Anda di halaman 1dari 32

PENGARUH PERILAKU MEROKOK

TERHADAP KEADAAN EMOSIONAL


SISWA KELAS XI SMA NEGERI 23
JAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh :
Daffa Putra Rabbani
XI IPS 2

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA


SMAN 23 JAKARTA
Jalan Mandala Utara, Tomang, Grogol Petamburan
RT.07/RW.007, Jakarta Barat, DKI Jakarta 11440
Telp/Fax: 021-5672730/5647367
Web: https://sman23jkt.sch.id
Tahun 2020
LEMBAR PERSETUJUAN
Dengan ini, saya:

Nama : Daffa Putra Rabbani

Kelas : XI IPS 2

Sekolah : SMA Negeri 23 Jakarta

Judul Penelitian : Pengaruh Perilaku Merokok terhadap Keadaan Siswa


Emosional Kelas XI SMA Negeri 23 Jakarta

Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui oleh kepala
sekolah dan guru pembimbing materi.

Mengetahui:

Kepala SMA Negeri 23 Jakarta Pembimbing

Dra. Sri Damayanti Dra. Yusnizar


Rameni
NIP: 196310101989022001 NIP:
196312211992032002

i
ABSTRAK

PENGARUH PERILAKU MEROKOK TERHADAP KEADAAN EMOSIONAL


SISWA KELAS XI SMA NEGERI 23 JAKARTA

Perilaku konsumtif remaja terhadap rokok sudah dianggap lazim oleh


masyarakat terlepas dari dampak negatif rokok yang sudah diketahui. Studi ini
membahas tentang seberapa berpengaruhnya perilaku merokok terhadap
keadaan emosional siswa SMA Negeri 23 Jakarta. Karya ilmiah ini ditulis
dengan tujuan untuk menganalisis perilaku merokok yang memengaruhi
keadaan emosional siswa SMA Negeri 23 Jakarta. Untuk memperoleh data
dan informasi yang diperlukan, maka dalam penelitian ini digunakanlah
metode kualitatif, kepustakaan, dan pembagian angket. Adapun teknik yang
digunakan untuk menganalisis data yaitu rumus presentase pada diagram
lingkaran.

Kata Kunci : emosional, konsumtif, merokok, siswa SMA Negeri 23 Jakarta.

Consumptive behavior of teenagers towards smoking is considered


commonplace by the Indonesian society, despite the also well-known negative
impact of smoking. This study discusses about the smoking behavior of
students and its influence towards the emotional condition of SMA Negeri 23
Jakarta students. This scientific paper is written with the aim to analyze how
smoking behavior towards cigarettes affect the emotion of students in SMA
Negeri 23 Jakarta. To obtain data and the information needed, this study is
using the qualitative method, literature study, and distribution of
questionnaires. The technique used for analyzing the data is percentage
formula on a pie chart.

Keywords : emotional, consumptive, smoking, SMA Negeri 23 Jakarta


students.

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Perilaku
Merokok terhadap Keadaan Emosional Siswa SMA Negeri 23 Jakarta”
Untuk itu penulis merasa perlu menyampaikan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas ini dengan baik,
walaupun masih banyak terdapat kekurangan. Penulis menyampaikan terima kasih
banyak kepada :

1. Dra. Sri Damayanti, selaku Kepala SMA Negeri 23 Jakarta.


2. Dra. Yusnizar Rameni, selaku Guru Bahasa Indonesia.
3. Kedua orang tua, Ayah dan Ibu
4. Teman-teman penulis yang berkontribusi dalam penyusunan karya ilmiah.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya ilmiah ini jauh dari


sempurna dan masih banyak kelemahan baik mengenai isi, maupun
bahasanya, hal ini dikarenakan oleh keterbatasan pengetahuan. Semoga Allah
SWT memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuannya selama pembuatan hingga terselesaikanya
penyusunan tugas ini.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan dalam pembahasan, penulis
berharap agar tugas ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya. Akhir kata dengan kerendahan hati dan kekurangannya

iii
berharap semoga makalah ini dapat digunakan untuk kebutuhan sesuai
fungsinya dengan bijak.

