Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

KONSEP DEMOKRASI

Anggota Kelompok III :

1. Diah Tri Herawati ( P17250201011 )


2. Natasya Ningtias ( P17250201017 )
3. Wenny Maylata Sari ( P17250201021 )
4. Sandra Ayuk Purwandani ( P17250203035 )

Dosen Pembimbing

Nashrul Wahyu Suryawan, M.Pd

PRODI D-III KEPERAWATAN PONOROGO

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

2020/2021
Kata Pengantar

Puji dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat
serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan
yang di harapkan. Makalah ini bisa selesai atas bantuan banyak pihak.

Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum
sempurna dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan
maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan
kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
sekalian demi perbaikan makalah ini ke depannya.

Akhirnya, besar harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat yang
berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut serta
memajukan ilmu pengetahuan.

Ponorogo, 11 Februari 2021

Penyusun
Daftar Isi

Cover................................................................................................................ i
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi.......................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan......................................................................................... 1
a. Latar belakang.......................................................................................... 1
b. Rumusan masalah..................................................................................... 1
c. Tujuan....................................................................................................... 1
d. Manfaat..................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan......................................................................................... 3
a. Pengertian................................................................................................. 3
b. Bentuk Demokrasi dalam Pengertian Sistem Pemerintahan.................... 3
c. Ciri-ciri Demokrasi................................................................................... 5
d. Prinsip-prinsip Demokrasi........................................................................ 5
e. Nilai (Kultur) Demokrasi......................................................................... 5
f. Macam-macam Demokrasi....................................................................... 7
Bab III Penutup.............................................................................................. 22
a. Kesimpulan............................................................................................... 22
b. Saran......................................................................................................... 22
Daftar Pustaka................................................................................................ 23
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat
turut serta memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan
rakyat. Demokrasi juga dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup
yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama
bagi semua warga negara. Inti dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat
oleh rakyat dan untuk rakyat. Salah satu tonggak utama untuk mendukung
sistem politik yang demokratis adalah melalui Pemilu.
Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat baik di
tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah, serta untuk
membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan
rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang
diamanatkan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pemilihan umum dilaksanakan oleh negara Indonesia
dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus penerapan prinsip-
prinsip atau nilainilai demokrasi, meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk
berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum demi terwujudnya cita-cita
masyarakat Indonesia yang demokratis.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa itu demokrasi?
2. Jelaskan apa saja prinsip-prinsip dan kultur dari demokrasi ?
3. Jelaskan ciri ciri dari suatu pemerintahan demokrasi ?
4. Jelaskan macam macam demokrasi ?

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Bisa mengetahui mengenai konsep demokrasi di Indonesia utamanya
2. Tujuan Khusus
a) Bisa mengetahui tentang arti demokrasi.
b) Bisa mengetahui apa saja prinsip-prinsip dan kultur dari demokrasi.
c) Bisa mengetahui ciri ciri dari suatu pemerintahan demokrasi.
d) Bisa mengetahui macam macam dari demokrasi.

D. Manfaat
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kewarganegaraan dan untuk menggetahui secara terperinci tentang Konsep
Demokrasi
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat.Demokrasi adalah sebuah bentuk
kekuasaan (kratein) dari, oleh, dan untuk rakyat (demos).
Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik dan
pemerintahan, sedangkan rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan
sebagai warga negara. Demos menyiratkan makna diskriminatif atau bukan
rakyat keseluruhan, tetapi hanya populus tertentu, yaitu mereka yang
berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal mengontrol akses ke sumber–
sumber kekuasaan dan bisa mengklaim kepemilikan atas hak–hak prerogratif
dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan urusan publik
atau pemerintahan.

B. Bentuk Demokrasi dalam Pengertian Sistem Pemerintahan Negara


Ada dua bentuk demokrasi dalam pemerintahan negara, antara lain :
1. Pemerintahan Monarki (Monarki konstitusional, dan monarki
parlementer)
a) Monarki konstitusional
 Pengertian
Bentuk pemerintahan yang mana raja atau ratu merupakan
kepala negara dan kekuasaannya dibatasi oleh peraturan atau
undang-undang yang berlaku. Mengutip dari Encyclopaedia
Britannica, secara de facto raja atau ratu memang menjadi
pemimpin negara dalam bentuk pemerintahan monarki absolut.
Namun, kekuasaan raja atau ratu pada bidang lainnya
dilimpahkan ke badan legislatif serta yudikatif. Menurut
Abdullah Hehamahua dalam Buku Membedah Keberagaman
Umat Islam Indonesia: Menuju Masyarakat Madani (2016),
Ada dua proses yang melatarbelakangi terbentuknya monarki
konstitusional, yakni:
1) Konstitusi sebagai penyaluran aspirasi masyarakat
Artinya konstitusi yang dibuat menjadi cara bagi masyarakat
untuk menyampaikan kritik atau aspirasi kepada pemerintah.
Konstitusi ini diusulkan sendiri oleh pemimpin negara
karena takut dikudeta masyarakat. Contohnya adalah Jepang
dengan hak octroon.
2) Konstitusi muncul sebagai bentuk revolusi
Artinya konstitusi ini muncul dari rakyat sebagai bentuk
revolusi terhadap raja. Contohnya adalah Inggris dengan Bill
of Rights.
 Ciri ciri :
Ciri utama dari bentuk pemerintahan monarki konstitusional
adalah raja atau ratu sebagai kepala negaranya dan perdana
menteri sebagai kepala pemerintahannya, Namun, masih ada ciri
lain dari monarki konstitusional. Apa sajakah itu?
 Jabatan kepala negara berlangsung seumur hidup.
 Pemilihan kepala negara didasarkan pada keturunan.
 Jabatan kepala pemerintahan memiliki jangka waktu tertentu
yang disesuaikan dengan peraturan negara.
 Pemilihan kepala pemerintahan didasarkan pada ketentuan
negara, apakah pemilihan secara langsung atau melalui
parlemen.
 Contoh
Contoh negara monarki konstitusional Dalam Buku Pengantar
Ilmu Pemerintahan (2021) karya Haudi, dituliskan jika contoh
negara yang menganut monarki konstitusional adalah Thailand,
Jepang, Inggris, Jordania, Kamboja dan Malaysia

2. Pemerintahan Republik
Berasal dari bahasa latin, RES yang artinya pemerintahan dan PUBLICA
yang berarti rakyat. Dengan demikian dapat diartikan sebagai
pemerintahan yang dijalankan oleh dan untuk kepentingan orang banyak
C. Ciri-Ciri Demokrasi
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan
politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan)
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang
3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara
4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di
lembaga perwakilan rakyat

D. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang
kemudian dikenal dengan “soko guru demokrasi.” Menurutnya, prinsip-prinsip
demokrasi adalah.
 Kedaulatan rakyat
 Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
 Kekuasaan mayoritas
 Hak-hak minoritas
 Jaminan hak asasi manusia
 Pemilihan yang bebas dan jujur
 Persamaan di depan hukum
 Proses hukum yang wajar
 Pembatasan pemerintah secara konstitusional
 Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik
 Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

E. Nilai (Kultur) Demokrasi


1. Henry B. Mayo dalam Mirriam Budiardjo (1990) menyebutkan
adanya delapan nilai demokrasi, yaitu :
 Menyelesaikan pertikain-pertikain secara damai dan sukarela
 menjamin terjadinya perubahan secara damai dalam sustu masyarakat
yang selalu berubah
 pergantian penguasa dengan teratur
 penggunaan paksaan sesedikit mungkin
 pengakuan dan penghormatan terhadap nilai keanekaragaman
 menegakkan keadilan
 memajukan ilmu pengetahuan
 pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan

2. Zamroni (2001) menyebutkan adanya kultur nilai demokrasi antara


lain :
 Toleransi
 kebebasan mengemukakan pendapat
 menghormati perbedaan pendapat
 memahami keanekaragaman dalam masyarakat
 terbuka dan komunikasi
 menjunjung nilai dan martabat kemanusian
 percaya diri
 tidak menggantungkan pada orang lain
 saling menghargai
 mampu mengekang diri
 kebersamaan
 keseimbangan

3. Nurcholis Madjid dalam Tim ICCE UIN Jakarta (2003) menyatakan


adanya tujuh norma atau pandangan hidup demokratis, sebagai
berikut :
 Kesadaran akan pluralisme
 Prinsip musyawarah
 Adanya pertimbangan moral
 Permufakatan yang jujur dan adil
 Pemenuhan segi-segi ekonomi
 Kerjasama antarwarga
 Pandangan hidup demokrasi sebagai undsur yang menyatu dengan
sistem pendidikan
F. Macam-Macam Demokrasi
1. Demokrasi Dilihat Dari Penyaluran Kehendak Rakyat
a) Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung ialah demokrasi yang secara langsung
melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan.Dalam sistem ini,
setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan
sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan
politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung digunakan pada masa
awal terbentuknya demokrasi di Athena di mana ketika terdapat suatu
permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul
untuk membahasnya. Sebagai Contoh Demokrasi langsung bisa
diterapkan ketika melakukan pemilihan seorang pemimpin atau
pejabat publik,contohnya adalah pemilihan presiden secara langsung.
 Kelemahan System Demokrasi Langsung
 Waktu dan biaya anggaran yang membengkak hal ini terjadi
karena dalam pemilihan langsung memerukan biaya untuk
percetakan , gaji pengawas pemilu , gaji KPU dan lain-lain ini
lah yang menjadi alasan untuk di ambil kembali oleh DPRD.
 Politik uang merupakan hal yang akan selalu ada ketika
seseorang yang haus kekuasaan sehingga menimbulkan
korupsi alias ingin balik modal.
 Sering terjadinya konflik sosial horizontal yang terjadi di
masyarakat dikarenakan elit politik yang tak memperdulikan
pendukungnya sehingga memicu aksi saling serang.
 Sulit diterapkan pada penduduk yang jumlah polulasinya
banyak karena akan banyak menguras waktu dan tenaga.
 Kelebihan System Demokrasi Langsung
 Rakyat ikut merasakan memajukan daerahnya dengan cara
memilih ketua daerahnya masing masing.
 Rakyat mempunyai kontribusi langsung terhadap
kekuasaannya
 Meningkatkan kesadaran politik sehingga rakya berpikir
rasional dan kritis dengan masalah yang dihadapi di daerahnya
b) Demokrasi tidak langsung
Demokrasi yang tidak secara langsung melibatkan rakyat yaitu
dengan menggunakan wakil-wakil yang telah dipercaya untuk
menjadi perantara seluruh rakyat dalam pengambilan keputusan.
corak pemerintahan demokrasi yang dilakukan melalui badan
perwakilan rakyat yang dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab
kepada rakyat. Biasanya dilaksanakn dengan pemilihan umum,secara
terminology Demokrasi dari segi terminology mengandung makna
demokrasi konseptual.
 Kelebihan demokrasi tidak langsung
 Lebih mudah diterapkan dalam masyarakat yang lebih
kompleks
 Jarak yang jauh dari proses pembuatan kebijakan yang
sesungguhnya bisa membuat masyarakat bisa menolaknya
ketika hendak diterapkan
 Mengurangi beban masyarakat dari tugas-tugas
membuat,merumuskan,dan melaksanakan kebijakan bersama
 Memungkinkan fungsi-fungsi pemerintah berada ditangan-
tangan yang lebih terlatih untuk itu atau
 Demokrasi perwakilan menghadapi persoalan waktu dan
jumlah seperti yang dihadapi demokrasi langsung
 Cenderung menciptakan politik yang stabil karena menjauhkan
masyarakat dari(konflik)politik;dan karenanya mendorong
kompromi
 Kekurangan demokrasi tidak langsung
 Mudah terjebak dalam kepentingan para wakil rakyat yang
bertentangan dengan kepentingan masyarakat

2. Demokrasi Dilihat Dari Fokus Perhatiannya


a) Demokrasi Formal
Demokrasi formal adalah sebuah bentuk dari demokrasi yang
melakukan pemberian dari kekuatan hukum yang dimana juga akan
sama ke dalam sebuah bidang politik tanpa melakukan sebuah bentuk
pertimbangan dari perbedaan ekonomi.
b) Demokrasi material
Demokrasi material adalah sebuah bentuk dari demokrasi yang
dimana biasanya akan termasuk ke dalam negara sosialis-komunikasi.
Demokrasi material lebih memfokuskan ke dalam pengedepanan dari
kesamaan akan hak dari warganya.
c) Demokrasi gabungan
Merupakan gabungan antara demokrasi material dan demokrasi
formal. Demokrasi campuran adalah sebuah bentuk dari demokrasi
yang melakukan penggabungan dari kedua macam bentuk dari
demokrasi yang telah ada sebelumnya. Sehingga demokrasi ini
melakukan penyamaan dari berbagai macam bentuk hak maupun
derajat yang berada pada sebauh individu.

3. Demokrasi Dilihat Dari Prinsip Ideologi


a) Demokrasi Pancasila
 Pengertian
Demokrasi Pancasila adalah suatu sistem demokrasi yang
berdasarkan pada asas kekeluargaan dan gotong royong yang
bertujuan untuk kesejahteraan rakyat, memiliki kandungan berupa
unsur-unsur kesadaran dalam bereligius, menjunjung tinggi
kebenaran, budi pekerti luhur dan kecintaan, berkesinambungan
dan berkepribadian Indonesia.Demokrasi Pancasila merupakan
demokrasi yang konstitusional berdasarkan mekanisme kedaulatan
rakyat disetiap penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan
pemerintahan menurut konstitusi yaitu UUD 1945.
 Sejarah Perkembangan Demokrasi Pancasila Pada Masa Orde
Baru
Pada masa Orde Baru menerapkan demokrasi Pancasila untuk
menegaskan bahwasanya model demokrasi inilah yang
sesungguhnya sesuai dengan ideologi negara Pancasila. Awal Orde
Baru memberi harapan baru pada rakyat, pembangunan disegala
bidang melalui Pelita I,II,III,IV,V dan berhasil menyelenggarakan
PEMILU tahun 1971, 1977, 1982, 1982, 1987, 1992 dan 1997.
Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa itu dianggap
gagal, sebab :
 Rotasi kekuasaan politik yang tertutup.
 Rekrutmen politik yang tertutup.
 Pemilu yang jauh dari semangat demokratis.
 Pengakuan HAM yang terbatas.
 Tumbuhnya KKN.
 Sebab jatuhnya Orde Baru.
 Hancurnya ekonomi nasional.
 Terjadinya krisis politik.
 TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan Orde Baru.
 Gelombang Demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden
Soeharto untuk turun jadi Presiden.

 Perkembangan Demokrasi Pancasila Pada Masa Reformasi


Sejak runtuhnya Orde Baru yang bersamaan dengan lengsernya
Presiden Soeharto, maka Indonesia memasuki suasana kenegaraan
yang baru, sebagai hasil dari kebijakan reformasi yang dijalankan
hampir semua aspek kehidupan masyarakat dan negara yang
berlaku sebelumnya. Kebijakan Reformasi ini berpuncak dengan
diamandemennya UUD 1945 (bagian Batang tubuhnya) karena
dianggap sebagai sumber kegagalan tatanan kehidupan kenegaraan
di era Orde Baru.Demokrasi yang diterapkan Negara kita pada era
Reformasi ini adalah Demokrasi Pancasila, namun berbeda dengan
orde baru dan sedikit mirip dengan demokrasi Parlementer.
 Perbedaan demokrasi Reformasi dengan demokrasi
sebelumnya adalah :
 Pemilu yang dilaksanakan jauh lebih demokratis dari yang
sebelumnya.
 Rotasi kekuasaan dilaksanakan dari mulai pemerintahan pusat
sampai pada tingkat desa.
 Pola rekruitmen politik untuk pengisian jabatan politik
dilakukan secara terbuka.
 Sebagian besar hak dasar bisa terjamin seperti adanya
kebebasan menyatakan pendapat.

 Asas-Asas Demokrasi Pancasila


Demokrasi Pancasila memiliki 2 asas yang terbentuk yaitu :
1. Asas kerakyatan
Asas yang berdasar pada kesadaran terhadap kecintaan kepada
rakyat, nasib dan cita-cita rakyat, serta mempunyai sebuah jiwa
kerakyatan atau dalam arti untuk menghayati kesadaran bahwa
semuanya senasib dan memiliki cita-cita yang sama dengan
yang lain.
2. Asas musyawarah untuk meraih mufakat
Asas yang berdasar pada memperhatikan dan sikap
menghargai aspirasi dari seluruh rakyat yang berjumlah
banyak dan melewati forum permusyawaratan dalam rangka
untuk pembahasan dalam menyatukan segala macam pendapat
yang keluar dan untuk mencapai mufakat yang dijalankan
dengan adanya rasa kasih sayang dan pengorbanan agar
mendapatkan kebahagiaan bersama-sama.

 Isi Pokok Demokrasi Pancasila


 Pelaksanaan UUD 1945 dan penjabarannya dituangkan Batang
Tubuh dan Penjelasan UUD 1945.
 Menghargai dan melindungi HAM (Hak Asasi Manusia).
 Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan berdasarkan dari
kelembagaan.
 Sebagai sendi dari hukum yang dijelaskan dalam UUD 1945,
yaitu negara hukum yang demokratif.

