Anda di halaman 1dari 5

Pertimbangan penyesuaian langkah-langkah kesehatan

masyarakat dan sosial dalam konteks COVID-19


Panduan interim
16 April 2020

Latar Belakang Sejumlah negara telah menerapkan langkah-langkah


kesehatan masyarakat dan sosial (LKMS) berskala besar
Negara-negara di seluruh dunia menerapkan sejumlah lainnya, seperti pembatasan pergerakan, peliburan
langkah pengendalian untuk melakukan persiapan dan sekolah dan tempat usaha, karantina wilayah geografi, dan
tanggapan yang komprehensif untuk COVID-19. Tujuan pembatasan perjalanan. Langkah-langkah ini terkadang
keseluruhan strategi respons COVID-19 global WHO1 disebut sebagai “lockdown” atau “shutdown”.
adalah agar semua negara mengendalikan pandemi ini
dengan cara menahan penularan dan menurunkan Penilaian dampak LKMS COVID-19 pada kesehatan
kematian akibat COVID-19, dengan tujuan akhir masyarakat belum tersedia tetapi penilaian tersebut
diperlukan. Penilaian tersebut perlu mempertimbangkan
mencapai dan menjaga tingkat penularan yang rendah
atau tidak ada penularan. Berdasarkan epidemiologi konsekuensi-konsekuensi sosial dan beban ekonomi
setempat, beberapa negara sedang meningkatkan langkah- langkah-langkah tersebut, yang kemungkinan bersifat
langkah kesehatan masyarakat dan sosial, sementara besar. Karena itu, diperlukan penilaian risiko yang teliti
negara-negara lain mempertimbangkan atau melakukan dan pendekatan bertahap untuk menyeimbangkan manfaat
penurunan langkah-langkah ini. dan kemungkinan kerugian yang timbul dari penyesuaian
langkah-langkah tersebut agar tidak terjadi lonjakan
Meskipun tujuan semua negara adalah menekan penularan kembali kasus COVID-19 dan membahayakan kesehatan
dan menyediakan perawatan bagi semua pasien, intensitas populasi. Sebelum intervensi obat-obatan yang spesifik
penerapan langkah-langkah pengendalian untuk mencapai dan efektif (seperti terapi dan vaksin) tersedia, negara-
tujuan tersebut – termasuk identifikasi, tes, isolasi, dan negara kemungkinan perlu melonggarkan atau
perawatan untuk semua kasus, pelacakan dan karantina menetapkan kembali LKMS selama pandemi ini.
semua kontak, langkah-langkah kesehatan masyarakat
dan sosial di tingkat individu dan komunitas, dsb. – Keputusan untuk memperketat atau melonggarkan atau
menerapkan kembali LKMS harus didasarkan pada bukti
berbeda-beda, tergantung skenario penularan yang
dihadapi setiap negara (tidak ada kasus, kasus-kasus ilmiah dan pengalaman langsung serta
pertama, klaster kasus, atau penularan masyarakat).2 mempertimbangkan faktor-faktor kritis lain seperti faktor
ekonomi, keamanan, hak asasi manusia, keamanan
Latar Belakang pangan, dan pandangan serta kepatuhan masyarakat
terhadap langkah-langkah ini.
Langkah-langkah kesehatan masyarakat mencakup
Langkah-langkah individual, seperti penggunaan masker
langkah-langkah perlindungan diri (membersihkan
untuk orang-orang yang menunjukkan gejala,4 isolasi dan
tangan, etika bersin dan batuk), lingkungan, penjagaan
pengobatan orang-orang yang sakit, dan langkah-langkah
jarak fisik, dan terkait perjalanan. Langkah penjagaan
kebersihan (kebersihan tangan, etiket bersin dan batuk)
jarak fisik berlaku bagi individu (seperti isolasi kasus dan
harus tetap dijalankan.
karantina kontak) atau masyarakat, kelompok-kelompok
masyarakat tertentu, atau populasi secara keseluruhan. Dokumen ini diperuntukkan bagi badan-badan dan
Sebagian atau semua langkah ini dapat dilakukan pengambil-pengambil keputusan nasional di negara-
bersamaan. negara yang telah memulai LKMS berskala besar dan
sedang mempertimbangkan menyesuaikan LKMS
WHO merekomendasikan agar semua kasus suspek
tersebut. Dokumen ini memberikan panduan untuk
diidentifikasi, dites, diisolasi, dan dirawat, sedangkan
menjalankan penyesuaian LKMS sambil sambil
kontak-kontaknya diidentifikasi, dilacak, dan
mengelola risiko lonjakan kembali kasus.
dikarantina.3
Ramadan aman dalam keadaan COVID-19

