Anda di halaman 1dari 2

2.

Evolusi Bintang
Perubahan perlahan-lahan sejak suatu bintang terjadi sampai menjadi bintang
yang stabil, kemudian memasuki deret utama dalam waktu yang lama, kemudian menjadi
bintang raksasa merah, lalu mengalami keadaan degenerasi, seterusnya melontarkan
sebagian masanya bagian luar dan membentuk masa kecil dengan kecepatan yang besar.
Sampai menjadi bintang neutron dan black hole melalui beberapa tahapan. Tahap-
tahapannya sebagai berikut :
a. Tahap Awal. Bintang terbentuk dari pengerutan gravitasional kabut atau
nebula lalu sebagian energi potensialnya terpancarkan menjadi energi termal
dan energi radiasi menjadi gumpalan membesar lalu suhu pusatnya cukup
tinggi untuk berlangsungnya reaksi inti menjadi tekanannya cukup besar
untuk menghentikan pengerutan sehingga bintang menjadi stabil dan
kemudian masuk ke deret utama.
b. Evolusi Deret Utama. Bintang menghabiskan 90% umurnya untuk
membakar hidrogen dalam reaksi fusi yang menghasilkan helium dengan
temperatur dan tekanan yang sangat tinggi di intinya. Pada fase ini bintang
dikatakan berada dalam deret utama dan disebut sebagai bintang katai putih.
c. Bintang Raksasa Merah. Bila suatu bintang telah mulai menghabiskan bahan
bakar hidrogennya sehingga bintang itu sendiri kebanyakan helium, maka fusi
hidrogen tidak bisa terjadi lagi. Akibatnya tekanan radiasi tidak lagi mampu
menahan keruntuhan gravitasi. Oleh karena itu, pusat helium mulai runtuh
sehingga terjadi lagi perubahan energi potensial gravitasi menjadi energi
kinetik termal sehingga pusat bintang bertambah panas. Dengan demikian kini
permukaan bintang suhunya menjadi semakin rendah sehingga cahayanya
menjadi semakin merah. Jadi pada tahapan ini bintang menjadi bintang yang
sangat besar dan dengan cahaya yanng kemerahan sehingga disebut raksasa
merah.
d. Bintang Katai Putih. Cepat atau lambat bintang akan kehabisan energi
nuklirnya. Kemudian bintang mengerut dan melepaskan energi potensialnya.
Akhirnya bintang yang mengerut ini mencapai kerapatan yanng luar biasa
besarnya, dan menjadi bintang yang kecil dengan kecepatan massa mencapai
103 kg/cm3 dan suhu permukaannya menjadi 104K. Bintang yang seperti ini
dinamakan Katai Putih.
e. Tahap Pelontaran. Bintang netron dan black hole setelah bintang menangkap
elektron dan memancarkan netron, tekanan dipusat bintang menurun tajam
sekali, sehingga menimbulkan ledakan dahsyat dengan energi sekitar 10-42
sampai 1044 Joule terkenal sebagai sebutan supernova, sehingga terlontar
seluruh massanya yang dibagian luar dan tinggal intinya yang menjadi massif
dengaan kerapatan 1018 kg/m3 , yang dinamakan bintang metron atau pulsar
dan black hole atau lorong gelap. Disebut lorong gelap, karena sampai saat ini
masih belum banyak diketahui orang keadaan area ini.
REFERENSI
Admiranto, A. Gunawan. 2000.Tata Surya dan Alam Semesta. Yogyakarta: Kanisius
Suwitra, Nyoman. 2001. Astronomi Dasar. Singaraja: penerbit IKIP Negeri Singareja

Anda mungkin juga menyukai