 Ciri-ciri Demokrasi Pancasila


 Pemerintah berjalan sesuai konstitusi.
 Terdapat Pemilu secara berkesinambungan.
 Adanya penghargaan atas Hak Asasi Manusia dan
perlindungan untuk hak minoritas.
 Merupakan kompetisi dari berbagai ide dan cara dalam
menyelesaikan masalah.
 Ide yang terbaik akan diterima ketimbang dari suara terbanyak.

 Prinsip-prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai


berikut :
 Perlindungan Hak Asasi Manusia.
 Pengambilan keputusan berdasar musyawarah.
 Badan peradilan merdeka yang berarti tidak terpengaruh akan
kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain. Misalnya Presiden,
BPK, DPR atau yang lainnya.
 Terdapat partai politik dan organisasi sosial yang berfungsi
menyalurkan aspirasi rakyat.
 Sebagai pelaksana dalam pemilihan umum.
 Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
UUD (Pasal 1 ayat 2 UUD 1945).
 Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Pelaksanaa kebebasan yang bertanggung jawab secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, masyarakat, dan
negara ataupun orang lain.
 Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.
 Pemerintah menurut hukum, dijelaskan dalam UUD 1945
yang berbunyi :
 Indonesia adalah negara berdasarkan hukum.
 Pemerintah berdasarkan sistem konstitusi tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan tidak terbatas)
 Kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat.

 Fungsi demokrasi Pancasila


 Menjamin keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara
seperti ikut menyukseskan pemilu, pembangunan, duduk
dalam badan perwakilan/permusyawaratan.
 Menjamin berdirinya negara Republik Indonesia.
 Menjamin tetap tegaknya NKRI berdasar sistem
konstitusional.
 Menjamin adanya hubungan yang sama serasi dan seimbang
mengenai lembaga negara.
 Menjamin tetap tegaknya hukum yang berasal dari Pancasila.
 Menjamin pemerintahan yang bertanggung jawab.

 Sistem Pemerintahan Demokrasi Pancasila


Landasan formil dari Republik Indonesia ialah Pancasila, UUD
1945 serta Ketetapan-ketetapan MPR. Sedangkan sistem
pemerintahan demokrasi Pancasila menurut prinsip-prinsip yang
terkandung didalam Batang Tubuh UUD 1945 berdasarkan tujuh
sendi pokok, yaitu sebagai berikut :
 Indonesia adalah Negara yang Berdasarkan Hukum.
Negara Indonesia berdasarkan hukum tidak berdasarkan atas
kekuasaan belaka. Hal ini mengandung arti bahwa baik
pemerintah maupun lembaga-lembaga negara lainnya dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum
dan tindakannya bagi rakyat harus ada landasan hukumnya.
Persamaan kedudukan dalam hukum bagi semua warga
negara harus tercermin di dalamnya.
 Indonesia Menganut Sistem Konstitusional.
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional dan tidak
bersifat absolutisme (kekuasaan yang mutlah tidak terbatas).
Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa pemerintah
dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh
ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang merupakan pokok
konstitusional, seperti TAP MPR dan Undang-Undang.

 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).


MPR sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi
seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada
halaman terdahulu, bahwa (kekuasaan negara tertinggi) ada
ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan
demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai
penjelmaan seluruh rakyat Indonesia.

 Presiden.
Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi
dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dibawah
MPR Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara
tertinggi. Presiden selain diangkat oleh MPR juga harus
tunduk dan bertanggung jawab kepada MPR. Presiden adalah
Mandataris MPR yang wajib menjalankan putusan-putusan
MPR.

 Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).


Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR
mengawasi pelaksanaan mandat yang dipegang oleh Presiden
dan DPR harus saling bekerja sama dalam pembentukan
undang-undang termasuk APBN. Untuk mengesahkan
undang-undang Presiden harus mendapat persetujuan dari
DPR.

 Menteri Negara
Menteri Negara adalah pembantu Presiden, Menteri Negara
tidak bertanggung jawab kepada DPR. Presiden memiliki
wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan menteri
negara. Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada DPR,
tetapi kepada Presiden. Berdasarkan hal tersebut, berarti
sistem kabinet kita adalah kabinet kepresidenan/presidensil.
Kedudukan menteri negara bertanggung jawab kepada
presiden, tetapi mereka bukan pegawai tinggi biasa. Menteri
ini menjalankan kekuasaan pemerintah dalam prakteknya
berada dibawah koordinasi presiden.

 Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas.


Kepala negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia
bukan diklator, artinya kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus
memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan
DPR kuat karena tidak dapat dibubarkan oleh Presiden dan
semua anggota DPR merangkap menjadi anggota MPR. DPR
sejajar dengan Presiden.

 Nilai-nilai moral yang terkandung dalam demokrasi Pancasila


antara lain, yaitu :
 Adanya rasa tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Menjunjung tinggi kepada nilai-nilai kemanusian yang sesuai
dengan harkat dan martabat manusia.
 Menjamin dan dapat mempersatukan bangsa.
 Berguna untuk mewujudkan keadilan sosial.
b) Demikrasi Komunis
 Pengertian
Sebagai satu istilah dari pergerakan yang lahir di Prancis, ia
diambil dari bahasa Perancis “commune” (noun), semakna dengan
kata “common” dalam bahasa Inggris, akar katanya dari bahasa
Latin “comun”, yang artinya publik, bersama, umum atau
universal. Istilah “commune” sendiri dalam kehidupan masyarakat
Perancis abad 19 telah memiliki pengertian khusus,pertama, berarti
sekelompok manusia, yang tidak terbatas hanya satu keluarga,
hidup bersama dan berbagi kepemilikan serta tanggung jawab
Terjemahan bebasnya, komunisme dalam arti sempit (dalam
pengertian ilmu sosial) merujuk pada kumpulan doktrin Marxis,
kritik Marxis terhadap kapitalisme dan teori liberal, prediksi
mereka tentang terciptanya revolusi proletariat yang melahirkan
suatu masyarakat komunis yang bebas dari kemiskinan, tanpa
kelas, tanpa pembagian kerja yang timpang, serta tanpa institusi
yang menjadi alat penindasan dan dominasi kelas satu atas kelas
lain.
 Ciri ciri
Ciri dari adanya komunisme yaitu:
 Sifatnya ateis, yaitu tidak mengimani adanya Tuhan.
 Menganggap Tuhan tidak ada, kalau dia berpikir bahwa Tuhan
tidak ada. Tetapi ketika berpikir Tuhan itu ada, maka
keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.
 Kurang menghargai manusia sebagai individu, dibuktikan
dengan ajaran yang tidak mengijinkan seseorang menguasai
alat-alat produksi.
 Komunisme mengajarkan teori pertentangan (perjuangan)
kelas.
 Doktrin komunis salah satunya yaitu the permanent /
continuous revolution (revolusi terus-menerus). Revolusi
menyebar ke seluruh dunia, maka komunisme disebut go
internasional.Komunis mempunyai progam terwujudnya
masyarakat yang makmur, tanpa kelas, dan semua orang itu
sama. Tetapi untuk mewujudkannya, ada fase diktator
proletariat yang mempunyai tugas membersihkan kelas lawan
komunisme. Terutama tuan tanah yang bertentangan dengan
demokrasi.
 Komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai
komunis. Sehingga bisa dibilang Negara komunis tidak ada
partai oposisi atau komunisme itu pada dasarnya tidak
menghormati HAM.Negara dan hukum akan lenyap karena
tidak lagi diperlukan.

