Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

MATA KULIAH : KEPERAWATAN KELUARGA

POKOK BAHASAN : TEKNIK RELAKSASI UNTUK MENGURANGI CEMAS

AUDIENCE : MASYARAKAT TANJUNG SENANG

WAKTU : 15 SEPTEMBER 2013

PUKUL : 30 Menit / 15.00-15.30

1. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM/TPU/KOMPETENSI DASAR

Setelah memperoleh penyuluhan tentang teknik relaksasi untuk mengurangi rasa cemas,
selama 30 menit, masyarakat dapat memahami tentang tehnik mengurangi stress

TUJUAN PEMBLAJARAN KHUSUS/ INDIKATOR

a. KELUARGA MAMPU MENJELASKAN PENGERTIAN CEMAS


b. KELUARGA MAMPU MENGURAIKAN TINGKAT KECEMASAN
c. MENGURAIKAN FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENIMBULKAN
STRESS
d. MENGURAIKAN TANDA DAN GEJALA CEMAS
e. MENERAPKAN CARA MENGURANGI CEMAS

2. SUB POKOK BAHASAN/INDIKATOR

a. PENGERTIAN CEMAS

b. TINGKAT KECEMASAN

c. TANDA DAN GEJALA CEMAS

d. FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN STRESS

e. CARA-CARA MENGURANGI CEMAS


3. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

NO Uraian pembelajaran & uraian kegiatan Metode Media Waktu


a. PENDAHULUAN Ceramah Flip chart, 15.00-15.05 WIB
   1. Memberi salam Microfon,
  2. Memperkenalkan diri Speaker
  3. Menjelaskan Tujuan
b. ISI / PENYAJIAN Ceramah Flip chart 15.05-15.25 WIB
1. Melakukan apersepsi Microfon,
2. Menjelaskan pengertian cemas Speaker
3. Menjelaskan tanda dan gejala
cemas
4. Menjelaskan tingkat kecemasan
5. Menjelaskan factor yang
menimbulkan stress
6. Menjelaskan cara mengurangi
cemas
c. PENUTUP Ceramah Flip chart 15.25-15.30 WIB
1. Melakukan evaluasi Microfon,
2. Memberikan reinforcement Speaker
3. Menyimpulkan kegiatan
4. Salam penutup

5. EVALUASI
a. Kisi – kisi soal :
Pertanyaan :
1. Apa pengertian dari cemas ?
2. Apa salah satu tanda dan gejala cemas ?
3. Apa saja factor yang menyebabkan stress ?
b. Jawaban

1. Cemas adalah emosi dan merupakan pengalaman subyektif individual


2. Gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri dada, letih, pegal, sakit kepala, sakit leher.

3. Lingkungan yang asing, keinginan tidak tercapai, Kehilangan kemandirian sehingga


mengalami ketergantungan dan memerlukan bantuan orang lain, Berpisah dengan
pasangan dan keluarga, Masalah ekonomi, Kurang informasi, Ancaman akan
penyakit yang lebih parah

6. DAFTAR PUSTAKA

Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.


Jakarta : Salemba Medika

Alimul, A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Hall, C. S. 1980. Suatu Pengantar Kedalam Ilmu Jiwa Sigmund Freud


(Terjemahan Oleh Tasrif). Bandung: Pustaka Pelajar.

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume
2. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

Duenges, Marylin. E.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk


Merencanakan & Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta : EGC

Jakarta,15 September 2013

Mengetahui

Pembimbing , Mahasiswa ,

…………………… ……………………

KEPERAWATAN KELUARGA
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Nama : MEYRITTHALIA R C

Nim : 1144

Tingkat : III A

AKADEMI KEPERAWATAN JAYAKARTA

PROVINSI DKI JAKARTA

2012 -2013

MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian

Kecemasan adalah bentuk perasaan khawatir, gelisah dan perasaan-perasaan lain


yang kurang menyenangkan. Biasanya perasaan-perasaan ini disertai oleh rasa kurang
percaya diri, tidak mampu, merasa rendah diri, dan tidak mampu menghadapi suatu
masalah. Cemas adalah emosi dan merupakan pengalaman subyektif individual.

Kecemasan adalah suatu kondisi yang menandakan suatu keadaan yang


mengancam keutuhan erta keberadaan dirinya dan dimanifestasikan dalam bentuk
prilaku seperti rasa tak berdaya, rasa tidak mampu, rasa takut, phobia tertentu (Hamid
dkk,1997).

Kecemasan muncul bila ada ancaman ketidakberdayaan, kehilangan kendali,


perasaan kehilangan fungsi-fungsi dan harga diri, kegagalan pertahanan, perasaan
terisolasi (Hudak dan Gallo, 1997).

B. Tingkat, Tanda dan Gejala kecemasan

 Cemas Ringan
Cemas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan
sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dan individu akan
berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan
menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. Respons cemas ringan seperti
sesekali bernapas pendek, nadi dan tekanan darah naik, gejala ringan pada
lambung, muka berkerut dan bibir bergetar, lapang persepsi meluas,
konsentrasi pada masalah, menyelesaikan masalah secara efektif, tidak
dapat duduk dengan tenang, dan tremor halus pada tangan.

 Cemas Sedang
Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap masalah menurun. Individu lebih
berfokus pada hal-hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.
Respons cemas sedang seperti sering napas pendek, nadi dan tekanan
darah meningkat, mulut kering, anoreksia, gelisah, lapang pandang
menyempit, rangsangan luar tidak mampu diterima, bicara banyak dan
lebih cepat, susah tidur, dan perasaan tidak enak.

 Cemas Berat
Pada cemas berat lahan persepsi sangat sempit. Seseorang cenderung
hanya memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang penting.
Seseorang tidak mampu berpikir berat lagi dan membutuhkan lebih banyak
pengarahan / tuntunan.
Respon kecemasan berat seperti napas pendek, nadi dan tekanan darah
meningkat, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, ketegangan,
lapang persepsi sangat sempit, tidak mampu menyelesaikan masalah,
verbalisasi cepat, dan perasaan ancaman meningkat.

C. Faktor-faktor yang menimbulkan stress

1. Lingkungan yang asing

2. Keinginan tidak tercapai

3. Kehilangan kemandirian sehingga mengalami ketergantungan dan memerlukan


bantuan orang lain

4. Berpisah dengan pasangan dan keluarga

5. Masalah ekonomi

6. Kurang informasi

7. Ancaman akan penyakit yang lebih parah

8. Masalah pengobatan/penyakit

D. Cara mengurangi cemas

1) Teknik relaksasi segitiga pernapasan (Triangle Breathing):

 Ambil napas selama 3 detik dengan lambat,

 Tahan napas selama 3 detik

 Keluarkan perlahan selama 3 detik melalui mulut


 Ulangi selama 3 kali

2) Teknik guided imagery:

 Diri dalam keadaan rileks

 Teman dan konselor membimbing anda dengan kondisi verbal


(bicara perlahan dan lembut)

 Klien dapat terbawa ke tempat yang paling aman yang diinginkan


oleh suara hatinya.

 Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai, dan
akan mempunyai persepsi yang baru terhadap sesuatu yang
membebani, atau lebih siap menghadapinya.

3) Hindari kafein, alkohol dan rokok


Rasa cemas ternyata bisa pula dipicu oleh makanan, minuman, serta kebiasaan
yang kita konsumsi atau lakoni. Kafein, alkohol, dan rokok disebut-sebut
sebagai substansi yang bisa meningkatkan rasa cemas seseorang.

4) Tertawa dan olahraga


Tidak ada yang membantah kalau banyak ketawa itu dianggap menyehatkan.
Buktinya untuk mengatasi rasa cemas ini, para pakar juga menyarankan agar
kita banyak tertawa. Karena cara tersebut ampuh mengusir emosi dengan
sesuatu positif sifatnya. Dengan olahraga. 20 hingga 30 menit melakukan
olahraga bisa membantu mengurangi rasa cemas.

5) Tulislah rasa cemas dalam secarik kertas atau bercerita dengan orang
Cara ini, menurut Bloomfield, lumayan ampuh mengurangi emosi dan rasa
sesak di dada. Karenanya, tulislah dengan jujur ketakutan dan kecemasan yang
ada dalam benak Anda, seperti "Saya takut ketika...", "Saya cemas karena...",
atau "Saya nggak yakin kalau harus...".

6) Bersantai/traveling
Rasa cemas kerap datang akibat banyaknya pekerjaan atau tugas lainnya.
Karena itu, usahakan untuk menyisihkan waktu buat bersenang-senang dan
bersantai atau waktu tersebut bisa pula digunakan untuk meditasi, membangun
mimpi dan berimajinasi. Karena kebiasaan tersebut akan membantu
mengurangi rasa cemas.

7) Dengar musik.
Berbahagialah orang yang gemar mendengarkan musik. Karena dengan
mendengarkan musik-musik favorit, akan membantu menjalani ritme hidup
anda yang menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai