Anda di halaman 1dari 4

ENSEMBEL GRAND KANONIK DAN POTENSIAL KIMIA

PERTEMUAN 14 GRAND KANONIK

1. Terdapat pertukaran energi dan jumlah patikel antara sistem dan reservoir
2. Pertukaran partikel antara sistem dan reservoir menyebabkana adanya konsep baru : ‘Konsep
Potensial Kimia’,
3. Analogi potensila kimia : beda potensial kimia akan menyebabkan arah perpindahan partikel, sama
halnya dengan beda suhu yang menyebabkan arah perpindahan panas.
4. Apabila partikel ditambahkan ke dalam sebuah sistem maka energi dalamnya akan bertambah
sejumlah µ. Sehingga kita bisa menentukan energi dalamnya sebagi berikut :

𝑑𝑈 = 𝑇𝑑𝑆 − 𝑝𝑑𝑉 + 𝜇𝑑𝑁


𝜕𝑈
𝜇=( )
𝜕𝑁 𝑉,𝑆
𝑑𝐹 = −𝑆𝑑𝑇 − 𝑝𝑑𝑉 + 𝜇𝑑𝑁
𝜕𝐹
𝜇=( )
𝜕𝑁 𝑉,𝑇
𝑑𝐺 = −𝑆𝑑𝑇 + 𝑝𝑑𝑉 + 𝜇𝑑𝑁
𝜕𝐺
𝜇=( )
𝜕𝑁 𝑝,𝑇

𝜕𝐺
5. 𝜇 = (𝜕𝑁) realisasinya mudah, rumus ini yang akan dibahas lebih. (Mengenai Energi Gibbs dan
𝑝,𝑇
Potensial Kimia yang diturunkan dari Energi Gibbs)
memiliki level energi, maka momentumnya juga terkuantisasi.

MAKNA FISIS POTENSIAL KIMIA

PERTEMUAN 14 GRAND KANONIK


1. Potensial kimia terkait dengan arah reaksi kimia.
2. Gambaran potensial kimia dapat dilihat dari entropi karena entropi adalah besaran yang mendorong
sistem menuju kesetimbangan. Secara Hk II dS>0.
3. Karena bahasan kita adalah entropi dan kesetimbangan, maka kita menuliskan entropi sebagai
berikut :
𝑆(𝑈, 𝑉, 𝑁) 𝑑𝑈 = 𝑇𝑑𝑆 − 𝑝𝑑𝑉 + 𝜇𝑑𝑁
𝑑𝑈 𝑝𝑑𝑉 𝜇𝑑𝑁
𝑑𝑆 = + −
𝑇 𝑇 𝑇
𝜕𝑆 𝜕𝑆 𝜕𝑆
𝑑𝑆 = ( ) 𝑑𝑈 + ( ) 𝑑𝑉 + ( ) 𝑑𝑁
𝜕𝑈 𝑁,𝑉 𝜕𝑉 𝑁,𝑈 𝜕𝑁 𝑈,𝑉

𝜕𝑆 1 𝜕𝑆 𝑝 𝜕𝑆 𝜇
( ) = ; ( ) = ; ( ) =−
𝜕𝑈 𝑁,𝑉 𝑇 𝜕𝑉 𝑁,𝑈 𝑇 𝜕𝑁 𝑈,𝑉 𝑇

4. Untuk mengetahui hubungan dS dengan potensial kimia, lihat dua buah sistem yang bisa saling
bertukar panas dan partikel berikut ini :
• Kasus I

Entropinya :
𝑑𝑆 = 𝑑𝑆1 + 𝑑𝑆2
𝜕𝑆1 𝜕𝑆2
𝑑𝑆 = ( ) 𝜕𝑈1 + ( ) 𝜕𝑈
𝜕𝑈1 𝑁,𝑉 𝜕𝑈2 𝑁,𝑉 2
𝜕𝑆1 𝜕𝑆2
=( ) (−𝑑𝑈) + ( ) 𝑑𝑈
𝜕𝑈1 𝑁,𝑉 𝜕𝑈2 𝑁,𝑉
1 1
= (− + ) 𝑑𝑈 ≥ 0
𝑇1 𝑇2

Dalam keadaan setimbang kita tahu bahwa 𝑑𝑆 ≥ 0 (Hukum termodinamika II)


Jika 𝑑𝑈 > 0 ,, maka ada penambahan 𝑈 pada sistem 2 ( 𝑈 mengalir dari sistem I ke sistem II)
Dengan syarat bahwa 𝑻𝟏 > 𝑻𝟐 (ada aliran panas dari sistem I ke sistem II)

• Kasus II

𝑇1 = 𝑇2 namun ada petukaran jumlah partikel dari sistem I ke sistem II


Jadi,, misalnya sistem I kehilangan partikel sejumlah 𝑑𝑁 maka sistem II menerima partikel
sejumlah 𝑑𝑁
Entropinya :
𝑑𝑆 = 𝑑𝑆1 + 𝑑𝑆2

2
𝜕𝑆1 𝜕𝑆2
𝑑𝑆 = ( ) 𝜕𝑁1 + ( ) 𝜕𝑁
𝜕𝑁1 𝑈𝑉 𝜕𝑈2 𝑈𝑉 2
𝜕𝑆1 𝜕𝑆2
=( ) (−𝑑𝑁) + ( ) 𝑑𝑁
𝜕𝑈1 𝑈𝑉 𝜕𝑈2 𝑈𝑉
𝜇1 𝜇2
= (− + ) 𝑑𝑁 ≥ 0
𝑇 𝑇

Dalam keadaan setimbang kita tahu bahwa 𝑑𝑁 ≥ 0 (Hukum termodinamika II)


Jika 𝑑𝑁 > 0 ,, maka ada penambahan 𝑁 pada sistem 2 ( partikel mengalir dari sistem I ke
sistem II)
Dengan syarat bahwa 𝝁𝟏 > 𝝁𝟐 (ada aliran partikel dari sistem I ke sistem II)

That’s what I mean


Perbedaan suhu mengakibatkan aliran panas, sedangkan perbedaan potensial kimia mengakibatkan
aliran partikel.

FUNGSI PARTISI GRAND KANONIK

PERTEMUAN 14 GRAND KANONIK

Will be explained dengan perbedaan dua sistem berikut :


1. Ensembel Kanonik 2. Ensembel Grand Kanonik

Saling bertukar energi.


𝐸
−𝑘 𝑖𝑇
𝑃(𝜖) ∝ 𝑒 𝐵

𝑒 −𝐸𝑟 ⁄𝑘𝐵 𝑇
𝑃(𝜖𝑖 ) ∝
𝑍
𝑘𝑒𝑎𝑑𝑎𝑎𝑛 𝑖

Z= ∑ 𝑒−𝛽𝐸𝑖
𝑖=1

3
POTENSIAL GRAND

PERTEMUAN 14 GRAND KANONIK

SOAL

1. Tentukan fungsi partisi grand untuk satu molekul dengan dua tingkat( 0 𝑑𝑎𝑛 𝜀)! Selanjutnya tentukan
besaran termodinamisnya (Φ𝐺,𝐹,𝑆 𝑑𝑎𝑛 𝑝)!

Jawab :
𝑍 = 1 + 𝑧 + 𝑧𝑒 𝛽𝜖 ; 𝑧 = 𝑒 𝛽𝜇
• Φ𝐺 = −𝑘𝐵 𝑇 ln(1 + 𝑧 + 𝑧𝑒 𝛽𝜖 )
𝜕Φ𝐺 𝜕−𝑘𝐵 𝑇 ln(1+𝑧+𝑧𝑒 𝛽𝜖 ) 𝜕𝑘𝐵 𝑇 ln(1+𝑧+𝑧𝑒 𝛽𝜖 )
• 𝑆 = −( ) = −( ) =( )
𝜕𝑇 𝑉𝜇 𝜕𝑇 𝑉𝜇 𝜕𝑇 𝑉𝜇
𝛽𝜖
= 𝑘𝐵 ln(1 + 𝑧 + 𝑧𝑒 )
• 𝐹 = −𝑘𝐵 𝑇 ln 𝑍 = −𝑘𝐵 𝑇 ln(1 + 𝑧 + 𝑧𝑒 𝛽𝜖 )
𝜕Φ𝐺 𝜕−𝑘𝐵 𝑇 ln(1+𝑧+𝑧𝑒 𝛽𝜖 )
• 𝑝 = −( ) = −( )
𝜕𝑉 𝑇𝜇 𝜕𝑉 𝑇𝜇

Anda mungkin juga menyukai