40
41
Tabel 21
Kategori Angket Keaktifan Belajar Siswa
No Kategori Batas Bawah Batas Atas Interval
1 Tinggi 173 204 173 ≤ x ≤ 204
2 Sedang 157 173 157 ≤ x < 173
3 Rendah 124 157 124 ≤ x < 157
Gambar 3.
Grafik Distribusi Normal Angket Keaktifan Belajar Siswa
Kelas Eksperimen
44
Gambar 4.
Grafik Distribusi Normal Angket Keaktifan Belajar Siswa
Kelas Kontrol
yaitu rendah, cukup, dan tinggi. Tabel 27 adalah hasil analisis deskriptif
gabungan nilai pretest hasil belajar matematika siswa.
Tabel 27
Hasil Analisis Deskriptif Gabungan Nilai Pretest Hasil Belajar
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretest_gabungan 65 34 79 64.48 9.729
Valid N (listwise) 65
Tabel 29
Kategori Nilai Pretest Hasil Belajar
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Interval Kategori
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
69 ≤ x ≤ 79 Tinggi 10 29,41% 13 41,94%
60 ≤ x < 69 Sedang 16 47,06% 11 35,48%
34 ≤ x < 60 Rendah 8 23,53% 7 22,58%
Gambar 5.
Grafik Distribusi Normal Nilai Pretest Hasil Belajar
Kelas Eksperimen
Gambar 6.
Grafik Distribusi Normal Nilai Pretest Hasil Belajar
Kelas Kontrol
50
Tabel 32
Hasil Uji Beda Rata-rata Nilai Pretest Hasil Belajar
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
Std.
Mean Error
Sig. (2- Differe Differe
F Sig. t df tailed) nce nce
Nilai_ Equal
pretest variances 3.910 0.052 0.132 63 0.895 0.322 2.435
assumed
Equal
variances
0.130 53.701 0.897 0.322 2.473
not
assumed
Tabel 33
Hasil Analisis Deskriptif Angket Keaktifan Belajar Siswa
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Eksperimen 34 154 204 174.68 12.318
Kontrol 31 144 195 167.84 12.951
Valid N (listwise) 31
sebesar 171,42 dan standar deviasi (std. deviation) yaitu sebesar 12,989
sehingga dapat ditentukan interval angket keaktifan belajar siswa
sebagai berikut:
Batas 1 = mean +¿ (0,5 ×standar deviasi)
= 171,42 +¿ (0,5 × 12,989)
= 171,42 +¿ 6.49
= 177, 91
= dibulatkan menjadi 178
Batas 2 = mean −¿ (0,5 ×standar deviasi)
= 171,42 −¿ (0,5 × 12,989)
= 171,42 – 6,49
= 164,93
= dibulatkan menjadi 165
Tabel 35
Kategori Angket Keaktifan Belajar Siswa
No Kategori Batas Bawah Batas Atas Interval
1 Tinggi 178 204 178 ≤ x ≤ 204
2 Sedang 165 178 165 ≤ x < 178
3 Rendah 144 165 144 ≤ x < 165
Gambar 7.
Grafik Distribusi Normal Angket Keaktifan Belajar Siswa
Kelas Eksperimen
Gambar 8.
Grafik Distribusi Normal Angket Keaktifan Belajar Siswa
Kelas Kontrol
Tabel 44
Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest Hasil Belajar
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Eksperimen 0.860 31 0.001
Kontrol 0.959 31 0.266
0.027 1 63 0.871
Tabel 46
Hasil Uji Mann Whitney U Nilai Posttest Hasil Belajar
Nilai_posttest
Mann-Whitney U 367.000
Wilcoxon W 863.000
Z -2.108
Asymp. Sig. (2-tailed) .035
2. Hipotesis 2
Hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih baik
dibandingkan dengan keaktifan belajar kelas kontrol. Hal ini terlihat pada
uji beda rata-rata yaitu dengan uji nonparametric karena data tidak
63
E. Hasil Temuan
Berdasarkan hasil temuan yang dirasakan peneliti yaitu siswa yang
diajar dengan pendekatan Brain Based Learning terlihat lebih aktif dan antusias
mengikuti pelajaran, siswa mau menjawab ketika guru bertanya, dalam diskusi
kelompok terlihat siswa aktif dengan teman kelompoknya untuk membahas
lembar diskusi yang diberikan oleh guru dibanding dengan kelas yang diajar
dengan ceramah. Tetapi selama proses pembelajaran berlangsung tidak ada
siswa yang bertanya, siswa malu bertanya ketika guru melontarkan ada yang
mau bertanya. Proses pembelajaran kurang optimal karena mengejar materi.
64
Siswa yang diajar dengan pendekatan Brain Based Learning dan kelas
ceramah terlihat antusias mengikuti pelajaran, karena guru memberikan materi
yang menarik, jadi siswa tertarik untuk belajar. Materi mudah dipahami.
Selama proses pembelajaran dengan pendekatan Brain Based Learning siswa
dilatih untuk mengerjakan soal kelompok. Kemudian setelah itu siswa diberikan
soal yang setingkat lebih rumit untuk dikerjakan individu. Berdasar hal tersebut
siswa terlatih kemampuannya dan menjadikan hasil belajar mereka meningkat.