Perpres
Perubahan
PBJ
Sosialisasi Perpres 16 Tahun 2018 oleh Dpp Iapi Di Jakarta
RAKER IAPI
IAPI KALBAR
d a f ta r i s i
Era perubahan
Apakah Dampak Kebijakan Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran
Pandemi covid telah memaksa banyak perubahan.
(RSPP) dalam Proses Pengadaan Barang dan Jasa? | 2
Sumadiyah T. Olfah Bagaimana di pengadaan barang jasa pemerintah ?
1. Perubahan berbagai aturan yang dipengaruhi oleh UU
Maximize Procurement Value for Money through Better PLANNING | 10 Cipta Kerja
Sonny Sumarsono – Ketua Umum DPP IAPI
2. Perubahan Perpres 16 tahun 2020
PENYELESAIAN SENGKETA PENGADAAN BARANG JASA PEMERINTAH DENGAN SMALL 3. Perubahan Permen PUPR
CLAIM COURT | 19
4. Perubahan SPSE
Heryanto Sijabat
Dst.
Satuan Tiga dalam Literatur Penganggaran | 27 Semuanya dalam rangka menjawab tantangan untuk
Ali Said mensejahterakan negeri ini.
Semoga IAPI dengan integritas, anti korupsi, profesional
Tarif Baru Bea Meterai Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah | 33
dan independen dapat mengambil peran.
Muchamad Amrullah
Semoga majalah ini bermanfaat.
Membangun UMKM MandiRI Lewat Sistem Pengadaan Barang/Jasa | 35 Salam pengadaan
Ir.Khairul Rizal MBA
Barang dan Jasa? spesifik yang dihasilkan oleh unit kerja Kementerian/Lembaga yang
berfokus pada isu dan/atau lokasi tertentu serta berkaitan langsung
dengan tugas dan fungsi unit kerja tersebut dalam mendukung
pencapaian sasaran Kegiatan yang telah ditetapkan
D
pengadaan barang/jasa. Dampak dari digulirkannya RSPP ini tertunya akan
engan digulirkannya Kebijakan Redesain Sistem Perencanaan dan
terkait dengan identifikasi belanja apa saja yang akan dilaksanakan melalui
Penganggaran (RSPP), bagaimanakah Dampak terhadap proses
mekanisme pengadaan barang/jasa. Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah?
2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah definisi barang/jasa
Diawal Tahun Anggaran (TA) 2020, Kementerian Keuangan menggulirkan diaktegorikan kedalam bentuk barang/jasa sebagai berikut:
wacana Redesain Sistem Penganggaran. Pengguliran kebijakan ini
Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud,
diharapkan dapat mewujudkan belanja yang semakin berkualitas. Pada
bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai,
awalnya kebijakan ini akan diterapkan di Kementerian Keuangan, namun
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.
demikian karena beberapa kendala salah satunya terkait kesiapan sistem IT
maka akhirnya penerapan kebijakan ini ditunda untuk TA 2021. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran,
Hal mendasar dari digulirkannya kebijakan ini selain penyederhanaan
dan pembangunan kembali suatu bangunan.
program dan adanya program Lintas Eselon I maupun Lintas K/L juga
perubahan nomenklatur maupun substansi keluaran (output). Berdasarkan Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan
kebijakan RSPP output diharapkan lebih mencerminkan output riil K/L. keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan
Output dibedakan menjadi Output Program, Klasifikasi Rincian Output adanya olah pikir, dan
(KRO) dan Rincian Output (RO). Berdasarkan Surat Bersama Kementerian Jasa Lainnya adalah jasa non-konsultansi atau jasa yang membutuhkan
Keuangan No. S-122/MK.2/2020 dan Kementerian PPN/Bappenas No. peralatan, metodologi khusus, dan/atau keterampilan dalam suatu
Referensi :
1. UU No. 17 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara
2. Peraturan Pemerintah N0. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
3. Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Maximize Procurement dan tentunya dengan memanfaatkan teknologi informasi yang saat ini
berkembang sangat pesat. Dengan demikian modernisasi / transformasi
S o n n y S u m a r so n o – K e t u a U m u m D P P IA P I
Ke
e r ja pu
in as
K an
an Lembaga
Pe
kat lan
ng g
ni ga
Pendahuluan
Pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19) mengakibatkan penurunan
pertumbuhan ekonomi negara-negara di seluruh dunia, hampir untuk
semua sektor ekonomi mengalami kontraksi, banyak terjadi pemutusan
hubungan kerja, penutupan tempat-tempat usaha, belanja sosial
pemerintah yang meningkat dengan sangat signifikan, dan pendapatan
negara dari perpajakan yang turun drastis.
Dampak negatif dari pandemi Covid-19 ini juga dirasakan oleh Indonesia.
Agar pertumbuhan ekonomi di masa pandemi dapat berjalan dengan baik
beberapa langkah yang diambil Pemerintah antara lain melakukan belanja
besar-besaran guna meredam kontraksi ekonomi, membentuk Komite
Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, memberi bantuan
kredit berbunga rendah, dan menyiapkan berbagai program agar Usha
Mikro Kecil dan Menengah agar dapt bergeliat kembali, menempatkan dana
di perbankan guna memutar roda ekonomi dan melakukan penjaminan
kredit modal kerja untuk korporasi.1
1 https://nasional.kompas.com/read/2020/08/07/16224171/5-upaya-
18 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 19
Salah satu kebijakan yang diambil oleh Pemerintah yaitu dengan dan Konsiliasi) dan Pengadilan.3
melakukan belanja besar-besaran dengan memperhatikan asas-asa Selanjutnya untuk perubahan penyelesaian sengketa pengadaan
transparan dan akuntabel. Aplikasi dari kebijakan tersebut dengan belanja barang/jasa Pemerintah yang memiliki perubahan yang sangat signifikan
Pemerintah melalui pengadaan barang/jasa. terdapat pada Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018, dimana opsi
Belanja pengadaan barang/jasa Pemerintah dimasa pandemi Covid-19 penyelesaian sengketa dimulai dari musyawarah untuk mufakat, mediasi,
harus memperhatikan regulasi-regulasi dibidang proses pengadaan konsiliasi, arbiterase dan pengadilan. Hanya saja ada tambahan baru yaitu
barang/jasa yang dikeluarkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ untuk penyelesaian sengketa dengan mediasi, konsiliasi, dan arbiterase
Jasa Pemerintah (LKPP) dan untuk pembayarannya memperhatikan regulasi dapat dilakukan melalui Layanan Penyelesaian Sengketa yang dikelola oleh
yang dikeluarkan Kementerian Keuangan. LKPP dimana layanan ini bersifat tanpa biaya alias gratis.
Pengadaan barang/jasa Pemerintah dimasa pandemi Covid-19 situasi Setelah penyelesaian sengketa yang konvensional melalui Pengadilan
seperti ini digambarkan sebagai kondisi darurat. Tidak seperti dalam keadaan maka penyelesaian sengketa dengan cepat, mudah, murah dan dapat
ideal, tahapan pelaksanaan pengadaan menjadi generik. Kecepatan dalam diterima oleh para pihak maka Alternative Dispute Resolation (Alternatif
mengambil keputusan menjadi titik kritis karena pergerakannya sangat Penyelesaian Sengketa) salah satu pilihan yang paling banyak digunakan
dinamis. Prinsip utama yang dikedepankan adalah efektifitas sambil tetap didunia bisnis. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999
menjaga akuntabilitas.2 tentang Arbiterase dan alternatif Penyelesaian Sengketa.
Potensi sengketa pengadaan barang/jasa antara Pejabat Penandatangan Arbiterase merupakan cara penyelesaian suatu sengketa perdata
Kontrak dan Penyedia menjadi lebih besar akibat perubahan yang diluar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbiterase yang
signifikan terhadap harga, kualitas, kualitas dan waktu. Pilihan hukum dan dibuat secara tertulis oleh para pihak yang berkontrak (pasal 1 angka 1 UU
pilihan forum dalam penyelesaian sengketa pengadaan barang/jasa harus Nomor 30 tahun 1999). Roedjiono menegaskan dimana arbiterase menjadi
ditetapkan dalam klausul kontrak yang ditandatangani. Dalam pemilihan pilihan penyelesaian sengketa karena beberapa kelelmahan dari proses
penyelesaian sengketa harus mempertimbangkan kecepatan, murah dan litigasi. Arbiterase dapat dilaksanakan secara tepat, ada party autonomy
sederhana. yang maksimal, campur tangan yang sangat minimal dari pengadilan,
keterbatasan upaya hukum atas putusan arbiter, kerahasiaan, kenyamanan
para pihak, prosedur yang tidak formal dan eksekusi putusan arbiter
Penyelesaian Sengketa Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagai vonis.4
Penyelesaian sengketa pengadaan barang/jasa Pemerintah telah Mediasi adalah proses penyelesaian sengketa antara para pihak yang
mengalami beberapa kali perubahan, perubahan tersebut sesuai dengan dilakukan dengan bantuan pihak ketiga (Mediator) yang netral dan tidak
perubahan regulasi yang mengatur pengadaan barang/jasa Pemerintah. memihak sebagai fasilitator, dimana keputusan untuk mencapai suatu
Sejarah penyelesaian sengketa dapat dilihat pada masa berlakunya kesepakatan tetap diambil oleh para pihak itu sendiri, tidak oleh mediator.
Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003, cara penyelesaian sengketan Mediator berfungsi sebagai pihak yang membantu kedua belah pihak
dapat melalui cara seperti Musyawarah, Mediasi, Konsiliasi, Arbitrase dan menegosiasikan suatu sengketa sehingga menghasilkan kesepakatan.5
Pengadilan. Pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 penyelesaian
sengketa pengadaan barang/jasa dapat dilakukan dengan Musyawarah, 3 Krishna Darari Hamonangan Putra, 2019, Penyelesaian Sengketa
Arbitrase, Alternatif penyelesaian sengketa (Konsultasi, Negosiasi, Mediasi, Kontrak Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Juris-Diction Vol.2 No.4,
Surabaya, hal.1306.
pemerintah-kembalikan-pertumbuhan-perekonomian-nasional?page=all (diak- 4 Rachmadi Usman, 2013, Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Penga-
ses tanggal 11 Oktober 2020 pukul 16.41 wib) dilan, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, hal.141-142
2 http://www.lkpp.go.id/v3/#/read/5826 (diakses tanggal 11 Oktober 2020 5 I Made Widnyana, 2009, Alternatif Peneyelesaian Sengketa, PT Fika-
pukul 16.55 wib) hati Aneska, Jakarta, hal.111-113
20 | Edisi 33 Tahun 2021 Edisi 33 Tahun 2021 | 21
Konsiliasi merupakan penyelesaian sengketa melalui permufakatan Selanjutnya dapat dilihat alur penyelesaian sengketa dengan Gugatan
atau musyawarah yang dilajkukan sendiri oleh para pihak didampingi oleh Sederhana yang telah ditetapkan oleh Mahkamah Agung pada gambar
konsiliator yang bersifat netral dan aktif. Pertemuan konsiliasi ini bersifat dibawah ini.
sukarela, dimana dicari jalan keluar dari sengketa dan apabila para pihak Gambar 1. Alur Proses Gugatan Sederhana
mencapai perdamaian, maka dibuat perjanjian perdamaian, dan perjanjian
perdamaian tersebut mengikat secara hukum. Perjanjian pendamaian
tersebut dapat berupa permintaan maaf, perubahan kebijakasanaan dan
kebiasaan, memeriksa kembali prosedur kerja, mempekerjakan kembali,
ganti rugi uang dan lain sebagainya.6
A. Pendahuluan
Istilah Satuan Tiga salah satunya ditemukan pada halaman 34 Putusan 4. Form 2.4 Uraian anggaran pendapatan (PNBP/Pajak) beserta
MK dimaksud pada paragrap kedua kalimat terakhir, menyatakan prakiraan maju 2 tahun ke depan.
“Transaksi liar itu terjadi disebabkan oler terlalu kuatnya kewenangan DPR
dalam menentukan anggaran hingga Satuan Tiga (unit organisasi, fungsi,
c. Anggaran Departemen (form 3.1 – 3.4)
program, kegiatan dan jenis belanja)”. Melihat kalimat ini, ada kemungkinan
bahwa istilah Satuan Tiga merujuk pada 3 (tiga) hal yaitu: 1. Form 3.1 Ringkasan kegiatan dan penjelasan output, beserta target
besaran volume yang ingin dicapai;
1) Formulir pada RKAKL Lama,
2. Form 3.2 Ringkasan anggaran belanja per kegiatan beserta prakiraan
2) Form III RKAKL baru
maju 2 tahun ke depan;
3) Kode Jenis Belanja. Berikut penjelasannya.
3. Form 3.3 Ringkasan anggaran belanja per kegiatan dan jenis belanja
4. Form 3.4 Ringkasan anggaran pendapatan (PNBP/Pajak) beserta
1. Form 1.3 RKAKL Lama prakiraan maju 2 tahun ke depan
Buku 4 Format Baru Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga
menyatakan bahwa format RKA‐KL yang digunakan sampai dengan tahun
S
•
etiap tahun kita melihat besaran belanja Pemerintah,BUMN/D,BLU/D,KKS
• Diatas Rp.5.000.000 Rp.6.000 Rp.10.000
MIGAS instansi yang pengadaan barang/jasa (PBJ) nya dilakukan berdasarkan
peraturan /ada pengaruh pemerintahnya , jika digabung nilainya dapat melebihi
Meterai tempel yang telah dicetak berdasarkan Undang-Undang Rp. 3000 Triliun/tahun. Pertanyaannya berapa % dari pengeluaran sebesar itu
Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai dan peraturan pelaksanaannya yang lewat / dinikmati oleh pelaku UMKM kita ?
