Anda di halaman 1dari 10

RI

DASAR KONVERSI LISTRIK

Disusun Oleh :
FARRAS TAMIM (5193230008)
M. AZMI AULIA (5193530002)
T. AFRIAN (5193530005)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT


UNTUK KOTA SABANG

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
kepada setiap manusia. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah perihal RI
(Rekayasa Ide).

Karya ilmiah ini kami kerjakan demi memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah
Dasar Konversi Listrik dengan tujuan menyelesaikan RI yang diberikan untuk lebih menambah
wawasan dan mengembangkan pola pikir kami serta mengenal apa yang di ulas.

Dalam penulisan karya ilmiah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada : kedua orang tua kami dan dosen
pengampu mata kuliah Dasar Konversi Listrik yaitu bapak Drs. Ir. Abdul Hakim Butar-Butar,
M.T./ Denny Haryanto Sinaga, S.Pd., M.Eng.

Kami mengharap kritik dan saran untuk membantu memperbaiki tugas karya ilmiah
kami agar lebih baik lagi. Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca.

Medan, 29 November 2020

Penyusun

ii
Daftar Isi

Sampul................................................................................................................................i
Kata Pengantar .................................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................iii
BAB I
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah......................................................................................................1
1.3 Manfaat dan Tujuan.......................................................................................................1
BAB II
2.1 Dukungan Teori.............................................................................................................2
2.2 Metodologi.....................................................................................................................4
BAB III
3.1 Hasil yang Diharapkan..................................................................................................5
BAB IV
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................6
4.2 Saran..............................................................................................................................6
Daftar Pustaka...................................................................................................................7
BAB I
Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut untuk Kota Sabang

1.1 Latar Belakang


Saat ini Kota Sabang, yang terletak di provinsi Aceh masih membutuhkan tambahan
daya listrik sekitar 10 megawatt (MW) lagi, dari 10 MW yang telah dimiliki saat ini. Jumlah
ini untuk pemenuhan kebutuhan daya listrik bagi pengembangan industri pariwisata di Kota
Sabang sendiri. Hal ini sejalan dengan meningkatnya minat wisatawan lokal dan luar Aceh
yang berkunjung ke Sabang, setiap hari Sabtu dan Minggu. Akibatnya telah mendorong
penduduk Sabang mengubah toko dan kedai serta rumahnya menjadi Losmen. Suasana itu,
bisa dilihat pada Kawasan Pertokoan Pelabuhan Balohan Sabang, sejumlah pertokoan tempat
tinggal dan jualan penduduk sudah diubah menjadi Losmen. Perubahan itu dimaksudkan
untuk menampung tamu- tamu dari luar yang datang ke Sabang, setiap hari Sabtu dan
Minggu, sebagai tempat penginapan. Tidak hanya Ruko yang berada di Pelabuhan Balohan
saja yang diubah menjadi Losmen. Tapi rumah tempat tinggal penduduk di beberapa tempat
yang berada di pinggiran pantai yang memiliki pasir putih dan air laut yang jernih, juga
menjadi Losmen. Dampak dari peningkatan jumlah Losmen, atau tempat penginapan
sederhana di Kota Sabang, telah membuat permintaan daya listrik bertambah. Terutama di
daerah yang menjadi kawasan wisata, seperti Balohan, Iboih, Pasir Hitam, Pasir Putih,
iii
Kilometer Nol, dan beberapa tempat wisata lainnya di Sabang. Jika pasokan listrik ini kurang
memenuhi tentunya akan menghambat pertumbuhan pada sektor pariwisata.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut.

 Kebutuhan akan daya listrik di Kota Sabang masih memerlukan setidaknya sekitar
10 mw untuk pengembangan di sektor industri pariwisata.
 Dibutuhkannya pembangkit listrik yang ramah terhadap lingkungan agar
tidak mencemari lingkungan.

1.3 Manfaat dan Tujuan


Manfaat
Pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL) ini dapat memenuhi kebutuhan daya listrik di
kota Sabang yaitu sebesar 10 mw. PLTAL juga baik untuk lingkungan karena dengan adanya
PLTAL ini masyarakat juga di tuntut untuk menjaga kebersihan di laut.

Tujuan
Tujuan dari penelitian ini dibuat adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kota Sabang
dan ikut serta dalam pengembangan di sektor pariwisata kota Sabang.

