Anda di halaman 1dari 2

Nama: Andika Rafif Brillianto

NIM: 1910111105

Kelas: Hukum Laut 2.4

Tugas Hukum Laut

1. Analisis Undang-undang No. 5 Tahun 1983 Tentang Zona Ekonomi Eksklusif

Undang-undang ini mulai berlaku pada 19 Oktober 1983, Undang-undang tersebut menyatakan,
bahwa sumber daya alam yang terdapat di dasar laut dan tanah di bawahnya serta ruang air di
atasnya harus dilindungi dan dikelola dengan cara yang tepat, terarahdanbijaksana.
2. Analisis Undang-undang No. 17 Tahun 1985 Tentang Pengesahan United Nations
Convention on The Law of The Sea

Konvensi Hukum Laut ini mendefinisikan hak dan tanggung jawab negara dalam penggunaan
lautan di dunia serta menetapkan pedoman untuk bisnis, lingkungan, dan pengelolaan sumber
daya alam laut.

3. Analisis Undang-undang No.6 Tahun 1996 Tentang Perairan Indonesia

Undang-undang ini menggantikan UU No.4 Tahun 1960 karena bangsa Indonesia telah
berhasil memperjuangkan konsepsi hukum negara kepulauan dengan dimuatnya ketentuan
mengenai asas dan rezim hukum negara kepulauan dalam bab IV. Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut yang telah diratifikasi dengan Undang-undang Nomor 17
Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations Convention on the Law of the Sea (Konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut); bahwa pengaturan hukum negara kepulauan
ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 4 Prp. Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia sudah
tidak sesuai lagi dengan perkembangan rezim hukum negara kepulauan sebagaimana dimuat
dalam Bab IV Konvensi tersebut pada huruf b.

4. Analisis Undang-undang No. 4 Tahun 1960 Tentang Perairan Indonesia

Perairan Indonesia ialah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman Indonesia. Laut
wilayah Indonesia ialah lajur laut sebesar dua belas mil laut yang garis luarnya diukur tegak
lurus atau garis dasar atau titik pada garis dasar yang terdiri dari garis"garis lurus yang
menghubungkan titik"titik terluar pada garis air rendah daripada pulau"pulau atau bagian
pulau"pulau yang terluar wilayah Indonesia dengan ketentuan bahwa jika ada selat yang lebarnya
melebihi 24 mil laut dan negara Indonesia tidak merupakan satu"!satunya negara tepi, maka garis
batas laut wilayah Indonesia ditarik pada tengah selat.

5. Analisis Undang-undang No. 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan

Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari laut,
memiliki potensi perikanan yang sangat besar dan beragam. Potensi perikanan yang dimiliki
merupakan potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk masa depan bangsa, sebagai tulang
punggung pembangunan nasional. Pemanfaatan secara optimal diarahkan pada pendayagunaan
sumber daya ikan dengan memperhatikan daya dukung yang ada dan kelestariannya untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat, meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan pembudi daya-
ikan kecil, meningkatkan penerimaan dari devisa negara, menyediakan perluasan dan
kesempatan kerja, meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing hasil perikanan serta
menjamin kelestarian sumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan serta tata ruang. Hal ini
berarti bahwa pemanfaatan sumber daya perikanan harus seimbang dengan daya dukungnya,
sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat secara terus menerus. Salah satunya dilakukan
dengan pengendalian usaha perikanan melalui pengaturan pengelolaan perikanan.

6. Analisis Undang-undang No. 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

Undang- undang ini mengatur mengenai kelautan yang dimaksud dengan kelautan dalam
undang-undang ini adalah hal yang berhubungan dengan Laut dan/atau kegiatan di wilayah Laut
yang meliputi dasar Laut dan tanah di bawahnya, kolom air dan permukaan Laut, termasuk
wilayah pesisir dan pulau-pulau. Untuk melindungi laut indonesia Pemerintah melakukan upaya
pelindungan lingkungan Laut melalui konservasi Laut, pengendalian Pencemaran Laut,
penanggulangan bencana Kelautan, dan pencegahan dan penanggulangan pencemaran, dan
kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai