Ciri koloid :
Homogen (secara makrokopis), heterogen (secara mikrokopis)
Ukuran 1 nm – 100 nm
Dua fase
Stabil
Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra
Sifat Sifat Koloid :
Koagulasi:
Koagulasi merupakan suatu keadaan dimana partikel-partikel koloid membentuk suatu
gumpalan yang lebih besar.penggumpalan ini dikarenakan oleh beberapa faktor antara lain
karena penambahan zat kimia atau enzim tertentu.
Contoh peristiwa koagulasi :
Pembentukan delta muara sungai
Penggumpalan karet dalam lateks dengan asam format
Penggumpalan lumpur koloidal dalam air sungai dengan t awas
Koagulasi asap atau debu dengan koagulator listrik
Pembuatan koloid dengan cara dispersi
Cara dipersi ini merupakan dimana partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid.
Pembuatan koloid dengan cara disperse dapat dilakukan secara mekanik, peptiasi, atau
dengan loncatan bunga listrik (cara busur bredig).
Proses elektrodialisis
Elektrodialisis bertujuan untuk membuang kelebihan ion- ion dari larutan koloid
Koloid Liofil
Koloid liofil merupakan suatu sistem dimana zat terdispersinya mempunyai daya tarik
terhadap medium pendespersinya. Sebaliknya, koloid liofob suatu sistem dimana zat
terdispersinya mempunyai daya tarik yang kecil terhadap medium pendespersinya.
Jika medium dispersinya adalah air, maka kedua jenis ini disebut koloid hidrofil dan
koloid hidrofob.
Contoh koloid hidrofil : protein, sabun, detergen, agar – agar, kanji, dan gelatin.
sedangkan contoh koloid hidrofob : susu, mayones, sol belerang, sol Fe(OH) 3, sol- sol
sulfide, dan sol-sol logam.
Emulsi:
Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair disebut emulsi dapat dibagi
menjadi dua bagian emulsi minyak dalam air seperti santan,susu, dan lateks.
Emulsi minyak dalam minyak seperti : mayonnaise, minyak bumi, dan minyak ikan.
Perbedaan antara koloid dan suspensi :
Aerosol:
Aerosol merupakan sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispesrsi dalam gas.
Jika zat terdispersinya adalah zat padat disebut aerosol padat, contohnya : asap dan debu
diudara. Jika zat terdispersinya adalah cair maka disebut aerosol cair,
contohnya : kabut dan awan.
Gerak brown :
Koloid dapat menghamburkan cahaya, jika diamati dengan miskroskop ultra, akan terlihat
partikel koloid senantiasa bergerak terus menerus dengan gerakan patah-patah (zig zag)
yang disebut dengan gerak brown (Robert Brown) .
Gerak brown ini terjadi disebabkan tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-
molekul medium tehadap partikel koloid. Semakin tinggi suhu semakin cepat gerak
brown berlansung karena energy kinetic moleku l medium meningkat sehingga
menghasilkan tumbukan yang kuat.
Sifat Koloid :
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan ion pada permukaan partikel koloid. Adanya
penyerapan ion ini menyebabkan koloid menjadi stabil. Hal tersebut disebabkan ion sejenis
yang diserap pada permukaan menimbulkan tolakan antara partikel.
Koagulasi koloid adalah peristiwa pengendapan koloid. Terbentuknya delta di muara sungai
merupakan peristiwa koagulasi yang terjadi bertahun-tahun.
Partikel tanah liat dalam air sungai yang bercampur dengan air laut atau sungai lain terjadi
koagulasi karena air laut atau sungai yang lain merupakan suatu elektrolit.
Salah satu pemanfaatan proses dialysis yang penting adalah proses cucidarah
(hemodialisis). Pada proses hemodialisis darah kotor dari pasien dilewatkan dalam pipa –
pipa yang terbuat dari membrane semi permeabel.
Selama darah berjalan, pipa semipermebael tersebut dialiri cairan ( biasanya plasma darah)
sehingga ion –ion dalam darah kotor tadi akan terbawa pada aliran plasma darah yang
berfumgsi sebagai pencuci.