Anda di halaman 1dari 4

HistologiSaluran Cerna Atas dan juga ada beberapa kelenjar liur/ ludah

Dimana saluran cerna atas itu terdiri antara yang disimbolkan dengan GL.
rongga mulut hingga duodenum. Kemudian pada preparat dibawah, ini
Yang pertama rongga mulut terkhusus pada tes budnya (kuncup kecapnya).
Dimana kuncup kecap ini memiliki fungsi
1. bibir, menggunakan pewarnaan HE penting pada bagian lidah karena bagian lidah
(hematoksilin eosin). Disini ada beberapa tertentu akan merespon rasa tertentu.
simbol, yaitu ada OM (oral mucosa), kemudian Struktur tes bad :
ada S (skin). Karena bibir masih dilapisi kulit disini ada bagian tes pore (pori2 perasa nya),
walaupun lapisannya itu tipis. Kemudian ada kemudian ada nukleusnya, kemudian juga
bagian bibir yang letaknya itu adalah melimpah beberapa gustatory cells. Jd secara
mendekati permukaan luar tubuh. Oleh karena spesifik bentuk taste budnya seperti gambar
itu, dibagian yang mendekati luar ini, dekat sebelah kanan bawah yang merupakan bagian
dengan bagian tumbuhnya folikel rambut dan ujung dari papila-papila tadi
juga akan berhubungan dengan beberapa
kelenjar. 3. Selanjutnya, gigi
Kemudian ada bagian yang berada di bagian Pada struktur gigi manusia itu jumlahnya
oral dari bibir yang disebut dengan Zona secara normal adalah 32 gigi permanen yang
vermilion (V). Dibagian zona vermilion ini tersusun di masing-masing kuadran itu ada 8
terdapat epidermis yang sangat tipis dan disini gigi. Jadikan memiliki 4 kuadran, sehingga 4 x
terdapat beberapa pembuluh darah yang 8 yaitu jumlahnya 32 yang tersusun dari 2
dihubungkan oleh jaringan ikat. incisivus, 1 caninus, 2 premolar dan 3 molar
Kemudian disini juga terdapat bagian M yaitu tetap atau rumusnya adalah 2,1,2,3 dikali 4
Muscular (otot) yang tersusun dari striated kuadran.
muscle (otot rangka) Kemudian, dibagian gigi tu ada beberapa
Disini juga terdapat bagian G yaitu kelenjar bagian yang bisa kita amati yaitu ada dentin
ludah yaitu jaringan berkapur, kemudian ada
email/enamel yaitu bagian gigi yang keras
2. selanjutnya, lidah karena tersusun dari mineral yang banyak,
Ada beberapa bagian : kemudian ada bagian yang disebut dengan
ada yang disebut sebagai papila. Dimana pulpa yang terdiri dari jaringan ikat longgar,
papila ini terbagi menjadi beberapa jenis yaitu kemudian ada periodonsium yang bertanggung
papila filiformis, papila fungiformis, papila jawab untuk mempertahankan gigi.
foliata, dan papila vallata. Kemudian pada gambar itu ada gambar 1 gigi
Secara garis besar, lidah itu tersusun dari otot dimana terdapat bagian mahkota, leher, dan
rangka sehingga kita bisa menggerakkan lidah juga akar gigi. Dimana pada bagian mahkota
itu secara sadar/ dikendalikan oleh tubuh. Dan hingga akar itu dapat terlihat adanya enamel
dilapisi oleh membran mukosa yang dan juga gingiva/gusi, kemudian ada dentin,
strukturnya sesuai dengan bagian-bagian rongga pulpa, ada saluran akar gigi,
papilanya. cementum, kemudian ada ligamen periodontal
Yang membedakan antara papila2 ini adalah dan juga ada alveolus gigi.
tebal tipisnya epitelium dan juga bagian taste Pada penampang histologisnya, ini spesifik
bud (tes bud/ bagian kuncup perasa nya) pada perkembangan ataupun pembentukan
dari gigi itu sendiri. Disitu ada OEE yaitu epite
slide 3 email luar.
pada sediaan histologis, pada bagian papila Jadi, pada proses pembentukan gigi itu dimulai
dapat terlihat simbol FI (papila filiformis), bila produksi dentin dan email telah dimulai,
kemudian F(papila fungiformis). Dimana kedua dimana organ email tampak seperti preparat
dari tipe tersebut merupakan peninggian dari berikut.
jaringan ikat (yg disimbolkan dengan CT/ Yang pertama itu ada A yaitu lapisan
connective tissue). Dan connective tissue ameloblast yang terpisah dari epitel email luar
(jaringan ikat) itu dilapisi oleh epitel yang (OEE) oleh suatu regio tebal menyelip yang
tersusun dari epitel skuamos (pipih) berlapis banyak mengandung GAG, kemudian
yang disimbolkan dengan SS. mesenkim yang mengelilingi organ email dan
Pada bagian B itu memperlihatkan sebuah sejumlah bagiannya mulai mengalami
