1.3.2 Tujuan
Tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Pontianak Timur :
1. Menterjemahkan visi, misi dan program pembangunan dalam RPJMD
Kota Pontianak secara nyata ke dalam visi, misi, program dan kegiatan
Kecamatan Pontianak Timur sesuai dengan tugas dan fungsi.
2. Mewujudkan perencanaan dan penganggaran terpadu yang berbasis
hasil/kinerja.
3. Menciptakan mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan
Kecamatan Pontianak Timur yang fokus, tidak tumpang tindih, dan
terintegrasi.
4. Membangun sistem penilaian kinerja yang terukur, transparan, dan
akuntabel.
5. Menciptakan mekanisme pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
program Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak yang efektif dan
efisien.
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum
penyusunan Renstra, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan
sistematika penulisan dokumen Renstra.
Bab II Gambaran Pelayanan,Tugas dan Fungsi
Memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi Kecamatan
Pontianak Timur; sumber daya yang dimiliki oleh Kecamatan
Pontianak Timur, kinerja pelayanan sampai saat ini, tantangan dan
peluang pengembangan pelayanan Kecamatan Pontianak Timur
dan Kelurahan.
Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan
fungsi pelayanan Kecamatan Pontianak Timur dan Kelurahan;
telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala
daerah; telaahan renstra Kecamatan Pontianak Timur ; telaahan
dokumen RTRW Kecamatan Pontianak Timur dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis; serta penentuan isu-isu strategis yang
ada di Kecamatan Pontianak Timur.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Bab ini berisi visi dan misi Kecamatan Pontianak Timur, tujuan dan
sasaran jangka menengah Kecamatan Pontianak Timur, serta
strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka
menengah Kecamatan Pontianak Timur.
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Memuat rencana program dan kegiatan Kecamatan Pontianak
Timur selama 5 (lima) tahun kedepan yang dilengkapi dengan
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
Bab VI Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
Bab ini memuat indikator kinerja Kecamatan Pontianak Timur yang
terkait langsung atau mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD Kota Pontianak.
Bab VII Penutup
Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan
dokumen Renstra Kecamatan Pontianak Timur, disertai dengan
harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman
pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh Kecamatan Pontianak
Timur.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN PONTIANAK TIMUR
2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Pemerintah Kecamatan telah diatur dalam
Peraturan Walikota Nomor 79 Tahun 2016, adapun Struktur Organisasi
Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak terdiri dari :
1). Camat;
2). Sekretaris Kecamatan:
a. Kepala Subbagian Umum dan Aparatur; dan
b. Kepala Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
3). Kepala Seksi Pemerintahan;
4). Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
5). Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
6). Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.
Gambar 2.1
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kecamatan Kota Pontianak
2.2 Sumber Daya
Tabel I
Perkembangan Jumlah Pegawai Kecamatan Pontianak Timur
Tahun 2012 – 2016
TAHUN KET
GOLONGAN
No
KEPANGKATAN
2012 2013 2014 2015 2016
1 Golongan IV 2 2 2 2 2
2 Golongan III 47 48 47 54 52
3 Golongan II 32 29 27 30 32
4 Golongan I 1 0 0 0 0
Jumlah 82 79 76 86 86
Tabel III
Perkembangan Pegawai Kantor Camat Pontianak Timur
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2012 – 2016
TAHUN KET
TINGKAT
No
PENDIDIKAN
2012 2013 2014 2015 2016
1 S-2 0 1 1 1 4
Tahun 2012
2 S-1 16 16 18 30 24 dan 2016
Jumlah
3 D-3 12 14 11 5 5 Tingkat
Pendidikan
4 SLTA/Sederajat 49 47 45 48 50 Pegawai
Se-
5 SLTP/Sederajat 3 0 0 2 2 Kecamatan
Pontianak
6 SD/Sederajat 2 1 1 1 1 Timur.
Jumlah 82 79 76 86 86
2.3. Kinerja Pelayanan
2.3.1. Kinerja Pelayanan di bidang Pemerintahan
Sasaran strategis tersebut terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja sasaran,
yaitu Nilai Kepatuhan Pelayanan Publik. Untuk mewujudkan tercapainya
indikator sasaran tersebut pada Tahun 2016 dilaksanakan 1 (satu) program
utama yaitu Program pelayanan prima dan 2 (dua) kegiatan yaitu 1)
Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (SKM) 2) Peningkatan Pelayanan
Prima dengan alokasi anggaran sebesar Rp 260.430.000 realisasi sebesar
Rp.256.280.000 atau 98.02 %.
Hasil pengukuran kinerja kegiatan dan capaian kinerja masing-masing indikator
kinerja sebagai berikut :
1. Nilai Survey Kepuasan Masyarakat
Indikator kinerja kegiatan adalah Nilai Survey Kepuasan Masyarakat
dicapai melalui kegiatan Survey terhadap pelayanan di Kecamatan dengan
membagikan kuesioner yang terdiri dari 9 indikator kepada masyarakat
penerima layanan sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Republik Indonesia nomor : KEP/25/M.PAN/2/2014 tentang
Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit
Pelayanan Instansi Pemerintah. Survey Kepuasan Masyarakat. Alokasi
anggaran sebesar Rp.14.000.000,00 dan realisasi sebesar
Rp.14.000.000,00 atau 100%.
Target nilai survey kepuasan masyarakat adalah nilai mutu
pelayanan A atau nilai diatas 81,26 atau kinerja unit pelayanan Sangat Baik.
Nilai rata-rata SKM adalah 84,95 sehingga target terlampui sehingga masuk
dengan kategori Sangat Berhasil.
Nilai SKM Kecamatan Pontianak Timur
Tahun 2016
Nilai
Capaian
NO Kelurahan Kepatuhan
Kategori Kinerja
Pelayanan
Sasaran
Publik
1 Kecamatan Pontianak 1000 Zona hijau
Timur
2 Kelurahan Saigon 1000 Zona hijau
3 Kelurahan Tanjung Hulu 1000 Zona hijau
4 Kelurahan Tanjung Hilir 1000 Zona hijau
92,5
5 Kelurahan Dalam Bugis 1000 Zona hijau Sangat
6 Kelurahan Parit Mayor 1000 Zona hijau Berhasil
7 Kelurahan Banjar 830 Zona hijau
Serasan
8 Kelurahan Tambelan 1000 Zona hijau
Sampit
Rata-rata nilai kepatuhan 978,75 Zona hijau
pelayanan publik
Dari data diatas dapat diketahui dari 7 kelurahan masuk dalam zona
hijau atau kepatuhan tinggi terhadap UU No.25 Tahun 2009. Terdapat satu
kelurahan yang memperoleh nilai dibawah 1000 yaitu Kelurahan Banjar
Serasan. Beberapa faktor penghambat dalam pelayanan publik di
Kecamatan Pontianak Timur adalah informasi yang diperoleh masyarakat
kurang lengkap, baik persyaratan dan prosedur.
Kecamatan Pontianak Timur melaksanakan 17 kegiatan pelayanan
sesuai dengan Peraturan Walikota Pontianak Nomor 26 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 31 Tahun 2013 tentang
Standar Operasional Prosedur Pelayanan pada Kecamatan dan Kelurahan
di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak. Berikut data pelayanan yang
telah dilaksanakan di Kecamatan Pontianak Timur di Tahun 2016.
Realisasi Pelayanan Tahun 2016
Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Target Realisasi % Kinerja
Sasaran
Persentase menurunnya
masalah pelanggaran 92.5
keamanan dan ketertiban 85% 100% 114.55% Sangat
masyarakat yang difasilitasi Berhasil
di Kecamatan
Grafik Pedagang Kaki Lima Kecamatan Pontianak Timur
Tahun 2015 dan Tahun 2016
Hasil usulan
No Bidang Usulan musrenbang yg Persentase
musrenbang diakomodir dlm
forum SKPD
Fisik dan
1 177 105 59,32%
Prasarana
2 Sosial Budaya 79 55 69,62%
3 Ekonomi 42 14 33,33%
Jumlah 298 174 58,39%
Usulan yang
tidak Bidang Fisik
terakomodir 35%
42%
Capaian
Indikator Kinerja
Target Realisasi % Kinerja
Sasaran
Sasaran
5. Jumlah kegiatan
pembinaan stimulan
porseni yang 1 3 300%
dilaksanakan
6. Jumlah kegiatan
pembinaan MTQ/STQ
2 2 100%
yang dilaksanakan
7. Jumlah kegiatan
pembinaan posyandu
61 61 100%
yang dilaksanakan
8. Jumlah kegiatan
8 8 100%
pembinaan forum anak
kecamatan dan kelurahan
yang dilaksanakan
9. Jumlah kegiatan
pembinaan
pemuda/remaja peduli
12 12 100%
lingkungan dan sadar
wisata yang dilaksanakan
Jumlah Jumlah
No Kecamatan/Kelurahan Posyandu Posyandu
aktif
1 Kelurahan Saigon 12 11
2 Kelurahan Tanjung Hulu 12 11
3 Kelurahan Tanjung Hilir 5 5
4 Kelurahan Dalam Bugis 12 11
5 Kelurahan Parit Mayor 4 4
6 Kelurahan Banjar Serasan 7 6
7 Kelurahan Tambelan 9 8
Sampit
Jumlah 61 56
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Pontianak Timur sangat
dipengaruhi dan merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan
pembangunan daerah Kota Pontianak sehingga semua langkah-langkah yang
disusun dalam Renstra Kecamatan Pontianak Timur sejalan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pontianak Tahun
2015 – 2019.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 10 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Pontianak
Tahun 2005-2025, Visi pembangunan jangka panjang Kota Pontianak adalah
“Pontianak Kota Khatulistiwa yang Sejahtera Melalui Perdagangan dan Jasa
Berwawasan Lingkungan”.
Visi tersebut dijabarkan ke dalam enam misi pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan Masyarakat yang Berkualitas, Berahlak Mulia, Berbudaya dan
Beradab;
2. Mewujudkan Masyarakat Madani, Manusiawi, Berkurangnya Masalah
Sosial, Makin Berdaya dan Terjamin Hak-Hak Warga;
3. Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi dan Penanaman Modal untuk
Kesejahteraan dan Keadilan;
4. Mewujudkan Kota Perdagangan, Jasa, Koperasi dan UKM untuk Menyerap
Tenaga Kerja dan Meningkatkan Kemakmuran;
5. Mewujudkan Sarana, Prasarana, Tata Ruang dan Wilayah Perkotaan untuk
Perdagangan dan Jasa yang Berwawasan Lingkungan;
6. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance),
Masyarakat yang Paham Politik dan Taat Hukum.
Visi dan misi jangka panjang tersebut didesain akan dicapai melalui
empat periode pembangunan jangka menengah yang masing-masing memiliki
tujuan dan arah kebijakan tersendiri. RPJM Kota Pontianak Tahun 2015-2019
sendiri merupakan periode ketiga pembangunan jangka menengah dalam
kerangka pembangunan jangka panjang Kota Pontianak.
Arah kebijakan pembangunan jangka menengah Kota Pontianak untuk
periode ketiga ini adalah penyediaan pendidikan berkualitas yang terjangkau
dan pelaksanaan layanan kesehatan yang ideal untuk menunjang peningkatan
IPM, peningkatan infrastrutur dan utilitas kota, menciptakan struktur tata ruang
kota yang mendukung pemerataan pertumbuhan dengan memperhatikan daya
dukung dan daya tampung lingkungan. Selain itu juga diarahkan untuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Pontianak 2015-2019
pemantapan pemahaman politik masyarakat dan kesadaran hukum,
peningkatan stabilitas keamanan dan ketertiban untuk menciptakan iklim
investasi yang kondusif serta angka kriminalitas secara struktural dikurangi
dengan penyediaaan lapangan pekerjaan.
VISI
Dengan mempertimbangkan arah pembangunan jangka panjang
daerah (sebagaimana dijabarkan di atas), kondisi, permasalahan dan
tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis yang
berkembang, maka visi pembangunan Kota Pontianak untuk lima tahun
mendatang (2015-2019) adalah:
MISI
Sebagai landasan operasionalisasi visi, maka perlu dirumuskan misi-
misi pembangunan jangka menengah yang akan mengarahkan tujuan dan
sasaran pembangunan.
Misi
Pembangunan Jangka Menengah Kota Pontianak 2015-2019 adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang religius, cerdas, sehat,
berbudaya dan harmonis.
2. Menerapkan prinsip-prinsip Good governance dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan implementasi Zona Integritas melalui penetapan Wilayah
Bebas Korupsi di sektor pelayanan publik.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana dasar perkotaan untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan kota dan wilayah.
4. Mewujudkan tata ruang kota berwawasan lingkungan yang nyaman aman
dan layak huni;
5. Menciptakan iklim usaha yang kondusif guna memacu pertumbuhan
ekonomi kota yang berdaya saing
Misi meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang religius,
cerdas, sehat, berbudaya dan harmonis merupakan perhatian Kota Pontianak
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mengembangkan
pendidikan karakter yang bermutu bagi masyarakatnya didukung dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi, menjunjung tinggi pengetahuan agama, keluhuran
nilai-nilai budaya bangsa serta keharmonisan hubungan antar masyarakatnya.
Misi ini juga dimaknai sebagai upaya mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat, meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Misi menerapkan prinsip-prinsip Good governance dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan implementasi Zona Integritas melalui
penetapan Wilayah Bebas Korupsi di sektor pelayanan publik tidak lain adalah
untuk menyelenggarakan pemerintahan dengan mendorong partisipasi setiap
warga untuk menggunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses
pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan masyarakat, baik,
secara langsung maupun tidak langsung. Mewujudkan adanya penegakan
hukum yang adil bagi semua pihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi
HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat.
Menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat
melalui transparansi dengan penyediaan informasi dan menjamin kemudahan
didalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Memberi peluang
yang sama (kesetaraan) bagi setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan
kesehahteraannya. Meningkatkan kepekaan (daya tanggap) para
penyelenggara pemerintahan terhadapa aspirasi masyarakat tanpa terkecuali.
Membangun daerah berdasarkan orientasi kedepan yang jelas dalam
mengikutsertakan warga didalam seluruh proses pembangunan sehingga
warga merasa memiliki dan ikut bertanggungjawab terhadap kemajuan
daerahnya. Meningkatkan akuntabilitas para pengambil keputusan dalam
segala bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat luas.
Meningkatkan upaya pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan
masyarakat luas. Menjamin tersedianya pelayanan kepada masyarakat dan
menggunakan sumber daya yang tersedia secara efektif, efisien, optimal dan
bertanggung jawab. Meningkatkan kemampuan, profesinalisme dan moral
penyelenggara pemerintahan agar mampu memberi pelayanan yang mudah,
cepat, tepat dengan biaya yang terjangkau. Menerapkan zona integritas dan
wilayah bebas korupsi pada tiap tataran pemerintahan, yang semuanya
tersebut dilakukan dalam rangka menuju pemerintahan yang bersih dan bebas
dari korupsi.
Misi meningkatkan sarana dan prasarana dasar perkotaan untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan kota dan wilayah ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan akan prasarana dasar perkotaan seperti prasarana jalan
dan jembatan (untuk mengatasi kemacetan, dan pemerataan pertumbuhan
serta perkembangan antar wilayah), prasarana drainase (untuk
mengatasi/meminimalisir dampak dari banjir/genangan), prasarana air bersih
untuk seluruh warga kota dalam rangka menyukseskan Millenium
Development Goals, mengentaskan kawasan kumuh, menyediakan fasilitas
umum dan utilitas perkotaan yang ideal, peningkatan sanitasi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Pontianak 2015-2019 kota,
peningkatan kualitas jalan lingkungan, peningkatan kinerja transportasi dan
perhubungan serta untuk meningkatkan prasarana perdagangan/pasar yang
ada dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian di Kota Pontianak.
Misi mewujudkan tata ruang kota berwawasan lingkungan yang
nyaman aman dan layak huni ditujukan untuk mewujudkan pembangunan fisik
kota Pontianak yang tertata baik. rapi, Indah, bersih dan . Hal itu dilandasi
dengan konsep pembangunan keberlanjutan yang mengedepankan
kelestarian lingkungan hidup dan keharmonisan hubungan antara masyarakat
dengan lingkungan sekitarnya. Sehingga masyarakat yang tinggal dan
berusaha di dalamnya mendapatkan rasa nyaman, aman, dan memiliki tempat
tinggal yang layak huni dengan didukung fasilitas perkotaan yang ideal.
Misi menciptakan iklim usaha yang kondusif guna memacu
pertumbuhan ekonomi kota yang berdaya saing digagas dengan tujuan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkualitas dan lebih merata
antar wilayah kota, meningkatkan produktivitas masyarakat dan dunia usaha,
memberikan pelayanan perijinan usaha yang jelas, terukur dan cepat,
memberikan insentif bagi investasi yang menyerap banyak tenaga kerja,
mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, meningkatkan
pembinaan usaha kecil dan menengah serta membuka akses pemasaran
produk-produk unggulan dan untuk mengoptimalisasikan sektor perdagangan,
jasa dan Pariwisata.
3.3. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.3.1.Telaahan terhadap RT RW Kota Pontianak
Dalam fungsi perkotaan, Kota Pontianak merupakan bagian dari
Propinsi Kalimantan Barat. Kota Pontianak memiliki rencana fungsi wilayah
sebagai pemerintahan, pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan,
pendidikan, kesehatan dan pariwisata.
Berdasarkan pola pembangunan dalam sistem wilayah Kota
Pontianak, diharapkan tidak terjadi pemusatan pembangunan terpusat
pada satu daerah atau wilayah kecamatan. Berdasarkan kondisi ini, perlu
adanya upaya untuk menyeimbangkan pertumbuhan dengan
mengembangkan wilayah Kota Pontianak khususnya Kecamatan Pontianak
Timur.
Dengan semakin meningkatnya fungsi yang diemban serta
berkembangnya berbagai kegiatan perkotaan menyebabkan semakin
meningkatnya fungsi penggunaan lahan di Kota Pontianak. Maka dari itu
diperlukan suatu Rencana Tata Ruang yang dapat mengarahkan kepada
perkembangan yang lebih baik. Dalam hal ini rencana kota merupakan
rencana pengembangan kota yang disiapkan secara teknis maupun
nonteknis yang diterapkan oleh pemerintah kota yang merupakan
kebijaksanaan pemanfaatan muka bumi wilayah kota termasuk ruang
diatasnya dan ruang di bawahnya (ruang di dalam bumi), serta menjadi
pedoman dan arahan dalam pengendalian pelaksanaan pembangunan.
Perubahan peraturan-perundangan, kebijakan serta rencana di
Tingkat Nasional dan Provinsi sangat berpengaruh terhadap proses
penataan ruang di Kota. Paradigma pemerintah dan pembangunan yang
berkembang mempengaruhi pendekatan, prosedur dan substansi penataan
ruang kota. Paradigma penting yang sudah dianut semua Negara adalah
pembangunan berkelanjutan. Konsep ini bertumpu pada tujuan
pembangunan di satu sisi dan pengendalian atau pembatas dampak negatif
kegiatan yang berkembang.
Kota Pontianak beberapa tahun terakhir ini telah mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan dimaksud bukan saja
terjadi dalam aspek ekonomi ataupun sosial, tetapi juga dalam aspek
pemanfaatan ruang kota. Pertumbuhan sosial, ekonomi dan pemanfaatan
ruang yang pesat tersebut menyebabkan pengendalian perkembangan kota
menjadi semakin sulit sehingga banyak terjadi ketidaksesuaian
pemanfaatan ruang dengan Rencana Tata Ruang yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil evaluasi RTRW 2002-2012, secara umum disimpulkan
masih terdapat banyak permasalahan yang belum terliput dan banyak
penyimpangan antara rencana dan fakta yang ditemukan di lapangan.
Sementara Itu, Tujuan dan Stratagi penataan ruang juga perlu disesuaikan
dengan Visi Kota Pontinak ke depan yaitu “ Pontianak Kota Khatulistiwa
Berwawasan Lingkungan Terdepan Di Kalimantan Tahun 2025”. Visi ini
mengandung persyaratan penataan ruang yang sangat kental dengan kota
yang maju dengan tetap berpedoman pada keseimbangan lingkungan. Oleh
sebab itu penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak
merupakan langkah yang sangat strategis dalam mewujudkan visi sekaligus
memberikan arahan pemanfaatan ruang yang lebih layak huni dan nyaman.
Dalam konteks pembangunan spasial, pemerintah Kota Pontianak
saat ini masih mengacu pada Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor
4/2002 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak 2002-2012.
Sejalan dengan berlakunya Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang, maka Perda RTRW Kota Pontianak tersebut harus
disesuaikan sebagaimana ketentuan-ketentuan yang ada dalam Undang-
undang Penataan Ruang tersebut dan aturan turunannya. Dalam
perjalanannya Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2002 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pontianak telah mendapatkan tekanan-
tekanan yang cukup berat, kurangnya pengendalian pemanfaatan ruang
dan belum kuatnya regulasi pendukung pengembangan Kawasan Pontianak
membuat Perda ini tidak begitu berjalan sebagaimana mestinya.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak disusun berdasarkan
Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang
bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif,
dan berkelanjutan agar terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam
dan lingkungan buatan, terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan
sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan
sumber daya manusia dan terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan
pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang
serta pengendalian program-program pembangunan kota dalam jangka
panjang. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak disusun dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 17 Tahun 2009
tentang Penyusunan Rencana Tata ruang wilayah kota.
Mempertimbangkan berbagai hal di atas, maka Pemerintah Kota
Pontianak perlu meningkatkan kemampuan manajerial dalam pengelolaan
pembangunan kota. Pembangunan kota harus dilakukan dengan lebih
terpadu, menyeluruh, efisien, efektif, ekonomis, tepat waktu dan tepat
sasaran dengan memilih strategi dan kebijakan pembangunan yang tepat
dalam pemanfaatan sumber daya, maupun sumber dana, serta penyediaan
dan pengaturan ruang yang lebih optimal. Oleh karenanya, pengembangan
dan penataan ruang kota yang lebih terarah melalui RTRW Kota perlu
dilakukan secara terpadu dan menyeluruh sebagai bagian dari strategi
untuk meningkatkan kinerja pemerintahan dan pembangunan, menciptakan
kondisi lingkungan yang lebih baik, maupun meningkatkan kinerja
pelayanan publik.
RT/RW Kota Pontianak merupakan wadah spasial dari pembangunan
di bidang ekonomi dan pembangunan bidang sosial budaya. Oleh karena
itu, penataan ruang di Kota Pontianak merupakan implementasi dari
keterpaduan pembangunan di bidang ekonomi dan sosial budaya. Sebagai
wadah bagi kegiatan pembangunan ekonomi dan sosial budaya itu, maka
pemanfaatan ruang harus dilakukan secara serasi, selaras, dan seimbang
serta berkelanjutan. Pemanfaatan ruang secara serasi, selaras, dan
seimbang adalah kegiatan dalam penataan ruang yang harus dapat
menjamin terwujudnya keserasian, keselarasan, dan keseimbangan struktur
dan pola pemanfaatan ruang.
Sedangkan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan dimaksud adalah
kegiatan dalam penataan ruang yang harus dapat menjamin kelestarian
kemampuan daya dukung.
54
2 Terciptanya Persentase Meningkatnya kesadaran Persentase Penurunan 85% 85% 85% 90% 90%
pemerintahan Penurunan hukum, keamanan dan masalah pelanggaran
kecamatan masalah ketertiban masyarakat keamanan dan ketertiban
yang baik pelanggaran masyarakat
didukung oleh keamanan dan
suasana aman ketertiban
dan tentram masyarakat
3 Meningkatkan Persentase Meningkatnya partisipasi Persentase keterlibatan Rukun 100% 100% 100% 100% 100%
peran aktif keterlibatan masyarakat dalam Tetangga (RT) dalam kegiatan
masyarakat Rukun Tetangga pembangunan kecamatan pembangunan di Kecamatan
dalam (RT) dalam dan Kelurahan
pembangunan kegiatan
di Kecamatan pembangunan di
dan Kelurahan Kecamatan dan Persentase hasil Musrenbang 100% 100% 100% 100% 100%
Kelurahan Kecamatan yang diakomodir
dalam forum OPD di bidang
fisik, ekonomi dan sosial
budaya
Meningkatnya penguatan Persentase lembaga sosial 90% 90% 90% 90% 90%
lembaga sosial dan masyarakat yang berperan
lembaga ekonomi aktif dalam layanan dasar
masyarakat masyarakat
55
Tabel. 6.1
Indikator Kinerja Kecamatan Pontianak Timur yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
3 Nilai Indeks Kepuasan 85% Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Masyarakat
56