Anda di halaman 1dari 56

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmat dan karunia-Nya penyusunan Dokumen Rencana Strategis (Renstra)


Perubahan Kecamatan Pontianak Timur 2015 – 2019 dapat diselesaikan dengan
tepat waktu.
Penyusunan Dokume Renstra Perubahan Kecamatan Pontianak Timur
sesuai dengan Tupoksi dan ini merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun kedepan dan
pedoman dalam melaksanakan visi, misi tujuan dan sasaran serta strategi yang
realistis. Dengan visi, misi dan strategi yang jelas dan tepat, maka diharapkan
Kecamatan Pontianak Timur dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang,
hambatan dan Tantangan yang dihadapi.
Dalam suatu akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah, perencanaan
strategis merupakan langkah awal untuk melakukan penyusunan Rencana Kerja
( Renja ) dan pengukuran Kinerja Instansi Pemerintah dimana sangat diperlukan
adanya integrasi antara keahlian sumber daya manusia dengan sumber daya lain
agar mampu menjawab perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah.
Melalui renstra perubahan ini, kami akan menyusun Renja dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kecamatan Pontianak Timur
Kota Pontianak sebagai pertanggung jawaban Tahunan atas keberhasilan dan
hambatan dalam mengemban tugas di era Otonomi Daerah ini.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan ini, untuk itu
kami mengharapkan masukan dan demi perbaikan Dokumen Renstra ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, semoga Rencana Strategis
Perubahan ini dapat dijadikan pedoman bagi semua komponen Kecamatan
Pontianak Timur Kota Pontianak dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan.
Semoga berguna dan bermanfaat adanya.
Pontianak, September 2016
CAMAT PONTIANAK TIMUR
KOTA PONTIANAK

ISMAIL ABDURRAHMAN, SH.MH


Pembina Tk I
NIP. 19670704 199403 1 019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Pontianak Timur Tahun
2015-2019, merupakan bentuk pelaksanaan Undang-undang No.25 tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-
Undang ini secara substansi mengamanatkan penyusunan Rencana
Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra OPD) untuk periode 5
(lima) tahun dan juga sebagai instrumen untuk menyusun dan mengukur
kinerja sesuai tugas dan fungsi Kecamatan Pontianak Timur.
Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Pontianak Timur
merupakan dokumen perencanaan jangka menengah OPD yang tidak
terpisahkan dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMD). Renstra Kecamatan Pontianak Timur disusun guna memberikan
masukan bagi penyempurnaan penyusunan dokumen RPJMD. Rancangan
akhir Renstra Kecamatan Pontianak Timur disusun dengan mengacu
kepada RPJMD yang sudah ditetapkan dengan Perda.
Perubahan perkembangan masyarakat saat ini telah memberikan
implikasi terhadap tuntutan kebutuhan pelayanan yang lebih baik dan prima.
Dalam menjawab tuntutan tersebut, maka instansi pemerintah harus mampu
meningkatkan kinerja dan profesionalisme.
Pemerintah Kota Pontianak sebagai Pemerintah Daerah otonom
dalam menjalankan roda pemerintahan di daerah telah membentuk lembaga
teknis daerah Kecamatan Perangkat Daerah yang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan yang di perlukan masyarakat dan perkembangan
zaman.
Keberadaan Kecamatan dalam wilayah Kota Pontianak termasuk
didalamnya Kecamatan Pontianak Timur sebagai unsur pelaksana tugas
Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan Kemasyarakatan sesuai
dengan Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 19 Tahun 2008, tentang
Pembentukan Organisasi Kecamatan di kota Pontianak dengan Peraturan
Walikota Pontianak Nomor 79 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur
Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Pemerintah
Kecamatan.
Kecamatan Pontianak Timur mengemban tugas untuk memimpin
penyelenggaraan Pemerintahan, Pembinaan Pemerintahan Kelurahan/Desa
Pembangunan dan Pembinaan Kehidupan Kemasyarakatan serta
Penyelenggaraan Koordinasi atas Kegiatan Pelaksanaan urusan-urusan
yang menjadi Tugasnya.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, maka
peningkatan kinerja (performance) Kecamatan Pontianak Timur mutlak
diperlukan. Langkah awal yang harus ditempuh untuk hal tersebut adalah
dengan membangun persepsi dan komitmen di Kecamatan Pontianak Timur
melalui penyesuaian penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Pontianak
Timur priode 2015-2019.

1.2 Landasan Hukum


Adapun peraturan-peraturan terkait dengan dokumen perencanaan
pembangunan yang menjadi landasan penyusunan Rencana Strategis ini
adalah :
1. Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN);
2. Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008;
3. Undang-Undang Nomor : 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Nomor : 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntasi
Pemerintah;
5. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
6. Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor : 108 Tahun 2000 tentang Tatacara
Pertanggungjawaban Kepala Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2008 tentang Pedoman,
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
11. Instruksi Presiden Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun
2010 – 2014;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
15. Peraturan Daerah Provinsi Kalimatan Barat Nomor 7 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2008-2028 (Lembaran Daerah
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 6);
16. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan yang Menjadi
Kewenangan Pemerintah Kota Pontianak (lembaran Daerah Tahun 2008
E Nomor 7);
17. Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 10 Tahun 2008 tentang
rencana Pembanguanan jangka Panjang (RPJP) Kota Pontiaak Tahun
2005-2025;
18. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak (Lembaran Daerah
Tahun 2008 Nomor 10 Seri D Nomor 1) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun
2011 (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 13, Tambahan Lembaran
daerah Nomor 105);
19. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembanguan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-
2014 (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 5 Seri E Nomor 4,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 82);
20. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor
4 Seri E Nomor 4);
21. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2016;
22. Peraturan Walikota Pontianak Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Satuan
Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak
(Berita daerah Tahun 2011 Nomor 21);
23. Peraturan Walikota Pontianak Nomor 79 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas
dan Tata Kerja Pemerintah Kecamatan;
24. Peraturan Walikota Pontianak Nomor 95 Tahun 2016 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pontianak
Tahun Anggaran 2017;

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Pontianak
Timur periode 2015-2019 dimaksudkan untuk :
1. Menyediakan dokumen rencana strategis organisasi yang merupakan
sebuah kerangka atau kesatuan konsep, prosedur dan alat yang
direncanakan untuk pimpinan dan seluruh staf/pegawai secara
sistematis, terarah, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan serta
berpikir dan bertindak strategis dalam melaksanakan tugas untuk
membantu mencapai tujuan organisasi.
2. Sebagai pedoman dan bahan pertimbangan bagi pimpinan dan seluruh
staf/pegawai dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi Kecamatan
Pontianak Timur.
3. Memberikan arah bagi seluruh staf/pegawai Kecamatan Pontianak
Timur dalam menyelenggarakan/ melaksanakan tugas dan fungsinya
yang ingin dicapai dalam periode 2015-2019.
4. Menyediakan acuan resmi bagi seluruh staf/pegawai dalam organisasi
untuk menyusun rencana kerja serta penentuan pilihan-pilihan program
dan kegiatan tahunan yang terarah dan terpadu disertai dengan
kerangka pembiayaannya.
5. Mengoptimalkan partisipasi seluruh staf/pegawai dalam organisasi
untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan organisasi.
6. Menetapkan komitmen kinerja (performance agreement) yang
disepakati bersama antara staf/pegawai dan pimpinan, yang dapat
dijadikan sebagai tolak ukur/barometer kinerja organisasi dalam
melaksanakan tugas dan fungsi yang diemban yang nantinya akan
dilaporkan dalam bentuk laporan kinerja.
Rencana Strategis Kecamatan Pontianak Timur dimaksudkan
sebagai arahan, pedoman dan landasan bagi jajaran organisasi dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan program dan
kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan penyelenggaraan
pemerintahan selama 5 (lima) tahun ke depan.

1.3.2 Tujuan
Tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Pontianak Timur :
1. Menterjemahkan visi, misi dan program pembangunan dalam RPJMD
Kota Pontianak secara nyata ke dalam visi, misi, program dan kegiatan
Kecamatan Pontianak Timur sesuai dengan tugas dan fungsi.
2. Mewujudkan perencanaan dan penganggaran terpadu yang berbasis
hasil/kinerja.
3. Menciptakan mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan
Kecamatan Pontianak Timur yang fokus, tidak tumpang tindih, dan
terintegrasi.
4. Membangun sistem penilaian kinerja yang terukur, transparan, dan
akuntabel.
5. Menciptakan mekanisme pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
program Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak yang efektif dan
efisien.

1.4 Sistematika Penulisan


Rencana Strategis Kecamatan Pontianak Timur tahun 2015-2019
secara garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum
penyusunan Renstra, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan
sistematika penulisan dokumen Renstra.
Bab II Gambaran Pelayanan,Tugas dan Fungsi
Memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi Kecamatan
Pontianak Timur; sumber daya yang dimiliki oleh Kecamatan
Pontianak Timur, kinerja pelayanan sampai saat ini, tantangan dan
peluang pengembangan pelayanan Kecamatan Pontianak Timur
dan Kelurahan.
Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan
fungsi pelayanan Kecamatan Pontianak Timur dan Kelurahan;
telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala
daerah; telaahan renstra Kecamatan Pontianak Timur ; telaahan
dokumen RTRW Kecamatan Pontianak Timur dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis; serta penentuan isu-isu strategis yang
ada di Kecamatan Pontianak Timur.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Bab ini berisi visi dan misi Kecamatan Pontianak Timur, tujuan dan
sasaran jangka menengah Kecamatan Pontianak Timur, serta
strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka
menengah Kecamatan Pontianak Timur.
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Memuat rencana program dan kegiatan Kecamatan Pontianak
Timur selama 5 (lima) tahun kedepan yang dilengkapi dengan
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
Bab VI Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
Bab ini memuat indikator kinerja Kecamatan Pontianak Timur yang
terkait langsung atau mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD Kota Pontianak.
Bab VII Penutup
Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan
dokumen Renstra Kecamatan Pontianak Timur, disertai dengan
harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman
pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh Kecamatan Pontianak
Timur.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN PONTIANAK TIMUR

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD


Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Dalam Peraturan
Walikota Pontianak Nomor 79 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur
Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Pemerintah
Kecamatan. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat
Daerah Kota Pontianak.
1. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Camat :
Camat mempunyai tugas pokok memimpin dan mengkoordinasikan
program kerja Kecamatan yang meliputi penyelenggaraan urusan
pemerintahan umum, pengkoordinasian kegiatan masyarakat,
pengkoordinasian upaya penyelengaraan ketentraman dan ketertiban
umum, pengkoordinasian penerapan dan penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan Walikota, pengkoordinasian penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh perangkat daerah di
tingkat kecamatan, membina dan mengawasi penyelenggaraan
kegiatan Kelurahan, penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja
Pemerintahan daerah yang ada di Kecamatan., Camat mempunyai
fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pemerintahan
kecamatan;
b. Perumusan rencana kerja pemerintahan kecamatan;
c. Penyelenggaraan pelayanan umum pemerintahan kecamatan;
d. Pengendalian dan pembinaan teknis pemerintahan kecamatan;
e. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas pemerintahan
kecamatan; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota berkaitan
dengan tugas dan fungsi Camat).
b. Sekretaris Kecamatan
Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan
teknis, fasilitasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi di bidang
kesekretariatan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretaris Kecamatan
mempunyai fungsi, sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan dibidang kesekretariatan;
b. Perumusan program kerja dibidang kesekretariatan;
c. Monitoring dan evaluasi kebijakan dibidang kesekretariatan;
d. Pembinaan teknis dibidang kesekretariatan;
e. Pelaporan pelaksanaan tugas dibidang kesekretariatan;
f. Pengelolaan administrasi kesekretariatan; dan
g. Pelaksanaan tugas lain dibidang kesekretariatan yang diberikan
oleh Camat.
Ruang lingkup tugas bidang kesekretariatan meliputi umum,
kepegawaian, perencanaan dan keuangan.

c. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian


Kepala Subbagian Umum Dan Aparatur mempunyai tugas pokok
merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun
laporan dibidang umum dan kepegawaian
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi, sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana kerja dibidang umum dan kepegawaian;
b. Penyelenggaraan kegiatan dibidang umum dan kepegawaian
berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang umum
dan kepegawaian;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang umum dan
kepegawaian; dan
e. Pelaksanaan tugas lain dibidang umum dan kepegawaian yang
diberikan oleh Sekretaris.
Ruang lingkup tugas subbagian umum dan aparatur meliputi
administrasi surat menyurat, fasilitasi pertemuan/rapat, urusan
perlengkapan dan rumah tangga, penataan kelembagaan perangkat
daerah, pelayanan data dan informasi, administrasi kepegawaian
internal serta pelayanan publik

d. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan keuangan


Kepala Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan
menyusun laporan dibidang perencanaan dan keuangan. Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian
Perencanaan mempunyai fungsi, sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana kerja dibidang perencanaan dan keuangan;
b. Penyelenggaraan kegiatan dibidang perencanaan dan keuangan
berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang
perencanaan dan keuangan;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang perencanaan dan
keuangan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain dibidang perencanaan yang diberikan
oleh Sekretaris.
Ruang lingkup tugas subbagian perencanaan dan keuangan meliputi
penyusunan bahan koordinasi kegiatan internal, pembinaan rencana
program/kegiatan, administrasi keuangan, pelaporan keuangan,
administrasi penerimaan/pendapatan, administrasi penganggaran
dan pembinaan teknis terhadap fungsional tertentu bidang keuangan,
pelaporan perangkat daerah, dan tindak lanjut Laporan Hasil
Pemeriksaan.

f. Kepala Seksi Pemerintahan


Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok merencanakan
kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang
pemerintahan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi
Pemerintahan mempunyai fungsi, sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana kerja dibidang Pemerintahan;
b. Penyelenggaraan kegiatan dibidang pemerintahan dan pelayanan
umum;
c. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang
pemerintahan;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang pemerintahan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain dibidang Pemerintahan yang diberikan oleh
Camat;
Ruang lingkup tugas seksi pemerintahan meliputi fasilitasi
pembinaan politik dalam negeri, fasilitasi kegiatan ormas yang
berkaitan dengan ideologi dan kesatuan bangsa, administrasi
kependudukan, fasilitasi administrasi fasilitas umum dan fasilitas
sosial serta aset pemerintah daerah di kecamatan, fasilitasi
pembebasan tanah milik dan pelepasan hak yang akan dipergunakan
untuk kepentingan pembangunan, serta peralihan status dari tanah
negara menjadi hak milik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan fasilitasi penggunaan tanah terlantar, tanah negara
bebas dan tanah timbul yang tidak memenuhi peraturan di bidang
pertanahan di kecamatan, fasilitasi koordinasi instansi vertikal,
pembinaan kelurahan serta fasilitasi pembinaan Rukun
Tetangga/Rukun Warga (RT/RW).

g. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat


Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas pokok
merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun
laporan dibidang pemberdayaan masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi
Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi, sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana kerja dibidang pemberdayaan masyarakat;
b. Penyelenggaraan kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat;
c. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang
pemberdayaan masyarakat;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang pemberdayaan
masyarakat; dan
e. Pelaksanaan tugas lain dibidang pemberdayaan masyarakat yang
diberikan oleh Camat.
Ruang lingkup tugas seksi pemberdayaan masyarakat meliputi
fasilitasi partisipasi masyarakat, fasilitasi pembinaan umat beragama,
fasilitasi pembinaan generasi muda, lansia dan olahraga, fasilitasi
pemberdayaan perempuan dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK), fasilitasi lembaga kemasyarakatan kelurahan, fasilitasi
kesehatan lingkungan

h. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum


Kepala Seksi Ketertiban dan Ketentraman mempunyai tugas pokok
merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun
laporan dibidang ketentraman dan ketertiban
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi
Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai fungsi, sebagai
berikut :
a. Penyusunan rencana kerja dibidang ketentraman dan ketertiban;
b. Penyelenggaraan kegiatan bidang ketentraman dan ketertiban;
c. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang
ketentraman dan ketertiban;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang ketentraman dan
ketertiban; dan
e. Pelaksanaan tugas lain dibidang ketentraman dan ketertiban yang
diberikan oleh Camat;
Ruang lingkup tugas seksi ketentraman dan ketertiban meliputi
fasilitasi ketentraman dan ketertiban umum, fasilitasi penegakan
peraturan daerah, fasilitasi dan pengawasan pedagang informal,
koordinasi dan fasilitasi penanggulangan bencana, fasilitasi
kerjasama dan koordinasi dengan aparat keamanan, dan fasilitasi
pengamanan aset daerah.

Kelompok Jabatan Fungsional


Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu terdiri
dari sejumlah Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang jabatan fungsional
tertentu berdasarkan bidang keahlian dan keterampilan tertentu.
Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu dikoordinir oleh pejabat
fungsional yang memiliki jenjang jabatan keahlian tertinggi yang berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Camat.
Jabatan fungsional tertentu dilingkungan Kecamatan akan diatur lebih
lanjut dengan peraturan Walikota sesuai dengan peraturan perundang
undangan yang berlaku serta formasi jabatan fungsional tertentu
ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Walikota.

2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Pemerintah Kecamatan telah diatur dalam
Peraturan Walikota Nomor 79 Tahun 2016, adapun Struktur Organisasi
Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak terdiri dari :
1). Camat;
2). Sekretaris Kecamatan:
a. Kepala Subbagian Umum dan Aparatur; dan
b. Kepala Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
3). Kepala Seksi Pemerintahan;
4). Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
5). Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
6). Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.

Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Pontianak Timur Sebagai berikut :

Gambar 2.1
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kecamatan Kota Pontianak
2.2 Sumber Daya

Sampai akhir tahun 2016 Kecamatan Pontianak Timur Kota


Pontianak dalam melaksanakan Tugas Pokok dan fungsi didukung oleh 86
orang pegawai dengan komposisi sebagai berikut :

a. Dari segi Kepangkatan / Golongan Ruang, terdiri dari :


1). Golongan I = 0 Orang.
2). Golongan II = 32 Orang.
3). Golongan III = 52 Orang.
4). Golongan IV = 2 Orang.

b. Dari segi kualifikasi pendidikan formal, terdiri dari:


1). S2 = 4 Orang.
2). S1 = 24 Orang.
3). D3 = 5 Orang.
4). SLTA = 50 Orang.
5). SLTP = 2 Orang.
6). SD = 1 Orang

c. Pegawai telah mengikuti Diklatpim, dengan rincian sebagai berikut:


1). Diklat Pim III = 0 Orang
2). Adum / Diklatpim IV = 45 Orang

d. Dari Segi Jabatan Struktural / Eselon adalah sebagai berikut:


1). Eselon III = 1 Orang.
2). Eselon IV = 44 Orang.

Tabel I
Perkembangan Jumlah Pegawai Kecamatan Pontianak Timur
Tahun 2012 – 2016

NO TAHUN JUMLAH KETERANGAN


1 Tahun 2012 82 orang Pegawai Kecamatan Pontianak Timur
2 Tahun 2013 79 orang Pegawai Kecamatan Pontianak Timur
3 Tahun 2014 76 orang Pegawai Kecamatan Pontianak Timur
4 Tahun 2015 86 orang Pegawai Kecamatan Pontianak Timur
5 Tahun 2016 86 orang Pegawai Kecamatan Pontianak Timur
Tabel II
Kondisi Pegawai Kecamatan Pontianak Timur
Berdasarkan Golongan Kepangkatan Tahun 2012 – 2016

TAHUN KET
GOLONGAN
No
KEPANGKATAN
2012 2013 2014 2015 2016

1 Golongan IV 2 2 2 2 2

2 Golongan III 47 48 47 54 52

3 Golongan II 32 29 27 30 32

4 Golongan I 1 0 0 0 0

Jumlah 82 79 76 86 86

Tabel III
Perkembangan Pegawai Kantor Camat Pontianak Timur
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2012 – 2016

TAHUN KET
TINGKAT
No
PENDIDIKAN
2012 2013 2014 2015 2016
1 S-2 0 1 1 1 4
Tahun 2012
2 S-1 16 16 18 30 24 dan 2016
Jumlah
3 D-3 12 14 11 5 5 Tingkat
Pendidikan
4 SLTA/Sederajat 49 47 45 48 50 Pegawai
Se-
5 SLTP/Sederajat 3 0 0 2 2 Kecamatan
Pontianak
6 SD/Sederajat 2 1 1 1 1 Timur.

Jumlah 82 79 76 86 86
2.3. Kinerja Pelayanan
2.3.1. Kinerja Pelayanan di bidang Pemerintahan
Sasaran strategis tersebut terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja sasaran,
yaitu Nilai Kepatuhan Pelayanan Publik. Untuk mewujudkan tercapainya
indikator sasaran tersebut pada Tahun 2016 dilaksanakan 1 (satu) program
utama yaitu Program pelayanan prima dan 2 (dua) kegiatan yaitu 1)
Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (SKM) 2) Peningkatan Pelayanan
Prima dengan alokasi anggaran sebesar Rp 260.430.000 realisasi sebesar
Rp.256.280.000 atau 98.02 %.
Hasil pengukuran kinerja kegiatan dan capaian kinerja masing-masing indikator
kinerja sebagai berikut :
1. Nilai Survey Kepuasan Masyarakat
Indikator kinerja kegiatan adalah Nilai Survey Kepuasan Masyarakat
dicapai melalui kegiatan Survey terhadap pelayanan di Kecamatan dengan
membagikan kuesioner yang terdiri dari 9 indikator kepada masyarakat
penerima layanan sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Republik Indonesia nomor : KEP/25/M.PAN/2/2014 tentang
Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit
Pelayanan Instansi Pemerintah. Survey Kepuasan Masyarakat. Alokasi
anggaran sebesar Rp.14.000.000,00 dan realisasi sebesar
Rp.14.000.000,00 atau 100%.
Target nilai survey kepuasan masyarakat adalah nilai mutu
pelayanan A atau nilai diatas 81,26 atau kinerja unit pelayanan Sangat Baik.
Nilai rata-rata SKM adalah 84,95 sehingga target terlampui sehingga masuk
dengan kategori Sangat Berhasil.
Nilai SKM Kecamatan Pontianak Timur
Tahun 2016

NO KELURAHAN NILAI IKM KATEGORI


1 Kecamatan 85,08 (A) Sangat Baik
2 Saigon 84,72 (A) Sangat Baik
3 Tanjung Hulu 81,11 (B) Baik
4 Tanjung Hilir 85,75 (A) Sangat Baik
5 Dalam Bugis 82,92 (A) Sangat Baik
6 Parit Mayor 90,00 (A) Sangat Baik
7 Banjar Serasan 89,42 (A) Sangat Baik
8 Tambelan Sampit 80,59 (B) Baik
Nilai rata-rata 84,95 Sangat Baik
2. Nilai Kepatuhan Pelayanan Publik
Indikator kinerja kegiatan adalah Nilai kepatuhan pelayanan publik,
dicapai melaui kegiatan peningkatan pelayanan prima dengan alokasi dana
sebesar Rp.246.430.000,00 realisasi sebesar Rp.241.280.000,00 atau
97,91%. Nilai kepatuhan pelayanan publiK didapat dari hasil pengukuran
periodik oleh lembaga lain diluar Kecamatan Pontianak Timur yakni
Ombudsman, nilai ini merupakan nilai kepatuhan terhadap UU No.25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik dengan ketegori penilaian sebagai berikut :
1. Zona hijau atau kepatuhan tinggi terhadap UU No.25 Tahun 2009, nilai
801-1000
2. Zona kuning atau kepatuhan sedang terhadap UU No.25 Tahun 2009,
nilai 501-800
3. Zona merah atau kepatuhan rendah terhadap UU No.25 Tahun 2009,
nilai 1-500
Target ditetapkan sebesar 100% atau nilai 1000. Capaian kinerja sasaran
adalah 97,87 atau masuk kategori Sangat Berhasil. Berikut capaian nilai
kepatuhan pelayanan publik di kelurahan dan Kecamatan Pontianak Timur :

Nilai Kepatuhan Pelayanan Publik


Tahun 2016

Nilai
Capaian
NO Kelurahan Kepatuhan
Kategori Kinerja
Pelayanan
Sasaran
Publik
1 Kecamatan Pontianak 1000 Zona hijau
Timur
2 Kelurahan Saigon 1000 Zona hijau
3 Kelurahan Tanjung Hulu 1000 Zona hijau
4 Kelurahan Tanjung Hilir 1000 Zona hijau
92,5
5 Kelurahan Dalam Bugis 1000 Zona hijau Sangat
6 Kelurahan Parit Mayor 1000 Zona hijau Berhasil
7 Kelurahan Banjar 830 Zona hijau
Serasan
8 Kelurahan Tambelan 1000 Zona hijau
Sampit
Rata-rata nilai kepatuhan 978,75 Zona hijau
pelayanan publik
Dari data diatas dapat diketahui dari 7 kelurahan masuk dalam zona
hijau atau kepatuhan tinggi terhadap UU No.25 Tahun 2009. Terdapat satu
kelurahan yang memperoleh nilai dibawah 1000 yaitu Kelurahan Banjar
Serasan. Beberapa faktor penghambat dalam pelayanan publik di
Kecamatan Pontianak Timur adalah informasi yang diperoleh masyarakat
kurang lengkap, baik persyaratan dan prosedur.
Kecamatan Pontianak Timur melaksanakan 17 kegiatan pelayanan
sesuai dengan Peraturan Walikota Pontianak Nomor 26 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 31 Tahun 2013 tentang
Standar Operasional Prosedur Pelayanan pada Kecamatan dan Kelurahan
di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak. Berikut data pelayanan yang
telah dilaksanakan di Kecamatan Pontianak Timur di Tahun 2016.
Realisasi Pelayanan Tahun 2016

No Jenis Pelayanan Jumlah


Pelayanan
1. Pelayanan Akta Jual Beli/Hibah/Pembagian -
Hak Bersama
2. Pengesahan Surat Keterangan Waris 121
3. Pengesahan Usulan Pensiun 6
4. Surat Domisili Usaha 78
5. Pelayanan Surat Keterangan Pengajuan Kredit 78
Usaha Kecil
6. Surat Dispensasi Nikah Islam/Non Islam 123
7. Surat Keterangan Belum Cukup Umur -
8. Pengesahan Surat Keterangan Tidak Mampu 27
9. Pengesahan Permohonan Pemasangan PDAM -
10. Pengesahan Surat Pindah Datang 1.647
11. Surat Keterangan Pembangunan tower 3
12. Pengesahan surat pindah 1.110
13. Pengesahan surat masuk ABRI
14. Surat Keterangan Usaha -
15. Surat Persetujuan lingkungan -
16. Surat Keterangan KTP Elektronik Sementara 4.754
17. Surat Pengesahan Usulan Pensiun non PNS ( -
ASABRI)
1.3.2. Kinerja Pelayanan di bidang Ketertiban dan Keamanan Masyarakat

Sasaran strategis ini diarahkan untuk mewujudkan tercapainya tujuan


strategis yaitu terciptanya pemerintahan yang baik, didukung oleh suasana
aman dan tentram. Sasaran strategis tersebut terdiri dari 1 (satu) indikator
kinerja sasaran, yaitu Persentase menurunnya masalah pelanggaran
keamanan dan ketertiban masyarakat yang difasilitasi di Kecamatan, dengan
target 85%.
Untuk mewujudkan tercapainya indikator sasaran tersebut, pada tahun
2016 dilaksanakan 1 (satu) program utama, yaitu Program Pembinaan
Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat dan 1 (satu) kegiatan berupa
Operasional ketentraman dan ketertiban dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
67.190.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 66.340.000,00 atau 98,73%.
Indikator kinerja kegiatan adalah jumlah kegiatan fasilitasi dan koordinasi
Kecamatan Pontianak Timur terhadap masalah keamanan dan ketertiban yang
dilaksanakan. Target yang ditetapkan sebanyak 38 kegiatan operasional
ketentraman dan ketertiban dapat direalisasi sebanyak 38 kegiatan sehingga
capaian indikator kegiatan sebesar 100% atau termasuk kategori Sangat
Berhasil. Kegiatan-kegiatan operasional ketentraman dan ketertiban yang
dilaksanakan di tahun 2016 antara lain kegiatan pembinaan Pedagang Kaki
Lima, pedagang musiman dan bangunan liar, diwilayah Kecamatan Pontianak
Timur dengan berkoordinasi bersama Satuan Polisi Pamong Praja.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap capaian kinerja sasaran
tersebut adalah sebagai berikut :
Capaian Kinerja
Sasaran Meningkatnya fungsi fasilitasi dan koordinasi masalah
keamanan dan ketertiban masyarakat di Kecamatan

Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Target Realisasi % Kinerja
Sasaran
Persentase menurunnya
masalah pelanggaran 92.5
keamanan dan ketertiban 85% 100% 114.55% Sangat
masyarakat yang difasilitasi Berhasil
di Kecamatan
Grafik Pedagang Kaki Lima Kecamatan Pontianak Timur
Tahun 2015 dan Tahun 2016

Dari grafik diatas dapat diketahui adanya penurunan jumlah pedagang


kaki lima di Kecamatan Pontianak Timur. Hal ini menunjukkan keberhasilan
pembinaan yang dilakukan Kecamatan Pontianak Timur .

Data Keamanan dan Ketertiban Kecamatan Pontianak Timur


Tahun 2016

No Jenis Kejahatan Jumlah


1. Curas/Jambret 3
2. Pencurian Sepeda Motor 21
3. Pencurian Mobil 0
4. Pencurian dan Pemberatan 1
5. Pencurian Biasa 18
6. Penganiayaan Berat 13
7. Penganiayaan Ringan 11
8. Pengeroyokan 0
9. Penggelapan 9
10. Penipuan 2
11. Perzinahan 0
12. Perbuatan Cabul 2
13. Pemerasan 0
14. Perjudian 3
15. Membawa Sajam 2
16. Perbuatan Tidak Menyenangkan 1
17. Melarikan Anak 1
18. Laporan Palsu 1
19. Pengrusakan 0
20. Penemuan Mayat 1
21. KDRT 2
22. Kebakaran 1
23. Narkotika 9

Kepadatan jumlah penduduk di Kecamatan Pontianak Timur serta


keadaan sosial ekonomi masyarakat yang rendah menjadi pemicu
permasalahan keamanan dan ketertiban, sehingga diperlukan adanya
pembinaan secara berkala dan berkelanjutan serta perlunya koordinasi dengan
pihak terkait yaitu Satuan Polisi Pamong Praja dan kepolisian/Porsek Pontianak
Timur.

1.3.3. Kinerja Pelayanan dibidang Ekonomi dan Pembangunan


Sasaran strategis ini diarahkan untuk mewujudkan tercapainya tujuan
strategis yaitu meningkatkan sumber daya manusia dalam menunjang
pembangunan infrastruktur ekonomi masyarakat.
Sasaran strategis tersebut terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja sasaran,
yaitu Persentase hasil musrenbang kecamatan yang terakomodir dalam
forum SKPD di bidang Fisik dan prasarana, Ekonomi dan Sosial Budaya,
dengan target 100%. Untuk mewujudkan tercapainya indikator sasaran
tersebut, pada tahun 2016 dilaksanakan 1 (satu) program utama, yaitu
Program Pembinaan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan dengan
2 (dua) kegiatan berupa 1.) Musrenbang kecamatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 46.260.000,00 atau 97,20% 2.) Musrenbang
Kelurahan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 70.000.000,00 dan
realisasi sebesar Rp. 69.100.000,00atau 99,14%.
Hasil musrenbang tingkat kecamatan bidang fisik dan prasarana, ekonomi,
sosial budaya yang diakomodir Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
sebanyak 174 usulan dari target 298 usulan musrenbang tingkat Kecamatan
yang sangat prioritas sehingga capaian kinerja sebesar 58,39 termasuk
dalam kategori Cukup Berhasil. Hasil usulan musrenbang tingkat
Kecamatan bidang fisik, ekonomi dan sosial budaya yang sangat prioritas
merupakan hasil usulan musrenbang 7 kelurahan yang sudah diseleksi.
Data usulan musrenbang yang diakomodir oleh forum SKPD
Tahun 2016

Hasil usulan
No Bidang Usulan musrenbang yg Persentase
musrenbang diakomodir dlm
forum SKPD
Fisik dan
1 177 105 59,32%
Prasarana
2 Sosial Budaya 79 55 69,62%
3 Ekonomi 42 14 33,33%
Jumlah 298 174 58,39%

Diagram Usulan Musrenbang Yang Terakomodir dalam forum


SKPD Kecamatan Pontianak Timur
Tahun 2016

Usulan yang
tidak Bidang Fisik
terakomodir 35%
42%

Bidang Sosial Budaya


Bidang Ekonomi
18%
5%

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap capaian kinerja sasaran


tersebut adalah sebagai berikut :

Capaian Kinerja Sasaran Terakomodirnya usulan masyarakat dalam


Rencana Kerja Pembangunan Daerah

Capaian
Indikator Kinerja
Target Realisasi % Kinerja
Sasaran
Sasaran

Terakomodirnya usulan 100% 58,39% 58,39% 62,5


masyarakat dalam Cukup
rencana kerja Berhasil
pembangunan daerah
Jika dibandingkan capaian tahun 2015 yaitu 51,16%, capaian kinerja sasaran
mengalami kenaikan namun dalam jumlah usulan mengalami penurunan.
Dalam pelaksanaan Musrenbang masih terkendala kurangnya pemahaman
tokoh masyarakat, RT/RW terhadap usulan skala prioritas sehingga tidak
semua usulan hasil Musrenbang Kelurahan dapat di akomodir dalam
Musrenbang Kecamatan.

1.3.4. Kinerja Pelayanan dibidang Pemberdayaan Masyarakat


Sasaran strategis ini diarahkan untuk mewujudkan tercapainya tujuan
strategis yaitu meningkatkan penguatan lembaga sosial dan ekonomi
masyarakat.

Indikator Kinerja Capaian


No Target Realisasi %
Kegiatan Kinerja

1. Jumlah kegiatan fasilitasi Sangat


hari-hari besar (HUT Kota Berhasil
Pontianak) yang 1 1 100%
dilaksanakan

2. Jumlah fasilitasi hari-hari


besar keagamaan yang
1 2 200%
dilaksanakan

3. Jumlah fasilitasi kegiatan


PKK yang dilaksanakan 8 8 100%

4. Jumlah fasilitasi kegiatan


pramuka yang
1 1 100%
dilaksanakan

5. Jumlah kegiatan
pembinaan stimulan
porseni yang 1 3 300%
dilaksanakan

6. Jumlah kegiatan
pembinaan MTQ/STQ
2 2 100%
yang dilaksanakan

7. Jumlah kegiatan
pembinaan posyandu
61 61 100%
yang dilaksanakan

8. Jumlah kegiatan
8 8 100%
pembinaan forum anak
kecamatan dan kelurahan
yang dilaksanakan

9. Jumlah kegiatan
pembinaan
pemuda/remaja peduli
12 12 100%
lingkungan dan sadar
wisata yang dilaksanakan

Rata-Rata Capaian Kinerja 133,33%

Penjelasan terhadap masing-masing capaian indikator kegiatan tersebut


adalah sebagai berikut :
1. Jumlah fasilitasi hari-hari besar (HUT Kota Pontianak) yang
dilaksanakan
Indikator kinerja kegiatan berupa Jumlah kegiatan fasilitasi hari-hari
besar (HUT Kota Pontianak) yang dilaksanakan dicapai melalui
keikutsertaan Lomba Arakan Pengantin dalam rangka hari jadi Kota
Pontianak dengan alokasi anggaran sebesar Rp.27.800.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp.27.800.000,00 atau 100%. Peserta arakan pengantin
terdiri dari aparatur sipil Negara beserta masyarakat baik yang tergabung
dalam forum anak, PKK, LPM dan BKM. Kegiatan ini bertujuan untuk
melestarikan budaya dan tradisi pernikahan di Kota Pontianak. serta
memberikan bantuan nikah gratis bagi pasangan kurang mampu.
Capaian kinerja untuk Jumlah fasilitasi hari-hari besar (HUT Kota
Pontianak) yang dilaksanakan adalah 100%. Target yang ditetapkan adalah
1 kegiatan dan terlaksana 1 kegiatan sesuai target atau 100% termasuk
dalam kategori Sangat Berhasil. Dalam lomba Arakan Pengantin tingkat
kota Pontianak, Kecamatan Pontianak Timur berhasil meraih Juara 1 dan
Juara Favorit Barang Antaran.

2. Jumlah fasilitasi hari-hari besar keagamaan yang dilaksanakan di


Kecamatan
Indikator kinerja kegiatan berupa Jumlah fasilitasi hari-hari besar
keagamaan yang dilaksanakan di Kecamatan, dicapai melalui kegiatan
pawai ta’aruf menyambut 1 ramadhan atau bulan suci ramadhan dan pawai
ta’aruf menyambut 1 muharam, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.20.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.19.975.000,00 atau 99,88%.
Berdasarkan data diatas, diketahui capaian kinerja untuk Jumlah kegiatan
keagamaan yang dilaksanakan di Kecamatan adalah 200%. Target yang
ditetapkan adalah 1 kegiatan dan terlaksana 2 kegiatan atau 200% dengan
kategori Sangat Berhasil. Meskipun masuk dalam kategori sangat berhasil
namun Kecamatan Pontianak Timur belum berhasil meraih juara dalam
keikutsertaan pawai tersebut dikarenakan kurangnya sarana dan prasarana
pendukung.

3. Jumlah fasilitasi kegiatan PKK yang dilaksanakan


Indikator kinerja kegiatan Jumlah fasilitasi kegiatan Pemberdayaan
dan Kesejahteran Keluarga (PKK) yang dilaksanakan. Dicapai melalui
pelaksanaan fasilitasi kegiatan PKK yang ada di Kecamatan Pontianak
Timur dan kelurahan, ada sebanyak 8 PKK yang aktif dan dibina oleh
Kecamatan. 7 PKK di masing-masing Kelurahan dan 1 PKK Kecamatan.
Dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 102.590.000,00 dan
realisasi sebesar Rp. 95.490.000,00 atau 93,08%
Kecamatan Pontianak Timur melaksanakan fasilitasi kegiatan PKK
kepada 8 PKK yang aktif sesuai target atau 100% termasuk dalam kategori
Sangat Berhasil. PKK kecamatan Pontianak Timur di Tahun 2016 berhasil
meraih beberapa penghargaan diantaranya :
1. Juara 1 lomba tertib Administrasi PKK tingkat Propinsi Kalimantan Barat
yang diwakili Kelurahan Banjar Serasan.
2. Juara 1 Lomba Posko PKK KB Kes tingkat Kota Pontianak.
3. Juara 1 Lomba Toga tingkat Kota Pontianak diwakili oleh Kelurahan
Saigon.
4. Juara 1 Lomba Drama KDRT (PKK) Tingkat Provinsi Kalimantan Barat.

4. Jumlah fasilitasi kegiatan pramuka yang dilaksanakan


Indikator kinerja kegiatan berupa Jumlah fasilitasi kegiatan pramuka
yang dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.17.000.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp.17.000.000,00 atau 100%. Fasilitasi kegiatan
pramuka yang dilaksanakan adalah dalam kegiatan pemilihan kwaran dan
keikutsertaan pramuka Kecamatan Pontianak Timur dalam Jambore tingkat
nasional. Target kegiatan ini adalah 1 kegiatan dan terlaksana 1 kegiatan
capaian kinerja fasilitasi kegiatan pramuka adalah 100% dalam kategori
Sangat Berhasil.
5. Jumlah kegiatan pembinaan stimulan porseni yang dilaksanakan
Indikator kinerja kegiatan berupa jumlah kegiatan pembinaan
stimulan porseni yang dilaksanakan di Kecamatan, dicapai melalui
pelaksanaan kegiatan pembinaan stimulan porseni, yang dilaksanakan
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.24.200.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp.24.170.000,00 atau 99,88%.
Target sebanyak 1 kegiatan pembinaan porseni dikecamatan dan
terlaksana sebanyak 3 kegiatan atau 300% masuk dalam kategori Sangat
Berhasil. Kegiatan pembinaan stimulan porseni dilaksanakan adalah
pemberian bantuan kepada Pemenang Festival dan Lomba Seni Siswa
Nasional (FLS2N) serta Lomba Cipta Seni Pelajar (LCSP), pemberian
bantuan dalam Lomba Pekan Olah Raga Seni (Porseni) tingkat Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) tingkat Kecamatan Pontianak Timur, serta
pemberian bantuan kepada pemenang Lomba Olympiade Sains dan
Matematika tingkat Kecamatan Pontianak Timur. Melaui pembinaan
stimulant porseni diharapkan dapat memotivasi anak-anak di Kecamatan
Pontianak Timur untuk lebih berprestasi baik dalam olahraga dan kesenian.

6. Jumlah kegiatan pembinaan MTQ/STQ yang dilaksanakan


Indikator kinerja kegiatan adalah jumlah kegiatan pembinaan
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) yang
dilaksanakan di Kecamatan. Dicapai melalui kegiatan pembinaan MTQ/STQ
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 70.550.000,00 dengan realisasi
sebesar Rp. 70.540.000,00 atau sebesar Rp. 99,99%.
Capai realisasi kinerja sasaran sebesar 100% atau Sangat Berhasil.
Target adalah terlaksananya kegiatan STQ dan MTQ atau 2 kegiatan dan
dapat terlaksana sepenuhnya. Dalam Lomba Musabaqah Tilawatil Quran
tingkat Kota Pontianak, Kecamatan Pontianak Timur berhasil menjadi
sebagai penyelenggara terbaik dan meraih Juara Umum dan Juara 1
Lomba Pawai Ta’aruf.

7. Jumlah kegiatan pembinaan posyandu yang dilaksanakan


Indikator kinerja kegiatan adalah jumlah kegiatan pembinaan
posyandu yang dilaksanakan. Dicapai melaui pelaksanaan pembinaan
kegiatan posyandu dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 31.000.000,00
dengan realisasi sebesar Rp. 31.000.000,00 atau 100%.
Targetkan sebanyak 61 kegiatan pembinaan posyandu dan dapat
dicapai sebanyak 61 kegiatan atau 100% masuk dalam kategori Sangat
Berhasil. Kegiatan pembinaan posyandu di Kecamatan Pontianak Timur
dilaksanakan untuk seluruh posyandu yang ada di 7 kelurahan di
Kecamatan Pontianak Timur baik posyandu balita maupun lansia. Dengan
jumlah posyandu sebanyak 61 tentunya sangat diperlukan pembinaan yang
lebih intensif agar seluruh posyandu yang ada dapat aktif sehingga dapat
meningkatkan kesehatan balita maupun lansia serta dapat mencetak kader-
kader yang berkualitas. Prestasi yang diraih di tahun 2016 adalah Juara 1
Lomba Posyandu tingkat Kota Pontianak yang diwakili Posyandu Borneo
Kelurahan Banjar Serasan

Data jumlah Posyandu yang aktif dan dibina


Tahun 2016

Jumlah Jumlah
No Kecamatan/Kelurahan Posyandu Posyandu
aktif
1 Kelurahan Saigon 12 11
2 Kelurahan Tanjung Hulu 12 11
3 Kelurahan Tanjung Hilir 5 5
4 Kelurahan Dalam Bugis 12 11
5 Kelurahan Parit Mayor 4 4
6 Kelurahan Banjar Serasan 7 6
7 Kelurahan Tambelan 9 8
Sampit
Jumlah 61 56

8. Jumlah kegiatan pembinaan forum anak kecamatan dan kelurahan


yang dilaksanakan
Indikator kinerja kegiatan adalah jumlah kegiatan pembinaan forum
anak kecamatan dan kelurahan. Forum anak adalah wadah partisipasi anak
yang ada di Kecamatan Pontianak Timur. Alokasi anggaran sebesar Rp.
87.100.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 87.100.000,00 atau 100%.
Targetkan sebanyak 8 kegiatan pembinaan forum anak kecamatan
dan kelurahan dan dapat dicapai sebanyak 8 kegiatan atau 100% masuk
dalam kategori Sangat Berhasil.
9. Jumlah kegiatan pembinaan pemuda/remaja peduli lingkungan dan
sadar wisata
Indikator kinerja kegiatan adalah jumlah kegiatan pembinaan
pemuda/remaja peduli lingkungan dan sadar wisata. Alokasi anggaran
sebesar Rp. 126.680.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 125.121.000,00
atau 98,61%. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepariwisataan di
Kecamatan Pontianak Timur, memotivasi pemuda/remaja untuk
mengembangkan kesenian dan kebudayaan, dan meningkatkan kepedulian
masyarakat terhadap lingkungan dengan harapan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan dilaksanakan sebanyak 12 kegiatan sesuai dengan target yaitu 12
kegiatan atau 100% masuk kategori Sangat Berhasil. Pembinaan yang
dilaksanakan antara lain :
1. Penataan lingkungan tepi Sungai Kapuas Kelurahan Tambelan Sampit.
Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan kementrian Pekerjaan
Umum dengan membangun Water Front City serta penataan rumah-
rumah yang ada di atas Sungai Kapuas.
2. Pembentukan Sanggar Seni Tangga Sembilan sebagai wadah dalam
menumbuh kembangkan kesenian dan budaya yang ada di Kecamatan
Pontianak Timur.
3. Pelatihan kesenian dengan sasaran Remaja/Pemuda.
4. Pembentukan Komunitas peduli lingkungan dengan nama Fajar Timur.
Komunitas ini dibentuk bekerja sama dengan LPM dan BKM.
5. Promosi wisata dengan mengikuti pameran inovasi.
6. Pelatihan pemandu wisata.

2.4. Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan


2.4.1. Tantangan Pengembangan Pelayanan

Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Kecamatan


Pontianak Timur meliputi:

1. Kondisi geografis Kecamatan Pontianak Timur yang rawan akan bencana


alam, misal air pasang/rob, angin puting beliung dan lain-lain
2. Kondisi bangunan Kantor pelayanan yang kurang baik/rusak dan tidak
memadai.
3. Masih kurangnya Koordinasi yang baik dan kesadaran masyarakat dalam
mematuhi peraturan hukum yang berlaku.
4. Keberagaman penduduk di Kecamatan Pontianak Timur baik dari agama,
etnis, dan tingkat ekonomi sehingga harus dikelola dengan baik agar
tidak muncul konflik sosial.

