Laporan Pendahuluan Ded Bangunan Penunjang Ok

8/10/2019 Laporan Pendahuluan DED Bangunan Penunjang Ok
Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung

(Calamoa)Yogyakarta Sekretariat
LAPORAN PENDAHULUAN Daerah Kabupaten Beltung
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan kepada kami untuk menyelesaikan dokumen Laporan Pendahuluan
ini
Adapun aporan ini merupakan laporan pendahuluan dari rangkaian Kegiatan

Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung (Calamoa !ogyakarta pada
Sekretariat "aerah Kabupaten Belitung# "imana materi dalam laporan ini
lebih ditekankan pada metodologi yang akan digunakan dan rencana kerja
dari Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung (Calamoa !ogyakarta
pada Sekretariat "aerah Kabupaten Belitung#
Laporan ini merupakan kerjasama antara Sekretariat "aerah Kabupaten

Belitung selaku pemberi tugas dengan C$# S%L&'A K)*S+LTA*#
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih atas bantuan dari semua pihak hingga
terselesaikannya laporan ini#
Tim Penyusun
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ded-bangunan-penunjang-ok 1/44

Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Pada tanggal -. *o/ember -000, berdasarkan +ndang1+ndang *omor
-2 Tahun -000, Pulau Belitung bersama dengan Pulau Bangka
memekarkan diri dan membentuk satu pro/insi baru dengan nama
Pro/insi Kepulauan Bangka Belitung#
Selanjutnya berdasarkan aspirasi masyarakat dan setelah melalui
berbagai pertimbangan, Kabupaten Belitung memekarkan diri menjadi
- kabupaten yaitu Kabupaten Belitung beribukota di Tanjungpandan
dengan cakupan 3ilayah meliputi 4 kecamatan dan Kabupaten Belitung
Timur dengan 5anggar sebagai ibukotanya dengan cakupan 3ilayah
meliputi 6 kecamatan
Sebagai kabupaten baru sampai saat ini belum memiliki 7asilitas yang
memadai dalam rangka melayani masyarakatnya menuju /isi yang
dicita1citakan#
Sasaran Yang Ingin Dicapai

Sasaran Kegiatan :
Ter3ujudnya 7asilitas Asrama Putra Belitung yang representati/e dan
dapat meningkatkan kinerja dan citra daerah#
Sasaran perencanaan & perancangan :
Tersedianya dokumen perancangan yang lengkap dan dapat digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian pembangunan di
lapangan

1.2 Ruang Lingkup

Persiapan Perencanaan antara lain !elakukan kegiatan :

Pengumpulan data dan in7ormasi lapangan, termasuk data
pengukuran dan penyelidikan tanah8soil test#

'nterpretasi secara garis besar terhadap KAK#

5elakukan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat
mengenai peraturan daerah terkait dengan perijinan pendirian
bangunan dan standarisasi teknis bangunan#
Pen"usunan Pra Rencana antara lain !elakukan kegiatan:


Pembuatan rencana tapak#

Pembuatan pra1rencana bangunan#

Perkiraan biaya#

Penyempurnaan rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan
/isualisasi dua dan tiga dimensinya#
Pen"usunan Rencana Detail antara lain !elakukan kegiatan :


Pembuatan analisis struktur, beserta uraian konsep dan
perhitungannya, baik elemen pondasi maupun struktur atas#

Pembuatan rencana utilitas, beserta uraian konsep dan
perhitungannya#

Pembuatan gambar1gambar detail#

Penyusunan rencana kerja dan syarat1syarat#

Pembuatan rincian /olume pekerjaan#

Pembuatan rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi#


Pembuatan 5aket dan perspekti/e eksterior
Persiapan Pelelangan Paket Peker#aan antara lain !elakukan

kegiatan

5embantu pemilik proyek dalam menyusun dokumen
pelelangan#

5embantu panitia pelelangan dalam menyusun program dan
pelaksanaan pelelangan#

1.$ Dasar%Landasan uku! Yang Digunakan

Peraturan 'enteri P( )*. +,%PR-%'%2/
Peraturan 5enteri P+ *o# 648PT858-002 Tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan 9edung *egara, secara garis besar mengatur
mengenai
Bab I : +mum memberikan gambaran umum yang meliputi

pengertian, azas bangunan gedung negara, maksud dan tujuan
serta lingkup materi pedoman.
Bab II : Persyaratana Bangunan 9edung *egara, meliputi ketentuan
tentang klasifkasi bangunan gedung negara, tipe rumah negara,
standar luas bangunan gedung negara, persyaratan administrati,
dan persyaratan teknis bangunan gedung negara.
Bab III : Tahapan Pembangunan Bangunan 9edung *egara meliputi
ketentuan tentang persiapan, perencanaan konstruksi, dan
pelaksanaan konstruksi.
Bab I0 : Pembiayaan Pembangunan Bangunan 9edung *egara 
meliputi ketentuan umum, standar harga satuan tertinggi,
komponen biaya pembangunan, pembiayaan bangunan/komponen
bangunan tertentu, biaya pekerjaan non standar, dan prosentase
komponen pekerjaan bangunan gedung negara.
Bab 0 : Tata Cara Pembangunan Bangunan 9edung *egara meliputi
ketentuan tentang penyelenggaraan pembangunan bangunan
gedung negara, organisasi dan tata laksana, penyelenggaraan
pembangunan tertentu, pemeliharaan/perawatan bangunan gedung
negara, serta pembinaan dan pengawasan teknis.

Bab 0I : Penda7taran Bangunan 9edung *egara meliputi tujuan,
sasaran dan metode pendataran, pelaksanaan pendataran, dan
dokumen pendataran bangunan gedung negara.
Bab 0II : Pembinaan dan Penga3asan Teknis .
Bab 0II : Penutup penjelasan yang menguraikan apabila terjadi
persoalan atau penyimpanan dalam penerapan pedoman teknis
pembangunan bangunan gedung negara, serta petunjuk untuk
konsultasi.

(ndang(ndang RI )*. 2 -ahun 22

+ndang1+ndang epublik 'ndonesia *omor -: Tahun -00- Tentang
Bangunan 9edung, menguraikan mengenai bangunan gedung sebagai
tempat manusia melakukan kegiatannya untuk mencapai berbagai
sasaran yang menunjang ter3ujudnya tujuan pembangunan nasional
harus diselenggarakan, di3ujudkan sesuai dengan 7ungsinya, serta
memenuhi persyaratan administrati7 dan teknis bangunan gedung,
meliputi ;
B3B I : Ketentuan +mum merupakan penjelasan mengenai defnisi/

pengertian hal-hal yang terkait dengan bangunan gedung.
B3B II : Asas, Tujuan, dan Lingkup
B3B III : &ungsi Bangunan 9edung meliputi kemungkinan tiap
bangunan gedung dapat berungsi legih dari satu, harus sesuai
dengan peruntukan dan dijadikan acuan dalam mengeluarkan izin
mendirikan bangunan;
B3B I0 : Persyaratan Bangunan 9edung meliputi tentang ketentuan
bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administrati dan
persyaratan teknis sesuai dengan ungsi bangunan gedung.
B3B 0 : Penyelenggaraan Bangunan 9edung meliputi ketentuan
mengenai kegiatan pembangunan, pemanaatan, pelestarian, dan
pembongkaran.
B3B 0I : Peran 5asyarakat mengenai peran masyarakat dalam
penyelenggaraan bangunan gedung agar tidak mengganggu,
merugikan, dan/atau membahayakan kepentingan umum.
B3B 0II : Pembinaan ketentuan mengenai pembinaan bangunan
gedung akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah
B3B 0III : Sanksi  mengenai sanksi yang bisa dikebakan kepada
pemilik dan/atau pengguna yang tidak memenuhi kewajiban
pemenuhan ungsi, dan/atau persyaratan, dan/atau
penyelenggaraan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam
undang undang ini baik sanksi administrati dan/atau sanksi pidana
B3B I4 : Ketentuan Peralihan mengenai pemberlakuan undang-
undang ini dikaitkan dengan ketentuan yang sudah ada
sebelumnya.
B3B 4 : Ketentuan Penutup mengenai berlakunya undang-undang ini

serta perlunya penempatan dalam embaran !egara agar diketahui

setiap orang
Keputusan 'enteri Peker#aan (!u! )*!*r : ++1%Kpts%155

Keputusan 5enteri Pekerjaan +mum *omor ; 66.8Kpts8.<<: Tentang
Persyaratan Teknis Bangunan 9edung, secara garis besar mengatur
mengenai ;
B3B I : Ketentuan +mum meliputi pengertian, serta maksud dan

tujuan
B3B II : Pengaturan
ketentuan Persyaratan
Persyaratan Teknis Bangunan
"eknis, Pengaturan 9edungdi
Pelaksanaan  meliputi
#aerah
serta $anksi %dministrasi. &ang dapat dikenakan.
B3B III : Pembinaan dan Penga3asan Teknis dilakukan sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan 'enteri Pekerjaan (mum !omor
)*/P+"/ tentang Penyelenggaraan Pembinaan "eknis dan
Pengawasan "eknis idang Pekerjaan (mum kepada #inas
Pekerjaan (mum.
B3B I0 : Ketentuan Peralihan, mengenai pemberlakuan ketentuan ini
dikaitkan dengan ketentuan yang sudah ada sebelumnya.
B3B 0 : Ketentuan Penutup mengenai berlakunya ketentuan ini serta
perlunya disebarluaskan kepada pihak-pihak yang bersangkutan
untuk diketahui dan dilaksanakan.
Keputusan Dir#en cipta Kar"a )*.: 25,%KP-S%155/

Keputusan "irjen cipta Karya *o#; -<48KPTS8.<<2 Tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan 9edung *egara, antara lain yang
terkait langsung dengan perencanaan ini adalah sebagai berikut ;
Standar Luas 6edung Kant*r :


Standar luas ruang gedung kantor pemerintah tingkat
"epartemen Lembaga Tinggi8tertinggi *egara rata1rata <,=< m-
per1personil#

Standar luas ruang gedung kantor pemerintah tingkat Kantor
Wilayah8"inas atau yang srtingkatrata1rata : m- per1personil#

Standar luas ruang gedung kantor pemerintah tingkat kecamatan
rata1rata 2,- m- per1personil#
Kebutuhan total luas gedung dihitung berdasarkan jumlah personil
yang akan ditampung dikalikan standar luas sesuai dengan
kuali>kasinya# +ntuk bangunan gedung kantor yang memerlukan

ruang khusus atau ruang pelayanan masyarakat, kebutuhannya

dihitung secara tersendiri di luar kenutuhan per m-8personil
tersebut di atas#
Spesi7kasi -eknis Bangungan 6edung Pe!erintah !eliputi :

Persyaratan Tata Bangunan dan Lingkungan#

Persyaratan Bahan Bangunan#

Persyaratan Struktur Bangunan#

+tilitas#

Sarana Penyelamatan#
Peraturan Bet*n Bertulang Ind*nesia 15/1 8).I.29
Secara keseluruhan *#'#1- ini mengatur mengenai penggunaan beron

bertulang disesuaikan dengan kondisi di 'ndonesia, meliputi ;
BA9'A* . ; (!u!, merupakan penjelasan persyaratan umum dan
de>nisi terkait dengan pekerjaan beton bertulang#
BA9'A* - ; BahanBahan, menyangkut persyaratan mengenai bahan1

bahan yang digunakan untuk membentuk beron bertulang antara lain
agregat8dimensi, kualitas, kekuatan, cara menyimpan#
BA9'A* ? ; Pelaksanaan, menyangkut pesyaratan pelaksanaan

pekerjaan beton bertulang antara lain mengenai kelas dan mutu beton,
campuran dan kekentalan adukan beton, mutu beton, prosedur
pemeriksaan dan pelaksanaan, tindakan yang perlu diambil bila hasil
pemeriksaan tidak memenuhi persyaratan#
BA9'A* 6 ; Detail K*nstruksi, menyangkut persyaratan teknis

pelaksanaan pekerjaan beton untuk menghasilkan mutu beton yag
ditentukan, antara lain mengenai penentuan penutup beton, penyiapan
tulangan sesuai 7ungsinya, bagian1bagian konstruksi bangunan yang
menggunakan bahan beton#
BA9'A* 4 ; DasarDasar Perhitungan dan S"aratS"arat (!u!

K*nstruksi , menyangkut kriteria perencanaan yang harus diperhatikan
agar hasilnya sesuai persyaratan yang ditentukan, antara lain
mengenai koe>sien keamanan, kekuatan beton, pembebanan,
kekakuan, stabilitas konstruksi, lebar retak dan ketentuan lain yang
diperlukan dalam melakukan perhitungan#

BA9'A* = ; Perhitungan Kekuatan, menyangkut perhitungan

kekuatan berdasarkan prinsip teori elantisitas dan kekuatan batas#
BA9'A* 2 ; Statika Dan Perhitungan Kekuatan Pada K*nstruksi

K*nstruksi -ertentu, menyangkut bagian konstruksi pelat, balok dan
portal, serta sistem lantai menerus, dinding, konstrukdi tahan gempa,
pondasi telapak, konstruksi selaput, konstruksi beton pracetak maupun
statika konstruksi berdasarkan prinsip1prinsip teori keruntuhan dan
modi>kasi1modi>kasinya#
BA9'A* : ; S"aratS"arat Khusus, menyangkut e/aluasi kekuatan

konstruksi1konstruksi yang sudah berdiri dan percobaan beban#
Bab 2
Landasan
Perencanaan
II.1 (raian (!u!
Tujuan utama dari struktur adalah memberikan kekuatan

pada suatu bangunan# Struktur bangunan dipengaruhi oleh beban
mati (dead load berupa berat sendiri, beban hidup (li/e load berupa
beban akibat penggunaan ruangan dan beban khusus seperti
penurunan pondasi, tekanan tanah atau air, pengaruh temperatur
dan beban akibat gempa#
Suatu beban yang bertambah dan berkurang menurut 3aktu

secara berkala disebut beban bergoyang, beban ini sangat

berbahaya apabila periode penggoyangannya berimpit dengan
periode struktur dan apabila beban ini diterapkan pada struktur
selama kurun 3aktu yang cukup lama, dapat
menimbulkan lendutan#
direncanakan dapat Lendutan
merusak yang melampaui
struktur bangunan tersebut# batas yang
II.2 Ped*!an Perencanaan
"alam perencanaan, pedoman yang digunakan antara lain;

.# Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung (SK
S*' T1.41
.<<.10?
-# Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung

(S*'1.2-<1.<:<&

II.$ Peraturan Perencanaan
Apabila kita akan merencanakan suatu bangunan, sudah tentu

kita harus memperhatikan serta memperhitungkan segala aspek yang
berhubungan dengan bangunan tersebut#
"isamping segi teknis yang menjadi landasan utama dalam
merencanakan suatu bangunan, segi1segi lainnya tidak bisa kita
tinggalkan atau kita abaikan begitu saja# &aktor 7ungsi, ekonomi,
sosial, lingkungan, dan sebagainya tidak kalah pentingnya bila
dibandingkan dengan segi teknis konstruksi dalam perencanaan
suatu bangunan#
"engan kata lain, jika kita merencanakan suatu bangunan,
kita dituntut dalam hal kesempurnaan bangunan itu sendiri# +ntuk
memenuhi hal tersebut, kita harus berpedoman pada syarat1syarat
yang telah ditentukan baik dari segi teknis itu sendiri maupun dari
segi lainnya#
II.$.1 Peraturan Perhitungan K*nstruksi
a# Peraturan Perencanaan Bangunan Baja 'ndonesia (PPBB' .<:6
b# Struktur Beton Bertulang 'ndonesia (SK S*' T1.41.<<.10?
c# Peraturan Pembebanan 'ndonesia (PP' .<:.
d# Perencanaan 9empa 'ndonesia (.<:?

II.$.2 Dasar Perhitungan K*nstruksi
a# Konstruksi diperhitungkan terhadap pembebanan sementara#

b# Perhitungan mekanika pada konstruksi plat dan konstruksi balok
anak sesuai
SK S*' T1.41.<<.10?#
c# Perhitungan pada struktur portal bangunan dengan
menggunakan metode Cross#
d# Perhitungan konstruksi perencanaanpondasi sesuai dengan hasil
penyelidikan tanah oleh laboratorium#
II.$.$ Spesi7kasi -eknik
a# 5utu beton 7c@  -4 5Pa

b# 5utu tulangan baja 7y  -60 5Pa
II.$.+ -untutan dan Ketentuan (!u! Perencanaan
Tuntutan atau ketentuan umum dalam perencanaan gedung yang

harus kita perhatikan antara lain;
a# Konstruksi harus aman, kokoh, kuat, baik terhadap pengaruh
cuaca, iklim maupun terhadap pengaruh lainnya#
b# Bangunan harus benar1benar dapat ber7ungsi menurut

penggunaannya#
c# "itinjau dari segi biaya, bangunan harus seekonomis

mungkin dengan catatan tidak boleh mengurangi kekuatan
konstruksi, sehingga tidak membahayakan bangunan dan
keselamatan pengguna bangunan#
d# "engan merencanakan bangunan ini kita

usahakan jangan sampai membahayakan atau
merugikan lingkungan, baik ketika masih dalam tara7 pengerjaan
maupun setelah bangunan itu digunakan atau selesai dikerjakan#

