Anda di halaman 1dari 2

BAB II

LANDASAN TEORI FAKTUR

Pengertian Faktur

Secara umum, pengertian faktur adalah suatu dokumen komersial yang merinci transaksi
antara pembeli dan penjual. Baik transaksi pembelian secara tunai maupun kredit,
membutuhkan faktur. Misalnya, pada transaksi pembelian secara kredit, faktur juga merinci
ketentuan kesepakatan serta memberikan informasi tentang metode pembayaran yang
tersedia. Dalam masyarakat umum, faktur juga dikenal sebagai kuitansi, tagihan atau faktur
penjualan. Secara umum, faktur dibuat dalam format hardcopy, disertai dengan beberapa
salinan sehingga baik pembeli dan penjual masing-masing memiliki catatan transaksi yang
bisa digunakan sebagai pencatatan. Namun, dewasa ini faktur pajak berbentuk elektronik
sudah lazim digunakan dan tetap bisa dicetak dalam bentuk hardcopy sesuai permintaan atau
dikirimkan via surat elektronik atau e-mail ke pihak-pihak yang terlibat dalam suatu
transaksi. Kehadiran faktur pajak berbentuk elektronik ini jelas memudahkan pencarian dan
penyortiran atas transaksi tertentu pada tanggal tertentu.

Komponen Faktur

Seperti halnya dokumen, faktur memiliki penanda yang menunjukan bahwasanya faktur
tersebut merupakan dokumen komersial yang sah. Faktur biasanya memiliki pengidentifikasi
unik yang disebut nomor faktur, yang berguna sebagai referensi internal dan eksternal. Selain
itu, faktur juga berisi identitas penjual disertai informasi kontak penjual agar apabila terjadi
kesalahan dengan tagihan yang disampaikan, pihak pembeli langsung bisa menghubungi
penjual atau layanan pelanggan lewat kontak yang tertera pada faktur. Faktur juga mengurai
terkait ketentuan pembayaran, serta informasi yang berkaitan dengan diskon, rincian
pembayaran awal atau biaya keuangan yang dinilai untuk pembayaran yang terlambat. Faktur
juga menyajikan biaya unit dari suatu barang, total unit yang dibeli, pengiriman, penanganan,
pengiriman dan biaya pajak terkait, serta menguraikan jumlah total yang terutang. Faktur juga
mencantumkan tanggal faktur, yang merupakan tanggal resmi dimana barang telah ditagih.
Tanggal faktur memiliki informasi penting mengenai pembayaran, serta menunjukan durasi
kredit dan tanggal jatuh tempo tagihan. Ini sangat penting untuk entitas yang menawarkan
kredit. Baca juga: Contoh Faktur Pajak Sederhana dan Perbedaannya dengan Faktur Pajak
Standar

Fungsi Faktur

Seperti yang telah disebutkan, faktur memiliki fungsi sebagai dokumen yang merinci
transaksi antara pembeli dan penjual. Namun, fungsi faktur tidak hanya sebagai perinci
transaksi, berikut ini beberapa fungsi lain faktur selain sebagai dokumen perinci transaksi. 

1. Fungsi Pengendalian Akuntansi 


Fungsi pengendalian akuntansi ini tertera pada jumlah total yang tertera pada faktur,
yang mana jumlah total jatuh tempo ini dapat diakui menjadi hutang dagang untuk
pembeli dan piutang dagang untuk penjual. Total jatuh tempo yang tercatat pada
faktur ini dapat dimasukkan dalam laporan keuangan, dalam akun hutang dagang dan
piutang dagang, utamanya ketika transaksi dilakukan secara kredit. Penggunaan faktur
mewakili keberadaan kredit, karena penjual telah mengirim produk atau memberikan
layanan tanpa menerima uang tunai di muka. 
3. Fungsi Kontrol Internal 
Faktur adalah elemen penting dari pengendalian internal dalam akuntansi perusahaan.
Komponen biaya pada faktur harus disetujui oleh orang dalam manajemen perusahaan
yang bertanggung jawab terhadap masalah perpajakan. Fungsi internal lainnya
terwujud dari pencocokan faktur dengan pesanan pembelian. Setelah merekonsiliasi
informasi, pembayaran baru bisa dicairkan untuk transaksi yang disetujui. Bagian
audit juga perlu memastikan faktur dimasukkan ke dalam periode akuntansi yang
tepat ketika menguji pemotongan biaya.

Anda mungkin juga menyukai