 Dampak Positif & Negatif ideologi Komunis


 Dampak negative dari negara komunisme:
 Tidak ada keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan yang
menjadi salah satu alas an dibentuknya komunisme oleh
Karl Marx.
 Hak Asasi Manusia tidak ada nilainya sehingga banyak
masyarakat yang tertindas
 Masyarakat tidak mempunya kebebasan individu, semua
hal telah diatur oleh pihak pemerintah.
 Pemerintah melakukan kegiatan monopoli yang tentunya
berdampak sangat merugikan masyarakat.
 Motivasi setiap individu berkurang untuk dapat menjadi
pribadi yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena mereka
tidak mempunyai usaha sendiri. Meskipun mereka telah
bekerja keras,posisi mereka akan tetap sama dengan orang
lain.
 Dilihat dari dampak positif:
 Ada kesetaraan disetiap individunya, sehinggap tidak
ditemukan individu yang merasa lebih unggul ataupun
lebih rendah.
 Biasanya tidak pernah terjadi krisis ekonomi ataupun
kasus kelaparan. Hal ini dikarenakan pemerintah mengatur
masalah-masalah ekonomi dengan sistem terpusat
sehingga masayarakat hanya tinggal mengikuti saja.
 Pemerintah lebih mudah mengatur angka pengangguran
hingga inflasi
 Berikut alasan mengapa komunis tidak diterima di Indonesia:
 Indonesia adalah negara yang terdiri dari bermacam penganut
agama. Bahkan sila pertama dalam Pancasila menyebutkan
“Ketuhanan yang Maha Esa”. Artinya Indonesia adalah negara
yang beragama dan mengakui Tuhan. Sementara konsep
ketuhanan tidak ada dalam paham komunisme.
 Indonesia menganut system demokrasi. Sementara komunisme
tidak mengakui itu, kekuasaan mutlak ada ditangan
pemerintah.
 Karena tidak mengakui tuhan berarti komunis tidak mengenal
agama. Dimana agama mengajarkan mana yang baik dan mana
yang buruk. Komunisme cenderung tidak menghargai Hak
Asasi Manusia. Sehingga pembantaian, pengurungan,
penyiksaan itu gampang sekali mereka lakukan.
 Tidak ada kebebasan individu untuk berkembang sehingga
masyarakatnya cenderung pasif dan tidak memiliki motivasi
untuk berkembang

c) Demokrasi Liberalisme
 Pengertian
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah
nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks
masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat
ditandai dengan dua karakteristik berikut. Anggota masyarakat
terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan
kukuh, dan pola hubungan dalam system ini bersifat statis dan
sukar berubah

 Ciri-ciri ideologi liberalisme


 Bidang ekonomi menganut paham kapitalisme. Perekonomian
diserahkan kepada kepentingan perorangan sehingga
menimbulkan pertentangan dan ketimpangan karena yang kaya
makin kaya dan yang miskin makin bertambah miskin.
Ekonomi liberal-kapitalisme memberikan kemerdekaan dan
kekayaan kepada sekelompok kecil masyarakat saja, tidak
kepada rakyat banyak.
 Bidang politik menonjolkan individu artinya bisa saja orang
menuntut sesuatu kepada negara atas dasar prinsip liberal.
Keadaan itu menjadikan kehidupan politik menjadi labil
sehingga pemerintahan sering berganti. Selain itu didukung
serta adanya partai oposisi (partai yang kalah dalam pemilu)
yang tugasnya mengawasi dan mengevaluasi pemerintah
(partai yang berkuasa).
 Bidang sosial budaya, anggota masyarakatnya bersifat
individual dan sangat mementingkan prestasi pribadi.
 Bidang agama, mengenal paham sekuler, artinya negara tidak
ikut campur atau menomorduakan dalam urusan agama sebab
agama adalah urusan masing-masing pribadi dan lembaga
keagamaannya.

 Idiologi liberalisme dan negara mana saja yang menganut


idiologi liberalisme
Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The
Founding Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry,
Benjamin Franklin, ataupun Thomas Jefferson.Beberapa Negara di
Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme : Amerika
Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador,
Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru,
Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme
juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika,
Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.Dan
masih banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi
Liberalisme di benua lainnya.