2.4.2. Peluang Pengembangan Pelayanan


Peluang yang dapat diupayakan dan dimanfaatkan untuk pengembangan
pelayanan Kecamatan Pontianak Timur, meliputi:
1. Tuntutan masyarakat akan pelayanan prima terhadap pelayanan publik
mendorong untuk meningkatkan profesionalisme aparatur dan melakukan
inovasi pelayanan;
2. Tuntutan Masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan Kelurahan lewat
Gotong Royong dan penghijauan dapat dilakukakan dengan mengerakan
seluruh elemen masyarakat yang ada;
3. Sudah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pontianak Tahun 2013-2033
sebagai acuan/pedoman dalam perencanaan dan pembangunan daerah;
4. Adanya koordinasi yang baik dan melaksanakan peraturan hukum
dengan tepat dan benar;
5. Adanya peningkatan SDM yang baik lewat pelatihan, workshop dan
pendidikan yang berkaitan dengan peningkatan pelayanan prima;
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


3.1.1. Permasalahan Bidang Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat.
Beberapa permasalahan yang terkait dengan bidang Ketentraman dan
Ketertiban Masyarakat, sebagai berikut:
1. Masih lemahnya Koordinasi yang baik bersama Instansi terkait dan
tokoh-tokoh Agama/Masyarakat.
2. Kurang terlaksananya Sosialisasi dan lemahnya kepastian hukum
dalam Ketertiban Masyarakat.

3.1.2. Permasalahan Bidang Tata Pemerintahan


Beberapa permasalahan yang terkait dengan bidang Tata Pemerintahan,
sebagai berikut:
1. Masih kurang terlaksana koordinasi yang baik antara instansi terkait
dengan elemen masyarakat sehinngga masih banyak masyarakat di
Kecamatan Pontiank Timur melakukan KTP Sementara dan masih ada
yang belum melakukan perekaman KTP elektronik (e-KTP).
2. Belum maksimalnya pemanfaatan dan tersedianya teknologi informasi
dan ketersediaan SDM yang ada.
3. Masih kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia dalam
pelaksanaan pelayanan prima.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Pontianak Timur sangat
dipengaruhi dan merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan
pembangunan daerah Kota Pontianak sehingga semua langkah-langkah yang
disusun dalam Renstra Kecamatan Pontianak Timur sejalan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pontianak Tahun
2015 – 2019.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 10 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Pontianak
Tahun 2005-2025, Visi pembangunan jangka panjang Kota Pontianak adalah
“Pontianak Kota Khatulistiwa yang Sejahtera Melalui Perdagangan dan Jasa
Berwawasan Lingkungan”.
Visi tersebut dijabarkan ke dalam enam misi pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan Masyarakat yang Berkualitas, Berahlak Mulia, Berbudaya dan
Beradab;
2. Mewujudkan Masyarakat Madani, Manusiawi, Berkurangnya Masalah
Sosial, Makin Berdaya dan Terjamin Hak-Hak Warga;
3. Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi dan Penanaman Modal untuk
Kesejahteraan dan Keadilan;
4. Mewujudkan Kota Perdagangan, Jasa, Koperasi dan UKM untuk Menyerap
Tenaga Kerja dan Meningkatkan Kemakmuran;
5. Mewujudkan Sarana, Prasarana, Tata Ruang dan Wilayah Perkotaan untuk
Perdagangan dan Jasa yang Berwawasan Lingkungan;
6. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance),
Masyarakat yang Paham Politik dan Taat Hukum.
Visi dan misi jangka panjang tersebut didesain akan dicapai melalui
empat periode pembangunan jangka menengah yang masing-masing memiliki
tujuan dan arah kebijakan tersendiri. RPJM Kota Pontianak Tahun 2015-2019
sendiri merupakan periode ketiga pembangunan jangka menengah dalam
kerangka pembangunan jangka panjang Kota Pontianak.
Arah kebijakan pembangunan jangka menengah Kota Pontianak untuk
periode ketiga ini adalah penyediaan pendidikan berkualitas yang terjangkau
dan pelaksanaan layanan kesehatan yang ideal untuk menunjang peningkatan
IPM, peningkatan infrastrutur dan utilitas kota, menciptakan struktur tata ruang
kota yang mendukung pemerataan pertumbuhan dengan memperhatikan daya
dukung dan daya tampung lingkungan. Selain itu juga diarahkan untuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Pontianak 2015-2019
pemantapan pemahaman politik masyarakat dan kesadaran hukum,
peningkatan stabilitas keamanan dan ketertiban untuk menciptakan iklim
investasi yang kondusif serta angka kriminalitas secara struktural dikurangi
dengan penyediaaan lapangan pekerjaan.

VISI
Dengan mempertimbangkan arah pembangunan jangka panjang
daerah (sebagaimana dijabarkan di atas), kondisi, permasalahan dan
tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis yang
berkembang, maka visi pembangunan Kota Pontianak untuk lima tahun
mendatang (2015-2019) adalah:

“Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkungan, Terdepan


dalam Kualitas Sumber Daya Manusia, Prima dalam Pelayanan Publik,
Didukung dengan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih”

Kota Khatulistiwa, menunjukkan bahwa visi tersebut mengedepankan


potensi yang dimiliki Kota Pontianak yaitu letak geografisnya yang berada di
lintasan garis khatulistiwa mempunyai keunikan yang dapat ditonjolkan
sebagai identitas. Posisinya yang strategis sebagai ibukota propinsi, dekat
dengan ibukota Negara Jakarta dan berbatasan langsung dengan Negara
tetangga Malaysia membuat Kota Pontianak sebagai kota transit yang
strategis dalam kegiatan perdagangan dan jasa, baik lokal, regional maupun
internasional, sehingga dalam pencapaian visi tersebut secara optimal akan
memanfaatkan keunggulan-keunggulan tersebut.
Berwawasan lingkungan bermakna bahwa pemanfaatan dan
pendayagunaan potensi dan sumber daya alam yang ada akan dilakukan
secara berkelanjutan dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian
lingkungan hidup, berkeadilan, dan digunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai kota yang sedang
berkembang, pembangunan Kota Pontianak dilakukan secara berimbang
dengan memperhatikan kualitas lingkungan hidup, kebersihan, keindahan,
kenyamanan, memberikan rasa aman serta tertib dan teratur sesuai dengan
rencana tata ruang kota.
Terdepan dalam kualitas sumber daya manusia, mengandung makna
kesadaran akan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan
dan agen perubahan memerlukan perhatian dan penanganan yang serius.
Pembangunan Kota Pontianak diarahkan untuk menciptakan sumber daya
manusia yang memiliki keunggulan kompetitif, religius, berkarakter, cerdas,
sehat, berbudaya dan harmonis. Sehingga diharapkan dengan sumberdaya
yang berkualitas dapat menggiring Kota Pontianak menuju kemajuan dan
mendatangkan kemakmuran bagi penghuninya.
Prima dalam pelayanan publik, mempunyai pengertian bahwa
berbagai pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah didasarkan atas
pemenuhan standar pelayanan prima serta mengedepankan efektifitas,
efisiensi dan kepuasan masyarakat. Dalam pengertian ini pelayanan publik
yang dimaksud adalah penyediaan infrastruktur dan utilitas perkotaan,
penyelenggaraan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Pontianak
2015-2019 layanan-layanan umum seperti perijinan, administrasi
kependudukan serta fasilitas-fasilitas umum yang sesuai dengan
perkembangan kota dan kebutuhan masyarakat.
Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, mengandung makna
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dilakukan
dengan mengedepankan prinsip-prinsip good governance yaitu:
mengedepankan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan, penegakan
disiplin dan ketaatan hukum yang setara pada tiap tataran kehiduapan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara, mendorong transparansi dalam
pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dengan kemudahan akses
informasi publik, menjamin kesetaraan peluang bagi seluruh masyarakat untuk
membangun diri dan meraih kesejahteraannya, meningkatkan daya respon
para penyelenggaraan pemerintahan terhadap komplain dan kritikan
masyarakat, membangun dengan orientasi ke depan secara berkelanjutan
bukan dalam konsep yang sesaat dan parsial belaka, menjaga akuntabilitas,
efektifitas dan efisiensi serta menerapkan pengawasan yang ketat dalam
penyelenggaraan pemerintahan khususnya dalam pengelolaan keuangan
daerah, dan yang terakhir meningkatkan kualitas dan kapasitas aparatur
pemerintahan sebagai ujung tombak penyelenggaraan pemerintahan dan
layanan publik.

MISI
Sebagai landasan operasionalisasi visi, maka perlu dirumuskan misi-
misi pembangunan jangka menengah yang akan mengarahkan tujuan dan
sasaran pembangunan.
Misi
Pembangunan Jangka Menengah Kota Pontianak 2015-2019 adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang religius, cerdas, sehat,
berbudaya dan harmonis.
2. Menerapkan prinsip-prinsip Good governance dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan implementasi Zona Integritas melalui penetapan Wilayah
Bebas Korupsi di sektor pelayanan publik.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana dasar perkotaan untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan kota dan wilayah.
4. Mewujudkan tata ruang kota berwawasan lingkungan yang nyaman aman
dan layak huni;
5. Menciptakan iklim usaha yang kondusif guna memacu pertumbuhan
ekonomi kota yang berdaya saing
Misi meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang religius,
cerdas, sehat, berbudaya dan harmonis merupakan perhatian Kota Pontianak
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mengembangkan
pendidikan karakter yang bermutu bagi masyarakatnya didukung dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi, menjunjung tinggi pengetahuan agama, keluhuran
nilai-nilai budaya bangsa serta keharmonisan hubungan antar masyarakatnya.
Misi ini juga dimaknai sebagai upaya mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat, meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Misi menerapkan prinsip-prinsip Good governance dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan implementasi Zona Integritas melalui
penetapan Wilayah Bebas Korupsi di sektor pelayanan publik tidak lain adalah
untuk menyelenggarakan pemerintahan dengan mendorong partisipasi setiap
warga untuk menggunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses
pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan masyarakat, baik,
secara langsung maupun tidak langsung. Mewujudkan adanya penegakan
hukum yang adil bagi semua pihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi
HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat.
Menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat
melalui transparansi dengan penyediaan informasi dan menjamin kemudahan
didalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Memberi peluang
yang sama (kesetaraan) bagi setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan
kesehahteraannya. Meningkatkan kepekaan (daya tanggap) para
penyelenggara pemerintahan terhadapa aspirasi masyarakat tanpa terkecuali.
Membangun daerah berdasarkan orientasi kedepan yang jelas dalam
mengikutsertakan warga didalam seluruh proses pembangunan sehingga
warga merasa memiliki dan ikut bertanggungjawab terhadap kemajuan
daerahnya. Meningkatkan akuntabilitas para pengambil keputusan dalam
segala bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat luas.
Meningkatkan upaya pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan
masyarakat luas. Menjamin tersedianya pelayanan kepada masyarakat dan
menggunakan sumber daya yang tersedia secara efektif, efisien, optimal dan
bertanggung jawab. Meningkatkan kemampuan, profesinalisme dan moral
penyelenggara pemerintahan agar mampu memberi pelayanan yang mudah,
cepat, tepat dengan biaya yang terjangkau. Menerapkan zona integritas dan
wilayah bebas korupsi pada tiap tataran pemerintahan, yang semuanya
tersebut dilakukan dalam rangka menuju pemerintahan yang bersih dan bebas
dari korupsi.
Misi meningkatkan sarana dan prasarana dasar perkotaan untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan kota dan wilayah ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan akan prasarana dasar perkotaan seperti prasarana jalan
dan jembatan (untuk mengatasi kemacetan, dan pemerataan pertumbuhan
serta perkembangan antar wilayah), prasarana drainase (untuk
mengatasi/meminimalisir dampak dari banjir/genangan), prasarana air bersih
untuk seluruh warga kota dalam rangka menyukseskan Millenium
Development Goals, mengentaskan kawasan kumuh, menyediakan fasilitas
umum dan utilitas perkotaan yang ideal, peningkatan sanitasi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Pontianak 2015-2019 kota,
peningkatan kualitas jalan lingkungan, peningkatan kinerja transportasi dan
perhubungan serta untuk meningkatkan prasarana perdagangan/pasar yang
ada dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian di Kota Pontianak.
Misi mewujudkan tata ruang kota berwawasan lingkungan yang
nyaman aman dan layak huni ditujukan untuk mewujudkan pembangunan fisik
kota Pontianak yang tertata baik. rapi, Indah, bersih dan . Hal itu dilandasi
dengan konsep pembangunan keberlanjutan yang mengedepankan
kelestarian lingkungan hidup dan keharmonisan hubungan antara masyarakat
dengan lingkungan sekitarnya. Sehingga masyarakat yang tinggal dan
berusaha di dalamnya mendapatkan rasa nyaman, aman, dan memiliki tempat
tinggal yang layak huni dengan didukung fasilitas perkotaan yang ideal.
Misi menciptakan iklim usaha yang kondusif guna memacu
pertumbuhan ekonomi kota yang berdaya saing digagas dengan tujuan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkualitas dan lebih merata
antar wilayah kota, meningkatkan produktivitas masyarakat dan dunia usaha,
memberikan pelayanan perijinan usaha yang jelas, terukur dan cepat,
memberikan insentif bagi investasi yang menyerap banyak tenaga kerja,
mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, meningkatkan
pembinaan usaha kecil dan menengah serta membuka akses pemasaran
produk-produk unggulan dan untuk mengoptimalisasikan sektor perdagangan,
jasa dan Pariwisata.

