Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pembimbing
Kepala ruang adalah perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab
dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang perawatan.
Tanggung Jawab Kepala Ruang
1. Perencanaan
a. Menunjukan ketua tim akan bertugas di ruangan masing-masing.
b. Mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya.
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien : gawat, transisi, dan persiapan
pulang, bersama ketua tim.
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur penugasan/penjadwalan.
e. Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan.
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis
yang dilakukan, program pengobatan, dan mendiskusikan dengan dokter tentng
tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.
g. Mengatur dan mengendalikan Asuhan Keperawatan.
1) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.
2) Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan
keperawatan.
3) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
4) Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk.
h. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
i. Membantu membimbing peserta didik keperawatan.
j. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan Rumah Sakit.
2. Pengorganisasian.
a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
b. Merumuskan tujuan metode penugasan.
c. Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas.
d. Membuat rentang kendali, kepala ruangan membawahkan 2 ketua tim, dan
ketua tim membawahkan 2-3 perawat.
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga kerawatan : Membuat proses dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari, dan lain-lain.
f. Mengatur dan mengendalikan logistic ruangan.
g. Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik.
h. Mendelegasikan tugas, saat kepala ruang tidak berada di tempat kepada
ketua tim.
i. Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi pasien.
j. Mengatur penugasan jadwal pos dan pakarnya.
k. Identifikasi masalah dan cara penanganannya.
3. Pengarahan
a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.
b. Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik.
c. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.
d. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan
askep pasien.
e. Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
f. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya.
g. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.
4. Pengawasan.
a. Melalui komunikasi
Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim maupun pelaksana
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
b. Melalui supervisi
1) Pengawasan langsung dilakukan dengan cara inspeksi, mengamati sendiri, atau
melaporkan secara langsung, dan memperbaiki atau mengawasi kelemahan-
kelemahan yang ada saat itu juga.
2) Pengawasan tidak langsung yaitu Mengecek daftar hadir ketua tim. Membaca
dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar
laporan ketua tim tentang pelaksanaan tugas.
3) Evaluasi.
4) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.
5) Audit keperawatan.
LAPORAN
Nama Ka.Ru : Almida Karina Purba
Ruangan : Rindu
Tanggal : 13 Oktober 2020
Jumlah Perawat : 5 orang
Jumlah Pasien : 5 orang
KARU
Almida Karina
KATIM I KATIM II
Anggi Anggi P
Pelaksana Pelaksana
Anggun,Calvin
Zulkhairi,Berkati,B
ethania
3. 10.00 Supervisi
1. Ketua Tim
KATIM I & II sudah melakukan pengkajian
sampai menentukan intervensi keperawatan
pada pasien yang menjadi tanggung jawabnya
2. Perawat Pelaksana
Jumlah perawat pelaksana (5 orang) sudah
cukup untuk jumlah 5 pasien.
Perawat pelaksana sudah melakukan
intervensi sesuai dengan yang ditetapkan oleh
ketua tim masing-masing
Perawat pelaksana sudah melakukan
pendokumentasian tindakan dan evaluasi
keperawatan
3. Pelaksanaan SOP/SAK
Intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh
KATIM I & II sesuai dengan SAK Rumah
Sakit
Perawat pelaksana mempersiapkan peralatan
untuk melakukan tindakan keperawatan
sesuai dengan SOP rumah sakit
Perawat pelaksana melaksanakan prosedur
tindakan sesuai dengan SOP
4. 13.00 Evaluasi Kegiatan
Perencanaan :
a. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien
1) Ny. S dengan diagnose HIV pasien Dr. Heru : tingkat ketergantungan parsial care
2) Tn. R dengan diagnose TB.Paru pasien Dr. Melfa: tingkat ketergantungan parsial care
3) Tn. T dengan diagnose Asma pasien Dr. Melfa : tingkat ketergantungan parsial care
4) Tn. I dengan diagnose Hipertensi Dr. Tanti : tingkat ketergantungan parsial care
5) Ny. A dengan diagnose Hepatitis Dr. Rudi: tingkat ketergantungan parsial care
c. Threat (Ancaman)
- Adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang maksimal dan lebih professional.
- Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
POA : Kegiatannya
- Menjelaskan dan menginformasikan peran dan fungsi perawat
Tujuan
- Perawat dapat memahami peran dan fungsinya
Metode : Diskusi
Sasaran : Perawat yang bertugas d ruang kenanga pada kamar 1 dan 2
Waktu : 13 Oktober 2020
Tempat : Ruang Rindu
Penanggung jawab : Kepala Ruangan
d. Sistem Penugasan
Ka. Tim : Anggi dan Anggi P
- Mengkaji pasien
- Menentukan diagnosa keperawatan
- Menentukan prioritas masalah diagnosa
- Menyusun tujuan dan kriteria hasil
- Menyusun intervensi
NIP.
Nama : ALMIDA KARINA PURBA LAPORAN
NIM : P07520217002 PKK-MANAGEMENT
Prodi : D-IV KEPERAWATAN
Rabu,21 Oktober 2020
Dosen Pembimbing : Doni Simatupang,S,Kep.Ns.M.Kep
LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM (KATIM) 1
RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM
RUANGAN RINDU RSUD KENANGAN
RABU,21 OKTOBER 2020
NO FUNGSI
MANAJEMEN JAM KEGIATAN KATIM
1. Perencanaan 07.00 Mengikuti timbang terima dari dinas malam.
07.15 Menerima serah terima askep dari Karu untuk
memberikan pelayanan keperawatan pada Tim I dengan
jumlah pasien ... orang.
1. Tn. A, 60 tahun. DX TB Paru
2. Ny. E ,54 tahun. DX. Osteoartritis Genu Dextra
PERENCANAAN
Kamar 1 bed 1
a. Nama Pasien : Tn.A, 60 Tahun
b. Diagnosa Medis : TB Paru
c. Diagnosa Keperawatan :
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi sputum yang kental
d. DS : - Klien mengeluh batuk berlendir
- Klien mengatakan sesak nafas
DO : - TTV : TD :130/80mmHg N:80x/mnt S:36,5 RR:24x/mnt
- auskultasi paru ronchi +/+
-Sputum kental
e. Rencana Tindakan Keperawatan :
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Bersihan jalan Bersihan jalan nafas - Kaji fungsi pernafasan
- Penurunan fungsi
nafas tidak efektif kembali efektif seperti bunyi,
nafas dapat
berhubungan setelah diberikan kecepatan dan irama
menunjukkan
dengan produksi tindakan setiap jam 06.00, 12.00,
ketidakmampuan
sputum yang kental keperawatan selama 18.00 setiap hari
untuk
3 hari dengan
membersihkan
kriteria hasil: -Observasi tanda-tanda
jalan nafas.
- batuk berlendir vital setiap jam 06.00,
berkurang atau 12.00, 18.00 setiap hari
- Penyimpangan
hilang
normal TTV
sekret encer - Atur posisi klien
menunjukkan
- tanda-tanda vital dengan posisi semi
perubahan status
dalam putus fowler setiap kali klien
pasien.
normal merasa sesak nafas
- ronchi -/-
- Posisi membantu
-Ajarkan teknik nafas ekspansi paru dan
dalam dan batuk efektif menurunkan upaya
pada pertemuan pernafasan.
pertama
- Memaksimalkan
-Anjurkan pasien untuk ventilasi dan
gunakan teknik batuk meningkatkan
efektif setiap ingin gerakan sekret ke
batuk dalam jalan nafas
besar sebagai
-Anjurkan klien untuk mudah dikeluarkan
meningkatkan asupan
cairan sedikitnya 2.500 - Melatih pasien
ml/ hari untuk dapat belajar
mengatasi batuk
-Kolaborasi beri obat yang dialaminya.
sesuai instruksi dokter
Ranitidine inj 2x1 amp
- Pemasukan cairan
(06.00 & 18.00)
yang banyak
Cefixime 2x1 tab (06.00,
membantu
12.00, 18.00)
mengencerkan
Codein 3x1 tab (06.00,
sekret.
12.00, 18.00)
Rifampisin 1x3 tab (06.00)
INH 1x3 tab (06.00)
Beri obat dengan
PZA 1x3 tab (06.00)
teratur mempercepat
Etambutol 1x3 tab (06.00)
proses penyembuhan
B6 1x1 tab (06.00)
Kamar 1 bed 2
a. Nama Pasien : Ny. E ,54 Tahun
b. Diagnosa Medis : Osteoartritis Genu Dextra
c. Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan Agen Injuri Biologis
d. DS : - Pasien menyatakan nyeri dilutut kanan sejak 1 minggu sebelum dirawat di RS
DO : - KU Composmentis
- TD :130/80mmHg,N:88 x/mnt,S:36,5
- Klien terlihat kesakitan setiap berjalan, Skala Nyeri : 6
e. Rencana Tindakan Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1) Nyeri akut Setelah dilakukan
1. Observasi TTV dan 1. Mengetahui keadaan
berhubungan dengan asuhan keperawatan tigkat nyeri pasien umum pasien dan
Agen Injuri Biologis selama 3x24jam 2. Ajarkan pasien tindakan selanjutnya
ditandai dengan nyeri pasien tertarik relaksasi
2. Nafas dalam dapat
Problem : Hambatan mobilitas berkurang dengan nafas dalam merilekskan pasien dan
fisik kriteria hasil 3. Edukasi pasien dan mengalihkan nyeri
1. TTV dalam batas keluarga untuk
normal membatasi 3. Mengoptimalkan pasien
2. Nyeri berkurang pengunjung untuk istirahat
dari skala 4. kolaborasi dengan
3. wajah rileks dokter pemberian
analgetik 4. Obat oral getik dapat
megurangi rasa nyeri
Pembimbing Katim I
07.4
5
08.0
0
2. Pengorganisasia 08.1 Menjelaskan tujuan pengorganisasian, karu
n 0 mendelegasikan 3 orang pasien untuk dikelola oleh Tim
II dan katim membagi tugas dengan perawat pelaksana
untuk bersama-sama membuat askep dan dilaporkan
pada operan shift. Katim bertanggung jawab penuh
terhadap semua pasien Tim II sedangkan perawat
pelaksana melaksanakan implementasi sesuai dengan
perencanaan terhadap pasien Tn, A, Ny.S Ny.A
Membuat perencanaan tugas anggota tim
Mengkoordinasikan kolaborasi bersama perawat
08.3 ruangan dan pemberian terapi injeksi.
0 Mengatur waktu istirahat anggota tim II jam 12.30 s.d
13.00
10.0
0 Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada
anggota tim
Melakukan pelaporan pada karu rincian tugas yang
10.3 telah dibuat dan melakukan pendokumentasian rencana
0 tindakan
10.4
0
5. Mengurangi rasa
nyeri atau dapat
terkontrol.
Kamar 2 bed 2
a. Nama Pasien : Ny. S, 48 Tahun
b. Diagnosa Medis : Hipertensi
c. Diagnosa Keperawatan :
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Peningkatan tekanan vaskuler serebral
d. DS : - Klien mengatakan sakit pada bagian kepala
DO : - Klien tampak meringis kesakitan, Skala nyeri 6
e. Rencana Tindakan Keperawatan :
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Gangguan rasa Tidak terjadi - Beri klien posisi semi - Menurunkan
nyaman nyeri pertukaran membran fowler konsumsi oksigen
berhubungan alveolus dengan - Ajarkan klien nafas - Membersihkan jalan
dengan kriteria hasil : efektif dan dalam nafas dan
Peningkatan - Mendemonstrasikan - Kolaborasi dengan memudahkan aliran
tekanan vaskuler ventilasi dan dokter tentang oksigen
serebral ditandai oksigen yang pemberian oksigen - Meningkatkan
dengan klien adekuat tambahan sesuai konsumsi oksigen di
mengatakan - Berpartisipasi dalam indikasi alveolar
sakit pada program pengobatan - Ukur RR klien - Untuk mengetahui
bagian kepala dalam batas adanya peningkatan
dan klien tampak kemampuan pernafasan
meringis
kesakitan, skala
nyeri 6.
Kamar 2 bed 3
a. Nama Pasien : Ny.A, 45 Tahun
b. Diagnosa Medis : Asma Bronkial
c. Diagnosa Keperawatan :
d. DS :
- Klien mengatakan sesak + 2 hari dan mempunyai riwayat asma sudah 2 tahun
- Klien mengatakan tidak nyaman saat bernafas, lelah saat bernafas
DO :
- Klien menggunakan otot bantu pernafasan
- Bunyi nafas klien wheezing
- Tanda Tanda Vital : TD :120/80 mmHg,N : 100 x/mnt, S : 36 oC,RR:34 x/mnt
Pembimbing Katim II
100 Pembimbing
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 45 tahun
Tanggal Lahir : 16 Maret 1971
Jenis Kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Kawin
Agama : Kristen Protestan
Suku/Bangsa : Karo/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl.Angan Desa Pantoan Maju
Tanggal Masuk : 12-10-2020
Diagnosa Medis : Hipertensi
Golongan Darah : O
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan sakit pada kepala, tengkuk terasa pegal, sesak nafas dan tidak mampu
lagi untuk beraktivitas dan klien sering susah tidur.
