LAPORAN
PEMERIKSAAN KESADAHAN TOTAL PADA AIR BERSIH
DISUSUN OLEH :
KESEHATAN LINGKUNGAN
2020
A. TUJUAN
Praktikkum kali ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
a. Mengetahui tata cara pemeriksaan kesadahan air secara kimia
b. Menentukkan kesadahan air sampel metode kimia
c. Mengetahui dampak positif dan negative kesadahan dalam air
B. DASAR TEORI
Air adalah materi esensial, merupakan kebutuhan pokok bagi
kehidupan manusia, sehingga jika kebutuhan air tersebut baik dalam segi
kuantitas maupun kualitas belum tercukupi dapat memberikan dampak yang
besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Di Indonesia pelayanan
air bersih untuk skala yang besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan
dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun
demikian secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat
dikatakan relative kecil. Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air
bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai,
air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya.
Air yang baik adalah air yang memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologi dan
kimiawi. Persyaratan fisika yang harus dipenuhi adalah tidak berbau, tidak
berarna, dan tidak berasa. Air yang memenuhi syarat mikrobiologi adalah tidak
mengandung Escherichia coli dan bakteri ciliform. Secara kimiawi air harus
memenuhi persyaratan tidak terdapat zat kimia berupa arsen (As), besi (Fe),
klorida (Cl-) dan kesadahan berupa CaCO3 (Permenkes, 2002). Kesadahan
merupakan suatu keadaan dengan kandungan kapur yang berlebihan dalam air.
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan
beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang
menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan
sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk
gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Untuk menghilangkan kesadahan
biasanya digunakan berbagai zat kimia, ataupun dengan menggunakan resin
i
penukar ion. Air sadah digolongkan menjadi 2 jenis berdasarkan jenis anion yang
diikat oleh kation (Ca2+, Mg2+), yaitu:
b. Proses Zeolit Dengan natrium zeolit (suatu silikat) maka kedudukan akan
digantikan ion kalsium dan ion magnesium atau kalsium
zeolit(Fardiaz,1992).
Eriochrome Black T (EBT) adalah indikator kompleksometri yang
merupakan bagian dari pengompleksian,contohnya proses determinasi
kesadahan air. Di dalam bentuk protonate EBT berwarna biru. Lalu
berubah menjadi warna merah ketika membentuk komplek dengan
kalsium,magnesium, dan ion logam lainnya. Nama lain dari Eriochrome
Black T adalah,Solochrome Black T atau EBT. Suatu kelemahan EBT
adalah larutannya tidak stabil. Bila disimpan akan terjadi penguraian
secara lambat,sehingga setelah jangka waktu tertentu indikator tidak
berfungsi lagi. Sebagai gantinya dapat diganti dengan indikator
Calmagite Indikator ini stabil dan dalam kebanyakan sifatnya sama
dengan Erio T (Harjadi,1993).
Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA,
merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat yang seringkali
digunakan sebagai titran dalam titrasi kompleksometri. EDTA
sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan
suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya
atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua atom
koordinasi per molekul, misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat
(asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom
nitrogen – penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam
molekul.
Perairan dengan nilai kesadahan tinggi pada umumnya merupakan
perairan yang berada di wilayah yang memiliki lapisan tanah pucuk (top
soil) tebal dan batuan kapur. Perairan lunak berada pada wilayah dengan
lapisan tanah atas tipis dan batuan kapur relative sedikit atau bahkan tdak
ada.
Analisis kesadahan dalam air dapat dilakukkan dengan cara
titrasi. Prinsip reaksinya adalah: bila pada sampel air yang mengandung
ion kalsium dan magnesium ditambahkan sejumlah kecil Eriochrome
Black T (EBT) pada pH 10, maka larutan menjadi berwarna merah
anggur. Apabila EDTA ditambahkan pada larutan tersebut, kalsium dan
magnesium akan dikomplekskan, maka larutan berubah dari merah
anggur menjadi biru, menandakan titik akhir titrasi.
C. PROSEDUR KERJA
Alat dan Bahan
1. Alat
a. Erlenmeyer 250 ml
b. Stand buret
c. Buret 50 ml
d. Pipet Gondok 1 ml
e. Pipet gondok 50 ml
f. Karet penghisap
g. Spatula
h. corong
i. APD
2. Bahan
a. Buffer kesadahan
b. 16,9 gram NH,Cl dalam 143 NH4OH pekat, tambah 1,25 gram
magnesium dari EDTA. Encerkan sampai 250 ml dengan aquadest
c. Sampel Air
d. EBT
e. EDTA 0,01 m
3. Cara Kerja
a. Masukkan cairan EDTA 0,01 M ke dalam buret 50 ml yang telah dijepit
menggunakan penjepit buret (agar cairan yang masuk tidak tumpah)
menggunakan corong
b. Pipet tepat 50,00 ml sampel air menggunakan pipet gondok 50 ml dan
masukkan dalam Erlenmeyer 250 ml
c. Tambahkan 1 ml buffer kesadahan menggunakan pipet gondok ukuran
1 ml dan masukkan kedalam Erlenmeyer yang bersisi air sampel
d. Tambahkan sepucuk sendok spatula EBT (larutan akan berubah
menjadi warna merah)
e. Titrasi dengan EDTA 0,01 ml hingga larutan berubah menjadi warna
biru tua
f. Baca volume titrasi yang tergunakan
g. Tentukkan jumlah dengan menggunakan rumus di bawah ini:
D. PEMBAHASAN
1. Hasil
Diketahui:
Volume titrasi (Vt) : 11,6 ml
Ml sampel : 50 ml
Kesadahan jumlah = 1000 x ml titrasi x M EDTA
Ml sampel
= 1000 x 11,6 x 0,01
50
= 11,6
50
= 2,32 mg/L
2. Dampak Kesadahan
Kesadahan memiliki beberapa dampak buruk bagi kesehatan maupun
lingkungan di antaranya yaitu;
a. Dampak positif
Dampak positif dari adanya kesadahan dalam air adalah:
1) Menyediakan kalsium yang diperlukan tubuh, misalnya untuk
pertumbuhan tulang dan gigi.
2) Mempunyai rasa yang lebih baik dari air lunak.
3) Senyawa timbal (dari pipa air) lebih sukar larut dalam air sadah
(timbal merupakan racun bagi tubuh) sehingga kemungkinan
terjadinya pencemaran air oleh logam berat ini dapat diminimalkan.
b. Dampak negative
Walaupun tidak berbahaya, air sadah dapat menimbulkan kerugian,
diantaranya :
1) Kesadahan Air dapat menurunkan efisiensi dari deterjen dan sabun.
2) Kesadahan Air dapat menyebabkan noda pada bahan pecah belah
dan bahan flat.
3) Kesadahan Air dapat menyebabkan bahan linen berubah pucat.
4) Mineral Kesadahan Air dapat menyumbat semburan pembilas dan
saluran air.
5) Residu Kesadahan Air dapat melapisi elemen pemanas dan
menurunkan efisiensi panas.
3. Baku Mutu
PERMENKES No. 32 Tahun 2017. Batas maksimum kesadahan air minum