papila valata yang sangat besar dengan penulangan intramembranosa pada bagian B
gambaran utama yaitu banyak kuncup kecap kemudian membentuk rahang. Kemudian,
atau disini disimbolkan dengan TB (tes bad) didalam rongga setiap email, sel mesenkim
membentuk papila dentis (atau disimbolkan
dengan DP), dengan sel luar berupa lapisan 4. Tunica serosa, dimana ini merupakan
odontoblas (O) yang menghadap ameloblast. lapisan terluar dari saluran, dimana tersusun
Kedua lapisan tersebut, mulai bergerak dari lapisan tipis jar. Ikat longgar dan kaya juga
menjauh saat odontoblas mulai memproduksi akan PD
lapisan PD (predentin). Kemudiankontak
dengan dentin dapat menginduksi setiap Kedua, esofagus
ameloblast untuk mulai mensekresi Dimana pada bagian atas ini terdapat epitel
batang/prisma matriks email. Email antar squamos (pipih) berlapis (SS) yang mana
prisma yang mengalami kalsifikasi secara terdapat inti sel yang banyak dan bertumpuk.
perlahan akan menyatukan semua batang Kemudian LP (lamina propria) yang tersusun
email menjadi massa solid yang sangat kuat dari jaringan ikat, selanjutnya juga terdapat MM
sehingga terbentuklah gigi. Nah ini adlaah (Muscularis mucosa). Jd bagian dari SS, LP,
prosesnya. dan MM ini masih termasuk tunica mucosa
sesuai dengan yang telah dijelaskan pada slide
4. kelenjar saliva sebelumnya. Untuk ototnya, pada esofagus ini
Kemudian pada rongga mulut juga terdapat yaitu otot polos. Kemudian, juga terlihat
ada 3 kelenjar, yaitu kelenjar parotis, kelenjar adanya GL (kelenjar mucus) dan juga Duktus
submandibularis dan juga kelenjar sublingualis. (D). Dimana bagian esofagus ini juga
Karena ini kelenjar, maka lebih banyak mensekresikan sekret/cairan dimana
tersusun dari lingkaran2 kelenjar kalo dipotong memudahkan mendorong makanan menuju ke
secara melintang. saluran selanjutnya
Disini ada simbol CT (connective tissue) yang
secara khusus menyusun bagian dari 3 Ketiga, lambung
kelenjar yg ada di rongga mulut. Pada bagian lambung ini, terdapat bagian
pada kelenjar tiroid terdapat Asinus serosa (A) fundus, kardia, dan juga bagian Pilorus
yang terhimpit oleh duktus. Dimana duktus ini Slide 9
nanti akan mensekresikan sekret yang berupa Ini adalah gambaran histologi lambung
air liur. Dimana terdapat bagian mukosa (M) yang
Kelenjar submandibularis merupakan tersusun dari epitel, kemudian bagian
campuran dari kelenjar serosa dan mukosa, tp SM(submukosa) nya itu tersusun dari jaringan
sel serosanya itu mendominasi. Disini juga ikat, kemudian terdapat pembuluh darah (V),
terdapat Asinus serosa (A), demilun serosa (S) kemudian juga ME (muscularis externa) yang
dan juga ada sel mukosa (M) yang nanti akan tersusun dari otot polos, S(lapisan paling luar
menghasilkan mukus. Sel2 ini akan berkumpul yaitu serosa yang tersusun dari jaringan ikat.
menjadi duktus dan kumpulan dari duktus ini
akan membentuk yang namanya kelenjar. Keempat, duodenum
Kelenjar sublingualis, tersusun dari sel mukus, Duodenum merupakan segmen terpendek dari
DI (duktus intralobulariss), dan juga terdapat usus halus. Pada bagian ini, terdapat vili yang
SM (striated muscles/ otot rangka yang ikut tampak lebar, tinggi, banyak dengan sedikit sel
terpotong goblet di epitel. Dimana ciri khas dari
duodenum ini adalah adanyakelenjar brunners
Slide 6 pada submukosa
Secara mikroanatomi (histologi), sal.
Pencernaan itu pada dasarnya tersusun dari 4 8a. epidemiologi
tunica (lapisan) yang berurutan dari lumen Prevalensi GERD dan komplikasinya di Asia,
(lubangnya) : termasuk Indonesia, secara umum lebih
1. Tunica mucosa rendah dibandingkan dengan negara barat,
secara spesifik tersusun dari selapis sel, namun demikian data terakhir menunjukkan
dan sebuah lamina propria yang tersusun dari bahwa prevalensinya semakin meningkat. Hal
jaringan ikat dan juga lamina muscularis ini disebabkan oleh karena adanya perubahan
mucosae yang kaya akan pembuluh darah gaya hidup yang meningkatkan seseorang
limfe dan juga terkadang ada ototnya terkena GERD, seperti merokok dan juga
2. Tunica submucosa : mayoritas tersusun dari obesitas.
jar. Ikat longgar Di Amerika, hampir 7% populasi memiliki
3. Tunica muscularis yang tersusun dari jar. keluhan heartburn dan sekitar 20%-40%
Otot (sesuai dengan namanya) dimana ototnya diperkirakan menderita GERD. 1 Namun,
ini tergantung dari organnya . Ratarata penelitian lain melaporkan terjadinya
tersusun dari 2 tipe otot yang nanti tersusun peningkatan prevalensi GERD di negara Asia
longitudinal dan juga sirkular seperti di Iran yang berkisar antara 6,3%-
18,3%, Palestina menunjukkan angka yang adalah gravitasi, peristaltik, sekret air liur dan
lebih tinggi yaitu 24%, Jepang dan Taiwan produksi bikarbonat esofagus.
sekitar 13%-15%.4,5 Beda halnya dengan Asia Pada GERD, mekanisme bersihan esofagus
Timur, prevalensi GERD berkisar antara 2%- terganggu sehingga bahan refluksat lambung
8%.6 Di Indonesia, prevalensi kejadian GERD akan kontak ke dalam esofagus; makin lama
masih belum ada data epidemiologi yang pasti. kontak antara bahan refluksat lambung dan
Namun, di RSUPN Cipto Mangunkusumo esofagus, maka risiko esofagitis akan makin
Jakarta didapatkan sebanyak 22,8% kasus tinggi. Selain itu, refluks malam hari pun akan
esofagitis dari semua pasien yang menjalani meningkatkan risiko esofagitis lebih besar. Hal
pemeriksaan endoskopi atas indikasi ini karena tidak adanya gaya gravitasi saat
dispepsia. Ini menunjukkan bahwa Indonesia berbaring.
lebih tinggi daripada Asia Timur.3 Perbedaan
prevalensi di setiap negara disebabkan oleh 3. Ketahanan epitelial esofagus
perubahan sosial ekonomi dan gaya hidup Berbda dnegan lambung dan duodenum,
yang dapat meningkatkan angka kejadian esofagus tidak memiliki lapisan mucus yang
GERD. 7 melindungi mukosa esofagus. Dimana
Mekanisme ketahanan epitel esofagus terdiri
Definisi dari membran sel, intercellular junction yang
suatu gangguan di mana isi lambung membatasi difusi ion H+ ke dalam jaringan
mengalami refluks secara berulang ke dalam esofagus, aliran darah esofagus yang
esofagus, yang menyebabkan terjadinya gejala menyuplai nutrien-oksigen dan bikarbonat
dan/atau komplikasi yang mengganggu serta mengeluarkan ion H+ dan CO2 , sel
GERD juga dapat dipandang sebagai suatu esofagus mempunyai kemampuan
kelainan yang menyebabkan cairan lambung mentransport ion H+ dan Cl- intraseluler
dengan berbagai kandungannya mengalami dengan Na+ dan bikarbonat ekstraseluler.
refluks ke dalam esofagus, dan menimbulkan kandungan lambung yang menambah potensi
gejala khas seperti heartburn (rasa terbakar di daya rusak refluksat itu terdiri dari HCL,
dada yang kadang disertai rasa nyeri dan Pepsin, Garam,Empedu dan juga enzim
pedih) serta gejala-gejala lain seperti pankreas.
regurgitasi (rasa asam dan pahit di lidah), nyeri
epigastrium, disfagia, dan odinofagia. Faktor ofensif dari bahan refluksat itu
bergantung pada bahan yang dikandungnya.
8b. Etiologi Dimana derajat kerusakan mukosa esofagus
Gerd terjadi karena adanya itu akan makin meningkat pada ph >2 atau
Ketidakseimbangan antara faktor defensif dari adanya pepsin atau garam empedu. Namun
esofagus dan faktor ofensif dari bahan dari kesemuanya itu, yang memiliki daya rusak
refluksat. paling tinggi adalah asam.
Dimana yang termasuk faktor defensid sistem
pertahanan esofagus adalah Faktor ofensif
Sedangkan yang termasuk faktor ofensif
1. LES (lower esophageal spinchter) adalah peningkatan asam lambung, dilatasi
Les merupakan struktur anatomi yang lambung atau obstruksi gastric outlet, distensi
berbentuk sudut yang memisahkan antara lambung dan pengosongan lambung yang
esofagus dan lambung. Dimana pada keadaan terlambat, tekanan intragastrik dan
normal, tekanan les ini akan menurun saat intraabdomen yang meningkat. Beberapa
menelan. sehingga terjadi aliran antegrade dari keadaan yang mempengaruhi tekanan
esofagus ke lambung. Pada GERD, fungsi LES intraabdomen antara lain hamil, obesitas, dan
terganggu dan menyebabkan terjadinya aliran pakaian terlalu ketat.
retrograde dari lambung ke esofagus.
Terganggunya fungsi LES pada GERD
disebabkan oleh turunnya tekanan LES akibat
penggunaan obat-obatan, makanan, faktor
hormonal, atau kelainan struktural.

