Askep Komunitas Kel 5
Askep Komunitas Kel 5
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas 2
Dosen Pengajar: Ns. Dely Maria P, M.Kep., Sp., Kep.Kom
Disusun oleh:
Eva Paridah (17.156.01.11.010)
Hilyah Rahmaniyyah Uzhma (17.156.01.11.014)
Ive Hana Ruth Sitepu (17.156.01.11.018)
Magdalena Afilarianty Wonga (17.156.01.11.020)
Naomi Kristi Basauli (17.156.01.11.023)
Reni Lumora Pasaribu (17.156.01.11.027)
Rosdianty Marvia Dewi (17.156.01.11.029)
Wina Sulistia Fitriani (17.156.01.11.041)
Kelompok 5
4A / S1 Ilmu Keperawatan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nya maka kami
kelompok 5 dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang Konsep Populasi Terlantar,
Miskin Dan Tunawisma.
Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Komunitas 2 di STIKes Medistra Indonesia.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini dan selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Konsep Teori
B. Asuhan Keperawatan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Populasi rentan atau populasi beresiko adalah kondisi yang mempengaruhi kondisi
seseorang atau populasi untuk menjadi sakit atau sehat (Kaakinen, Hanson, Birenbaum
dalam Stanhope & Lancaster, 2004).
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk nomor 4 di dunia ini. Bukan tidak
mungkin banyak permasalahan mengenai kehidupan masyarakat indonesia yang harus
segera mendapat perhatian. Dan masalah – masalah itu salah satunya adalah banyaknya
tunawisma atau homeless atau dalam konotasi negative disebut dengan gelandangan
terutama di kota – kota besar. Yang menyebabkan kota terlihat kumuh dan kotor serta
menimbulkan berbagai penyakit dan bencana alam seperti banjir.
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP TEORI
Populasi berasal dari Bahasa latin yaitu populous (rakyat,berarti penduduk). jadi
populasi adalah kumpulan indivudu sejenis indivudu sejenis yang hidup pada suatu
daerah dan waktu tertentu.
Komunitas pada populasi terlantar, Gelandangan adalah orang-orang yang hidup
dalam keadaan tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan yang layak dalam
masyarakat setempat serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di
wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum.
Tuna Wisma adalah orang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap dan layak,
orang yang tidak mempunyai mata pencaharian yang tetap dan layak atau orang yang
berpindah-pindah tempat tinggalnya dan berkeliaran di kota, makan dan minum
disembarangan tempat. Masalah sosial seperti pada populasi terlantar, miskin dan tuna
wisma merupakan fenomena sosial yang tidak bisa dihindari keberadaannya dalam
kehidupan masyarakat, terutama yang berada di daerah perkotaan. Salah satu faktor yang
dominan mempengaruhi perkembangan masalah ini adalah kemiskinan.
Masalah kemiskinan di Indonesia berdampak negatif terhadap meningkatnya arus
urbanisasi dari daerah pedesaan ke kota-kota besar, sehingga terjadi kepadatan penduduk.
Terbatasnya lapangan pekerjaan, pengetahuan dan keterampilan menyebabkan mereka
banyak yang mencari nafkah untuk mempertahankan hidup dan terpaksa menjadi
gelandangan.
Gelandangan atau tunawisma sering dikategorikan sebagai kelompok yang terisolasi,
terpinggirkan, tidak beruntung dan kelompok rentan. Definisi pemerintah tentang
gelandangan atau tuna wisma yang dapat diterima secara luas pada saat sekarang adalah
orang yang kekurangan suatu tempat tinggal permanen pada malam hari, atau yang
memiliki tempat tinggal hanya pada saat malam hari sebagai tempat bermukim sementara
seperti pada fasilitas publik atau tempat – tempat pribadi / swasta yang tidak dirancang
sebagai akomodasi tempat tidur bagi manusia (Situmorang, (Situmorang, 2008 ).
1. KETERLANTARAN
Keterlantaran Berdasarkan Undang-Undang nomor 23 tahun 2001 tentang
perlindungan perlindungan anak, yang dimaksud dimaksud dengan anak terlantar
terlantar adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar baik fisik,
mental, spiritual dan juga sosial.
Anak jalanan merupakan gejala sosial yang muncul akibat krisis pada berbagai
bidang dan menjadi menjadi salah satu contoh nyata dari sekian banyak populasi
terlantar yang ada di Indonesia. Mereka anak-anak dibawah umur 16 tahun yang
sebagian besar hidupnya di jalanan untuk mencari uang.
2. KEMISKINAN
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan
kesehatan.
Secara harafiah (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kemiskinan adalah tidak
berharta benda, tidak mampu mengimbangi kebutuhan hidup standard dan tingkaat
penghasilan rendah.
Kriteria miskin menurut standar Badan Pusat Statistik (Isdijo, W., 2016) adalah
sebagai berikut :
a. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang
b. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan
c. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/ rumbia/ kayu berkualitas rendah/ tembok
tanpa diplester
d. Tidak memiliki fasilitas BAB/ bersama-sama dengan rumah tangga lain
e. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik
f. Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak terlindungi/ sungai/ air hujan
g. Behan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/ arang/ minyak tanah
h. Hanya mengkonsumsi daging/ susu/ ayam dalam satu kali seminggu
i. Hanya membeli satu stel pakaian dalam setahun
j. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari
k. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik
l. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah : petani dengan luas lahan 500
m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan
lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000, - per bulan
m. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga : tidak sekolah/ tidak tamat SD/ tamat
SD
n. Tidak memiliki tabunngan/ barang yang mudah dijual dengan minimal Rp.
500.000, - seperti sepeda motor, atau barang modal lainnya
Jika minimal 9 variabel terpenuhi maka suatu rumah tangga dinyatakan miskin.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan undang-undang nomor 23 tahun 2001 tentang perlindungan anak,
yang dimaksud dengan anak terlantar adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya
secara wajar baik fisik, menttal, spiritual dan juga sosial.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan keseh
pendidikan dan kesehatan.
Tunawisma adalah individu yang "tidak memiliki tempat tinggal pasti, tetap dan
adekuat pada malam hari".
Faktor perilaku dan psikososial yang menyebabkan masalah kesehatan pada
tunawisma antara lain kemiskinan, antara lain mengakibatkan, gender, pendidikan yang
rendah, kawin muda, seks bebas, penggunaan drugs, eksploitasi seksual
B. Saran
Dari makalah ini semoga dapat diambil manfaat untuk penulis dan pembaca.
Semoga pembaca dapat mengambil beberapa hal yang penting dalam makalah ini seperti
memahami lebih definisi dari populasi terlantar, miskin dan tunawisma, mengetahui
prevalensinya. Dari makalah ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak
kesalahan yang dibuat oleh penulis. Oleh karena itu penulis membutuhkan saran dari
pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E.T . 2006 . Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik , Jakarta :
EGC
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas; Konsep dan Aplikasi.
Jakarta : Salemba Medika Riyadi.
Smeltzer, & Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth.
Jakarta : EGC
R, Fallen. (2010). Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika
Wulandari, Sri. Dkk. 2017. Asuhan Keperawatan Pada Agregat Dalam Komunitas
Populasi Rentan : Penyakit Mental, Kecacatan, Dan Populasi Terlantar Di akses
tanggal 27 November 2020
Darmawan, Lili. Dkk. 2017. Penyakit Mental, Kecacatan Dan Populasi Terlantar Di akses
tanggal 27 November 2020
Iman B, Aisiyah. Dkk. 2017. Askep Pada Agregat Dalam Komunitas Populasi Rentan
(Penyakit Mental, Kecacatan, Dan Populasi Terlantar) Di akses tanggal 27
November 2020