu dinyatakan dengan jelas, lengkap, dan rinci dalam
barang/jasa pemerintah yang dilakukan oleh PPK adalah penetapan spesifikasi
spesifikasi. Identifikasi aspek tingkat layanan meliputi layanan apa yang harus
teknis. Ada beberapa titik kritis yang harus diperhatikan oleh PPK dalam
diberikan penyedia atas barang/jasa yang diberikan. Contoh identifikasi aspek
menetapkan spesifikasi teknis/KAK. Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP No.3
layanan antara lain apakah penyedia harus memberikan pelatihan dan bantuan
Tahun 2019 tentang pedoman pengawasan intern atas pengadaan barang/jasa
teknik?, apakah penyedia harus memberikan petunjuk operasi barang/jasa
pemerintah ada 4 titik kritis yang harus dicermati oleh PPK.
tersebut?, apakah penyedia harus memberikan petunjuk cara pemeliharaan?
Empat titik kritis tersebut adalah Spesifikasikasi disusun tidak sesuai dengan apakah penyedia harus memberikan bantuan teknis? berapa jumlah dan jenis
kebutuhan, spesifikasi tidak mengacu kepada rencana umum pengadaan (RUP), teknisi yang disediakan kepada kita, apakah penyedia harus memberikan masa
spesifikasi disusun mengarah kepada merk atau penyedia tertentu dan spesifikasi pemeliharaan kepada kita? berapa lama masa pemeliharaan? bagaimana bentuk
teknis tidak jelas/tidak mengambarkan metode kerja penyelesaian pekerjaan. pemeliharaan yang diberikan?
Pada tulisan ini akan dibahas titik kritis pertama dan kedua, yaitu penyusunan
Identifikasi terakhir terkait aspek jumlah,lokasi dan waktu. Identifikasi aspek
spesifikasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan penyusunan spesifikasi tidak
jumlah ini menjadi penting, agar pengadaan barang/jasa yang dilakukan tepat
mengacu pada rencana umum pengadaan.
jumlahnya sesuai yang dibutuhkan. Jangan sampai barang/jasa yang kita adakan
terlalu banyak atau terlalu sedikit tidak sesuai dengan kebutuhan satker. Selain
a. Penyusunan Spesifikasi Tidak Sesuai Dengan Kebutuhan aspek jumlah , hal yang penting yang harus dilakukan identifikasi adalah terkait
aspek lokasi kedatangan barang atau lokasi penggunaan jasa tersebut. Lokasi
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, penyusunan spesifikasi teknis merupakan
ini akan berdampak terhadap biaya barang/jasa, seperti biaya pengiriman, biaya
salah satu tahapan yang dilakukan pada saat perencanaan pengadaan barang/
pemasangan. Berikutnya adalah identifikasi waktu, identifikasi waktu terkait
jasa pemerintah. Perencanaan pengadaan sendiri diawali dari aktifitas identifikasi
kapan barang tersebut harus sudah berada di lokasi atau jasa tersebut sudah bisa
kebutuhan sampai dengan penyusunan anggaran pengadaan barang/jasa.
dimanfaatkan. Identifikasi waktu ini akan berkaitan dengan moda transportasi
Ketentuan ini menunjukkan bahwa penyusunan spesifikasi teknis/KAK harus
yang harus disediakan penyedia, sehingga akan berpengaruh terhadap harga
mendasarkan pada hasil identifikasi kebutuhan barang/jasa pada K/L/PD masing-
barang/jasa. Apabila lead time pendek, maka penyedia akan memilih moda
masing. Oleh karena itu langkah penting yg harus dilakukan sebelum menyusun
transportasi yang cepat, sehingga biayanya mahal, namun jika lead time yang
spesifikasi teknis adalah melakukan identifikasi kebutuhan organisasi atas barang/
ditetapkan PPK waktunya panjang, penyedia dapat memilih moda transportasi
jasa yang akan dilakukan pengadaan. Dalam melakukan identifikasi kebutuhan
yang biasa sehingga harga menjadi tidak mahal.
setiap satker harus menyesuaikan dengan rencana kerja dari setiap satker. Barang/
jasa pada
dasarnya adalah alat yang digunakan untuk mencapai target kinerja organisasi, b. Spesifikasi tidak sesuai dengan RUP (Rencana Umum Pengadaan)
sehingga pengadaan barang/jasa harus disesuaikan dengan rencana kerja dan RUP merupakan dokumen yg ditetapkan oleh PA/KPA sebagai output pada
target setiap satker. tahapan perencanaan pengadaan barang/jasa. Pada saat PA/KPA menetapkan
Identifikasi kebutuhan ini meliputi 3 aspek penting, yaitu aspek teknis (mutu RUP, di dalamnya sudah termuat kebutuhan barang/jasa yang akan diadakan
barang/jasa), aspek tingkat pelayanan dari penyedia barang/jasa dan aspek beserta spesifikasi teknis/KAK dari
jumlah, lokasi, waktu. Identifikasi aspek teknis/mutu ini meliputi karakteristik barang atau jasa tersebut. Sehingga ketika PPK akan menetapkan spesifikasi
fisik (seperti dimensi ukuran, kekuatan), detil desain dan gambar, material yang teknis/KAK pada saat persiapan pengadaan, PPK harus mengacu kepada RUP yg
digunakan, metode produksi/pelaksanaan pekerjaan, fungsi dan kinerja yang sudah ditetapkan.
diharapkan dari sebuah barang/jasa.
Agar spesifikasi teknis sesuai dengan RUP, hal penting yang harus dilakukan
Identifikasi berikutnya terkait aspek tingkat pelayanan. Aspek tingkat pelayanan PPK sebelum menetapkan spesifikasi teknis/KAK ini adalah melakukan reviu

46 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 47


terhadap spesifikasi teknis/KAK yang ditetapkan pada saat penyusunan RUP. Hal RUP. Kegiatan reviu ini harus dibuktikan dengan adanya Berita Acara Reviu/
ini berarti PPK tidak serta merta menetapkan spesifikasi setelah DIPA disyahkan, Laporan Reviu/Catatan hasil reviu spesifikasi teknis/KAK.
namun sebelum menetapkan spesifikasi, PPK harus melakukan reviu terhadap
dokumen spesifikasi teknis/KAK yang sudah disusun pada tahapan perencanaan
pengadaan barang/jasa. PPK dapat menetapkan spesifikasi teknis/KAK apabila Daftar pustaka
hasil reviu menunjukkan bahwa spesifikasi teknis/KAK sudah sesuai dengan 1. Perpres 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/jasa Pemerintah
kondisi pada waktu pengadaan , namun apabila tidak sesuai maka PPK dapat
2. Peraturan Kepala LKPP No 7 Tahun 2018 tentang Pedoman Perencanaan
mengusulkan untuk merubah spesifikasi teknis/KAK yg telah disusun pada saat
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
perencanaan dan meminta persetujuan PA/KPA
3. Peraturan Kepala LKPP No.9 Tahun 2018 tentang Pedoman pelaksanaan
Ada beberapa hal yang harus dilakukan PPK dalam melakukan Reviu spesifikasi
Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
teknis/KAK yaitu:
1. Apakah spesifikasi barang/jasa yang disusun pada saat perencanaan
pengadaan tersedia di pasar?
2. Apakah harga yang disusun pada saat penyusunan RAB dan dialokasikan
pada DIPA mencukupi untuk mengadaan barang/jasa sesuai sepsifiaksi
yg disusun?
3. Apakah tersedia alternative barang/jasa sejenis terhadap spesifikasi yg
telah disusun tersebut?
4. Apakah barang/jasa tersebut dapat dipenuhi oleh penyedia dalam
negeri?
5. Apakah ada Standar Nasional Indonesia untuk memenuhi kebutuhan
barang/jasa tersebut?
6. Apakah tersedia produk berkelanjutan atas kebutuhan barang/jasa
tersebut?
Hasil reviu ini dibuktikan dengan adanya Berita Acara Reviu/Laporan Reviu/
Catatan hasil reviu spesifikasi teknis/KAK

Penutup
Demikian tadi pembahasan tentang titik kritis yang harus diperhatikan
Pejabat Pembuat Komitmen dalam menetapkan spesifikasi teknis/KAK. Agar
penyusunan spesifikasi sesuai kebutuhan, maka PPK harus memastikan bahwa
spesifikasi yang ditetapkan sesuai dengan spesifikasi yang telah disusun pada
saat perencanaan pengadaan barang/jasa. Penyusunan spesifikasi pada saat
perencanaan pengadaan barang/jasa harus mendasarkan pada hasil identifikasi
kebutuhan barang/jasa sesuai rencana kerja setiap K/L/PD. Agar spesifikasi sesuai
dengan RUP, PPK harus memastikan telah melakukan reviu terhadap dokumen

48 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 49


50 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 51
52 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 53
54 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 55
BUKU TERBARU
PENGADAAN

*pesan buku ke : SOFIANA 0821-1223-3577

56 | Edisi 33 Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai