Anda di halaman 1dari 2

STUDIUM

GENERALE

Nama : Devananda
NIM : 132179061
Program Studi : Teknik Elektro
Fakultas/ Sekolah : STEI
Tema : Sastra vs Sains: Berpikir Kritis & Multidisiplin untuk Masa Depan Bangsa
Pembicara : Okky Madasari
Hari/ tanggal : Rabu/17 Februari 2021
Kelas : 07

RESUME *)

Institut Teknologi Bandung didirikan pada tahun 1920, dimana pada 1920-1921 terdapat 28
mahasiswa dan 2 di antaranya adalah orang Indonesia. Kemudian, pada tahun 1926, terdaat 22
mahasiswa, yang terdiri dari 4 orang Indonesia termasuk Ir. Soekarno. ITB didirikan oleh
pemerintah kolonial untuk kepentingan kolonial pasca PD I. Pemerintah kolonal tidak merancang
Indonesia untuk maju dalam industri atau manufaktur. Sistem industry yang dimulai di Eropa abad
18 berimbas pada kebijaksanaan tana paksa dan pengerukan sumber daya alam.

Selama penjajahan Belanda, diproduksi beragam mitos dan stereotype oleh pemerintah kolonial itu
sendiri untuk kepentingannya. Van den Bosch (1830) mengatakan bahwa intelektualitas
masyarakat di Jawa setara dengan anak umur 12-13 tahun. Orang di Jawa malas dan tidak mau
bekerja kalau tidak dipaksa. Hal ini kemudian menjadi cikal bakal dari kerja paksa atau tanam
paksa. Mereka serta merta mengatakan pribumi malas karena untuk menjustifikasi bahwa mereka
bisa memaksa dan mengontrol pribumi. Ini merupakan fakta sejarah yang perlu diketahui oleh
masyarakat Indonesia. Akibatnya, tantangan hari ini muncul bahwa internalisasi stereotype dan
mitos yang sebenarnya sudah diterima oleh kita dan akhirnya semuanya percaya dan tertanam
menjadi paradigm orang pribumi. Selain itu, terjadi inferiority complex, yaitu rasa rendah diri,
merasa tidak sepintar orang luar dan tak mampu bersaing. Kemudian, yang ketiga adalah captive
mind yaitu mental yang terbelenggu. Tantangan selanjutnya adalah ketergantungan dari akademik,
ekonomi, dan industri. Lalu, tantangan terakhir yang muncul akibat fakta sejarah adalah kontrol atas
pengetahuan oleh kekuasaan global, kekuasaan negara, dan kekuasaan agama.

Jadi, memandang tantangan hari ini tidak bisa dilepaskan dari aspek sejarah dan sosiologis yang
membentuknya. Memahami sejarah dan situasi sosiologi, kita dapat melihat big picture untuk
memahami kompleksitas situasi. Kita juga bisa berinovasi dan menawarkan solusi hanya dengan
memahami kompleksitas situasi.

Novel Max Havelaar yang diterbitkan pada tahun 1860 ini merubah pandangan terhadap kolonial.
Karya sastra ini memunculkan politik etis, yang mampu mendirikan sekolah-sekolah. Karya sastra
bisa merubah sejarah dan memaksa kolonial mengubah politiknya. Generasi pertama para
intelektual muncul bersamaan dengan adanya karya sastra Student Hidjo dan Bumi Manusia.
Kedua buku ini berisi tentang kritik pada inferiority complex dan kemunafikan kaum terpelajar. Dari
karya sastra ini menunjukan bahwa menjadi pribumi, kita tidak perlu merasa terbelakang dan
rendah diri ataupun merasa tidak mampu. Tapi, menjadi pribumi, kita harus bisa mengambil
tanggung jawab dan menjadi sejajar dengan yang lainnya.

Sastra karya pembicara, Okky Madasari, adalah Kerumunan Terakhir yang berisi tentang kritik atas
kehidupan virtual, kritik atas kedangkalan, kepalsuan, mental ikut-ikutan, dan konsumerisme.
Dalam buku itu, kita akan disadarkan bahwa kita tidak boleh sekedar ikut-ikutan. Hal ini akan
menjadikan kita sebagai target pasar oleh orang luar.

Peran sastra dalam kaitannya dengan sains adalah:


1. Sastra membantu kita melihat secara big picture
2. Sastra membantu kita selalu mempertanyakan apa yang dianggap kenormalan dan selalu
melihat yang tidak tampak di permukaan (curiousity).
3. Sastra membantu kita untuk selalu hadir dengan kebaruan isi dan bentuk.

Bagaimana sastra dan sains itu bisa bekerja?


1. Sosiologi dan sejarah membuat kita bisa melihat segala sesuatu yang tidak terlihat di
permukaan.
2. Dari penglihatan secara holistrik tersebut, kita akan memunculkan pikiran kritis melalui
curiousity.
3. Dan terakhir, kita dapat berinovasi dan memberikan solusi kreatif atas pemikiran kritis yang
diperoleh dari sastra dan sejarah.

Indonesia Masa Depan:


 Kreativitas
 Inovasi
 Kemandirian
 Bukan sekedar konsumen, bukan sekedar penghasil bahan mentah
 Keberpihakan pada kemanusiaan
Keterangan:
1. Lembar resume ini diserahkan setelah kegiatan selesai kepada petugas
2. Resume dapat ditulis tangan atau diketik
3. Untuk mengetahui jadwal kuliah berikutnya silahkan bergabung di Grup Telegram via tautan:
https://t.me/joinchat/UH0m0KzwrrkexnbE
4. Official Line Account @qpu8078z

Anda mungkin juga menyukai