II.+ Beban Yang Diperhitungkan
Pembebanandiperhitungkansesuai dengan 7ungsi bangunan

yang direncanakan# Perencanaan beban hidup
maupun beban mati didasarkan pada tata cara pembebanan untuk
bangunan rumah dan gedung S*'1.2-<1.<:<&# Besaran beban yang
diperhitungkan adalah;
A# Beban mati ("
?
kg8m

Beton bertulang  -400
"inding setengah bata  -40 ?

kg8m

Adukan setengah bata  -. -

kg8m

Penutup lantai  -6 -
kg8m


%ternit  .. kg8m-
 Penggantung  2 -
kg8m
B# Beban hidup (L
-
 Pada plat lantai  600 kg8m
-
 Pada tangga bordes  ?00 kg8m
-
 Beban angin  60 kg8m

II., 'et*de Perhitungan
.# Perhitungan plat dan balok berdasarkan standar tata cara

perhitungan struktur beton yaitu (SK S*' T1.41
.<<.10? dan dasar1dasar perencanaan beton bertulang
('r# 9ideon # K# 5 %ng, .<<6# Sedangkan untuk
perhitungan tulangan dilakukan dengan cara teori
kekuatan terbatas#
-# Perhitungan konstruksi rangka atap dianalisa dengan
menggunakan metode Cremona untuk menentukan gaya1gaya
yang bekerja pada setiap batangnya#
?# Perhitungan portal utama yang terdiri dari balok dan kolom
dianalisa dengan menggunakan 5etode Cross#
Adapun dasar perhitungan konstruksi untuk portal utama dan

elemen1 elemen yang lain seperti plat balok tangga dan lainnya
menggunakan SKS*' T1.41.<<.10?#

LAPORAN
Bab PENDAHULUAN
2 Rencana Ker#a Daerah Kabupaten Beltung
Bab $
Rencana Ker#a dan
S"arat
PR3-(R3) ('('
Tata laksana dalam penyelenggaraan bangunan ini dilaksanakan

berdasarkan peraturan1peraturan sebagai berikut ;
.# Sepanjang tidak ada ketentuan lain untuk melaksanakan pekerjaan
bangunan borongan di 'ndonesia, maka yang sah dan mengikat
adalah syarat1syarat umum untuk melaksanakan pekerjaan
borongan bangunan di 'ndonesia *o# < tanggal -: 5ei .<6. dan
tambahan lembaran negara *P#.642.#
-# Keputusan Presiden ' *o# .= tahun .<<6, tanggal -- 5aret .<<6,
tentang pedoman pelaksanaan APB*#
?# Keputusan Presiden ' *o# -6 tahun .<<4, tanggal -: April
.<<4 tentang perubahan Keppres *o# .=, tanggal -- 5aret .<<6
tentang pelaksanaan APB*#
6# 'nstruksi Presiden *o# . tahun .<::, tentang tata cara pengadaan
barang dan jasa#
4# Keputusan Presiden ' *o# = tahun .<::, tentang pencabutan
beberapa ketentuan mengenai pengadaan barang dan jasa#
=# Pedoman dari "irjen Cipta Karya "epartemen Pekerjaan +mum dan
Tenaga
Listrik tentang tata cara penyelenggaraan bangunan gedung negara
tahun .<2? 8.<26#
2# a# Surat %daran Bersama BAPP%*AS dan "epartemen Keuangan
*o# .00<8"#$'8-8.<<4, tanggal .0 &ebruari .<<4 S%1-:8A8?480-<4#
Perihal Pedoman dan Standarisasi Pembangunan Bangunan
9edung *egara yang dibiayai dari APB*#
b#Surat Keputusan "irjen Cipta Karya, *o; 0-48KPTS8CK8.<<? tanggal .
April
.<<?, tentang pedoman operasional penyelenggaraan

LAPORAN PENDAHULUAN
pembangunan gedung negara# Daerah Kabupaten Beltung
:# Peraturan Pemerintah daerah setempat#

<# Keputusan 5enteri Sekretaris *egara selaku Ketua Tim Pengendali
Pengadaan barang8peralatan Pemerintah *o# ?4628TPPBPP8''8.<:4
tanggal ?. "esember
.<:4, tentang pedoman prakuali>kasi#
.0# Keputusan 5enteri Pekerjaan +mum ' *o# =.8KPTS8.<:., tentang
Prosedur
Pokok Pengadaan Bangunan 9edung *egara#
P'BRI -(63S PKR;33)
Pemberi Tugas Pekerjaan adalah ; Sekretariat "aerah Kabupaten

Belitung#
DIRKSI
Pengendalian pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan oleh Proyek yang

dalam hal ini terdiri atas ;
.# Pengelola Administrasi dan Keuangan Proyek dari +nsur1unsur
Pemegang 5ata
Anggaran#
-# Pengelola Teknis dari C$# S%L&'A K)*S+LTA*
PR)<3)3
.# Perencana untuk pekerjaan ini adalah ; C$# S%L&'A K)*S+LTA*

-# Perencana berke3ajiban untuk berkonsultasi dengan pihak proyek
pada tahap perencana dan penyusunan dokumen lelang secara
berkala#
?# Perencana berke3ajiban pula untuk mengadakan penga3asan
berkala dalam bidang Arsitektur dan Struktur#
6# Perencana tidak dibenarkan merubah ketentuan1ketentuan
pelaksanaan pekerjaan sebelum mendapat ijin dari Pemimpin Bagian
Proyek#
4# Bilamana Perencana menjumpai kejanggalan1kejanggalan dalam
pelaksanaan 3ajib melaporkan kepada Pemimpin Bagian Proyek#
P)63=3S L3P3)63)
.# "idalam pelaksanaan sehari1hari ditempat
pekerjaan, sebagai Penga3as Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung

LAPORAN PENDAHULUAN
Lapangan adalah Konsultan Penga3as# Daerah Kabupaten Beltung
-# a# Konsultan Penga3as tidak dibenarkan merubah ketentuan1

ketentuan pelaksanaan pekerjaan sebelum mendapat ijin dari
Pemimpin Bagian Proyek#
b# Bilamana Penga3as Lapangan menjumpai kejanggalan1

kejanggalan dalam pelaksanaan atau menyimpang dari Bestek
supaya segera memberitahukan kepada Pemimpin Bagian
Proyek#
.# Konsultan Penga3as di3ajibkan menyusun rekaman penga3asan#
Selama pelaksanaan proyek berlangsung dari 0D 1 .00D,
disampaikan kepada Pimpinan Bagian Proyek dan +nsur Teknis#
-K)IK KR;3 ()-(K PL3KS3)33)
.# Sarana Bekerja
+ntuk kelancaran pelaksaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan;

a# Tenaga kerja 8 tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis
pekerjaan yang akan dikerjakan#
b# Alat1alat Bantu seperti beton molen, /ibrator, pompa air,
alat1alat pengangkut, mesin giling dan peralatan lain yang
dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini#
c# Bahan1bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap
pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada 3aktunya#
-# Cara
Pelaksanaan
Pekerjaan dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan
ketentuan1 ketentuan dalam encana Kerja dan Syarat (KS dan
gambar rencana, serta Berita AcaraPenjelasan
Pekerjaan serta mengikuti petunjuk Konsultan
Penga3as 8 "ireksi#
3L3- D3) '(-( B33)
Eenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri
sesuai dengan keputusan 5enteri Perdagangan dan Koperasi, 5enterri
Perindustrian dan 5enteri Penerangan ;
*omor ; 62- 8 KPB 8 '' 8
.<:0

LAPORAN
*omor PENDAHULUAN
; :.? 8 5%*P%* 8 Daerah Kabupaten Beltung
.<:0
*omor ; =6 8 5%*P%* 8
.<:0
Tanggal ; -? "esember
.<:0
3L3-3L3- PL3KS3)33)
Semua alat1alat pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh

kontraktor sebelum pekerjaan secara >sik dimulai dalam keadaan baik
dan siap dipakai antara lain ;
.# Beton
molen#
-# Waterpass 8
theodolith
?# $ibrator 8 penggetar
beton#
6# penerangan untuk kerja lembur#
4# Pompa air untuk pengadaan dan

pengeringan air#
=# Stamper 8 mesin pemadat

tanah#
PKR;33) PRSI3P3)
.# Pembersihan lingkungan pekerjaan#

Kontraktor harus membersihkan lingkungan pekerjaan dari segala
sesuatu yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan, dan
mendapat persetujuan penga3as8 direksi
-# Kelestarian segala jenis pohon yang ada dihalaman harus dijaga,
penebangan atau pemindahan pohon harus dengan persetujuan
tertulis dari konsultan penga3as#
?# Papan eklame#
Kontraktor tidak diperkenankan menempatkan papan reklame
dalam bentuk apapun di dalam lingkungan kompleks atau pada
batas yang berbatasan dengan kompleks# Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung
LAPORAN
6# PapanPENDAHULUAN
nama proyek# Daerah Kabupaten Beltung
Bila diharuskan kontraktor boleh memasang papan nama proyek
dengan nama sendiri#
4# Pembongkaran komponen bangunan#

Pembongkaran komponen bangunan harus dilaksanakan secara

hati1hati oleh kontraktor dan harus diperhatikan keamanan dan
meneliti terlebih dahulu situasi dan kondisinya, kemudian dicari
teknis pelaksanaannya dan dikonsultasikan dengan
"ireksi8Penga3as#
Semua kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan menjadi
tanggung ja3ab kontraktor#
K3D33) -3)3
.# 9alian Tanah
a# Seluruh daerah yang akan terletak di ba3ah lantai bangunan
harus dikupas lapisan humusnya minimal -0 cm# asil kupasan
dibuang ke tempat yang akan ditunjuk oleh "ireksi8PTP#
b# 9alian tanah dilaksanakan
untuk;
b#.# 5endapat peil yang sesuai dengan peil permukaan
lantai,
sesuai dengan gambar#

b#-# Konstruksi
pondasi# b#?# Saluran
air hujan#
c# Eika terdapat tempat air menggenang dalam parit atau galian
pondasi harus dipompa keluar, sehingga pada 3aktu
pemasangan pondasi parit8galian pondasi dalam keadaan kering#
d# Eika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit8galian
pondasi, harus digali pondasi, harus digali dan ditimbun kembali
dengan pasir urug, disiram air dan dipadatkan#
e# 9alian harus mencapai kedalaman seperti tercantum dalam
gambar bestek dan cukup lebar untuk bekerja dengan leluasa#
7# 9alian tanah tidak boleh melebihi kedalam yang ditentukan dan
bila hal ini terjadi pengukuran kembali harus dilakukan dengan
pasangan atau beton tumbuk tanpa biaya tambahan dari pemberi
tugas#

-# +rugan Tanah
a# +ntuk bagian1bagian rendah di luar bangunan dilakukan
pengurugan tanah sampai mencapai tebal sesuai dengan
ketentuan gambar# +rugan tanah dilakukan lapis demi lapis dan
setiap -0 cm lapisan tersebut dipadatkan#
b# Tanah humus tidak diperkenankan untuk mengurug tanah yang
berasal dari tanah yang tidak dipakai untuk maksud1maksud
penambahan 8 penimbunan harus dibuang 8 ditimbun ditempat
yang akan ditentukan "ireksi#
c# +rugan tanah harus dilaksanakan segera setelah urugan
kembali dari parit8galian pondasi kaki kolom selesai dikerjakan
agar cukup 3aktu untuk dipadatkan#
PKR;33) (R(63)
.# +rugan pasir dilaksanakan untuk ;
a# 5engeruk kembali galian yang ada di ba3ah lantai setebal -0 cm#
b# "i ba3ah saluran1saluran pembuangan setebal -0 cm agar pipa
dapat terletak rata8stabil dan diba3ah pemeriksaan8bak control#
c# Tempat1tempat lain yang dianggap perlu sebagai syarat teknis
yang baik dan sempurna (sesuai dengan bestek dan A$#
-# +rugan pasir dilaksanakan lapis setebal -0 cm dan tiap lapis harus
ditumbuk dan harus diairi sampai padat sebelum lapis berikutnya
dipasang#
PKR;33) P>)D3SI
.# a# Pekerjaan pondasi harus didasarkan pengukuran dan papan

bou3plank yang teliti, sesuai dengan ukuran minimal dalam
gambar#
b# Perubahan pada konstruksi pondasi diperbolehkan setelah
mendapat persetujuan dari "ireksi8PTP#
-# Pondasi batu kali

a# Pondasi batu kali dengan campuran . PC ; 4 PS
b# Sebelum dipasang pasangan batu kali, dipasang terlebih
dahulu pasang an batu kosong8aanstamping setebal -0 cm#
c# Batu kali yang dipakai adalah batu pecah8batu belah jenis
keras# Batu keropos, bulat tipis8kecil tidak boleh dipakai#

PKR;33) P3S3)63)
!ang harus dibuat dengan adukan kuat . PC ; ? PS adalah ;

.# Bagian1bagian dinding tembok dimana menurut gambar bestek
dan gambar detail harus dibuat kedap air (3ater dict8transram#
Antara lain ; F .,4 m untuk dinding K58WC dan F 0,- m dari nol
lantai sampai permukaan sloo7 bagian atas#
-# Apabila tidak tercantum dalam gambar, maka untuk dinding
-
tembok G batu setiap luas F .- m harus diperkuat dengan
kolom praktis dan ring beton bertulang#
?# +kuran dan tulangan kolom praktis sesuai dengan gambar bestek
dan gambar detail#
6# Pemasangan batu bata dengan;
a# Adukan . PC ; ? PS dilaksanakan untuk pasangan sekitar kusen
dan
yang ditentukan dalam gambar bestik dan gambar detail#
b# Adukan . PC ; 4 PS dilaksanakn untuk pasangan bukan transram#
4# Sebelum dipasangkan batu bata harus direndam terlebih dahulu#
"alam hari yang sama setelah pemasangan batu bata selesai
dikerjakan siar1siar dikeruk sedalam . cm agar plesteran dapat
melekat dengan baik#
=# Pada bagian atas lubang pintu atau jendela dengan bentang
lebih dari . m dipasang balok lantai dengan ukuran1ukuran dan
tulangan sesuai dengan gambar bistek dan gambar detail#
2# Apabila ukuran dari . m, dipasang rolag tinggi . batu (knopi dengan
adukan .
PC ; ? PS# olag harus dipasang sekaligus selesai agar benar1benar
ber7ungsi sebagai balok pemilkul#

PKR;33) B->)
.# Bagian1bagian yang dibuat dari beton bertulang ialah yang tertera

pada gambar konstruksi serta pada bagian lain yang tidak
digambarkan pada konstruksi bertulang seperti kolom pengaku
dinding balok, pengaku dinding, balok lantai, dll# Pada garis besarnya
konstruksi beton bertulang ialah ;
a# Kolom utama, kolom praktis, sloo7 balok lantai, plat lantai pondasi,
plat kaki, tangga dan ring balok#
b# Tutup bak control dan septic tank# Syarat pelaksanaan yang
baik dan sempurna, harus dikerjakan dan dibuat dari konstruksi
beton bertulang#
-# Persyaratan pelaksanaan pekerjaan beton bertulang;
a# Sebelum pelaksanan pekerjaan ini dimulai pelaksanaan 3ajib

meneliti dimensi 8 ukuran#
b# Pelaksanaan pekerjaan ini berpedoman pada peraturan beton
'ndonesia (PB' *#'# - dengan mutu beton yang digunakan adalah
K.24 baja + -6#
c# +ntuk konstruksi ini disyaratkan memakai pasir campuran, pasir
halus dan kasar, jadi tidak diperkenankan pasir halus#
d# 5asa pengeringan beton minimal -: hari namun terhadap
begesting penahan sisi /ertical dapat dilepas ? hari ssudah
pengecoran atau menurut petunjuk "ireksi#
e# Bahan begesting harus cukup kuat terhadap cuaca# Sistem
pemasangan dibuat mudah dilepas dan tidak mempengaruhi
konstruksi tersebut#
7# Pengecoran dapat dilakukan setelah pembesian diperiksa dan
disetujui oleh
"ireksi 8 pemimpin proyek#
g# Setelah pengecoran, beton harus selalu dibasahi dengan air
minimal - kali sehari selang 2 hari kalender#
h# Beton tidak bertulang . ; ? ; 4 dibuat aduk rabat beton serta
lantai kerja di ba3ah pondasi long 7ooting#
i# Kuali>kasi bahan ;
1 Baik untuk beton bertulang maupun tak bertulang agregat
kerikil harus padat 8 tanpa rongga dan keras, tidak berlumut 8
licin, tidak ringan, tidak berkarang 8 bukan kerikil laut dan
bebas dari segala kotoran#

1 +ntuk konstruksi ini dipakai pasir kali 8 gunung yang padat,

keras dan bersih dari kotoran, tidak diperkenankan memakai
pasir laut#
1 +ntuk konstruksi ini dipakai semen yang memakai serti>kat
merk#
1 Semua bahan yang digunakan untuk pekerjaan
beton ini tidak menyimpang dari
Peraturan +mum Bahan 'ndonesia (P+B'12.#
K3D33) B->)
BR-(L3)6
"engan campuran . PC ; - Ps ; ? Kr dilaksanakan untuk ;
1 Lain1lain pekerjaan dimana dianggap perlu menurut syarat1syarat
pelaksanaan yang baik dengan sempurna dengan petunjuk "ireksi
diangap perlu#
1 Bagian1bagian yang tercantum di dalam gambar kerja#
K3D33) PLS-R
.# Pada pemasangan batu bata sebelum diplester bidang tembok
haruis dibasahi terlebih dahulu sampai jenuh# Begitu selesai
pemasangan batu bata siar1siar dikeruk sedalam kurang lebih .
cm, kemudian dilakukan pemlesteran# "engan adukan . Pc ; ? Ps
dilakukan untuk semua plesteran sudut1sudut dan pinggir1 pinggir
tembok dan plesteran beton termasuk pasangan bata tasram#
Semua permukaan pasangan batu bata dan batu kali yang
terpendam di dalam tanah harus diplester kasar (beraben dengan
adukan yang sama# "engan adukan yang sama kuat . Pc ; ? Ps
dilakukan untuk apsangan bata adukan kuat atau trasram# Tebal
plesteran tembok bata diambil maksimum .,4 cm# plesteran tembok
boleh dilakukan apabila pemasangan pipa1pipa saluran air dan
listrik dan lainnya selesai dilaksanakan# Pembobokan plesteran
untuk instalasi tersebut tidak diperkenankan# Setelah pekerjaan1
pekerjaan selesai maka dilakukan acian dengan PC#

PKR;33) K3Y(
.# Kayu jati digunakan untuk rangka daun pintu, rangka daun jendela
kaca dan lis kaca termasuk juga reng#
-# Semua jenis kayu yang dipergunakan harus kering benar serta tidak
mengandung cacat yang merugikan#
?# Selanjutnya kayu1kayu yang didatangkan di tempat pekerjaan
harus ditimbun dengan cara yang tepat (diskunding dalam los1los
yang terlindung#
6# Cara mengerjakan;
a# Semua hubungan kayu dilaksanakan dengan syarat1syarat
pekerjaan yang baik (P+BB# ubungan1hubungan kayu baik
yang tampak maupun yang tidak tampak harus dikerjakan dengan
rapi#
b# Sebelum dipasang bagian1bagian yang dihubungkan harus
dimeni terlebih dahulu#
c# Semua pekerjaan kayu yang tampak harus diserut rata dan licin
hingga dapat cat atau diplitur#
d# Kosen pintu dan jendela dipasang dengan tiga angker : mm tiap
tiangnya pada tembok atau kolom penguiat kusen1kusen
dipasang pada kolom1kolom utam beton yang dicor lebih dahulu
dipasng dengan sekrup >sher - Hjarak 60 cmI#
4# +kuran kayu yang tertera pada gambar ialah ukuran jadi setelah
digergaji dan diserut, apabila ada ukuran yang tidak tertera pada
gambar atau sukar diperoleh dipasaran, pemborong di3ajibkan
membicarakan dengan direksi atau Pemimpin Proyek#
PKR;33) L3)-3I % (BI)
.# Bahan lantai
a# Keramik lantai utama 60J60 cm dan lantai tangga -0J-4cm#
b# Lantai kamar mandi dan WC menggunakan bahan keramik -0J-0
cm dan
.0J.0
cm#
-# Adukan dan perekat#

Adukan yang dipakai diba3ah ubin .PC;4Ps, sedangkan pada
ruangan yang basah seperti toilet adukan yang dipakai adalah
.PC;?Ps#

?# +bin1ubin di toilet dipasang dengan kemiringan cukup (-D

kearah lubang pembuangan (7loor drain unuk ruangan1ruangan lain
ubin harus dipasang tepat 3ater pass# Siar1siar harus membentuk
garis lurus
kemudian dan diisi
dibersihkan dengan
sampai campuranhilang#
noda1nodanya semen sampai penuh
6# Bahan
ubin
a# Kualitas lokal yang baik#
b# !ang retak tidak boleh dipasang#
c# 5empunyai ukuran yang tepat dan pinggirannya yang
tajam dan utuh#
d# Warna harus rata#
4# Semua jenis bahan lantai harus diberikan contoh dan disetujui
direksi atau Pemimipin Proyek#

PKR;33) BSI 3-3( L>63' L3I))Y3
Angker, baut hanggel, dsb, harus disesuaikan dan dipasang perkuatan1
perkuatan dari besi pada tempet1tempat menurut si7at konstruksinya
atau menurut pendapat direksi dianggap perlu termasuk penggantung
pla7on#
PKR;33) PL3?>)D
Pekerjaan pla7on meliputi ; Bangunan lantai . Bagian ruangan dalam dan
selasar#
PKR;33) <3-<3-3)
Pekerjaan pengecatan meliputi ;
.# Cat tembok, cat pla7on dengan menggunakan cat minyak
-# +ntuk cat kayu dipergunakan cat berkualitas, meliputi

pekerjaan pengecatan kosen pintu, jendela, dan B$# Lisplang, tutup
keon
?# a# Cat tembok dan pla7on
"ilaksanakan untuk semua permukaan dinding tembok plesteran
beton dan langit interknit# "an beberapa tempat dalam ruangan
akan diberikan 3arna lain sebagai aksen akan ditentukan
kemudian#
b# Cat kayu dan besi
Pada umumnya digunakan cat mengkilat yaitu
bagian1bagian;
1 Kosen1kosen pintu dan
jendela#
1 Pipa saluran 8 a/our talang#
1 "aun pintu 7anel
kayu# Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung

PKR;33) K3<3
.# Kaca bening 4 mm dipergunakan pada semu pemasangan kaca mati#
-# Kaca dipasang didalam sponing dengan dempul dan list kaca#
?# Beban kaca dipakai kualitas baik tidak cacat seperti rengat,
retak, putus pinggirannya, berlubang, berbintik1bitik, dsb#
PKR;33) 3-3P
.# Penutup atap menggunakan genteng beton eks Kebumen 8 kualitas KW
-# Bubungan ditutup dengan bahan genteng bubungan
?# Talang jurai dalam dari seng BELS ?0 dan pada akhiran talang
diberi sekah talang, untuk talang dan sekahnya dicat besi#
PKR;33) S3L(R3)
.# Kemiringan
a# Kemiringan saluran pembuangan 7aecalin (kotoran manusia
diba3ah tanah harus sekurang1kurangnya .0D dan sebanyak1
banyaknya -0D#
b# Saluran air hujan sekurang1kurangnya -D#
-# Bak periksa#
a# arus dibuat pada sambungan1sambungan cabang saluran
dan belokan1 belokan saluran sehingga ditempat saluran
diperiksa dan dibersihkan#
b# "ibuat dari pasangan batu dengan adukan .PC ; ?PS
diplester dengan adukan yang sama#
?# Air hujan
c# Air hujan langsung disalurkan ke saluran1saluran terbuka
sekeliling bangunan#
d# Air hujan akan dibuang kearah selokan dipinggir jalan raya#
6# Septictank dan bak rembesan#

a# Septictank dibuat dari pasangan bata adukan kuat .PC ; ?PS
diplesteran dengan adukan yang sama# Pipa pelepasan udara
diakhiri dengan tekstur dan gal/alis#

b# Apabila keadaan tanah kurang baik untuk rembesan system bak

rambatan harus system bak rambatan harus disesuaikan agar air
kotor tidak macet#
c# Septictank dibuat dengan peresapan seperti dalam gambar#
PKR;33) I)S-3L3SI
LIS-RIK
.# Penjelasan
Pada gambar terlampir dijelaskan letak titik lampu dalam dan luar
gedung stok kontak# Skalar distribusi bagian kelompok titik
penerangan#
-# Sumber "aya Listrik
a# Sumber "aya Listrik rencanakan memperoleh distribusi dari
PL*# b# Panel utama ditempatkan pada ruang khusus pada
daerah selasar#
?# Syarat1syarat yang harus dipenuhi instalatir ;
a# arus memiliki ijin PL* setempat untuk pemasangan instalasi
listrik serta surat1surat lain yang menurut peraturan Pemerintah
harus ada#
b# arus dibuat rencana kerja (jad3al yang sesuaikan dengan
rencana kerja tahap demi tahap pekerjaan pembangunan
gedung dari kontraktor sebelum pekerjaan dimulai#

c# arus menghubungi PL* setempat sehubungan dengan adanya
pekerjaan ini#
d# Tidak menyimpan dan merubah rencana pemasangan dan
penggunaan bahan instalasi yang telah ditentukan#
e# arus melengkapi semua peralatan instalasi dimana dalam
syarat1syarat teknis pada umumnya ada 3alaupun dalam bestek
ini tidak disebutkan#
6# "iskripsi pekerjaan
Eenis pekerjaan secara garis besar dibagi dalam beberapa bagian ;
a# yang
Pemasangan dan pemasangan
telah ditentukan armature sampai
serta penga3atan lampu ke
sesuai
titik dengan
cahaya
lampu scalar stop kontak, termasuk perlengkapannya dalam dan
luar gedung#
b# Pemasangan dan penyerahan panel1panel listrik termasuk
perlengkapannya#

PKR;33) I)S-3L3SI
.# Sistem instalasi
a# 'nstalasi air bersih pada gedung dikerjakan samapai pada

pemasangan pipa1 pipanya dan siap untuk dipakai#
b# Sistem pembuangan air kotor ditentukan dengan jalan ;
1 Air bekas dari 3asta7el dan oordrain disalurkan ke
halaman#
1 Air kotor dari WC dan urinoir disalurkan ke saluran pipa khusus
menuju septictank#
1 Kelancaran pembuangan 8 pengaliran air kotor dan air bekas
dalam pipa1 pipa instalasi dijamin dengan adanya pemasangan
pipa udara menuju ke atas atap bangunan 8 di atas pla7on#
1 Penutup gas1gas busuk dari pipa pembuangan air bekas dan
air kotor menggunakan system penutup air#
-# Syarat1syarat yang dapat diterima sebagai instalatir air bersih dan air
kotor #
a# arus mempunyai iMin usaha dari pemda setempat dan surat
keterangan rekanan dari PA5 setempat#
b# 5enguasai pengetahuan dan cara pelaksanaan teknis
penyehatan dalam pemasangan instalasi air#
c# arus membuat time schedule gambar kerja pada saat
sebelumnya pekerjaan dimualai dan didasarkan gambar bestek
dan perkembangan rencana kerja dari bangunan atau main
konduktor#
?# 'nstalasi yang harus dipasang ialah;

a# 'nstalsi luar;
1 Stop kran
1 Pipa besi diameter .,4I
1 Pipa kotoran
1 Pipa air
kotor b# 'nstalasi
dalam
1 Closed jongkok K'A
1 "ll

1. K*nstruksi Bet*n
1 Peraturan Beton Bertulang 'ndonesia, PB' .<2.
1 Pedoman Perencanaan Struktur Beton Bertulang Biasa dan
Struktur Beton Bertulang untuk gedung 1.<:? 1 "P5B#
2. K*nstruksi Ba#a
1 Peraturan Perencanaan Bangunan Baja 'ndonesia, PPBB'1
.<:6
1 AST5 A <= N :., 5aterial Baja#

$. K*nstruksi Ka"u
1 Peraturan Konstruksi Kayu 'ndonesia, PPK' N.<2?
+. Pengu#ian Bahan
- Persyaratan +mum Bahan Bangunan 'ndonesia P+B'.<:-
- American Society 7or Testing and 5aterial ( AST5 
- American Associates 7or State ig3ay and Transportation
)Ocial (AAST)#
,. Beban 6e!pa
- Peraturan Perencanaan Tahan 9empa 'ndonesia untuk
9edung Tahun .<:?#
@. Siste! 3ir Buangan
- Peraturan +mum 'nstalasi Air ( A$W' 
/. Peker#aan Listrik
- Peraturan +mum 'nstalasi Listrik ( P+'L N .<:2 #
+.$. K*nsep Perencanaan
3RSI-K-(R
?ungsi bangunan
Sebagai Kantor yang melayani kepentingan masyarakat dan rakyat
banyak#
-in#auan lahan untuk perletakan bangunan
K*ndisi Lahan :

Lahan terletak di Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten
Belitung, dan mudah dicapai dari segala arah
P*sisi dan Penentuan Letak Lahan untuk Bangunan :


Karena merupakan bangunan 7ungsional dan monumental
bangunan harus mudah dicapai dan dekat dengan jalan
utama#

Posisi letak bangunan yang direncanakan pada arah barat
yang langsung berhadapan dengan jalan utama#

Kondisi lahan agak rata dan bagian belakang agak
berkontur#
Site Plan
o
Posisi gedung direncanakan terletak pada arah yang

langsung berhubungan dengan jalan +tama#
o
$egetasi8penghijauan ber7ungsi sebagai buer dari polusi
udara dan kebisingan, selain itu berguna sebagai penyejuk
lingkungan# Penempatan pohon besar dan pohon perdu di
atur sedemikian rupa sehingga suasana menjadi lebih
nyaman
S-R(K-(R B3)6()3)
Struktur BaAah 8Sub Structure9
Sub struktur adalah struktur penahan beban8gaya dari ba3ah# Pada
proyek gedung ini struktur ba3ah utama menggunakan Pondasi
telapak yang ukurannya disesuaikan dengan bangunan dan
keadaan tanah hal ini direncanakan karena bangunan hanya
mempunyai dua lantai saja, sedangkankan sloo7, kolom dan
pembalokan menggunakan beton bertulang dengan sistem cor
ditempat#
Struktur 3tas 8(pper Structure9
angka yang menyangga beban atap sebagai penutup bangunan
dengan sistem konstruksi pabrikasi yaitu pembuatan di pabrik dan
di stel di lapangan dengan menggunakan bahan baja ringan
Bahan Bangunan
o
Secara umum bahan1bahan struktur bangunan
menggunakan produk dalam negri untuk memudahkan
dalam penyediaan, pelaksanaan maupun pera3atannya
antara lain ; untuk bahan pondasi, sloo7, kolom dan plat
lantai menggunakan bahan beton bertulang yang bahannya
cukup tersedia dilokasi setempat#
o
"inding ; mengggunakan pasangan bata merah lokal yang

ukurannya disesuaikan produk lokal setempat#

o
Lantai menggunakan keramik 8 granite tile ukuran
disesuaikan dengan jenis dan 7ungsi ruangnya#
o
Pla7on dalam menggunakan rangka hollo3 dengan penutup
gypsum board <mm, sedangkan pla7on luar menggunakan
Calsyboard tebal =mm#
o
Bahan rangka atap menggunakan bahan Baja ingan
dengan bahan penutup dari genteng glasur#
o
&inishing dinding luar bidang masi7 sebagian menggunakan
batu alam andesite, teJture serbuk granit serta cat
emulsion 3atershield#
'ekanikal & lektrikal

Siste! lektrikal
(!u!
Perencanaan sistem elektrikal mencakup ;

Penyediaan dan pembangkit daya listrik

Pendistribusian daya listrik

Penerangan dan outlet daya listrik

Sistem penangkal petir

Sistem telepon dan 7aJ

Sistem pengindra kebakaran
Pen"ediaan dan Pendistribusian Da"a Listrik
Sumber Daya Listrik
Sistem penyediaan dan pendistribusian daya listrik direncanakan
berasal dari PL* dan sumber daya cadangan genset# 9ardu
konsumen atau
ouse# 9ardu Panel L$Q5"P
ubung dan genset
PL* diletakkan diletakkan
di pelataran di Po3er
atau
menggunakan gardu yang ada#
Sumber daya cadangan genset direncanakan hanya melayani
sebagian beban, yaitu penerangan, pompa1pompa dan air
handling unit (A+, yaitu sekitar =0 K$A#
Distribusi Daya Listrik
"aya dari PL* dan genset disalurkan ke panel L$15"P, daya
listrik tegangan rendah ini disalurkan ke panel1panel distribusi
seluruh bangunan yang ada# "ari panel tersebut daya listrik
disalurkan ke beban1beban#

Penerangan dan >utlet Da"a Listrik

Penerangan menggunakan lampu do3nlight dengan general
lighting#
)utlet daya disediakan di setiap ruangan, juga beberapa titik di
koridor#
Saklar dirancang agar mudah dioperasikan dan eksibel#
"igunakan saklar kelompok (grid s3itch untuk koridor# Pada malam

hari sebagian lampu koridor dinyalakan sebagian#
Instalasi Siste! -elep*n dan ?a
"isediakan minimal .(satu out let di setiap ruang kerja# Pada
setiap
&rame lantai
(5"&disediakan
diletakkan .(satu
di uangterminal
Kontrol#boJ# 5ain "istribution
Siste! Pe!buangan 3ir Li!bah

Limbah cair domestik dari WC, oor drain dan bak cuci dialirkan ke
Se3age Treatment Plant (STP, selanjutnya dialirkan ke resapan#
Siste! Pe!buangan 3ir u#an
Air hujan baik dari bangunan maupun halaman disalurkan ke saluran
terbuka di tepi jalan# Arah aliran diusahakan sesuai dengan
kontur8kemiringan tanah asli sehingga pembuatan saluran menjadi
e>sien#
"engan sangat memperhatikan dan mempertimbangkan kriteria

diatas, kegiatan pekerjaan Perencanaan Peningkatan Asrama Putra
Belitung (Calamoa !ogyakarta pada Sekretariat "aerah Kabupaten
Belitung serta 7asilitas penunjangnya dirancang dengan Konsep
perencanaan yang berkesinambungan dan merupakan suatu
kesatuan dari perencanaan pengembangan Ka3asan Tanjungpandan
secara keseluruhan #
Konsep perencanaan dirancang dengan didasari tetap memperhatikan

dan mempertimbangkan aspek lingkungan, aspek man7aat 7asilitas
dan estetika ka3asan#
+.+. Klasi7kasi Perencanaan

Klasi>kasi bangunan dalam ruang lingkup pekerjaan Perencanaan

Peningkatan Asrama Putra Belitung (Calamoa !ogyakarta pada
Sekretariat "aerah Kabupaten Belitung yaitu terdiri dari ;
 Bangunan darat
 Pekerjaan Perencanaan bangunan darat

Adapun yang dimaksud dengan bangunan darat adalah berupa
bangunan yang secara >sik letak bangunannya berada diatas
permukaan tanah daratan#
Pada kondisi ini bangunan yang mengalami rehabilitasi maupun
bangunan baru semuanya merupakan bangunan darat
Bab ,
Rencana Ker#a
,.1. Struktur >rganisasi
Struktur organisasi yang dibuat berisikan segenap unsur pendukung

tim pelaksana, mulai dari unsur managemen proyek hingga unsur
pelaksana# +ntuk memudahkan pengendalian disemua tingkat
managemen proyek maka struktur organisasi dilengkapi dengan unsur
penunjang kelancaran pekerjaan ini, seperti tenaga administrasi
keuangan, tenaga dra7ter dan operator komputer #

"engan adanya struktur organisasi serta pembagian tugas dan

3e3enang yang jelas, maka dapat dipastikan bah3a pekerjaan ini
akan dapat diselesaikan sesuai dengan jad3al yang harapkan dimana
penyusunannya didasarkan pada keahlian yang dibutuhkan dan
pengalaman kerja masing1masing personil#
5an7aat penyusunan organisasi sebagaimana yang dikemukakan

diatas, diharapkan dalam proses penyusunan Perencanaan
Peningkatan Asrama Putra Belitung (Calamoa !ogyakarta pada
Sekretariat "aerah Kabupaten Belitung dan 7asilitas penunjangnya,
dapat terlaksana secara e>sien, sistematis dan terkoordinasi, baik
secara teknis maupun administrasi#
Selanjutnya struktur organisasi pekerjaan Perencanaan Peningkatan

Asrama Putra Belitung (Calamoa !ogyakarta pada Sekretariat "aerah
Kabupaten Belitung dan 7asilitas penunjangnya #
,.2. (raian -ugas Dan -anggung ;aAab
Setiap tenaga ahli yang terlibat pada pekerjaan ini akan

bertanggungja3ab secara kolekti7 dari a3al sampai akhir pelaksanaan
pekerjaan, keterlibatan tiap personil, dapat dilihat pada struktur
organisasi pekerjaan perencanaan
Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung (Calamoa

!ogyakarta pada Sekretariat "aerah Kabupaten Belitung dan 7asilitas
penunjangnya# Adapun +raian tugas dan tanggungja3ab tiap personil
adalah sebagai berikut;
,.2.1 -ea! Leader
Seorang Sarjana Tehnik Sipil8Arsitektur dengan pengalaman

dalam bidang perencanaan bangnunan sipil# 5engetahui dengan
baik proses perencanaan dengan segala permasalahannnya dan
harus sudah berpengalaman kerja sekurang1kurangnya 4 tahun#
Adapun tugas dan tanggung ja3ab meliput ;

a Bertanggung ja3ab dan ber3enang mengkoordinir seluruh

tenaga ahli, meng#organisasi pelaporan serta melakukan
koordinasikan yang diperlukan dengan pemberi pekerjaan#
b# Bertanggung ja3ab untuk pengumpulan data dan in7ormsi
yang diperlukan, merencananakan dan memonitor kegiatan
sur/ei dan pengamatan, mengkaji dan dan menganalisa data
sur/ei, serta penyusunan laporan
c# Bersama1sama dengan tenaga ahli lain dan team membuat
perencanaan detail 7asilitas seperti yang tertuang dalam
lingkup pekerjaan dan bertanggung ja3ab dalam penyusunan
semua laporan pekerjaan detail desain 7asilitas dan
pembuatan dokumen tender, rencana anggaran biaya serta
spesi>kasi teknis#
,.2.2 3sisten Bidang -eknik Sipil%3rsitektur
Berpengalaman sekurang1kurangnya 4 tahun, berpendidikan

minimal "''' Teknik Sipil8Arsitektur yang mampu melakukan
perhitungan /olume dan biaya pekerjaan dan siap membantu
tenaga ahli yang tercantum diatas#
,.2.$ -enaga Pendukung
Tenaga yang membantu proses pekerjaan team pelaksana#

Tenaga pendukung bertanggung ja3ab dalam bidang pekerjaan
sebagai berikut
 Tenaga pembantu sur/eyor bertanggung ja3ab terhadap

kegiatan sur/ei dan pengukuran#
 Euru 9ambar8"ra7ter bertanggung ja3ab terhadap pekerjaan

penggambaran
 )perator Komputer bertanggung ja3ab terhadap produk

laporan dan editing laporan dari para tenaga ahli #
 Administrasi dan keuangan bertanggung ja3ab mengenai

kegiatan administrasi dan keuangan kegiatan perencanaan#
,.$. ;adual Pene!patan Pers*nil

Para sta7 ahli dan tenaga penunjang yang merupakan suatu kelompok
kerja yang akan menangani pekerjaan Perencanaan Peningkatan
Asrama Putra Belitung (Calamoa !ogyakarta pada Sekretariat "aerah
Kabupaten Belitung dan 7asilitas penunjangnya ditempatkan sesuai
dengan kebutuhan untuk penanganan pekerjaan dan sesuai dengan
bidang keahlian masing1masing#
,.+. ;adual Kegiatan Penugasan -enaga Pers*nil

!ogyakarta pada Sekretariat "aerah Kabupaten Belitung dan 7asilitas
penunjangnya dialokasikan dari dana yang bersumber dari APB"
Perubahan tahun anggaran -0.?, dengan 3aktu pelaksanaan
pekerjaan yaitu =0 ( enam puluh  hari kalender#
Eadual Kegiatan Penugasan Tenaga Personil dapat dilihat pada table
diba3ah ini
"K#U
PELKSN KE#
N
POSISI PERSONIL PERUS!N N
o.
"aktu $%u&an'
( )
3. -enaga 3hli
 "eam eader/"eknik ari $etiawan udiarto, 01. $234+% 7 ulan
%rsitektur $" 56!$("%!
7 %hli "eknik $ipil %khmad #wijayanto, $" 01. $234+% 7 ulan
56!$("%!
8 %hli "eknik %rsitektur 4r. %bdurroni 01. $234+% 7 ulan
56!$("%!
9 #rater 3ebrianti 01. $234+% 7 ulan
56!$("%!
) 6perator 5omputer airul 01. $234+% 7 ulan
56!$("%!

+ntuk mempermudah dalam perencanan dan penyusunan "%" ini,

maka dibutuhkan data N data sebagai bahan acuan# "ata
yang dikumpulkan dapat diklari>kasi menurut dua jenis, yaitu data
primer dan data sekunder#
R "ata Primer
"ata primer adalah data yang diperoleh dari lokasi
perencanaan atau percobaan 8 penyelidikan material yang
dilaksanankan (Pengantar 5etode Statistik Eilid .,Anto "ajan,
.<2? # "ata primer dapat dipergunakan sebagai dasar
perencanaan gedung ini# "ata primer ini meliputi data
tanah, peta lokasi perencanaan, dan data penyelidikan
material#
R "ata Sekunder
"ata sekunder adalah data yang berasal dari peratuaran1
peraturan atau ketentuaan1ketentuan yang berlaku yang
digunakan dalam perencanaan struktur gedung (Pengantar
5etode Statistik Eilid .,Anto "ajan, .<2? # Pada perencanaan
bangunan gedung rumah sakit ini, yang termasuk data
sekunder
peraturan, adalah literature1literature
gra>k1gra>k, penunjang,
dan table1tabel yang peraturan1
diperlukan
dalam perhitungan perencanaan gedung kantor
ini#
Secara garis besar data yang dikumpulkan dalam

perencanaan dan perhitungan gedung kantor ini meliputi ;
a# "eskripsi umum bangunan

5eliputi 7ungsi bangunan dan lokasi bangunan
yang didirikan# &ungsi bangunan penting untuk
perencanaan pembebanan dan lokasi bangunan
penting untuk mengetahui keadaan tanah dari
lokasi bagunan yang akan didirikan sehingga bisa
direncanakan jenis struktur ba3ah yang akan
digunakan

b# "enah dan sistem struktur bangunan

5eliputi rencana struktur yang akan direncanakan
seperti struktur atap, struktur portal dan lainnya untuk
perhitungan perencanaan lebih lan jut#
Sedangkan rencana denah perlu untuk diketahui
sejak a3al untuk perencanaan beban1beban yang
akan ditumpu oleh struktur tersebut seperti rencana
dinding, rencana letak tangga dan lain1lain#
c# Wilayah gempa bangunan didirikan

+ntuk perencanaan beban yang berasal dari gempa
perlu diketahui Mona gempa dari lokasi bangunan yang
akan didirikan#
d# "ata tanah berdasarkan penyelidikan tanah

"ata tanah ini ber7ungsih untuk merencanakan
struktur bangunan ba3ah yang akan digunakan dalam
hal ini adalah pondasi# "ata1data tanah yang
digunakan antara lain data sondir untuk
mengetahui kedalaman letak tanah keras dilokasi
tersebut berdasarkan nilai test

data soil conus mengetahui (c,
resistence1nya
untuk nilai
berat jenis
tanah (  , data direct shear untuk mengetahui nilai
kohesi tanah (c,
dan sudut geser tanah ( U # *ilai  , c, U
digunakan
untuk menghitung besarnya daya dukung pondasi
yang diijinkan untuk dipikul oleh pondasi tersebut
(ult#

e# 5utu bahan yang digunakan ditentukan nilainya

seperti beton ( 7@c dan baja (7y untuk kemudian
dilakukan test mutu bahan untuk mengetahui
kekuatan bahan tersebut#
7# Standar dan re7erensi yang digunakan dalam

perencanaan maupun perancanagan meliputi
Peratuaran Pembebanan 'ndonesia untuk 9edung
.<:?, Peraturan Perencanaan Tahan 9empa 'ndonesia
untuk 9edung S*' 0? N .2-= 1 -00-, Peraturan
Perencanaan Bangunan Baja 'ndonesia, Peraturan Beton
Bertulamg SK S*' T1.41.<<.10?, serta re7erensi lain
yang mendukung#
"ari uraian data yang diperlukan maka dapat ditentukan

metode pengumpulan data yang akan dilaksanakan#
Adapun metode pengumpulan data tersebut adalah sebagai
berikut ;
R 5etode )bser/asi
!aitu pengumpulan data dengan cara mengadakan
pengamatan langsung di lokasi perencanaan#
R 5etode "okumentasi
!aitu mengambil data1data dari hasil penyelidikan,
penelitian, tes 8 pengujian laboratorium, acuan maupun
standar yang diperlukan dalam perencanaan bangunan#
R Wa3ancara
!aitu pegumpulan data dengan cara me3a3ancarai
langsung pihak1pihak yang terkait#

$.2 '->D 3)3LISIS
Pada bagian ini di uraikan garis besar langkah1langkah

dalam perencanaan bangunan yang ditampilkan dalam bagan alir
kerja ( 3low 0hart  sebagai berikut ;
6a!bar $1 Diagra! 3lir P*la Ker#a


!ogyakarta pada Sekretariat "aerah Kabupaten Belitung ini
membutuhkan suatu diagram alir ( low chart  untuk
mempermudah dalam perencanaan maupun perhitungannya#
3low chart ini dimulai dari penentuan dari 7ungsi bangunan yang
akan didirikan, dalam hal ini bangunan yang di rencanakan
ber7ungsi sebagai kantor# Kemudian dilanjutkan dengan
mempelajari dan menentukan dasar N dasar teori yang dipakai,
setelah itu mengidenti>kasi bangunan yang direncanakan yang
disertai dengan pengumpulan data yang dibutuhkan#
Langkah selanjutnya adalah penentuan model dan

bentuk struktur, dari struktur yang sudah ada ini kemudian di
analisa lalu di hitung# Setelah di hitung kemudian dicek, apakah
struktur tersebut aman atau tidak# Bila struktur tersebut aman
maka desain strukturnya bisa di gambar, namun bila struktur
tersebut tidak aman, maka perlu di cek lagi dari penentuan
model dan bentuk struktur sampai struktur tersebut benar N
benar aman#

Penutup
+ntuk menunjang tercapainya tujuan dari Perencanaan Peningkatan Asrama

Putra Belitung (Calamoa !ogyakarta pada Sekretariat "aerah Kabupaten
Belitung ini tentu perlu adanya kerjasama dari semua pihak, 3alaupun
demikian dengan pengalaman, metodologi, tenaga ahli, peralatan
pendukung, dan teknologi yang dimiliki, Konsultan yakin bisa menyelesaikan
pekerjaan Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung (Calamoa
!ogyakarta pada Sekretariat "aerah Kabupaten Belitung Tahun Anggaran 2013
ini dengan baik, benar dan tepat waktu.
Tim Penyusun

Laporan Pendahuluan Ded Bangunan Penunjang Ok

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Pendahuluan Ded Bangunan Penunjang Ok

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

8/10/2019 Laporan Pendahuluan DED Bangunan Penunjang Ok

Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung

Adapun aporan ini merupakan laporan pendahuluan dari rangkaian Kegiatan

Laporan ini merupakan kerjasama antara Sekretariat "aerah Kabupaten

Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung

1.1 Latar Belakang

Sasaran Yang Ingin Dicapai

Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung

1.2 Ruang Lingkup

Pen"usunan Pra Rencana antara lain !elakukan kegiatan:

Pen"usunan Rencana Detail antara lain !elakukan kegiatan :

Pembuatan rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi#

Persiapan Pelelangan Paket Peker#aan antara lain !elakukan

Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung

1.$ Dasar%Landasan uku! Yang Digunakan

Bab I : +mum memberikan gambaran umum yang meliputi

negara, serta pembinaan dan pengawasan teknis.

Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung

(ndang(ndang RI )*. 2 -ahun 22

B3B I : Ketentuan +mum merupakan penjelasan mengenai defnisi/

Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung

serta perlunya penempatan dalam embaran !egara agar diketahui

Keputusan 'enteri Peker#aan (!u! )*!*r : ++1%Kpts%155

B3B I : Ketentuan +mum meliputi pengertian, serta maksud dan

Keputusan Dir#en cipta Kar"a )*.: 25,%KP-S%155/

Standar Luas 6edung Kant*r :

Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung

ruang khusus atau ruang pelayanan masyarakat, kebutuhannya

Peraturan Bet*n Bertulang Ind*nesia 15/1 8).I.29

Secara keseluruhan *#'#1- ini mengatur mengenai penggunaan beron

BA9'A* - ; BahanBahan, menyangkut persyaratan mengenai bahan1

BA9'A* ? ; Pelaksanaan, menyangkut pesyaratan pelaksanaan

BA9'A* 6 ; Detail K*nstruksi, menyangkut persyaratan teknis

BA9'A* 4 ; DasarDasar Perhitungan dan S"aratS"arat (!u!

Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung

BA9'A* = ; Perhitungan Kekuatan, menyangkut perhitungan

BA9'A* 2 ; Statika Dan Perhitungan Kekuatan Pada K*nstruksi

BA9'A* : ; S"aratS"arat Khusus, menyangkut e/aluasi kekuatan

Tujuan utama dari struktur adalah memberikan kekuatan

Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung

secara berkala disebut beban bergoyang, beban ini sangat

II.2 Ped*!an Perencanaan

"alam perencanaan, pedoman yang digunakan antara lain;

-# Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung

Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung

II.$ Peraturan Perencanaan

Apabila kita akan merencanakan suatu bangunan, sudah tentu

II.$.1 Peraturan Perhitungan K*nstruksi

a# Peraturan Perencanaan Bangunan Baja 'ndonesia (PPBB' .<:6

b# Struktur Beton Bertulang 'ndonesia (SK S*' T1.41.<<.10?

c# Peraturan Pembebanan 'ndonesia (PP' .<:.

d# Perencanaan 9empa 'ndonesia (.<:?

Perencanaan Peningkatan Asrama Putra Belitung

II.$.2 Dasar Perhitungan K*nstruksi

a# Konstruksi diperhitungkan terhadap pembebanan sementara#

II.$.$ Spesi7kasi -eknik

a# 5utu beton 7c@  -4 5Pa

II.$.+ -untutan dan Ketentuan (!u! Perencanaan

Tuntutan atau ketentuan umum dalam perencanaan gedung yang

b# Bangunan harus benar1benar dapat ber7ungsi menurut

c# "itinjau dari segi biaya, bangunan harus seekonomis

d# "engan merencanakan bangunan ini kita

Keputusan 'enteri Peker#aan (!u! )!r : ++1%Kpts%155

Peraturan Betn Bertulang Indnesia 15/1 8).I.29

-# Pengelola Teknis dari C$# S%L&'A K)S+LTA

.# Perencana untuk pekerjaan ini adalah ; C$# S%L&'A K)S+LTA