Anda di halaman 1dari 25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan
sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan
oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-
faktor lain yang mengganggu (Arikunto, 2006). Desain penelitian ini
menggunakan Quasi Eksperimental Design dengan model Nonequivalent
Control Group Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2010).

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Suruh yang beralamat di Jl.
Suruh-Gunungtumpeng Km.5 Medayu, Kecamatan Suruh, Kabupaten
Semarang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014 sampai selesai dan
dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi:
1. Tahap persiapan
Tahap ini mencakup temuan masalah, pemilihan judul, pembuatan
proposal, pembuatan instrumen, permohonan ijin serta survey di sekolah
yang direncanakan sebagai tempat penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah yang
meliputi uji coba instrument, eksperimen dan pengambilan data yang
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Pertemuan Kelas Materi
Eksperimen Kontrol
1 Selasa, 13 Mei 2014 Selasa, 13 Mei 2014 Sifat-sifat kubus,
balok, prisma,
dan limas serta
bagian-
bagiannya.
2 Sabtu, 17 Mei 2014 Jum’at, 16 Mei 2014 Jaring-jaring
kubus, balok,
prisma, dan
limas.

16
17

Kelas
Pertemuan Materi
Eksperimen Kontrol
3 Selasa, 20 Mei 2014 Selasa, 20 Mei 2014 Luas permukaan
dan volume
kubus dan balok.
4 Kamis, 22 Mei 2014 Kamis, 22 Mei 2014 Luas permukaan
dan volume
prisma dan
limas.
5 Sabtu, 24 Mei 2014 Senin, 26 Mei 2014 Posttest 1 dan
pengisian angket
keaktifan belajar
siswa
6 Jum’at, 30 Mei 2014 Jum’at, 30 Mei 2014 Posttest 2
(tambahan soal
posttest 1)

3. Tahap penyusunan
Tahap ini mencakup pengolahan data dan konsultasi yang diikuti
penyusunan laporan penelitian serta persiapan ujian.

C. Populasi dan Sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh
semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari lima kelas dan
berjumlah 157 siswa. Kelima kelas memperoleh pelajaran yang sama dan
menggunakan kurikulum yang sama.
Tabel 2
Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh
Kelas Jumlah
VIII A 30
VIII B 31
VIII C 31
VIII D 31
VIII E 34
Jumlah 157

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2010). Teknik pengambilan sampel yang dilakukan yaitu
18

menggunakan purposive sampling karena memiliki tujuan mencari kelas


eksperimen dan kelas kontrol yang memiliki kemampuan sama (Sugiyono,
2010). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII E yang berjumlah 34
siswa yang akan diberikan perlakuan dengan mnggunakan pendekatan Brain
Based Learning, dan kelas VIII D yang berjumlah 31 siswa sebagai kelas kontrol
yaitu dengan pembelajaran konvensional/ceramah.

D. Definisi Operasional Variabel


Variabel adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan dua
jenis variable yaitu variabel bebas (independen) dan varibel terikat (dependen).
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010).
Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah pendekatan
Brain Based Learning yaitu dimana pendekatan yang menawarkan sebuah
konsep untuk menciptakan pembelajaran berorientasi pada upaya
pemberdayaan potensi otak siswa (Sapa’at, 2009). Variabel terikat (dependen)
dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar siswa dan hasil belajar matematika
siswa. Keaktifan belajar siswa adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun
mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan (Sardiman, 2001). Hasil belajar merupakan gambaran tingkat
penguasaan siswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang dipelajari,
yang diukur berdasarkan jumlah skor jawaban yang benar pada soal yang
disusun sesuai sasaran belajar. Skor dapat diperoleh dari nilai tugas, PR,
ataupun ulangan yang diberikan setelah siswa diberi materi pelajaran
(Sahertian, 2004).

E. Desain Penelitian
Desain dalam penelitian ini yaitu menggunakan Quasi Eksperimental
Design dengan model Nonequivalent Control Group Design, desain ini hampir
sama dengan pretest-posttest control group, hanya pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono,
2010). Kelas eksperimen akan diberikan perlakuan dengan pendekatan Brain
Based Learning. Tes awal (pretest) digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa sebelum diajar dengan pendekatan Brain Based Learning. Pretest dalam
19

penelitian ini menggunakan nilai pada semester gasal. Kedua kelas kemudian
dievaluasi (posttest) untuk mengetahui pengaruh yang terjadi terhadap hasil
belajar matematika siswa pada kelas setelah mendapat perlakuan pendekatan
Brain Based Learning dengan yang tidak mendapat perlakuan. Gambar 2 adalah
gambar desain dalam penelitian ini.

O1XO2
O3O4

Gambar 2. Desain Penelitian


Keterangan:
O1 : Tes awal berupa pretest dan angket keaktifan belajar siswa sebelum
diberi perlakuan pada kelas eksperimen
O3 : Tes awal berupa pretest dan angket keaktifan belajar siswa sebelum
diberi perlakuan pada kelas kontrol
X : Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran pendekatan Brain
Based Learning
O2 : Tes akhir berupa posttest dan angket keaktifan belajar siswa setelah
diberi perlakuan pada kelas eksperimen
O4 : Tes akhir berupa posttest dan angket keaktifan belajar siswa setelah
diberi perlakuan pada kelas kontrol

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data (Sugiyono, 2010). Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini berupa observasi, dokumentasi, tes hasil belajar, dan
angket.
a. Observasi
Observasi dalam penelitian ini menggunakan observasi
sistematis. Menurut Arikunto (2010) observasi sistematis adalah
observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan
pedoman sebagai instrumen pengamatan. Selama proses pembelajaran
dengan pendekatan Brain Based Learning observasi sistematis ini
digunakan pengamat untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi
selama tindakan berlangsung. Observasi akan dilakukan oleh guru mata
pelajaran matematika yaitu Ibu Enik Wijayanti, S.Pd yang akan
20

mengamati peneliti dalam penerapan dan pelaksanaan pembelajaran


dengan pendekatan Brain Based Learning.
b. Dokumentasi
Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah
mengunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini peneliti
dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber
tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, di mana
responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-hari
(Sukardi, 2003).
Dokumentasi digunakan sebagai alat pengumpul data dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar baik itu tertulis maupun
elektronik. Dokumentasi penelitian ini adalah nilai Ujian Tengah
Semester sebagai nilai pretest atau nilai kemampuan awal siswa dan
berupa foto pada saat penelitian di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 3
Suruh.
c. Tes Hasil Belajar
Tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa adalah
tes formatif. Tes formatif adalah tes untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Tes
formatif diberikan kepada akhir setiap program. Tes ini merupakan
posttest atau tes akhir proses (Arikunto, 2006).
d. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Jenis angket yang
digunakan yaitu angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2010).
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur keaktifan
belajar siswa.

2. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen penelitian merupakan suatu alat ukur dalam
penelitian yang digunakan mengukur variabel penelitian yang
diamati (Sugiyono, 2010).
a. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai alat untuk mengamati
kegiatan peneliti dalam penerapan dan pelaksanaan pembelajaran
21

dengan pendekatan Brain Based Learning. Lembar observasi dibuat


dengan skala Likert dalam bentuk checklist (√). Skala Likert ini
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010). Kisi-
kisi instrumen observasi pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan Brain Based Learning dapat dilihat pada
Tabel 3 dan Tabel 4 .
Tabel 3
Kisi-kisi Instrumen Observasi Pertemuan Pertama Pelaksanaan
Pembelajaran dengan Pendekatan Brain Based Learning
Item Jumlah
Sub Variabel Indikator Sub Indikator
Butir Butir
Pelaksanaan 1. Pendahuluan
kegiatan b. Tahap pra- 1) Membuka 1, 2, 3 3
pembelajaran pemaparan pelajaran
menggunaka 2) Membagi 4 1
n pendekatan lembar
Brain Based materi
Learning 3) Menyampai- 5, 6 2
kan sub
materi
4) Menyampai- 7 1
kan tujuan
pembelajaran
5) Menyampai- 8 1
kan tahap-
tahap
pendekatan
Brain Based
Learning
6) Membimbing 9 1
siswa
melaksana-
kan brain
gym
2. Kegiatan inti
a. Tahap 1) Memberikan 10 1
persiapan penjelasan
awal
b. Tahap 1) Membagi 11,12 2
inisiasi dan kelompok
akusisi 2) Membaca 13 1
materi
3) Membaca 14 1
materi
22

Item Jumlah
Sub Variabel Indikator Sub Indikator
Butir Butir
4) Membagi 15, 16, 8
lembar 17, 18,
diskusi dan 19, 20,
lembar untuk 21, 22
jawaban
5) Membimbing 23 1
diskusi

c. Tahap 1) Menyuruh 24, 25, 3


elaborasi kelompok 26
mempresenta
sikan hasil
diskusi 27 1
2) Membimbing
jalannya
presentasi
28 1
d. Tahap 1) Menyuruh
inkubasi melakukan
dan istirahat/pere
memasuk- gangan 29 1
kan 2) Memberi
memori pertanyaan
sederhana 30, 31 2

e. Tahap 1) Memberi soal 32 1


verifikasi setingkat
dan lebih rumit
pengecek- 2) Membimbing
an siswa
3) Bersama
siswa
mengecek
jawaban
3. Penutup
a. Perayaan 1) Membuat 33, 34 2
dan simpulan
integrasi 2) Memberi PR 35 1
3) Memberi 36 1
tahu materi
pertemuan
selanjutnya
4) Perayaan 37 1
kecil bersama
23

Item Jumlah
Sub Variabel Indikator Sub Indikator
Butir Butir
5) Memberi 38, 39 2
salam
penutup
Total 39 39

Tabel 4
Kisi-kisi Instrumen Observasi Pertemuan Kedua, Ketiga dan Keempat
Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Brain Based Learning
Item Jumlah
Sub Variabel Indikator Sub Indikator
Butir Butir
Pelaksanaan 1. Pendahuluan
kegiatan a. Tahap pra- 1) Membuka 1, 2, 3 3
pembelajaran pemaparan pelajaran
menggunaka 2) Menanyakan 4, 5,6 3
n pendekatan PR
Brain Based 3) Membagikan 7 1
Learning lembar
materi
4) Menyampai- 8 1
kan sub
materi
5) Menyampai- 9, 10 2
kan tujuan
pembelajaran
6) Menyampaik 11 1
an tahap-
tahap
pendekatan
Brain Based
Learning
7) Membimbing 12 1
siswa
melaksanaka
n brain gym
2. Kegiatan inti
a. Tahap 1) Memberikan 13 1
persiapan penjelasan
awal

b. Tahap 1) Membagi 14, 15 2


inisiasi dan kelompok
Item Jumlah
Sub Variabel Indikator Sub Indikator
Butir Butir
akusisi
24

2) Membaca 16 1
materi
3) Membagi 17 1
lembar
diskusi dan
lembar untuk
jawaban
4) Membimbing 18, 19, 8
diskusi 20, 21,
22,23,
24, 25

c. Tahap 1) Menyuruh 26 1
elaborasi kelompok
mempresen-
tasikan hasil
diskusi
2) Membimbing 27, 28, 3
jalannya 29
presentasi

d. Tahap 1) Menyuruh 30 1
inkubasi melakukan
dan istirahat/pere
memasuk- gangan
kan 2) Memberi 31 1
memori pertanyaan
sederhana

e. Tahap 1) Memberi soal 32 1


verifikasi setingkat
dan lebih rumit
pengecek- 2) Membimbing 33, 34 2
an siswa
3) Bersama 35 1
siswa
mengecek
jawaban
3. Penutup
a. Perayaan 1) Membuat 36, 37 2
dan simpulan
integrasi 2) Memberi PR 38 1
3) Memberi 3 1
tahu materi
Item Jumlah
Sub Variabel Indikator Sub Indikator
Butir Butir
pertemuan
25

selanjutnya
4) Perayaan 40 1
kecil bersama
5) Memberi 41, 42 2
salam
penutup
Total 42 42

b. Posttest
Penelitian ini menggunakan instrumen posttest yang bertujuan
untuk mengukur hasil belajar matematika siswa setelah diberikan
perlakuan dengan pendekatan Brain Based Learning. Instrumen
posttest dalam penelitian ini berupa tes objektif berbentuk tes pilihan
ganda (multiple choice test). Tes bentuk pilihan ganda merupakan
bentuk tes objektif yang paling banyak digunakan karena banyak sekali
materi yang dapat dicakup (Arikunto, 2006). Nilai dari posttest akan
dihitung selisih rata-rata setiap kelas antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen untuk mengetahui pengaruh pendekatan Brain Based
Learning terhadap hasil belajar matematika siswa. Instrumen posttest
ini berjumlah 48 buah soal pilihan ganda dengan alokasi waktu 150
menit 2 x pertemuan. Kisi-kisi instrumen posttest dapat dilihat pada
Tabel 5. Kisi-kisi instrumen yang lebih detail dapat dilihat pada
lampiran 14.
Tabel 5
Kisi-kisi Instrumen Posttest
Standar Kompetensi
Indikator Nomor Soal
Kompetensi Dasar
Memahami Mengidentifikasi Mengidentifikasi 1, 2, 3, 4, 5,
sifat-sifat sifat-sifat kubus, unsur-unsur dan sifat- 6, 7, 8, 9, 10,
kubus, balok, prisma sifat kubus, balok, 11, 12, 13,
balok, serta bagian- prisma, dan limas. 14, 15, 16,
prisma, bagiannya. 17, 18, 19,
limas, dan 20, 21, 22,
bagian- 23, 24, 25
bagiannya, Membuat jaring- Mengetahui jaring- 26, 27, 28, 29
serta jaring kubus, jaring kubus, balok,
menentukan balok, prisma, prisma, dan limas.
ukurannya. dan limas. Mengetahui alas dan 30, 31, 32
tutup dari kubus,
balok, dan prisma.
26

Standar Kompetensi
Indikator Nomor Soal
Kompetensi Dasar
Menghitung luas Menentukan luas 33, 34, 35, 36
permukaan dan permukaan dan
volume kubus, volume kubus.
balok, prisma, Menentukan luas 37, 38, 39, 40
dan limas permukaan dan
volume balok.
Menentukan luas 41, 42, 43, 44
permukaan dan
volume prisma.
Menentukan luas 45, 46, 47, 48
permukaan dan
volume limas.
Total 48

c. Angket Keaktifan Belajar Siswa


Angket ini menggunakan skala Likert dalam bentuk checklist
(√). Skala Likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2010). Siswa mengisi angket pernyataan bentuk checklist
dengan memberikan tanda (√) sesuai kondisi yang dialaminya pada
setiap pernyataan. Angket terdiri dari 64 item pernyataan. Item
pernyataan angket dinyatakan dalam dua bentuk yaitu pernyataan
favourable dan pernyataan unfavourable. Item Pernyataan yang
favourable adalah item pernyataan yang mendukung dan bentuk
pernyataan positif, item pernyataan unfavourable adalah item
pernyataan yang tidak mendukung dan bentuk pernyataan negatif.
Pedoman penskoran untuk setiap kriteria adalah adalah Sangat Setuju
(SS), Setuju (ST), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Penilaian item angket dapat dilihat pada Tabel 6 dan kisi-kisi instrumen
angket keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 6
Penilaian Item Angket
Kategori Jawaban Item Favourable Item Unfavourable
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
27

Tabel 7
Kisi-kisi Instrumen Angket Keaktifan Belajar Siswa

Sub Nomor Item Jumlah


Aspek Indikator
Aspek Favourable Unfavourable Item
Keaktif- Kegiat- Visual 1, 3, 6, 8 2, 4, 5, 7 8
an an fisik activities
Belajar (kegiatan-
Siswa kegiatan
visual)
Oral activities 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16 8
(kegiatan- 13
kegiatan lisan)
Listening 17, 19, 21, 18, 20, 22, 24 8
activities 23
(kegiatan-
kegiatan
mendengar-
kan)
Writing 25, 28, 30, 26, 27, 29, 32 8
activities 31
(kegiatan-
kegiatan
menulis)
Drawing 33, 34, 37, 35, 36, 38, 40 8
activities 39
(kegiatan-
kegiatan
menggambar)
Motor 41, 43, 44, 42, 45, 46, 47 8
activities 48
(kegiatan-
kegiatan
motorik)
Kegiat- Mental 49, 51, 52, 50, 53, 54, 56 8
an activities 55
psikis (kegiatan-
kegiatan
mental)
a. Emotional 60, 61, 63, 57, 58, 59, 62 8
activities 64
(kegiatan-
kegiatan
emosional)
Total 32 32 64
28

G. Analisis Intrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen
terpakai, dimana pengujian instrumen ini dilaksanakan setelah instrumen
digunakan dalam penelitian. Analisis instrumen tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Validitas Intrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan
suatu instrumen (Arikunto, 2006). Instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid (Sugiyono,
2010). Penelitian ini dilakukan menggunakan uji validitas konstruk dan uji
validitas butir soal.
a. Uji Validitas Konstruk
Validitas konstruk dalam penelitian ini untuk menilai instrumen
posttest dan intrumen angket keaktifan belajar siswa sebelum
digunakan dalam penelitian. Validitas konstruk dilakukan melalui
expert judgment (penilaian yang dilakukan oleh ahli).
1) Angket Keaktifan Belajar Siswa
Validasi konstruk untuk instrumen angket keaktifan belajar
siswa yang dimintai pendapat yaitu 3 guru bimbingan konseling di
SMP Negeri 3 Suruh. Secara lebih detail dapat dilihat pada
Lampiran dan hasil lebih ringkas hasil validasi angket keaktifan
belajar siswa oleh ahli dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8
Hasil Validasi Angket Keaktifan Belajar oleh Ahli
No Nama Komentar Keterangan
1. Nona - Masih ada beberapa Sudah direvisi
Munafiah, instrumen yang tidak
S.Pd (Guru sesuai dengan indikator.
BK)
- Ada intrumen yang kurang
komunikatif.
2. Muhamad - Masih terdapat beberapa Sudah direvisi
Supriyanto, instrumen yang tidak
S.Pd (Guru sesuai dengan indikator.
BK)
3. Tejo Asmara, - Masih terdapat beberapa Sudah direvisi
S.Pd (Guru instrumen yang tidak
BK) sesuai dengan indikator.
- Upayakan instrumen tidak
bersifat diskriminatif.
29

Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan bahwa angket keaktifan


belajar siswa dapat digunakan untuk mengukur keaktifan belajar
siswa. Angket keaktifan belajar siswa sudah dapat diberikan kepada
siswa dan sudah direvisi sesuai saran beberapa ahli tersebut.
2) Posttes
Validasi konstruk untuk instrumen posttest yang dimintai
pendapat yaitu 2 dosen dan guru matematika di SMP Negeri 3
Suruh. Secara lebih detail dapat dilihat pada lampiran dan hasil
lebih ringkas hasil validasi posttest oleh ahli dapat dilihat pada
Tabel 9.
Tabel 9
Hasil Validasi Posttest oleh Ahli
No Nama Komentar Keterangan
1. Trinova - Soal sudah sesuai dengan Sudah direvisi
Hasti indikator.
Yunianta, -KD sudah sesuai dengan SI.
S.Pd, M.Pd
-Indikator sudah sesuai.
(Dosen
-Jumlah soal dan alokasi waktu
Matematika)
sudah sesuai namun
bergantung pada
kemampuan siswa
mengerjakan.
-Materi dan instrument
beragam.
-Sudah layak digunakan.
2. Erlina -KD sudah sesuai dengan SI Sudah direvisi
Prihatnani, -Indikator sudah sesuai SI
S.Si, M.Pd - Untuk satu indikator minimal
(Dosen
2 soal.
Matematika)
- Alokasi waktu untuk posttest
kedua dikurangi.
- Sudah bisa digunakan.
3. Enik -KD sudah sesuai dengan SI Sudah direvisi
Wijayanti, -Indikator sudah sesuai SI
S.Pd (Guru -Instrumen penilaian cukup
Matematika)
bervariasi
-Semua butir soal cukup baik
-Bahasa baik dan benar serta
komunikatif
-Soal bisa digunakan.
30

Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa posttest dapat


digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa.
Posttest sudah dapat diberikan kepada siswa. Posttest sudah
direvisi sesuai saran beberapa ahli tersebut.

b. Uji Validitas Butir Soal


Rumus validitas yang digunakan adalah rumus korelasi product
moment dengan angka kasar (Arikunto, 2006) sebagai berikut.

N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
2 2
√ {N ∑ X −(∑ X ) }{ N ∑ Y −(∑ Y ) }
2 2

Keterangan :
r xy = koefisien antara variabel X dan Y
N = banyaknya responden
X = skor item tiap nomor
Y = jumlah skor total
∑ XY = jumlah perkalian X dan Y
Soal dan instrumen angket dikatakan valid apabila nilai r hitung >
rtabel (Arikunto, 2006). Besar r tabel dengan taraf signifikan 5% sama
dengan 0,244 karena N = 65 (Sugiyono, 2010). Pengujian validitas
dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu validitas intrumen angket
keaktifan belajar siswa dan untuk instrumen posttest.
1) Angket Keaktifan Belajar Siswa
Pengujian validitas angket keaktifan belajar siswa dengan
menggunakan Microsoft Office Excel 2007 diperoleh 53 item angket
yang valid dan 11 item angket yang tidak valid. Item yang tidak
valid yaitu nomor 7, 18, 19, 22, 37, 40, 46, 49, 50, 56, dan 63. Tabel
10 adalah hasil uji validitas angket keaktifan belajar siswa. Tabel 11
adalah kisi-kisi sebaran item angket keaktifan belajar siswa.
Tabel 10
Hasil Uji Validitas Angket Keaktifan Belajar Siswa
Butir Nilai Butir
Keterangan Nilai rxy Keterangan
Item rxy Item
Item 1 0,330 Valid Item 33 0,251 Valid
Item 2 0,407 Valid Item 34 0,280 Valid
Item 3 0,587 Valid Item 35 0,608 Valid
Item 4 0,257 Valid Item 36 0,385 Valid
Item 5 0,566 Valid Item 37 0,174 Tidak Valid
31

Butir Nilai Butir


Keterangan Nilai rxy Keterangan
Item rxy Item
Item 6 0,578 Valid Item 38 0,698 Valid
Item 7 0,034 Tidak Valid Item 39 0,599 Valid
Item 8 0,306 Valid Item 40 0,215 Tidak Valid
Item 9 0,649 Valid Item 41 0,441 Valid
Item 10 0,521 Valid Item 42 0,611 Valid
Item 11 0,418 Valid Item 43 0,748 Valid
Item 12 0,675 Valid Item 44 0,325 Valid
Item 13 0,461 Valid Item 45 0,405 Valid
Item 14 0,567 Valid Item 46 0,043 Tidak Valid
Item 15 0,450 valid Item 47 0,456 Valid
Item 16 0,395 valid Item 48 0,357 Valid
Item 17 0,625 Valid Item 49 0,081 Tidak Valid
Item 18 0,211 Tidak Valid Item 50 -0,100 Tidak Valid
Item 19 -0,513 Tidak Valid Item 51 0,389 Valid
Item 20 0,585 Valid Item 52 0,414 Valid
Item 21 0,632 Valid Item 53 0,521 Valid
Item 22 -0,364 Tidak Valid Item 54 0,512 Valid
Item 23 0,382 Valid Item 55 0,546 Valid
Item 24 0,321 Valid Item 56 0,190 Tidak Valid
Item 25 0,324 Valid Item 57 0,370 Valid
Item 26 0,486 Valid Item 58 0,636 Valid
Item 27 0,636 Valid Item 59 0,528 Valid
Item 28 0,404 Valid Item 60 0,376 Valid
Item 29 0,578 Valid Item 61 0,549 Valid
Item 30 0,368 Valid Item 62 0,477 Valid
Item 31 0,482 Valid Item 63 0,161 Tidak valid
Item 32 0,480 Valid Item 64 0,591 valid

Tabel 11
Kisi-kisi Sebaran Item Angket Keaktifan Belajar Siswa

Sub Nomor Item Jumlah


Aspek Indikator
Aspek Favourable Unfavourable Item
Keaktif- Kegiatan Visual 1, 3, 6, 8 2, 4, 5, 7* 7
an fisik activities
Belajar (kegiatan-
Siswa kegiatan
visual)
Oral 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16 8
activities 13
(kegiatan-
kegiatan
lisan)
32

Keteranga

Sub Nomor Item Jumlah


Aspek Indikator
Aspek Favourable Unfavourable Item
Listening 17, 19*, 21, 18*, 20, 22*, 5
activities 23 24
(kegiatan-
kegiatan
mendengar-
kan)
Writing 25, 28, 30, 26, 27, 29, 32 8
activities 31
(kegiatan-
kegiatan
menulis)
Drawing 33, 34, 37*, 35, 36, 38, 40* 6
activities 39
(kegiatan-
kegiatan
menggam-
bar)
Motor 41, 43, 44, 42, 45, 46*, 47 7
activities 48
(kegiatan-
kegiatan
motorik)
Kegiatan Mental 49*, 51, 52, 50*, 53, 54, 5
psikis activities 55 56*
(kegiatan-
kegiatan
mental)
b. Emotional 60, 61, 63*, 57, 58, 59, 62 7
activities 64
(kegiatan-
kegiatan
emosional)
Total 28 25 53

Keterangan: * item gugur (tidak valid)

2) Posttes
Pengujian validitas posttest dengan menggunakan
Microsoft Office Excel 2007 diperoleh 39 item posttest yang valid
dan 9 item posttest yang tidak valid. Item yang tidak valid yaitu
33

nomor 1, 10, 24, 25, 30, 37, 41, 43, dan 46. Tabel 12 adalah hasil uji
validitas posttest. Tabel 13 adalah kisi-kisi sebaran item posttest.
Tabel 12
Hasil Uji Validitas Posttest
Butir Butir
Nilai rxy Keterangan Nilai rxy Keterangan
Item Item
Item 1 #DIV/0 Tidak Valid Item 25 -0,205 Tidak Valid
Item 2 0,334 Valid Item 26 0,262 Valid
Item 3 0,515 Valid Item 27 0,361 Valid
Item 4 0,318 Valid Item 28 0,395 Valid
Item 5 0,310 Valid Item 29 0,307 Valid
Item 6 0,334 Valid Item 30 0,053 Tidak Valid
Item 7 0,359 Valid Item 31 0,377 Valid
Item 8 0,341 Valid Item 32 0,484 Valid
Item 9 0,553 Valid Item 33 0,479 Valid
Item 10 -0,139 Tidak Valid Item 34 0,337 Valid
Item 11 0,553 Valid Item 35 0,629 Valid
Item 12 0,327 Valid Item 36 0,464 Valid
Item 13 0,281 Valid Item 37 #DIV/0! Tidak Valid
Item 14 0,542 Valid Item 38 0,339 Valid
Item 15 0,632 valid Item 39 0,288 Valid
Item 16 0,704 valid Item 40 0,310 Valid
Item 17 0,356 Valid Item 41 #DIV/0! Tidak Valid
Item 18 0,334 Valid Item 42 0,262 Valid
Item 19 0,403 Valid Item 43 -0,037 Tidak Valid
Item 20 0,339 Valid Item 44 0,383 Valid
Item 21 0,262 Valid Item 45 0,386 Valid
Item 22 0,371 Valid Item 46 -0,114 Tidak Valid
Item 23 0,545 Valid Item 47 0,425 Valid
Item 24 #DIV/0! Tidak Valid Item 48 0,387 Valid
Tabel 13
Kisi-kisi Sebaran Item Posttest
Standar Kompetensi
Indikator Nomor Soal
Kompetensi Dasar
Memahami Mengidentifikasi Mengidentifikasi 1*, 2, 3, 4, 5, 6,
sifat-sifat sifat-sifat kubus, unsur-unsur dan 7, 8, 9, 10*, 11,
kubus, balok, prisma sifat-sifat kubus, 12, 13, 14, 15,
balok, serta bagian- balok, prisma, dan 16, 17, 18, 19,
prisma, bagiannya. limas. 20, 21, 22, 23,
limas,dan 24*, 25*
bagian- Membuat jaring- Mengetahui jaring- 26, 27, 28, 29
bagiannya, jaring kubus, jaring kubus, balok,
serta balok, prisma, prisma, dan limas.
menentukan dan limas. Mengetahui alas 30*, 31, 32
ukurannya. dan tutup dari
34

kubus, balok, dan


prisma.
Standar Kompetensi
Indikator Nomor Soal
Kompetensi Dasar
Menghitung luas Menentukan luas 33, 34, 35, 36
permukaan dan permukaan dan
volume kubus, volume kubus.
balok, prisma, Menentukan luas 37*, 38, 39, 40
dan limas permukaan dan
volume balok.
Menentukan luas 41*, 42, 43*,
permukaan dan 44
volume prisma.
Menentukan luas 45, 46*, 47, 48
permukaan dan
volume limas.
Total 39
Keterangan: * item gugur (tidak valid)

2. Reliabilitas Intrumen
Reliabilitas dapat disebut juga “ajeg” atau “tetap”. Ajeg atau tetap
tidak harus sama, tetapi mengikuti perubahan secara ajeg. Reliabilitas
berhubungan dengan kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai
taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tetap dan cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data (Arikunto, 2006).
Kriteria tingkat reliabilitas yang dikemukakan Sugiyono (2010)
dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14
Kriteria Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Kriteria
0.9 ≤ r Sangat Reliabel
0.8 ≤ r < 0.9 Reliabel
0.6 ≤ r < 0.8 Cukup Reliabel
r < 0.6 Tidak Reliabel

Instrumen dikatakan reliabel jika r > 0,6. Pengujian reliabilitas


dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu reliabilitas untuk instrumen angket
dan intrumen posttest.
a. Angket Keaktifan Belajar Siswa
Rumus reliabilitas instrumen angket keaktifan belajar siswa
adalah rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:
35

2
n ∑ σi
( )(
r 11 =
n−1
1−
σt2 )
Keterangan :
r 11 = realibilitas yang dicari
∑ σi2 = Jumlah varians skor tiap-tiap item
n = banyaknya item
2
σ t = varians total
Pengujian reliabilitas angket keaktifan belajar siswa dengan
menggunakan Microsoft Office Excel 2007 diperoleh nilai
reliabilitasnya yaitu 0,934 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa angket
keaktifan belajar siswa reliabel. Tabel 15 adalah hasil uji reliabilitas
angket keaktifan belajar siswa.
Tabel 15
Hasil Uji Reliabilitas Angket Keaktifan Belajar Siswa
Koefisien Reliabilitas Kriteria
0.934 Reliabel

b. Posttest
Rumus reliabilitas instrumen posttest adalah rumus K-R.20
sebagai berikut:
n S 2−∑ pq
( )(
r 11 =
n−1 S2 )
Keterangan :
r 11 = realibilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
(q=1-p)
∑ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
k = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes
Pengujian reliabilitas posttest dengan menggunakan Microsoft
Office Excel 2007 diperoleh nilai reliabilitasnya yaitu 0,858 > 0,6. Hal
ini menunjukkan bahwa posttets reliabel. Tabel 16 adalah hasil uji
reliabilitas posttest.
36

Tabel 16
Hasil Uji Reliabilitas Posttest
Koefisien Reliabilitas Kriteria
0,858 Reliabel

3. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar
akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Arikunto, 2006). Taraf
kesukaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
B
P=
JS
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran, yang besarnya antara 0,00 sampai 1,00. Soal
dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukan bahwa soal tersebut terlalu
sukar, sebaliknya indeks kesukaran 1,0 menunjukan bahwa soal tersebut
terlalu mudah (Arikunto, 2006). Tabel 17 adalah Kriteria indeks kesukaran.
Tabel 17
Kriteria Indeks Kesukaran
Koefisien Indeks Kesukaran Kriteria
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah

Soal yang dianggap baik yaitu apabila soal-soal sedang yang


mempunyai indeks kesukaran 0,31 sampai dengan 0,70. Uji taraf
kesukaran dilakukan setelah menguji validitas dan reliabilitas posttest.
Pengujian taraf kesukaran posttest dengan menggunakan Microsoft Office
Excel 2007. Tabel 18 adalah hasil uji taraf kesukaran posttest.
37

Tabel 18
Hasil Uji Taraf Kesukaran Posttest
Butir Indeks Butir Indeks
Keterangan Keterangan
Item Kesukaran Item Kesukaran
Item 2 0,95 Mudah Item 23 0,83 Mudah
Item 3 0,86 Mudah Item 26 0,77 Mudah
Item 4 0,89 Mudah Item 27 0,98 Mudah
Item 5 0,98 Mudah Item 28 0,86 Mudah
Item 6 0,95 Mudah Item 29 0,86 Mudah
Item 7 0,65 Sedang Item 31 0,77 Mudah
Item 8 0,71 Mudah Item 32 0,94 Mudah
Item 9 0,52 Sedang Item 33 0,23 Sukar
Item 11 0,52 Sedang Item 34 0,88 Mudah
Item 12 0,82 Mudah Item 35 0,4 Sedang
Item 13 0,91 Mudah Item 36 0,51 Sedang
Item 14 0,88 Mudah Item 38 0,82 Mudah
Item 15 0,71 Mudah Item 39 0,92 Mudah
Item 16 0,95 Mudah Item 40 0,97 Mudah
Item 17 0,71 Mudah Item 42 0,98 Mudah
Item 18 0,97 Mudah Item 44 0,92 Mudah
Item 19 0,95 Mudah Item 45 0,69 Sedang
Item 20 0,91 Mudah Item 47 0,71 Mudah
Item 21 0,97 Mudah Item 48 0,78 Mudah
Item 22 0,98 Mudah