Keterangan :
= Laki-laki meninggal = Perempuan
= Perempuan meninggal = Satu rumah
= Laki-laki = Penderita / klien
SISTEM PERSYARAFAN
Gangguan saraf kranial : Tidak ada gangguan pada saraf kranial
Kekuatan motorik : Lemah, pengaruh penyakit yang diderita
POLA KEBIASAAN NUTRISI
Sebelum MRS
Pola makan : 3 x sehari
Makanan yang di sukai : Nasi goreng
Makanan pantangan : Tidak ada
Sesudah MRS
Pola makan : 3 x sehari
Diet : Makanan Lunak
Nafsu makan : Berkurang, porsi yang disediakan hanya 1/3 yang
habis dimakan
Sebelum MRS
Minum : 7-8 gelas /hari
Banyaknya : + 2500 cc/hari
Minuman kesukaan : teh manis
Sesudah MRS
Banyaknya : + 1000 cc/hari
POLA ELIMINASI
Sebelum MRS
BAB : Normal Bau : Khas
Frekuensi : 1 x sehari Kelainan : Tidak ada kelainan
Konsistensi : Lembek Warna : Kekuningan
Sesudah MRS
BAB : Normal Bau : Khas
Frekuensi : 1x sehari Kelainan : Tidak ada
Konsistensi : Lembek Warna : Kekuningan
POLA ISTIRAHAT
Sebelum MRS
Kebiasaan tidur siang : Tidak ada
Tidur malam : + 5 - 6 jam/ hari
Sering sukar tidur : ya
Yang dilakukan untuk mengatasinya :
Klien sering menonton tv supaya cepat mengantuk
Sesudah MRS
Kebiasaan tidur siang : 30 menit
Tidur malam : 4 – 5 Jam
Konsentrasi : Terganggu
Sering sukar tidur : Ya, karena proses penyakitnya
Yang dilakukan untuk mengatasinya : Mengatur posisi yang nyaman
POLA AKTIFITAS
Bekerja di : Ladang
Jarak tempat kerja dengan rumah : + 500 meter
Kendaraan yang digunakan ke tempat kerja :Jalan kaki
Jumlah kerja/hari :7 jam /hari
KEBERSIHAN
Sebelum MRS
Mandi : 1 x sehari
Gosok gigi : 2 x sehari
Kuku : bersih, tidak kotor
Cuci rambut : 3 x seminggu di cuci
Pakaian : Rapi dan bersih
Sesudah MRS
Mandi : Hanya dilap
Gosok gigi : 1 x sehari (hanya pagi waktu di lap)
Kuku : Bersih dan pendek
Cuci rambut : Belum pernah
Pakaian : Rapi
Hambatan dalam melakukan personal hygiene :
Klien tidak dapat melakukan personal hygiene sendiri karena ekstermitas kiri terpasang infus
RL 10 gtt x/i, Sehingga dalam melaksakan personal hygiene di bantu oleh perawat dan
keluarga klien.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM/DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Laboratorium :
a. Pemeriksaan EKG ( Senin 12 Oktober 2020 )
b. Darah lengkap ( Senin 12 Oktober 2020 )
NO Pemeriksaan Nilai Normal
1 WBC 11,3 x 10ˆ9/L 4,0 – 10,0
2 Lymph 3,1 x 10ˆ9/L 0,8 – 4,0
3 Mid 0,8 x 10ˆ9/L 0,1 – 1,5
4 Gran 7,4 x 10ˆ9/L 2,0 – 7,0
5 Lymph % 27,1 % 20,0 – 40,0
6 Mid % 7,4 % 3,0 – 15,0
7 Gran % 65,5 % 50,0 – 70,0
8 HGB 10,7 g/dL 11,0 – 16,0
9 RBC 5,40 x 10ˆ12/L 3,50 – 5,50
10 HCT 34,1 % 37,0 – 54,0
11 MCV 63,2 fL 80,0 – 100,0
12 MCH 19,8 pg 27,0 – 34,0
13 MCHC 31,3 g/dL 32,0 – 36,0
14 RDW-CV 18,3 % 11,0 – 16,0
15 RDW-SD 38,9 fL 35,0 – 56,0
16 PLT 405 x 10ˆ9/L 150 – 450
17 MPV 9,2 Fl 6,5 – 12,0
18 PDW 16,5 9,0 – 17,0
19 PCT 0,372 % 0,108 – 0,282
THERAPY :
a. IVFD RL gtt 10 x/i
b. Oksigen 2 L/i
c. Inj. Ranitidine 500 mg/hari
d. Inj.Furosemid 1 amp/12 jam
e. Asam mefenamat 500 mg 2 x 1 tab
f. Candexat 1 x 1 Tab
g. Amlodipin 10 mg 1 x 1 Tab
h. Ksr 3 x 1 Tab
i. Nifedipin 2x1 Tab
j. Alprazolam 0,5 mg 1 x 1 Tab
B. ANALISA DATA
Kemungkinan
No Data Masalah Keperawatan
Penyebab
DS : klien mengatakan saki pada
bagian kepala Peningkatan tekanan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri
DO : klien tampak meringis vaskuler serebral
kesakitan, Skala nyeri : 6
2. DS : klien mengatakan sesak Perubahan Membran Gangguan Pertukaran gas
nafas Kapiler Alveolus
DO : Klien tampak sulit
bernafas danTerpasang Oksigen
2 liter, RR :30 x/i
3. DS : klien mengatakan tidak Gangguan pemenuhan nutrisi
selera makan Anoreksia kurang dari kebutuhan tubuh
DO : porsi yang disediakan
hanya habis 1/3 porsi
E. PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolus ditandai
dengan klien mengatakan sesak napas dan klien tampak sulit untuk bernafas terpasang 02 2liter,
RR : 30 x/i.
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Peningkatan tekanan vaskuler serebral
ditandai dengan klien mengatakan sakit pada bagian kepala dan klien tampak meringis
kesakitan, skala nyeri 6.
3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
ditandai dengan klien tidak selera makan dan porsi yang di sediakan hanya habis 1/3 porsi.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ditandai dengan klien mengatakan
sulit untuk melakukan aktivitas dan klien terlihat lemas dan aktivitas klien dibantu oleh perawat
dan keluarga.
F. ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. R
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Ruangan : Ruang 1 kamar I
Hari/ No
Pukul Implementasi Evaluasi
Tanggal Dx
Selasa 13 I 09.00 Wib - Memberikan S : Klien mengatakan lemas
Oktober klien posisi semi dan sesak
2020 fowler. O : Klien tampak sesak, RR :
09.20 wib - Mengajarkan 30 x/i
klien nafas A : Masalah belum teratasi
dalam P : Intervensi keperawatan
10.00 wib - Kolaborasi dilanjutkan
dengan dokter - Pertahankan duduk di
dalam kursi/tirah baring
pemberian dengan posisi semi
10.10 wib oksigen 2L/i fowler
- Mengukur RR : - Anjurkan klien nafas
30 x/i efektif dan dalam
- Berkolaborasi dengan
tim dokter tentang
pemberian oksigen
- Ukur RR klien
Selasa 13 II 12.00 wib - Mengkaji skala S : Klien mengatakan masih
Oktober nyeri dan merasa nyeri pada kepala
2020 keadaan umum O : Klien tampak meringis
klien, skala nyeri kesakitan, skala nyeri : 6
:6 A : masalah belum teratasi
- Memantau tanda P : intervensi dilanjutkan
vital klien TD : - Kaji skala nyeri dan
13.00 wib 220/130 mmHg keadaan umum klien
HR : 95 x/i - Pantau tanda vital klien
RR : 30 x/i - Kolaborasi dengan dokter
Skala nyeri : 6 dalam pembe-rian anti
- Mengalihkan analgetik
perhatian klien
13.15 wib - Memberikan
posisi nyaman
dan rileks
- Berkolaborasi
dengan dokter
13.45 wib dalam
pemberian anti
analgetik IVFD
RL gtt 10x/i
- Inj. Furosemid 1
amp/12 jam
14.00 wib
Selasa 13 III 15. 30 wib - Memberikan S : Klien mengatakan tidak
Oktober kebersihan oral selera makan
2020 sebelum makan O : Klien tampak hanya
16.30 wib - Berkolaborasi menghabiskan 1/3 porsi diit
dengan tim gizi yang disediakan
tentang A : Masalah belum teratasi
pemberian diit P : Intervensi dilanjutkan
rendah garam - Berikan kebersihan oral
17.00 wib - Memberikan sebelum makan
makanan yang - Kolaborasi dengan tim
mudah dicerna gizi tentang pemberian
17.10 wib - Memberikan diit rendah garam
makanan sedikit - Berikan makanan yang
tapi sering mudah dicerna
17.10 wib - Memberikan - Berikan suasana
suasana yang menyenangkan saat
menyenangkan makan
saat makan
HR : 95
Rabu 14 I 09.00 wib - Memberikan S : klien mengatakan masih
Oktober klien posisi semi sesak
2020 fowler. O : klien tampak masih sesak,
(hari 09.30 wib - Mengajarkan RR : 28 x/i
kedua) klien nafas A : Masalah teratasi sebagian
dalam P : Intervensi dilanjutkan
10.00 wib - Berkolaborasi - Berikan klien posisi
dengan tim semi fowler
dokter - Kolaborasi dengan
pemberian dokter dalam pemberian
oksigen 2 L/i O2
11.00 wib - Mengukur RR : - Ukur RR klien
28 x/i
Rabu 14 II 11.10 wib - Mengkaji skala S : Klien mengatan nyeri pada
Oktober nyeri dan kepala sudah mulai berkurang
2020 keadaan umum O : Klien masih meringis
(hari klien kesakitan
kedua) 12.00 wib - Memantau tanda Skala nyeri : 4
vital klien A : Masalah teratasi sebagian
TD : 200/120 P : Intervensi dilanjutkan
mmHg - Pantau tanda-tanda vital
Skala nyeri : 4 klien
12.05 wib - Mengalihkan - Berikan posisi yang
perhatian klien nyaman dan rileks
12.10 wib - Memberikan - Mengalihkan perhatian
posisi nyaman klien
dan rileks - Kolaborasi dengan
12.20 wib - Berkolaborasi dokter dalam pem-
dengan dokter berian anti analgetik
dalam
pemberian anti
analgetik IVFD
RL gtt 10 x/i
- Inj. Furosemide
1 amp/12 jam
Rabu 14 III 15.00 wib - Memberikan S : Klien mengatakan sudah
Oktober kebersihan oral mulai seler makan
2020 sebelum makan O : Klien tampak meng-
(hari 16.00 wib - Berkolaborasi habiskan 1/2 porsi diit yang
kedua) dengan tim gizi disediakan
tentang A : Masalah teratasi sebagian
pemberian diit P : Intervensi dilanjutkan
rendah garam - Berikan kebersihan oral
17.00 wib - Memberikan sebelum makan
makanan yang - Kolaborasi dengan tim
mudah dicerna gizi tentang pembe-rian
17.00wib - Memberikan diit rendah garam
makanan sedikit - Berikan makanan sedikit
tapi sering tapi
17.05 wib - Memberikan
suasana yang
menyenangkan
saat makan
Rabu 14 IV 18.00 wib - Mengkaji S : Klien mengatakan belum
Oktober penyebab dapat melakukan aktivitas
2020 kelemahan seperti biasa-nya
(hari 18.20 wib - Mengukur O : Klien tampak lemas
kedua) tanda-tanda vital A : Masalah belum teratasi
klien P : Intervensi dilanjutkan
- Kaji penyebab kelema-
TD : 200/120
han umum
mmHg
- Ukur tanda vital sebelum
HR : 90 x/i
dan segera setelah
RR : 30 x/i
19.30 wib aktivitas
Temp : 36,50 C
- Membantu klien - Bantu klien dalam
dalam melakukan aktivitas di
melakukan tempat tidur
aktivitas di - Catat respon
22.00 wib tempat tidur kardiopulmonal terhadap
- Mencatat respon aktivitas
kardiopulmonal
terhadap
aktivitas
HR : 90 x/i
Kamis 15 I 08.00 wib - Memberikan S : Klien mengatakan
Oktober klien posisi semi sesaknya sudah berkurang
2020 fowler. O : Klien tampak masih sesak
(hari ke 08.40 wib - Mengukur RR A : Masalah teratasi sebagian
tiga) klien 26 x/i P : Intervensi dilanjutkan oleh
11.30 wib - Berkolaborasi perawat ruangan
dengan tim
dokter dalam
pemberian o2
2L/i
Kamis 15 II 12.00 wib - Memantau tanda S :Klien mengatakan nyeri pada
Oktober vital klien bagian kepala sudah berkurang
2020 TD : 190/110 O : Klien tampak lebih segar,
(hari ke Skala nyeri : 2 skala nyeri : 2
tiga) 12.30 wib - Mengalihkan A : Masalah teratasi sebagian
perhatian klien P : Intervensi dilanjutkan oleh
14.00 wib - Memberikan perawat ruangan
posisi nyaman
dan rileks
15.00 wib - Berkolaborasi
dengan dokter
dalam
pemberian anti
analgetik IVFD
RL gtt 10x/i
- Inj. Furosemi-de
1 amp/12 jam
Kamis 15 III 15.30 wib - Memberikan S : Klien mengatakan selera
Oktober kebersihan oral makannya sudah mulai baik
2020 sebelum makan O : Klien tampak telah
(hari ke 16.00 wib - Berkolaborasi menghabiskan lebih dari ½
tiga) dengan tim gizi porsi diit yang disediakan
tentang A : Masalah teratasi sebagian
pemberian diit P : Intervensi dilanjutkan oleh
rendah garam perawat ruangan
17.00 wib - Memberikan
makanan sedikit
tapi
Kamis 15 IV 19.00 wib - Mengkaji S : Klien mengatakan sudah
Oktober penyebab mulai dapat melakukan aktivitas
2020 kelemahan seperti biasa-nya
(hari ke 21.30 wib - Membantu klien O : Klien tampak lebih segar
tiga) dalam dan bergaiarah
melakukan A : Masalah teratasi sebagian
aktivitas di P : Intervensi dilanjutkan oleh
tempat tidur perawat ruangan
22.00 wib - Mengukur
tanda-tanda vital
klien
TD : 190/110
mmHG
HR : 90 x/i
RR : 28 x/i
22.30 wib Temp : 36,50 C
- Mencatat respon
kardiopulmonal
terhadap
aktivitas, HR :
90 x/i
Nama : ALMIDA KARINA PURBA LAPORAN
NIM : P07520217002 PKK-MANAGEMENT
Prodi : D-IV KEPERAWATAN Kamis,15 Oktober 2020
Dosen Pembimbing : Doni Simatupang,S,Kep.Ns.M.Kep
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Ingatan No.124
Pendidikan : SD (tamat)
Pekerjaan : Bertani
Status : Kawin
Suku/ bangsa : Minahasa/ Indonesia
Tgl. MRS : 11 Oktober 2020
Tgl. Pengkajian : 12 Oktober 2020, jam 08.00 WIB
Diagnosa medis : TB Paru
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Batuk berlendir.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Batuk dialami sejak + 6 bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit, batuk disertai
sesak nafas, keringat dingin pada malam hari dan kelemahan tubuh. Saat dikaji klien
mengeluh batuk berlendir, lendir kental dan berwarna putih, disertai sesak nafas dan
aktivitas dibantu orang lain.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien belum pernah dirawat di rumah sakit dan baru pertama kali dirawat di rumah
sakit
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Hanya pasien yang menderita penyakit seperti ini di dalam keluarga. Klien memiliki
satu orang istri dan satu orang anak, tinggal di dalam satu rumah.
3. Pemeriksaan Fisik
4. Pemeriksaan Fisik
TTV
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/ mnt
R : 24 x/ mnt
S : 36,5oC
BB : 40 kg
Head to Toe
- Kepala
Inspeksi : warna rambut hitam, kebersihan terjaga, bentuk kepala bulat
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
- Mata
Inspeksi : sclera tidak ikterus, konjungtiva anemis, pupil bulat
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
- Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, sekret tidak ada
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
- Mulut
Inspeksi : bibir tampak kering, gigi berlubang, mukosa lembab, bau mulut tidak
ada
- Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- Thorax/ dada
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan
Perkusi : sonur kiri dan kanan
Auskultasi : ronchi +/ +, wheezing +/ +a
- Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : lemas, nyeri tekan tidak ada, tidak ada massa
Perkusi : tidak kembung
Auskultasi : bising usus normal
- Ekstremitas
Atas : akral hangat, tidak ada oedem, tangan kanan terpasang infuse dextrose
5% 20 gtt/ mnt
Bawah : akral hangat, tidak ada odem
5. Pemeriksaan Penunjang
b. Foto thorax
Hasil : tampak TB Paru
c. Sputum BTA
Pemeriksaan sputum BTA 3x positif Mycobakterium Tuberkolosis
6. Terapi
Tgl. 11-08-2008
IVFD Dextrose 5% 20 gtt/ mnt
Cefixime 2 x 100 mg tab
Ranitidine 2 x 1 amp inj
Codein 3 x 20 gr tab
Rifampisin 150 mg 1 x 3 tab
INH 750 mg 1 x 3 tab
PZA 400 mg 1 x 3 tab
Etambutol 275 mg 1 x 3 tab
B6 1 x 1 tab
B. ANALISA DATA
No Data Dampak Masalah Masalah
1 DS : - klien mengeluh batuk Peradangan parenkim paru Bersihan jalan nafas
berlendir â tidak efektif
- klien mengeluh sesak nafas Keluarnya eksudut dalam alveoli
DO : - TTV â
TD : 130/80 mmHg Peningkatan produksi sputum
N : 80 x/ mnt â
R : 24 x/ mnt Kemampuan batuk menurun
SB : 36,5oC â
- auskultasi paru ronchi +/ Tertahannya sekresi
+ â
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d produksi sputum yang kental
2. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan tubuh dan proses pengobatan
3. Ketidakseimbangan nutrisi b/d produksi sputum yang kental
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
. Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas Bersihan jalan nafas - Kaji fungsi - Penurunan fungsi nafas
tidak efektif kembali efektif pernafasan seperti dapat menunjukkan
berhubungan dengan setelah diberikan bunyi, kecepatan ketidakmampuan untuk
produksi sputum tindakan dan irama setiap membersihkan jalan
keperawatan selama jam 06.00, 12.00, nafas.
3 hari dengan 18.00 setiap hari
kriteria hasil: - Penyimpangan normal
- batuk berlendir -Observasi tanda- TTV menunjukkan
berkurang atau tanda vital setiap perubahan status pasien.
hilang jam 06.00, 12.00,
- sekret encer 18.00 setiap hari - Posisi membantu ekspansi
- tanda-tanda vital paru dan menurunkan
dalam putus - Atur posisi klien upaya pernafasan.
normal dengan posisi
- ronchi -/- semi fowler setiap - Memaksimalkan ventilasi
kali klien merasa dan meningkatkan gerakan
sesak nafas sekret ke dalam jalan nafas
besar sebagai mudah
dikeluarkan
-Ajarkan teknik
nafas dalam dan
- Melatih pasien untuk dapat
batuk efektif pada
belajar mengatasi batuk
pertemuan
yang dialaminya.
pertama
- Pemasukan cairan yang
banyak membantu
-Anjurkan pasien mengencerkan sekret.
untuk gunakan
teknik batuk
efektif setiap ingin - Beri obat dengan teratur
batuk mempercepat proses
penyembuhan
-Anjurkan klien
untuk
meningkatkan
asupan cairan
sedikitnya 2.500
ml/ hari
-Kolaborasi beri
obat sesuai
instruksi dokter
- Ranitidine inj 2x1
amp (06.00 &
18.00)
- Cefixime 2x1 tab
(06.00, 12.00,
18.00)
- Codein 3x1 tab
(06.00, 12.00,
18.00)
- Rifampisin 1x3
tab (06.00)
- INH 1x3 tab
(06.00)
- PZA 1x3 tab
(06.00)
- Etambutol 1x3 tab
(06.00)
- B6 1x1 tab (06.00)
- Alupurinol 1-0-0
(06.00)
2. Intoleransi aktivitas Klien dapat - . Monitor derajat - Untuk mengetahui tingkat
berhubungan dengan beraktivitas dengan mobilitas dengan ketergantungan
kelemahan tubuh dan baik dengan kriteria menggunakan
proses penyakit hasil : skala - Memenuhi kebutuhan
- Klien dapat ketergantungan sehari-hari klien
beraktivitas secara
mandiri - Bantu pasien dalam - Melatih klien untuk tidak
- BAB dan BAK pemenuhan tergantung dan secara
dilakukan sendiri kebutuhan bertahap bisa mandiri.
di toilet berdasarkan
tingkat - Pujian membangkitkan
ketergantungannya semangat pasien untuk
bisa mandiri
- Anjurkan klien
untuk beraktivitas
secara bertahap
- Beri reinforcement
positif terhadap
tingkat
keberhasilan klien
3. Ketidakseimbangan Menunjukkan - Catat nutrisi klien - Berguna dalam
nutrisi kurang dari peningkatan nutrisi pada penerimaan, mendefinisikan derajat
kebutuhan dengan kriteria hasil BB, turgor kulit, masalah dan pilihan
berhubungan dengan : adanya riwayat intervensi yang tepat
produksi sputum dan - Peningkatan BB mual muntah atau
anoreksia - Bebas tanda tidak Awasi
malnutrisi masukan makanan
dan cairan. Awasi - Berguna mengukur
pengeluaran urine, keefektifan nutrisi dan
keringat timbang dukungan cairan
BB setiap hari
- Memaksimalkan masukan
- Anjurkan klien nutrisi sebagai kebutuhan
makan dalam porsi energi
sedikit tapi sering
dengan makanan - Memberikan bantuan
TKTP dalam perencanaan diit
dengan nutrisi yang
- Kolaborasi ahli gizi adekuat
komposisi diit
- Pagi : bubur dan
telur,
- Siang : nasi, telur/
ikan, sayur, sup,
buah,
- Sore : ekstra telur,
- Malam : nasi,
telur/ ikan, sayur
- Memberikan
penyuluhan kepada
klien tentang
pentingnya
perawatan di rumah
sakit, proses
penyakit, alasan
pengobatan lama
dan akibat putus
obat
- Mengganti cairan
infuse dari NaCl
0,9% diganti
dextrose 5% 20 gtt/
mnt, menimbang
BB hasil BB : 40 kg