yang masih tersisa, masih dapat digunakan sampai dengan jangka waktu 1 Tantangan lain adalah mengenal atau memahami siapa sebenarnya pelaku
tahun setelah Undang-Undang nomor 10 Tahun 2020 ini mulai berlaku dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ? Pertanyaan ini terlontar karena masih ada
tidak dapat ditukarkan dengan uang atau dalam bentuk apa pun. Meterai para pihak dan pengambil keputusan didunia pengadaan Barang/Jasa melihat
tempel yarrg digunakan untuk melakukan pembayaran Bea Meterai yang UMKM hanya berdasarkan yuridis formal antara lain pada batasan kekayaan di
terutang atas Dokumen dapat digunakan dengan nilai total Meterai tempel bawah Rp 500.000.000,- memiliki SIUP kategori kecil dan omzet tidak lebih dari 2,5
yang dibubuhkan pada Dokumen paling sedikit Rp9.000. M pertahun. Kriteria UMKM umumnya lebih dilihat pada kelengkapan dokumen
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020 ini mengamanatkan administrasi bukan pada kompetensi dan kesiapan UMKM tersebut memproduksi
diterbitkannya peraturan pelaksanaannya. Mari kita tunggu penerbitan bahan baku/bahan olahan.
peraturan pelaksanaan tersebut. Dalam perspektif makro sebenarnya seluruh petani, peternak, nelayan
Dari gambar-2 diatas terlihat yang menjadi produsen bahan material untuk
konstruksi (bahan bangunan gedung,jembatan dan pondasi ) pada umumnya
adalah UMKM karena itu menjadi mata pencarian utama mereka. Pembeli dari
produk UMKM ini adalah Pemerintah (B2G),Perusahaan (B2B) dan masyarakant
umum (B2C).
Gambar 6: Konsep e-market place dan Vendor managed inventory (TOKO GUDANG)
Gambar 6: Konsep e-market place dan Vendor managed inventory (TOKO GUDANG)
Ada beberapa titik kritis yang harus diperhatikan oleh PPK dalam menetapkan pemilihan/Pejabat Pengadaan. Pada persiapan pengadaan oleh PPK kegiatan
spesifikasi teknis/KAK. Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP No.3 Tahun 2019 yang dilaksanakan adalah menetapkan HPS, menetapkan rancangan kontrak,
tentang pedoman pengawasan intern atas pengadaan barang/jasa pemerintah menetapkan spesifikasi teknis/KAK dan/atau menetapkan uang muka,jaminan
ada 4 titik kritis yang harus dicermati oleh PPK. Empat titik kritis tersebut adalah uang muka, jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan, sertifikat garansi
spesifikasikasi disusun tidak sesuai dengan kebutuhan, spesifikasi tidak mengacu dan/atau penyesuaian harga. Sedangkan pada persiapan pemilihan oleh Pokja
kepada rencana umum pengadaan (RUP), spesifikasi disusun mengarah kepada Pemilihan/Pejabat Pengadaan meliputi penetapan metode pemilihan, penetapan
merk atau penyedia tertentu dan spesifikasi teknis tidak jelas/tidak mengambarkan metode evaluasi penawaran penyedia, penetapan metode penyampaian
metode kerja penyelesaian pekerjaan dokumen penawaran, penetapan metode kualifikasi, penetapan jadwal pemilihan
dan penetapan dokumen pemilihan.
Agar penetapan spesifikasi teknis/KAK dapat sesuai dengan kebutuhan, PPK
harus mendasarkan penyusunan spesifikasi teknis/KAK pada hasil identifikasi Pada tahapan pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui penyedia, kegiatan
kebutuhan sesuai rencana kerja satker berkenaan. Agar spesifikasi mengacu yang dilakukan adalah pelaksanaan pemilihan penyedia, pelaksanaan kontrak,
kepada rencana umum pengadaan PPK harus memastikan bahwa tahapan reviu dan serah terima barang/jasa dari penyedia kepada PPK. Aktifitas terakhir dari
terhadap dokumen spesifikasi teknis/KAK telah dilakukan. Reviu ini dilakukan proses pengadaan barang/jasa adalah penyerahan barang/jasa hasil pengadaan
PPK terhadap dokumen spesifikasi teknis/KAK yang telah disusun pada saat kepada KPA.
perencanaan pengadaan barang/jasa pemerintah. Aktifitas reviu ini dibuktikan
Penutup
Demikian tadi pembahasan tentang titik kritis yang harus diperhatikan
Pejabat Pembuat Komitmen dalam menetapkan spesifikasi teknis/KAK. Agar
penyusunan spesifikasi sesuai kebutuhan, maka PPK harus memastikan bahwa
spesifikasi yang ditetapkan sesuai dengan spesifikasi yang telah disusun pada
saat perencanaan pengadaan barang/jasa. Penyusunan spesifikasi pada saat
perencanaan pengadaan barang/jasa harus mendasarkan pada hasil identifikasi
kebutuhan barang/jasa sesuai rencana kerja setiap K/L/PD. Agar spesifikasi sesuai
dengan RUP, PPK harus memastikan telah melakukan reviu terhadap dokumen