Anda di halaman 1dari 1

PENYIMPANAN VAKSIN

DI KLINIK NU PALANGKARAYA

No. Dokumen
KLINIK NU ...................................
PALANGKARAYA Revisi Halaman
Jln. G. Obos No. 148 Tanggal terbit 0 1 dari 1
Menteng, Jekan Raya, ...................................
Palangkaraya
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh
STANDAR
PROSEDUR
Unit Farmasi ...................... ......................
OPERASIONAL
Penyimpanan vaksin di cold chain adalah suatu kegiatan
Pengertian menyimpan vaksin yang sesuai standar operasional (suhu
cold chain 2-8° C).
1. Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan.
Tujuan 2. Menghindari berkurangnya hingga hilangnya potensi
vaksin selama penyimpanan,
Buku Modul Pelatihan Safety Injection (imunisasi) bagi
Referensi Petugas Kesehatan Tahun 2015.
1. Penempatan lemari pendingin
- Jarak minimal antara lemari pendingin dengan
dinding belakang kurang lebih 10-15 cm atau pintu
lemari pendingin dapat dibuka.
- Jarak minimal antara lemari pendingin dengan lemari
pendingin lainnya kurang lebih 15 cm.
- Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang cukup.
2. Penyimpanan vaksin di lemari pendingin
- Semua vaksin disimpan pada suhu 2° s.d 8°C.
- Bagian bawah lemari es diletakkan water pack
sebagai penahan dingin dan kestabilan suhu.
- Jarak antara dus vaksin minimal 1-2 cm atau satu jari
Prosedur tangan
- Letakkan termometer kulkas pada lemari pendingin
sebagai kontrol suhu.
- Pelarut vaksin diletakkan pada ruangan suhu kamar
tapi sebelum pelayanan imunisasi harus disimpan
dalam lemari pendingin minimal 12 jam prapelayanan
imunisasi.
- Vaksin siap digunakan sesuai dengan suhu lemari
pendingin 2-8°C dan berpotensi baik.
3. Pencatatan suhu lemari pendingin dilakukan selama 2
kali dalam sehari, setiap datang pagi dan sebelum pulang
sore.
4. Buka lemari pendingin maksimal 2 kali dalam sehari.
1. Unit Farmasi
Unit terkait
2. Unit KIA

Anda mungkin juga menyukai