KELOMPOK H
1911316050
DOSEN PEMBIMBING:
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare merupakan masalah pada anak-anak di seluruh dunia. Dehidrasi dan
ketidakseimbangan elektrolit pada penderita diare sering disebabkan oleh diare itu
sendiri dan muntah. Diare disebabkan oleh virus bersifat self limiting. Aspek
terpenting yang harus diperhatikan pada diare adalah mencegah terjadinya dehidrasi
ketidakseimbangan elektrolit pada penderita diare sering disebabkan oleh diare itu
sendiri dan muntah. Diare disebabkan oleh virus bersifat self limiting. Aspek
terpenting yang harus diperhatikan pada diare adalah mencegah terjadinya dehidrasi
dan asupan nutrisi untuk mencegah gangguan pertumbuhan akibat diare. Angka
rawat inap penderita diare di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan dengan
negara maju. Amerika Serikat, angka rawat inap 9 per 1000 pertahun, untuk anak
umur dibawah 5 tahun. Inggris dan Australia, angka rawat inap 12-15 per 1000
pertahun dan China angka rawat inap 26 per 1000 pertahun (Chow dkk., 2010).
Enam juta anak meninggal setiap tahun karena diare, sebagian besar kejadian
kematian bayi terbanyak yaitu 42% dan 25,2% umur 1-4 tahun (Subagyo dan
Santoso, 2010).
dan dari faktor resiko lainnya yang merupakan faktor penjamu oleh faktor
lingkungan dan perilaku yang kurang baik terhadap pencegahan diare. Faktor
berasal dari pengetahuan tentang diare yang masih rendah. Untuk meningkatkan
2009). Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari promosi kesehatan yaitu proses
sikap dan praktik kesehatan saja tetapi juga memperbaiki lingkungan (baik fisik
maupun non fisik) dalam rangka memelihara dan menjaga kesehatan mereka.
((Riskesdas), 2014)
Penyebab terbanyak diare pada anak usia dibawah 5 tahun adalah virus, terutama
rotavirus. Salah satu gejalanya adalah muntah, sehingga muntah perlu diperhatikan
untuk mencegah terjadinya dehidrasi yang lebih berat pada penderita diare. Muntah
juga dapat terjadi akibat pemberian preparat zinc yang merupakan bagian dari
tatalaksana diare sesuai rekomendasi WHO (Larson dkk., 2005). Penularan diare
dapat dengan cara fekal-oral, yaitu melalui makanan atau minuman yang tercemar
oleh entero patogen, kontak tangan langsung dengan penderita, barang-barang yang
telah tercemar tinja penderita atau secara tidak langsung melalui lalat. Cara
penularan ini dikenal dengan istilah 4F, yaitu finger, flies, fluid, field. Adapun
faktor risiko yang dapat meningkatkan penularan entero patogen diantaranya adalah
tidak memberikan ASI secara penuh pada bayi usia 4-6 bulan, tidak memadainya
penyediaan air bersih, pencemaran air oleh tinja, kurangnya sarana kebersihan,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
kasus diare
D. Manfaat
perawat.
diagnosa diare.
diagnosa dan intervensi keperawatan yang tepat pada klien dengan diagnosa
diare.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
BAB III
LAPORAN KASUS
NBP : 1911316050
I. IDENTITAS DATA
Nama Anak : Anak F
TTL/Usia : 25 November 2019/2 Tahun 3 bulan 6 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Anak : Belum sekolah
Anak ke :2
Nama Ibu : Ny. C
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : Rt 03 Rw 04 taruko rodi limau manis selatan
Genogram :
Keterangan :
= Laki-laki = Pasien
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan
konsistensi tinja dari penderita. Diare juga diartikan sebgai suatu keadaan
atau cair. Diare yang dirasakan anak akan mempengaruhi kepada kebutuhan
cairan dan elektrolit pada anak yaitu anak akan mengalami dehidrasi jika
tidak tertangani dan anak akan mengalami syok hipovolemi dan bahkan akan
kematian.
Tanggal Kunjungan : 1/2/2021 Alamat : RT03 RW04 Nuansa Indah limau manis selatan
Nama Anak: An. N L/P Nama Ibu: Ny. C
Umur: 2 Tahun 5 Bulan BB: 10 kg PB/TB: 78 cm Suhu: 37,5oC
Anak sakit apa? Diare dehidrasi ringan/sedang Kunjungan Pertama √ Kunjungan Ulang
PENILAIAN TINDAKAN/
KLASIFIKASI
(Lingkari semua gejala yang ditemukan) PENGOBATAN
Tidak ada -
MEMERIKSA TANDA BAHAYA
UMUM tanda – tanda
• Letargis atau tidak sadar (Tidak ada)
• Tidak bisa minum/menyusu (Tidak ada) bahaya pada
• Ada stridor (Tidak ada)
• Memuntahkan semuanya (Tidak ada) anak
• Biru ( cyanosis ) (Tidak ada)
• Kejang (Tidak ada) • Ujung tangan dan kaki pucat dan dingin (Tidak ada)
Tidak ada -
APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS ? Ya Tidak V
tanda – tanda
• Berapa lama? hari • Hitung napas dalam 1 menit
batuk pada
kali / menit. Napas Cepat ?
anak
• Ada tarikan dinding dada kedalam
• Ada wheezing
• Saturasi oksigen %
Diare dehidrasi Beri cairan, tablet
APAKAH ANAK DIARE ? Ya V Tidak Zinc dan makanan
ringan/sedang
• Berapa lama? 2 hari • Keadaan umum anak : sesuai rencana
• Adakah darah dalam tinja? - Letargis atau tidak sadar terapi B (pemberian
oralit 900 ml
- Gelisah atau rewel dengan jumlah orali
• Mata cekung 3 jam pertama
• Beri anak minum : BB(kg)x75 ml 8 kg
x75 ml= 600 ml
- Tidak bisa minum atau malas minum
pada 3 jam pertama
- Haus, minum dengan lahap Jika terdapat
• Cubit kulit perut, apakah kembalinya : klasifikasi berat
- Sangat lambat (lebih dari 2 detik) lain:
- Rujuk segera
- Lambat (masih sempat terlihat lipatan kulit) (letargis atau
tidak sadar, mata
cekung, tidak
bisa minum,
cubitan perut
kembali lambat)
- Jika masih bisa
minum, berikan
ASI dan larutan
oralit selama
perjalanan
Nasihati kapan
kembali segera
(Apabila Tinja
bercampur darah,
anak malas minum)
Kunjungan ulang 3
hari jika tidak ada
perbaikan
Anak tidak
APAKAH ANAK DEMAM ? Ya Tidak V Lakukan Tes
(anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu > 37,5oC) (Tidak ada)
demam saat ini Malaria, hasil :
Tentukan Daerah Endemis Malaria : Tinggi - Rendah - Non Endemis Jika RDT (+) / (-)
Daerah Non Endemis, tanyakan riwayat bepergian ke daerah endemis malaria -
dalam 2 minggu terakhir dan tentukan daerah endemis sesuai tempat yang Mikroskopis :
Anak Tidak -
Demam
• Apakah demam mendadak tinggi • Periksa tanda-tanda syok :
dan terus menerus? Ujung ekstremitas teraba dingin (Teraba hangat)
(Tidak ada)
• Apakah ada bintik merah di kulit DAN nadi sangat lemah atau tidak teraba
atau perdarahan hidung/gusi? • Lihat adanya perdarahan dari hidung/gusi
(Tidak ada perdarahan) (Tidak ada perdarahan)
• Apakah anak sering muntah? atau bintik perdarahan di kulit (petekie)
(Tidak ada muntah) (Tidak ada petekie)
• Apakah muntah dengan darah • Jika petekie sedikit DAN tidak ada tanda lain atau
seperti kopi?(Tidak) dari DBD, lakukan uji torniket, jika mungkin
• Apakah berak berwarna hitam? Hasil uji torniket: positif negatif
(BAB tidak berwarna hitam)
• Apakah nyeri ulu hati atau gelisah? • Jika petekie sedikit TANPA tanda lain dari DBD
(Tidak ada nyeri ulu hati dan gelisah)
DAN uji torniket tidak dapat dilakukan, klasifikasikan
sebagai DBD.
APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA Ya Tidak V Tidak ada Tangani masalah
• Apakah ada nyeri telinga? (Tidak ada) • Lihat adanya cairan atau nanah infeksi telinga yang
• Adakah rasa penuh di telinga? (Tidak ada) keluar dari telinga (Tidak ada cairan) telinga ditemukan
• Adakah cairan/nanah keluar dari • Raba adanya pembengkakan yang nyeri
(Tidak ada pembengkakan dan nyeri)
telinga? Jika ya, berapa hari?
hari di belakang telinga
Gizi normal - Jika anak berumur
MEMERIKSA STATUS GIZI kurang dari 2 tahun,
• Lihat apakah anak tampak sangat kurus. (Anak tidak tampak kurus) lakukan penilaian
• Lihat dan raba adanya pembengkakan di kedua punggung kaki/tangan (Tidak ada pembengkakan pemberian makan
dikedua tangan atau kaki) dan nasihati sesuai
• Tentukan berat badan (BB) menurut panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) “anjuran makan
- BB menurut PB atau TB : < -3 SD untuk anak sehat
maupun sakit”.
- BB menurut PB atau TB : -3 SD sampai -2 SD
(Berikan variasi
- BB menurut PB atau TB : ≥ -2 SD V makanan keluarga
• Tentukan lingkar lengan atas (LiLA) untuk anak umur 6 bulan atau lebih termasuk sumber
- LiLA < 11,5 cm makanan hewani dan
buah-buahan kaya
- LiLA 11,5 cm - 12,5 cm vitamin A serta sayuran,
- LiLA ≥ 12,5 cm V berikan setidaknya 1
• Jika BB menurut PB atau TB < -3 SD ATAU Lingkar Lengan Atas < 11,5 cm, periksa mangkuk setiap kali
makan / 250ml, berikan
komplikasi medis :
3-4 kali setiap hari,
- Apakah ada tanda bahaya umum? tawari 1-2 kali makanan
- Apakah ada klasifikasi berat? selingan diantara waktu
Jika tidak ada komplikasi medis, nilai pemberian ASI pada anak umur < 6 bulan makan, jika anak
menolak makanan baru,
- Apakah anak memiliki masalah pemberian ASI?
tawar untuk mencicipi
beberapa kali. Tunjukkan
bahwa ibu juga menyukai
makanan tersebut,
bersabarlah. Bicara pada
anak selama memberi
dan jaga kontak mata
dengan anak.
- Bila ada masalah
pemberian makanan,
kunjungan ulang 7
hari.
Pelayanan tindak lanjut :
Tanyakan : masalah
pemberian makan yang
ditemukan ketika
kunjungan pertama.
Periksa : Lakukan
penilaian ulang cara
pemberian makan.
Ibu tidak -
MEMERIKSA STATUS HIV
pernah
• Apakah ibu pernah diperiksa HI,V? Ya Tidak V
periksa HIV
Jika Ya, apakah hasilnya Positif Negatif
dan tidak
Jika ibu positif HIV: a. apakah ibu minum ARV? Sudah Belum
a. Apakah ibu minum ARV? Sudah Belum ada tanda-
Jika Sudah : - Apakah ARV sudah diminum minimal 6 bulan? Ya Tidak tanda HIV
- Apakah ibu patuh minum ARV? Ya Tidak pada anak
b. Apakah anak pernah tes HIV pada usia 6 minggu atau lebih? Ya Tidak
Jika Ya, apakah dianjurkan untuk diulangi 4 minggu kemudian Ya Tidak
c. Jika anak lebih dari 18 bulan, apakah pernah dilakukan tes HIV? Ya Tidak
Jika Ya, apakah hasilnya Positif Negatif
• Jika ibu HIV positif & anak tes serologis HIV negatif ATAU tidak diketahui, tanyakan apakah anak :
- masih mendapatkan ASI pada saat tes? atau
- baru berhenti kurang dari 6 minggu pada saat dilakukan tes? atau
- masih mendapatkan ASI pada saat ini?
Jika Ya, apakah anak sudah mendapatkan ARV profilaksis? Sudah Belum
• Apakah anak ada riwayat pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkolosis) dalam 1 tahun terakhir?
Ya Tidak V
• Apakah anak memiliki orang tua kandung dan/atau saudara kandung yang terdiagnosis HIV atau yang
meninggal karena penyebab yang tidak diketahui tetapi masih mungkin karena HIV? Ya Tidak V
• Lihat apakah ada salah satu klasifikasi berat: Penyakit sangat berat, Pneumonia berat, Diare Persisten
Berat, Penyakit Berat dengan Demam, Gizi Buruk dengan Komplikasi. (Tidak ada)
• Periksa apakah terdapat bercak putih di mulut. (Tidak ada)
• Lakukan tes HIV serologis pada ibu dan anak jika hasil tes HIV dari anemnesa meragukan atau
hasilnya tidak dapat dibuktikan, atau belum pernah tes HIV.
BUKU BAGAN
54
55
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI
Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini, beri tanda v jika sudah diberikan. Imunisasi yang
√√
√ √ √ √ √ √ diberikan hari ini :
Tidak ada
√ √ √ √
√ √ √
Diberikan vit A
MEMERIKSA PEMBERIAN VITAMIN A Dibutuhkan suplemen vitamin A : Ya Tidak √ hari ini :
Anak F sudah mendapatkan vitamin A pada bulan februari dan agustus
Ya Tidak √
Masalah Jika pemberian
MENILAI MASALAH ATAU KELUHAN LAIN makan anak tidak
pemberian sesuai dengan
Ibu mengatakan An. F mengalami nafsu makannya berkurang dan sering tidak menghabiskan makan “Anjuran makan
makannya. untuk anak sehat
maupun sakit”
Nasihati ibu cara
pemberian makan
sesuai kelompok umur
anak.
mencicipi beberapa
Siapa yang memberi makan dan bagaimana caranya?
kali. Tunjukkan
• Selama sakit ini, apakah ada perubahan pemberian makan? Ya Tidak √ bahwa ibu juga
menyukai makanan
Jika ya, bagaimana? tersebut,
bersabarlah.
- Bicara pada anak
selama memberi dan
jaga kontak mata
dengan anak.
Nama Pemeriksa
a. Tujuan Penyuluhan
Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang
Diare dan penatalaksanaannya di rumah.
Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian diare
b. Peserta dapat menjelaskan penyebab diare
c. Peserta dapat menjelaskan jenis diare
d. Peserta dapat menjelaskan Komplikasi diare
e. Peserta dapat menjelaskan pengobatan diare di rumah
b. Materi Penyuluhan
Terlampir
c. Metode
Ceramah
Tanya jawab
d. Media
Leaflet
e. Kegiatan penyuluhan
f. Evaluasi
Pelaksanaan
Tanggal / Jam : 4 Februari 2021
Waktu : 16.00 WIB
Tempat : Rumah Anak F
Jumlah Peserta : 1 orang (ibu anak f)
Respon terhadap penyuluhan :
o Jumlah peserta yang aktif : ibu berespon dengan baik
MATERI PENYULUHAN DIARE
A. Pendahuluan
Diare biasanya ditandai dengan seringnya si kecil buang air dengan tinja yang
encer atau berair. Selain membuat si kecil tidak nyaman, diare dapat
menyebabkan dehidrasi, dan ruam bila si kecil yang masih pakai popok. Bila si
buah hati mengalami diare, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah
mengetahui penyebab diare, karena gangguan kesehatan ini dapat disebabkan oleh
banyak hal. Penyebab diare bisa diketahui dari gejala-gejala yang muncul, dengan
mengetahui penyebab diare, bunda dapat menentukan pertolongan yang tepat bagi
si kecil.
Diare atau mencret adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar 3
kali atau lebih dalam satu hari dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer
atau sedikit berampas, kadang juga bisa disertai darah atau lendir tergantung pada
penyebabnya. Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), anak dinyatakan
menderita diare bila buang air besarnya “lebih encer” dan “lebih sering” dari
biasanya. Gejala ikutan lainnya adalah demam dan muntah. Kadangkala gejala
muntah dan demam mendahului gejala mencretnya.
B. Jenis Diare
Berdasarkan jangka waktu terjadinya, diare dibagi menjadi dua, yaitu diare
akut dan kronis. Diare akut terjadi sampai dengan 7 hari, sedangkan diare kronis
terjadi lebih dari 2 minggu. Di Indonesia, lebih banyak kasus diare akut
dibandingkan yang kronis.
D. Komplikasi Diare
Komplikasi diare adalah dehidrasi yaitu kekurangan cairan. Terdapat 3 keadaan
akibat dehidrasi, yaitu:
1. Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% Berat Badan). Tandanya
anak tetap aktif, keinginan untuk minum seperti biasa karena rasa haus
tidak meningkat, kelopak mata tidak cekung, buang air kecil (BAK)
sering.
2. Dehidrasi ringan sedang (kehilangan cairan 5-10% Berat Badan).
Tandanya anak gelisah atau rewel, anak ingin minum terus karena rasa
haus meningkat, kelopak mata cekung, BAK mulai berkurang.
3. Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% Berat Badan). Tandanya
anak lemas atau tidak sabar, tidak dapat minum, kelopak mata sangat
cekung, pada uji cubit kulit kembali lebih dari 2 detik. Agar lebih mudah
gunakan kulit perut.
Untuk menilai kondisi dehidrasi pada anak ada 4 parameter yang bisa digunakan
yaitu aktivitas, rasa haus, kelopak mata, buang air kecil, dan uji turgor atau uji
cubit. Lihat kelopak mata anak, apakah cekung atau tidak. Anak harus kencing
dalam waktu 6-8 jam, jika lebih dari 8 jam tidak kencing maka dehidrasi ringan.
Untuk anak yang lebih besar batas kencingnya 12 jam. Uji cubit paling gampang
dilakukan pada kulit perut, kulit harus kembali dalam 2 detik.
10) Anak dapat merasakan suasana yang nyaman dan aman seperti dirumah
sebagai alat komunikasi antara perawat – klien
RENCANA PELAKSANAAN
dan keluarga
3 Penutup 5 Menit Memperhatikan dan menjawab
Menutup dan mengucapkan salam
salam
SETTING
Leader
Observer
EVALUASI
Hasil
1; Anak mampu menebak gambar
2; Anak mampu mengembangkan kreatifitasnya dalam menebak gambar
3; Anak dapat mengetahui cara dan aturan permainan
4; Anak tidak ragu dalam melaksanakan permainan
MATERI SATUAN ACARA BERMAIN
A. Pendahuluan
PRESCHOOL
1. Pengertian Preschool
Menurut Joyce Engel (1999), yang dikatakan anak usia pra sekolah
adalah anak-anak yang berusia berkisar 3-6 tahun. Ada beberapa aspek yang
perlu diperhatikan untuk mengukur tingkat pertumbuhan dan perkembangan
anak. Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun ( Wong,
2000), anak usia prasekolah memiliki karakteristik tersendiri dalam segi
pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam hal pertumbuhan, Secara fisik
anak pada tahun ketiga terjadi penambahan BB 1,8 s/d 2,7 kg dan rata-rata BB
14,6 kg.penambahan TB berkisar antara 7,5 cm dan TB rata-rata 95 cm.
2. Aspek Bahasa
Pada awal masa prasekolah perbendaharaan kata yang dicapai jarang
dari 900 kata,mengunjak tahun keempat sudah mencapai 1500 kata atau lebih
dan pada tahun kelima sampai keenam mencapai 2100 kata,mengunakan 6
sampai 8 kata,menyebut 4 warna atau lebih,dapat menggambar dengan banyak
komentar serta menyebutkan bagiannya,mengetahui waktu seperti hari,minggu
dan bulan,anak juga sudah mampu mengikuti 3 perintah sekaligus sehingga ia
akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas,
bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat
kesempatan bermain. Perawatan anak sakit sangatlah perlu karena hal ini
adalah salah satu bentuk upaya dalam proses penyembuhan pada anak sakit.
Namum pada sisi lain, perawatan dan proses keperawatan yang bertujuan
penyembuhan tersebut kadang membuat anak-anak menjadi takut/ trauma dan
kejenuhan pada anak. Karena aktivitas anak sangat sedikit frekuensinya dan hal
inlhah yang membuat anak semakin jenuh di Rumah sakit. Hal ini sangat
berpengaruh pada kooperatif anak dalam menerima perawatan dan pelayanan
keperawatan di rumah sakit. Selain menimbulkan hal di atas, kejenuhan dan
lamanya anak di rawat di rumah sakit
membuat kebutuhan bermain anak sangat kurang, hal ini terjadi karena banyak
hal, antara lain : kondisi fisik klien yang masih lemah sehingga nak tidak
mampu beraktivitas, kondisi ruang atau tempat yang asing bagi anak dan
banyaknya orang-orang baru disekeliling anak sehingga anak menjadi takut dan
lain sebagainya.
Hal di atas di temukan juga pada Ruang Brawijaya di RSUD Kanjuruan
Kepanjen, di mana anak terlihat bosan, takut dan lebih banyak diam atau
menangis. Hal inilah yang akhirnya membuat anak hanya diam terpaku tanpa
melakukan aktifitas sehingga kebutuhan bermainya tidak terpenuhi. Dari latar
belakang di atas menurut kelompok 4 perlu di adakan suatu tindakan
keperawatan yang tepat untuk mengurangi tingkat kejenuhan dan katakutan
anak sehingga anak menjadi aktif dan terpenuhi kebutuhan bermainya.
3. Aspek Sosial
Pada tahun ketiga anak sudah hamper mampu berpakaian dan makan
sendiri,rentang perhatian meningkat ,mengetahui jenis kelaminnya
sendiri,dalam permainan sering mengikuti aturannya sendiri tetapi anak sudah
mulai berbagi.tahun keempat anak sudah cenderung mandiri dan keras kepala
atau tidak sabar,agresif secara fisik dan vweerbal,mendapat kebanggan dalam
pencapaian, masih mempunyai banyak rasa takut.pada akhir usia prasekolah
anak sudah jarang memberontak, lebih tenang,mandiri,dapat dipercaya,lebih
bertanggungjawab, mencoba untuk hidup berdasarkan outran,bersikap lebih
baik,dalam permainan sudah mencoba mengikuti aturan tetapi kadang curang.
Personal social :
a. Menyatakan keinginan untuk melakukan sesuatu yang ingin
dilakukan supaya di anggap di masyarakat
b. Anak mulai mengetahui aturan-aturan, di lingkungan keluarga
dan lingkungan
c. Menyadari hak dan kepentingan orang lain
d. Mulai dapat bermain dengan teman sebaya
e. Keluarga harmonis, komunikasi baik maka anak akan
mempunya kemampuan dan
penyesuaian dalam hubungan dengan orang lain.
f. Masuk TK akan sangat membantu anak untuk “jembatan bergaul” dan
sosialisasi dengan teman sebaya
4. Aspek Kognitif
Tahun ketiga berada pada fase pereptual,anak cenderung egosentrik
dalam berfikir dan berperilaku ,mulai memahami waktu,mengalami
perbaikankonsep tentang ruang, dan mulai dapat memandang konsep dari
perspektif yang berbeda. Tahun keempat anak berada pada fase inisiatif,
memahami waktu lebih baik,menilai sesuatu menurut dimensinya,penilaian
muncul berdasarkan persepsi,egosentris mulai berkurang,kesadaran social lebih
tinggi, mereka patuh kepada orang tua karena mempunyai batasan bukan
karena memahami hal benar atau salah. Pada akhir masa prasekolah anaka
sudah mampu memandang perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi
belum memahaminya,anak sangat ingin tahu tentang faktual dunia.
1) Motorik halus : Bisa menggunakan gunting, Menggambar
lingkaran, kotak, X
2) Motorik kasar : Melempar bola melewati atas kepala, Memanjat,
Menaiki sepeda roda tiga, Belajar menalikan tali sepatu,
mengkancing, menyikat gigi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
1. Faktor Herediter
Merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagi dasar dalam mencapai
tumbuh kembang anak disamping faktor lain. Faktor herediter adalah
bawaan, jenis kelamin, ras, suku bangsa.
2. Faktor lingkungan
Merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan
tercapai dan tidaknya potensi yang sudah dimiliki antara lain :
1. Lingkungan pranatal
Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai konsepsi lahir
sampai yang meliputi gizi pada waktu ibu hamil, zat kimia atau
toksin, kebiasaan merokok dan lain-lain.
2. Lingkungan post natal
Seperti sosial ekonomi orang tua, nutrisi, iklim atau cuaca, olahraga,
posisi anak dalam orang tua dan status kesehatan.
MACAM BERMAIN
1. Bermain aktif
2.1 . Pengertian
2.7 Evaluasi
Peserta terapi bermain menggambar mampu:
Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC: Jakarta. Whaley and Wong,
1991
DIARE
1911316050
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
PENGERTIAN DIARE
Diare adalah buang air besar dengan frekuensi sering (lebih dari 3X) dan dengan
konsistensi yang tidak seperti biasanya (encer).
PENYEBAB DIARE
Diare dapat disebabkan karena :
1. Infeksi virus/ bakteri
2. Akibat penyakit
3. Obat
4. Alergi makanan
5. Emosi
GEJALA DIARE
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai
dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah. Tetapi gejala
lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan perut sering berbunyi.
Dehidrasi
Dehidrasi adalah suatu keadaan dimana tubuh kekurangan cairan yang dapat
berakibat kematian, terutama pada anak atau bayi jika tidak segera diatasi.
A. Tanpa Obat
Istirahat
Jangan makan gorengan atau makanan yang berlemak, zat yang merangsang motilitas
lambung, contoh : sambel, merica.
Tidak dianjurkan minum kopi dan susu, makanan yang dianjurkan adalah roti
panggang, biskuit, apel yang dipotong-potong, bubur yang encer dengan kecap atau
garam
Minum banyak air yang sudah dimasak
Minuman yang sebaiknya dikonsumsi adalah air teh dengan sedikit gula, kaldu tanpa
lemak, perasan buah-buahan, larutan tepung beras
B. Dengan OBAT
Larutan gula garam (oralit, ottolit, parolit)
Larutan mengandung ion (air kelapa)
Air rebusan daun jambu biji
Arang aktif (karbon, bekarbon, norit)
Kaolin (kaopectate)
Atapulgit (biodiar, enterogit)
Pektin (kaopectate)
Loperamid (imodium, imomed)
PENCEGAHAN DIARE
Sayur mayur dan lalapan dicuci dulu dengan baik
Air minum dimasak sampai mendidih
Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air besar
Makanan disimpan dengan baik, ditempat tertutup, hindari kontak dengan lalat, dsb.
Dokumentasi
Pemeriksaan fisik Terapi Bermain