Skenario 1. Apa kemungkinan dampak risiko lonjakan


kembali kasus akibat penyesuaian LKMS?
WHO telah menetapkan empat skenario penularan yang 2. Apakah sistem kesehatan dapat
menggambarkan dinamika epidemi ini: tidak ada kasus mengidentifikasi, mengisolasi, dan merawat
yang dilaporkan (terlepas dari apakah memang tidak ada kasus dan mengarantina kontak?
kasus atau tidak ada kasus yang terdeteksi), kasus 3. Apakah sistem kesehatan mampu segera
sporadis, klaster kasus, dan penularan masyarakat.2 mendeteksi lonjakan kembali kasus?
Situasi penularan suatu negara atau wilayah dapat 4. Apakah sistem kesehatan dapat menyerap beban
berubah-ubah (baik naik maupun turun) sementara situasi pasien tambahan dan memberikan perawatan
yang berbeda-beda dialami di tingkat daerah. Setiap medis jika terjadi lonjakan kembali?
skenario penularan memerlukan pendekatan pengendalian
khusus di tingkat pemerintahan terrendah.2 Penilaian risiko harus didasarkan pada indikator-indikator
berikut:
Meskipun perkembangan ke depan pandemi ini belum
diketahui, ketiga hasil berikut ini dapat dijadikan 1. Faktor-faktor epidemiologis: insidensi kasus
perkiraan: COVID-19 konfirmasi dan kemungkinan
(probable); tingkat rawat inap di rumah sakit dan
i. penghentian penuh penularan antarmanusia; UGD; jumlah kematian; proporsi hasil tes
ii. gelombang-gelombang (besar maupun kecil) positif; hasil tes serologis (jika asai yang andal
epidemi yang pasang surut; dan tersedia). a
iii. penularan tingkat rendah berkelanjutan. 2. Kapasitas pelayanan kesehatan: fungsi sistem
kesehatan (rumah sakit dan bukan rumah sakit)
Berdasarkan bukti yang ada saat ini, skenario yang paling dan kapasitas sistem kesehatan (rawat inap dan
mungkin adalah skenario di mana terjadi gelombang- pemulangan), tenaga kesehatan, kapasitas tempat
gelombang epidemi pasang surut dengan sela-sela tidur UGD dan bukan UGD, triase di fasilitas
penularan tingkat rendah. Panduan ini dikembangkan di pelayanan kesehatan, persediaan alat
dalam konteks skenario-skenario ini dan akan diperbarui perlindungan diri, pengobatan pasien COVID-19
seiring berkembangnya pemahaman akan dinamika dan bukan COVID-19 sesuai standar nasional
pandemi ini. dan standar perawatan krisis; angkatan tenaga

Penilaian risiko
kesehatan.
3. Kapasitas kesehatan masyarakat: tingkat
Keputusan untuk memberlakukan, mengadaptasi, identifikasi dan tes kasus suspek baru, isolasi
menghentikan LKMS harus didasarkan pada penilaian kasus konfirmasi baru, identifikasi dan karantina
risiko bermetodologi standar5 guna menyeimbangkan kontak, jumlah tim tanggap cepat kesehatan
risiko pelonggaran langkah, kapasitas mendeteksi masyarakat untuk mengidentifikasi kasus suspek
lonjakan kembali kasus, kapasitas mengelola jumlah dan klaster.
pasien tambahan di fasilitas pelayanan kesehatan atau 4. Ketersediaan intervensi farmasi yang efektif:
tempat-tempat lain, dan kemampuan menerapkan kembali Saat ini belum ada obat atau vaksin khusus
LKMS jika diperlukan. Penilaian risiko nasional perlu COVID-19. WHO dengan bekerja sama dengan
didukung dan diterapkan melalui penilaian risiko tingkat mitra-mitra internasional sedang menjalankan
daerah atau bahkan masyarakat, karena penularan protokol uji klinis untuk mengembangkan
COVID-19 di suatu negara biasanya tidak homogen. pengobatan dan vaksin khusus6 untuk COVID-
19. Ketersediaan alat-alat farmasi yang aman dan
Penilaian risiko harus menjawab pertanyaan-pertanyaan efektif di masa mendatang akan menjadi faktor
berikut: penting dalam keputusan penerapan atau
penghentian LKMS.

-2-
a
WHO bekerja dengan mitra-mitra global untuk langkah-langkah dilonggarkan dan membantu
memahami sero-epidemiologi COVID-19 dan tingkat menentukan langkah-langkah apa yang paling sesuai
imunitas pada poulasi untuk mendukung pengambilan bagi kelompok usia yang paling terdampak.
kebijakan. Mengetahui proporsi individu yang https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-
kemungkinan imun berdasarkan kelompok usia dapat coronavirus- 2019/technical-guidance/early-
membantu perkiraan risiko lonjakan kembali setelah investigations
Ramadan aman dalam keadaan COVID-19

Prinsip-prinsip dasar dalam Implementasi penyesuaian langkah-langkah


mempertimbangkan penyesuaian langkah- kesehatan masyarakat dan sosial
langkah kesehatan masyarakat dan sosial Penyesuaian LKMS, termasuk pembatasan pergerakan
Memutuskan langkah-langkah mana yang dapat berskala besar, harus meminimalisasi risiko lonjakan
dihentikan dan bagaimana urutannya harus didasarkan kembali kasus COVID-19:
pada sejumlah pertimbangan: 1. Penularan COVID-19 dikendalikan hingga ke
tingkat kasus sporadis dan klaster kasus yang
• Penyesuaian langkah tidak boleh dilakukan
kesemuanya berasal dari kontak atau kejadian impor
bersamaan, melainkan perlu dipertimbangkan di
yang diketahui; sekurang-kurangnya, jumlah kasus
tingkat daerah, mulai dari wilayah-wilayah
baru diturunkan ke tingkat yang dapat dikelola oleh
dengan insidensi paling rendah. Langkah-
sistem kesehatan sesuai kapasitas pelayanan
langkah individu dasar (seperti isolasi dan
kesehatan.
perawatan kasus suspek dan konfirmasi,
karantina kontak, menjaga kebersihan tangan, Penularan dapat dikendalikan melalui dua
dan menjalankan etika bersin dan batuk) harus pendekatan yang saling melengkapi: (i) memutus
tetap dijalankan. rantai penularan dengan cara mendeteksi, mengetes,
• Pada prinsipnya, langkah-langkah dapat mengisolasi, dan mengobati kasus dan mengarantina
dihentikan dengan terkendali, perlahan, dan kontak dan (ii) memantau titik-titik pusat penyebaran
bertahap saat sudah memungkinkan, misalnya penyakit ini melalui surveilans penyakit saluran
dengan jeda sepanjang dua minggu (yaitu masa pernapasan atau penyakit serupa influenza, yang
inkubasi virus ini) untuk mengidentifikasi dilengkapi dengan survei serologis.
dampak merugikan. Jeda waktu antara
pelonggaran satu langkah dengan pelonggaran 2. Kapasitas angkatan tenaga kesehatan masyarakat
langkah lainnya sangat bergantung pada kualitas dan sistem kesehatan yang ada memadai agar
sistem surveilans dan kemampuan mengukur dapat dilakukan pergeseran dari deteksi dan
dampaknya. pengobatan terfokus pada kasus-kasus serius ke
• Jika tidak ada bukti ilmiah mengenai efikasi deteksi dan isolasi semua kasus tanpa memandang
setiap langkah secara relatif dan sendiri-sendiri, tingkat keparahan dan terlepas dari penularan terjadi
langkah yang paling diterima dan paling secara lokal atau melalui impor:
mungkin dilakukan serta yang memberikan • Pastikan ada sistem untuk mengidentifikasi
konsekuensi negatif paling sedikit dapat menjadi dan memutus rantai penularan melalui
langkah pertama yang diterapkan dan langkah deteksi, tes, isolasi, dan perawatan semua
terakhir yang dihentikan. Ketentuan ini juga kasus. Diperlukan angkatan tenaga
merupakan sebuah prinsip secara umum. kesehatan yang cukup dan terlatih untuk
• Perlindungan bagi populasi rentan harus menjadi menemukan kasus, mengetes kasus, dan
fokus keputusan mempertahankan atau merawat semua kasus di fasilitas-fasilitas
menghentikan suatu langkah. pelayanan kesehatan (WHO
• Beberapa langkah (seperti penutupan tempat merekomendasikan agar kasus diisolasi di
usaha) dapat dihentikan di tempat-tempat dengan bangsal khusus di dalam fasilitas pelayanan
kepadatan penduduk yang lebih rendah kesehatan, di fasilitas COVID-19 khusus,7
(pedesaan atau perkotaan, kota berukuran atau di rumah dengan dukungan yang
kecil/sedang atau kota besar, pertokoan kecil cukup).8
atau mal perbelanjaan), dan dapat dihentikan • Untuk setiap kasus, diperlukan tenaga yang
bagi sebagian angkatan kerja sebelum seluruh cukup untuk mengidentifikasi dan
angkatan kerja diizinkan kembali menjalankan memantau kontak, serta fasilitas untuk
usaha. karantina kontak.9 Pemantauan kontak dapat
dilakukan melalui kontak dunia maya setiap
hari dari tenaga sukarelawan masyarakat,
telepon, atau perpesanan.
• Angkatan tenaga kesehatan dan kapasitas
rumah sakit perlu dinilai, dan mungkin
ditingkatkan dan dipastikan tersedia untuk
menghadapi lonjakan kembali jumlah kasus.

