5.1.1 Maksud
Laporan ini di maksudkan sebagai hasil pengujian pelaksanaan pengujian
daktilitas bahan aspal.
5.1.2 Tujuan
Tujuan laporan pengujian daktilitas bahan aspal ini untuk mendapatkan
harga daktilitas bahan aspal.
Pengujian ini dapat dilakukan pada aspal keras atau cair. Hasil pengujian ini
selanjutnya dapat digunakan untuk engetahui elastisitas bahan aspal.
5.3 Pengertian
Daktilitas aspal adalah nilai keelastisitasan aspal, yang diukur dari jarak
terpanjang, apabila antara cetakan berisi bitumen keras yang ditarik sebelum
putus pada suhu 25o C dan dengan kecepatan 50 mm/menit.
5.4 Peralatan
1. Termometer;
2. Cetakan daktilitas kuningan;
3. Bak peredamisi 10 liter, yang menjaga suhu tertentu selama pengujian
dengan ketelitian 0,1oC, dan benda uji dapat terendam sekurang-kurangnya
100 m dibawah permukaan air; bak tersebut diperlengkapi dengan pelat
dasar lubang yang diletakkan 50 mm dari dasar bak peredam untuk
meletakkan benda uji.
4. Mesin uji ketentuan sebagai berikut :
- Dapat menarik benda uji dengan kecepatan yang tetap;
Benda uji adalah contoh aspal sebanyak 100 gram yang dipersiapkan
sebagai berikut :
1. Melapisi semua bagian dalam sisi-sisi cetakan daktilitas dan bagian atas
pelat dasar dengan campuran glycerin dan dextrin atau glycerin dan talk
atau glycerin dan kaolin atau amalgam; kemudian memasang cetakan
daktillitas di atas pelat dasar;
2. Memanaskan contoh aspal sehingga cair dan dapat dituang; untuk
menghindarkan pemanasan setempat, melakukan dengan hati-hati;
pemanasan dilakukan sampai suhu antara 80oC – 100oC di atas titik
lembek; kemudian contoh disaring dengan No. 50 dan setelah diaduk,
dituang dalam cetakan.
3. Pada waktu mengisi cetakan, contoh dituang hati-hati dari ujung ke ujung
hingga penuh berlebihan;
4. Mendinginkan cetakan pada suhu ruangan selama 30 sampai 40 menit lalu
memindahkan seluruhnya ke dalam bak peredam yang telah disiapkan
pada suhu pemeriksaan selama 30 menit; kemudian meratakan contoh
yang berlebihan dengan pisau atau spatula yang panas sehingga cetakan
terisi penuh dan rata.
1. Mendiamkan benda uji pada suhu 25oC dalam bak perendam selama 85
sampai 95 menit, kemudian melepaskan benda uji dari pelat dasar dan sisi-
sisi cetakannya;
2. Memasang benda uji pada alat mesin dan menarik benda uji secara teratur
dengan kecepatan 50 mm/menit sampai benda uji putus; perbedaan
kecepatan atau kurang dari 5% masih diijinkan; membaca jarak antara
5.8 Analisis
Pada percobaan tersebut aspal tidak daktil atau dikatakan getas dikarenakan
tidak memenuhi batas daktilitas minimum aspal yakni lebih aspal yang diuji
putus lebih dari 100 cm sedangakan pada percobaan di atas rata-rata hasil
pengujian hanya sebesar 54,47 cm. Sehingga apabila diguakan sebagai lapisan
perkerasan aspal akan terjadi retakan karena nilai daktilitas yang rendah akibat
perubahan suhu lebih tinggi.
5.10 Referensi
- SNI 2432-20011 “Cara uji daktilitas”;
- Petunjuk Praktikum Teknologi Perkerasan Jalan Laboratorium
Transportasi Fakultas Teknik-Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember
- Modul Perkerasan Aspal Lentur : Diklat Penggunaan Bahan dan Alat
Untuk Pekerjaan Jalan & Jembatan.