BAB IV
A. BILANGAN BULAT
Definisi :
Jika k bilangan asli,maka –k didefinisikan sebagai bilangan yang tunggal sehingga k + -k=-k
+k=0
Dari definisi diatas,- 3 adalah salah satu-satunya bilangan yang bila ditambah 3
menghasilkan 0,yang – 1000 adalah salah satu bilangan yang bila ditambah 1000
menghasilkan 0.Secara umum – k adalah satu bilangan yang bila ditambah k menghasilkan
0,untuk k adalah bilangan asli.Bilangan –k disebut invers penjumlahan dari k,invers aditif
dari k,lawqan k,minus k atau negative k.
Jika bilangan asli dapat dipikirkan sebagai jarak berarah ke kanan pada garis
bilangan,maka untuk bilangan bulat dapat dipikirkan sebagai jarak berarah kekanan dan
kekiri,dimulai dari 0 kemudian mengukur segmen-segmen garis yang sama kekanan diberi
tanda 1,2,3,,…dan kekiri diberi tanda -1,-2,-3,…seperti gambar dibawah ini:
-3 -2 -1 0 1 2 3
Ide invers penjumlahan,lawan dari atau negative dari dapat diperluas untuk sembarang
bilangan bulat,tidak hanya untuk bilangan asli.Diketahui bahwa negative dari 3 adalah -3,maka
negative dari -3 adalah 3.Dapat ditulis –(-3) =3.
Secara umum,negative dari k adalah –k dan negative dari –k adalah k.Dapat ditulis –(-
k)=k,untuk k seberang bilangan bulat.
-k - (- K ) k
-1 0 1 2 3 4 5 6 7
Contoh
Jumlahkan ( -2 ) + 5
Tetapi apakah kesamaan itu konsisten dengan sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat ?
Jadi , ( -2 ) + 5 = 5 + (-2) = 3
Definisi :
Untuk p dan q bilangan cacah, penjumlahan bilangan bulat didefinisikan seperti berikut :
i. P + q = n ( p ᴜ Q ),jika p = n ( p , q = n ( Q ).
P∩ Q = θ, P dan Q hjimpunan
ii. ( - p ) + ( -q ) = - ( p + q )
iii. P + ( -q ) = ( -q ) + p = p . q,jika p > q
iv. ( -p )+ q = q + ( -p ) = - ( p – q ), jika p > q
Contoh:
Jawab : [( -4 ) . 2 ]+ ( 4 . 2 ) = [( -4 ) + 4] . 2 Mengapa ?
=0.2 Mengapa ?
=0 Mengapa ?
Definisi : Untuk p dan q bilangan bulat selisih atau pengurangan q dari p ( ditulis p – q ) adalah
bilangan bulat r jika dan hanya jika p = q + r.
Contoh : 3 – 2 = 1 , sebab 3 = 2 + 1
5 – 7 = - 2, sebab 5 = 7 + ( -2 )
Definisi : Untuk p dan q bilangan bulat dan q ‡ 0, p : q adalah bilangan bulat r ( jika r
ada ),demikian sehingga q . r = p ( p : q = r jika dan hanya jika q . r = p )
Contoh : 18 : 2 = 9,karena 2 . 9 = 18
Telah dipelajari bahwa ada korespodensi antara bilangan bulat dan titik – titik pada gbaris
bilangan. Perlu diperhatikan bahwa letak titik – titik pada garis bilangan tersebut sudah
merupakan urutan dari kiri ke kanan. Suatu bilangan bulat kurang dari bilangan bulat lain jika
letaknya pada garis bilangan disebelah kiri dari letak bilangan bulat lain tersebut.
Definisi : Untuk sembarang bilangan bulat p dan q, p < Q ( Dibaca p kurang dari q ) jika dan
hanya jika ada bilangan bulat positif r sehingga p + r = q ; p >q ( dibaca p lebih dari q ) jika
hanya q < p atau ada bilangan bulat positif s sehingga q +s = p.
Jika p dan q bilangan bulat ,maka berlaku tepat satu dari tiga kemungkinan berikut:
i. P<q
ii. P=q
iii. P>q
Jadi tidak mungkin ada lebih Dari satu kemungkinan diatas dapat berlaku bersama-
sama.
Teorema
i. Jika a = b, maka a + c = b + c
ii. Jika a < b , maka a + c < b + c
B. KONSEP HABIS DIBAGI
a) Ciri Habis Dibagi 2
Suatu bilangan habis dibagi 2 jika dan hanya jika bilangan satuannya genap (dapat dibagi
2) .
Contoh :
Apakah 2|438?
438 dapat ditulis sebagai:
438 = 4 (10) + 3(10) + 8. Karena 2|(10)2 , dan 2|10 dan 2|8 maka oleh sifat (3) didapat 2|
438.
Secara umum, sebarang bilangan bulat positif N dapat ditulis dalam bentuk N = ak (10)2
+ ak-1 (10)k-1 + . . . + a2 (10)2 + a1 (10) + a0
Sekarang 2J10, 2|100, 2|1000, dan secara umum 2|(10)k untuk sebarang bilangan asli k;
dengan demikian oleh sifat (c), jika
2|a maka
2|(ak(10)k + ak-1 (10)k-1 + ... + a2(10)2 + a1 (10) + a0 )
Suatu bilangan habis dibagi 5 jika hanya jika satuan d bilangan tersebut 0 atau 5.
Contoh:
5|675413525 demikian juga 5|754417890.
Suatu bilangan habis dibagi 11 jika dan hanya jika jumlah bilangan yang dinyatakan oleh
angka yang terletak pada posisi ganjil dikurangi jumlah bilangan yang dinyatakan oleh
angka yang terletak pada posisi genap habis dibagi 11.
Ciri habis dibagi 11 di atas, dapat dibuktikan. Bagi yang berminat dapat mencobanya.
Bilangan prima merupakan bilangan asli yang lebih besar dari satu serta faktor pembaginya
adalah satu dan bilangan itu sendiri.
Yang termasuk dalam anggota bilangan prima yaitu {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41,
43, 47, …}. Dalam matematika tidak ada bilangan prima yang terbesar karena jumlah dari
bilangan prima tak berhingga.
Sepertinya untuk definisi serta yang anggota bilangan prima sudah jelas, sehingga sekarang kita
akan bahas tentang Faktorisasi Prima. Yang dimaksud dengan faktorisasi prima adalah
pembentukan suatu bilangan ke dalam bentuk perkalian dimana faktornya merupakan bilangan
prima.
Bilangan prima adalah bilangan asli yang hanya mempunyai 2 faktor, yaitu 1 dan bilangan itu
sendiri. Bilangan ini ada tak terhingga banyaknya. Sedangkan kebalikannya adalah bilangan
komposit, yaitu bilangan yang mempunyai lebih dari dua faktor.
Sebagai contoh, 3 adalah bilangan prima, karena hanya mempunyai dua faktor, yaitu 1 dan 3. 31
juga prima, karena hanya mempunyai dua faktor, yaitu 1 dan 31. Sedangkan 8 bukan merupakan
bilangan prima, tetapi komposit, karena 8 mempunyai lebih dari dua faktor, yaitu 1, 2, 4, dan 8.
1 juga bukanlah merupakan prima, karena hanya mempunyai satu faktor, yaitu hanya 1.
Dan 100 bilangan prima pertama adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 47, 53, 59,
61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, 97
Salah satu cara untuk menguji apakah suatu bilangan merupakan prima adalah dengan
menggunakan Topik Erathosthenes, yaitu suatu bilangan merupakan bilangan prima jika
bilangan tersebut tidak habis dibagi oleh semua bilangan prima yang lebih kecil dari atau sama
dengan akar dari nilai tersebut.
Sebagai contoh, apakah 91 merupakan prima? Cara mengujinya adalah dengan membagi 91
dengan semua bilangan prima yang lebih kecil dari atau sama dengan , yaitu 2, 3, 5, 7, 9.
Ternyata 91 habis dibagi 7. Maka, 91 bukan merupakan bilangan prima.
Soal 1:
Kelihatannya soal ini sangat susah, di mana kita harus mencari dan mencoba-coba nilai dan
yang memenuhi. Tetapi perhatikan bahwa 2003 merupakan bilangan prima, karena hanya
mempunyai 2 faktor.
Sehingga, bentuk persamaan tersebut dapat kita ubah menjadi Kemudian,
Karena lebih besar dari , dan 2003 hanya mempunyai dua faktor, maka kita dapat
memperoleh nilai dan . Sehingga kita mendapatkan nilai
dan , dan nilai dari
Bilangan komposit adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan
prima atau bisa juga disebut bilangan yang mempunyai faktor lebih dari dua. Bilangan komposit
dapat dinyatakan sebagai faktorisasi bilangan bulat, atau hasil perkalian dua bilangan prima atau
lebih. Sepuluh bilangan komposit yang pertama adalah 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, dan 18.
Contoh :
Kesimpulan :
Jika terdapat perkalian 2 bilangan prima atau lebih maka bilangan tersebut adalah bilangan
komposit.
Jika bilangan bulat positif r merupakan bilangan bulat positif p dan q, maka r disebut
pembagi persekutuan p dan q atau factor persekutuan p dan q . selanjutnya di antara factor
persekutuan dua bilangan bulat terdapat yang terbesar , disebut factor persekutuan terbesar.
Misalkan P adalah himpunan pembagi 24 maka P = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 12} . Q adalah hipunan
pembagi 56, maka Q = { 1, 2 , 4, 7, 8, 14, 28 } jadi PᴖQ = { 1, 2, 4, 8} adalah himpunan factor
persekutuan 24 dan 56 . Jelas bahwa 8 adalah anggota terbesar PᴖQ . Jadi 8 merupakan factor
persekutuan terbesar 24 dan 56.
Definisi : factor persekutuan terbesar (disingkat FPB ) dari dua bilangan positif p dan q,
adalah bilangan bulat positif terbesar r demikian sehingga r|p dan r|q.
Dari definisi diatas jelas bahwa FPB dari dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat
terbesar yang membagi keduanya. Hal ini dinotasikan sebagai berikut
r = FPB (p, q)
masalah menemukan factor persekutuan terbesar dua bilangan bulat positif adalah sangat
sederhana jika bilangannya kecil. Hal ini dapat dilakukan sebagai berikut.
FPB tiga bilangan p q, dan r dapat dicari dengan menemukan FPB bilangan p dan q lebih
dahulu. FPB (k,r) atau dapat juga dengan menemukan FPB (p dan q) = k dan FPB (q,r) = f, maka
FPB (p , q, r) = ( k, f). hal ini dapat diperluas untuk menemukan FPB empat bilangan atau lebih.
Contoh 1 :
Jawab :
FPB (108, 72) = 22 x 3 =12 . maka FPB (108, 72, 66) = FPB (12, 66) = 6
Atau FPB (108, 72 ) = 12 dan FPB (72, 66) = 6 . maka FPB (108, 72, 66) =FPB (12, 6) = 6
Contoh 2 :
Jawab :
Atau
108 =22 x 33
72= 23 x 33
66= 2 x 3 x 11
24 = 22 x 33
28 = 22 x 7
32 = 25
48 = 24 x 3
Dengan cara seperti di atas tidak praktis jika bilangan yang akan dicari FPB bilangan
yang besar . Dalam hal demikian diperlukan metode yang lebih praktis. Untuk menemukan FPB-
nya. Metode ini mendasarkan Algoritma pembagian dengan berulang. Menurut Algoritma
Pembagian , bilangan bulat positif a dan b , a ≥ b selalu dapat ditulis sebagai
a = bq + r
Contoh 1:
Jawab :
Telah dipelajari bahwa sebarang bilangan pembagi 315 dan 220 tentu juga pembagi 95.
Jadi , jika FPB (315, 220) = d , tentu d juga pembagi 95. Jelas bahwa d factor persekutuan 220
dan 95 dan d adalah FPB ( 220, 95). Jadi FPB (315, 220) = FPB (220, 95).
Dengan menggunakan alas an yang sama, FPB ( 220, 95 ) = FPB (95, 30).
Definisi : jika factor persekutuan terbesar dua bilangan positif p dan q adalah 1 , maka p dan q
disebut relative prima.
Telah dipelajari bahwa jika r|p maka p dikatakan kelipatan r. himpunan kelipatan Positif
7 adalah ( 7, 14, 28, 35, . . .) . himpunan kelipatan 3 adalah ( 3, 6, 9, 12, 18, 21, . . . , 3k, . . .) .
Selanjutnya himpunan kelipatan persekutuan dari 7 dan 3 didapat dari irisan kedua himpunan
tersebut yaitu ( 21, 42, 63, 84, . . .) . Di antara persekutuan tersebut terdapat anggota terkecil di
sebut persekutuan terkecil. Jadi 21 adalah kelipatan persekutuan terkecil 7 dan 3.
Definisi : bilangan bulat positif m adalah kelipatan persekutuan terkecilb(disingkat KPK) dua
bilangan positif p dan q jika hanya jika m adalah bilangan bulat positif terkecil yang dapat
dibagi oleh p dan q.
