Ti - 202010053 - Bab Iii
Ti - 202010053 - Bab Iii
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan
sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan
oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-
faktor lain yang mengganggu (Arikunto, 2006). Desain penelitian ini
menggunakan Quasi Eksperimental Design dengan model Nonequivalent
Control Group Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2010).
16
17
Kelas
Pertemuan Materi
Eksperimen Kontrol
3 Selasa, 20 Mei 2014 Selasa, 20 Mei 2014 Luas permukaan
dan volume
kubus dan balok.
4 Kamis, 22 Mei 2014 Kamis, 22 Mei 2014 Luas permukaan
dan volume
prisma dan
limas.
5 Sabtu, 24 Mei 2014 Senin, 26 Mei 2014 Posttest 1 dan
pengisian angket
keaktifan belajar
siswa
6 Jum’at, 30 Mei 2014 Jum’at, 30 Mei 2014 Posttest 2
(tambahan soal
posttest 1)
3. Tahap penyusunan
Tahap ini mencakup pengolahan data dan konsultasi yang diikuti
penyusunan laporan penelitian serta persiapan ujian.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2010). Teknik pengambilan sampel yang dilakukan yaitu
18
E. Desain Penelitian
Desain dalam penelitian ini yaitu menggunakan Quasi Eksperimental
Design dengan model Nonequivalent Control Group Design, desain ini hampir
sama dengan pretest-posttest control group, hanya pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono,
2010). Kelas eksperimen akan diberikan perlakuan dengan pendekatan Brain
Based Learning. Tes awal (pretest) digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa sebelum diajar dengan pendekatan Brain Based Learning. Pretest dalam
19
penelitian ini menggunakan nilai pada semester gasal. Kedua kelas kemudian
dievaluasi (posttest) untuk mengetahui pengaruh yang terjadi terhadap hasil
belajar matematika siswa pada kelas setelah mendapat perlakuan pendekatan
Brain Based Learning dengan yang tidak mendapat perlakuan. Gambar 2 adalah
gambar desain dalam penelitian ini.
O1XO2
O3O4
Item Jumlah
Sub Variabel Indikator Sub Indikator
Butir Butir
4) Membagi 15, 16, 8
lembar 17, 18,
diskusi dan 19, 20,
lembar untuk 21, 22
jawaban
5) Membimbing 23 1
diskusi
Item Jumlah
Sub Variabel Indikator Sub Indikator
Butir Butir
5) Memberi 38, 39 2
salam
penutup
Total 39 39
Tabel 4
Kisi-kisi Instrumen Observasi Pertemuan Kedua, Ketiga dan Keempat
Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Brain Based Learning
Item Jumlah
Sub Variabel Indikator Sub Indikator
Butir Butir
Pelaksanaan 1. Pendahuluan
kegiatan a. Tahap pra- 1) Membuka 1, 2, 3 3
pembelajaran pemaparan pelajaran
menggunaka 2) Menanyakan 4, 5,6 3
n pendekatan PR
Brain Based 3) Membagikan 7 1
Learning lembar
materi
4) Menyampai- 8 1
kan sub
materi
5) Menyampai- 9, 10 2
kan tujuan
pembelajaran
6) Menyampaik 11 1
an tahap-
tahap
pendekatan
Brain Based
Learning
7) Membimbing 12 1
siswa
melaksanaka
n brain gym
2. Kegiatan inti
a. Tahap 1) Memberikan 13 1
persiapan penjelasan
awal
2) Membaca 16 1
materi
3) Membagi 17 1
lembar
diskusi dan
lembar untuk
jawaban
4) Membimbing 18, 19, 8
diskusi 20, 21,
22,23,
24, 25
c. Tahap 1) Menyuruh 26 1
elaborasi kelompok
mempresen-
tasikan hasil
diskusi
2) Membimbing 27, 28, 3
jalannya 29
presentasi
d. Tahap 1) Menyuruh 30 1
inkubasi melakukan
dan istirahat/pere
memasuk- gangan
kan 2) Memberi 31 1
memori pertanyaan
sederhana
selanjutnya
4) Perayaan 40 1
kecil bersama
5) Memberi 41, 42 2
salam
penutup
Total 42 42
b. Posttest
Penelitian ini menggunakan instrumen posttest yang bertujuan
untuk mengukur hasil belajar matematika siswa setelah diberikan
perlakuan dengan pendekatan Brain Based Learning. Instrumen
posttest dalam penelitian ini berupa tes objektif berbentuk tes pilihan
ganda (multiple choice test). Tes bentuk pilihan ganda merupakan
bentuk tes objektif yang paling banyak digunakan karena banyak sekali
materi yang dapat dicakup (Arikunto, 2006). Nilai dari posttest akan
dihitung selisih rata-rata setiap kelas antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen untuk mengetahui pengaruh pendekatan Brain Based
Learning terhadap hasil belajar matematika siswa. Instrumen posttest
ini berjumlah 48 buah soal pilihan ganda dengan alokasi waktu 150
menit 2 x pertemuan. Kisi-kisi instrumen posttest dapat dilihat pada
Tabel 5. Kisi-kisi instrumen yang lebih detail dapat dilihat pada
lampiran 14.
Tabel 5
Kisi-kisi Instrumen Posttest
Standar Kompetensi
Indikator Nomor Soal
Kompetensi Dasar
Memahami Mengidentifikasi Mengidentifikasi 1, 2, 3, 4, 5,
sifat-sifat sifat-sifat kubus, unsur-unsur dan sifat- 6, 7, 8, 9, 10,
kubus, balok, prisma sifat kubus, balok, 11, 12, 13,
balok, serta bagian- prisma, dan limas. 14, 15, 16,
prisma, bagiannya. 17, 18, 19,
limas, dan 20, 21, 22,
bagian- 23, 24, 25
bagiannya, Membuat jaring- Mengetahui jaring- 26, 27, 28, 29
serta jaring kubus, jaring kubus, balok,
menentukan balok, prisma, prisma, dan limas.
ukurannya. dan limas. Mengetahui alas dan 30, 31, 32
tutup dari kubus,
balok, dan prisma.
26
Standar Kompetensi
Indikator Nomor Soal
Kompetensi Dasar
Menghitung luas Menentukan luas 33, 34, 35, 36
permukaan dan permukaan dan
volume kubus, volume kubus.
balok, prisma, Menentukan luas 37, 38, 39, 40
dan limas permukaan dan
volume balok.
Menentukan luas 41, 42, 43, 44
permukaan dan
volume prisma.
Menentukan luas 45, 46, 47, 48
permukaan dan
volume limas.
Total 48
Tabel 7
Kisi-kisi Instrumen Angket Keaktifan Belajar Siswa
G. Analisis Intrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen
terpakai, dimana pengujian instrumen ini dilaksanakan setelah instrumen
digunakan dalam penelitian. Analisis instrumen tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Validitas Intrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan
suatu instrumen (Arikunto, 2006). Instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid (Sugiyono,
2010). Penelitian ini dilakukan menggunakan uji validitas konstruk dan uji
validitas butir soal.
a. Uji Validitas Konstruk
Validitas konstruk dalam penelitian ini untuk menilai instrumen
posttest dan intrumen angket keaktifan belajar siswa sebelum
digunakan dalam penelitian. Validitas konstruk dilakukan melalui
expert judgment (penilaian yang dilakukan oleh ahli).
1) Angket Keaktifan Belajar Siswa
Validasi konstruk untuk instrumen angket keaktifan belajar
siswa yang dimintai pendapat yaitu 3 guru bimbingan konseling di
SMP Negeri 3 Suruh. Secara lebih detail dapat dilihat pada
Lampiran dan hasil lebih ringkas hasil validasi angket keaktifan
belajar siswa oleh ahli dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8
Hasil Validasi Angket Keaktifan Belajar oleh Ahli
No Nama Komentar Keterangan
1. Nona - Masih ada beberapa Sudah direvisi
Munafiah, instrumen yang tidak
S.Pd (Guru sesuai dengan indikator.
BK)
- Ada intrumen yang kurang
komunikatif.
2. Muhamad - Masih terdapat beberapa Sudah direvisi
Supriyanto, instrumen yang tidak
S.Pd (Guru sesuai dengan indikator.
BK)
3. Tejo Asmara, - Masih terdapat beberapa Sudah direvisi
S.Pd (Guru instrumen yang tidak
BK) sesuai dengan indikator.
- Upayakan instrumen tidak
bersifat diskriminatif.
29
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
2 2
√ {N ∑ X −(∑ X ) }{ N ∑ Y −(∑ Y ) }
2 2
Keterangan :
r xy = koefisien antara variabel X dan Y
N = banyaknya responden
X = skor item tiap nomor
Y = jumlah skor total
∑ XY = jumlah perkalian X dan Y
Soal dan instrumen angket dikatakan valid apabila nilai r hitung >
rtabel (Arikunto, 2006). Besar r tabel dengan taraf signifikan 5% sama
dengan 0,244 karena N = 65 (Sugiyono, 2010). Pengujian validitas
dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu validitas intrumen angket
keaktifan belajar siswa dan untuk instrumen posttest.
1) Angket Keaktifan Belajar Siswa
Pengujian validitas angket keaktifan belajar siswa dengan
menggunakan Microsoft Office Excel 2007 diperoleh 53 item angket
yang valid dan 11 item angket yang tidak valid. Item yang tidak
valid yaitu nomor 7, 18, 19, 22, 37, 40, 46, 49, 50, 56, dan 63. Tabel
10 adalah hasil uji validitas angket keaktifan belajar siswa. Tabel 11
adalah kisi-kisi sebaran item angket keaktifan belajar siswa.
Tabel 10
Hasil Uji Validitas Angket Keaktifan Belajar Siswa
Butir Nilai Butir
Keterangan Nilai rxy Keterangan
Item rxy Item
Item 1 0,330 Valid Item 33 0,251 Valid
Item 2 0,407 Valid Item 34 0,280 Valid
Item 3 0,587 Valid Item 35 0,608 Valid
Item 4 0,257 Valid Item 36 0,385 Valid
Item 5 0,566 Valid Item 37 0,174 Tidak Valid
31
Tabel 11
Kisi-kisi Sebaran Item Angket Keaktifan Belajar Siswa
Keteranga
2) Posttes
Pengujian validitas posttest dengan menggunakan
Microsoft Office Excel 2007 diperoleh 39 item posttest yang valid
dan 9 item posttest yang tidak valid. Item yang tidak valid yaitu
33
nomor 1, 10, 24, 25, 30, 37, 41, 43, dan 46. Tabel 12 adalah hasil uji
validitas posttest. Tabel 13 adalah kisi-kisi sebaran item posttest.
Tabel 12
Hasil Uji Validitas Posttest
Butir Butir
Nilai rxy Keterangan Nilai rxy Keterangan
Item Item
Item 1 #DIV/0 Tidak Valid Item 25 -0,205 Tidak Valid
Item 2 0,334 Valid Item 26 0,262 Valid
Item 3 0,515 Valid Item 27 0,361 Valid
Item 4 0,318 Valid Item 28 0,395 Valid
Item 5 0,310 Valid Item 29 0,307 Valid
Item 6 0,334 Valid Item 30 0,053 Tidak Valid
Item 7 0,359 Valid Item 31 0,377 Valid
Item 8 0,341 Valid Item 32 0,484 Valid
Item 9 0,553 Valid Item 33 0,479 Valid
Item 10 -0,139 Tidak Valid Item 34 0,337 Valid
Item 11 0,553 Valid Item 35 0,629 Valid
Item 12 0,327 Valid Item 36 0,464 Valid
Item 13 0,281 Valid Item 37 #DIV/0! Tidak Valid
Item 14 0,542 Valid Item 38 0,339 Valid
Item 15 0,632 valid Item 39 0,288 Valid
Item 16 0,704 valid Item 40 0,310 Valid
Item 17 0,356 Valid Item 41 #DIV/0! Tidak Valid
Item 18 0,334 Valid Item 42 0,262 Valid
Item 19 0,403 Valid Item 43 -0,037 Tidak Valid
Item 20 0,339 Valid Item 44 0,383 Valid
Item 21 0,262 Valid Item 45 0,386 Valid
Item 22 0,371 Valid Item 46 -0,114 Tidak Valid
Item 23 0,545 Valid Item 47 0,425 Valid
Item 24 #DIV/0! Tidak Valid Item 48 0,387 Valid
Tabel 13
Kisi-kisi Sebaran Item Posttest
Standar Kompetensi
Indikator Nomor Soal
Kompetensi Dasar
Memahami Mengidentifikasi Mengidentifikasi 1*, 2, 3, 4, 5, 6,
sifat-sifat sifat-sifat kubus, unsur-unsur dan 7, 8, 9, 10*, 11,
kubus, balok, prisma sifat-sifat kubus, 12, 13, 14, 15,
balok, serta bagian- balok, prisma, dan 16, 17, 18, 19,
prisma, bagiannya. limas. 20, 21, 22, 23,
limas,dan 24*, 25*
bagian- Membuat jaring- Mengetahui jaring- 26, 27, 28, 29
bagiannya, jaring kubus, jaring kubus, balok,
serta balok, prisma, prisma, dan limas.
menentukan dan limas. Mengetahui alas 30*, 31, 32
ukurannya. dan tutup dari
34
2. Reliabilitas Intrumen
Reliabilitas dapat disebut juga “ajeg” atau “tetap”. Ajeg atau tetap
tidak harus sama, tetapi mengikuti perubahan secara ajeg. Reliabilitas
berhubungan dengan kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai
taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tetap dan cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data (Arikunto, 2006).
Kriteria tingkat reliabilitas yang dikemukakan Sugiyono (2010)
dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14
Kriteria Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Kriteria
0.9 ≤ r Sangat Reliabel
0.8 ≤ r < 0.9 Reliabel
0.6 ≤ r < 0.8 Cukup Reliabel
r < 0.6 Tidak Reliabel
2
n ∑ σi
( )(
r 11 =
n−1
1−
σt2 )
Keterangan :
r 11 = realibilitas yang dicari
∑ σi2 = Jumlah varians skor tiap-tiap item
n = banyaknya item
2
σ t = varians total
Pengujian reliabilitas angket keaktifan belajar siswa dengan
menggunakan Microsoft Office Excel 2007 diperoleh nilai
reliabilitasnya yaitu 0,934 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa angket
keaktifan belajar siswa reliabel. Tabel 15 adalah hasil uji reliabilitas
angket keaktifan belajar siswa.
Tabel 15
Hasil Uji Reliabilitas Angket Keaktifan Belajar Siswa
Koefisien Reliabilitas Kriteria
0.934 Reliabel
b. Posttest
Rumus reliabilitas instrumen posttest adalah rumus K-R.20
sebagai berikut:
n S 2−∑ pq
( )(
r 11 =
n−1 S2 )
Keterangan :
r 11 = realibilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
(q=1-p)
∑ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
k = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes
Pengujian reliabilitas posttest dengan menggunakan Microsoft
Office Excel 2007 diperoleh nilai reliabilitasnya yaitu 0,858 > 0,6. Hal
ini menunjukkan bahwa posttets reliabel. Tabel 16 adalah hasil uji
reliabilitas posttest.
36
Tabel 16
Hasil Uji Reliabilitas Posttest
Koefisien Reliabilitas Kriteria
0,858 Reliabel
3. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar
akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Arikunto, 2006). Taraf
kesukaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
B
P=
JS
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran, yang besarnya antara 0,00 sampai 1,00. Soal
dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukan bahwa soal tersebut terlalu
sukar, sebaliknya indeks kesukaran 1,0 menunjukan bahwa soal tersebut
terlalu mudah (Arikunto, 2006). Tabel 17 adalah Kriteria indeks kesukaran.
Tabel 17
Kriteria Indeks Kesukaran
Koefisien Indeks Kesukaran Kriteria
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Tabel 18
Hasil Uji Taraf Kesukaran Posttest
Butir Indeks Butir Indeks
Keterangan Keterangan
Item Kesukaran Item Kesukaran
Item 2 0,95 Mudah Item 23 0,83 Mudah
Item 3 0,86 Mudah Item 26 0,77 Mudah
Item 4 0,89 Mudah Item 27 0,98 Mudah
Item 5 0,98 Mudah Item 28 0,86 Mudah
Item 6 0,95 Mudah Item 29 0,86 Mudah
Item 7 0,65 Sedang Item 31 0,77 Mudah
Item 8 0,71 Mudah Item 32 0,94 Mudah
Item 9 0,52 Sedang Item 33 0,23 Sukar
Item 11 0,52 Sedang Item 34 0,88 Mudah
Item 12 0,82 Mudah Item 35 0,4 Sedang
Item 13 0,91 Mudah Item 36 0,51 Sedang
Item 14 0,88 Mudah Item 38 0,82 Mudah
Item 15 0,71 Mudah Item 39 0,92 Mudah
Item 16 0,95 Mudah Item 40 0,97 Mudah
Item 17 0,71 Mudah Item 42 0,98 Mudah
Item 18 0,97 Mudah Item 44 0,92 Mudah
Item 19 0,95 Mudah Item 45 0,69 Sedang
Item 20 0,91 Mudah Item 47 0,71 Mudah
Item 21 0,97 Mudah Item 48 0,78 Mudah
Item 22 0,98 Mudah
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji independent
sample t test. Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui hasil akhir dari
penelitian apakah H0 diterima atau ditolak. Pengujian ini dengan taraf
signifikan 0,05. Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan terima H1,
sedangkan nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima dan menolak H1.
Berikut adalah hipotesis dalam penelitian ini.
a. Hipotesis 1
H0 : µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan keaktifan belajar siswa,
sehingga pendekatan Brain Based Learning tidak
berpengaruh terhadap keaktifan belajar matematika
materi bangun ruang sisi datar siswa kelas VIIIE SMP
Negeri 3 Suruh.)
H1 : µ1 ≠ µ2 (ada perbedaan keaktifan belajar siswa, sehingga
pendekatan Brain Based Learning berpengaruh
terhadap keaktifan belajar matematika materi
bangun ruang sisi datar siswa kelas VIIIE SMP Negeri
3 Suruh.)
b. Hipotesis 2
H0 : µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan hasil belajar siswa, sehingga
pendekatan Brain Based Learning tidak berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika materi bangun
ruang sisi datar siswa kelas VIIIE SMP Negeri 3
Suruh.)
H1 : µ1 ≠ µ2 (ada perbedaan hasil belajar siswa, sehingga
pendekatan Brain Based Learning berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika materi bangun
40