Anda di halaman 1dari 2

3.

4 Diagnosa Penyakit akibat kerja


Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah suatu penyakit atau keadaan kesehatan yang diakibatkan
oleh rutinitas pekerjaan atau lingkungan kerja. PAK dapat ditimbulkan dari berbagai faktor
contohnya dari faktor pekerjaan itu sendiri, proses kerja, alat kerja yang dipakai, lingkungan
kerja dan juga bahan yang dipakai untuk bekerja.

Diagnosis PAK menjadi challenge tersendiri karena ada faktor perancunya. Sebuah low back
pain yang terjadi pada pekerja, bisa saja tidak diakibatkan oleh pekerjaannya tapi malah
diakibatkan oleh aktivitas di rumah karena dia pedagang air galon dan tabung gas. Hal
tersebut sangat berbeda dengan kecelakaan kerja karena akibat dari kecelakaan kerja itu
langsung terjadi sehingga kita bisa langsung menilai apakah kecelakaan tersebut
digolongkan sebagai kecelakaan kerja atau bukan.

Dalam mendiagnosa PAK harus dilakukan 7 langkah diagnosis yang menjadi pedoman.
Langkah langkah tersebut adalah :
1. Menentukan diagnosis klinis
Dalam mendiagnosis suatu penyakit harus melalui beberapa tahapan yaitu:
- Anamnesis, yang terdiri dari keluhan utama, riwayat perjalanan penyakit saat ini,
riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit dahulu, dan riwayat reproduksi
wanita ditanyakan kepada pasien secara lengkap dan mendetail.
- Pemeriksaan fisik, dilakukan untuk menentukan kelainan suatu sistem atau organ
tubuh dengan menggunakan 4 cara yaitu inspeksi (melihat), palpasi (meraba),
perkusi (mengetuk) dan auskultasi ( mendengar menggunakan alat stetoskop).
- Pemeriksaan penunjang, juga dilakuakn untuk memperkuat diagnosis yang
dihasilkan dari pemeriksaan fisik.
2. Menentukan Pajanan
Merupakan faktor risiko atau bahaya yang ada di tempat kerja. Beberapa pajanan
dapat menimbulkan suatu penyakit . Sehinhgga dokter akan memperoleh informasi
pajanan yang dialami atau pernah dialami pekerja . Untuk memperoleh informasi
tersebut, dilakukan anamnesis pekerjaan yang lengkap, mencakup:
- Deskripsi semua pekerjaan secara kronologis dan pajanan yang dialami
(pekerjaan terdahulu sampai saat ini).
- Periode waktu melakukan masing-masing pekerjaan.
- Produk yang dihasilkan.
- Bahan yang digunakan
- Cara bekerja
- Proses kerja.
- riwayat kecelakaan kerja (tumpahan bahan kimia). Alat Pelindung Diri (APD) yang
digunakan. Informasi tersebut semakin bernilai, bila ditunjang dengan data yang
objektif, seperti MSDS (Material Safety Data Sheet) dari bahan yang digunakan
dan catatan perusahaan mengenai informasi tersebut diatas.
3. Menentukan hubungan antara pajanan dengan penyakit
Pajanan yang teridentifikasi berdasarkan evidence based dihubungkan dengan
penyakit yang dialami. Hubungan pajanan dengan diagnosis klinis dipengaruhi oleh
waktu timbulnya gejala setelah terpajan oleh bahan tertentu. Penyakit lebih sering
timbul apabila berada di tempat kerja dan berkurang saat libur atau cuti. Hasil
pemeriksaan pra-kerja dan berkala dapat digunakan sebagai salah satu data untuk
menentukan penyakit berhubungan dengan pekerjaannya.
4. Menentukan besarnya pajanan
Penentuan besarnya pajanan dapat dilakukan secara kuantitatif dengan melihat
data pengukuran lingkungan dan masa kerja atau secara kualitatif dengan
mengamati cara kerja pekerja.
5. Menentukan faktor peranan individu
Peranan individu yang dimaksud adalah faktor yang mempercepat terjadinya
penyakit akibat kerja atau juga menurunkan kemungkinan penyakit akibat hubungan
kerja yang seperti genetik atau juga kurang tertib dalam menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD).
6. Menentukan faktor lain diluar pekerjaan
Penyakit yang timbul mungkin disebabkan oleh pajanan yang sama di luar tempat
kerja sehingga perlu informasi tentang kegiatan yang dilakukan di luar tempat kerja
seperti hobi, pekerjaan rumah dan pekerjaan sampingan.
7. Menentukan Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
Berdasarkan enam langkah diatas, dibuat kesimpulan penyakit yang diderita oleh
pekerja adalah penyakit akibat kerja atau bukan penyakit akibat kerja.

Tanpa 7 langkah diagnosis diatas, Penyakit Akibat Kerja tidak dapat ditegakkan.
Sehingga pemeriksaan dari segala aspek lingkungan, penderita dan pajanan dapat
saling berhubungan hingga dapat didiagnosis sebagai penyakit akibat kerja (PAK).

Anda mungkin juga menyukai