-3-
Ramadan aman dalam keadaan COVID-19

Tenaga kerja perlu dilatih dan diberi alat guna mengurangi risiko bagi para pelaku perjalanan,
perlindungan diri yang sesuai. seperti penumpang dan pengelola fasilitas, serta
• Sistem informasi yang kuat diperlukan petugas operasional sisi udara (airside) dan
untuk menilai risiko, mengukur kinerja keamanan15.
respons, dan mengevaluasi kemajuan.
6. Masyarakat sepenuhnya dilibatkan16 dan
3. Risiko wabah di tempat-tempat yang sangat memahami bahwa transisi dari pembatasan
rentan diminimalisasi, yang berarti semua pergerakan berskala besar dan LKMS, dari
pendorong atau penguat utama penularan COVID-19 mendeteksi dan mengobati kasus serius ke
harus sudah teridentifikasi dan ada langkah-langkah mendeteksi dan mengisolasi semua kasus, merupakan
yang sesuai untuk memaksimalisasi penjagaan jarak ‘normalitas yang baru’, di mana langkah-langkah
fisik dan meminimalisasi risiko wabah baru. pencegahan akan tetap dijalankan. Masyarakat juga
• Pengurangan penularan nosokomial (seperti perlu memahami bahwa semua orang memiliki peran
pencegahan dan pengendalian infeksi yang penting dalam mencegah lonjakan kembali jumlah
sesuai di fasilitas-fasilitas pelayanan kasus.
kesehatan,10 termasuk triase dan skrining
• Masyarakat umum harus diberi informasi
pasien parah, langkah-langkah pencegahan
dan diajak berkonsultasi secara berkala
dan pengendalian infeksi yang sesuai di
tentang waktu dan cara implementasi atau
tempat-tempat perawatan di rumah.11
penghentian LKMS.
• Cegah penularan di tempat-tempat terbatas
di mana penjagaan jarak fisik yang cukup • Masyarakat umum perlu diberdayakan dan
tidak dapat dilakukan dan tempat-tempat dalam keadaan tertentu akan menjadi
berventilasi terbatas (seperti bioskop, teater, penting bagi implementasi LKMS serta
klub malam, bar, restoran, dan pusat berkontribusi pada mitigasi dampak sosial
kebugaran). dan ekonomi langkah-langkah tertentu
• Tingkatkan penjagaan jarak fisik di tempat- (seperti rantai persediaan pangan
tempat umum yang ramai (seperti masyarakat).
transportasi umum, pasar swalayan, pasar,
universitas dan sekolah, tempat • Wabah informasi yang terkait dengan setiap
peribadahan, perkumpulan massal seperti epidemi harus dikelola di semua tingkatan
acara olahraga, dll.).12 respons. Informasi yang tepat penting
diberikan pada waktu yang tepat kepada
4. Langkah-langkah pencegahan dijalankan di orang yang tepat melalui saluran-saluran
tempat kerja, termasuk arahan yang sesuai dan terpercaya (seperti pemimpin masyarakat,
kapasitas mempromosikan dan memungkinkan dokter keluarga, dan orang-orang yang
langkah-langkah standar pencegahan COVID-19 berpengaruh sosial). Informasi tersebut
dalam hal penjagaan jarak fisik, cuci tangan, etika harus menjelaskan situasi, intervensi, dan
bersin dan batuk, dan mungkin juga pemantauan suhu rencana respons sambil mengindikasikan
tubuh. Bekerja dari jarak jauh, jadwal kerja bergilir, durasi langkah-langkah diterapkan.
dan praktik-praktik lain perlu didorong guna Komunikasi ini penting bukan hanya bagi
mengurangi keramaian.13 kepatuhan pada langkah-langkah kesehatan
masyarakat melainkan juga pengembangan
5. Kelola risiko ekspor dan impor kasus dari
langkah-langkah sosial adaptif.
komunitas-komunitas berisiko penularan tinggi.
Tindakan ini dapat dilakukan dengan menganalisis
kemungkinan asal dan rute impor, situasi
epidemiologis area-area asal dan tujuan, dan langkah-
langkah deteksi cepat dan tatalaksana kasus suspek
WHO terus memantau perubahan situasi ini yang dapat
pada orang-orang yang bepergian baik di titik
memengaruhi isi panduan interim ini. Jika ada faktor yang
keberangkatan maupun tujuan.14 Hal ini meliputi berubah, WHO akan menerbitkan pemutakhiran lebih
skrining keluar dan masuk dan kapasitas isolasi lanjut. Jika tidak, masa berlaku panduan sementara ini
pelaku perjalanan yang sakit, serta kapasitas akan habis 2 tahun setelah tanggal penerbitan.
karantina orang-orang yang tiba dari area-area di
mana terjadi penularan komunitas. Penting juga
dipertimbangkan dengan menggandeng berbagai
sektor langkah-langkah yang dapat diambil di
bandar-bandar udara atau titik-titik masuk perbatasan

-4-
Pertimbangan penyesuaian langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial dalam konteks COVID-19

Referensi individuals- in-the-context-of-containment-for-


coronavirus- disease-(covid-19)
10. Infection prevention and control during health
1. Strategic preparedness and response plan for the care when COVID-19is suspected
new coronavirus. https://www.who.int/publications-
https://www.who.int/publications-detail/covid-19- detail/infection- prevention-and-control-during-
strategy-update-13-april-2020 health-care-when- novel-coronavirus-(ncov)-
2. Critical preparedness, readiness and response infection-is-suspected- 20200125
actions for COVID-19
11. Infection Prevention and Control guidance for
https://www.who.int/publications-detail/critical-
long-term care facilities in the context of
preparedness-readiness-and-response-actions-for-
COVID- 19
covid-19
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665
3. Considerations in the investigation of cases and
/33 1508/WHO-2019-nCoV-
clusters of COVID-19 https://www.who.int/who-
IPC_long_term_care- 2020.1-eng.pdf
documents-detail/considerations-in-the-
investigation-of-cases-and-clusters-of-covid-19 12. Key planning recommendations for Mass
4. Advice on the use of masks in the context of Gatherings in the context of the current
COVID-19 https://www.who.int/publications- COVID-19 outbreak
detail/advice-on-the-use-of-masks-in-the- https://web-prod.who.int/publications-
community-during-home-care-and-in-healthcare- detail/key-planning-recommendations-for-
settings-in-the-context-of-the-novel-coronavirus- mass- gatherings-in-the-context-of-the-current-
(2019-ncov)-outbreak covid-19- outbreak
5. Rapid risk assessment of acute public health events 13. Getting your workplace ready for COVID-19
https://www.who.int/csr/resources/publications/H https://www.who.int/docs/default-
S E_GAR_ARO_2012_1/en/ source/coronaviruse/advice-for-workplace-
6. Coronavirus disease (COVID-2019) R&D clean- 19-03-2020.pdf
https://www.who.int/blueprint/priority- 14. Management of ill travellers at Points of Entry
diseases/key-action/novel-coronavirus/en/ (international airports, seaports, and ground
7. Operational considerations for case management crossings) in the context of COVID-19
of COVID-19 in health facility and community https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/3 /33 1512/WHO-2019-nCoV-POEmgmt-
3 1492/WHO-2019-nCoV-HCF_operations- 2020.2-eng.pdf
2020.1- eng.pdf 15. Airport Council International. Airport
8. Home care for patients with COVID-19 operational practice. Examples for managing
presenting with mild symptoms and management COVID-19. ACI, 2020.
of their contacts https://store.aci.aero/wp-
https://www.who.int/publications- detail/home- content/uploads/2020/04/Airport-Operational-
care-for-patients-with-suspected- novel- Practice-Examples-for-Managing-
coronavirus-(ncov)-infection-presenting- with- COVID19.pdf
mild-symptoms-and-management-of-contacts 16. Risk Communication and Community
Engagement (RCCE) Action Plan Guidance
9. Considerations for quarantine of individuals in the COVID-19 Preparedness and Response
context of containment for coronavirus disease https://www.who.int/publications-detail/risk-
(COVID-19) https://www.who.int/publications- communication-and-community-engagement-
detail/considerations-for-quarantine-of- (rcce)-action-plan-guidance

© World Health Organization 2020. Sebagian hak dilindungi. Karya ini tersedia di bawah lisensi CC BY-NC-SA 3.0 IGO.

Nomor referensi WHO: WHO/2019-nCoV/Adjusting_PH_measures/2020.1

-5-

Anda mungkin juga menyukai