Anda di halaman 1dari 6

Kelompok

Chintia Y. Anggi (01011180357)


Gieskha Tritania (01011180233)

Marla Roeroe (01011180354)


Pingkan Mumpel (01011180322)
Yento Bunardi (01011180321)

Dear Miss Chyntia, salah satu dari anggota kelompok kami yaitu Pingkan Mumpel tidak
mengerjakan tugas ini. Kami sudah mencoba untuk menanyakan di grup / private chat pribadi
namun tidak ada balasan dan hanya di read tanpa ada balasan lebih lanjut, mohon
pertimbangan Miss Chyntia untuk menilai tugas kelompok kami, terima kasih Miss.
1. Vertical Marketing System (VMS)
a) VMS ( Vertical marketing system) terdiri dari producer, wholesaler dan retailer
sebagai satu system tepadu.

VMS (vertical markering systen) ada tiga jenis :


Corporate : penggabungan rangkaian tahapan production dan distribution di
bawah satu kepemilikan.
Administeted : tidak dikelola melalui kepemilikan bersama melainkan melalui
rangkaian tahapan production dan distribution melalui ukuran dan kekuatan
anggota.
Contractual : terdiri dari perusahaan Independent di berbagai tingkat
production dan distribution. Perusahaan independent ini memusatkan
prosedur mereka sesuai dengan kontrak untuk mendapatkan dampak ekonomi
dan penjualan yang lebih besar daripada yang dapat mereka capai. contractual
VMS meliputi: jaringan sukarela yang disponsori oleh wholesaler, retail
corporatiom dan franchise organisation.

b) Contoh dari jenis sistem pemasaran konvensional, vertikal dan horizontal.


 Konvensional
Saluran konvensional beroperasi dimana produsen, grosir dan pengecer
terpisah atau berdiri sendiri. contohnya adalah supermarket membeli
dari grosir yang berbeda.
 Vertikal
Saluran vertikal menjangkau sampai ke pemasok bahan. Contohnya
Starbucks mengontrol sebagian besar kepemilikan dari perkebunan
kopi, pemanggang kopi, distributor, gudang, yang kemudian
menghasilkan kopi yang dijual di gerai ritel di seluruh dunia. Perusahaan
lain yang beralih ke pemasaran vertikal adalah Ferraro yang kita kenal
produknya yaitu Nutella dan kemudian mereka mengakuisisi salah satu
pemasok utama hazelnut di dunia yang merupakan bahan utama
Nutella. Sistem pemasaran vertikal lebih fokus dalam menjalankan
bisnis yang ada dalam industri yang sama, bersaing satu sama lain, dan
lebih fokus pada target audiens yang kecil.
 Horizontal
Contoh dari sistem pemasaran horizontal adalah kolaborasi antara
Apple dan Starbucks.Seperti yang kita ketahui, Apple memperkenalkan
Itunes yang mempunyai sejumlah fungsi termasuk pembelian apps,
musik dll. Apple menjalin kemitraan secara eksklusif dengan Starbucks
dengan mengizinkan pelanggan Starbucks yang menggunakan wifi di
gerai toko untuk mencari, mendownload, dan membeli lagu dari toko
Apple Itunes. Disini Apple mendapat keuntungan karena ketika bermitra
dengan Starbuck, penjualan dari iTunes naik drastis karena pelanggan
setia dari Starbucks banyak dan selalu berada dalam toko untuk
bersantai dan minum kopi. Sistem pemasaran horizontal lebih fokus
dalam mencari audiens yang besar dan tidak bersaing dengan sesama
industri.
c) Dalam sistem pemasaran vertikal, penyebab kesuksesannya yang pertama
adalah dengan adanya kendali atas seluruh proses pemasaran dari
manufakturnya sehingga penjualan memungkinkan perusahaan untuk
menganalisis proses, menemukan masalah dan menyelesaikan masalah
tersebut menjadi lebih efisien. Perusahaan dapat menggunakan Umpan Balik
pelanggan akan masalah terkait produk dan akan di diskusikan pada tim
pemasaran perusahaan. Penyebab kesuksesan kedua adalah, sistem pemasaran
vertikal memungkinkan entitas gabungan untuk mendapatkan keuntungan dari
pengumpulan sumber daya.

Namun beberapa hal yang menjadi penyebab dari kegagalannya adalah


terdapatnya batasan dalam ide-ide yang membuat perusahaan terlalu kaku dan
sulit untuk mengalami perubahan mengikuti akan bergeraknya waktu, di
karenakan terlalu banyaknya perusahaan yang bekerja sama, maka harus
memiliki pendekatan yang berbeda-beda. Dimana mempersulit untuk
menghasilkan solusi yang unik dan efektif. Selain itu, perusahaan yang
menerapkan sistem pemasaran vertikal ini membutuhkan keterlibatan semua
anggota, di mana akan mempersulit bukan hanya bagi perusahaan namun juga
bagi bisnis-bisnis kecil nantinya.

Dalam sistem pemasaran vertikal, tipe yang pertama adalah korporasi. Dengan
ini hanya memproduksi rangkaian produknya sendiri dan menjual produknya di
toko resmi perusahaan tersebut. Hal ini membawa kesuksesan dengan cara apa
bila produk sudah besar dan di percaya, hal ini akan menaikkan nama
perusahaan sesuai dengan produk yang di jualnya. Namun itu juga penyebab
dari kegagalan di karenakan batasan yang di terapkan perusahaan tidak
memperluas akan jangkauan pasar. Tipe yang kedua adalah kontraktual, dimana
salah satunya adalah franchise, yang di maksud dengan produsen memberi
wewenang kepada distributor untuk menjual produknya di bawah nama
produsen dengan sejumlah biaya lisensi tahunan. Biasanya perusahaan ini
mengalami kegagalan di karenakan tidak tercapainya target penjualan, dimana
berhubungan erat dengan lokasi perusahaan dan minat konsumen. Penyebab
kesuksesanya merupakan perusahaan memilih tempat yang tepat dalam
melakukan bisnis, sehingga meningkatkan target perusahaan dan memberikan
keuntungan yang sesuai. Yang terakhir merupakan tipe administrasi, dimana
penyebab kegagalannya adalah tergantung pada perusahaan dalam
menerapkan syarat-syarat untuk bisnis-bisnis kecil, biasanya yang
menggunakan sistem ini adalah perusahaan pengecer raksasa, maka harus di
ketahui kebutuhan dari masyarakat. Penyebab akan kesuksesannya adalah
dengan tersebarnya produk-produk di bisnis-bisnis kecil yang membesarkan
nama perusahaan.
2. Pada situasi apa kita memilih salah satu dari tipe toko yang ada?

a. Supermarket
Supermarket adalah toko kelontong dasar yang menawarkan berbagai jenis makanan,
termasuk hasil pangan, makanan kaleng dan daging, dan barang non-makanan yang
lebih kecil dan tidak terlalu besar seperti perlengkapan sekolah atau obat-obatan.
Supermarket konvensional mempertahankan margin keuntungan yang rendah, dengan
mengandalkan volume penjualan yang besar untuk memperoleh keuntungan.
Supermarket adalah pilihan yang baik untuk membeli bahan-bahan masakan dalam sekali
jalan karena kemudahan yang ditawarkan dan cukup lengkap

b. Supercenters
Supercenters adalah pilihan yang terbaik dalam hal one-stop shopping,
menggabungkan toko grosir atau supermarket berukuran penuh dengan toko barang
dagangan umum yang dimana semuanya berada di bawah satu atap. Di sini, konsumen
dapat memenuhi semua kebutuhan makanannya, juga menemukan peralatan rumah
tangga, produk otomotif, mainan, dan pakaian.
Supercenters adalah pilihan berbelanja jika kita ingin menemukan segala barang yang
ingin dicari di satu tempat tanpa harus berpindah-pindah tempat

c. Warehouse clubs
warehouse clubs adalah toko grosir besar yang memang umumnya membutuhkan
keanggotaan. Warehouse clubs menawarkan belanja dalam kuantitas besar dengan
harga lebih murah. Sesuai dengan namanya, warehouse clubs bertempat di ruang yang
mengingatkan pada gudang tradisional yang sangat besar, dengan produk yang sering
ditampilkan di kotak pengiriman yang dikirimkan oleh produsen.
Warehouse clubs cocok jika kita ingin mengadakan suatu acara yang membutuhkan
banyak sekali suatu produk serupa dalam jumlah yang sangat banyak namun dengan
harga yang murah

d. convenience store
convenience store adalah tempat usaha kecil yang dapat kita temukan di sudut di
banyak lingkungan. Sebuah toko serba ada biasanya terletak di dalam stasiun pom
bensin atau di sudut-sudut jalanan strategis dekat dengan lingkungan padat
masyarakat.
Convenience store cocok jika kita sedang membutuhkan barang-barang yang cukup
umum tetapi sedang tidak bisa pergi terlalu jauh dari lingkungan tempat tinggal rumah
kita.
price selection quality
sedang ke rendah, karena cukup lengkap bagus, bahkan
supermarket menawarkan namun tidak cenderung premium
kemudahan berbelanja dalam hal selengkap seperti Hero
supermarket bahan makanan supercenter Supermarket.
supercenter sedang lengkap bagus
cukup lengkap
namun tidak bagus karena seperti dari
warehouse selengkap produsen ke distributor
clubs murah supercenter (dalam kotak besar)
tidak lengkap /
convenience hanya yang
store cenderung mahal umum saja bagus

3. General Merchandise Retailer menciptakan value dengan cara serta terdiri dari :

 Department Store : Deparment store menciptakan nilai bagi pelanggannya dengan


menyediakan variasi barang yang banyak agar pelanggan dapat menemukan barang
yang di cari dengan mudah, namun harga department store cenderung menengah
keatas karena cost yang dibutuhkan juga cukup besar

 Full Line Discount : Full line discount menyediakan banyak variasi barang namun
dengan harga yang murah ketimbang department store akan tetapi dengan catatan
umumnya barang yang ditawarkan adalah produksi yang lama bukan baru.

 Specialty : menyediakan barang-barang yang terbatas / limited edition


dalam bentuk toko yang cenderung kecil.

 Drug Store : menawarkan kemudahan berbelanja obat-obat kesehatan


dengan mudah dan harga yang cukup terjangkau

 Category Specialist : menyediakan barang-barang yang sedikit kategorinya namun


variasi pada tiap kategori tersebut sangat banyak / lebih dari satu jenis produsen untuk
satu kategori yang sama
 Extreme Value : nilai yang diciptakan melalui extreme value adalah dengan
menyediakan barang-barang yang banyak jenis akan tetapi sifatnya terbatas dengan
harga yang sangat-sangat rendah untuk menarik minat pelanggan

 Off-Price : adalah toko yang menciptakan nilai bagi pelanggannya dengan


menyediakan barang-barang yang terus menerus berubah dari waktu ke waktu tetapi
dengan harga yang murah

Anda mungkin juga menyukai