Anda di halaman 1dari 6

DESKRIPSI DIRI

Moch Dito Ardianto 19050524031

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

2020
Nama : Moch Dito Ardianto

Nim : 19050524031

Prodi : S1 Pendidikan Teknik Mesin

Tanggung jawab

Sejatinya para manusia semenjak lahir sudah memiliki tanggung jawab masing-masing.
Sebagai seorang mahasiswa, tentunya ada tanggung jawab yang harus dipikul dan dijalankan.
Saya dalam dunia ini berperan sebagai banyak orang antara lain, sebagai mahasiswa, sebagai
manusia, sebagai seorang anak, sebagai adik dari kakak perempuan, sebagai kakak dari para adik
sepupu, dan sebagai seorang Muslimah. Sebagai manusia, saya bertanggung jawab akan banyak
hal. Salah satu tanggung jawab saya sebagai manusia yaitu menjadi manusia yang baik. Baik
yang dimaksud yaitu berbuat baik terhadap bumi dengan tidak membuang sampah sembarangan
walaupun sekecil apapun itu sampah. Tidak hanya itu, saya bertanggung jawab untuk berbuat
baik kepada sesama, misalnya: menolong orang lain yang sedang dalam kesulitan. Sebagai
mahasiswa, saya bertanggung jawab untuk menjadi mahasiswa yang berprestasi baik di bidang
akademik maupun non-akademik.

Mahasiswa sebagai agen perubahan, membawa Indonesia menjadi yang lebih baik. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan ikut menjadi relawan mengajar ke daerah yang mana banyak
anak tidak sekolah. Di bidang akademik, saya bertanggung jawab untuk memahami materi yang
diberikan oleh dosen, mengamalkan ilmu saya dengan baik, berjuang untuk mendapatkan IPK
yang bagus. Di bidang non-akademik, saya bertanggung jawab untuk menjadi mahasiswa yang
bisa public speaking. Salah satu cara saya untuk hal tersebut adalah dengan mengikuti komunitas
public speaking class selama satu semester.

Sebagai seorang anak, saya bertanggung jawab untuk berbakti kepada kedua orang tua,
membanggakan kedua orang tua, membahagiakan kedua orang tua, dan masih banyak lagi.
Sebagai adik dari kakak perempuan, saya bertanggung jawab untuk tidak menyulitkan kakak,
kalua bisa saya membantu kakak saya. Sebagai kakak dari adik sepupu, saya bertanggung jawab
untuk memberi contoh yang baik dalam bersikap dan berbicara. Sebagai seorang Muslimah,
tentunya memiliki tanggung jawab. Saya bertanggung jawab atas iman saya. Meskipun iman
manusia naik turun, setidaknya saya harus tetap menegakkan sholat lima waktu karena itu adalah
hal yang wajib bagi umat muslim.

Jumlah kata: 302

Kejujuran

Kejujuran merupakan sebuah kunci dalam hubungan di dunia ini. Meskipun jujur itu
kadang menyakitkan dan ada pihak yang dirugikan, tetapi lebih baik jujur daripada berboohong
yang akan terus menimbulkan cabang kebohongan lainnya. Saya selalu menceritakan apa yang
terjadi pada saya selama di sekolah ke Ibu selepas pulang dari sekolah. Saya ceritakan tentang
teman-teman saya, guru-guru saya, materi yang diajarkan yang berhubungan dengan kehidupan,
wawasan baru, dan masih bannyak lagi. Saya pun sedari kecil selalu ditanya ketika hendak
berpergian, seperti pertanyaan dengan siapa, main dimana, pulang jam berapa, dan lain-lain. Hal
ini melatih dan tentunya menguji kejujuran saya.

Selama hidup sembilan belas tahun lamanya, tentunya saya pernah tidak jujur baik itu
pada diri saya sendiri, pada teman, dan bahkan pada keluarga saya sendiri. Pada diri saya sendiri,
kadang saya tidak jujur. Contohnya saja ketika ada tawaran untuk menjadi ketua kelas di kelas
saya, saya belum biasa jujur. Saya menolak tawaran tersebut karena saya merasa takut akan tidak
amanah, padahal dalam hati kecil saya, saya ingin mengambil kesempatan tersebut. Saya selalu
berusaha untuk jujur pada diri saya sendiri, dengan mendengarkan kata hati kecil. Apa yang hati
saya mau, saya mestinya mewujudkannya. Saya selalu menanamkan pada diri sendiri bahwa
lebih baik jujur, daripada tidak enak di akhirnya. Namun, terkadang ada situasi-situasi yang
menyebabkan saya terpaksa berbohong. Contohnya ketika Ibu bertanya apakah aku lelah sehabis
sibuk seharian, saya jawab tidak. Hal tersebut saya lakukan agar ibu saya tidak khawatir akan
kondisi saya.

Kejujuran merupakan hal yang penting dalam pertemanan. Selama berteman, sebisa
mungkin saya jujur tapi dengan melihat situasi dan kondisi. Ketika saya merasakan teman saya
ada kesalahan, saya coba bilang padanya dengan baik-baik agar tidak menyinggung perasaannya.
Ketika saya diperlakukan tidak enak, saya coba jujur pada mereka bahwa saya tidak senang akan
perlakuannya. Karena saya berfikir, kalua saya biarkan mereka seperti itu, aka nada dampak
negatifnya. Mereka tidak sadar bahwa yang dilakukan itu bukan hal yang baik dan akan
melakukannya terus. Maka, saya harus bilang jujur, dengan begitu mereka dapat memahami dan
berhenti melakukan tindakan tersebut.

Jumlah kata: 333

Kerja sama

Kerja sama tidak dapat dihindarkan baik itu di lingkungan masyarakat, lingkungan
sekolah, bahkan lingkungan kerja. Saat di bangku sekolah menengah pertama, saya mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler tunas hijau. Dalam kegiatan tersebut, saya dan teman-teman saya serta
guru-guru saya bekerja sama untuk menyukseskan tunas hijau di smp saya. Dengan bekerja
sama membuat pupuk organik: ada yang bagian mengumpulkan sampah organik, ada yang
bagian menimbun dan mengaduk sampah, dan ada yang bagian administrasi. Semua itu
dilakukan untuk mencapai tujuan bersama yaitu membanggakan nama baik sekolah. Tidak hanya
itu, saya dan teman tunas hijau saya mengikuti lomba-lomba dimana dengan begitu diperlukan
adanya kerja sama. Saya dan teman-teman serta guru pembimbing bekerja sama untuk
melakukan penelitian. Kami melakukan penelitian di laboratorium ipa saat pulang sekolah.
Dengan adanya kerja sama yang baik, alhamdulillah tim kami berhasil menyelesaikan penelitian
dan mengikuti lomba dengan lancar.
Adapun selama sekolah hingga menempuh pendidikan di perguruan tinggi sekarang,
pastilah ada tugas kelompok yang diberikan guru dan dosen. Tugas kelompok didiskusikan dan
dikerjakan bersama-sama. Ada yang mencari data nya, ada yang bagian menjelaskan ke anggota
kelompok, ada yang bagian membuat makalah, dan lain sebagainya. Saya sebenarnya suka
dengan adanya kegiatan kelompok begini. Dengan begitu, saya bisa mengenal karakter teman-
teman saya seperti ada yang pintar bicara cocok untuk presentasi, ada yang teliti dan cerdas
cocok untuk bagian menulis makalah, dan lain sebagainya. Bagi saya dengan adanya kerja sama,
tugas terasa lebih ringan karena dipikul bersama-sama.

Jumlah kata: 232

Rintangan dan kesuksesan


untuk mencapai sebuah kesuksesan pastilah ada rintangan-rintangan yang akan dihadapi. Selama
hidup, manusia tidak bisa terlepas dengan sebuah rintangan untuk melangkah lebih maju dari
posisinya. Seperti hal nya saya waktu duduk di bangku sekolah dasar kelas 6 dimana sibuk-
sibuknya tryout ke sana kemari, les di sekolah, belajar di rumah. Saat itu saya sempat down dan
jatuh sakit untungnya masih gejala tipes. Kebetulan waktu saya sakit adalah ketika ujian sekolah
berlanngsung, jadi saya mengikuti ujian dalam keadaan kurang sehat. Nilai saya turun tapi saya
harus terima karena waktu mengerjakan badan saya sedang sakit. Untungnya ibu saya memberi
semangat untuk legowo akan hasil ujian sekolah dan memperbaiki untuk ujian nasional yang
lebih berpengaruh untuk masuk sekolah menengah pertama. Saya belajar lebih giat,
menyelesaikan soal-soal di buku, rajin ikut les sekolah. Alhamdulillah, saya mendapat nilai
memuaskan untuk ujian nasional saya.
Pada sekolah menengah pertama, ketika baru masuk, ada tes untuk penentuan kelas. Di situ saya
belajar materi yang di-un-kan pada waktu sekolah dasar. Tidak hanya itu di kelas delapan, saya
mulai mengikuti lomba-lomba lkti, lomba-lomba tunas hijau, dimana pasti ada saja rintangan
yang menghalau. Pada saat lomba lkti contohnya, saya mendapat rintangan berupa harus terkuras
lebih banyak waktu di luar jam pelajaran untuk mengerjakan paper dan penelitian di lab sekolah.
Tidak hanya itu, adanya latihan presentasi di depan guru-guru. Rintangan-rintangan tersebut
harus saya hadapi untuk melangkah lebih maju.
Pada saat kelas sembilan, saya mengikuti bimbingan belajar yang jaraknya sekitar 6 km dari
rumah saya. Pada waktu itu saya diantar ayah saya. Namun, tiba-tiba ayah saya sakit dan harus
menginap beberapa hari di rumah sakit. Akhirnya saya harus naik angkutan umum untuk pulang-
pergi les. Bahkan saya sempat salah naik angkutan umum karena kondisi yang sudah gelap. Saya
belajar keras untuk masuk sekolah menengah atas favorit dan alhamdulillah Allah menghendaki.
Saat masuk sma, rintangan saya yaitu menstabilkan nilai rapor untuk jalur perguruan tinggi
negeri atau ptn. Pada saat itu, saya berpikir bahwa jalur undangan adalah jalur yang mudah untuk
masuk ptn. Di SMA saya ada Namanya kelas kategori, jadi setiap habis ulangan harian akan ada
perankingan dan pindah kelas sesuai ranking. Saya ikut bimbingan belajar waktu kelas sepuluh
di sekolah untuk menggapai nilai bagus. Tapi les itu akhirnya ditiadakan oleh sekolah karena
adanya peraturan tidak boleh ada bimbingan belajar di dalam sekolah. Akhirnya saya baru
mengikuti bimbingan belajar di luar pada kelas sebelas dan duabelas. Rintangan-rintangan
berupa saingan teman-teman saya yang pintar. Saya sempat minder apakah saya bisa menyamai
mereka. Dengan segala usaha keras setidaknya saya tidak tertinggal. Saya bersyukur di terima
jalur SBMPTN di Universitas Negeri Surabaya.
Dibalik usaha keras, doa dan ibadah ke Tuhan adalah cara yang paling ampuh untuk meraih
kesuksesan. Tidak hanya itu, berbuat baik, bersedekah, rendah hati, juga merupakan penambah
pahala kita sehingga lebih dimudahkan urusan kita oleh Tuhan.

Jumlah kata: 460

Anda mungkin juga menyukai