Anda di halaman 1dari 3

Fungsi dan Peran Pancasila dalam tata kehidupan bangsa Indonesia

1. Pancasila sebagai Jiwa bangsa Indonesia.


Istilah pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945, sedang pancasila itu sendiri telah ada sejak
dahulu kala bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia (A.G. Pringgodigdo, dalam Darji
Darhodiharjo, 1979 :17), Pancasila sebagai jiwa bangsa lahirnya bersamaan dengan adanya
bangsa Indonesia yaitu sejak zaman Sriwijaya, dan Majapahit.
Setiap bangsa memiliki jiwanya masing-masing, jiwa bangsa/jiwa rakyat atau volkgeits (von
Savigny).

2. Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia


Sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia mempunyai ciri khas,
artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain.

3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.


Merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa itu sendiri, melekat pada
dirinya secara cultural, telah diyakini kebenarannya dan ada tekad untuk mewujudkan nilai
itu secara nyata. Pandangan hidup bangsa memiliki hubungan timbal balik antara pandangan
hidup masyarakat, pandangan hidup bangsa (ideology bangsa) dan pandangan hidup Negara
(ideology Negara).
Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan
kehidupan berbangsa, bernegara, dan mermasyarakat. Ini berarti semua prilaku manusia
Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila di dalam Pancasila.
4. Pancasila sebagai dasar Negara.
Dalam pengertian ini, pancasila merupakan dasar nilai serta norma unyuk mengatur
pemerintahan Negara, atau pancasila merupakan suatu dasar untguk mengatur
penyelenggaraan Negara. Konsekwensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan
pemerintahan dan Negara terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk
proases reformasi dalam segala bidang dewasa ini, dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-
nilai pancasila. Maka pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, sumber
kaidah hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara RI beserta seluruh
unsure-unsurnya, yaitu rakyat, wilayah, serta pemerintahan Negara. Menurut Kaelan
(2004:110) Kedudukan Pancasila se4bagai dasar Negara dapat dirinci :
a. Pancasila saebagai dasar Negara adalah merupakan sumber dari segala sumber
huhum(sumber tertib hukum) Indonesia
b. Meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945
c. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara(baik tertulis maupun tidak
tertulis)
d. Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan
pemerintah dan lain-lain penyelenggara Negara ( termasuk para penyelenggara partai
dan golongan fungsional) memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
e. Merupakan sumber semangat bagi UUD 45, bagi penyelenggara Negara, para peleksana
pemerintah termasuk penyelenggara partai dan golongan fungsional, agar dinamika
masyarakat dan Negara selalu diliputi dan diarahkan asas kerohanian Negara.

Secara formal kedudukan pancasila sebagai dasar Negara RI tersimpul dalam pembukaan
alinea ke IV UUD 1945, yaitu dengan didahului kata-kata : ….” dengan berdasarkan kepada…”
dilanjutkan dengan “ rumusan pancasila”. Dan sekaligus sebagai dasar yuridis, dan
dilanjutkan dengan Tap MPRS No XX/MPRS/1966. (JO Ketetapan MPR No V/MPR/1973 dan
Ketetapan MPR No IX/MPR/1978).

5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tata tertib hukum bagi
Negara republic Indonesia. (lihat Pancasila sebagai dasar Negara)
6. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan
Negara.,Pancasila merupakan perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-
wakil rakyat Indonesia menjelang dan dan sesudah praklamasi kemerdekaan Indonesia.

7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.(membangun manusia dan


masyarakat pancasila)

8. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai