Anda di halaman 1dari 1

SUKUK LINKED WAKAF SEBAGAI SARANA BERINVESTASI SYARIAH

Bangkalan—Akhir-akhir ini BWI (Badan Wakaf Indonesia) sedang mengembangkan Sukuk


Linked Wakaf (SLW), sebagai sarana berinvestasi syariah. Produk SUKUK Linked Wakaf
merupakan bentuk penggabungan dua cakupan dalam keuangan islam yaitu komersil+sosial.

Sukuk Linked Wakaf dinilai menjadi alternatif untuk mengoptimalkan tanah wakaf. Dengan
adanya produk tersebut maka tanah wakaf yang dulunya belum maksimal pemanfaatannya
bisa dimanfaatkan secara optimal.

Mahasiswi UNAIR, Nurul Azizah mengungkapkan bahwa Sukuk Linked Wakaf merupakan
dana sukuk yang digunakan untuk membiayai pembangunan diatas tanah wakaf. Sukuk
Linked Wakaf penting diterapkan di Indonesia karena sukuk sendiri merupakan salah satu
pembiayaan dimana kalau digunakan untuk pembiayaan diatas tanah wakaf otomatis tanah
wakafnya juga akan menjadi lebih produktif dan akan memberikan manfaat buat orang lain.

”Maka dari itu, di Indonesia perlu diterapkannya Sukuk Linked Wakaf agar tanah wakaf bisa
lebih produktif lagi dari sebelumnya. Jadi pembangunan tanah wakaf tidak terpacu kepada
nadzir saja. Karena seperti yang kita ketahui sekarang ini bahwa tanah wakaf kurang optimal
pemanfaatannya dikarenakan nadzir tidak memiliki cukup dana untuk mengelolanya”, ujar
Nurul, Selasa (01/10/2019)

Lebih lanjut lagi Nurul juga menjelaskan bahwa Pemerintah juga harus bekerja sama dengan
pihak lain, jadi ada 2 pihak yang harus bekerja sama yaitu pemerintah dengan BWI (Badan
Wakaf Indonesia) atau Nadzir agar Sukuk Linked Wakaf diterapkan secara maksimal. Salah
satu mitra Nadzir yang potensial adalah Bank Syariah untuk melakukan pembiayaan
tersebut.

“Dengan adanya penerbitan sukuk yang dilakukan oleh pemerintah maka tanah wakaf juga
bisa digunakan sebagai salah satu investasi syariah yang menjanjikan. Seperti yang kita
ketahui bahwa ndonesia sudah memasuki industri 4.0 sehingga wakaf tidak hanya tentang
tanah yang dibangun masjid tetapi bisa dibangun cafe dll”, pungkasnya.

Penulis :

Fernanda Dyah A. E.

Robiatul Auliyah, SE., MSA.

Anda mungkin juga menyukai