Jakarta 13 Juli 2020


Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................i
ABSTRAK.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................2
1.3 Pembatasan Masalah................................................................2
1.4 Rumusan Masalah....................................................................2
1.5 Tujuan Penelitian.....................................................................2
1.5.1 Tujuan Umum................................................................2
1.5.2 Tujuan Khusus................................................................3
1.6 Manfaat Penelitian...................................................................3
1.6.1 Manfaat Teoritis............................................................3
1.6.2 Manfaat Praktis..............................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................4
2.1 Kajian Teori.............................................................................4
2.2 Hipotesis Penelitian.................................................................5
2.3 Kerangka Pemikiran................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN............................................................6

iv
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian..........................................6
3.2 Variabel....................................................................................6
3.3 Populasi dan Sampel................................................................6
3.3.1 Populasi..........................................................................6
3.3.2 Sampel............................................................................7
3.4 Instrumen Penelitian................................................................7
3.5 Teknik Pengumpulan Data.......................................................8
3.6 Analisis Data............................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA..............................................9
4.1 Deskripsi Data..........................................................................9
4.2 Pengujian Hipotesis.................................................................9
BAB V PENUTUP.....................................................................................18
5.1 Kesimpulan..............................................................................18
5.2 Saran........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20
LAMPIRAN....................................................................................................21

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.3.1 Populasi Kelas XI SMA Negeri 23 Jakarta..................7

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran..........................................................................5

Gambar 4.1 Tampilan Angket Melalui Google Form..........................................9

Gambar Diagram Lingkaran 4.2 Jumlah Perokok..............................................11

Gambar Diagram Lingkaran 4.2.1 Perasaaan Sebelum Merokok......................11

Gambar Diagram Lingkaran 4.2.2 Perasaan Setelah Merokok..........................12

Gambar Diagram Lingkaran 4.2.3 Kondisi Saat Merokok.................................12

Gambar Diagram Lingkaran 4.2.4 Penyebab Merokok......................................13

Gambar Diagram Lingkaran 4.2.5 Dengan Siapa Merokok...............................14

Gambar Diagram Lingkaran 4.2.6 Jumlah rokok yang Dikonsumsi.................14

Gambar Diagram Lingkaran 4.2.7 Kandungan Rokok.......................................15

Gambar Diagram Lingkaran 4.2.8 Orangtua yang Mengetahui........................16

Gambar Diagram Lingkaran 4.2.9 Perizinan dari Orangtua..............................16

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa remaja merupakan masa dimana seorang anak mengalami banyak
perubahan dalam kehidupan. Pada masa ini, remaja mulai mengalami transisi dari
fase anak-anak menuju dewasa. Di tahap inilah banyak remaja yang memiliki rasa
keingintahuan yang sangat tinggi sehingga mereka pun mencoba banyak hal yang
dianggap menarik, di antaranya ialah merokok.
Saat ini, baik remaja maupun orang tua sudah menganggap bahwa rokok
merupakan kebutuhan primer, yang pada awalnya merupakan kebutuhan
sekunder. Merokok di kalangan remaja sangat tidak asing lagi saat ini. Bagi
mereka, rokok bukan hanya sebagai penyalur kesenangan mereka, tetapi sudah
menjadi candu yang saat ini sulit sekali untuk diperangi.
Peringatan mengenai bahaya merokok kini sudah banyak beredar di mana-
mana, bahkan di bungkus dan iklan rokok itu sendiri. Berdasarkan survei Badan
Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa tingkat kematian yang diakibatkan
dari merokok telah mencapai 4,9 juta per tahun atau sama dengan 560 orang per
jam yang meninggal dunia akibat rokok. Dan lebih parahnya lagi, dari hasil
tersebut diketahui bahwa 30% -40% dari mereka sudah mulai kecanduan rokok
pada usia kurang dari 15 tahun.
Selain dari rasa ingin tahu yang tinggi, kebiasaan merokok saat remaja juga
timbul karena pengaruh lingkup remaja tersebut. Beberapa remaja juga merokok
dengan alasan karena merasa sedih atau stres karena lingkungannya. Berbagai
alasan tersebut membuat remaja menjadi kecanduan merokok.

1
2

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis
mengidentifikasi masalah-masalah yang terdapat di dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor yang menyebabkan kebiasaan merokok pada siswa
2. Dampak konsumsi rokok terhadap kesehatan jasmani siswa
3. Pengaruh konsumsi rokok terhadap kondisi emosional siswa

1.3 Pembatasan Masalah


Agar penulisan karya ilmiah ini lebih terarah, fokus, dan tidak meluas, penulis
membatasi penelitian pada siswa kelas XI SMA Negeri 23 Jakarta dengan karya
ilmiah yang menggunakan metode penyebaran angket secara terarah kepada 1
angkatan.

1.4 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian rokok dan apa saja bahan kimia yang terkandung didalamnya ?
2. Apa dampak dari merokok ?
3. Apa faktor penyebab kebiasaan merokok pada siswa ?
4. Bagaimana pengaruh rokok terhadap keadaan emosional siswa ?

1.5 Tujuan Penelitian


1.5.1 Tujuan umum
Pembuatan karya ilmiah ini memiliki tujuan umum, yaitu :
1. Siswa sadar akan bahaya merokok
2. Orang tua turut mengawasi anaknya agar tidak merokok
3

1.5.2 Tujuan Khusus


Pembuatan karya ilmiah ini memiliki tujuan khusus, yaitu :
1. Mengetahui apa itu rokok dan apa saja bahan kimia yang terkandung di
dalamnya.
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab kebiasaan merokok pada siswa.
3. Mengetahui dampak merokok bagi keadaan emosional siswa.

1.6 Manfaat Penelitian


1.6.1 Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis dalam penulisan ini ialah untuk memperkaya ilmu
tentang kajian penelitian pengaruh rokok terhadap remaja serta menjadi
bahan pembahasan pada studi lanjut bagi penelitian sejenis yang akan
dilakukan di kemudian hari.
1.6.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu, untuk menyadarkan tentang
adanya dampak negatif dari rokok yang berpengaruh terhadap keadaan
emosional siswa serta memberikan informasi yang akurat tentang bahaya
dari merokok yang dapat meningkatkan kewaspadaan pada masyarakat,
khususnya pelajar dan orang-orang di sekitar mereka.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


Perilaku merokok adalah aktivitas seseorang yang merupakan respons orang
tersebut terhadap rangsangan dari faktor-faktor yang memengaruhi seseorang
untuk merokok dan dapat diamati secara langsung. Menurut Istiqomah, merokok
adalah membakar tembakau kemudian dihisap, baik menggunakan rokok maupun
pipa. Temperatur sebatang rokok yang tengah dibakar, adalah 90 derajat celcius
untuk ujung rokok yang terselip di antara bibir perokok (Istiqomah 2003 ).
Munculnya perilaku dari organisme ini dipengaruhi oleh faktor stimulus yang
diterima, baik stimulus internal maupun stimulus eksternal. Seperti halnya
perilaku lain, perilaku merokok pun muncul karena adanya faktor internal (faktor
biologis dan faktor psikologis, seperti perilaku merokok dilakukan untuk
mengurangi stress) dan faktor eksternal (faktor lingkungan sosial, seperti pegaruh
oleh teman sebaya).
Intensitas merokok sebagai wujud dari perilaku merokok menurut (Bustan,
M.N., 2000) rokok aktif adalah asap rokok yang berasal dari isapan perokok atau
asap utama pada rokok yang dihisap (mainstream). Dari pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa perokok aktif merupakan orang yang langsung menghisap
rokok serta bisa mengakibatkan bahaya bagi kesehatan diri sendiri maupun
lingkungan sekitar.
Perokok pasif adalah asap rokok yang dihirup oleh seseorang yang tidak
merokok (passive smoker). Asap rokok merupakan polutan bagi manusia dan
lingkungan sekitarnya. Asap rokok lebih berbahaya terhadap perokok pasif dari
pada perokok aktif. Asap ini kemungkinan besar lebih berbahaya, terutama di
tempat tertutup. Asap yang dihembuskan oleh perokok aktif dan terhirup oleh
perokok pasif, lima kali lebih banyak mengandung karbon monoksida, empat kali
lebih banyak mengandung tar dan nikotin (Wardoyo, 1996)

4
5

2.2 Hipotesis Penelitian


Perilaku merokok dikalangan siswa SMAN 23 Jakarta merupakan hal yang
cukup mudah untuk dijumpai. Mereka biasa melakukannya baik bersama teman-
teman, ataupun sendiri diwaktu senggang. Perilaku ini dilandasi oleh berbagai
faktor internal maupun eksternal. Baik dari tekanan sekolah, tekanan di dalam
batin, sampai lingkungan sosialnya yang turut menjadi salah satu faktor
seseorang merokok. Sehingga merokok menjadi suatu hal yang cukup lumrah
bagi sebagian siswa SMAN 23 Jakarta. Hal ini tentunya akan berdampak pada
keadaan emosional, hingga kebiasaan mereka sehari-hari.

2.3 Kerangka Pemikiran

Lingkungan Gaya Hidup Stersor

Orangtua

Keterbukaan Pembentukan
hubungan orang tua- kebiasaan anak
anak

Larangan orangtua Orangtua mengizinkan

Tidak merokok Merokok


6

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kualitatif.
Menurut Herdiansyah (2010), penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah
yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara
alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam
antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. Alasan penulis menggunakan
metode penelitian kualitatif dalam penelitian ini karena penulis ingin
menjelaskan dengan mengeksplorasi keadaan yang terjadi pada siswa dalam
perilaku merokok untuk mendapatkan gambaran dan pemahamannya. Data yang
didapatkan dari metode kualitatif bersifat deskriptif sehingga memungkinkan
peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mencapai tujuan penelitian.

3.2 Variabel
Variabel dalam karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Variabel terikat : Keadaan emosional siswa SMA Negeri 23 Jakarta
2. Variabel bebas : Perilaku merokok siswa SMA Negeri 23 Jakarta

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 23
Jakarta yang berjumlah 216 siswa, yang dibagi menjadi enam kelas. Dari
enam kelas tersebut, terdapat 2 jurusan yaitu IPA dan IPS yang masing-
masing berjumlah 3 kelas.

7
8

Populasi kelas XI SMA Negeri 23 Jakarta

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPA 1 36

2 XI IPA 2 36

3 XI IPA 3 36

4 XI IPS 1 36

5 XI IPS 2 36

6 XI IPS 3 36

Total Populasi 216


Tabel 3.3.1 Populasi Kelas XI SMA Negeri 23 Jakarta
3.3.2 Sampel
Dalam karya ilmiah ini, menggunakan dua teknik dalam pengambilan
sampel yang pertama dengan Voluntary Sampling, yaitu, pengambilan
sampel yang didasarkan atas kerelaan untuk berpartisipasi dalam
penelitian. Dan yang kedua adalah teknik Cluster Random Sampling, yaitu
pengambilan sampel dari kelompok-kelompok yang nampak seragam,
namun secara internal tetap berlainan. Langkah yang dilakukan untuk
dalam Voluntary Sampling untuk menentukan sampel yaitu dengan
menyebar angket secara serentak secara online kepada dua kelompok, yaitu
kelompok IPA dan IPS, sehingga menghasilkan beberapa sampel dari tiap
kelompoknya.

3.4 Instrumen Penelitian


Pada penelitian ini, instrumen yang penulis gunakan berupa pengisian angket
secara online dengan memanfaatkan Google Form. Angket yang disebar berisi
pertanyaan-pertanyaan lengkap dan terperinci yang telah disiapkan sebelumnya.
9

Instrumen penelitian berupa angket ini sangat membantu dalam memenuhi


informasi maupun data yang dibutuhkan dalam penulisan karya ilmiah ini.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Proses pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah
melalui penyebaran angket. Teknik ini merupakan salah satu metode
pengumpulan data yang dapat menjawab pertanyaan dan pengumpulan infromasi
yang sah dengan cara yang mudah dan dapat langsung di konversi dalam bentuk
tabel presentase.

Penyebaran angket merupakan salah satu cara dalam mengumpulkan informasi


tanpa harus bertemu secara langsung dan mengurangi limbah kertas. Selain itu
juga mengurangi adanya resiko penyebaran COVID-19

3.6 Analisis Data


Penelitian ini mengguakan analisis data yang menganalisis semua penjelasan yang
diperoleh dari responden berdasarkan angket yang telah dibagikan kepada dua
kelompok, IPA dan IPS. Semua data dan informasi yang terkumpul akan penulis
sajikan dalam bentuk paragraph dan diagram lingkaran untuk menunjukan
presentase data.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Gambar 4.1 Tampilan angket melalui Google Form


Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan angket dengan memanfaatkan Google
Form, Angket disebar kepada 1 angkatan kelas XI yang diisi secara sukarela.
Sehubung dengan mengurangi resiko menyebaran COVID-19 dan mengurangi
limbah kertas, maka penulis menggunakan angket dalam menggali informasi.
Dari hasil penyebaran angket dan pengisian secara sukarela menghasilkan 56
responden dari 216 siswa dengan 30 orang berjenis kelamin laki-laki dan 26
orang berjenis kelamin perempuan. 43 orang berumur 17 tahun dan 13 orang
berumur 16 tahun. 56 responden ini tersebar dari kelas yang berbeda dengan total
44 murid dari kelompok IPS dan 12 murid dari kelompok IPA.

4.2 Pengujian Hipotesis


Berdasarkan pertanyaan yang penulis sebar melalui angket, rata-rata responden
mengatakan bahwa rokok berbahaya dan tidak baik utnuk kesehatan baik bagi
perokoknya dan juga orang disekitar yang menghirup asap rokok seperti yang

10
11

dikemukakan oleh A dari kelompok IPS “Menurut saya, rokok sangat


merugikan tak hanya perokok aktif namun juga pasif. Meskipun merokok hal
yang lumrah, masih banyak orang yang menyepelekan dampaknya yang sangat
berbahaya bagi semua pihak”. Namun beberapa responden juga mengatakan
bahwa rokok itu enak dan dapat menyenangkan pengkonsumsinya. Sebanyak 42
responden mengatakan rokok itu negatif dan 14 responden beranggapan bahwa
rokok tidak membawa dampak positif dan negatif.

Rokok dapat membawa keuntungan positif dan negatif. Sebanyak 21 responden


mengatakan bahwa rokok membawa keuntungan yang positif, seperti yang
dikemukakan oleh A dari kelompok IPS,“Secara medis, rokok memang
membahayakan bagi tubuh. Namun rata² orang merokok untuk menenangkan
suasana hati, mengisi waktu, atau memang orang tsb memiliki ketertarikan
khusus dengan rokok dan itu bisa disebut keuntungan yg bersifat relatif bagi
setiap orang”. Sebanyak 35 responden mengatakan bahwa rokok tidak
membawa keuntungan apapun baik bagi pengguna dan orang disekitarnya,
malah merugikan.

100 persen responden mengatakan bahwa rokok menyebabkan penyakit seperti


stroke, kanker mulut, hingga kanker paru-paru. pernyataan tersebut dikatakan
baik oleh perokok aktif maupun pasif, seperti yang dikemukakan oleh A dari
kelompok IPA, “Pengaruh rokok bagi kesehatan sangat berpengaruh karena
terhirup saluran pernapasan dan akan memicu kerusakan organ dan menurunnya
fungsi dari organ sistem jantung, pembuluh darah dan pernapasan ”. Walaupun
mereka mengetahui dampak negatif dari merokok, beberapa responden masih
tetap merokok.

Reaksi responden saat berada dekat dengan perokok aktif ada yang merasa risih,
biasa saja, menjauh, hingga menegur. Rata-rata responden memilih menjauh jika
orang disekitarnya merokok seperti yang dikemukakan oleh A dari kelompok IPS
12

“Saya akan menjauhi orang tersebut dan mencoba menghirup udara bersih di
tempat lainnya’. Dengan total suara sebanyak 23 responden, diikuti dengan 15
responden merasa risih, 8 responden menasihati, dan 10 responden biasa saja,
bahkan bergabung untuk merokok bersama.

Gambar diagram lingkaran 4.2 menunjukan banyaknya orang yang merokok


Dari diagram dapat dilihat bahwa hanya 12 dari 56 responden mengatakan bahwa
mereka perokok aktif, sedangkan 44 responden mereka mengatakan perokok pasif
atau tidak merokok sama sekali.

Gambar diagram lingkaran 4.2.1 menunjukan perasaan responden sebelum


merokok
13

100 persen keadaan emosional responden yang merupakan perokok aktif sebelum
merokok merasa biasa saja dan tidak mengalami kesedihan atau kesenangan
apapun.

Gambar diagram lingkaran 4.2.2 menunjukan perasaan responden setelah


merokok
Sebesar 25 persen responden yang merupakan perokok aktif mengatakan bahwa
mereka merasakan perubahan dalam sisi psikologis mereka menjadi lebih senang
dan rileks, sedangkan 75 persen responden yang merupakan perokok aktif mereka
mengatakan tidak ada perubahan khusus setelah mengkonsumsi rokok.

Gambar diagram lingkaran 4.2.3 menunjukan kondisi responden saat merokok


14

Dari 12 responden yang merupakan perokok aktif mempunyai alasan alasan


tersendiri mereka merokok. Seperti, karena sedang sedih atau galau, karena
sedang Bersama teman-teman, karena memang kebutuhan primer responden,
bahkan saat responden sedang merasa senang pun tetap mengkonsumsi rokok.
Dan yang menempati posisi pertama sebagai alasan responden merokok ialah
karena sedang sedih, tertekan, hingga galau. Dapat disimpulkan penyebab
merokok pada remaja kebanyakan karena kondisi hati dan mental yang kurang
baik.

Gambar diagram lingkaran 4.2.4 menunjukan faktor yang menyebabkan


responden merokok
Berdasarkan diagram diatas faktor penyumbang terbesar remaja merokok adalah
karena sedang stress, galau dan sedih. Penelitian dari Virginia Mahan
mengungkapkan bahwa faktor–faktor penyebab stres pada remaja dipresentasekan
sebagai berikut: stres akademik (26%), konflik dengan orang tua (17%), masalah
financial (10%) dan pindah rumah atau sekolah (5%). Penyumbang kedua adalah
karena keinginan sendiri. Karena memang sudah terbiasa merokok dan sudah
mendapatkan izin dari orang tua, mereka akan merokok dengan keinginnya
sendiri. Dan yang terakhir karena teman, lingkup pertemanan yang merokok
membuat seorang remaja ikut turut mencoba mengkonsumsi rokok. Berawal dari
coba coba menjadi candu. Ada beberapa pecandu rokok yang hanya merokok
15

karena melihat temannya merokok, karena beberapa perokok akan merasa lebih
seru jika mereka merokok bersama dengan teman-temannya.

Gambar diagram lingkaran 4.2.5 menunjukan dengan siapa responden merokok


Responden perokok aktif lebih banyak menghabiskan waktu mengkonsumsi
rokok saat bersama dengan teman-temannya. Bersama teman saat sedang
merokok responden akui bahwa merokok akan menjadi seru dan nikmat seperti
yang di ungkapkan oleh R dari kelompok IPS, “Sebagai pelengkap percakapan”.
25 persen dari 100 persen responden yang merupakan perokok aktif
mengatakan bahwa mereka saat mengkonsumsi rokok sendirian, yang dinilai
lebih rileks dan merasakan nikmatnya.
16

Gambar diagram lingkaran 4.2.6 menunjukan berapa banyak rokok yang


dikonsumsi
Responden perokok aktif rata-rata menghabiskan banyaknya batang rokok dalam
1 minggu sebanyak 1-5 batang. Diposisi kedua sebanyak 25 persen lebih banyak
menghabiskan rokok sebanyak 5-10 batang. Dan diposisi ke tiga responden
menghabiskan 10-15 batang rokok dalam 1 minggu. Banyaknya batang rokok
yang dihabiskan tergantung dari kebutuhan sang pengguna, saat sedang sedih dan
stress, perokok bisa menghabiskan lebih banyak rokok, dan beberapa perokok
mengabiskan beberapa batang karena sudah menjadi kebutuhan sehari-harinya.

Gambar diagram lingkaran 4.2.7 menunjukan banyaknya responden yang telah


mengetahui isi kandungan 1 batang rokok
Sebanyak 66,7 persen responden perokok aktif telah mengetahui apa isi
kandungan dalam 1 batang rokok, sedangkan 25 persen lainnya merasa ragu dan
sisanya sebensar 8,3 persen tidak tau isi kandungan dalam 1 batang rokok. Yang
berarti dapat disimpulkan 66,7 persen perokok sudah mengetahui kandungannya
dan sudah mengetahui dampak yang ditimbulkan dari mengkonsumsi kandungan
tersebut.
17

Gambar diagram lingkaran 4.2.8 menunjukan banyaknya orangtua yang


mengetahui responden merokok
Diagram menunjukan keseimbangan antara ketiga jawaban, ada yang sudah
mengetahui, ada yang mungkin, dan ada yang belum mengetahuinya sama sekali.
Dari diagram diatas bisa disimpulkan bahwa beberapa remaja masih merokok
dengan diam-diam dan belum adanya keterbukaan antara anak dengan orang tua
yang sesungguhnya.

Gambar diagram lingkaran 4.2.9 menunjukan banyaknya orangtua yang


mengizinkan responden merokok
18

Dari diagram diatas dapat menjawab diagram sebelumnya mengapa remaja masih
menutupi diri dalam mengkonsumsi rokok, karena sebesar 66,7 persen tidak
mengizinkan anaknya untuk merokok dan sebesar 33,3 persen juga masih ragu
dengan perizinan dari orang tuanya. Orang tua yang cenderung protektif terhadap
anaknya membuat anaknya menutup diri dan menyembunyikan beberapa hal,
salah satunya merokok. Namun di lain sisi orang tua tidak mengizinkan anaknya
merokok untuk alasan kesehatan kedepannya.

