Anda di halaman 1dari 56

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk
mewajibkan memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegritas bagi
Calon Pegawai Negeri Sipil selama satu tahun masa percobaan, dengan
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam
mencetak PNS.
Dengan ditetapkannya Undang-Undang nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pasal 63 ayat (3)
dan ayat (4); CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan
pmelalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Diklat tersebut kini disebut sebagai Pelatihan Dasar (LATSAR).
Sistem pembelajaran pada Pelatihan Dasar (LATSAR) pola baru menuntut
setiap peserta LATSAR untuk mengektualisasikan nilai-nilai dasar profesi.
Melalui proses LATSAR, setiap peserta diwajibkan mencari sebuah isu
yang ada ditempat peserta bekerja, dengan `landasan teoritik dari agenda
kedudukan dan peran ASN dalam kerangka NKRI (Whole of Government,
Pelayanan Publik, Manajemen ASN) dan nilai-nilai dasar PNS yaitu
ANEKA (Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi).
Pada Peraturan LAN Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018
dalam pasal 7 ayat 1 dijelaskan bahwa proses pembelajaran secara
klasikal dilaksanakan selama 18 (delapan belas) hari pertama pelatihan
dasar CPNS dengan dilakukan proses pendampingan. Dalam pasal 12
ayat 2,diterangkan tentang kurikulum pembentukan karakter yang dilakuka
2

selama 511 Jam Pelajaran (JP) atau setara dengan 51 hari kerja, dengan
rincian sebagai berikut:
a. Selama 177 JP dilaksanakan selama 18 (delapan belas) hari di
tempat penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS. Diklat tersebut
ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan pembentukan
wawasan kebangsaan, keperibadian dan etika PNS, pengetahuan
mengenai sistem pemerintah, bidang tugas dan budaya
organisasinya serta mampu melaksanakan tugas dan perannya
sebagai pelayan masyarakat. Dalam para peserta dibekali berbagai
materi seperti Dinamika kelompok, Bela Negara, Wawasan
kebangsaan, Manajemen aparatur sipil negara, Isu kontemporer,
ANEKA, Whole of Goverment, Pelayanan Publik, dan Rancangan
Aktualisasi.
b. Selama 320 JP dilaksanakan paling singkat 30 hari kerja di instansi
pemerintah asal peserta. Kegiatan ini penulis lakukan di SMP N 3
Banyuasin III yang terletak di Desa Terlangu Kabupaten Banyuasin.
c. Selama 14 JP yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari di tempat
penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS. Disini, peserta Diksar
kembali ke kampus untuk memaparkan hasil dari aktualisasi yang
dilakukan di instansi masing-masing.
Peraturan baru tentang tentang ASN yang tertuang dalam UU No. 5
Tahun 2014 tersebut sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang
umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik. Maka
dari itu, sebagai ASN perlu membuat aktualisasi, khususnya pelayanan
bidang pendidikan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah. Mengenai
Rancangan Aktualisasi ini, di dalamnya harus diangkat beberapa isu dan
dipilih isu utama untuk ditemukan solusi terbaik melalui beberapa kegiatan
yang nantinya akan dihubungkan dengan nilai-nilai dasar PNS yaitu
ANEKA (Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi) dan agenda kedudukan dan peran ASN dalam kerangka NKRI
(Whole of Goverment, Pelayanan Publik, Manajemen ASN)
2

Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam


keberlangsungan sebuah bangsa. Karena dengan adanya pendidikan,
terutama peran seorang guru dalam pembentuk akal dan karakter bangsa,
sebuah bangsa tetap dapat menjadi sebuah bangsa yang beradab dan
diterima oleh seluruh dunia. Sesuai dengan dengan UU Nomor 14 Tahun
2005 yang menyatakan bahwa “kedudukan guru sebagai tenaga
profesional berfungsi meningkatkan martabat dan peran guru sebagai
agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.” Guru
yang merupakan ujung tombak fungsi pelaksanaan pelayanan di bidang
pendidikan merupakan profesi yang sangat mulia sekaligus membutuhkan
aparat yang berlandaskan ANEKA guna mencapai tujuan dan sasaran
pokok sebagaimana tugas pokok dan fungsi guru, yang tercantum dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Guru Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting
dalam membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas
perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi
Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Pada satuan
SMP/MTs mencakup 10 aspek perkembangan, yaitu: landasan hidup
religius, landasan perilaku etis, kematangan emosi, kematangan
intelektual, kesadaran tanggung jawab sosial, kesadaran gender,
pengembangan pribadi, perilaku kewirausahaan/kemandirian perilaku
ekonomis, wawasan dan kesiapan karir, dan kematangan hubungan
dengan teman sebaya.
Dalam upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan
tersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan
kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah. Sebagai Guru Bimbingan
dan Konseling, yang bertugas di SMP N 3 Banyuasin III, Penulis
mempunyai tugas dalam merencanakan program bimbingan dan
konseling, melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling, mengukur
keefektifan pelaksanaan program sampai dengan mengevaluasi program
yang sudah berjalan. Direktur Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan
(Ditjen GTK) telah menerbitkan Panduan Operasional Bimbingan dan
3

Konseling (POP BK). pedoman tersebut merupakan implikasi dari


diterbitkannya permendikbud no 111 tahun 2014. setelah adanya POP BK
maka setiap kegiatan Bimbingan dan Konseling disekolah harus sesuai
dengan POP BK. Dengan adanya POP BK ini guru BK dituntut harus
bersikap profesional dalam mempelajari, memahami, dan memperaktikan
sesuai panduan yang ada. Dengan diterbitkannya POP BK diharapkan
dapat mendorong guru BK untuk lebih maju dengan cara membaca,
memahami dan memperaktekan seluruh isi panduan yang ada sehingga
berimbas pada terlayaninya peserta didik secara profesional. Adanya
Bimbingan dan Konseling di sekolah ditujukan untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik agar mampu mengaktualisasikan potensi
dirinya dalam rangka mencapai perkembangan secara optimal.

1. 2 Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a. Tujuan umum
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan aktualisasi ini adalah
peserta pendidikan dan pelatihan dasar bisa memahami dan
mempraktekkan nilai-nilai yang harus dianut oleh ASN yang
terkandung dalam ANEKA, Manajemen ASN, Pelayanan Publik,
dan Whole of Goverment.
b. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai adalah tercapainya
program dan layanan BK yang sesuai dengan POP BK
sehingga dapat membantu mengoptimalkan potensi yang dimiliki
siswa .
2. Manfaat
Manfaat adanya pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar
ANEKA sebagai profesi Guru Bimbingan dan Konseling sebagai
berikut:
a. Manfaat bagi peserta
Dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap
4

untuk dapat melaksanakan tugas sebagai seorang Guru Bimbingan


dan Konseling secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan
etika Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan instansi
pendidikan.
b. Manfaat bagi unit kerja
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai
ANEKA di SMP Negeri 3 Banyuasin III adalah dapat menjalankan
program BK sesuai dengan POP BK sehingga dapat membantu
pengentasan masalah siswa secara optimal.
c. Manfaat bagi organisasi
Memantapkan sikap semangat pengabdian yang berorientasi pada
pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat.
d. Manfaat bagi Stakeholder
Meningkatkan mutu dan kualitas Guru sesuai dengan nilai dasar
ANEKA demi terwujudnya Guru yang memiliki kompetensi yang
sesuai dengan harapan Pemerintah.

1. 3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari kegiatan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan-
kegiatan menyangkut core issue yang sudah ditentukan. Isu tersebut
kemudian dijabarkan dalam tahapan-tahapan kegiatan yang saling terkait
dan mendukung.
Ruang Lingkup kegiatan aktualisasi nilai-nilai profesi PNS ini meliputi:
1. Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 16 Oktober 2019 s.d 20
November 2019.
2. Kegiatan dilaksanakan di SMP N 3 Banyuasin III yang berjumlah
tiga rombongan belajar dengan jumlah siswa 29 orang, dengan
tugas pokok sebagai guru bimbingan dan konseling.
3. Kegiatan aktualisasi difokuskan pada implementasi nilai-nilai
ANEKA, kontribusi terhadap visi misi lembaga, dan penguatan
terhadap nilai-nilai organisasi.
5
6

BAB II

KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI

2. 1 Deskripsi Organisasi

Organisasi yang dimaksud sebagai sasaran aktualisasi habituasi


adalah SMP Negeri 3 Banyuasin III yang berada di Kabupaten Banyuasin.
SMP Negeri 3 Banyuasin III merupakan sekolah yang beralamat di jalan
Penggawa Zawawi Desa Terlangu Kec.amatan Banyuasin III Kabupaten
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.

SMP Negeri 3 Banyuasin III berdiri di atas lahan seluas 4800 m2. S
ekolah ini memiliki 3 buah gedung yang terdiri dari 3 ruang belajar, 1
ruang kepala sekolah dan guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang BK, 1
Ruang tamu, 1 toilet guru dan 2 toilet siswa. Saat ini SMP Negeri
Banyuasin III memiliki 19 orang guru yang terdiri dari 7 orang PNS dan 12
orang guru Honorer. Jumlah siswa di sekolah ini sebanyak 29 orang yang
terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Mayoritas siswa
siswi di sekolah ini adalah penduduk asli Desa Terlangu, dan hanya
beberapa siswa saja yang berasal dari desa lain.

1. Profil Organisasi

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Banyuasin III

Nomor Statistik Sekolah (NSS) :

Nomor Pokok Sekolah Nasional : 10644933

(NPSN)

Alamat : Jalan Pengawa Zawawi

Desa/Kelurahan : Desa Terlangu

Kecamatan : Banyuasin III

Kabupaten/Kota : Banyuasin
7

Provinsi : Sumatera Selatan

Kode Pos : 30753

Alamat Email : smpn3batiga@yahoo.com

Status Sekolah : Negeri

Tahun Berdiri : 2006

Tahun Perubahan :

Akreditasi :C

No. SK Akreditasi : 751/BAN-SM/SK/2019

Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi

Bangunan Sekolah : Beton

Posisi geografis : Pedesaan

Lokasi Sekolah

a. Jarak ke pusat kecamatan : 19.000 Meter

b. Jarak ke pusat kota : 19 km

Tabel 1 Rombongan Belajar Siswa

Jumlah siswa Wali kelas Kurikulum


No Rombel
L P JML

1 Kelas VII 5 9 14 Ina Yunisah S.Pd K13

2 Kelas VIII 1 5 6 Rosa Hibrida S.Pd K13

3 Kelas IX 5 4 9 Yose Faizal S.Pd KTSP


2. Struktur Organisasi SMP Negeri 3 Banyuasin III
a. Struktur Organisasi Sekolah
A.

KETUA KOMITE KEPALA SEKOLAH


Ali Azhar Idris, S.Pd.
.

WK. KESISWAAN
WK. KURIKULUM Zulkarnain, S.Sos.I.
Irwansyah, S.Pd

GURU BK
Nani Suryani, S.Pd.

OPERATOR SEKOLAH
Yose Faizal S.Pd KEPALA TU.
Suhadi, S.AP.

KEPALA PERPUS KEPALA LAB.


Triangga Hiratmaja, S.Pd Yusmiati S.Pd

WALI KELAS IX
WALI KELAS VII WALI KELAS VIII Yose Faisal, S.Pd.
Ina Yunisah, S.Pd Rosa Hibrida, S.Pd

GURU MTK GURU B. INGGRIS


GURU B. Yose Faisal, S.Pd. Dwi Mardiansyah, S.Pd.
GURU PAI GURU PKN INDONESIA Ina Yunisah, S.Pd. Irwansyah, S.Pd
Aan Sumita, S.Pd.I. Budi Levi, S.Pd. Rosa Hibrida, S.Pd
Darmansyah,S.Pd Mayasari, S.Pd
Rosa Hibrida, S.Pd.

GURU IPA GURU SENI BUDAYA GURU PJOK GURU BTQ


GURU IPS
Yusmiati, s.Pd Zulkarnain, S.Sos, I Desi Permatasari, S.Pd. Neti Triana, S.Sos.I.
Triangga Hiratmaja,
Etri Jayanti S.Pd AK.IV
S.Pd.
Leny tri Susilo, S.Pd.

WALI MURID PESERTA DIDIK


b. Data Pegawai SMP N 3 Banyuasin III

Tabel 2. DAFTAR NAMA GURU DAN STAF TATA USAHA SMP N 3 BANYUASIN III
TAHUN 2019

TEMPAT TANGGAL IJAZAH MATA


NO NAMA NIP NUPTK PANGKAT/ GOL
LAHIR TERAKHIR PELAJARAN
S1 PGSD Penata Tingkat 1/
1 19780511200511007 Muba, 11 Mei 1978 2843756658200002
Idris, s.Pd IIId
Padamaran, 10 September S1 B. Inggris Bahasa Inggris
2 197409102006041005 5242752654200003 Penata/ IIIc
Irwansyah, S.Pd 1974
3 Triangga Hiratmaja S.Pd 196806011995121004 Bojonegoro, 01 juni 1968 1933746648200022 S1 IPS Pembina IV.a IPS
4 Aan Sumita, S.Pd. I 198002042014082002 Paldas, 04 Febuari 1980 5536758658300002 S1 PAI Penata Muda/ III.a PAI & Keterampilan
Meraksa Baru, 13 Mei S1 Matematika Matematika
5 198805132019022003 Penata Muda/ III.a
Rosa Hibrida, S.Pd 1988
Sukadamai, 29 Agustus S1 BK BK
6 199408292019022014 Penata Muda/ III.a
Nani Suryani, S.Pd 1994
Palembang, 20 september S1 Administrasi Tenaga Administrasi
7 197109202014081002 9252749651200013 Penata Muda/ III.a
Suhadi S. Ap 1971 Negara
Budi Darmansyah. SE, Lbk. Lancang, 24 S1 Ekonomi PKn
8 1656755656200012
AK.IV September 1971
9 Dwi Mardiansyah S.Pd Sungai Liat, 30 Maret 1983 2662766663300012 S1 B. Inggris B. Inggris
10 Eko Sapani, S.Pd Pkl Balai, 30 April 1984 6762762663200012 S1 Sejarah Prakarya & TIK
11 Etri Jayanti, S.Pd Pulau, 01 Juli 1988 6433765667000002 S1 Biologi IPA
12 Ina Yunisah, S.Pd Pkl Panji, 25 Oktober 1980 9357758660300063 S1 Matematika Matematika
Pkl Panji, 19 September S1 Bahasa B.Indonesia
13 Levi, S.Pd 2251759661300023
1981 Indonesia
14 Neti Triana, S.Pd Pulau, 24 Januari 1983 6456761662210112 S1 Kom Islam BTA & PAI
15 Yose Faizal, S.Pd Mainan, 06 Januari 1987 5438765665200002 S1 Matematika Matematika
Regan Agung, 27 S1 Biologi IPA
16 Yusmiati, S.Pd 3459759660300013
November 1981
17 Zulkarnain, S. Sos. I Sekayu, 29 April 1975 6761753655200002 S1 Kom Islam SBK
Pkl Panji, 26 agustus 1987 S1 Bahasa B.Indonesia
18 Mayasari, S.Pd
Indonesia
19 Desi Permatasari, s.Pd Pualu, 09 November 1991 S1 Penjaskes Penjas
3. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-Nilai Organiasasi
SMP Negeri 3 Banyuasin III Kabupaten Banyuasin memiliki memiliki
Visi, Misi, dan Tujuan yaitu :

a. Visi

“Membentuk manusia yang berakhlak mulia, berkepribadian dan


berilmu”

Kami memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah,
dan jangka pendek.Visi ini menjiwai warga sekolah untuk selalu
mewujudkan setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.

Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang:

1. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.

2. Mendorong perubahan ke arah yang lebih baik.

3. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah.

Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa


kegiatan jangkapanjang dengan arah yang jelas.Berikut ini merupakan misi
yang diruuskan berdasarkan visi diatas.

b. Misi

1) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2) Meningkatkan kesadaran peserta didik sebagai makhluk social dalam


tatanan kemasyarakatan serta aktif memelihara/ melestarikan
lingkungan.

c. Tujuan Organisasi

Adapun yang menjadi tujuan SMP Negeri 3 Banyuasin III adalah:

a) Semua peserta didik mampu melakukan ibadah secara rutin dan


khusuk kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b) Memiliki kepedulian sosial yang tinggi di lingkungan keluarga, sekolah


dan masyarakat.
c) Mampu mencapai rata-rata ujian

d) Menjuarai berbagai lomba baik di tingkat kecamatan, kabupaten

e) Mampu menyelenggarakan suasana belajar yang kondusif, nyaman,


dan menyenankan.

d. Nilai – Nilai Organisasi


Untuk membentuk dan merubah perilaku serta pola pikir perlu ditetapkan
nilai nilai budaya kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi yang berkinerja
produktif melalui nilai-nilai pada tabel berikut:
Tabel 3 Nilai-Nilai Organisasi Dinas Pendidikan Kab. Banyuasin

No
Nilai Organisasi Penjelasan
.
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan kegiatan keagamaan
yang dianut baik di sekolah maupun
diluar sekolah, toleran dan rukun
terhadap penganut agama lain.
2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, indakan dan pekerjaan
3 Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan
4. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hal baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
5. Inovatif Kreatifitas dan mengembangkan
inisiatif untuk selalu melakukan
pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan
fungsinya.
6. Sinergis Komitmen untuk membangun dan
memastikan hubungan kerjasama
yang produktif dan harmonis antara
pimpinan, guru serta tenaga
pendidikan untuk menemukan dan
melaksanakan solusi terbaik,
bermanfaat, dan berkualitas.
7. Bersahabat/Komunikatif Sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi sekolah,
masyarakat, dan pemerintah.
8. Transparan Menjamin akses atau kebebasan bagi
setiap orang untuk memperoleh
informasi tentang penyelenggaraan
sekolah.
9. Akuntabel Setiap kegiatan dalam rangka
penyelenggaraan sekolah dapat di
pertanggungjawabkan kepada
masyarakat sesuai dengan ketentuan
atau aturan yang berlaku.
10 Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu
berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya - upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi

4. Tugas Pokok dan Fungsi Bimbingan dan Konseling


Sebagai tenaga pendidik sudah sepatutnya guru selalu ingat akan
tugas pokok dan fungsinya. Hal ini dimaksudkan agar guru
senantiasa mampu menjalankan tugasnya secara optimal. Adapun
Tugas Pokok dan Fungsi dari guru Bimbingan dan Konseling adalah
sebagai berikut;
a) Memahami karakteristik pribadi siswa
b) Merumuskan perencanaan program layanan dan konseling
c) Melaksanakan program layanan bimbingan, yaitu: Layanan Dasar,
layanan responsif, layanan perencanaan individual dan layanan
dukungan sistem
d) Mengevaluasi program hasil (Perubahan sikap dan perilaku siswa, baik
aspek pribadi, sosial, belajar maupun karir)
e) Menindaklanjuti (follow up) hasil evaluasi
f) Menjadi konsultan bagi guru dan orang tua siswa

Tabel 4 Kaitan Uraian Tugas dengan Peran dan Kedudukan ASN

NO PERAN DAN KEDUDUKAN ASN TUPOKSI

1 Manajemen ASN Merumuskan perencanaan


program layanan dan konseling

Mengevaluasi program hasil


(Perubahan sikap dan perilaku
siswa, baik aspek pribadi, sosial,
belajar maupun karir)

Menindaklanjuti (follow up) hasil


evaluasi

2 Pelayanan Publik Memahami karakteristik pribadi


siswa

Melaksanakan program layanan


bimbingan, yaitu : layanan dasar,
layanan responsif, layanan
perencanaan individual dan
layanan dukungan sistem

Menjadi konsultan bagi guru dan


orang tua siswa

2. 2 Deskripsi Isu / Situasi Problematik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Isu adalah masalah


yang dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya;
tidak terjamin kebenarannya; kabar angin, dan desas desus. Setidaknya ada
tiga faktor yang mempengaruhi dan perlu mendapatkan perhatian dalam
menetapkan isu yang akan diangkat, yaitu kemampuan melakukan:

1. Enviromental Scanning, yaitu peduli terhadap masalah dalam


organisasi dan mampu memetakan hubungan kausalitas.
2. Problem Solving, mampu mengembangkan dan memilih alternatif,
dan mampu memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing.
3. Analysis, mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan substansi
Mata Pelatihan), mampu mengidentifikasi implikasi/ dampak/manfaat
dari sebuah pilihan kebijakan/program/kegiatan/ tahapan kegiatan.

Berdasarkan kaitannya dengan Manajemen ASN, Whole of


Government (WoG), dan Pelayanan Publik, penulis menemukan beberapa
isu di unit kerja SMP Negeri 3 Banyuasin III yaitu sebagai berikut:

1. Belum optimalnya pelaksanaan program layanan Bimbingan dan


Konseling berbasis POP BK (Pelayanan Publik)
Mulai tahun 2018-2019 semua perangkat pembelajaran Bimbingan dan
Konseling harus sesuai dengan POP BK (Panduan Operasional
Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling). Perangkat yang dimaksud
muali dari program tahunan, Program semester, Format RPL, Bimbingan
Kelompok, Konseling Kelompok dan layanan lainnya harus sesuai
dengan POP BK. Pelayanan Bimbingan dan Konseling belum berjalan
dengan optimal sebab, belum adanya guru BK dan pengganti guru BK
adalah guru mata pelajaran sehingga layanan yang diberikan kepada
siswa tidak optimal. Selain itu juga, sarana prasarana yang ada belum
memadai.
Kondisi Ideal: Guru BK mampu menerapkan program dan layanan
sesuai dengan Panduan Operasional Penyelenggaraan BK agar
layanan yang diberikan dapat tersampaikan secara optimal

2. Rendahnya motivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang


yang lebih tinggi (Pelayanan Publik)
Pada zaman sekarang, pendidikan sangat penting. Ilmu pengetahuan
dan teknologi semakin berkembang dan canggih. Pendidikan lanjutan
setelah SMP amatlah penting. Namun, kurangnya motivasi dan informasi
yang diberikan membuat siswa kurang memahami pentingnya sekolah
lanjutan. Disini, peran BK amat diperlukan. Guru BK harus dapat
memberi pengarahan kepada siswa mengenai pentingnya pendidikan
lanjutan. Sebab, di era ini pesatnya kemajuan dan teknologi
pengetahuan sangat dibutuhkan dan pengetahuan itu dapat diperoleh
dari pendidikan.

Kondisi Ideal: Siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih


tinggi

3. Belum optimalnya evaluasi proses dan hasil program Bimbingan dan


Konseling (Manajemen ASN)
Evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data)
untuk mengetahui efektifitas (keterlaksanaan dan ketercapaian kegiatan-
kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan).
Evaluasi BK disekolah berupaya untuk menelaah program pelayanan BK
yang telah atau sedang dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengembangkan dan memperbaiki program BK secara optimal. Evaluasi
proses dan hasil Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan agar
permasalahan yang dialami peserta didik dapat diselesaikan secara
optimal.

Kondisi Ideal: Guru BK harus dapat mengalasis hasil evaluasi


secara baik agar dapat mengembangkan dan memperbaiki program BK
secara optimal
4. Belum efektifnya tindak lanjut BK dalam memanfaatkan hasil evaluasi
(Manajemen ASN)
Tindak lanjut merupakan kegiatan yang telah dilakukan setelah evaluasi
program dilakukan. Kegiatan tindak lanjut merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk menindak lanjuti kegiatan pelayanan peserta didik yang
diberikan. Kegiatan ini, merupakan upaya untuk menuntaskan bantuan,
perbaikan atau pengembangan program BK pada tahun pelajaran
berikutnya. Sebagai wujud akuntabilitas pelayanan, kejelasan program,
proses implementasi dan hasil-hasil yang dicapai serta dapat
menjelaskan apa dan mengapa suatu proses dan hasil terjadi atau tidak
terjadi. Guru BK perlu menguasai data dan bertindak atas dasar data
yang terkait dengan pengembangan peserta didik. Namun, fakta
dilapangan yang terjadi adalah kurangnya sarana dan prsarana yang
mendukung program BK sehingga evaluasi tindak lanjut tidak dapat
berjalan secara optimal.

Kondisi Ideal: Guru BK harus menguasai data dasar yang berkaitan


dengan peserta didik agar dapat menindak lanjuti layanan yang telah
diberikan kepada peserta didik

5. Rendahnya tingkat disiplin siswa dalam mentaati peraturan yang berlaku


(Pelayanan Publik)
Disiplin dapat diartikan sebagai suatu sikap moral yang terbentuk dari
proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-niali ketaatan,
kepatuhan dan ketertiban berdasarkan acuan nilai moral. Adapaun tujuan
disiplin disekolah adalah untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan
dilingkungan belajar terutama ruang kelas.

Kondisi Ideal: Siswa mentaati segala peraturan yang berlaku


dilingkungan sekolah

Sumber isu diatas diperoleh dari survei di unit kerja dan telah
disesuaikan dengan tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) sebagai guru
Bimbingan dan Konseling berdasarkan dengan Permendikbud No. 15
Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah,
dan Pengawas Sekolah.

2. 3 Analisis Isu
Setelah dideskripsikan pada bagian sebelumnya, diperlukan analisis
lanjutan dari isu-isu tersebut. Analisis isu dilakukan untuk menetapkan
kriteria isu dan kualitas isu. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan
kualitas isu tertinggi. Disamping itu tidak semua isu bisa dikategorikan
menjadi isu aktual, oleh karena itu perlu dilakukan analisis kriteria isu, alat
analisis kriteria isu dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan).
AKPK (Kriteria Isu)
1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di
masyarakat.
2. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan: masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
Tabel 5 Pembobotan dan analisis AKPK
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Tabel 6 Analisis Kriteria Isu dengan Alat Analisis AKPK
No A K P K
Isu Jml Peringkat
. (1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
1. Belum optimalnya 5 5 5 4 19 1
Pelaksanaan Program
Bimbingan dan Konseling
Berbasis POP BK
2. Rendahnya motivasi 5 4 4 5 18 2
siswa untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi
3. Belum optimalnya 5 4 4 4 17 3
evaluasi proses dan hasil
Bimbingan dan Konseling.
4. Belum efektifnya tindak 4 4 4 4 16 4
lanjut Bimbingan dan
Konseling dalam
memanfaatkan hasil
evaluasi.
5. Rendahnya tingkat disiplin 4 4 3 4 15 5
siswa dalam mentaati
peraturan yang berlaku

Dari analisis Kriteria Isu dengan alat analisis AKPK di atas tergambar
ranking tertinggi yang merupakan isu final yaitu, belum optimalnya
pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling berbasis POP BK yang
perlu dicarikan pemecahan masalahnya.

2. 4 Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih


Bimbingan Konseling merupakan salah satu komponen
penyelenggara pendidikan di sekolah yang keberadaannya sangat
dibutuhkan, khususnya untuk membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta
perencanaan dan pengembangan karir. Bimbingan konseling di sekolah
bertindak sebagai pengampu layanan bimbingan, salah satunya dengan
memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan bimbingan-bimbingan
yang bermanfaat bagi siswa. Untuk itu pada awal pelaksanaannya harus
dimulai dengan merancang program dan menyusun jadwal serta
memetakan masalah yang ingin diungkapkan dan kemudian diselesaikan.
Layanan bimbingan dan konseling di sekolah diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 111 tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah beserta lampirannya. Pasal 12 ayat 2 dan 3 Permendikbud
mengamanatkan pentingnya disusun panduan operasional yang merupakan
aturan lebih rinci sebagai penjabaran dari Pedoman Bimbingan dan
Konseling sebagaimana tertera pada lampiran Permendikbud tersebut.
Salah satu panduan yang dimaksud adalah Panduan Penyelenggaraan
Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Berdasarkan hasil AKPK telah ditemukan core issue yaitu belum
optimalnya pelaksanaan program bimbingan konseling berbasis POP BK.
Dilihat dari permasalahannya, core issue tersebut memang memiliki dampak
yang sangat besar apabila dilaksanakan dengan baik untuk kemajuan siswa
dan program bimbingan konseling itu sendiri. Maka dari itu penulis akan
mengangkat isu dengan judul “Optimalisasi program layanan Bimbingan
dan Konseling berbasis POP BK di SMP N 3 Banyuasin III”

2. 5 ANEKA dan Nilai Organisasi


2. 5.1Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
Dalam merancang kegiatan aktualisasi ini ada lima nilai dasar atau
indikator profesi ASN yakni: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat menjadi ANEKA yang
menjadi acuan. Sehingga setiap kegiatan memiliki nilai - nilai dalam ANEKA.
Berikut ini penjelasan umum dari setiap nilai dasar dan indikator-indikator
nilai yang terkandung pada nilai dasar tersebut. Nilai-nilai dasar profesi PNS
yaitu :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalahkewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seseorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Adapun nilai-nilai dasar profesi ASN yang terkandung dalam akuntabilitas
antara lain:
1. Kepemimpinan: Pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungan yang baik.
2. Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan.
3. Integritas: Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi dan memenuhi semua hukum yang berlaku, UU,
kontrak dan kebijakan yang berlaku.
4. Tanggung Jawab: Tanggung jawab merupakan perwujudan kesadaran
akan hak dan kewajiban seseorang terhadap suatu pekerjaan.
5. Keadilan: Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang.
6. Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan
serta harapan dan kapasitas.
8. Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki
gambaran yang jelas sesuai tujuan dan hasil yang diharapkan.
9. Konsistensi: Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan
orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Atau
sering juga diartikan sebagai paham kebangsaan. Nilai-nilai dasar
nasionalisme yaitu :
a. Ketuhanan: religius. toleran, etos kerja, transparan, amanah, percaya
diri, tangggung jawab, jujur
b. Persatuan: Cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban,
mengutamakan kepentingan publik, gotong royong
c. Kemanusiaan: humanis, tenggang rasa, persamaan derajat, saling
menghormati, tidak diskriminatiff
d. Kesatuan: musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat,
bijaksana
e. Keadilan: bersikap adil, tidak serakah, tolong-menolong, kerja sama,
sederhana.
3. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Nilai-nilai dasar profesi ASN yang terkandung dalam etika
publik sebagaimana yang terkandung dalam pasal 5 ayat (2) Undang-
Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika publik.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya pada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat akurat berdaya guna berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi konsultasi dan kerja sama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Karakteristik ideal dari tindakan yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik, yaiitu diarahkan
untuk meningkatkan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan.
Efektifitas adalah sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan
yang ditetapkan/berhasil mencapai sesuatu yang dikerjakan. Efisiensi
adalah ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan sehingga diketahui ada atau tidaknya
pemborosan sumber daya. Inovasi barang dan jasa adalah cara
utama suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-perubahan
di pasar, teknologi, dan persaingan. Yang dapat diinovasi
adalahmetode, proses, produk, struktur organisasi, dan pola
pikir/mindset.
Komitmen mutu merupakan sikap menjaga keefektifan dan
efisiensi kerja. Mutu PNS hendaknya mengalami kemajuan dari waktu
ke waktu. Salah satu penghargaan yang diberikan pemerintah atas
peningkatan kinerja PNS adalah pemberian Sertifikasi. Dengan
adanya penghargaan berupa sertifikasi tersebut diharapkan mutu
kinerja PNS semakin meningkat, bekerja secara professional
sehingga mampu menjadi contoh bagi rekan sejawat.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari Bahasa latin corruptio dan corruptus yang
berarti kerusakan atau kebobrokan. Dalam Bahasa Yunani corruptio
berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak
bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma norma
agama, material, mental, dan umum. Dalam menanggulangi upaya
tindak pidana korupsi, pemerintah membentuk peraturan yang menjadi
landasan hukum dalam memberantas korupsi yaitu dengan lahirnya
UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Adapun untuk membantu pemerintah dalam memberantas
korupsi, maka pemerintah membuat UU. No. 30 Tahun 2002 tentang
pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK bersama
dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti
korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai berikut:
a. Jujur,
b. Peduli,
c. Mandiri,
d. Disiplin,
e. Tanggung jawab,
f. Kerja keras,
g. Sederhana,
h. Berani,
i. Adil
2. 5. 2 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai ASn
memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik
2) Pelayan publik
3) Perekat pemersatu bangsa
Adapun tugas pegawai ASN sebagai berikut:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
2) Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas,
dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
3. 5. 3 Pelayanan Publik
Pelayanan publik diartikan sebagai pemberian layanan atau
melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain
yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan
aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk
memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan. Terdapat tiga
unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama adalah
organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua adalah
penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah
kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).
Terdapat empat hal pokok yang menjadi dasar penyelenggaraan
pelayanan publik yaitu:
1) Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat
konstitusi
2) Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh
warga negara
3) Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan mencapai hal-hal
yang strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang
4) Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan
tetapi juga berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi warga
negara (proteksi).
2. 5. 4 Whole Of Government
Adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Berdasarkan
pengertian WoG yang dinyatakam dalam laporan APSC
diketahui bahwa WoG dipandang menunjukkan atau menjelaskan
bagaimana instansi pelayanan public bekerja lintas batas atau
lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respons
terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu. Karakteristik
pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip
kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mecakup
keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan.
2. 6 Peran dan Kedudukan ASN
1. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut,maka pegawai ASN
berfunsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan public
b. Pelayan public
c. Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya pegawai ASN bertugas:
a. Melaksanakan kebijkan yang dibuat oleh pejabat Pembina
kepegawaia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. ASN harus mengutamakan kepentingan public dan masyarakat luas
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.
c. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas,
Pelayanan public merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa atau pelayanan
administrasi yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. Mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa
dan taat sepenuhnya kepada pancasila, UUD 1945, Negara dan
pemerintah. ASN senatiasa menjunjung martabat ASN serta
senantiasa mengutmakan kepentingan Negara daripada kepentingan
sendiri,seseorang dan golongan.
2. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pegelolaan ASN untuk menghasilakan
pegawai ASN yang professional,memiliki nilai dasar,etika
profesi,bebas dari intervensi politik,bersih dari praktik korupsi,kolusi
dan nepotisme. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system
birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan
birokrasi yang professional. Pegawai ASN berkedudukan sebagai
aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan atau politik. Kedudukan ASN berada di
pusat, daerah dan luar negeri, namun demikian pegawai ASN
merupakan satu kesatuan.
2. 6 Matrix Kegiatan aktualisasi

Unit kerja : SMP N 3 Banyuasin III


Isu yang diangkat : Belum optimalnya pelaksanaan
program Bimbingan dan Konseling
berbasis POP BK
Gagasan Pemecahan Isu : 1. Berkonsultasi dengan kepala
sekolah, guru mata pelajaran dan
wali kelas
2. Menyusun jadwal kegiatan
3. Membuat RPL (Rencana
Pelaksanaan Layanan)
4. Melaksanakan Bimbingan Klasikal
5. Melaksanakan Layanan Konseling
Individual
6. Menyusun laporan
7. Evaluasi dan Tindak Lanjut

Matrik Kegiatan aktualisasi


Tabel 7 Matrix Kegiatan Aktualisasi

No Keterkaitan Dengan Mata Diklat Kontribusi Kontribusi


Kegiatan Kegiatan
Kegiatan Tahapan Output / Hasil Pencapaian Visi Pencapaian
Uraian Nilai dan Misi Penguatan Nilai-
Organisasi nilai Organisasi
1. Melapor 1. Berkoordinasi 1. Kartu  Transpalansi antara Akuntabilitas Membuat Membuat
kepada dengan Kepala bimbingan pimpinan dan rancangan rancangan
kepala Sekolah dan mentor bawahan serta rekan aktualisasi aktualisasi dari isu
Sekolah menjelaskan 2. Surat kerja merupakan yang ada di sekolah
mengenai kegiatan yang persetujuan  Tanggung jawab bentuk kontribusi dan mencarikan
rancangan akan dilaksanakan rencana terhadap Tupoksi dalam solusi serta
aktualisasi 2. Meminta saran aktualisasi jabatan mewujudkan visi membuat langkah
mengenai kegiatan 3. Foto  Bermusyawarah dan Nasionalisme SMP N 3 kerjanya
yang akan dokumentasi menghormati Banyuasin III merupakan bentuk
dilaksanakan keputusan atasan yaitu membentuk penguatan nilai
3. Meminta  Amanah dalam manusia yang organisasi:
persetujuan melaksanakan tugas berahlak mulia, Integritas,
mengenai kegiatan yang telah diberikan berkepribadian Profesionalitas,
yang akan  santun dalam Etika Publik dan berilmu Inovasi,Tanggung
dilaksanakan melakukan diskusi jawab, keteladanan
 Memelihara dan
menjunjung tinggi
standar etika publik
dengan
 melaksanakan
kegiatan sesuai izin
atasan
 Jujur terhadap Komitmen Mutu
atasan mengenai
kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Tanggung jawab
terhadap tugas yang
diberikan
 Bekerja keras untuk
mencapai tujuan
Anti Korupsi
 Mengaktualisasikan
nilai-nilai kejujuran
dan disiplin

2. Menyusun 1. Berkoordinasi 1. Tersusunnya  Transplanasi Akuntabilitas Penyusun Mensosialisasikan


jadwal layanan dengan waka jadwal tehadap kebutuhan an jadwal nilai- nilai
informasi dan kurikulum, wali Layanan peserta didik bimbinga pendidikan karakter
konseling kelas dan guru Informasi  Tanggung jawab n klasikal merupakan bentuk
Individu mata pelajaran, sehingga tidak terhadap tugas merupaka penguatan nilai
mengenai jadwal mengganggu  Kejelasan mengenai n bentuk organisasi yaitu
pelaksanaan. jam pelajaran prosedur kontribusi integritas,
guru mapel. pelaksanaan dalam profesionalitas,
 Mengutamakan Nasionalisme mewujudk inovasi, tanggung
2. Menyusun RPL kepentingan peserta an misi jawab, dan
(Rencana 2. Tersusunya didik SMP N 3 keteladanan
Pelaksanaan Rencana  Memberikan layanan Etika Publik Banyuasi
Layanan) Pelaksanaan kepada siswa serta n III yaitu
Layanan (RPL) jujur, tanggap, cepat, meningka
3. Membuat angket tepat, akurat tkan
evaluasi kegiatan 3. Tersusunya dansantun. kesaadar
BK angket  Efektif dalam Komitmen Mutu an
evaluasi BK penyelesain tugas- peserta
4. Mempersiapkan tugas didik
ruang BK yang 4. Terciptanya  Peka terhadap sebagai
nyaman ruang BK yang kebutuhan peserta mahluk
nyaman didik sosial
5. Mencari konseli  Peduli terhadap Anti Korupsi
kebutuhan peserta
didik
 Tanggung jawab
terhadap tugas
yang akan 5. Terpilihnya  Koordinasi dan Whole Of
mendapatkan konseli yang kolaborasi dalam Government
layanan akan menerima suatu perencanaan
layanan kegiatan
3 Melaksanakan 6. Pelaksanaan 1. Foto Akuntabilitas Monitoring Monitoring
Layanan Layanan Dokumentasi pelaksanaan pelaksanaan nilai-
Informasi Informasi nilai-nilai nilai organisasi
organisasi yaitu Selalu
7. Mengevaluasi 2. Laporan yaitu Selalu memberikan
hasil Layanan Layanan  adanya nilai memberikan pelayanan kepada
Informasi Informasi integritas dan pelayanan semua stakeholder
tanggung jawab, kepada semua dengan sebaik-
dalam pelaksanaan stakeholder baiknya merupakan
layanan. dengan bentuk penguatan
sebaik-baiknya nilai organisasi :
Integritas,
Profesionalitas,
Inovasi,Tanggungja
wab, keteladanan
 Penegakan aturan Nasionalisme
agar lebih disiplin
memantau pelaksanaan Etika Publik
pembelajaran
 adanya Inovasi dan Komitmen Mutu
kreatifitas dalam
pembelajaran
 Mengaktualisasikan Anti Korupsi
nilai-nilai kejujuran
dan disiplin

 Dengan pelaksanaan
layanan BK ini siswa
diharapkan untuk
berani tampil, peduli,
dan jujur. Dalam Hal
ini pelayanan BK Pelayanan
membentuk Publik
partisipatif siswa
untuk bertanya,
mengungkapkan
pendapat yang
sangat diharapkan.
4. Melaksanakan 6. Pelaksanakan 1. Pelaksanaan  Tanggung jawab Akuntabilitas Monitoring Monitoring
konseling Konseling Konseling terhadap kegiatan, pelaksanaan pelaksanaan nilai-
individual Individual. Individu  konsistensi terhadap nilai-nilai nilai organisasi
apa yang organisasi yaitu yaitu Selalu
7. Melakukan 2. Tersusunya direncanakan dan Selalu memberikan
evaluasi hasil Laporan dilaksanakan memberikan pelayanan kepada
konseling Individu Konseling pelayanan semua stakeholder
individu kepada semua dengan sebaik-
 Mengutamakan Nasionalisme
stakeholder baiknya merupakan
kepentingan publik
dengan sebaik- bentuk penguatan
 Menjalankan tugas Etika Publik baiknya nilai organisasi :
secara professional, Integritas,
memiliki kemampuan Profesionalitas,
dalam melaksanakan Inovasi,Tanggung
tugas jawab, keteladanan
 santun dalam
melakukan diskusi
 Komitmen Komitmen Mutu
melaksanakan
kegiatan sesuai
dengan rencana
 Konsistensi terhadap
perencanaan yg
telah dibuat

 Peduli terhadap Anti Korupsi


kebutuhan konseli,
 Tanggung jawab
terhadap kegiatan

 Dengan pelaksanaan
layanan BK ini siswa
diharapkan untuk
berani tampil, peduli,
dan jujur. Dalam Hal
ini pelayanan BK Pelayanan
membentuk Publik
partisipatif siswa
untuk bertanya,
mengungkapkan
pendapat yang
sangat diharapkan.
5. Melaksanakan 1. Menyusun 1. Tersusunya  adanya nilai Akuntabilitas Melakukan analisis
evaluasi Instrumen instrumen integritas dan hasil dan menarik
pelayanan evaluasi evaluasi hasil tanggung jawab, kesimpulan
konseling dan pelayanan layanan BK melakukan analisis merupakan bentuk
menarik konseling hasil dan menarik penguatan nilai
kesimpulan untuk organisasi yaitu
kesimpulan 2. Menilai 2. Laporan memecahkan inovatif dan
keefektifan Pelaksanaan masalah yang pelayanan prima
program BK yang program dihadapi oleh peserta bagi semua
sudah berjalan Bimbingan dan didik dan guru BK. stakeholder.
Konseling  Konsultasi atau Nasionalisme
diskusi dengan rekan
lainnya, coach dan
mentor dalam
membuat langkah
kerja
 santun dalam Etika Publik
melakukan diskusi
 Dalam mencarikan Komitmen Mutu
solusi masalah
terdapat Inovasi dan
kreatifitas
 Mengaktualisasikan Anti Korupsi
nilai-nilai
kemandirian,
kepedulian, tanggung
jawab dan kerja
keras.
Transparansi terhadap Pelayanan
peserta didik akan hasil Publik
yand dicapai
2. 7 Jadwal Kegiatan

Jadwal aktualisasi dilaksanakan saat habituasi di SMP N 3 Bnayuasin III dimulai sejak tanggal 16 Oktober 2019 sampai 20

November 2019 dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Tabel 8. Pelaksanaan Pegiatan


Waktu Pelaksanaan

No Kegiatan Oktober 2019 November 2019

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Melapor kepada
kepsek mengenai
1
rancangan
aktualisasi
Menyusun jadwal
layanan informasi
2
dan layanan
konseling individu

Melaksanakan
3
bimbingan klasikal

Melaksanakan
4 konseling
individual
Melaksanakan
evaluasi
pelayanan
5
konseling dan
menarik
kesimpulan
2.8 Kendala dan Antisipasinya

NO KENDALA ANTISIPASI
1. Adanya benturan pelaksanaan Menjalin komunikasi yang baik
pembelajaran dengan kegiatan terhadap kepala sekolah dan
aktualisasi dewan. Pengaturan jadwal
pelaksanaan yang
memungkinkan
terselesaikannya semua
kewajiban dan tugas.
2. Membutuhkan bantuan tenaga Meminta bantuan kepada
dari rekan-rekan satuan kerja kepala sekolah untuk membantu
koordinasi dengan rekan kerja
lainnya
3. Adanya biaya yang harus Berkoordinasi dengan kepala
dikeluarkan untuk melakukan sekolah
aktualisasi
4. Penyelesaian kegiatan yang Harus Segera melakukan
tidak sesuai jadwal pelaksanaan sesuai jadwal
tanpa menunda-nunda

BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI)

3. 1 Pendalaman Core Issue Terpilih

Pada tahap pendalaman isu merupakan beberapa kegiatan


yang dilakukan berdasarkan kegiatan yang tersusun sesuai jadwal
yang telah ditetapkan. Penjadwalan memudahkan dalam
melakukan kegiatan per kegiatan. Berdasarkan isu yang telah
diangkat, diperoleh bahwa kegiatan yang telah dilaksanakan
selama proses aktualisasi (habituasi) sejalan dengan core isu
terpilih. Core isu yang diangkat yaitu optimalisasii penggunaan
media pembelajaran (multi media) terhadap minat belajar siswa di
kelas III SD Negeri 228 Palembang. Adapun 7 ( tujuh ) kegiatan
yang dilakukan untuk menemukan solusi dari core issue inii
adalah :

1. Pendalaman Core Issue pada Kegiatan 1


Sekolah SMP N 3 Banyuasin III merupakan unit kerja dalam
melaksanakan tugas sebagai guru. Dalam struktur organisasi
sekolah terdapat pimpinan yaitu kepala sekolah. Kepala sekolah
merupakan pimpinan dalam unit kerja SMP N 3 Banyuasin III. Maka
dalam kegiatan pertama ini, konsultasi sangat diperlukan dalam
pelaksanaan aktualisasi. Arahan dan bimbingan sangat diperlukan
untuk kelancaran dalam pembuatan laporan aktualisasi ini.
Kegiatan 1 Melapor Kepada Kepala Sekolah
mengenai rancangan aktualisasi

Tanggal Kegiatan 16 Oktober 2019

1. Tahapan Kegiatan
1. Menemui Kepala Sekolah
2. Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan
3. Meminta saran mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan
4. Meminta persetujuan
Langkah pertama pada kegiatan ini adalah dengan menemui
kepala sekoalah SMP N 3 Banyuasin III untuk meminta
persetujuan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan selama
aktuliasasi hal kegiatan ini dibuktikan dengan dilampirkannya surat
izin aktualisasi pada laporan kegiatan. Selanjutnya, penulis
menjelaskan mengenai kegiatan yang akan dilakukan selama
proses aktualisasi. Tahapan kegiatan ini dimaksudkan agar kepala
sekolah atau mentor mengetahui segala kegiatan yang akan
dilaksanakan sehingga dapat memberi masukan, kritik dan saran
kepada penulis agar kegiatan ini dapat terlaksana secara baik.
Segala kritik dan saran yang mentor berikan ditulis dalam kartu
bimbingan mentor yang juga penulis lampirkan dalam laporan ini.
2. Output dan Hasil
Output dari hasil kegiatan ini adalah tersusunnya jadwal aktualisasi
yang terarah adapun hasil konsultasi ke mentor, penulis merangkum
dalam lampiran didukung oleh foto dokumentasi
3. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN
A. Akuntabilitas:
1. Transpalansi antara pimpinan dan bawahan serta rekan kerja
2. Tanggung jawab terhadap tupoksi jabatan. Tanggung jawab
dibuktikan dengan cara membuat rancangan kegiatan yang akan
dilaksanakan dan dikoordinasikan dengan kepala sekolah
B. Nasionalisme:
1. Musyawarah dan menghormati keputusan atasan.
2. Amanah dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan
C. Etika publik
1. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika publik dengan
melaksanakan kegiatan sesuai izin atasan. Pada saat
melaksanakan tahapan kegiatan melakukan diskusi dan meminta
saran serta masukan dari kepala sekolah mengenai kegiatan
yang akan dilaksanakan akan diaktualisasikan nilai dasar etika
publik “menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama”. Hal
ini dilakukan dengan meminta persetujuan dan saran dari Kepala
Sekolah melalui komunikasi yang baik sehingga terjalinnya
kerjasama terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan. Berbicara
dengan ramah dan sopan ketika melakukan konsultasi dengan
kepala sekolah.
2. Santun dalam melaksanakan diskusi
D. Komitmen Mutu
1. Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan, menerapkan nilai
komitmen mutu yaitu efisien dengan cara menggunakan waktu
yang telah diberikan oleh kepala sekolah dengan sebaik-baiknya
sehingga diharapkan tidak menggangu aktifitas/pekerjaan kepala
sekolah.
E. Anti Korupsi
1. Jujur terhadap atasan mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan,
2. Tanggung jawab terhadap tugas
3. Kerja keras untuk mencapai tujuan
4. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan PNS
Manajemen ASN :
Melaksanakan tugas dan fungsi secara professional dan
bertanggung jawab
Pelayanan Publik :
Upaya untuk memberikan layanan secara optimal
5. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Memberikan kontribusi pada visi ke 2 yaitu: mendorong perubahan
kearah yang lebih baik. Mengembangkan manajemen sekolah secara
tertib dan teratur dalam mencapai keputusan bersama demi mewujudkan
tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional.
6. Analisis Dampak
Dampak Positif: pelaksanaan kegiatan ini bertujuan agar terjalin
komunikasi dankoordnasi yang sinergi antara penulis sebagai guru
dan kepala sekolah selaku mentor yang bias memberikan arahan,
dukungan dan bimbingan sehingga kegiatan aktualisasi dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Jika kegiatan ini tidak
dilaksanakan maka nantinya akan mendapatkan kesulitan dalam
pelaksanaan aktualisasi selama masa habituasi, karena tidak
adanya koordinasi baik dengan Mentor maupun Guru SMP
Negeri 3 Banyuasin III lainya.
2. Pendalaman Corre Issu pada Kegiatan 2
Penyusunan jadwal kegiatan layanan sangat penting, sebab dengan
adanya jadwal yang tersusun secara baik maka kegiatan yang akan
dilaksanakan pun akan terlaksana secara baik. Di SMP N 3 Banyuasin III
guru BK tidak ada jam khusus masuk kelas sehingga untuk kegiatan
layanan Informasi harus dikoordiansikan terlebih dahulu dengan pihak-
pihak yang bersangkutan seperti Waka Kurikulum, Wali Kelas dan Guru
Mata Pelajaran.

Kegiatan 2 Menyusun Jadwal Layanan Informasi


dan Konseling Individu
Tanggal Kegiatan 17-18 Oktober 2019
1. Tahapan Kegiatan
1) Berkoordinasi dengan WaKa Kurikulum, Wali Kelas serta guru
Mata Pelajaran mengenai pelaksaan kegiatan
2) Menyusun RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan)
3) Menyusun angket evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling
4) Mempersiapkan ruang BK yang nyaman
5) Mencari Konseli yang akan menerima layanan
Dari hasil diskusi bersama Waka Kurikulum, Wali kelas dan Guru Mata
Pelajaran, maka didapatlah hasil bahwa pelakasanaan kegiatan Layanan
Informasi difokuskan di kelas VII pada hari senin di jam pertama dan
kedua. Hal ini dikarenakan pada hari senin guru yang mengisi kelas VII
pada jam pertama dan kedua sedang mengikuti kegiatan PPG sehingga
tidak dapat mengajar. Oleh sebab itu untuk mengsisi kekosongan
pelajaran, guru BK masuk dan memberikan layanan. Dan untuk kelas
lain, guru BK dapat masuk ke kelas jika guru yang bersangkutan tidak
dapat hadir. Untuk menunjang pelaksanaan layanan informasi sehingga
terlaksana dengan baik, Guru BK di haruskan membuat Rencana
Pelaksanaan Layanan. RPL sendiri dibuat sebagai acuan guru BK dalam
memberikan layanan. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) dibuat
berdasarkan kebutuhan peserta didik, agar pemberian layanan dapat
membantu perkembangan peserta didik secara optimal. Setelah
membuat RPL, penulis membuat angket kepuasan konseli. Diamana
angket ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konseli atau
peserta didik terhadap layanan yang telah diberikan. Dengan dibuatnya
angket ini akan membantu guru BK dalam mengevaluasi layanan yang
telah guru BK lakukan. Tahapan selanjutnya yang penulis lakukan adalah
mempersiapkan ruang BK agar terasa bersih dan nyaman. Sihingga
peserta didik yang datang keruang BK merasa nyaman dalam
mengutarakan masalah yang ia rasakan. Dalam tahapan ini, penulis pun
membuat banner untuk menunjang pemahaman siswa terhadap kerja
BK. Banner yang penulis buat adalah banner pola 19 layanan Bimbingan
dan Konseling, mekanisme kerja guru BK dan prosedur penanganan
masalah siswa. Setelah mempersiapkan ruang BK, penulispun
berkoordinasi dengan wali kelas ataupun guru mata pelajaran untuk
mendapatkan konseli yang akan mengikuti layanan individu. Konseli
yang dipilih adalah konseli yang memiliki tingkat disiplin rendah, seperti
sering tidak masuk sekolah, kerap tidak mengenakan atribut saat
upacara dan ada juga konseli yang didapatkan dari hasil kerjasama
dengan pihak puskesmas saat melaksanakan pemeriksaan kadar CO2
dalam darah dan di SMP N 3 Banyuasin III ada dua siswa yang memiliki
kadar CO2 tertinggi yaitu yoga dengan kadar CO2 13ppm dan Ilham
dengan kadar CO2 9ppm hal tersebut tentu sangat memperihatinkan,
sebab dengan usia mereka yang masih begitu muda kadar CO2 dalam
darah mereka cuckup tinggi yang tentunya akan menghyambat
perkembangan mereka. Selain itu ada juga konseli yang tidak ditunjuk
tapi datang secara suka rela keruang BK untuk mengungkapkan masalah
yang tengah ia hadapi.
2. Output dan Hasil
Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya Program Bimbingan
dan Konseling, Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL),
Terciptanya ruang BK yang nyaman serta terpilihnya konseli yang
akan menerima layanan
3. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN
a. Akuntabilitas:
1. Transparansi terhadap kebutuhan peserta didik
2. Tanggungjawab terhadap tugas
3. Kejelasan mengenai prosedur pelaksanaan
b. Nasionalisme:
1. Konsultasi dan koordinasi yang dilakukan bersama waka
kurikulum, guru mapel dan wali kelas merupakan perwujudan
dari nilai nasionalisme yang juga terkandung di dalam
pelaksanaannya
c. Etika Publik:
1. Memberikan layanan kepada siswa secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
d. Komitmen Mutu:
1. Efektif dalam penggunaan waktu Pada saat melaksanakan
tahapan kegiatan ini, menerapkan nilai komitmen mutu yaitu
efisien dengan cara menggunakan waktu yang telah diberikan
oleh wakabid kurikulum, guru mapel dan wali kelas dengan
sebaik-baiknya sehingga diharapkan tidak mengganggu aktifitas
KBM di kelas
2. Peka terhadap kebutuhan peserta didik
e. Anti Korupsi:
1. Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan, menerapkan nilai
anti korupsi yaitu disiplin dengan cara bertemu atau
menjelaskan kegiatan yang akan saya laksanakan dengan tidak
mengganggu jam kerja orang lain, saya juga akan
mengkondisikan sebaik-baiknya sehingga diharapkan
tersusunnya rancangan dan gagasan yang akan dilaksanakan.
Selain itu, jujur dalam memberikan informasi merupakan nilai
yang saya terapkan pada kegiatan ini.
4. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan PNS
Manajemen ASN :
Melaksanakan tugas dan fungsi secara professional dan
bertanggungjawab
Pelayanan Publik :
Upaya untuk memberikan layanan secara optimal
5. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
1. Mengembangkan manajemen sekolah secara tertib dan teratur
dalam mencapai keputusan bersama demi mewujudkan tenaga
pendidik dan kependidikan yang profesional.
2. Memberikan kontribusi pada misi ke 3 yaitu: Mendorong
Semangat dan komitmen seluruh warga sekolah. Persiapan
RPL sebelum kegiatan mejadikan layanan yang diberikan
menjadi tersetruktur sehingga dapat mengoptimalkan kegiatan
yang akan dilaksanakan.

6. Analisis Dampak
1. Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka guru bimbingan dan
konseling tidak mengetahui apa saja kebutuhan siswa
2. Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka siswa tidak mengetahui
kegiatan guru BK

3. Pendalaman Corre Issu Kegiatan 3


Layanan Informasi merupakan salah satu layanan Bimbingan dan
Konseling yang dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha guru
BK dlam memberikan informas, pengetahuan, kepada peserta didikagar
mereka mampu mengambil keputusan dalam kehidupannya. Layanan
Informasi memilki tujuan agar individu atau peserta didik dapat
memperoleh dan memanfaatkan informasi yang didapat dengan sebaik
mungkin demi kepentingan hidup serta perkembangannya.

Kegiatan 3 Melaksanakan Layanan Informasi

Tanggal Kegiatan 19 Oktober- 19 November 2019


1. Tahapan Kegiatan
1) Mengumpulkan siswa
2) Melaksanakan kegiatan layanan Informasi
3) Mengevaluasi hasil layanan Informasi
Fokus dalam layanan kegiatan ini adalah siswa kelas VII pada hari
senin, jam pelajaran pertama dan kedua diaman harusnya diisi oleh mata
pelajaran agama, namun, dikarenakan guru yang bersangkutan
berhalangan hadir untuk mengikuti kegiatan PPG maka guru BK yang
masuk kelas dan memberi layanan. dalam kegiatan ini, guru BK
memberikan informasi yang dirasa penting dan berguna bagi
kepentingan hidup konseli atau peserta didik. Dalam kegiatan layanan
informasi kegiatan pertama yang penulis lakukan adalah menetukan
konseli dimana konseli yang dimaksud adalah siswa kelas VII,
selanjutnya guru BK memberi salam dan memimpin berdoa bersama.
Setelah itu, guru BK mengabsen satu persatu siswa, jika ada yang tidak
hadir guru BK menayakan alasan siswa tersebut tidak hadir. Kegiatan
selanjutnya adalah masuk ke pemberian materi yang sudah disesuaikan
dengan RPL. Pemutaran Power Point dan Video dapat dilakuakn agar
kegiatan pemberian layanan lebih efektif. Kegiatan selanjutnya adalah
penutup. Penutup dimulai dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menjelaskan apa yang telah mereka dapatkan dari
layanan tersebut.
2. Output dan Hasil
1) Hasil dari kegiatan ini adalah tersusunya laporan kegiatan layanan
informasi dan didukung oleh foto dokumentasi
3. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN
a. Akuntabilitas:
Adanya nilai integritas dan tanggung jawab sebagai guru dalam
memberikan pelayanan dalam bentuk klasikal terhadap konseli di
kelas. Layanan informasi ini bertujuan memberikan informasi
kepada peserta didik dengan lebih efisien sehingga dengan
adanya nilai akuntabilitas di atas maka akan terwujud
pelaksanaan layanan klasikal dengan terintegrasi dan dipenuhi
rasa tanggung jawab yang penuh dalam menyampaikan informasi
penting di kelas demi tercapainya perkembangan pribadi yang
optimal bagi peserta didik.Tanggung jawab terhadap kegiatan
b. Nasionalisme:
Pada tahap kegiatan ini guru BK membuat media untuk
mempermudah peserta didik memahami informasi yang
disampaikan, seperti membuat media materi dengan sajian power
point (PPt) yang di dalamnya disisipkan video-video pendukung
materi, sehingga anak tidak bosan dan tertarik untuk
mengeksplorasi dirinya dalam memahami materi yang
disampaikan. Dengan beragam media dan teknik yang digunakan
terdapat nilai kerja keras yang ditunjukkan oleh guru BK dalam
pelaksanaan kegiatan ini. Pantang menyerah, gigih dan selalu
mengerahkan segala macam bentuk daya dan upaya dalam
membuat media materi hingga keterlaksanaan pelayanan
bimbingan klasikal.
c. Etika Publik:
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini terdapat nilai etika
publik yaitu menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak. Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan
santun. Pemberian layanan klasikal diberikan kepada peserta didik
tanpa adanya diskriminasi ataupun berpihak pada siapapun
dengan tujuan semua peserta didik dapat memahami informasi
yang diberikan bagi dirinya dan dapat diterapkan di kesehariannya
baik di sekolah maupun di rumah
d. Komitmen Mutu:
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, mulai dari
indikator efektivitas dan efisiensi yang tercapai, inovasi guru BK
dalam pembuatan dan pelaksanaan layanan klasikal, dan yang
paling penting adalah mutu yang dihasilkan dari pelaksanaan
kegiatan ini. Kesemua indikator nilai komitmen mutu ini jelas
diterapkan oleh guru BK dalam tahap kegiatan ini mulai dari
pembuatan materi hingga selesainya pelaksanaan kegiatan
layanan informasi.
e. Anti Korupsi:
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan, menerapkan nilai anti
korupsi yaitu disiplin, tanggung jawab, kerja keras, jujur dan
peduli. Kesemua nilai-nilai dasar anti korupsi ini akan membantu
guru BK menampilkan pribadi yang baik kepada peserta didik
sehingga tergambar tauladan yang baik bagi peserta didik itu
sendiri
4. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan PNS
Manajemen ASN :
Melaksanakan tugas dan fungsi secara professional dan
bertanggungjawab
Pelayanan Publik :
Upaya untuk memberikan layanan secara optimal
5. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan
Mengembangkan manajemen sekolah secara tertib dan teratur
dalam mencapai keputusan bersama demi mewujudkan tenaga
pendidik dan kependidikan yang profesional.
6. Analisis Dampak
 Siswa memiliki pengetahuan baru mengenai materi yang
disampaikan yaitu mengenai gaya belajar, cara belajar efektif,
cara meningkatkan motivasi belajar dan pentingnya disiplin bagi
siswa.
 Siswa dapat menerapkan sikap dan perilaku yang sesuai
sehingga dapat mencapai perkembangan optimal
 Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka layanan bimbingan
dan konseling tidak berjalan sebagaimana mestinya

4. Pendalaman Corre Issu Kegiatan 4


Konseling individu merupakan salah satu layanan BImbingan dan
Konseling. Konseling Individu dapat diartikan sebagai suatu proses
pemberian bantuan yang ditujukan kepada konseli atau peserta didik,
dilakukan melalui metode wawancara oleh guru BK kepada peserta didik
dengan tujuan membantu mengentaskan masalah yang dialami oleh
peserta didik.

Kegiatan 4 Pelaksanaan Konseling Individu

Tanggal Kegiatan 19 Oktober- 19 November 2019


1. Tahapan Kegiatan
1. Memanggil siswa yang akan menerima layanan Konseling Individu
2. Melaksanakan kegiatan konseling Individu
3. Mengevaluasi kegiatan konseling individu
Kegiatan pertama yang penulis lakukan adalah memanggil siswa yang
telah di tetapkan pada kegiatan sebelumnya. Kegiatan selanjunya adalah
kegiatan pemberian layanan konseling individu. Kegiatan konseling
individual terdiri dari beberapa tahapan yang pertama tahap awal. Pada
tahap awal ini guru BK bertemu dengan konseli untuk menemukan
defenisi masalah konseli. Tahapan awal konseling individu berisikan 1.
Membangun hubungan konseling dengan konseli yang menglami
kesulitan 2. memperjelas dan mendefinisan masalah selanjutnya ada
tahap pertengahan. Tahap ini berisi tentang penjelasan mengenai
masalah konseli pada tahapan ini guru BK perlu mengeksplorasi masalah
yang dialami konseli dan membantu konseli dalam mengentaskan
amsalah yang tengah dihadapi. Dan tahapan selanjutnya adalah Tahap
akhir. Tahap akhir berisikan kesimpulan dari masalah koseli dan pada
tahap ini juga konseli membuat janji dengan guru BK dan dirinya sendiri
untuk dapat merubah sikap dari perilaku bermasalah atau membuat
keputusan terhadap dirinya sendiri. Tahapan kegiatan yang terakhir
adalah evaluasi kegiatan konseling individu. Kegiatan ini bertujuan untuk
menentukan kualitas layanan konseling individu yang telah dilakukan
untuk mengukur sejauh mana keefektifan dari layanan konseling Individu.
2. Output dan Hasil
1. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya layanan konseling
individu dan tersusunya laporan konseling individu yang didukung
oleh foto dokumentasi
3. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN
a. Akuntabilitas:
Adanya nilai integritas dan tanggung jawab sebagai guru dalam
memberikan pelayanan dalam bentuk pribadi/ individual terhadap
konseli di ruang BK. Layanan konseling individual ini bertujuan
untuk membantu peserta didik/ konseli menstrukturkan kembali
masalah yang di hadapi, menyadari gaya hidup serta mengurangi
penilaian negatif terhadap dirinya sendiri dan perasaan-perasaan
inferioritasnya. Sehingga dengan adanya nilai akuntabilitas di atas
maka akan terwujud pelaksanaan layanan konseling individual
dengan terintegrasi dan rasa tanggung jawab yang penuh. Dengan
begitu peserta didik akan memahami kesungguhan dari guru BK
dalam membantu mencapai perkembangan diri yang optimal
khususnya di saat menghadapi permasalahannya sendiri.Ta
b. Nasionalisme:
Pada tahap kegiatan ini guru BK menerapkan nilai-nilai dasar
nasionalisme Pantang menyerah, gigih dan selalu mengerahkan
segala macam bentuk daya dan upaya dalam memberikan
pelayanan bagi peserta didik yang mengalami permasalahan
perkembangan diri. Berbagai macam pendekatan digunakan oleh
guru BK dalam pelaksanaan kegiatannya yaitu pendekatan client
centered, pada pendekatan ini peserta didik dianggap memiliki
kemampuan untuk menjadi sadar atasa masalah-masalahnya
serta cara mengatasinya. Kepercayaan diletakkan pada
kesanggupan peserta didik mengarahkan dirinya sendiri.
Berikutnya pendekatan tingkah laku, tujuan pendekatan ini yaitu
untuk menghapus pola-pola perilaku maladaptiv peserta didik.

c. Etika Publik:
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini terdapat nilai etika
publik yaitu menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak. Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan
santun. Pemberian layanan individual diberikan kepada peserta
didik tanpa adanya diskriminasi ataupun berpihak pada siapapun
dengan tujuan semua peserta didik dapat memahami pribadinya
dengan baik dan membangun konsep diri yang sesuai dengan
tugas perkembangan anak pada usianya.
d. Komitmen Mutu:
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, mulai dari
indikator efektivitas dan efisiensi yang tercapai, inovasi guru BK
dalam pelaksanaan layanan konseling individual, dan yang paling
penting adalah mutu yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan
ini.
e. Anti Korupsi:
 Jujur terhadap laporan hasil kegiatan,
 Tanggung jawab terhadap kegiatan
 Disiplin terhadap diri dalam menyelesaikan kegiatan
 Kerja keras dalam melaksanakan kegiatan
4. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan PNS
Manajemen ASN :
Melaksanakan tugas dan fungsi secara professional dan
bertanggungjawab
Pelayanan Publik :
Upaya untuk memberikan layanan secara optimal
5. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
1. Mengembangkan manajemen sekolah secara tertib dan teratur
dalam mencapai keputusan bersama demi mewujudkan tenaga
pendidik dan kependidikan yang profesional.
6. Analisis Dampak
1. Dampak Positif: Dengan dilaksanakanya kegiatan ini siswa dapat
mengungkapkan keluhan yang dialaminya, baik masalah tentang
sekolah maupun hal lainya sehingga guru BK dapat membantu
peserta didik tersebut mengentaskan masalah yang ia alami
sehingga dapat membantu perkembangan peserta didik tersebut
secara optimal

5. Pemahaman Corre Issu Kegiatan 5


Dalam bimbingan dan Konseling kegiatan evaluasi sangat penting
guna membenahi program-program yang sudah ada dan dirasa kurang
berhasil agar dapat lebih baik baik lagi. Kegiatan evaluasi dalam
bimbingan konseling dapat digunakan untuk menentukan dan menyusun
program baru, serta mengetahui keefektifan layanan bimbingan dan
konseling. Salah satu bagian dari pelaksanaan evaluasi ini adalah terkait
dengan penilaian pada tingkat kepuasan siswa yang menjadi pelanggan
dari pelayanan BK. Pihak sekolah perlu melakukan evaluasi terhadap
terlaksananya layanan BK melalui instrumen kepuasan terhadap
pelaksanaan layanan BK tersebut. Evaluasi terkait kepuasan siswa ini
sangat penting untuk dilakukan bagi setiap penyelenggara BK di sekolah,
karena hal ini akan memberikan banyak informasi bagi pengembangan
program BK selanjutnya. Pelayanan bimbingan dan konseling bagi siswa
di sekolah saat ini sudah sangat berbeda dengan masa-masa
sebelumnya, yakni lebih humanis dan berorientasi pada siswa, bukan lagi
penanganan masalah semata tetapi lebih banyak pada pengembangan
potensi.
Kegiatan 5 Membuat Laporan evaluasi

Tanggal Kegiatan 7-19 November 2019


1. Tahapan Kegiatan
1. Membuat laporan pelaksanaan layanan
2. Analisis Evaluasi pelaksanaan layanan
Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah perbaikan pelayanan BK
di sekolah-sekolah. Wujudnya adalah senantiasa melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan layanan BK. Wujud lainnya adalah adanya porsi
lebih dalam hal pelayanan BK. Evaluasi program BK merupakan salah
satu komponen dalam pelaksa naan pelayanan program BK, yaitu suatu
usaha menilai efisiensi dan efektivitas dari pelayanan BK di sekolah
khususnya, dan kegiatan-kegiatan dalam rangka program BK yang
dikelola oleh staf BK pada umumnya. Program BK direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu, untuk mengetahui
sejauhmana tujuan-tujuan itu tercapai, dibutuhkan usaha tersendiri
mengumpulkan data yang dapat memberikan indikasi tentang hal itu,
dalam menafsirkan data yang telah terkumpul. Oleh sebab itu
pelaksanaan BK yang telah dilakukan, hendaknya dievaluasi, agar dapat
diketahui efektivitas, dan tingkat keberhasilan
1. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN
a. Akuntabilitas: Adanya nilai integritas dan tanggung jawab sebagai
guru BK dalam membuat hasil evaluasi pada setiap kegiatan
pelaksanaan pelayanan program bimbingan dan konseling. Tanpa
adanya laporan yang jelas mengenai keterlaksanaan program maka tidak
akan ada perubahan yang maju untuk keterlaksanaan program ke
depannya.
b. Nasionalisme:
Pada tahap kegiatan ini guru BK membuat berbagai format
evaluasi dalam bentuk instrumen penilaian angket, lembar
observasi hingga hasil tabulasi efektivitas pelayanan program BK
di sekolah. Ke semua output kegiatan pada tahap ini di kerjakan
dengan rasa sungguh-sungguh, kerja keras pantang menyerah
demi tercapainya optimalisasi pelaksanaan program BK di
sekolah. Demi terwujudnya peserta didik yang mampu
mengembakan
c. Etika Publik:
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini terdapat nilai etika
publik yaitu mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik. Nilai dasar ini tergambar pada tahap kegiatan ini
yaitu mengevaluasi hasil dari semua kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan. Dengan adanya hasil evaluasi berupa skala
3.2 Capaian Aktualisasi

Rancangan aktualisasi yang telah dirancang dapat


diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Meskipun ada
beberapa perubahan rencana kegiatan dan kendala-kendala,
dengan koordinasi dan bantuan dari coach, Mentor, guru – guru
SMP Negeri 3 Banyuasin III dan rekan-rekan CPNS lainnya, maka
rencana kegiatan ini dapat teraktualisasi seluruhnya. Berikut
capaian dari kegiatan aktualisasi penulis di SMP Negeri 4
Banyuasin III:
Tabel 9 Capaian Aktualisasi

N Waktu Prosentase
Kegiatan Output KET
o Pelaksanaan Capaian (%)
1 2 3 4 5 6

1 Melapor 16 Oktober 100% 1. Kartu Telaksana


kepada Kepala 2019 bimbingan
Sekolah bentor
mengenai 2. Surat
rancangan persetujuan
aktualisasi rencana
aktualisasi
3. Foto
dokumentasi

2 Menyusun 17-18 Oktober 100% 1. Tersusunya Telaksana


jadwal layanan 2019 RPL
informasi dan 2. Tersusunya
konseling Angket
Individu kepuasan
konseli
3. Terciptanya
Ruang BK yang
nyaman
4. Terpilihnya
Konseli yang
akan mengikuti
N Waktu Prosentase
Kegiatan Output KET
o Pelaksanaan Capaian (%)
1 2 3 4 5 6

kegiatn
5. Foto
Dokumentasi

Melaksanakan 19 Oktober- 100% 1. Foto dan video Telaksana


3
Kegiatan
Kegiatan 19 November
2. Laporan
layanan 2019 Konseling
Individu
Informasi

1. Foto kegiatan
Melaksanakan 19 Oktober- 19 100% Telaksana
4 2. Laporan
Layanan November
Konseling
Konseling 2019
Individu
Individu

1. Laporan
Membuat 30 Oktober- 19 100% Terlaksana
5 evaluasi
laporan November
Bimbingan dan
evaluasi BK 2019
Konseling
2. Foto kegiatan
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan di
SMPN 3 Banyuasin III, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Semua kegiatan aktualisasi untuk meningkatkan pelaksanaan layanan


bimbingan dan konseling di sekolah berjalan sesuai rencana meski
menemui beberapa kendala. Layanan bimbingan dan konseling yang
selama ini dilaksanakan hanya berupa pengentasan masalah sehingga
menimbulkan paradigma siswa bahwa bimbingan dan konseling hanya
diperuntukkan bagi siswa yang bermasalah saja. Sehingga siswa
belum begitu antusias mengikuti kegiatan.
2. Guru bimbingan dan konseling belum benar mengenal dan memahami
karakter peserta didik secara keseluruhan disebabkan oleh belum
cukup waktu bertatap muka dengan siswa.
3. Pelaksanaan kegiatan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA
membantu ketercapaian kegiatan menjadi lebih baik
4. Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA mampu menjadikan ASN sebagai
pribadi yang memiliki karakter lebih baik

4.2 SARAN
Adapun saran yang mungkin perlu dipertimbangkan yaitu:
1. Perlu adanya koordinasi lanjutan antara guru bimbingan dan konseling
dengan semua pihak yang ada di sekolah demi terlaksana layanan
bimbingan dan konseling yang sesuai tugas dan fungsinya.
2. Guru bimbingan dan konseling perlu menjadi aktif dalam
melaksanakan semua layanan bimbingan dan konseling demi
tercapainya tujuan membantu siswa mencapai perkembangan yang
optimal.
3. Guru bimbingan dan konseling perlu menjadi pribadi yang kreatif agar
dapat mengenal dan memahami karaktek peserta didik dengan ciri
khas yang ada pada mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Basseng, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III (Aktualisasi). Jakarta : LAN RI.

Dwiputrianti, Septiana, dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil (Akuntabilitas). Jakarta : LAN RI.

Fahruzin, Muh, dkk. 2016. Panduan Operasional Penyelenggaraan


Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Fatimah, Elly, Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III (Manajemen Aparatur Sipil Negara).
Jakarta: LAN RI.

Kumorotomo, Wahyudi, dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil Golongan III (Etika Publik). Jakarta : LAN RI.

Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi, 2015. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III (Anti Korupsi). Jakarta : LAN
RI.

Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III (Pelayanan Publik). Jakarta: LAN RI.

Suwarno, Yogi, Tri Atmojo Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III (Whole of Government). Jakarta:
LAN RI.

Anda mungkin juga menyukai