H. Teknik Analisis Data


Data yang terkumpul dari hasil pretest, posttest dan angket keaktifan
belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji beda rata-
rata untuk data awal yaitu sebelum diberi perlakuan dan data akhir yaitu
sesudah diberi perlakuan. Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk mengetahui
pengaruh pendekatan Brain Based Learning terhadap keaktifan dan hasil
belajar siswa. analisis data yang digunakan pada pengujian nilai rata-rata kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah uji t-test. Pengujian ini menggunakan
bantuan program SPSS 16.00 for windows.
1. Statistik Deskriptif
Perhitungan statistik deskriptif penelitian ini dengan
menggunakan bantuan SPSS 16 for windows. Statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
38

generalisasi. Statistik deskriptif penelitian ini antara lain penyajian datanya


melalui perhitungan median, mean (pengukuran tendensi sentral),
minimum, maksimum, dan perhitungan standar deviasi.

2. Uji Kemampuan Awal


a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam
penelitian ini menggunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah sampel
tiap kelas kurang dari 50 (Sembiring, 2003). Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan SPSS 16 for windows. Data yang telah diuji jika
berdistribusi normal maka dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya,
namun jika tidak berdistribusi normal maka pengujian datanya
menggunakan uji nonparametric dengan uji Mann-Whitney. Data
berdistribusi normal jika nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 dan
Ho diterima. Hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:
H0 = data berdistribusi normal
H1 = data berdistribusi tidak normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menunjukkan bahwa kelas-
kelas dalam populasi memiliki homogenitas yang sama. Uji
homogenitas ini menggunakan Tests of Homogenety of Variance.
Varian homogen atau sama jika sig > 0,05, sebaliknya jika sig < 0,05
maka varian berbeda. Apabila varian sama atau homogen maka uji
banding t dengan varian homogen, dan sebaliknya jika varian tidak
homogen maka digunakan uji banding t dengan rumus varian tidak
homogen (Sukestiyarno, 2010) . Uji homogenitas dilakukan dengan
menggunakan SPSS 16 for windows. Hipotesis untuk homogenitas
adalah sebagai berikut:
H0 : σ 12=σ 22 (varian sama = kedua kelompok homogen)
2 2
H1 : σ 1 ≠ σ 2 (varian tidak sama = kedua kelompok tidak homogen)
c. Uji Beda Rerata
Uji perbedaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah
kelompok eksperimen (kelompok dengan menggunakan pendekatan
Brain Based Learning) dan kelompok kontrol (kelompok dengan
pembelajaran tanpa pendekatan Brain Based Learning) mempunyai
rata-rata yang seimbang sebelum diberi perlakuan. Pengujian yang
39

digunakan adalah uji-t. Analisis uji beda rata-rata dilakukan jika


kedua populasi berdistribusi normal dan homogen, ketika populasi
tidak berdistribusi normal uji yang digunakan adalah uji beda rata-
rata nonparametric. Uji-t dilakukan dengan menggunkan program
SPSS 16.00 for windows. Rataan kedua sampel sama jika sig > 5%, jika
sebaliknya maka rataan tidak sama. Hasil ini akan terlihat apakah
rata-rata kemampuan siswa dari kedua sampel sama atau tidak.
Hipotesis uji-t adalah sebagai berikut:
H0 : µ1 = µ2 (rata-rata kedua sampel sama)
H1 : µ1 ≠ µ2 (rata-rata kedua sampel tidak sama)

3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji independent
sample t test. Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui hasil akhir dari
penelitian apakah H0 diterima atau ditolak. Pengujian ini dengan taraf
signifikan 0,05. Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan terima H1,
sedangkan nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima dan menolak H1.
Berikut adalah hipotesis dalam penelitian ini.
a. Hipotesis 1
H0 : µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan keaktifan belajar siswa,
sehingga pendekatan Brain Based Learning tidak
berpengaruh terhadap keaktifan belajar matematika
materi bangun ruang sisi datar siswa kelas VIIIE SMP
Negeri 3 Suruh.)
H1 : µ1 ≠ µ2 (ada perbedaan keaktifan belajar siswa, sehingga
pendekatan Brain Based Learning berpengaruh
terhadap keaktifan belajar matematika materi
bangun ruang sisi datar siswa kelas VIIIE SMP Negeri
3 Suruh.)
b. Hipotesis 2
H0 : µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan hasil belajar siswa, sehingga
pendekatan Brain Based Learning tidak berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika materi bangun
ruang sisi datar siswa kelas VIIIE SMP Negeri 3
Suruh.)
H1 : µ1 ≠ µ2 (ada perbedaan hasil belajar siswa, sehingga
pendekatan Brain Based Learning berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika materi bangun
40

ruang sisi datar siswa kelas VIIIE SMP Negeri 3


Suruh.)

Anda mungkin juga menyukai