Oleh karena itu perilaku merokok dapat mengubah mengubah keadaan emosional
seseorang, terutama pelajar. Faktor internal dan eksternal turut menyumbang
faktor megapa perilaku ini dapat terjadi.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Perilaku merokok dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu sisi positif dan negatif. Namun
sisi negatif lebih mendominasi pandangan seseorang terhadap rokok dan perokok
itu sendiri, mengkonsumsi rokok di ruang publik juga dapat mengganggu orang
disekitarnya yang berpotensi mereka akan risih dengan keberadaan perokok
disekitarnya, lalu menjauh hingga menegur perokok aktif jika merasa menggangu
kenyamanan bersama.

Perokok aktif maupun pasif juga sadar akan bahaya bagi kesehatan, baik bagi
perokok aktif dan orang disekitarnya, kerugian jasmani dan material juga
dipahami oleh siswa kelas XI SMA Negeri 23 Jakarta jika mengkonsumsi rokok.

Keadaan emosional seseorang dapat mempengaruhi jumlah rokok yang


dikonsumsi. Rokok juga dapat mempengaruhi perubahan emosional seseorang,
dari yang awalnya sedang sedih, muram, dan marah, menjadi lebih rileks setelah
mengkonsumsi rokok. Kandungan yang dapat mengubah kondisi emosional
perokok ialah nikotin. Nikotin membuat penggunanya merasakan sensasi rileks,
karena setelah diserpa oleh tubuh akan memberikan rangsangan ke otak untuk
menghasilkan endorphin. Ini adalah hormon yang dapat mengurangi efek dari rasa
sakit, memberi rasa tenang dan nyaman.

Remaja yang mengkonsumsi rokok setelah mereka mengalami stress merasakan


bahwa mereka lebih tenang dan dapat melanjutkan kegiatannya. mengkonsumsi
rokok saat bersama teman-temannya untuk dirasa dapat mencairkan suasana dan
membuat percakapan lebih menarik. Karena rokok dapat melepaskan hormon
endorphin yang bisa membuat pengguna leih rileks dan senang.

19
20

Beberapa orangtua perokok aktif usia remaja tidak mengetahui anaknya merokok
sedangkan sisanya mengetahuinya. Namun pada diagram terakhir menunjukan
bahwa tetap orangtua tidak mengizinkan anak-anaknya untuk merokok, beberapa
mungkin diizinkan untuk merokok, namun tidak sepenuhnya diizinkan. Orangtua
melarang dan tidak mengizinkan anaknya untuk merokok selain merusak
kesehatan anak, juga dapat menghamburkan-hamburkan uang.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai
berikut:
1. Siswa kelas XI SMA Negeri 23 Jakarta, dapat lebih sadar akan dampak yang
ditimbulkan dari kebiasaan mengkonsumsi rokok, tidak hanya dampak
positifnya saja, namun juga dampak negatifnya baik untuk masa kini dan
mendatang.
2. Perubahan emosi dapat disalurkan kearah yang lebih positif, salah satunya
dengan melakukan kegiatan atau hobi yang memang disukai. Pelarian
emosional yang tidak terkendali dengan rokok dapat menenangkan untuk
sesaat, namun tidak untuk kesehatan jangka panjang.
3. Orang tua turut lebih mengawasi kegiatan dan kebiasaan anak remajanya,
dengan perlindungan dan penanaman pemahaman yang baik tentang cara
menjaga kesehatan jasmani dan rohani, sehingga remaja yang sedang besar-
besarnya rasa ingin tahunya dapat terarah lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Bustan, M.N., 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.


Jakarta: Salemba Humanika.

Istiqomah, Umi. 2003. Upaya Menuju Generasi Tanpa Merokok Pendekatan Analisis
Untuk Menanggulangi dan Mengantisipasi Remaja Merokok. Surakarta:
CV. SETIA AJI.

Wardoyo, S.T.H. 1996. Bahaya Perokok Pasif. Bandung: Departemen Kesehatan.

REFERENSI INTERNET

https://id.wikipedia.org/wiki/Rokok

https://ms.wikipedia.org/wiki/Merokok

http://www.jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/587

21
LAMPIRAN

22
23
24

Anda mungkin juga menyukai