BAB II

2.1 Dukungan Teori


Perkembangan teknologi pemanfaatan energi arus laut sebagai energi baru terbarukan makin
berkembang pesat. Prinsip yang dikembangkan pada aplikasi teknologi pemanfaatan energi dari
laut ialah melalui konversi tenaga kinetik massa air laut menjadi tenaga listrik. Tercatat
beberapa negara telah berhasil menginstalasi pembangkit energi listrik dengan memanfaatkan
energi arus dan pasang surut. Mereka ialah Skotlandia, Swedia, Prancis, Norwegia, Inggris,
Irlandia Utara, Australia, Italia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Di Indonesia, Kecepatan
arus pasang-surut di perairan pantai umumnya kurang dari 1,5 m/detik. Pengembangan
teknologi energi arus laut lazimnya dilakukan dengan mengadopsi prinsip teknologi energi
angin, yaitu dengan mengubah energi kinetik arus laut menjadi energi listrik. Daya yang
dihasilkan lebih besar daripada daya yang dihasilkan turbin angin karena massa jenis air laut
hampir 800 kali massa jenis udara.

Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL)


Indonesia memiliki banyak potensi alam yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit
tenaga listrik. Pembangkit tenaga listrik yang banyak terdapat di Indonesia antara lain PLTA,
iv
PLTU, PLTD dan PLTGU. Namun, semua pembangkit yang disebutkan ini memiliki output gas
buang dengan kandungan karbon yang berdampak kurang baik bagi lingkungan. Maka dari itu
dibutuhkan suatu terobosan untuk memanfaatkan energi terbarukan, tidak hanya mengandalkan
energi tidak terbarukan. Untuk wilayah Indonesia, energi terbarukan yang punya prospek bagus
salah satunya adalah energi arus laut. Hal ini dikarenakan Indonesia mempunyai banyak pulau
dan selat. Untuk mendapatkan besar energi yang dihasilkan oleh suatu pembangkit listrik arus
laut dapat diperoleh melalui persamaan 1

Dengan mempertimbangkan bahwa pembangkit energi arus laut memiliki losses di turbin, maka
persamaan untuk mendapatkan besar energi yang dihasilkan oleh suatu pembangkit listrik arus
laut dapat diperoleh melalui persamaan 1 menjadi persamaan 2

Berbeda dengan energi gelombang laut yang hanya terjadi pada kolom air di lapisan permukaan
saja, arus laut bisa terjadi sampai pada lapisan yang lebih dalam dan bahkan sampai ke dasar
laut. Kelebihan karakter fisik arus laut ini memberikan peluang yang lebih optimal dalam
pemanfaatan konversi energi kinetik menjadi energi listrik. Road map penelitian karakteristik
arus laut serta estimasi daya listrik yang telah dilaksanakan oleh PPPGL (Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Kelautan) sampai tahun 2011 di perairan Sunda Kecil atau Nusa
Tenggara Timur.
Komponen-komponen Pada Pembangkit Listrik Tenaga arus Laut
Komponen-komponen yang di perlukan untuk pembangkit listrik tenaga arus laut
diantaranya adalah :

a. Turbin
Fungsi utama turbin pada mesin penggerak adalah merubah arah gerak (tenaga mekanik)
dari gerak translasi menjadi gerak rotasi. Turbin ini digerakkan (diputar) oleh suatu fluida
kerja dengan tekanan yang besar. Adapun fluida kerja yang berperan dalam hal ini dapat
berupa uap (air yang dipanaskan), gas (dapat berupa gas bumi yang langsung dieksploitasi
dari dalam perut bumi, dapat pula berupa gas yang diproses lebih dulu) dan dapat berupa air
suhu normal (dari aliran sungai, laut atau danau). Untuk mendapatkan daya dari energi
kinetik yang terdapat dari energi arus laut dibutuhkan turbin yang sesuai dengan kondisi
keadaan di perairan Indonesia pada umumnya. Pemilihan turbin pada suatu pembangkit
didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain kecepatan arus laut, daya yang ingin
dibangkitkan serta kecepatan putaran turbin yang diinginkan untuk memutar generator.

v
b. Generator
Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik. Prinsip kerja generator adalah berdasarkan induksi elektromagnetik, setelah rotor
diputar oleh penggerak mula (prime movers), dengan demikian kutub-kutub yang ada pada
rotor akan berputar. Jika kumparan kutub diberi arus searah maka pada permukaan kutub
akan timbul medan magnet (garis-garis gaya fluks) yang berputar, kecepatannya sama
dengan putaran kutub. Salah satu prototipe perangkat pembangkit listrik tenaga arus laut
skala kecil banyak menggunakan generator type PMG (Permanent Magnet Generator).
PMG adalah sebuah desain generator sinkron listrik berdasarkan penggunaan magnet
permanen di rotor. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC
(Alternating Current). Pemilihan jenis generator untuk lokasi yang dipilih sesuai dengan
daya output dan spesifikasi teknik dijabarkan pada Tabel

c. Battery (accu)
Battery berfungsi sebagai penyimpaan daya listrik yang akan dimanfaatkan apabila tidak
ada arus laut (rotor tidak berputar).

d. Pipa kabel bawah tanah


Pipa kabel bawah tanah adalah suatu komponen yang berfungsi melindungi sambungan
interkoneksi dari submarine towers menuju gardu induk atau kendali agar tidak terjadi
gangguan mekanis dan lebih efesien dalam penyaluran energy ke gardu induk .
e. Gardu induk atau kendali
Gardu induk adalah tempat kendali dimana energi yang didapatkan di transformasikan ke
grid conection atau saluran transmisi.Di dalam gardu induk terdapat :
1. Kapasitor arus, kapasitor yang digunakan adalah kapasitor non polar yang memiliki
kapasitansi tinggi yang berfungsi menyimpan arus agar stabil jugga sebagai penguat
sebelum dihungkan ke saluran grid conection.
2. Auto transformator, suatu mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan arus agar
stabil dan tidak terjadi rugi-rugi dalam penyaluran energi ke grid conection.
3. Trafo step up, mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan tegangan yang mana
pada mesin ini tegangan dinaikan.
4. Trafo step down, mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan tegangan yang
mana pada mesin ini tegangan diturunkan. Trafo pemakaian sendiri mesin listrik yang
berfungsi menyalurkan energi pada daerah area pembangkitan.
f. Grid Connection
Grid conection, sutu proses pentransmisian energi dari gardu induk kesaluran distribusi yang
mana selanjutnya akan disalurkan kepada konsumen.

vi
2.2 Metodologi
1. Studi literatur
2. Pengumpulan data, meliputi : kedalaman, kecepatan arus di wilayah Aceh
Data yang digunakan pada penelitian berupa data geografis meliputi data kecepatan arus
laut di wilayah Aceh se-tahun terakhir, yaitu pada bulan Januari-Desember 20xx yang
tercatat di Dinas Hidro-Oceanografi TNI AL dengan memberikan letak lintang dan
bujur lokasi wilayah Aceh.
3. Menghitung besar energi listrik yang dihasilkan dari kecepatan arus
4. Perencanaan Instalasi Penyaluran Tenaga Listrik Pembangkitan PLTAL
5. Analisis Perhitungan Biaya
6. Energi listrik yang dihasilkan PLTAL serta biaya pembangunan PLTAL
7. Pemilihan Turbin yang sesuai dengan kecepatan arus wilayah Aceh

vii
BAB III

3.1 Hasil yang diharapkan

Dari metodologi penelitian yang sudah dipaparkan serta berdasar dukungan teori dan
berbagai penelitian dan hasil yang sudah ada, penulis berharap agar rekayasa ide yang sudah
dipaparkan dapat berhasil dengan se-efektif dan se-efisien mungkin. Dapat menjadi alternatif
sumber listrik pada Kota Sabang serta dapat di operasikan oleh masyarakat sekitar. Dapat
mengembangkan berbagai bagian dalam sektor wisata = ekonomi meningkat.

8
BAB IV : PENUTUP

Kesimpulan

 Hasil-hasil pengujian dapat memberikan data-data sebagai masukan yang bermanfaat bagi
kegiatan lembaga lain yang melakukan penelitian arus laut pada tahap-tahap berikutnya.

 Dari beberapa proses pengujian, desain serta pemilihan bahan dan sistem transmisi
mekanik sangat menentukan besar/kecilnya kerugian daya (losses) daya listrik yang
dihasilkan.

Saran

 Perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai potensi pembangkit listrik alternatif lainnya
yang dapat dimanfaatkan di wilayah Sabang.
 Sebagai studi lebih lanjut, perlu adanya penelitian tentang perancangan sistem transmisi
dan pendistribusiannya dalam aspek teknis agar perencanaan penyaluran tenaga listrik
dapat optimal.

9
Daftar Pustaka

 Kasharjanto, Afian. (2017). “Kajian Pemanfaatan Energi Arus Laut di Indonesia”. Balai
Teknologi Hidrodinamika Surabaya. Surabaya. Indonesia

 Supian, Budi., Suhendar., Fahrizal, Rian. (2013). “Studi Pemanfaatan Arus Laut Sebagai
Sumber Energi Listrik Alternatif di Wilayah Selat Sunda

10

Anda mungkin juga menyukai