AKUNTANSI BIAYA
I. PENDAHULUAN
a. Garis Besar Materi Pokok Bahasan VII
1
Pokok bahasan materi ketujuh ini terkait dengan Sistem Perhitungan dharga
pokok berdasarkan aktivitas (Sistem Aktivity Based Costing)
Sasaran Pembelajaran/Learning objective
Memahami perhitungan harga pokok tradisional dan perhitungan harga pokok
berdasarkanABC sistem.
Perilaku Awal/Entry behavior
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan unsure-unsur biaya produksi.
2. Menjelaskan system perhitungan harga pokok tradisional
b. Manfaat Pokok Bahasan
Setelah mahasiswa mengikuti dan memahami materi bahasan ini maka mampu
Mengidentifikasi metode perhitungan harga pokok tradisional dan perhitungan
harga pokok berdasarkan ABC sistem.
c. Urutan Pembahasan
Pertemuan VII secara berurutan akan meliputi:
1. Penggolongan biaya
2. Mengasosiasikan biaya dengan berbagai aktivitas.
3. Penentuan kelompok biaya yang homogen.
4. Penentuan tarif kelompok.
5. Perbandingan biaya-biaya produk.
6. Identifikasi aktivitas dan klasifikasi.
7. Pemilihan cost driver
d. Petunjuk Belajar/instructional orientation
Pada materi bahasan ke tujuh pada mata kuliah ini adalah mahasiswa
diharapkan memahami tentang metode perhitungan harga pokok produk dengan
menggunakan sistem activity based costing (ABC).
Sistem ABC
(Penentuan harga pokok berdasar aktivitas)
2
Adalah system yang terdiri atas dua tahap yaitu pertama melacak biaya pada
berbagai aktivitas, dan kemudian ke berbagai produk. Penentuan harga pokok
produk secara konvensional juga melibatkan dua tahap, namun pada tahap
pertama, biaya- biaya tidak dilacak ke aktivitas melainkan ke suatu unit organisasi
misalnya pabrik atau departemen-departemen. Baik pada system konvensional
maupun system ABC, tahap ke dua meliputi pelacakan biaya ke berbagai produk.
Perbedaan prinsip perhitungan diantara kedua metode tersebut adalah jumlah cost
driver yang digunakan. Sistem penentuan harga pokok secara ABC menggunakan
cost driver dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan dalam
system konvensional yang hanya menggunakan satu atau dua cost driver
berdasarkan unit. Sebagai hasilnya, metode ini meningkatkan ketelitian. Namun
ditinjau dari sudut manajerial, bagaimanapun juga sisten ABC menawarkan lebih
dari hanya ketelitian informasi tentang biaya dari berbagai aktivitas.Pengetahuan
atas biaya dari berbagai aktivitas tersebut memungkinkan para manajer untuk
menfokuskan diri pada aktivitas-aktivitas yang memberikan peluang untuk
melakukan penghematan biaya dengan cara: menyederhanakan aktivitas,
melaksanakan aktivitas dengan lebih efisien, meniadakan aktivitas yg tak bernilai
tambah, dsb.
Tahap-tahap dari penentuan harga pokok produk:
3
driver tunggal. Jadi agar dapat dimasukkan ke dalam suatu kelompok biaya
yang homogen, aktivitas-aktivitas overhead harus dihubungkan secara logis
dan mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk semua produk. Rasio
konsumsi yang sama menunjukkan eksistensi dari sebuah cost driver.
D. Penentuan tariff kelompok ( pool rate )
Tarif kelompok ( pool rate) adalah tariff biaya overhead per unit cost driver
yang dihitung dengan rumus total biaya overhead untuk kelompok aktivitas
tertentu dibagi dasar pengukur aktivitas kelompok tersebut.
Peraga 5.7
Prosedur tahap pertama : Activity based costing
Kelompok 1
o Biaya penyetelan 176.000
o Biaya inspeksi 148.000
Biaya total kelompok 1 324.000
Produksi berjalan ( production run) 50
Tariff kelompok 1 ( biaya per produksi berjalan Rp 6.480
Kelompok 2
o Biaya listrik
o Kesejahteraan karyawan
168.000
156.000
Biaya total kelompok 2 324.000
Jam mesin 60.000
Tariff kelompok 2 ( biaya per jam mesin) Rp 5,4
Pembungkus Putih
4
Total biaya Kuantitas Per unit
Biaya utama 100.000 20.000 Rp 5
Overhead
Kelompok 1 = Rp 6.480 x 20 PB 129.600 20.000 Rp 6,48
Kelompok 2 = Rp 5,4 x 10.000 jm 54.000 20.000 RP 2,70
Jumlah overhead 183.600 20.000 Rp 9,18
Jumlah biaya 283.600 20.000 Rp 14,18
Pembungkus Biru
Total biaya Kuantitas Per unit
Biaya utama Rp 500.000 100.000 Rp 5
Overhead :
Kelompok 1 = Rp 6.480 x 30 PB 194.400 100.000 1,94
Kelompok 2 = Rp 5,4 x 50.000 JM 270.000 100.000 2,70
Jumlah overhead 464.400 100.000 Rp 4.64
Jumlah biaya Rp 964.400 100.000 Rp 9.64
Peraga 5.9
Perbandingan biaya per unit
5
o Contoh : biaya listrik, biaya operasi mesin., biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung ( tetapi biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung
tidak termasuk overhead)
6
o Contoh aktivitas yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas
penelitian dan pengembangan produk, perekayasaan, dan peningkatan
produk. Biaya yang timbul karena aktivitas berlevel produk dinamakan
biaya aktivitas berlevel produk. Biaya aktivitas berlevel produk ( product
level activities cost ) atau biaya aktivitas penopangan produk ( produk
sustaining activities cost) adalah biaya atas aktivitas yang dikerjakan untuk
mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan. Biaya ini
timbul karena aktivitas tersebut mengkonsumsi masukan untuk
mengembangkan produk atau memungkinkan produk diproduksi dan
dijual. Biaya ini dapat dilacak pada produk secara individual, namun biaya
ini tidak dipengaruhi oleh jumlah produk atau bacth produk yang
diproduksi
o Contoh biaya yang termasuk dalam kelompok ini adalah biaya penelitian
dan pengembangan produk, biaya perekayasaan proses, biaya spesifikasi
produk, biaya perubahan perekayasaan, dan biaya peningkatan produk.
7
umum yang diperlukan untuk menyediakan fasilitas atau kapasitas pabrik
untuk memproduksi produk namun banyak sedikitnya biaya ini tidak
berhubungan dengan volume atau bauran produk yang diproduksi. Biaya
ini merupakan biaya bersama bagi berbagai jenis produk yang berbeda.
o Contoh biaya aktivitas ini mencakup : biaya manajemen pabrik, biaya
pemeliharaan bangunan, biaya keamanan, baiay pertamanan (
landscaping), biaya penerangan pabrik, kebersihan, biaya pajak bumi dan
bangunan ( PBB), biaya depresiasi pabrik.
Konvensional ABC
Overhead hanya disebabkan oleh cost Sistem ABC memandang bahwa
drivers berdasarkan unit, maka biaya overhead variable dapat
penggolongannya hanya biaya variable dan dilacak dengan tepat pada
biaya tetap. Biaya variable jumlah total berbagai produk secara individual.
bervariasi berdasarkan produk.
Dalam system ABC, sejumlah besar cost driver dapat dipilih dan digunakan. Jika
memungkinkan, adalah sangat penting untuk memilih cost driver yang
menggunakan informasi yang siap tersedia. Informasi yang tidak tersedia pada
system yang ada sebelumnya berarti harus dihasilkan, dan akibatnya akan
meningkatkan biaya system informasi perusahaan. Kelompok biaya ( cost pool)
yang homogen dapat menawarkan sejumlah kemungkinan cost driver. Untuk
keadaan ini, cost driver yang dapat digunakan pada system informasi yang ada
sebelumnya hendaknya dipilih. Pemilihan ini akan meminimumkan biaya
pengukuran. Misalnya pada contoh PT kertajaya biaya inspeksi dan biaya setup
ditempatkan pada kelompok biaya yang sama, dan dapat memilih menggunakan
jam inspeksi atau jumlah produksi berjalan sebagai cost driver. Jika informasi
mengenai jam inspeksi dan produksi berjalan yang digunakan untuk kedua jenis
produk yang dihasilkan perusahaan sudah tersedia dari system yang ada
8
sebelumnya, maka cost driver mana yang dipilih dari antara keduanya tidak jadi
masalah. Namun jika dianggap bahwa jam inspeksi untuk setiap jenis produk
tidak dapat dilacak, dan data produksi berjalan untuk kedua jenis produk tersedia,
maka produksi berjalan yang digunakan sbg cost driver.
b. Pembahasan
Setelah pemaparan materi bahasan tersebut di atas mahasiswa diberi
kesempatan bertanya atau membentuk kelompok diskusi atau kegiatan brain
storming dengan tetap berada dalam kendali atau pengawasan fasilitator untuk
tetap berfungsinya expert jugments sebagai nara sumber dari sudut pandang
kecakapan dan filosofi keilmuan terkait.
c. Penelitian
Fasilitator dapat menguraikan beberapa penelitian yang telah, sedang atau
prospective untuk dilaksanakan sesuai dengan beberapa materi atau issu sebagai
mana telah diuraikan pada materi bahasan ke tujuh tersebut. Penelitian yang
terkait dengan materi ini sudah banyak diakses di internet sehingga disarankan
9
untuk mendowload materi tersebut sebagai acuan dan tambahan dalam memahami
materi tersebut.
d. Penerapan
Fasilitator menguraikan mengenai penerapan perhitungan harga pokok pruduk
berdasarkan aktivitas (system ABC) pada beberapa perusahaan. Mahasiswa dapat
pula menguraikan issu atau hal terkait lainnya. Perhitungan harga pokok produk
berdasarkan aktivitas diterapkan pada perusahaan yang memproduksi produk
lebih dari satu jenis produk baik perusahaan manufaktur maupun jasa.
e. Latihan
PT. Gian memproduksi dua macam produk, yaitu Produk A dan B. jumlah
produksi selama satu tahun untuk produk A sebanyak 40.000 kg dan produk
B sebanyak 60.000 kg. untuk menghasilkan kedua jenis produk tersebut
dikeluarkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung per unit
pruduk berupa :
10
Pembkt Tng Ltrk Kwh 800.000 1.200.000 2.000.000
Pemeliharaan JM 2.000 3.000 5.000
Pengendalian Mt Jlh. Insp. 200 300 500
Set – up Jlh. Insp. 50 150 200
III.PENUTUP
a. Rangkuman
Untuk menghitung harga pokok pruduk berdasarkan system ABC para
peserta mata kuliah harus terlebih dahulu mengetahui konsep penghitungan biaya
produk secara tradisional sehingga dalam menghitung harga pokok produk
berdasarkan system ABC dapat dengan mudah dipahami. Fasilitator merangkum
materi kuliah ini dengan memberikan esensi dari materi bahasan dan
keterhubungannya dengan materi bahasan sebelumnya dan berikutnya.
b. Test formatif
Fasilitator memberikan tes formatif untuk mengetahui tingkat penguasaan
pengetahuan yang diperoleh mahasiswa pada materi bahasan ini dengan
memberikan pertanyaan antara lain sebagai berikut:
a. Menjelaskan langkah-langkah perhitungan harga pokok produk dengan
system ABC.
b. Menghitung harga pokok produk berdasarkan system ABC
c. Umpan balik
Mahasiswa dapat mengajukan hal tentang kondisi yang di alami dan
diharapkannya untuk memahami materi bahasan terkait.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Carter W. K, 2006. Akuntansi Biaya, Edisi keempat belas Terjemahan, Krista
2009. Salemba Empat.
2. Cashin James Polimeni 1981. Cost Accounting. Mc Graw – Hill Book
Company.
3. RA Supriyono, 1999. Akuntansi Biaya ‘Pengumpulan biaya dan penentuan
harga pokok. Yokyakarta BPFE Edisi 2 Cetakan XII.
12