Anda di halaman 1dari 6

STRUKTUR SEL

Laporan Praktikum Biologi

Nama : Sylvia Salim


Kelas : XI IPA / 23

SMA Kemurnian II
Komp. Green Ville Blok Q 209,
Duri Kepa, Kec. Kebon Jeruk
Jakarta Barat
2019/2020
I. Tujuan
1. Mengamati sel tumbuhan dan hewan.
2. Membuat preparat segar jaringan tumbuhan dan hewan dengan baik dan benar.

II. Dasar Teori


Sel berasal dari bahasa Yunani yaitu kytos atau sel, bahasa latin cella atau ruang
kosong. Istilah sel pertama kali digunakan oleh Robert Hooke pada waktu
mengamati irisan gabus dengan menggunakan mikroskop, ia melihat irisan tersebut
terdiri atas ruang-ruang kecil yang terbentuk seperti kotak.
Sel merupakan satuan dasar struktural dan fungsional yang terdapat dalam
organisme hidup. Mahkluk hidup terdiri atas sel-sel. Mahkluk hidup yang terdiri
atas satu macam sel disebut mahkluk hidup yang bersel tunggal (uniseluler)  dan
mahkluk hidup yang bersel banyak (multiseluler). Pada makhluk hidup bersel
tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu sendiri sedangkan pada
makhluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan itu dapat dilakukan oleh
kelompok sel-sel yang berbeda, walaupun masih ada fungsi-fungsi kehidupan yang
dilakukan oleh semua sel.
Secara umum sel pada mahkluk hidup terdiri atas membran plasma, sitoplasma,
dan organel-organel. Masing-masing dari bagian-bagian tersebut tentulah memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Berikut fungsi bagian-bagian tersebut :
a) Nukleus (inti sel) berfungsi tempat mengatur aktivitas sel dan merupakan
pembawa sifat keturunan. Nukleus mengandung sebagian besar gen yang
mengontrol sel eukariotik (sebagian gen terletak di dalam mitokondria dan
kloroplas).
b) Selaput plasma (membran plasma) merupakan batas kehidupan, batas yang
memisahkan sel hidup dengan sekelilingnya yang mati. Selaput
plasma berfungsi mengatur pengambilan material dari lingkungannya dan
mengatur keluar masuknya material.
c) Nukleolus berfungsi sebagai tempat mensintesis berbagai macam molekul.
d) Sitoplasma disebut juga plasma sel. Sitoplasma berada di dalam sistem koloid
kompleks, sebagian besar adalah air yang di dalamnya terlarut molekul-
molekul kecil maupun besar (makromolekul), ion-ion, dan bahan hidup atau
organel-organel.
e) Mitokondria  merupakan tempat respirasi seluler, proses katabolik yang
menghasilkan ATP dengan mengekstraksi energi dari gula, lemak, dan bahan
bakar lain dengan bantuan oksigen. Mitokondria dijumpai pada hampir semua
sel eukariotik.
f) Plastida sebagai zat warna atau pigmen. Misalnya pigmen hijau, plastida
tersebut bernama kloroplas. Kloroplas yang hanya terdapat pada tumbuhan
dan algae eukariotik merupakan tempat fotosintesis. Kloroplas ini mengubah
energi surya menjadi energi kimiawi dengan menyerap cahaya matahari dan
menggunakannya untuk menjalankan sintesis senyawa organik dari
karbondioksida dan air.
g) Vakuola merupakan kantung terikat membran yang di dalam sel dan
merupakan tempat penyimpanan senyawa organik. Selain itu juga merupakan
tempat penimbunan ion anorganik yang utama dari sel tumbuhan.
h) Badan golgi terbentuk oleh susunan lempengan kantong-kantong yang khas
dikelilingi membran. Lempengan kantong ini disebut sisterna.
i) Sentrosoma dengan sentriol berhubungan dengan pembelahan sel.
j) Ribosom merupakan tempat sel yang membuat protein. Ribosom membangun
protein dalam dua lokasi sitoplasmik yaitu ribosom bebas dan ribosom terikat.
k) Lisosom merupakan kantung terikat membran dari enzim hidrolitik yang
digunakan oleh sel untuk mencerna makromolekul. Lisosom berfungsi dalam
pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.
l) Retikulum endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian
banyak sehingga retikulum endoplasmik ini meliputi separuh lebih dari total
membran dalam sel-sel eukariotik. RE terbagi menjadi dua yaitu RE kasar dan
halus. Fungsi dari RE kasar sintesis protein, dan RE halus berfungsi dalam
bermacam-macam proses metabolisme, termasuk sintesis lipid, metabolisme
karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun.

Terdapat banyak perbedaan yang terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan
yaitu :

a) Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang kokoh sedangkan pada sel
hewan tidak terdapat dinding sel.
b) Pada sel tumbuhan memiliki plastida sedangkan pada sel hewan tidak
memiliki plastid.
c) Pada sel hewan terdapat sentrosom sedangkan sel tumbuhan tidak terdapat
sentrosom.
d) Pada sel hewan terdapat lisosom sedangkan pada sel tumbuhan tidak terdapat
lisosom.
Bawang merah (Allium cepal) merupakan sejenis tanaman umbiyang memiliki
beberapa lapisan. Tanaman ini sering digunakan untuk bumbu masakan. Selain itu
bawang merah (Allium cepal) merupakan tanaman yang sering digunakan untuk
pratikum biologi guna mengetahui bentuk sel tumbuhan secara sederhana.
Istilah epithelium berasal dari kata epi yang berarti upon atau di atas dan thele
yang berarti nipple atau punting. Penggunaan istilah epitel meluas untuk semua bentuk
lapisan yang terdiri atas lembaran sel-sel (cellular membrane) baik yang bersifat tembus
cahaya ataupun yang tidak. Dengan berkembangnya pemakaian mikroskop, maka istilah
epitel tidak terbatas pada kumpulan sel yang membentuk membran yang menutupi,
tetapi juga digunakan untuk kelenjar. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian
embriologis yang menyimpulkan bahwa sel-sel epitel pada permukaan tumbuh ke dalam
jaringan pengikat di bawahnya dan berkembang menjadi kelenjar.

III. Metode Percobaan


1. Alat

 Mikroskop  Silet tajam


 Kaca objek (Object Glass)  Pipet tetes
 Kaca penutup (Cover  Kertas tisu
Glass)  Cotton bud

2. Bahan
 Jaringan tumbuhan, yaitu epidermis bawang merah.
 Jaringan hewan, yaitu hati ayam.
 Jaringan manusia, yaitu epitel bagian dalam pipi.
 Larutan lugol
3. Cara Kerja
1. Setitik lugol diteteskan pada kaca objek menggunakan pipet tetes.
2. Jaringan tumbuhan dan hewan disayat setipis mungkin menggunakan silet
yang tajam. Khusus epitel pipi diambil dengan cara dikorek secara hati-
hati menggunakan cotton bud.
3. Untuk epidermis bawang merah diambil dengan cara selapis bawang
merah dipatahkan, lalu ditarik bagian selaput terluarnya.
4. Jaringan-jaringan tersebut kemudian diletakkan diatas kaca objek,
kemudian ditutup dengan kaca penutup.
5. Jaringan-jaringan tersebut diamati dengan mikroskop yang menggunakan
perbesaran 10x40 atau 10x10.
6. Jaringan-jaringan yang telah diamati kemudian digambar.
IV. Hasil Pengamatan
Sumber Epidermis Bawang Hati ayam Epitel Pipi
Merah
Internet

Perbesaran 10x10 10x10 10x40

Hasil

Perbesaran 10x40 10x10 10x10

V. Pembahasan
Bentuk sel epidermis bawang merah yang kami amati umbi dengan
perbesaran 10x40 atau 400 kali, terdapat beberapa sel didalamnya yang
tampak dengan jelas, yaitu dinding sel, sitoplasma dan inti sel. Bentuk selnya
heksagonal yang mana bentuk ini beraturan, hal ini di karenakan bawang
merah mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa, hemiselulosa dan
polisakaridapektat, yang mana ketiga komponen tersebut merupakan polisakarida.
Bentuk sel epitel pipi yang kami amati gagal, kemungkinan dikarenakan dalam
proses pengerukan kurang dalam. Sehingga kami menggunakan sel epitel pipi yang
dibuat oleh guru kami dengan perbesaran 10x10 atau 100 kali, terlihat bahwa
terdapat membran sel yang melindungi sel epitel pipi, yaitu sitoplasma dan inti sel
atau nukleus. Pada sel epitel pipi bentuknya tidak beraturan. Hal ini dikarenakan
pada sel hewan (manusia) tidak memiliki dinding sel, karena dalam dinding sel
terdapat kandungan lignin atau zat kayu yang menyebabkan kaku, apabila
dinding sel terdapat pada sel hewan akan menyebabkan hewan tersebut tidak
bisa bergerak secara aktif. Pernyataan ini adalah salah satu yang membedakan antara
sel hewan dan sel tumbuhan.
Pada pengamatan sel hati ayam yang kami amati, sel membentuk jaringan yang
tidak beraturan dan tidak tampak bagian-bagian selnya. Hal ini disebabkan karena
sel hati ayam tidak memiliki dinding sel dan hanya memiliki membran sel saja.
Pada pengamatan struktur sel, kita menggunakan larutan lugol. Fungsi dari
larutan itu sendiri adalah untuk memberi pewarnaan pada sel tersebut. Sel-sel ini
berwarna putih, jadi jika tidak menggunakan larutan lugol maka sel akan sulit
diamati.

VI. Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Pada dasarnya sel hewan dan
sel tumbuhan memiliki persamaan dasar mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari
bagian sel-selnya. Tetapi ada beberapa perbedaan pada sel hewan dan sel tumbuhan
berdasarkan organelnya. Sel hewan tidak memiliki dinding sel, kloroplas, vakuola
tetapi sel hewan memiliki sentrosom, lisosom dan sentriol. Sedangkan sel tumbuhan
memiliki memiliki dinding sel, vakuola, kloroplas tetapi tidak memiliki sentrosom,
lisosom dan sentriol.
Pada sel tumbuhan ada dinding sel maka bentuknya tetap dan kokoh sedangkan
pada sel hewan tidak memilikinya menjadikan bentuknya berubah-ubah.bentuk
dan struktur sel berbeda antara sel yang satu dengan sel yang lainnya. Pada sel epitel
rongga mulut tidak memiliki dinding sel karena apabila memiliki ia tidak akan bisa
bergerak secara aktif karena tersusun atas polisakarida.

VII. Daftar Pustaka


Irnaningtyas.2016.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta
https://saintif.com/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan/
https://sifaazmi-susilowati.blogspot.com/2011/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_merah
https://www.academia.edu/10052839/sel_epitelium_pipi_dan_allium_cepa
https://www.academia.edu/29655455/LAPORAN_PREPARAT_EPITEL_MULUT
https://www.academia.edu/34970919/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOLOGI_UMU
M_BENTUK_DAN_STRUKTUR_SEL
http://jemberworld.blogspot.com/p/laporan-praktikum-biologi-dasar-bentuk_47.html

Anda mungkin juga menyukai