3.3.2. Renstra Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak


Visi pembangunan yang menjadi acuan Kecamatan Pontianak Timur
dalam Rencana Strategis 2015-2019 adalah sebagai berikut :

TERSELENGGARANYA TUGAS UMUM PEMERINTAHAN YANG


DIDUKUNG SUMBER DAYA MANUSIA YANG PROPESIONAL DAN
TRANSPARAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK

Terselenggarannya tugas umum pemerintahan adalah satuan kerja


yang mampu untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan,
pembinaan pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan, pembangunan dalam
pembinaan kehidupan kemasyarakatan serta penyelenggaraan koordinasi.
Sumber daya manusia yang profesional dan transparan bermakna
bahwa terdepan dalam kualitas sumber daya manusia yang memerlukan
perhatian untuk menciptakan sumberdaya manusia yang memiliki
keunggulan kompetitif, religius, berkarakter, cerdas, sehat, berbudaya dan
harmonis. Sehingga diharapkan dengan sumber daya manusia yang
profesional dan transparan dapat mengiring Kecamatan Pontianak Timur
menuju kemajuan dan mendatangkan kemakmuran masyarakatnya.
Memberikan pelayanan publik bermakna bahwa berbagai pelayanan
publik yang disediakan oleh pemerintah didasarkan atas pemenuhan
standar pelayanan prima serta mengedepankan efektifitas, efisiensi dan
kepuasan masyarakat. Dalam pengertian ini pelayanan publik yang
dimaksud adalah penyediaan pasilitas pelayanan yang baik dan transparan
untuk kebutuhan masyarakat.
Diharapkan dengan terumuskannya visi Kecamatan Pontianak Timur
Kota Pontianak tersebut, maka dapat menjadi motivasi seluruh elemen di
Kecamatan dan Kelurahan untuk mewujudkannya, melalui peningkatan
kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Berdasarkan Visi tersebut di atas, maka Misi Kecamatan Pontianak Timur
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan administrasi, akuntabilitas kinerja dan
keuangan serta profesionalisme sumberdaya aparatur.
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
infrastruktur, pemberdayaan ekonomi dan sosial budaya sesuai
dengan potensi wilayah.
3. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam Prinsip-prinsip Good
Governance serta menciptakan ketertiban dan ketentraman
masyarakat.
Berdasarkan visi dan misi Kecamatan Pontianak Timur Kota
Pontianak maka Kecamatan Pontianak Timur menetapkan beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pembangunan selama
lima tahun kedepan, sebagai berikut :
1. Mewujudkan aparatur pemerintah yang profesional, responsif dan
akuntable.
2. Terciptanya pemerintahan kecamatan yang baik didukung oleh suasana
aman dan tentram.
3. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan di Kecamatan
dan Kelurahan
Uraian di atas tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan dan dijadikan acuan dari RPJMD Kota Pontianak tahun 2015-
2019, sebagaimana telah dijelaskan di bagian sebelumnya. Hal-hal tersebut
menjadi pertimbangan di dalam menetapkan visi, misi, sasaran, kebijakan
serta program dan kegiatan Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak.

3.3. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.3.1.Telaahan terhadap RT RW Kota Pontianak
Dalam fungsi perkotaan, Kota Pontianak merupakan bagian dari
Propinsi Kalimantan Barat. Kota Pontianak memiliki rencana fungsi wilayah
sebagai pemerintahan, pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan,
pendidikan, kesehatan dan pariwisata.
Berdasarkan pola pembangunan dalam sistem wilayah Kota
Pontianak, diharapkan tidak terjadi pemusatan pembangunan terpusat
pada satu daerah atau wilayah kecamatan. Berdasarkan kondisi ini, perlu
adanya upaya untuk menyeimbangkan pertumbuhan dengan
mengembangkan wilayah Kota Pontianak khususnya Kecamatan Pontianak
Timur.
Dengan semakin meningkatnya fungsi yang diemban serta
berkembangnya berbagai kegiatan perkotaan menyebabkan semakin
meningkatnya fungsi penggunaan lahan di Kota Pontianak. Maka dari itu
diperlukan suatu Rencana Tata Ruang yang dapat mengarahkan kepada
perkembangan yang lebih baik. Dalam hal ini rencana kota merupakan
rencana pengembangan kota yang disiapkan secara teknis maupun
nonteknis yang diterapkan oleh pemerintah kota yang merupakan
kebijaksanaan pemanfaatan muka bumi wilayah kota termasuk ruang
diatasnya dan ruang di bawahnya (ruang di dalam bumi), serta menjadi
pedoman dan arahan dalam pengendalian pelaksanaan pembangunan.
Perubahan peraturan-perundangan, kebijakan serta rencana di
Tingkat Nasional dan Provinsi sangat berpengaruh terhadap proses
penataan ruang di Kota. Paradigma pemerintah dan pembangunan yang
berkembang mempengaruhi pendekatan, prosedur dan substansi penataan
ruang kota. Paradigma penting yang sudah dianut semua Negara adalah
pembangunan berkelanjutan. Konsep ini bertumpu pada tujuan
pembangunan di satu sisi dan pengendalian atau pembatas dampak negatif
kegiatan yang berkembang.
Kota Pontianak beberapa tahun terakhir ini telah mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan dimaksud bukan saja
terjadi dalam aspek ekonomi ataupun sosial, tetapi juga dalam aspek
pemanfaatan ruang kota. Pertumbuhan sosial, ekonomi dan pemanfaatan
ruang yang pesat tersebut menyebabkan pengendalian perkembangan kota
menjadi semakin sulit sehingga banyak terjadi ketidaksesuaian
pemanfaatan ruang dengan Rencana Tata Ruang yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil evaluasi RTRW 2002-2012, secara umum disimpulkan
masih terdapat banyak permasalahan yang belum terliput dan banyak
penyimpangan antara rencana dan fakta yang ditemukan di lapangan.
Sementara Itu, Tujuan dan Stratagi penataan ruang juga perlu disesuaikan
dengan Visi Kota Pontinak ke depan yaitu “ Pontianak Kota Khatulistiwa
Berwawasan Lingkungan Terdepan Di Kalimantan Tahun 2025”. Visi ini
mengandung persyaratan penataan ruang yang sangat kental dengan kota
yang maju dengan tetap berpedoman pada keseimbangan lingkungan. Oleh
sebab itu penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak
merupakan langkah yang sangat strategis dalam mewujudkan visi sekaligus
memberikan arahan pemanfaatan ruang yang lebih layak huni dan nyaman.
Dalam konteks pembangunan spasial, pemerintah Kota Pontianak
saat ini masih mengacu pada Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor
4/2002 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak 2002-2012.
Sejalan dengan berlakunya Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang, maka Perda RTRW Kota Pontianak tersebut harus
disesuaikan sebagaimana ketentuan-ketentuan yang ada dalam Undang-
undang Penataan Ruang tersebut dan aturan turunannya. Dalam
perjalanannya Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2002 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pontianak telah mendapatkan tekanan-
tekanan yang cukup berat, kurangnya pengendalian pemanfaatan ruang
dan belum kuatnya regulasi pendukung pengembangan Kawasan Pontianak
membuat Perda ini tidak begitu berjalan sebagaimana mestinya.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak disusun berdasarkan
Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang
bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif,
dan berkelanjutan agar terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam
dan lingkungan buatan, terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan
sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan
sumber daya manusia dan terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan
pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang
serta pengendalian program-program pembangunan kota dalam jangka
panjang. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak disusun dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 17 Tahun 2009
tentang Penyusunan Rencana Tata ruang wilayah kota.
Mempertimbangkan berbagai hal di atas, maka Pemerintah Kota
Pontianak perlu meningkatkan kemampuan manajerial dalam pengelolaan
pembangunan kota. Pembangunan kota harus dilakukan dengan lebih
terpadu, menyeluruh, efisien, efektif, ekonomis, tepat waktu dan tepat
sasaran dengan memilih strategi dan kebijakan pembangunan yang tepat
dalam pemanfaatan sumber daya, maupun sumber dana, serta penyediaan
dan pengaturan ruang yang lebih optimal. Oleh karenanya, pengembangan
dan penataan ruang kota yang lebih terarah melalui RTRW Kota perlu
dilakukan secara terpadu dan menyeluruh sebagai bagian dari strategi
untuk meningkatkan kinerja pemerintahan dan pembangunan, menciptakan
kondisi lingkungan yang lebih baik, maupun meningkatkan kinerja
pelayanan publik.
RT/RW Kota Pontianak merupakan wadah spasial dari pembangunan
di bidang ekonomi dan pembangunan bidang sosial budaya. Oleh karena
itu, penataan ruang di Kota Pontianak merupakan implementasi dari
keterpaduan pembangunan di bidang ekonomi dan sosial budaya. Sebagai
wadah bagi kegiatan pembangunan ekonomi dan sosial budaya itu, maka
pemanfaatan ruang harus dilakukan secara serasi, selaras, dan seimbang
serta berkelanjutan. Pemanfaatan ruang secara serasi, selaras, dan
seimbang adalah kegiatan dalam penataan ruang yang harus dapat
menjamin terwujudnya keserasian, keselarasan, dan keseimbangan struktur
dan pola pemanfaatan ruang.
Sedangkan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan dimaksud adalah
kegiatan dalam penataan ruang yang harus dapat menjamin kelestarian
kemampuan daya dukung.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka skenario pengembangan wilayah


Kota Pontianak adalah: wilayah berkembang sesuai kecenderungan
perkembangan wilayah saat ini. Struktur perwilayahan dilakukan dengan
dengan asumsi sebagai berikut:

1. Pembagian Wilayah Pembangunan lebih berorientasi pada pembagian


wilayah Kecamatan;
2. Setiap wilayah Pembangunan terdiri dari enam Kecamatan yaitu :
Kecamatan Pontianak Kota, Kecamatan Pontianak Barat, Kecamatan
Pontianak Selatan, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kecamatan
Pontianak Timur dan Kecamatan Pontianak Utara ;
3. Penentuan pusat dilakukan pada kecamatan yang terletak di tengah-
tengah, selain juga mempertimbangkan kelengkapan fasilitas perkotaan
dan orde kota
Berdasarkan skenario tersebut, kondisi yang diharapkan di masa
datang, yaitu:
 Perkembangan leading sektor (dalam hal ini sektor pariwisata) yang
diharapkan mampu menjadi sektor penggerak sektor-sektor lainnya,
khususnya sektor Jasa, Investasi dan perumahan sebagai sumberdaya
yang dominan, berkembang sesuai peluang pasar.
 Besarnya perkembangan melalui proses peningkatan sarana prasarana
dasar secara bertahap terseleksi sesuai dengan daya tenaga serta dana
yang tersedia.

 Diperlukan prioritas kawasan andalan dengan sektor/subsektor yang


diunggulkan untuk memperoleh hubungan pengaruh perkembangan
kumulatif/multiplier effect yang tinggi.

 Harapan perkembangan tercapai melalui akselerasi pembangunan


bertahap, berjalan dalam jangka menengah atau jangka panjang karena
sektor yang satu menunggu hasil pembangunan sektor lain terlebih
dahulu, sehingga perkembangan ekonomi wilayah berjalan relatif lambat
dan lama.

Untuk memenuhi skenario tersebut, maka dilakukan penetapan


strategibagi tiap-tiap sektor. Penetapan serta penyusunan Strategi
Perwilayahan Pembangunan Kota Pontianak dilakukan berdasarkan
skenario pengembangan wilayah Kecamatan, Visi, misi, tujuan dan strategi
disusun dengan mempertimbangkan isu permasalahan serta potensi dan
prospek pengembangan di wilayah Kota Pontianak baik dari aspek fisik,
sumber daya alam (SDA) ekonomi serta tujuan internal Pengembangan
Wilayah Kota Pontianak.

Strategi yang akan dikembangkan dalam upaya penataan ruang Kota


Pontianak adalah :
1. Strategi pengembangan berdasarkan kebijakan makro;
2. Strategi struktur ruang wilayah Kota Pontianak;
3. Strategi pola ruang wilayah Kota Pontianak;
4. Strategi pengelolaan kawasan budidaya;
5. Strategi penataan sistem prasarana wilayah;
6. Strategi penataan kawasan strategis;
7. Strategi penataan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara

3.3.2. Telaahan Terhadap KLHS


Seperti yang telah diketahui bahwa letak geografis Kota Pontianak
dilalui oleh Sungai Kapuas serta topografinya yang sebagian besar
wilayahnya merupakan lahan yang datar dengan kemiringan lahan 0 - 2 %.
Oleh karenanya terdapat beberapa lokasi yang memiliki potensi tergenang
air antara lain :
- Parit Tokaya dan Sekitarnya : Kawasan Masjid Raya Mujahidin, Jalan
KS. Tubun, Sutoyo, Suprapto dan Ahmad Yani
- Sungai Bangkong : jl. Alianyang dan Sekitarnya dan jalan Putri
Daranante
- Wilayah Parit Bentasan Sekitar Sungai Malaya
- Wilayah sekitar Jeruju sampai Jl. Karet
- Wilayah Batu Layang
- Sebagian Besar wilayah Pontianak Timur yaitu Sekitar jalan Panglima
Aim
- Wilayah sekitar Parit H. Husin I dan Sungai Raya Dalam
Wilayah Kota Pontianak yang berada di Pulau Kalimantan tidak dilalui
dengan jalur gunung berapi aktif seperti kota-kota di hampir sebagian
besar pulau lainnya. Tetapi karena kondisi permukaan lahan yang rendah
serta dilalui oleh beberapa sungai besar, Kota Pontianak sangat
dipengaruhi dengan arus pasang surut air sungai. Maka tidak jarang Kota
Pontianak sering tergenang saat intensitas hujan meningkat apalagi jika
bersamaan dengan pasang air sungai.
Peristiwa alam lainnya yang pernah terjadi adalah Angin Puting
Beliung dan Kabut Asap akibat kebakaran hutan.
Wilayah genangan yang terdapat di Kota Pontianak sebagaian besar
merupakan genangan sesaat yang disebabkan oleh intensitas hujan yang
tinggi. Selain itu luasnya wilayah genangan di Kota Pontianak disebabkan
oleh beberapa hal sebagai berikut:
- Banyaknya terjadi penyempitan saluran primer
- Keberadaan jembatan di beberapa saluran primer
- Bangunan di sepanjang bantaran sungai
- Terbatasnya ketersediaan daerah resapan
- Perilaku masayarakat yang masih membuang sampah ke Sungai
- Kurangnya jalan paralel dengan parit dan Sungai
- Penyempitan jembatan di jalan Ahmad Yani, Tanjungpura dan Imam
Bonjol
- Banyaknya bangunan di atas parit
- Kondisi permukaan wilayah kota berada pada permukaan yang rendah,
dan jika permukaan air pasang tertingginya minus 40 sentimeter
Beberapa solusi yang dapat dilakukan adalah membongkar
bangunan di atas parit, normalisasi parit, pengerukan parit, peninggian
jalan, pengendalian perkembangan kawasan terbangun, terutama pada
kawasan yang berfungsi sebagai resapan dan pengendalikan kepadatan
bangunan dan ketersediaan lahan resapan pada masing-masing kavling
dengan aturan Koefesien.

3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis


Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telahaan dari beberapa
dokumen perencanaan lainnya, maka isu-isu strategis yang ada di
Kecamatan Pontianak Timur sebagai berikut:
1. Sering terjadi banjir atau genangan air sesaat karena faktor topografis dan
sistem drainase yang kurang baik, Peninggian jalan, Hal ini sangat
mengganggu kenyamanan dan keamanan warga.
2. Meningkatnya jumlah penduduk dan perumahan yang mengakibatkan
berkurangnya ruang terbuka hijau.
3. Masih rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendidikan
masyarakat.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF

Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan


dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui
capaian keberhasilan sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan
sebagai kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil
yang dilaksanakan Kecamatan Pontianak Timur guna mencapai sasaran tertentu.
Dengan adanya program dan kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan
permasalahan – permasalahan yang dihadapi.
Program dan Kegiatan Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak yang
direncanakan untuk Periode Tahun 2015 – 2019 meliputi:
1. Program Pembangunan Kecamatan dan Kelurahan
2. Program pembinaan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan
3. Program Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan
4. Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
5. Program Pembinaan Lembaga Masyarakat

1. Program Pembangunan Kecamatan dan Kelurahan


Hasil (Outcome) : Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan.
Indikator kinerja : Persentase keterlibatan Rukun Tetangga (RT) dalam
kegiatan pembangunan di Kecamatan dan Kelurahan.
Kegiatan:
a) Pembinaan Lomba Kelurahan
Indikator Keluaran (Output): Jumlah kelurahan yang ikut serta dalam
lomba kelurahan
Kelompok sasaran : masyarakat umum.
b) Pembinaan Kegiatan Inovasi Unggulan Kelurahan
Indikator Keluaran (Output): Terlaksananya Inovasi kelurahan yg
mendukung percepatan pembangunan
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
c) Kegiatan perlombaan
Indikator Keluaran (Output): Keikutsertaan dalam Lomba-lomba yang
diselenggarakan pemerintah kota Pontianak dengan melibatkan
masyarakat.
Kelompok sasaran: masyarakat umum.

2. Program pembinaan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan


Hasil (Outcome) : Meningkatnya Koordinasi pembangunan Kecamatan dan
Kelurahan.
Indikator kinerja : Persentase hasil Musrenbang Kecamatan yang terakomodir
dalam forum SKPD di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, dan sosial budaya.
Kegiatan : Musrenbang Kecamatan dan Kelurahan
Indikator Keluaran (Output): Jumlah usulan yang disampaikan dalam hasil
Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan (ekonomi, fisik dan sosial budaya)
yang diakomodir dalam forum SKPD
Kelompok sasaran: masyarakat umum.

3. Program Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan


Hasil (Outcome) : Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
Indikator kinerja : Persentase keterlibatan Rukun Tetangga (RT) dalam
kegiatan pembangunan di Kecamatan dan Kelurahan.
Kegiatan:
a) Gotong royong
Indikator Keluaran (Output): Jumlah kegiatan gotong royong yang
dilaksanakan.
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
b) Kegiatan HUT RI Kecamatan dan Kelurahan
Indikator Keluaran (Output): Jumlah kegiatan HUT RI yang dilaksanakan.
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
c) Sosialisasi dan Monitorng dan Penyaluran Rastra
Indikator Keluaran (Output): Jumlah kegiatan monitoring dan penyaluran
rastra.
Kelompok sasaran: masyarakat miskin.
d) Pemberdayaan Masyarakat dan Inovasi Kelurahan
Indikator Keluaran (Output): Jumlah gotong royong dan inovasi unggulan
kelurahan yang dilaksanakan.
Kelompok sasaran: masyarakat.
e) Bantuan Material Penataan Lingkungan
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah jalan dan drainase yang mendapat
bantuan.

4. Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat


Hasil (Outcome) : Meningkatnya kesadaran hukum dan keamanan dan
ketetertiban masyarakat.
Indikator kinerja : Persentase penurunan masalah pelanggaran keamanan dan
ketertiban masyarakat yang difasilitasi di Kecamatan.
Kegiatan : Koordinasi pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada
Pedagang kaki lima (PKL), Rumah Kos, Rumah Walet terhadap ketentraman
dan ketertiban.
Indikator Keluaran (Output): Intensitas pembinaan dan fasilitasi masalah
keamanan dan ketertiban.
Kelompok sasaran: masyarakat umum

5. Program Pembinaan Lembaga Masyarakat


Hasil (Outcome) : Meningkatnya penguatan lembaga sosial dan ekonomi
masyarakat.
Indikator kinerja : Persentase lembaga sosial masyarakat yang berperan aktif
dalam layanan dasar di masyarakat
Kegiatan :
a) Pembinaan kepada lembaga masyarakat (Posyandu dan PKK)
Indikator Keluaran (Output): Jumlah kegiatan pembinaan lembaga
masyarakat yang dilaksanakan.
Kelompok sasaran: masyarakat umum
b) Pembinaan kepada lembaga (MTQ/STQ dan hari-hari besar keagamaan)
Indikator Keluaran (Output): Jumlah MTQ/STQ dan hari-hari besar
keagamaan yang dilaksanakan.
Kelompok sasaran: masyarakat umum
c) Pembinaan kepada kegiatan olahraga, kesenian dan budaya yang
dilaksanakan (porseni Kecamatan).
Indikator Keluaran (Output): Jumlah pembinaan Porseni yang
dilaksanakan.
Kelompok sasaran: tingkat Sekolah Dasar (SD).
1. Program Rutin/Wajib Penunjang Organisasi
Program-program prioritas sebagaimana diuraikan di atas merupakan program-
program yang terkait langsung dengan upaya mencapai visi dan misi
pembangunan lima tahun periode 2015-2019 berdasarkan urusan serta Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang melaksanakannya. Disamping itu, pada
masing-masing SKPD terdapat pula beberapa program yang perencanaannya
dibuat berdasarkan kebutuhan nyata SKPD yang bertujuan untuk mendukung
pelayanan internal organisasi, administrasi umum dan/atau pelayanan aparatur.
Program-program rutin/wajib yang juga didasarkan atas kebutuhan riil masing-
masing SKPD adalah sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Prasarana dan Perlengkapan Kantor
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
d. Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur
e. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja
- Penyusunan Rencana Kerja (Renstra, Renja, RKA, DPA, DPPA, RKT)
- Penyusunan Laporan Capaian Kinerja (LPPD, LAKIP, SAKIP, SPIP, PKK)
f. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Keuangan
- Penyusunan Laporan Keuangan
g. Program Peningkatan Pelayanan Prima
- Penyusunan Laporan IKM
h. Program Pengembangan Data/Informasi
- Penyusunan Data dan Profil SKPD
i. Program Pengembangan Sistem Informasi
- Pembuatan Sistem Informasi
- Pengelolaan Website
j. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH dan Wakil KDH

Adapun Program dan Kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan pada


Tahun 2015-2019 dalam rangka mewujudkan sasaran strategis beserta indikator
kinerja sasaran dan target yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
a. Sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan prima kepada masyarakat, dicapai
melalui 1 (satu) strategi:
1) Menciptakan kelembagaan yang kuat dengan Implementasi Good
Governance dan peningkatan kualitas SDM serta pelayanan prima di
Kecamatan Pontianak Timur. Kebijakan yang ditempuh untuk
melaksanakan strategi ini sebagai berikut:
(1) Mendorong aparatur pemerinta bersikap professional, akuntabilitas,
serta responsive dalam administrasi dan pelayanan publik
sebagaimana tugas, pokok, dan fungsi serta standar pelayanan
dan SOP pelayanan publik berdasarkan keahlian dan
keterampilannya(berinovasi) sesuai tuntutan dan perkembangan
masyarakat.
Kebijakan ini dicapai melalui program :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dicapai melalui kegiatan :
(1) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air
danListrik.
(2) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.
(3) Penyediaan Alat Tulis Kantor.
(4) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.
(5) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor.
(6) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang
Undangan.
(7) Penyediaan Makanan dan Minuman.
(8) Rapat Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah
dan Luar Daerah.
(9) Penyediaan Jasa Teknis Administrasi Perkantoran.
(10) Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pengamanan Kantor.
2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
Program ini dicapai melalui kegiatan :
(1) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor.

(2) Pengadaan Peralatan Gedung kantor.


(3) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.
(4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas
Operasional.
(5) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor.
(6) Pemeliharaan Rutin/berkala Peralatan dan Perlengkapan
Gedung Kantor.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
Program ini dicapai melalui kegiatan :
(1) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Program ini dicapai melalui kegiatan :
(1) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang
Undangan.
5. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja;
Program ini dicapai melalui kegiatan :
(1) Penyusunan Rencana Kerja.
(2) Penyusunan laporan capaian kinerja
(3) Pelaksanaan penilaian reformasi birokrasi
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan
Keuangan;
Program ini dicapai melalui kegiatan :
(1) PenyusunanLaporanKeuangan.
7. Program Peningkatan Pelayanan Prima;
Program ini dicapai melalui kegiatan :
(1) Peningkatan PelayananPrima.
(2) Pengukuran Indeks kepuasan Masyarakat (IKM).
(3) Sertifikasi ISO.
(4) Pemeliharaan sertifikasi ISO.
8. Program Pengembangan Data/lnformasi;
Program ini dicapai melalui kegiatan :
(1) Penyusunan data dan Profil SKPD
9. Program Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi;
Program ini dicapai melalui kegiatan :
(1) Sistem Informasi Pelayanan Berbasis Internet (Si-paten-El)
(2) Pengelolaan Website
b. Sasaran meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan di
kecamatan, dicapai melalui 1 (satu) strategi:
(1) Memobilisasi potensi partisipasi aktif masyarakat sebagai sumber daya
dan penunjang pembangunan di kecamatan PontianakTimur. Kebijakan
yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini sebagai berikut:
1) Melakukan pembinaan dan penataan penyelenggaraan pemerintahan
kecamatan dan kelurahan serta memastikan keikutsertaan dan
keberdayaan publik/masyarakat dalam proses pembangunan
Kebijakan ini dicapai melalui program :
(1) Program Pembangunan Kecamatan dan Kelurahan.
Program ini dicapai melalui kegiatan :
(1) Pembinaan kegiatan Inovasi Unggulan Kelurahan.
(2) Kegiatan Perlombaan kecamatan dan kelurahan.

(2) Program Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan dan


Kelurahan
Program ini dicapai melalui kegiatan :
(1) HUT Rl;
(2) Pembinaan Kegiatan Gotong Royong;
(3) Penyusunan Database;
(4) Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan;
(5) Operasional Kegiatan Kelurahan;
(6) Kegiatan Pendataan Verifikasi dan Validasi Penduduk
Miskin.
c. Sasaran terakomodirnya usulan masyarakat dalam Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD), dicapai melalui 1 (satu) strategi:
(1) Optimalisasi kerjasama dengan Instansi terkait, stakeholders, akademisi,
swasta dan masyarakat
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini sebagai
berikut:
1. Memperlancar koordinasi dan komunikasi antar Instansi/SKPD,
stakeholders dan masyarakat, serta memastikan keikutsertaan
stakeholders dan masyarakat dalam perencanaan pembangunan
guna peningkatkan kualitas produk perencanaan pembangunan
Kebijakan ini dicapai melalui program :
(1) Program Pembinaan Perencanaan dan Pelaksanaan
pembangunan
Program ini dicapai melalui kegiatan :
(1) Musrenbang Kecamatan;
(2) Musrenbang Kelurahan.
d. Sasaran meningkatnya fungsi fasilitasi dan koordinasi masalah keamanan dan
ketertiban masyarakat di kecamatan, dicapai melalui 1 (satu) strategi:
(1) Optimalisasi koordinasi dan pembinaan guna stabilitas keamanan dan
ketertiban di masyarakat serta pelestarian lingkungan.
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini sebagai berikut:
1) Mendorong kesadaran masyarakat untuk menciptakan kondisi yang
kondusif, stabil, aman, nyaman dan tertib guna menjaga keamanan
dan ketertiban lingkungan masyarakat di kecamatan.
Kebijakan ini dicapai melalui program :
(1). Program Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
Program ini dicapai melalui kegiatan :

(1) Operasional Ketentraman dan Ketertiban


e. Sasaran meningkatnya penguatan dan efektifitas lembaga sosial masyarakat,
dicapai melalui 1 (satu) strategi:
(1) Meningkatkan pengelolaan lembagaan sosial masyarakat dengan
mengedepankan iptek dan berwawasan lingkungan. Kebijakan yang
ditempuh untuk melaksanakan strategi ini sebagai berikut:
1) Memberikan pembinaan dan fasilitasi terhadap lembaga sosial
masyarakat dengan memperhatikan keserasian kebijakan nasional
dan daerah serta kesetaraan gender dan pelestarian lingkungan
Kebijakan ini dicapai melalui program :
(1) Program Pembinaan Lembaga Masyarakat
Program ini dicapai melalui kegiatan :
(1) Fasilitasi Kegiatan PKK.
(2) Fasilitasi Hari Besar Keagamaan.
(3) Pembinaan Kegiatan Posyandu.
(4) Pembinaan MTQ/STQ.
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator Kinerja Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak yang


mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kota Pontianak Tahun 2015 –
2019 adalah sebagai berikut :
Misi II : Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan dan Implementasi Zona
Integritas melalui Penetapan Wilayah Babas Korupsi di Sektor
Pelayanan Publik.
Tujuan 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah
Sasaran 1 : Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah
Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Indikator kinerja Kecamatan Pontianak Timur yang mengacu kepada sasaran dan
tujuan dapat dilihat pada tabel VI.1
BAB VII
PENUTUP

Bahwa perubahan terhadap Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan


Pontianak Timur tahun 2015-2019 merupakan salah upaya Kecamatan Pontianak
Timur dalam rangka penguatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) di lingkungan Kecamatan Pontianak Timur. Rencana Strategis (Renstra)
Perubahan meliputi perubahan terhadap misi, tujuan, sasaran dan indikator
kinerja Kecamatan Pontianak Timur. Beberapa perubahan tersebut dilakukan guna
penyesuaian terhadap perubahan lingkungan strategis Kecamatan Pontianak
Timur.
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan ini merupakan pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja Tahunan, yang juga digunakan sebagai dasar
evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan.
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun 2015-2019 ini diharapkan
mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program dan kegiatan
Kecamatan Pontianak Timur dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja
Kecamatan Pontianak Timur
Akhirnya dengan tersusunnya Renstra Perubahan Kecamatan Pontianak
Timur tahun 2015-2019 semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak, dan mampu
mendorong pencapaian visi Kota Pontianak yaitu “Pontianak Kota Khatulistiwa
Berwawasan Lingkungan, Terdepan dalam Kualitas Sumber Daya Manusia, Prima
dalam Pelayanan Publik, Didukung dengan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
dan Bersih”. Dan dapat melaksanaan Visi Kecamatan Pontianak Timur yaitu
“Terselenggaranya Tugas Umum Pemerintahan yang didukung Sumber Daya
Manusia yang Profesional dan Transparan dalam Memberikan Pelayanan Publik”,
dengan tepat sasaran dan perencanaan.
Tabel. 4.1
Tujuan, Sasaran dan Indikator
Kecamatan Pontianak Timur

Target Kinerja Indikator Sasaran Pada Tahun ke


No. Tujuan Indikator Sasaran Indikator Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Tujuan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Mewujudkan Nilai Indeks Peningkatan akuntabiitas Nilai Evaluasi Akip Kecamatan A A A A A
aparatur Kepuasan dan kinerja aparatur di Pontianak Timur
pemerintah Masyarakat tingkat kecamatan
yang Persentasi temuan yang di 95% 95% 100% 100% 100%
profesional, tindak lanjuti
responsif dan
akuntable Meningkatnya Kualitas Nilai Indeks Kepuasan Sangat Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Pelayanan Publik yang Masyarakat Baik
Prima kepada masyarakat

Persentase Pelayanan 90% 90% 90% 95% 95%


administrasi yang dilaksanakan
dikecamatan sesuai dengan
SOP

54
2 Terciptanya Persentase Meningkatnya kesadaran Persentase Penurunan 85% 85% 85% 90% 90%
pemerintahan Penurunan hukum, keamanan dan masalah pelanggaran
kecamatan masalah ketertiban masyarakat keamanan dan ketertiban
yang baik pelanggaran masyarakat
didukung oleh keamanan dan
suasana aman ketertiban
dan tentram masyarakat
3 Meningkatkan Persentase Meningkatnya partisipasi Persentase keterlibatan Rukun 100% 100% 100% 100% 100%
peran aktif keterlibatan masyarakat dalam Tetangga (RT) dalam kegiatan
masyarakat Rukun Tetangga pembangunan kecamatan pembangunan di Kecamatan
dalam (RT) dalam dan Kelurahan
pembangunan kegiatan
di Kecamatan pembangunan di
dan Kelurahan Kecamatan dan Persentase hasil Musrenbang 100% 100% 100% 100% 100%
Kelurahan Kecamatan yang diakomodir
dalam forum OPD di bidang
fisik, ekonomi dan sosial
budaya

Meningkatnya penguatan Persentase lembaga sosial 90% 90% 90% 90% 90%
lembaga sosial dan masyarakat yang berperan
lembaga ekonomi aktif dalam layanan dasar
masyarakat masyarakat

55
Tabel. 6.1
Indikator Kinerja Kecamatan Pontianak Timur yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD

Target Capaian setiap tahun


Kondisi
kinerja Kondisi
Kinerja pada Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Kinerja pada
No. Indikator
awal priode akhir periode
Renstra 2015 2016 2017 2018 2019 RPJM
(tahun 2014)
1 Nilai Evaluasi Akip 95% A A A A A 100%
Kecamatan Pontianak
Timur
2 Persentasi temuan yang di 95% 95% 95% 100% 100% 100% 100%
tindak lanjuti

3 Nilai Indeks Kepuasan 85% Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Masyarakat

56

Anda mungkin juga menyukai