Bab V Manajemen Klinis: Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 413 Tahun 2020
Bab V Manajemen Klinis: Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 413 Tahun 2020
MANAJEMEN KLINIS
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 413 tahun 2020
Pasien dengan dengan status Suspek atau Probabel yang di curigai sebagai
COVID-19 dengan kriteria sakit ringan, sakit sedang, sakit berat atau kondisi
kritis ditatalaksana seperti pasien terkonfirmasi COVID-19 sampai terbukti
bukan COVID-19.
CATATAN
Keterangan :
1. Terapi farmakologi pada anak, sbb.:
diterapkan pada pasien konfirmasi dan Suspek
dosis pada anak harus disesuaikan
2. Pasien dengan komorbid kardiovaskular perlu diberikan penjelasan informasi terkait indikasi dan efek
samping yang dapat terjadi pada pengobatan
3. Untuk gejala ringan, bila terdapat komorbid terutama yang terkait jantung sebaiknya pasien dirawat
Isolasi Mandiri/ RS Darurat Isolasi Mandiri/ RS Darurat/ RS/ RS Isolasi RS/RS ujukan
Rujukan
• Isolasi minimal 10 hari sejak • Isolasi minimal 10 hari
ditegakkan diagnosis • Isolasi minimal 10 hari sejak sejak muncul gejala
• Tanpa follow up PCR muncul gejala • Ditambah 3 hari bebas
• Ditambah 3 hari bebas demam demam dan gejala
dan gejala pernapasan pernapasan
Selesai isolasi • Tanpa follow up PCR • 1x PCR negatif
SEMBUH
Selesai isolasi Selesai isolasi
Catatan : Pasien dapat dipulangkan berdasarkan pertimbangan DPJP
karena adanya perbaikan klinis, comorbid teratasi, dan/atau follow up SEMBUH SEMBUH
PCR menunggu hasil MENINGGAL
Evaluasi Akhir
Status Klinis Pasien COVID-19
1. SELESAI ISOLASI
a) Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)
Pasien konfirmasi asimptomatik TIDAK dilakukan pemeriksaan
2. ALIH RAWAT NON ISOLASI
follow up RT-PCR. Proses alih rawat ke ruangan non isolasi
Dinyatakan selesai isolasi apabila sudah menjalani isolasi mandiri diperuntukkan untuk :
selama 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi. pasien yang sudah memenuhi kriteria selesai isolasi
b) Kasus konfirmasi dengan gejala ringan dan gejala sedang tetapi masih memerlukan perawatan lanjutan untuk
Pasien konfirmasi dengan gejala ringan dan gejala sedang TIDAK kondisi tertentu yang terkait dengan komorbid, co-
dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR. insiden, dan komplikasi.
Dinyatakan selesai isolasi harus dihitung 10 hari sejak tanggal onset +
minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan Proses alih rawat diputuskan berdasarkan hasil
pernapasan. assessmen klinis yang dilakukan oleh DPJP sesuai
c) Kasus konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang dirawat di standar pelayanan dan/atau standar prosedur
rumah sakit operasional.
1) Kasus konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang dirawat di rumah sakit
dinyatakan selesai isolasi apabila telah mendapatkan hasil pemeriksaan follow Pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh dari
up RT-PCR 1 kali negatif + minimal 3 hari tidak lagi menunjukkan gejala demam COVID19.
dan gangguan pernapasan.
2) Dalam hal pemeriksaan follow up RT-PCR TIDAK DAPAT DILAKUKAN, maka pasien
kasus konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang dirawat di rumah sakit yang
sudah menjalani isolasi selama 10 hari sejak onset dengan ditambah minimal 3
hari tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan
dinyatakan selesai isolasi, dan dapat dialihrawat non isolasi atau dipulangkan.
Evaluasi Akhir
Status Klinis Pasien COVID-19 (Lanjutan)
3. SEMBUH 4. PEMULANGAN PASIEN
Pasien konfirmasi tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, Pasien dapat DIPULANGKAN dari perawatan di rumah sakit, bila memenuhi :
dan gejala berat/kritis DINYATAKAN SEMBUH apabila
Kriteria selesai isolasi
telah memenuhi : dan
memenuhi kriteria klinis sebagai berikut:
• Kriteria selesai isolasi a. Hasil assesmen klinis menyeluruh termasuk diantaranya gambaran radiologis
dan menunjukkan perbaikan, pemeriksaan darah menunjukan perbaikan, yang
• dikeluarkan surat pernyataan selesai pemantauan, dilakukan oleh DPJP menyatakan pasien diperbolehkan untuk pulang.
berdasarkan penilaian dokter di fasyankes tempat b. Tidak ada tindakan/perawatan yang dibutuhkan oleh pasien, baik terkait sakit
dilakukan pemantauan atau oleh DPJP. COVID-19 ataupun masalah kesehatan lain yang dialami pasien.
Pasien konfirmasi dengan gejala berat/kritis dimungkinkan DPJP perlu mempertimbangkan waktu kunjungan kembali pasien dalam rangka
memiliki hasil pemeriksaan follow up RT-PCR persisten masa pemulihan.
positif, karena pemeriksaan RT-PCR masih dapat
Khusus pasien konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang sudah dipulangkan
mendeteksi bagian tubuh virus COVID-19 walaupun virus tetap melakukan isolasi mandiri minimal 7 hari dalam rangka pemulihan dan
sudah tidak aktif lagi (tidak menularkan lagi) Terhadap kewaspadaan terhadap munculnya gejala COVID-19, dan secara konsisten
pasien tersebut, maka penentuan sembuh berdasarkan hasil menerapkan protokol kesehatan.
assessmen yang dilakukan oleh DPJP.
Evaluasi Akhir
Status Klinis Pasien COVID-19 (Lanjutan)
5. PINDAH KE RS RUJUKAN 6. MENINGGAL
Disampaikan pada:
SOSIALISASI PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
PRINSIP STRATEGI
• Menerapkan kewaspadaan
isolasi untuk semua pasien • Penerapan kewaspadaan isolasi
• Menerapkan pengendalian – Kewaspadaan standar
administrasi – Kewaspadaan transmisi
• Melakukan pendidikan dan • Pengendalian administratif
pelatihan
15
Prinsip Pencegahan dan Pengendalian Risiko Penularan COVID-
19 di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Pilar PPI
Kewaspadaan transmisi dapat dibagi menjadi tiga yaitu droplet, kontak, dan
airborne.
27
PENANGANAN JENAZAH PASIEN COVID 19
Memindahkan jenazah V V V V V
dari ruang rawat/ruang
isolasi
Pemulasaran V V V V V
/perawatan jenazah
Otopsi jenazah V V V V V
Petugas pemakaman V V
TERIMA KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan