Anda di halaman 1dari 10

3

BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Gambaran Umum Dan Sejarah Perusahaan
PT.Persada Alam Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan CPO, Cangkang, PK, Solid, Miko,
Abu Boiler dan Abu Jangkos yang berbasis di Tanjung Jbung Barat, Suban-
Jambi dengan visi dan misi serta jangkauan layanan yang bersifat global yang
dipersembahkan untuk kepuasan pelanggan.
PT. Persada Alam Jaya didirikan oleh 4 (empat) pemegang saham yaitu:
Hendra, Sutjipto, Kardi Kadi, Romanus Heryanto Suwardy

Sumber : Dokumentasi PT. Persada Alam Jaya


Gambar 2.1 Logo Perusahaan

Pada tanggal 17 Juni 2013 dan mulai beroperasi pada tanggal 01 Juni
2015. Kami bertekad untuk konsistensi dalam memberikan layanan kepada
seluruh partner /pelanggan dengan kualitas layanan yang selalu terbaik.
Kecepatan, Kualitas layanan, Kendali mutu dan kepercayaan adalah merupakan
modal utama kami sebagai yang terdepan di dalam bisnis maupun
pendukungnya.
PT. Persada Alam Jaya didirikan di Tanjung Jabung Barat- Suban karena
memiliki lokasi yang potensi lahan /kebunya sangat luas serta berlokasi strategis
yang berbatasan drngan Giri Hilir Provinsi Riau

2.2. Visi Dan Misi Perusahaan


A. Visi
Menjadi perusahaan industri pengolahan kelapa sawit terpadu yang
terintegrasi , tumbuh dan berkembang dalam persaingan global. Memberikan
layanan kepada seluruh partner/pelanggan dengan kualitas layanan yang terbaik.
B. Misi
4

Mengintegrasikan usaha industri pengolahan kelapa sawit dari hulu hingga


hilir dan produk baru dengan penggunaan teknologi terkini yang teruji dan
ramah lingkungan. Mengembangkan suber daya ma nusia dan potensi daerah
dalam semangat kemitraan. Melakukan kemitraan dan kerjasama kepada para
petani , Agen, dealer, Koperasi, dan para pemilik kebun kelapa sawit.

2.3. Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara bagian serta
posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain
danbagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi
yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Berikut adalah Struktur Organisasi yang terdapat pada PT.Persada Alam Jaya.
Mill Manager

Assistant Of Mil
Manager

Head Of
Field Coordinator
Administration

Assistant Of Assistant Of
Unit Commander Of Public Relation
Maintenance & Assistant Of Assistant Of Assistant Of Laboratorium Accounting Civil Supervisor
Security Officer
Electrical Process I Process II Sorting & Unloading Occupational Healty
& Safety Consultant

Foreman Of
Foreman Of Foreman Of Foreman Of Analyst & Safety
Maintenance &
Process I Process II Sorting & Unloading Officer
Electrical

Sumber : Dokumentasi PT. Persada Alam Jaya


Gambar 2.2 Struktur Organisasi
6

Untuk tugas dari masing jabatan pada struktur organisasi di PT. Kurnia
Batang Hari Berjaya bisa dilihat pada Tabel 2.1

JABATAN TUGAS
Mengarahkan dan mengkoordinasikan
setiap divisi yang ada di perusahaan agar
Mill Manager
memenuhi prosedur dan target yang
ditetapakan.
Mengelola operasional perusahaan dan
melakukan PDCA (Plan Do Check Action)
Assistant Of Mill Manager proses produksi maintenance dan kualitas
produk untuk mencapai produktivitas dan
efisiensi maksimal.
Mengontrol semua kegiataan yang ada
Field coordinator
dilapangan.
Mengelola semua kegiatan administrasi
dalam sebuah perusahaan dan memastikan
Head of administration
semua kegiatan administrasi berjalan
lancar.
Mengontrol mandor dan karyawan
maintenance dalam menjalankan tugas dan
Assistant of maintenance & Electrical
fungsinya untuk mencapai target
maintenance yang telah direncanakan.
Mengawasi secara langsung pengoperasian
Assistant of process
mesin mesin pengolahan di perusahaan.
Mengawasi secara langsung proses sorting
Assistant of sorting dan unloading
dan bongkar muat TBS.
Mengawasi dan mengecek sample kualitas
Assistant of laboratorium
produk dari setiap proses produksi.
Mengelola laporan keuangan dan mencatat
Accounting
transaksi dari bisnis.
Mengawasi keamanan dan ketertiban
Unit Comander Of Security
lingkungan kerja.
Menangani tugas dari draft yang diberikan
menajer atau atasannya. Danmengelola
Civil supervisor bawahannya agar tetap menjadi tim yang
kompak dan utuh demi kelancara
perkerjaan proyek.
Menggelar acara jamuan makan atau media
gathering yang mengesankan. Inti dari
aktivitas ini adalah bagaimana berhubungan
Public Relation Officer dengan orang lain, membangun jaringan
yang kelak dapat bermanfaat satu sama
lain. Misalnya, berhubungan dengan awak
media.
Mengontrol pekerjaan yang di kerjakan
Foreman oleh leader beserta jajarannya.

Sumber : Dokumentasi PT. Persada Alam Jaya


Tabel 2.1 Tugas Tugas Setiap Jabatan Di Struktur Organisasi
7

2.4. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)


Keselamatan dan kesehatan kerja menurut ILO/WHO joint safety and
committee, 1998 yaitu promosi dan pemeliharaan derajat tertinggi fisik,
mental dan kesejahteraan sosial setiap pekerja di semua pekerjaan,
pencegahan gangguan kesehatan terhadap pekerja yang disebabkan oleh
kondisi kerja, melindungi pekerja dari risiko dan faktor risiko.

Dasar hukum yang dijadikan pedoman yaitu Peraturan Pemerintah No.


50 tahun 2012 Menetapkan : “Peraturan Pemerintah Tentang Penerapa}I
Sistemmanajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja”.
2.4.1. Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, alat


kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Mondy (2008) mendefinisikan keselamatan kerja sebagai perlindungan
karyawan dari cidera yang disebabkan oleh kecelakaan yang berkaitan dengan
pekerjaan. Mathis dan Jacson (2012) menyatakan bahwa keselamatan adalah
merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap
cidera yang terkait dengan pekerjaan.

2.4.2. Kesehatan Kerja


Kesehatan kerja menurut Mathias dan Jakson (2012) adalah kondisi yang
merujuk pada kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum. Individu
yang sehat adalah individu yang bebas dari penyakit, cidera serta masalah
mental emosi yang bisa menggangu aktivitas. Adapun unsur kesehatan yang
erat berkaitan dengan lingkungan kerja dan pekerjaan, yang secara langsung
maupun tidak langsung dapat mempengaruhi efisiensi dan produktifitas.
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang terduga dan tak diharapkan. Tak
terduga, karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan,
lebih- lebih dalam bentuk perencanaan (Suma’mur dalam Sucipto 2014).
Terdapat beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja, antara lain :
penyebab langsung kecelakaan kerja, penyebab tidak langsung kecelakaan kerja
dan penyebab dasar kecelakaan kerja. Termasuk dalam faktor penyebab
8

langsung kecelakaan kerja ialah kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman.

2.4.2.1. Hazard

Bahaya (hazard) adalah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang


berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat
kerja (OHSAS, 2007).
Bahaya ini akan tetap menjadi bahaya tanpa menimbulkan dampak ataupun
berkembang menjadi accident bila tidak ada kontak dengan manusia.
Proses kontak antara bahaya dengan manusia ini dapat terjadi melalui tiga
mekanisme, yaitu :
-Manusia yang menghampiri bahaya
-Bahaya yang menghampiri manusia melalui proses alamiah
-Manusia dan bahaya saling menghampiri Berdasarkan jenisnya, bahaya dapat
diklasifikasikan atas :
1. Primary hazards

a) Bahaya fisik, misalnya yang berkaitan dengan peralatan seperti bahaya


listrik

b) Bahaya kimia, misalnya yang berkaitan dengan materal seperti antiseptik,


insektisida, dan lain-lain

c) Bahaya biologi, misalnya yang berkaitan dengan makhluk hidup yang


berada di lingkungan kerja seperti virus dan bakteri

d) Bahaya psikososial, misalnya yang berkaitan dengan aspek sosial


psikologis maupun organisasi pada pekerjaan dan lingkungan kerja yang
dapat memberi dampak pada aspek fisik dan mental pekerja.
2. Secondary hazard
disebut juga bahaya sekunder adalah bahaya yang muncul sebagai akibat
terjadinya interaksi antara komponen-komponen pekerjaan.
2.4.3. Risiko

Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah
proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.
Wujud dari risiko dapat bermacam-macam antara lain :
9

a) Berupa kerugian atas harta atau penghasilan, misalnya diakibatkan oleh


kebakaran, pencurian, pengangguran dan sebagainya

b) Berupa penderitaan seseorang, misalnya sakit/cacat karena kecelakaan

c) Berupa tanggung jawab hukum misalnya risiko dari perbuatan atau peristiwa
yang merugikan orang lain

d) Berupa kerugian karena perubahan keadaan pasar, misalnya terjadi


perubahan harga, perubahan selera konsumen dan sebagainya
Tujuan pengusaha di setiap tempat kerja memiliki kewajiban umum
untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja dalam setiap aspek yang
berhubungan dengan pekerjaan mereka. Tujuan melakukan penilaian atau
kajian risiko adalah untuk memungkinkan pengusaha untuk mengambil
tindakan yang diperlukan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja.
2.4.4. Alat Pelindung Diri (APD)

Menurut OSHA, alat pelindung diri didefinisikan sebagai alat yang


digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan
oleh adanya kontak dengan bahaya di tempat kerja, baik yang bersifat kimia,
biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.
Penggunaan alat pelindung diri bermanfaat sebagai pelindung tenaga
kerja dari berbagai risiko kecelakaan kerja. Sekaligus meningkatkan
produktivitas, efektivitas dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan
aman. Peralatan yang dikenakan seharusnya memenuhi berbagai kriteria yang
ditentukan, untuk menunjang keamanan pekerja.
Ada beragam alat pelindung diri yang biasa digunakan sebagai ketika
sedang bekerja, seperti dikawasan tambang, pembangunan properti dan
sebagainya.
1. Safety Helmet

Alat ini memiliki fungsi dalam melindungi kepala dari risiko terkena
benda jatuh Sehingga mengurangi potensi cedera atau kematian.
10

2. Kacamata pengaman

Fungsinya untuk melindungi daerah mata, agar partikel kecil, sinar yang
menyilaukan, radiasi dan debu tidak mengganggu penglihatan.
3. Face shield atau perisai muka

Fungsinya sebagai perlindungan pada mata dan wajah sehingga terhindar


dari paparan asap yang bisa merusak mata dan wajah. Alat ini bisa dipasang di
helm atau memegangnya dengan tangan.
4. Safety belt atau sabuk keselamatan

Bentuknya seperti ikat pinggang yang berfungsi sebagai perlindungan


dari bahaya terjatuh saat bekerja di ketinggian.
5. Full body hardness atau sabuk pengaman penuh

Fungsinya hampir serupa dengan safety belt, tapi alat ini lebih aman
karena memiliki kelebihan dengan tali pengaman yang bisa melindungi seluruh
tubuh.
6. Respirator dan masker

Berfungsi sebagai penutup hidung, sehingga bisa membantu penyaringan


udara yang terhirup ketika sedang bekerja.
7. Penutup dan pelindung telinga

Berfungsi dalam melindungi telinga ketika bekerja di daerah yang sangat


bising.
8. Sarung tangan

Berfungsi sebagai pelindung tangan dari goresan benda tajam, paparan


benda dingin atau panas, bahan kimia dan aliran listrik.
9. Rubber boot atau sepatu karet

Berfungsi untuk alat pengaman kaki, ketika sedang bekerja di kawasan


yang becek atau berlumpur.
10. Safety shoes atau sepatu keselamatan

Berfungsi mirip seperti sepatu karet, tapi dilapisi dengan material metal
dan sol karet yang kuat serta tebal.
11

2.4.5. Lembar Data Keselamatan Bahan

Lembar Data Keselamatan Bahan adalah merupakan kumpulan data


keselamatan dan petunjuk dalam penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya.
Pembuatan lembar data keselamatan bahan dimaksudkan sebagai informasi
acuan bagi para pekerja dan supervisor yang menangani langsung dan
mengelola bahan kimia berbahaya dalam industri maupun laboratorium kimia.

Orang-orang yang membutuhkan lembar data keselamatan bahan antara lain :

1. Pekerja yang mempunyai risiko tinggi terhadap paparan atau penggunaan


bahan-bahan kimia berbahaya.

2. Pekerja yang membutuhkan informasi tentang penyimpanan bahan-bahan


kimia.
3. Para petugas keamanan yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia,
misalnya : petugas pemadam kebakaran, tim material berbahaya pada
industri dan paramedis yang menangani kecelakaan.
2.4.6. Hygiene Perusahaan
Hygiene perusahaan adalah usaha kesehatan masyarakat yang
mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia atau
suatu upaya untuk mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh
lingkungan. Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja juga merupakan bagian
dari usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat pekerja,
masyarakat sekitar perusahaan dan masyarakat umum yang menjadi
konsumen dari hasil-hasil produksi perusahaan.
Hakikat Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja adalah 2 hal :

1) Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi
tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri atau pekerja- pekerja
bebas, dengan demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja.

2) Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada


meningginya efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia dalam produksi.
12

2.5. Alasan Memilih Tempat Kerja Praktek


1. Menambah dan mengembangkan potensi ilmu yang didapatkan selama
melakukan Kerja Praktek di Perusahaan.
2. Mengenali dan memahami suatu proses kerja didalam lingkungan
Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai