(AIK 2) Serial Hadits Nikah 1, Anjuran Menikah Dan Mencari Pasangan
(AIK 2) Serial Hadits Nikah 1, Anjuran Menikah Dan Mencari Pasangan
Judul Buku
Serial Hadist Nikah 1 : Anjuran Menikah &
Mencari Pasangan
Penulis
Firman Arifandi,, LL.B., LL.M
Editor
Fatih
Setting & Lay out
Fayyad & Fawwaz
Desain Cover
Faqih
Penerbit
Rumah Fiqih Publishing
Jalan Karet Pedurenan no. 53 Kuningan
Setiabudi Jakarta Selatan 12940
Daftar Isi
Kata Pengantar
َّ س بْ َن َمالِك َر ِض َي
َجاءَ ثَالَثَةُ َرْهط إِ َل: قال،ُاّللُ َعْنه َ َعن أَن
muka | daftar isi
Halaman 7 dari 24
ِ يسأَلُو َن عن ِعبادة،َّب صلَّى للا علَي ِه وسلَّم ِ
َ َ َْ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ِ ِبـُيُوت أ َْزَو ِاج الن
ِ
: فَـ َقالُوا،وهاَ ُُّخِِبُوا َكأَ ََّّنُْم تَـ َقال
ْ فَـلَ َّما أ،صلَّى للاُ َعلَْيه َو َسلَّ َم َ َّب ِ ِالن
ِ ِ ِ َِوأَيْ َن ََْن ُن ِم َن الن
َ صلَّى للاُ َعلَْيه َو َسلَّ َم؟ قَ ْد غُفَر لَهُ َما تَـ َقد
َّم َ َّب
ُصلِي اللَّْي َلَ أ ََّما أ ََن فَِإِن أ:َح ُد ُه ْم َ ال أ َ َ ق،َخَر َّ ِم ْن َذنْبِ ِه َوَما ََت
أ ََن:آخُر َ ال َ َ َوق،َّهَر َولَ أُفْ ِطُر ْ وم الد ُ َص
ُ أ ََن أ:آخُر َ ال َ َ َوق،أَبَ ًدا
صلَّى للاُ َعلَْي ِه َِّ ول ِ
َ اّلل ُ فَ َجاءَ َر ُس،ج أَبَ ًدا ُ أ َْعتَ ِزُل الن َساءَ فَالَ أَتَـَزَّو
اّللِ إِِنَّ أ ََما َو،ين قُـ ْلتُ ْم َك َذا َوَك َذا ِ َّ
َ «أَنْـتُ ُم الذ:ال َ فَـ َق،َو َسلَّ َم إِلَْي ِه ْم
،ُصلِي َوأ َْرقُ ُد ِ
َ َوأ،وم َوأُفْطُر ُ َص
ِ ِِ
ُ لَك ِن أ،َُخ َشا ُك ْم َّّلل َوأَتْـ َقا ُك ْم لَه ْ ََل
س ِم ِن ِ
َ ب َع ْن ُسنَّت فَـلَْي
ِ ِ
َ فَ َم ْن َرغ،ََوأَتَـَزَّو ُج الن َساء
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Ada
sekelompok orang datang ke rumah istri-istri Nabi
SAW, mereka menanyakan tentang ibadah Nabi
SAW. Setelah mereka diberitahu, lalu mereka
merasa bahwa amal mereka masih sedikit. Lalu
mereka berkata, “Dimana kedudukan kita dari Nabi
SAW, sedangkan Allah telah mengampuni beliau
dari dosa-dosa beliau yang terdahulu dan yang
kemudian”. Seseorang diantara mereka berkata,
“Adapun saya, sesungguhnya saya akan shalat
malam terus”. Yang lain berkata, “Saya akan puasa
terus-menerus”. Yang lain lagi berkata, “Adapun
saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan kawin
selamanya”. Kemudian Rasulullah SAW datang
kepada mereka dan bersabda, “Apakah kalian
yang tadi mengatakan demikian dan demikian ?.
Ketahuilah, demi Allah, sesungguhnya aku adalah
muka | daftar isi
Halaman 8 dari 24
orang yang paling takut kepada Allah diantara
kalian, dan orang yang paling bertaqwa kepada
Allah diantara kalian. Sedangkan aku berpuasa dan
berbuka, shalat dan tidur, dan aku mengawini
wanita. Maka barangsiapa yang membenci
sunnahku, bukanlah dari golonganku”. (HR.
Bukhari)
( علَْي ِه
َ فَِإنَّهُ لَهُ ِو َجاءٌ ) ُمتَّـ َف ٌق
Dari Abdullah bin Mas'ud ra berkata bahwa
Rasulullah SAW bersabdakepada kami,"Hai para
pemuda! Barangsiapa di antara kamu sudah
mampu kawin, maka kawinlah. Karena dia itu
dapat menundukkan pandangan dan menjaga
kemaluan. Dan siapa yang belum mampu
hendaklah dia berpuasa karena itu dapat menahan
(HR. Bukhari Muslim)
a. Hukum Menikah dalam Islam
Pada kenyataannya sekalipun menikah adalah
anjuran dalam agama kita, namun ternyata dalam
sejumlah kondisi konsekuensi hukumnya bisa
berubah. Pada kondisi tertentu menikah bisa
menjadi wajib, sunnah, makruh bahkan haram6.
I. Wajib
Seseorang bisa diwajibkan menikah tatkala
hasratnya untuk menikah sudah muncul dan sudah
sulit baginya menghindari zina, serta bagi mereka
yang secara finansial sudah berkemampuan.
II. Sunnah dan Mubah
Menikah bisa menjadi sekedar sunnah saja
hukumnya,hal ini berlaku jika seseorang sudah
mampu namun belum merasa takut jatuh kepada
zina.
Dimubahkan juga bagi seseorang untuk menikah
tatkala tidak ada hal apapun yang menuntutnya
6 Abdurrahman Al Juzairi. Al Fiqhu alal Madzahib al Arba’ah.
Darul Kutub Ilmiyah. Beirut. 2003. Hal 4/10-15
muka | daftar isi
Halaman 13 dari 24
untuk menikah dari segi finansial, biologis, dan usia,
dan terhindar dari kemungkinan terjadinya
kedhaliman.
III. Makruh
Bagi orang yang tidak punya penghasilan sama
sekali dan tidak sempurna kemampuan untuk
berhubungan seksual, hukumnya makruh bila
menikah.
IV. Haram
Hukum haram dalam pernikahan bisa muncul
dikarenakan banyak hal, diantaranya adalah jika
seseorang tidak mampu secara finansial dan sangat
besar kemungkinannya tidak bisa menafkahi
keluarganya kelak, tidak adanya kemampuan
berhubungan sexual juga menjadi faktor
diharamkannya pernikahan.
Pernikahan juga bisa menjadi haram jika syarat sah
dan kewajiban tidak terpenuhi bahkan dilanggar. Ada
banyak klasifikasi nikah yang diharamkan dalam
Islam seperti nikah mut’ah (sejenis kawin kontrak)
dan nikah syighar (seperti barter). Indikasi terjadinya
kedhaliman dalam rumah tangga juga bisa
menyebabkan pernikahan menjadi haram untuk
dilakukan.
b. Apakah Puasa Mengobati Hawa Nafsu?
Anjuran berpuasa bagi yang belum mampu
menikah sebenarnya adalah solusi yang sifatnya
sementara. Hal ini dikarenakan dengan berpuasa,
seseorang mendapat beban untuk kuat mengontrol
hawa nafsunya. Lalu apakah kemudian dengan
berpuasa kemudian hawa nafsu yang meledak-ledak
muka | daftar isi
Halaman 14 dari 24
bisa terobati atau hilang sekaligus? Tentu tidak,
karena nafsu sudah menjadi hal yang melekat
dengan manusia. Dia tidak bisa dihilangkan, namun
bisa dicegah dan diminimalisir.
Imam Nawawi menjelaskan bahwa anjuran
berpuasa adalah sebagai alternatif bagi mereka yang
belum mampu menikah sementara syahwatnya
sangat tinggi. Maka puasa sebenarnya hanya untuk
memangkas syahwat yang tinggi menjadi rendah,
dan mencegah niat jahat karena lemahnya badan.
Maka sudah barang tentu, hadist ini tidak berlaku
untuk mereka yang lemah syahwat bahkan yang
tidak mampu membangkitkan gairah seksualnya7.
3. Larangan Membujang
Disyariatkannya menikah dengan bermacam
konsekuensi hukum yang berlaku secara prinsip
mempunyai satu hukum dasar yakni tidak
diperkenankannya seseorang untuk membujang
atau kalau dalam istilah kekinian dikenal dengan
menjomblo.
Indikasi dilarangnya seseorang untuk menjomblo
ini disebutkan dalam hadist berikut:
ثالثة: قال رسول للا صلى للا عليه وسلم:عن أيب هريرة قال
واملكاتب الذي، اجملاهد يف سبيل للا:حق على للا عوَّنم
. والناكح الذي يريد العفاف،يريد اَلداء
Dari Abu Hurairah RA berkata; bahwa Rasulullah
SAW bersabda: tiga perkara yang Allah wajibkan
bagi-Nya pertolongan:
ال تُـْن َك ُح اَلْ َمْرأَةُ َل َْربَع لِ َم ِاهلَا ِ َِع ْن أَِيب ُهَريْـَرة َع ِن الن
َ ََّب ق
ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
ت يَ َد َاك ْ ََوْلَ َسبِ َها َو ِِلَ َماهلَا َولدين َها فَاظْ َفْر بِ َذات اَلدي ِن تَِرب
( علَْي ِه
َ ) ُمتَّـ َف ٌق
Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW
bersabda,`Wanita itu dinikahi karena empat hal :
karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan
agamanya . Maka perhatikanlah agamanya kamu
akan selamat (HR. Bukhari Muslim)
Perlu digarisbawahi bahwa penyebutan kriteria
dalam redaksi hadist di atas bukanlah urutan yang
muka | daftar isi
Halaman 20 dari 24
disyariatkan oleh agama. Melainkan sekedar
penyebutan kebiasaan manusia dalam menyebutkan
kriteria calon yang hendak dinikahinya. Maka jika
seorang lelaki telah memilih wanita yang Sholihah
sebagai calon penadampingnya, sesungguhnya dia
telah berusaha untuk menyelamatkan dirinya sendiri
dan keluarganya kelak8.
a. Apakah Harus yang Hafal Qur’an?
Konotasi “Solih atau Solihah” sebenarnya
bermakna luas, kata tersebut mengemas seluruh
kebaikan dalam satu kata. Maka jika seorang wanita
mendambakan calon pasangan yang Solih, sudah
pasti dia harus laki-laki yang baik, santun, menjaga
lidahnya, menjaga pandangannya, amanah, menjaga
shalat, rajin sedekah, dan lain-lainnya.
Pemahaman bahwa makna konsisten menjaga
agama adalah dengan menjadi penghafal al Quran ini
yang kemudian menyempitkan makna kesalihan.
Orang solih tidak selalu orang yang hafal Qur’an, bisa
jadi dia adalah orang yang rajin bersedekah, baik
kepada tetangga, jujur, menjaga shalatnya, tapi
belum menghafal quran walau satu juz. Orang
seperti ini masih masuk dalam kriteria orang yang
menjaga agamanya dan layak untuk diperebutkan
tentunya.
2. Perawan Lebih Utama Dari Janda
Bagi setiap laki-laki yang hendak menikah
disarankan mencari perempuan yang perawan,
namun ini bukan juga sebuah kewajiban dalam
agama. Hal ini juga boleh saja berlaku untuk wanita,
8 Ibnu Hajar Al Asqalani. Fathul Bari. 9/345
muka | daftar isi
Halaman 21 dari 24
dimana mereka juga bisa mengutamakan lamaran
dari laki-laki perjaka.
ود فَإِِن ُم َكاثٌِر بِ ُك ُم اَل َُم َم يَـ ْوَم الْ ِقيَ َام ِة
َ ُود الْ َول
َ تَـَزَّو ُجوا الْ َوُد
Dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu bahwa
Rasulullah SAW bersabda,"Nikahilah wanita yang
pengasih dan subur, karena aku berlomba dengan
umat lain dengan jumlah kalian". (HR. Ahmad)
a. Bagaimana Jika Janda/Duda yang menjadi
Pilihan?
Tidak ada larangan dalam Islam jika seseorang
telah menambatkan hatinya kepada orang yang
sudah duda ataupun janda. Hadist yang
menyarankan untuk memilih selain keduanya itu
hanyalah bersifat afdhaliyah atau yang lebih utama.
Sebagaimana Ketika Jabir bin Abdillah memberitahu
Rasulullah SAW bahwa dirinya akan segera menikah
dengan seorang janda, maka Rasulullah SAW sempat
mempertanyakan :
Penutup