Disusun Oleh :
FARRAS TAMIM (5193230008)
M. AZMI AULIA (5193530002)
T. AFRIAN (5193530005)
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
kepada setiap manusia. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah perihal RI
(Rekayasa Ide).
Karya ilmiah ini kami kerjakan demi memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah
Dasar Konversi Listrik dengan tujuan menyelesaikan RI yang diberikan untuk lebih menambah
wawasan dan mengembangkan pola pikir kami serta mengenal apa yang di ulas.
Dalam penulisan karya ilmiah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada : kedua orang tua kami dan dosen
pengampu mata kuliah Dasar Konversi Listrik yaitu bapak Drs. Ir. Abdul Hakim Butar-Butar,
M.T./ Denny Haryanto Sinaga, S.Pd., M.Eng.
Kami mengharap kritik dan saran untuk membantu memperbaiki tugas karya ilmiah
kami agar lebih baik lagi. Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca.
Penyusun
ii
Daftar Isi
Sampul................................................................................................................................i
Kata Pengantar .................................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................iii
BAB I
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah......................................................................................................1
1.3 Manfaat dan Tujuan.......................................................................................................1
BAB II
2.1 Dukungan Teori.............................................................................................................2
2.2 Metodologi.....................................................................................................................4
BAB III
3.1 Hasil yang Diharapkan..................................................................................................5
BAB IV
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................6
4.2 Saran..............................................................................................................................6
Daftar Pustaka...................................................................................................................7
BAB I
Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut untuk Kota Sabang
Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut.
Kebutuhan akan daya listrik di Kota Sabang masih memerlukan setidaknya sekitar
10 mw untuk pengembangan di sektor industri pariwisata.
Dibutuhkannya pembangkit listrik yang ramah terhadap lingkungan agar
tidak mencemari lingkungan.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini dibuat adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kota Sabang
dan ikut serta dalam pengembangan di sektor pariwisata kota Sabang.
BAB II
Dengan mempertimbangkan bahwa pembangkit energi arus laut memiliki losses di turbin, maka
persamaan untuk mendapatkan besar energi yang dihasilkan oleh suatu pembangkit listrik arus
laut dapat diperoleh melalui persamaan 1 menjadi persamaan 2
Berbeda dengan energi gelombang laut yang hanya terjadi pada kolom air di lapisan permukaan
saja, arus laut bisa terjadi sampai pada lapisan yang lebih dalam dan bahkan sampai ke dasar
laut. Kelebihan karakter fisik arus laut ini memberikan peluang yang lebih optimal dalam
pemanfaatan konversi energi kinetik menjadi energi listrik. Road map penelitian karakteristik
arus laut serta estimasi daya listrik yang telah dilaksanakan oleh PPPGL (Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Kelautan) sampai tahun 2011 di perairan Sunda Kecil atau Nusa
Tenggara Timur.
Komponen-komponen Pada Pembangkit Listrik Tenaga arus Laut
Komponen-komponen yang di perlukan untuk pembangkit listrik tenaga arus laut
diantaranya adalah :
a. Turbin
Fungsi utama turbin pada mesin penggerak adalah merubah arah gerak (tenaga mekanik)
dari gerak translasi menjadi gerak rotasi. Turbin ini digerakkan (diputar) oleh suatu fluida
kerja dengan tekanan yang besar. Adapun fluida kerja yang berperan dalam hal ini dapat
berupa uap (air yang dipanaskan), gas (dapat berupa gas bumi yang langsung dieksploitasi
dari dalam perut bumi, dapat pula berupa gas yang diproses lebih dulu) dan dapat berupa air
suhu normal (dari aliran sungai, laut atau danau). Untuk mendapatkan daya dari energi
kinetik yang terdapat dari energi arus laut dibutuhkan turbin yang sesuai dengan kondisi
keadaan di perairan Indonesia pada umumnya. Pemilihan turbin pada suatu pembangkit
didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain kecepatan arus laut, daya yang ingin
dibangkitkan serta kecepatan putaran turbin yang diinginkan untuk memutar generator.
v
b. Generator
Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik. Prinsip kerja generator adalah berdasarkan induksi elektromagnetik, setelah rotor
diputar oleh penggerak mula (prime movers), dengan demikian kutub-kutub yang ada pada
rotor akan berputar. Jika kumparan kutub diberi arus searah maka pada permukaan kutub
akan timbul medan magnet (garis-garis gaya fluks) yang berputar, kecepatannya sama
dengan putaran kutub. Salah satu prototipe perangkat pembangkit listrik tenaga arus laut
skala kecil banyak menggunakan generator type PMG (Permanent Magnet Generator).
PMG adalah sebuah desain generator sinkron listrik berdasarkan penggunaan magnet
permanen di rotor. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC
(Alternating Current). Pemilihan jenis generator untuk lokasi yang dipilih sesuai dengan
daya output dan spesifikasi teknik dijabarkan pada Tabel
c. Battery (accu)
Battery berfungsi sebagai penyimpaan daya listrik yang akan dimanfaatkan apabila tidak
ada arus laut (rotor tidak berputar).
vi
2.2 Metodologi
1. Studi literatur
2. Pengumpulan data, meliputi : kedalaman, kecepatan arus di wilayah Aceh
Data yang digunakan pada penelitian berupa data geografis meliputi data kecepatan arus
laut di wilayah Aceh se-tahun terakhir, yaitu pada bulan Januari-Desember 20xx yang
tercatat di Dinas Hidro-Oceanografi TNI AL dengan memberikan letak lintang dan
bujur lokasi wilayah Aceh.
3. Menghitung besar energi listrik yang dihasilkan dari kecepatan arus
4. Perencanaan Instalasi Penyaluran Tenaga Listrik Pembangkitan PLTAL
5. Analisis Perhitungan Biaya
6. Energi listrik yang dihasilkan PLTAL serta biaya pembangunan PLTAL
7. Pemilihan Turbin yang sesuai dengan kecepatan arus wilayah Aceh
vii
BAB III
Dari metodologi penelitian yang sudah dipaparkan serta berdasar dukungan teori dan
berbagai penelitian dan hasil yang sudah ada, penulis berharap agar rekayasa ide yang sudah
dipaparkan dapat berhasil dengan se-efektif dan se-efisien mungkin. Dapat menjadi alternatif
sumber listrik pada Kota Sabang serta dapat di operasikan oleh masyarakat sekitar. Dapat
mengembangkan berbagai bagian dalam sektor wisata = ekonomi meningkat.
8
BAB IV : PENUTUP
Kesimpulan
Hasil-hasil pengujian dapat memberikan data-data sebagai masukan yang bermanfaat bagi
kegiatan lembaga lain yang melakukan penelitian arus laut pada tahap-tahap berikutnya.
Dari beberapa proses pengujian, desain serta pemilihan bahan dan sistem transmisi
mekanik sangat menentukan besar/kecilnya kerugian daya (losses) daya listrik yang
dihasilkan.
Saran
Perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai potensi pembangkit listrik alternatif lainnya
yang dapat dimanfaatkan di wilayah Sabang.
Sebagai studi lebih lanjut, perlu adanya penelitian tentang perancangan sistem transmisi
dan pendistribusiannya dalam aspek teknis agar perencanaan penyaluran tenaga listrik
dapat optimal.
9
Daftar Pustaka
Kasharjanto, Afian. (2017). “Kajian Pemanfaatan Energi Arus Laut di Indonesia”. Balai
Teknologi Hidrodinamika Surabaya. Surabaya. Indonesia
Supian, Budi., Suhendar., Fahrizal, Rian. (2013). “Studi Pemanfaatan Arus Laut Sebagai
Sumber Energi Listrik Alternatif di Wilayah Selat Sunda
10