 Perkembangan paham liberal


Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari
pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya,
pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung
usaha pribadi (Private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu
sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya
pembatasan terhadap pemilikan individu.
 Di zaman pencerahan, kaum intelektual dan politisi Eropa
menggunakan istilah liberal untuk membedakan diri mereka
dari kelompok lain. sebagai adjektif kata liberal dipakai untuk
menunjuk sikap anti feodal, anti kemapanan, rasional, bebas
merdeka (independent), berpikiran luas lagi terbuka (open-
minded), dan oleh karena itu hebat (magnanimous).
 Dalam politik, liberalisme dimaknai sebagai sistem dan
kecenderungan yang berlawanan dengan dan menentang
sentralisasi dan absolutisme kekuasaan.
 Dibidang ekonomi, liberalisme merujuk pada sistem pasar
bebas dimana intervensi pemerintah dalam perekonomian
dibatasi atau bahkan tidak diperbolehkan sama sekali. Dalam
hal ini dan pada batasan tertentu liberalisme identik dengan
kapitalisme.
 Di wilayah sosial, liberalisme berarti kebebasan menganut,
meyakini, dan megamalkan apa saja sesuai kecenderungan,
kehendak dan selera masing-masing. Bahkan lebih jauh dari itu
liberalisme mereduksi agama menjadi menjadi urusan
privat.Sebagaimana diungkapan oleh H. Gruber, prinsip
liberalisme yang paling mendasar ialah pernyataan bahwa
tunduk kepada otoritas apapun namanya adalah bertentangan
dengan hak asasi, kebebasan dan harga diri manusia, yakni
otoritas yang akarnya, aturannya, ukurannya, dan ketetapan
ada diluar dirinya.Pada awalnya liberalisme berkembang di
kalangan Protestan saja. Namun belakangan wabah liberalisme
menyebar di kalangan Khatolik juga.
Tokoh-tokoh liberal seperti Benjamin Constant anatar lain
menginginkan agar pola hubungan antara institusi gereja,
pemerintah, dan masyarakat ditinjau ulang dan diatur lagi.
Mereka juga menuntut reformasi terhadap doktrin-doktrin dan
disiplin yang dibuat oleh gereja katholik di roma, agar
disesuaikan dengan semangat zaman yang sedang dan terus
berubah, agar sejalan dengan prinsip-prinsip liberal dan tidak
bertentangan dengan sains yang meskipun anti Tuhan namun
dianggap benar.Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran
dogmatisme (Refuse Dogatism). Hal ini disebabkan karena
pandangan filsafat dari John Locke (1632 – 1704) yang
menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan pada
pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah
berubah.
 Dampak Positif dan Negatif Demokrasi Liberalisme
 Dampak Positif
 Kebebasan dalam berdemokrasi
 Kebebasan sistem multipartai
 Kemajuan dalam beberapa sektor industri
 Dampak Negatif
 Tingginya kesenjangan sosial
 Kebijakan pemerintahan yang berbelit-belit
 Kondisi negara menjadi tidak stabil
 Rendahnya tingkat kesejahteraan rakyat
 Maraknya pemberontakan di berbagai daerah
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Inti dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk
rakyat.Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat baik
di tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah, serta untuk
membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan
rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang
diamanatkan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah yang ditulis diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik dari pembaca yang positif dan membangun, guna penyusunan
makalah kami berikutnya agar dapat tersusun lebih baik lagi.
Daftar Pustaka
Bagus, Loren. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Borchert, Donald M. (Ed.). 2006. Encyclopedia of Philosophy. Michigan:
Thomson Gale & Macmillan Reference.
Bottomore, Tom. (Ed.). 2001. A Dictionary of Marxist Thought. Oxford:
Blackwell Publishers Ltd, Coleman, James S. 2010. Dasar-Dasar Teori
Sosial. Bandung: Nusa Media.
Dawson, Christopher. 1935. Religion and The Modern State. London: Sheed and
Ward.
DZ., Abdul Mun’im. 2014. Benturan NU-PKI 1948-1965. Depok: Langgar
Swadaya.
Fautanu, Idzam. 2013. Filsafat Politik. Jakarta, GP Press. Giddens, Anthony.,
Jonathan Turner (Eds.). 2008. Social Theory Today. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Hornby, AS. 1995. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English.
London: Oxford University.
Iljas, Muhammad. 1966. Bagaimana Pandangan Marxisme kepada Agama dan
Pandangan Agama kepada Marxisme. Jakarta: Endang Djakarta.
Ishiyama, John T., Marijke Breuning (Eds.). 2013. Ilmu Politik dalam Paradigma
Abad Ke-21, Jilid 2. Jakarta: Kencana.

LINK DARI INTERNET

http://Rossmalia.blogspot.com/2014/12/makalah-liberalis.html?m=l
http://makalahtugasmu.blogspot.com/2015/09/makalah-ideologi-liberalis.html
https://pelayananpublik.id/2020/05/25/arti-komunis-dan-alasan-dilarang-di-
indonesia/
https://www.gurupendidikan.co.id/demokrasi-pancasila/
https://aditnanda.wordpress.com/2012/03/20/konsep-demokrasi-bentuk-
demokrasi-dalam-sistem-pemerintahan-negara/
https://www.dosenpendidikan.co.id/demokrasi/
https://brainly.co.id/tugas/7723794
https://www.gurupendidikan.co.id/demokrasi-langsung-dan-tidak-langsung/
https://www.slideshare.net/mobile/dionanda733/demokrasi-indonesia-41955015
https://www.gurupendidikan.co.id/demokrasi-pancasila/

Anda mungkin juga menyukai