Anda di halaman 1dari 4

Evaluasi Lean Solution Exchanger Cooler (108-C)

1. Latar Belakang
Pada tanggal 1 April 2020 dilakukan switch Plate Heat Exchanger (PHE) Lean Solution
Cooler dari unit 108-CA ke unit 108-C. Kegiatan ini dilakukan karena performance dari 108-
CA sudah menurun yang mengakibatkan kenaikan temperature lean solution mencapai 59oC
dari desain 50oC.

2. Evaluasi
A. Performance Lean Solution Cooler (108-C)

Tabel 1.1 Performance Lean Solution Cooler

Parameter Unit Hot Fluid Cold Fluid


Lean Solution Water Cooler (108-C)
Design Data
Fluid Lean OASE Cooling Water
Mass Flow kg/hr 680799 1947980
Heat Capacity (AVG) kcal/kgoC 0.92 1
o
Inlet Temperature C 88.8 32
o
Outlet Temperature C 50 44.5
Wall Shear Stress Pa 11 74
Heat Exchanged (Q1) Mcal/hr 24430
Number of Passes 1 1
Cleanliness Factor % 80
Relative Direction Of Fluid Counter Current
Plate Material / Thickness Alloy 316 / 0.6 mm
Operating Data
Mass Flow kg/hr 680000 1945
Heat Capacity (AVG) kcal/kgoC 0.92 1
o
Inlet Temperature C 85.46 31.5
o
Outlet Temperature C 46.8 44
Heat Exchanged (Q2) Mcal/hr 24186
Duty Performance (Q2/Q1) x 100 % 99.0

 Pengukuran performance Heat Exchanger diatas dilakukan pada tanggal 1 April 2020
saat FE Rate 103 % dan BE Rate 109 % setelah dilakukan switch PHE dari unit 108-
CA ke unit 108-C.
 Berdasarkan table 1.1 diatas terlihat bahwa performance 108-C sangat baik, setelah
dilakukan switch duty performance kembali ke 99% desain dibandingkan pengukuran
sebelumnya yang hanya 68.7% desain.

Evaluasi Switch Lean Exchanger Cooler (108-C/CA)


 Flow cooling water setelah dilakukan switch meningkat sangat signifikan, dimana pada
pengukuran pagi tanggal 1 April 2020 flow hanya 1100 m3/jam, dan pada saat setelah
switch flow CW meningkat menjadi 1945 m3/jam. Penurunan flow CW sebelumnya
disebabkan karena gap antar plate semakin mengecil akibat akumulasi mineral scaling
pada saat beroperasi yang mengakibatkan kenaikan pressure drop pada cold side fluid.
 Setelah dilakukan switch exchanger, temperature outlet CW turun dari >52oC kembali
ke 44oC. Penurunan ini penting untuk menurunkan tendensi scaling pada cooling water,
semakin tinggi temperature outlet CW, semakin besar tendensi scaling mineral calcium
dan magnesium pada cooling water.

B. Process Monitoring Data

PROCESS MONITORING DATA


9000.00
90.00
8000.00
80.00
7000.00
70.00
6000.00
60.00
SWITCH 108-CA  108-C
5000.00
50.00

4000.00
40.00

30.00 3000.00

20.00 2000.00

10.00 1000.00

0.00 0.00

TANGGAL
TI-1361.pv °C 142-D2 Process Gas Inlet TI-1672.PV °C 108-C Outlet to 108J/JA
PI-1696.PV kg/cm2 108-JA SUCTION PI-1695.PV kg/cm2 108-J SUCTION
TI-1407.PV °C 122-D2 Lean MDEA to 112- TI-1359.PV °C 121-D Rich MDEA Outlet
TIC-1352.PV °C 106-C PG to 142-D1 PDI-8112.PV mmH2O 108-J Suction Strainer D
PDI-8113.PV mmH2O 108-JA Suction Strainer FIC-1014.PV t/h Lean MDEA to 121-D

Grafik 1.1 Process Monitoring Data Saat Switch PHE

Evaluasi Switch Lean Exchanger Cooler (108-C/CA)


 Dari grafik 1.1 terlihat temperature inlet 108-J (TI-1672 “red line”) turun signifikan
dari sebelumnya 59oC sebelum switch, menjadi 46.8oC setelah switch. Penurunan
temperature lean solution akan meningkatkan efektifitas absorbsi CO2 di CO2 Absorber
(121-D).
 Temperature process gas menuju methanator (TI-1352 “brown line”) juga mengalami
penurunan yang sangat signifikan dibandingkan sebelum switch, TI-1352 yang lebih
rendah menyebabkan uap air yang terkandung pada process gas menjadi lebih rendah,
sehingga akan mengurangi make-up demin water pada CO2 removal system.
 Pada saat switch sempat terjadi kenaikan pressure drop pada inlet strainer 108-J (PDI-
8112 “blue line”), kenaikan pressure drop strainer disebabakan karena terdapat kotoran
pada 108-C yang sebelumnya berada pada kondisi stand-by, kemungkinan kotoran ini
adalah kotoran yang tersisa saat kegiatan pre-commisioning.

Gambar 1.1 Kotoran Pada Strainer Inlet 108-J

 Kotoran pada gambar 1.1 terlihat sedikit karena sebelumnya sudah dilakukan flushing
sebelum membuka cover strainer inlet 108-J.
 Pada saat switch exchanger tanggal 1 April 2020, terjadi penurunan pressure suction
108-J (PI-1695 “yellow line”), penurunan pressure suction ini akan menyebabkan
berkurangnya NPSHa dari pompa dan berakibat terjadinya kavitasi apabila nilai
NPSHa < NPSHr. Pressure suction turun dari 0.9 kg/cm2G menjadi 0.5 kg/cm2G , nilai
0.5 kg/cm2G masih aman untuk operasional pompa 108-J, namun untuk kegiatan
switch exchanger berikutnya, perlu diperhatikan kesiapan dari stand-by pump lean

Evaluasi Switch Lean Exchanger Cooler (108-C/CA)


solution (108-J/JA) agar jika terdapat kenaikan kenaikan PDI strainer dan penurunan
pressure suction lean solution, pompa lean solution dapat di switch secepatnya. Pada
saat switch tanggal 1 April 2020 terdapat masalah pada governor turbine stand by
pump, sehingga switch pompa tidak dapat dilakukan dengan cepat.

C. Heat Exchanger Preservation Procedure


Dikarenakan fasilitas chemical cleaning yang belum ready, maka diperlukan preservation
procedure untuk stand-by exchanger (108-CA). Preservasi dapat dilakukan dengan 2 (dua)
cara yaitu :
1. Jika valve CW inlet dapat di isolate dan tight shut-off, maka semua CW yang terdapat
pada 108-CA didrain, kemudian dilanjutkan dengan proses drying menggunakan plant
air, setelah kering di lanjutkan dengan purging dengan menggunakan nitrogen sampai
kadar O2 max 0.5%. Pada sisi hot side juga dilakukan drain OASE, semua liquid
ditampung dan dikembalikan ke 115-F.
2. Jika inlet dan outlet CW valve tidak bisa tight shut-off, maka CW tetap dialirkan
menuju stand-by exchanger (108-CA) dalam jumlah kecil. Hal ini bertujuan agar tetap
terjadi sirkulasi CW tanpa heat load pada 108-C, karena jika CW tidak disirkulasi maka
akan timbul biofouling dan akumulasi dari microbiologi.

Evaluasi Switch Lean Exchanger Cooler (108-C/CA)

Anda mungkin juga menyukai