2. Bersihan asam dari lumen esofagus


yaitu kemampuan esofagus untuk
membersihkan dirinya dari bahan refluks
lambung, dimana faktor2 yang berperan itu
Faktor risiko 6. Konsumsi makanan dalam jumlah besar
1. Merokok dapat mempengaruhi frekuensi refluks dengan
Orang yang merokok dalam waktu lama meningkatkan distensi lambung, meningkatkan
memiliki risiko tinggi terhadap kejadian GERD Transient Lower Esophageal Sphincter
karena mengalami heartburn setiap Relaxation dan menunda pengosongan
minggunya, selain itu merokok juga dapat lambung. 29 Selain itu juga terjadi peregangan
meningkatkan asam lambung dan salah satu berlebihan pada dinding lambung, misalnya
bahan yang terkandung didalam rokok, seperti karena makan besar dan akumulasi udara di
nikotin itu dapat berkontribusi dalam kejadian fundus lambung selama makan sehingga
GERD dengan merelaksasikan sfingter menyebabkan fungsi tonus LES menjadi lemah
esofagus bagian bawah (Les)
7. Mengonsumsi makanan berlemak juga
2. Stress dapat meningkatkan meningkatkan Transient
Stress emosional dapat merangsang saraf Lower Esophageal Sphincter Relaxation dan
parasimpatis sehingga dapat mempengaruhi menunda pengosongan lambung sehingga
terbentuknya bahan bahan refluksat gaster, dapat menyebabkan terjadinya GERD
yaitu salah satunya HCL dan stress juga dapat
berpengaruh terhadap hipersensitivitas dari 8. Ibu hamil dimana pada ibu hamil itu terjadi
esophagus sehingga dapat mempengaruhi peningkatan kadar hormon progesteron dan
kondisi dari LES (sfingter esofagus bagian estrogen sehingga dapat menurunkan tekanan
bawah) hingga dapat menyebabkan regurgitasi LES. Selain kondisi kehamila ini juga dapat
bahan refluksat dari lambung ke esofagus meningkatkan tekanan intraabdomen sehingga
dapat menimbulkan terjadinya GERD
3. Genetik
Kejadian GERD juga dipengaruhi oleh faktor 9. Usia
genetik. Dimana banyak laporan yang Seiring bertambahknya usia maka risiko
memperlihatkan gejala GERD dalam satu terjadinya GERD pun semakin meningkat. Hal
keluarga, dimana terdapat kelainan kromosom ini terjadi karena seiring meningkatnya usia,
13q pada anak yang mengalami GERD. Selain maka produksi saliva karbonat menurun
itu, berdasarkan penelitian, bayi kembar sehingga dapat meningkatkan refluks asam di
monozigot juga memiliki risiko GERD lebih esofagus akibat lambatnya bersihan asam.
tinggi daripada bayi kembar monozigot.

4. Obesitas
Obesitas adalah salah satu faktor penting
terjadinya GERD. Dimana semakin tinggi nilai
IMT seseorang, maka dapat meningkatkan
tekananan intraabdomen yang mempengaruhi
fungsi LES. Hal ini terjadi karena adanya
akumulasi lemak di jaringan adiposa perut
sehingga dapat meningkatkan tekanan
intraabdomen. Dimana tekanan intraabdomen
ini dapat meregangkan LES sehingga terjadi
refluks esofagus yang menyebabkan mukosa
esofagus terekspos oleh isi lambung

5. pola makan buruk atau pola makan tidak


teratur sangat berkaitan dengan GERD.
Pengosongan makanan dari lambung
memerlukan waktu antara 2-6 jam.51 Apabila
tidak makan maka lambung akan kosong,
produksi asam lambung akan berlebih dan bisa
menimbulkan rasa panas dan terbakar.28
Gejala refluks terjadi karena distensi lambung
setelah makan, umumnya antara 2- 3 jam
setelah makan

Anda mungkin juga menyukai