Anda di halaman 1dari 8

TELAAH JURNAL

“Health education improve behavior and self-efficacy on personal


hygiene among children with intellectual disability”

“Pendidikan kesehatan meningkatkan perilaku dan self-efficacy pada


personal hygiene pada anak tunagrahita”

Eta Fatriany

2011102412009

PROGRAM PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2021
DESKRIPSI UMUM :

1. Judul Jurnal : Pendidikan kesehatan meningkatkan perilaku dan self-efficacy


pada personal hygiene pada anak tunagrahita”
2. Penulis Jurnal : Titiek Hidayati, Akrom, Indri Nurasa, dan Erviana
3. Nama Jurnal / dipublikasikan oleh : Jurnal Internasional Ilmu Kesehatan
Masyarakat (IJPHS)
4. Penelaah :Eta Fatriany
5. Sistematika penulisan : Times New Roman, ukuran 12, spasi 1,5, Judul,
Penulis, Abstrak, Pengantar, Metode, Hasil, Diskusi, Kesimpulan, Daftar
Pustaka

DESKRIPSI CONTENT :

No Komponen Item Question to help “Telaah Jurnal”


1 Pendahuluan 1. Apa Masalah Penelitian ?
Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya kebersihan diri pada
anak keterbelakangan mental.
2. Seberapa besar masalah tersebut ? (Prevelensi/insidensi)
Menurut jurnal prevalensi tinggi disemua responden dengan
minimnya kebersihan diri saat pre-test.
3. Dampak Masalah Jika Tidak diatasi ?
Dapat menurunkan kebugaran (status kesehatan) dan munculnya
penyakit.
4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah
yang ada/kenyataan dengan harapan/target?
Dalam penelitian ini ada beberapa item yang dinilai mengenai
personal hygiene, untuk pengetahuan anak terjadi peningkatan
setelah dilakukan penelitian.

5. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang


ditetapkan oleh peneliti ?
Untuk membuktikan keefektifan penyuluhan tentang personal
hygiene dengan metode audiovisual terhadap perilaku dan self-
efficacy pada anak keterbelakangan mental.

Hipotesis : adakah pengaruh pendidikan kesehatan terhadap


peningkatan perilaku dan self-efficacy pada personal hygiene
terhadap anak keterbelakangan mental.

2 Metode
1. Desain penelitian apa yang digunakan ?
Di dalam jurnal ini menggunakan experimental pre eksperimen
dengan desain pre-test dan post-test grup.

Untuk Desain Eksperimen :


a. Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan
efektifitas suatu intervensi
Dalam jurnal ini tidak ada kelompok kontrol.
b. Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?
Tidak, penelitian ini memiliki 30 responden dengan anak
keterbelakangan mental diusia sekolah di 3 sekolah di kota DIY dan
dilakukan selama 4 hari.
c. jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya,
apakah dilakukan randomisasi sederhana, blok, stratifikasi?
Penelitian ini tidak melakukan randomisasi.
d. Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan
1. Desain karakteristik/variabel perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti
Penelitian melakukan pengendalian pada uji statistik dengan stratifikasi atau uji
multivariate?
Pada penelitian ini tidak memiliki kelompok kontrol.
e. Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam
memberikan perlakuan pada responden (responden tidak menyadari
apakah sedang mendapatkan intervensi yang di uji cobakan?
Pada penelitian ini peneliti tidak melakukan penyamaran, karna
dilakukan dengan menonton video, adanya pre-test dan post-test.
f. untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan
blinding saat mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar
sampel atau peneliti tidak mengetahui kedalam kelompok mana
sampel dimasukkan (eksperimen atau kontrol ). Hal ini
menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas informasi.
Dalam penelitian ini tidak menggunakan penyamaran dan tidak ada
kelompok kontrol.
1. Siapa populasi target dan populasi terjangkau ?
Peserta atau responden diambil dari 3 sekolah, menggunakan
teknik total sampling, sampel dan populasi sama jumlahnya.
2. Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan ekslusi sampel?
Anak yang memiliki keterbelakangan mental dengan usia
sekolah (7-15 tahun)
Penelitian ini memiliki kriteria inklusi dan eksklusi namun tidak
disampaikan didalam jurnal.
2. Populasi
3. bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel
dari populasi target ?
Metode yang digunakan pada peneilitian ini adalah total sampling ,
jumlah sampel dan populasi sama.

4. berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ? Metode


atau rumus apa yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel ?
30 responden, tidak menggunakan rumus.

Pengukuran atau 1. variabel apa saja yang diukur dalam penelitian ?


Pengumpulan dependen ( Pendidikan Kesehatan), indepeden ( pengetahuan,
Data sikap, tingkah laku, efikasi diri)
2. Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data ?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara pre-test
dan post-test
3. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data ?
Alat ukur yang digunakan tidak disampaikan dalam jurnal.
4. bagaimana validitas dan realibilitas alat ukur/ instrumen yang
digunakan ? Apakah peneliti menguji validitas dan reliabilitas alat
ukur ? Jika dilakukan apa metode yang digunakan untuk menguji

Instrumen dalam penelitian ini diuji validitasnya dengan


menggunakan teknik korelasi product-moment menggunakan
Alpha Cronbach (α) dengan tingkat signifikansi 95%. Uji
reliabilitas menggunakan metode Cronbach Alpha dengan derajat
kebebasan (df) = (n- 2) dan α = 0,05 maka jika r hitung> r tabel,
soal / keadaan ments dinyatakan reliabel atau aritmatika ≤r tabel,
pertanyaan dinyatakan tidak dapat diandalkan.
5. Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data ?
Apakah dilakukan pelatihan khusus untuk observer atau yang
melakukan pengukuran ?
Semua peneliti yang ada didalam jurnal dan tidak ada pelatihan
khusus untuk observer yang melakukan penelitian

1. Uji statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau


menganalisis data ?
Pengujian hipotesis penelitian ini untuk membuktikan keefektifan
penyuluhan kesehatan tentang personal hygiene dengan metode
audiovisual terhadap perilaku dan self-efficacy personal hygiene
pada anak tunagrahita, dianalisis menggunakan uji statistik Paired
T-test jika data berdistribusi normal dan jika data tidak berdistribusi
normal uji hipotesis menggunakan uji Wilcoxon signed ranks test
sebelumnya dilakukan uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk
dengan jumlah sampel kurang dari 50.
2. untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode
intention to treat atau on treatment analysis?
Pada penelitan ini menggunakan intention to treat, dimana
Analisis Data
responden berjumlah 30 orang sebelum dan sesudah penelitian
sama.
a. Intention To Treat adalah menganalisis semua sampel yang
mengikuti penelitian, baik yang drop out, loss of follow up atau
berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang drop out dianggap
hasil intervensi yang gagal.
b. on treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti
penelitian sampai selesai saja, sedangkan sampel drop out dianggap
tidak mengikuti penelitian dan tidak diikutkan dalam analisis.
3. Program atau Softhware statistik apa yang digunakan peneliti untuk
menganalisis data ?
Tidak dijelaskan didalam jurnal.

3 Hasil
1. Alur penelitian 1. bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan
dan data base responden yang mengikuti penelitian sampai selesai, drop out
line dan loss of follow up?
30 responden semua mengikuti penelitian dari awal sampai
akhir.

2. Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?

Jenis kelamin
Perempuan : 3 (30), 0 (0), 6 (46.1)
Laki-laki : 7 (70),7 (100) , 7 (53,9)

Usia
7-12 : 10(100), 7 (100), 10 (76,9)
13-15 : 0 (0), 0 (0), 3 (23,1)

Jenis cacat intelektual


Ringan : 0 (0), 7 (100), 13 (100)
Medium: 10 (100), 0 (0), 0 (0)

3. Pada penelitian eksperimen apakah variabel perancu


(counfounding variabel) dalam data base line tersebar seimbang
pada setiap kelompok? jika tidak seimbang apa dilakukan
:
peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh variabel
perancu?
Dalam penelitian ini tidak memiliki variabel perancu.

2. Hasil 1. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji
Penelitian hipotesis, apakah hipotesis penelitian terbukti atau tidak
terbukti(bermakna atau tidak secara statistik)? apakah hasil
penelitian juga bermakna secara klinis?

Pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode audio-


visual pada anak tunagrahita terhadap pengetahuan, sikap,
perilaku, dan self-efficacy terkait kebersihan diri ditunjukkan
pada Tabel 9. Tabel 9 menunjukkan bahwa rerata peringkat
pada saat pretest dengan nilai terendah pada variabel efikasi
diri, dan nilai tertinggi pada variabel sikap. Nilai mean rank
pada posttest dengan nilai terendah terdapat pada variabel self-
efficacy, dan nilai tertinggi pada variabel perilaku. Nilai mean
rank pada pretest dan posttest pada variabel pengetahuan
diperoleh nilai signifikan 0,006 (p <0,05), hal ini dapat
dikatakan ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang personal
hygiene metode audio visual terhadap pengetahuan pada anak
berintelektual cacat.

2. Untuk penelitian eksperimen dengan variabel dependen


kategorik, apakah peneliti menjelaskan tentang nilai kepentingan
klinis dari hasil penelitian seperti number need to treat(NNT),
relative risk reduction(RRR) atau absolute risk reduction (ARR).

Penelitian eksperimen ini menggunakan kategorik, namun


tidak jelaskan nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian.

4 Diskusi (discuss) 1. Bagaimana interprestasi peneliti terhadap hasil penelitian?


Apakah peneliti membuat interprestasi yang rasional dan
ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan dalam penelitian
berdasarkan teori terkini? Catatan : meskipun hasil penelitian
tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap
berkualitas jika peneliti mampu menjelaskan rasional secara
ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti.
Ya, peneliti menyampaikan didalam jurnal alasan hipotesis
terbukti, dalam teori keperawatan tentang Health Promotion
Model dalam penelitian ini memberikan pendidikan kesehatan
dengan menggunakan metode audiovisual untuk anak
tunagrahita.
2. Bagaiman nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?
Akhirnya, total 30 responden. Nilai mean rank pada pretest dan
posttest pada variabel pengetahuan diperoleh nilai signifikan
0,006 (p <0,05), hal ini dapat dikatakan ada pengaruh
penyuluhan kesehatan tentang personal hygiene metode audio
visual terhadap pengetahuan pada anak berintelektual. cacat.
3. Bagaimana applicability hasil penelitian menurut peneliti?
apakah hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik
keperawatan ditinjau dari aspek fasilitas,pembiayaan, sumber
daya manusia, dan aspek legal?
Penelitian ini dapat diimplementasikan oleh semua tatanan,
karena menggunakan media audiovisual.
4. Apakah mungkin penelitian ini direplukasi pada setting praktik
klinik lainnya?
Ya, mungkin misal pada tempat-tempat yang khusus
menampung anak-anak berkebutuhan khusus atau komunitas
mereka, selain disekolah.
5. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan
penelitian? Apakah kelemahan ini tidak menurunkan validitas
hasil penelitian?
Kelemahan : waktu penelitian kurang lama hanya 4 hari,
sampel minim hanya 30 responden, kelemahan ini tidak
menurunkan validitas karena sudah mewakili semua populasi.

Kekuatan : di dalam teori dikatakan bahwa pendidikan


kesehatan akan meningkatkan pengetahuan seseorang.

Anda mungkin juga menyukai