Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester 1
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester 1
I. DEFINISI
Kehamilan trimester pertama adalah kehamilan pada minggu pertama sampai minggu ke-13.
(Keperawatan Maternitas, Bobak, 2005).
Gambar Anatomi
III. TANDA DAN GEJALA
Diklasifikasikan sebagai berikut :
A. Presumsi
Muncul akibat kondisi selain gestasi. Tanda ini tidak cukup valid untuk menegakkan
diagnosa. Misalnya:
1. Gejala Subyektif
a. Amenorea
b. Nausea
c. Muntah (Morning sickness)
d. Merasa lemah dan letih.
e. Payudara terasa penuh dan sensitif
f. Sering berkemih
g. Berat Badan naik
h. Perubahan mood
2. Gejala Obyektif
a. Perubahan fisiologis dan anatomis
b. Peningkatan temperatur tubuh
c. Perubahan kulit seperti striae gravidarum dan pigmentasi (kloasma, linea
nigra)
d. Perubahan pada payudara
e. Perubahan pada rahim dan vagina (tanda – tanda chadwick)
f. Hasil test yang positif
B. Kemungkinan kehamilan
Diobservasi oleh pemeriksa, yaitu pembesaran rahim, kontraksi Braxton Hicks dan soufflé,
ballottement dan hasil test kehamilan positif. Bila digabungkan dengan tanda dan gejala presumsi,
maka tanda kemungkinan memberikan dugaan kuat adanya kehamilan.
C. Positif kehamilan
Ditujukan oleh adanya denyut jantung janin. Temuan gerakan janin oleh ibu dan visualisasi
janin dengan alat teknik seperti USG.
IV. KOMPLIKASI
A. Hiperemesis gravidarum
B. Preeklamsia
C. Abortus
D. Infeksi
E. Kehamilan Ektopik
V. TEST DIAGNOSTIK
A. Test Kehamilan yaitu :
1. HCG (Human Chorionic Gonadotropin): Dapat dideteksi
didalam urin 14 hari setelah konsepsi.
2. Tes latex Agglutination Inhibition (LAI) : 4 – 10 hari setelah haid
(terlambat)
3. Tes Hemagglutination Inhibition (HAI)
B. Test lain
1. Pemeriksaan Darah : Hb, Ht, WBC (Sel Darah
Putih) : untuk mendeteksi anemia
2. Pemeriksaan jenis janin, Rh, antibody : untuk
menemukan janin yang memiliki resiko mengalami eritoblastosis.
3. Titer rubella : untuk menentukkan kekebalan pada
rubella
4. Tes Tuberkulin
5. Pemeriksaan Jantung (EKG, Foto thoraks) : untuk
mengevaluasi fungsi jantung pada wanita dengan riwayat hipertensi
6. Pemeriksaaan USG dan kadar albumin.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Perubahan pola nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan selera makan,
nausea dan vomitus.
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebihan (muntah)
3. Gangguan rasa nyaman b.d perubahan fisik
4. Kurang pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yang normal.
C. Rencana Keperawatan
DP 1 : Resiko Perubahan pola nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan selera makan,
nausea dan vomitus.
HYD : Klien menunjukkan kenaikan berat badan yang sesuai
INTERVENSI :
1. Kaji keadekuatan/kebiasaan asupan nutrisi dulu dan sekarang. Perhatikan kondisi rambut, kuku dan
kulit.
R/ : Kesejahteraan ibu dan janin tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan.
2. Kaji frekuensi dari mual muntah dan penangan dari ibu
R/ : Mual dan muntah pada trimester I dapat berdampak negatif pada status nutrisi prenatal.
3. Timbang berat badan ibu setiap kunjungan.
R/ : Mengetahui kemajuan dari diet yang dijalankan ibu.
4. Ukur pembesaran uterus
R/ : malnutrisi ibu berefek negatif terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan
komplemen sel otak pada janin.
5. Jelaskan mengenai diet yang tepat selama kehamilan dan pentingnya suplemen vitamin dan zat
besi
R/ : Meningkatkan keyakinan ibu memilih diet seimbang
6. Kolaborasi : Pantau kadar Hb/Ht
R/ : mengidentifikasi adanya anemia atau resiko penurunan kapasitas pembawa O2 ibu
DP 2 : Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebihan (muntah)
HYD : Ibu tidak mengalami kekurangan volume cairan yang ditandai dengan :
Pasien tidak panas (suhu: 36-37 oC).
Hidrasi kulit baik, kulit tidak kering.
Hematokrit dalam batas normal (37-52 %)..
INTERVENSI :
1. Observasi TTV
R/ : Tanda-tanda vital sebagai acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.
2. Observasi tanda dan gejala dehidrasi : Turgor kulit tidak elastis, cianosis, mata cekung.
R/ : Sebagai indikator untuk pemberian intervensi lebih lanjut
3. Kaji frekuensi dari mual muntah dan
R/ : Mual dan muntah pada trimester I dapat berdampak negatif pada status nutrisi prenatal.
4. Anjurkan ibu memperhatikan intake dan output.
R/ : Membantu dalam menentukan adanya kehilangan cairan yang berlebih.
5. Anjurkan peningkatan masukan cairan dan makanan dalam porsi kecil tapi sering (selang 2
– 3 jam).
R/ : membantu meminimalkan mual dan muntah serta asupan cairan sangat diperlukan untuk
menambah volume cairan tubuh.
https://www.academia.edu/9606177/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_IBU_HAMIL_TRIMESTER_SATU_DENGAN_EMESIS
EMESIS GRAVIDARUM
I. DEFINISI
Emesis gravidarum adalah mual dan muntah yang dialami oleh wanita hamil.
II. ETIOLOGI
• Belum diketahui secara pasti
• Faktor predisposisi :
Fc. Adaptasi dan hormonal
Fc. Organik
Fc. Psikologik
Fc. Alergi