Dari definisi di atas jelas bahwa KPK dua biangan bulat adalah bilangan bulat positif
yang habis dibagi kuda bilangan tersebut . Hal ini ditulis :
M = KPK (p,q)
Proses untuk menemukan KPK dengan cara menemukan himpunan kelipatan persekutuan
dan kemudian memilih yang terkecil adalah suatu proses yang tidak praktis. Maka perlu dicari
metode lain. Metode berikut ini adalah metode yang digunakan pemfaktoran bilangan prima.
Contoh 1 :
Jawab :
15 = 3 x 5 dan 24 = 23 x 3
Jika masing-masing factor prima mempunyai sifat membagi KPK , maka KPK 15 dan 24 harus
mengandung 23 , 3 , dan 5. Jadi KPK (15, 24 ) = 23 x 3 x 5 =120. Secara umum . KPK dua
bilangan buat positif adalah hasil kali perpangkatan tertinggi dari semu factor prim yang terjadi
dalam pemfaktoran masing-masing bilangan.
Contoh 2 :
Jawab :
75 = 3 x 52 dan 60 = 22 x 3 x 5
Metode lain menemukan KPK pasangan bulat Positif adalah mencari lebih dahulu FPB
pasangan bilangan tersebut, kemudian membagi, hasil kali kedua bilangan dengan FPB-nya.
pq
Dengan singkat KPK (p ,q) (p , q) = r, maka p = rx dan q = ry, denagn FPB (x , y ) =
FPB ( p , q)
1 . jelas bahwa FPB ( x, y) = 1. Sebab jika ada bilangan lain pembagi x dan y maka r bukan FPB
bilangan p dan q. karena y x p = y x (rx) = y (xr) = (rx)y = xry dan xq = x (ry) = xry, maka xry
adalah kelipatan p dan q.
Akan ditunjukan bahwa xry adlah kelipatan persekutuan terkecil p dan q. kelipatan p dan
q dapat dituliskan sebagai kp. Jadi q | kp karena kp kelipatan persekutuan. Selanjutnya r|y krx
dan y| kx. Telah diketahui y|kx , berarti y harus mmbagi k, karena FPB (x, y) = 1. Sehingga xry
membagi sembarang kelipatan x dan y yaitukp sebabxr= p dan y|k. jadi xry adalah KPK p dan q.
misalkan xry = m. dengan demikian pq= (rx) (ry) = r (xry) = rm.
pq pq
Jadi terbukti bahwa m= atau KPK ( p , q ) ,
r FPB ( p , q)
Dalam banyak hal , rumus diatas adalh merupakan cara termudah untuk mendapatkan
KPK , khususnya jika bilangan besar.
Contoh 1:
146 .124
KPK (146, 124) =
FPB (146 , 124)
18104
= = 9052
2
KPK tiga tau lebih bilangan bulat positif dapat ditemukan dengan terlebih dahulu mencari
KPK dari bilangan-bilangan itu. Sepasang demi sepasang. Misalkan akan dicari KPK dari p, q, r,
s, maka dicari dulu KPK bilangan p dan q misalkan m1, kemudian cari KPK bilangan r dan s
misalkan terdapat m2 .
Contoh 2:
Jawab :
KPK beberapa bilangan bulat Positif jika dicari melalui proses pembagian bilangan-
bilangan prima seringkali memberikan pross hitung yang lebih cepat.
Contoh 3 :
Jawab :
2 24 60
2 12 30
3 6 15
2 5
KPK (24, 60) = 2 x 2 x3 x2 x5 =120
2 24 60
2 12 30
2 6 15
3 3 15
1 5
KPK (24, 60) = 2 x 2 x2 x 3 x 1 x 5
= 120
Perhatikan bahwa pada baris ketiga proses diatas 2 bukan pembai 15, karena itu 15 ditulis
lagi pada baris keempat. Perlu dicatat bahwa proses pembagian diteruskan sampai baris jawaban
mengandung bilangan-bilangan yang relative prima.
Contoh 4 :
Jawab :
2 42 54 81 35
3 21 81 81 35
3 7 27 27 35
3 7 9 9 35
7 7 3 3 35
1 1 3 5
Jadi KPK (42, 54, 81, 35) = 2 x 3 x 3 x 3 x 7 x 1 x 1 x 3 x 5 = 5670