Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : REZI OKTORA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030442484

Tanggal Lahir : 10/10/1998

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4499/PERUBAHAN SOSIAL DAN


PEMBANGUNAN
Kode/Nama Program Studi : 71/ILMU PEMERINTAHAN

Kode/Nama UPBJJ : 18/PALEMBANG

Hari/Tanggal UAS THE : SENIN/21 DESEMBER 2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : REZI OKTORA


NIM : 030442484
Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4208/SISTEM PEMERINTAHAN DESA
Fakultas : FHISIP
Program Studi : ILMU PEMERINTAHAN
UPBJJ-UT : PALEMBANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas
Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
PALEMBANG, 21 DESEMBER 2020

Yang Membuat Pernyataan

REZI OKTORA
Jawaban :

1. Alienasi atau keterasingan merupakan kondisi ketika individu manusia merasa terpisah, atau bahkan terputus dari masyarakat dan kebudayaannya.
Akibatnya, segala nilai dan norma masyarakat tidak lagi memberikan makna apa-apa kepada individu tersebut. Oleh karena itu, sang individu itu
merasa terpencil serta kecewa. Konsep ini banyak digunakan oleh Karl Marx, terutama sekali dalam tulisan-tulisan awalnya. Menurut Marx,
alienasi berarti suatu keadaan manusia yang dikuasai oleh kekuatan yang diciptakan oleh dirinya sendiri. Akibatnya, individu itu terhalangi untuk
menjadi manusia seutuhnya. Alienasi, demikian Marx, merupakan keburukan masyarakat kapitalis. Segala institusi dalam masyarakat kapitalis
seperti institusi agama, ekonomi dan pemerintahan dicirikan oleh suatu keadaan alienasi. Menurut Marx, agama diciptakan oleh manusia dan
selanjutnya ia menjadi suatu kekuatan luar yang menguasai manusia atau penganutnya. Keadaan serupa terjadi dalam bidang ekonomi. Manusia
menciptakan sistem mata uang dan uang menjadi kekuatan luar yang menguasai manusia dan manusia “memuja”-nya. Jadi keadaan alienasi
terjadi dalam segala institusi tempat manusia bergerak. Tetapi bagi Marx, alienasi dalam tempat kerja adalah suatu hal yang paling penting.
Alienasi dari segi ekonomi di bawah sistem kapitalis melibatkan bukan saja pemikiran manusia tetapi juga kegiatan manusia sehari-hari. Alienasi
dari segi agama, misalnya, hanya terjadi dalam lingkungan kesadaran, yakni batin seseorang. Tetapi alienasi ekonomi bersifat lebih menyeluruh.
Keadaannya melibatkan kehidupan yang sebenarnya, yaitu aspek lahir dan batin. Alienasi dalam bidang pekerjaan dapat dibagi ke dalam empat
aspek. Manusia mengalami alienasi dari hasil yang diproduksinya, dari proses produksi, dari diri sendiri, dan dari masyarakatnya. Produk yang
dihasilkan oleh seorang buruh merupakan kekuatan asing yang seolah-olah menentangnya. Makin banyak buruh itu menghabiskan waktunya
bekerja, semakin besar kekuatan objek yang dihasilkannya, dan seterusnya buruh itu menghadapi semakin banyak kekurangan baik jiwa maupun
kehidupan spiritualnya. Demikian juga dalam proses produksi. Kegiatan yang dijalankan oleh buruh itu hanya merupakan suatu cara untuk
mendapatkan nafkah, bukan lagi satu karya kemampuan manusia.
Selain manusia terasing dari hasil dan proses produksinya, ia juga terasing dari dirinya sendiri. Ini berarti bahwa ia tidak dapat mengembangkan
kepribadiannya dengan sepenuhnya. Kerja menjadi hal di luar, bukan bagian dari, watak (nature)-nya. Ia tidak mendapat kepuasan dari kerjanya.
Sewaktu bekerja, buruh merasa tidak senang dan tidak puas, seolah-oleh ia bukan lagi dirinya sendiri. Hanya pada masa istirahat, barulah buruh
itu merasa senang dan tenang. Yang terakhir adalah manusia terasing satu sama lainnya. Ini berarti manusia seolah-olah tidak saling mengenal
satu sama lain. Oleh karena itu, hubungan manusia menjadi semakin renggang.
Ringkasnya, alienasi merupakan satu keadaan buruk yang dihadapi oleh masyarakat industri kapitalis. Dalam keadaan alienasi, manusia tidak lagi
sebagai manusia sepenuhnya dan sempurna. Ia seolah-olah tidak mengenali diri sendiri dan tidak ada dalam kolektivitasnya. Konsep alienasi
sangat berhubungan dengan konsep-konsep Marx yang lain seperti ‘kesadaran palsu’ dan ‘ideologi’. Bagi Marx, kesadaran palsu (false
consciousness) adalah kesadaran individu dalam keterasingan sedangkan ideologi adalah sistem kepercayaan yang dihasilkan oleh kesadaran
palsu tadi. Dalam konteks modern, konsep alienasi digunakan dengan makna yang berlainan. Seringkali konsep ini digunakan untuk merujuk
kepada keadaan merasa asing (estrangement), yaitu satu keadaan ketika seorang individu seolah-olah tidak mengenali diri sendiri. Alienasi juga
digunakan untuk menunjukkan perasaan ketiadaan daya, ketiadaan makna, ketiadaan norma dan keterpencilan.

2. Dampak positif dan negatif globalisasi dapat kita rasakan disekeliling. Globalisasi adalah proses Integrasi ke ruang lingkup dunia. Kemajuan
teknologi dan transportasi, menjadikan hubungan bersifat global yang mencakup semua hubungan yang terjadi dengan melebihi batas-batas
ketatanegaraan. Kata globalisasi diambil dari global yang maknanya universal. Secara fisik, iklim globalisasi dengan perkembangan kota-kota
yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia melalui transpotasi udara. Coba bayangkan, bagaimana cepatnya penerbangan dari Jakarta menuju
Kuala Lumpur di Malaysia. Atau dari Denpasar, Bali menuju Sydney di Australia dan sebaliknya. Menyatunya antar kota di berbagai belahan
dunia, dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
Proses perkembangan globalisasi pada awalnya menganggap kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi.  Bidang tersebut merupakan
penggerak globalisasi. Bidang kemajuan bidang ini mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya dan lain-lain.
a. Dampak Globalisasi Positif
Dampak positif globalisasi adalah kita jadi lebih mudah dan nyaman. Globalisasi mampu menghubungkan antar invididu di berbagai
belahan dunia. Berikut dampak positif globalisasi:
1) Komunikasi dan Transportasi Manusia Semakin Dinamis
Pernahkah kamu mengunjungi bandara udara atau pelabuhan? Disana kamu akan melihat hilir mudik orang naik pesawat dan kapal laut
untuk melihat ke antarnegara. Teknologi perkapalan, mampu mengirim ribuan ton barang melalui laut untuk perdagangan internasinal.
Kemajuan teknologi membuat semuanya semakin dekat. Jarak antar negara hanya bisa dicapai dalam waktu beberapa jam saja.
2) Terbukanya Lapangan Kerja
Adanya kecenderungan perusahaan asing bergeraknya wilayah perusahaannya ke negara-negara berkembang dengan pertimbangan
geografis. Perpindahan pabrik untuk produksi barang dan jasa ini tentu membuk peluang lapangan kerja bagi penduduk sekitar pabrik
tersebut. Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu upaya
mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Globalisasi perekonomian larangan penghapusan batasan batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa.  Ketika
globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan
perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari
dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Malah, juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar
domestik. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan
mendorong untuk berpikir lebih maju. Kemajuan teknologi komputer dan internet, membuat kita cepat melihat informasi Olimpiade di
Amerika Serikat. Berita situs web dengan kemampuan internet, mampu menayangkan siaran langsung ibadah haji di Arab Saudi. Kita
juga semakin empati terhadap penderitaan yang dirasakan penduduk bangsa lain yang tertimpa musibah. Demikian juga sebaliknya.
Contohnya, bencana bencana tsunami di Aceh. Banyak negara dengan cepat mengirimkan bantuan pangan, obat-obatan dan tenaga
medis untuk membantu korban bencana.
3) Sistem Demokrasi Makin Banyak Negara Menganut
Dari makna kata, demokrasi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari demos dan kratos / cratein yang berarti pemerintahan rakyat.
Demokrasi merupakan sebuah bentuk pemerintahan yang seluruh rakyatnya memiliki kesetaraan hak dalam keputusan yang dapat
mempengaruhi kehidupan warga negara Globalisasi memberikan harapan bahwa demokrasi akan dapat bersinergi positif dengan pasar
bebas dalam lingkup kesejahteraan negara bangsa.
4) Memperkaya Unsur Kultural Bangsa
Interaksi antar negara, meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, atau ilmu
pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju. Dengan demikian, terjadi alkulturasi budaya antara suku bangsa, antar ras
yang semakin memperkaya budaya.

b. Dampak Negatif Globalisasi


Globalisasi, khususnya dalam bidang ekonomi dampak dampak yang sangat besar. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses
kegiatan ekonomi dan perdagangan ketika negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan
batasan wilayah negara. Globalisasi perekonomian larangan penghapusan batasan batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan
jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan
perekonomian internasional akan semakin erat. Jika hal-hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara maka dalam jangka
pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi pertumbuhan
ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat
mengatasi atau semakin memburuk. Pada akhirnya, ramah globalisasi menimbulkan efek buruk pada pertumbuhan prospek ekonomi jangka
panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara
kompetitif. Malah, juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.  Hal tersebut tentu saja di samping
keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara. Pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi
ancaman kedaulatan Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi di antaranya sebagai berikut:
1) Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar negeri 
Dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengetahui adanya batas-batas negara, mengakibatkan semakin terdesaknya barang-
barang lokal terutama yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barangbarang dari luar negeri.
2) Penguasaan Modal oleh Asing 
Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya orang menanamkan
modalnya di Indonesia.
3) Kesenjangan Sosial 
Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan pelaku ekonomi yang kalah dan menang. Pihak yang menang akan dengan leluasa
memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas.
4) Berkurangnya Subsidi untuk Rakyat
Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi yang semakin berkurang, koperasi yang semakin sulit berkembang, dan
penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya yang semakin tanggap sehingga angka pengangguran dan kemiskinan sulit
dikendalikan.

3. Selaku Stabilisator, pemerintah adalah stabilisator yang menjaga stabilitas nasional agar tetap mantap dan terkendali sehingga kebijakan-
kebijakan yang telah ditetapkan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan rencana-rencana, program-program dan kegiatan-kegiatan operasional
akan berjalan lancar.

4. 6 masalah ekonomi Indonesia di sepanjang 2019 :


a. Tren konsumsi rumah tangga menurun
Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2019 ini tercatat sebesar
5,01% (yoy). Padahal pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan konsumsi mencapai 5,17% Padahal, konsumsi rumah tangga memiliki
kontribusi yang besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu sebesar 56,5%.
Beberapa komponen dalam konsumsi rumah tangga yang mengalami penurunan dari kuartal sebelumnya adalah komponen perumahan dan
perlengkapan rumah tangga sebesar 1,07% dari kuartal sebelumnya menjadi 4,55%.
Selain itu ada juga pencatatan penurunan lain untuk komponen transportasi dan komunikasi sebesar 0,34% dari kuartal sebelumnya sehingga
menjadi 4,35%.
b. Andil ekspor bersih terhadap pertumbuhan menurun
Founder lembaga riset dan kebijakan ekonomi Sigma Phi Indonesia, Arif Budimanta menilai, meskipun ekonomi masih tumbuh positif,
tetapi realisasi data pertumbuhan terbaru ini menjadi peringatan bahwa perekonomian nasional tengah menghadapi problem struktural
sehingga belum mampu tumbuh cepat seperti yang diinginkan Presiden Jokowi yakni di atas 7%.
"Selain itu, ekonomi nasional diperburuk dengan kondisi ekonomi global yang melambat dan risiko ketidakpastian yang meningkat,"
c. Daya saing Indonesia menurun
Peringkat daya saing Indonesia secara global mengalami kemunduran pada tahun ini. World Economic Forum (WEF) dalam laporan tahunan
terbarunya Indeks Daya Saing Global atau  Global Competitiveness Index (GCI) Report 2019 menurunkan posisi Indonesia sebanyak lima
peringkat dari posisi ke-45 menjadi ke-50. Terdapat 12 indikator atau pilar yang menjadi penilaian WEF. Masing-masing diberi skor dalam
skala 0-100, semakin besar skornya maka semakin ideal pula daya saing pada indikator tersebut.
d. Dana desa bermasalah
Kementerian Keuangan (Kemkeu) akan menghentikan sementara penyaluran dana desa tahap ketiga. Pembekuan ini dilakukan sembari
menunggu proses verifikasi yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) terkait desa yang bermasalah, termasuk dugaan adanya
desa fiktif.
e. Literasi digital rendah dan kurangnya perlindungan pemerintah
Indonesia diprediksi menjadi negara terbesar dalam pertumbuhan ekonomi digital di Asia. Selain itu Presiden Joko Widodo juga
menargetkan ekonomi digital akan berkontribusi pada PDB mencapai Rp 730 triliun pada tahun 2025.
f. Penerimaan pajak jauh dari target
Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), realisasi penerimaan pajak sampai dengan 26 Desember 2019 baru mencapai 80,29%
dari target akhir tahun sebesar Rp 1.577,6 triliun. Artinya penerimaan pajak baru sekitar Rp 1.266,65 triliun. Dengan target tersebut, otoritas
pajak harus bergegas mengejar sekitar 19% dari total target ujung tahun 2019. Namun demikian, pemerintah menyadari bahwa pelemahan
ekonomi global yang berdampak ke dalam negeri membuat realisasi penerimaan pajak meleset dari target yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai